Anda di halaman 1dari 34

Strategi Pemasaran “Jumbo Fried Chicken Kota Barabai” dalam Menghadapi

Krisis Penjualan Ditengah Pandemi COVID-19

OLEH :
Muhammad Dude Darmawan
1700030156

FAKULTAS SASTRA BUDAYA DAN KOMUNIKASI


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
ILMU KOMUNIKASI
2021
BAB I

A. Latar Belakang

Akhir Desember 2019, telah terkonfirmasi adanya jenis virus baru yang

dikenal sebagai Corona virus Disease 2019, disingkat COVID-19. Virus ini pertama

kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok dan telah ditetapkan sebagai pandemi oleh

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020 (WHO, 2020). Penyebaran

virus corona ini tergolong sangat cepat. Menurut Satuan Tugas Covid-19, kasus

corona di Indonesia kini telah mencapai 2,28 juta dengan jumlah kasua sembuh 1,92

juta dan jumlah kematian 60.027 ribu orang. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan

kebijakan untuk PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), Lockdown dan work from

home (WFH). Sehingga semua masyarakat Indonesia diharuskan untuk melakukan

segala sesuatunya dari rumah dan dihimbau untuk tidak keluar rumah guna untuk

memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Baldwin dan Tomiura (2020) menemukan kecenderungan bahwa pandemi

Covid-19 tidak hanya merugikan sisi kesehatan, virus ini bahkan mempengaruhi

perekonomian negara-negara di seluruh dunia, tak tekecuali Indonesia. Perekonomian

global semakin melambat dan mempengaruhi dunia usaha. Sektor ekonomi menjadi

sektor yang terdampak cukup parah akibat pandemi covid-19. karena adanya protokol

kesehatan untuk Lockdown dan Social Distancing, maka peraturan tersebut membuat

pusat perbelanjaan dan restoran ataupun kedai-kedai kopi mengalami penurunan

jumlah pembeli, karena para konsumen yang biasanya konsumtif membeli makanan

atau minuman diluar, sekarang lebih memilih untuk masak sendiri dirumah. Hal ini
berdampak negatif bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sektor

makanan dan minuman (F&B).

Menurut Pakpahan (2020), Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang

menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia juga terdampak serius, baik

dalam aspek produksi, pendapatan, hingga jumlah tenaga kerja yang harus dikurangi

untuk mengurangi biaya operasional. Menurut OECD (2020), UMKM memiliki

bketahanan dan fleksibilitas yang lebih rendah karena tingkat digitalisasi yang rendah,

kurangnya pengetahuan tentang strategi bisnis, dan bantuan dari pemerintah yang

kurang tepat sasaran. Apalagi setelah dikeluarkannya PP Nomor 21 Tahun 2020

tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), operasional UMKM sudah pasti terganggu.

Berdasarkan data dari kementerian koperasi yang memaparkan bahwa terdapat

1.785 koperasi dan 163.713 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

terdampak pandemi virus corona. Sektor UMKM yang paling terdampak yakni

makanan dan minuman. Para pengusaha UMKM merasakan turunnya penjualan,

kekurangan modal, dan terhambatnya distribusi. Sedikitnya 39,9 persen UMKM

memutuskan mengurangi stok barang selama pembatasan sosial berskala besar

(PSBB) akibat covid-19. Sementara itu 16,1 persen UMKM memiih mengurangi

karyawan akibat toko fisik ditutup.

Dampak dari Covid-19 terhadap UMKM yang ada di Indonesia juga terjadi di

Kalimantan Selatan. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kalimantan

Selatan melakukan pendataan secara online terhadap penggiat UMKM yang

terdampak Covid-19 di seluruh kabupaten/kota se-Kalsel, dan didapati sebanyak

1.070 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdampak Covid-19. Jenis usaha
yang paling banyak terkena dampak yakni kuliner 64%, kerajinan 7,8% dan fashion

6,1%. Kabupaten/kota terbanyak yang memberikan respon adalah Kota Banjarmasin

dengan 2019 responden.

Restoran Fast Food yang termasuk Usaha Kecil di Kota Barabai yang

terdampak Covid-19 adalah Rocket Chicken dan Jumbo Fried Chicken. Berikut

adalah data penjualan Rocket Chicken dan Jumbo Fried Chicken perbulan tahun

2019-2020:

Tabel 1.1 Omzet Rocket & Jumbo Fried Chicken 2019-2020

Rocket Chicken Jumbo Fried Chicken


Bulan 2019 2020 2019 2020
Januari 60,2 58,8 48 48,3
Februari 61,3 59,3 47,5 47,6
maret 62 33 46 27,7
April 65,9 30,5 48,7 24,7
Mei 66 28,5 47 35,1
Juni 64,8 27,9 46,8 31,3
Juli 64,5 27,8 48,4 31,4
Agustus 64,7 25 47,6 31,6
September 64,7 24,8 48,1 32,7
Oktober 67,9 25,1 48,6 32,1
November 68,3 25,4 49 33,2
Desember 68 26,7 49,7 34,1
Total 778,3 392,8 575,4 409,8
Sumber : peneliti wawancara langsung kepada owner oulet

Pada tabel 1.1 terlihat bahwa total omzet Rocket Chicken pada tahun 2019

lebih besar daripda total omzet Jumbo Fried Chicken. Pada bulan Maret 2020 omzet

Rocket Chicken dan Jumbo Fried Chicken mengalami penurunan yang disebabkan

oleh pandemi Covid-19. Pada bulan Mei 2020 Jumbo Fried Chicken berhasil

menaikkan omzetnya sebesar 10,4 Juta dari bulan sebelumnya, omzet ini cenderung

terus meningkat hingga akhir bulan tahun 2020, sedangkan Rocket Chicken tetap
mengalami penurunan omzet. Sehingga total omzet Rocket Chicken tahun 2020

hampir menurun sebesar 50% dari tahun 2019, sedangkan pada tahun 2020 Jumbo

Fried Chicken tidak mengalami penurunan total omzet yang besar dari tahun 2019.

Pelaku usaha UMKM yang berada di Barabai harus mencari solusi agar terus

mendapatkan penghasilan. Pelaku usaha mikro juga harus merubah strategi pemasaran

agar dapat bertahan ditengah pandemic seperti ini. Terutama didalam proses

penetapan strategi pemasaran harus benar-benar matang, sehingga strategi pemasaran

yang dipilih akan mampu menembus pasar. Apalagi dalam kondisi pandemi seperti

saat ini, kemampuan untuk merebut kembali pangsa pasar akan mempengaruhi

kelangsungan hidup UMKM itu sendiri. Keadaan ini tidak terkecuali akan dihadapi

oleh Jumbo Fried Chicken.

Jumbo Fried Chicken menjadi salah satu brand produk UKM ternama di

Kalimantan Selatan dengan total 4 outlet yang tersebar di dalam kota dan luar kota.

Bahkan, brand UKM yang satu ini mampu meraup keuntungan jutaan rupiah tiap

pekannya dan sudah bertahan selama tujuh tahun. Bisnis ini dibangun di pertengahan

tahun 2012. Jumbo Fried Chicken memiliki total 4 outlet di Kalimantan Selatan.

dengan konsep yang menarik dan harga yang murah. Outlet yang dimiliki oleh Jumbo

Fried Chicken berdesain kekinian dan modern dengan nama brand yang unik dan

selalu menjaga kualitas produk membuat Jumbo Fried Chicken menjadi saingan besar

terhadap kompetitor lainnya di Banjarmasin. Rini Naila Sari pemilik Jumbo Fried

Chicken Barabai mengatakan bahwa di masa pandemic ini Jumbo Fried Chicken

mengalami penurunan omzet yang berimbas pada dirumahkannya 3 pegawainya untuk

menghemat pengeluaran dari Jumbo Fried Chicken Barabai, khususnya di bidang

kuliner cepat saji miliknya dituntut kreatif dan inovatif, tidak melulu dengan konsep
yang sama. Tetapi kami memberikan menu hidangan yang diluar dari ayam tepung

Karena akhirnya masyarakat sebagai pelanggan akan bosan dengan produk tersebut.

Dengan ini, pelaku UMKM dituntut untuk mampu memanfaatkan platform digital

untuk memasarkan produk dan menyesuaikan pelayanannya demi menjangkau

konsumen.

Suatu manajerial yang terdapat di dalamnya sangat membutuhkan perumusan

strategi pemasaran yang tepat sebagai prioritas utama untuk menghadapi persaingan

pada sebagai upaya mengembangkan pasar (Tjiptono, 2008). Berdasarkan latar

belakang di atas maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam dan melakukan analisis

mengenai bagaimana Strategi UMKM dalam Menghadapi Krisis Penjualan Ditengah

Pandemi COVID-19.

Kenapa harus Jumbo Fried Chicken, karena bagi penulis UMKM ini dapat

memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat karena UMKM ini sukses

mengelola bisnisnya, dengan cara kegiatan social, dengan cara mencari donator yang

ingin menyumbangkan uangnya minimal 10.000 rupiah , lalu disetiap jumat Rini

Naila Sari pemilik jumbo Barabai menyerahkan hasil donasi tersebut dengan

menukarkan hasil donasi tersebut dengan produk makanan dari Jumbo Fried Chicken

Barabai. selain juga membuat stabil omzet Jumbo Fried Chicken tetapi juga bisa

sebagai sarana beramal warga yang ingin menyumbangkan sedikit hartanya untuk

sesama. sehingga pantas di teliti karena ada potensi baik untuk pelaku UMKM yang

ada di Indonesia khususnya di Barabai.

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab apa yang dapat dilakukan pelaku

Usaha Mikro dan Kecil (UMK) untuk dapat mempertahankan bisnisnya di masa

Pandemi Covid 19 yang tengah melanda dunia. Hasil yang diharapkan dari
penelitian ini adalah penjabaran strategi-strategi yang dilakukan oleh pelaku UMK

agar mampu bertahan dan responsif terhadap perubahan iklim bisnis terutama saat

terjadi pandemic.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana strategi UMKM Jumbo Fried Chicken Kota Barabai dalam

Menghadapi Krisis Penjualan Ditengah Pandemi COVID-19?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan yang telah dijabrkan oleh peneliti, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini bertujuan untuk menggali, dan menganalisis kondisi UMKM di Kota

Barabai, dan bagian upaya atau keputusan yang dilakukan pelaku usaha UMKM

mempertahankan bisnisnya di tengah pendemi Covid-19

2. Peneliti ingin mengetahui hal-hal apa saja yang dilakukan oleh pelaku UMKM di

Kota Banjarmasin dalam menghadapi krisis bisnis di tengah pandemi Covid-19.

3. Mengetahui strategi yang di aplikasikan oleh pelaku UMKM agar bisa terus

bertahan dan lebih kretif terhadap perubahan situasi bisnis seperti pandemi

sekarang.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana dan

pengembangan ilmu pengetahuan tentang manajemen secara umum, dan khususnya

manajemen strategis, dan tentang kewirausahaan khususnya strategi bisnis

komunikasi yang di jalankan pelaku UMKM di saat pandemi COVID-19 di Kota

Barabai, kajian tentang pengaruh pandemi pengusaha mikro dan kecil memang

sudah banyak tetapi masih sedikit riset yang mendetail dalam ruang lingkup kota

Barabai. Oleh karena itu, penelitian ini di harapkan mampu memberikan refrensi

terhadap UMKM dalam menghadapi krisis pandemic COVID-19 di kota Barabai,

atau pembelajaran untuk penelitian selanjutnya.

b. Manfaat Praktis

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi pembelajaran,

serta memberikan inspirasi untuk masyarakat, khususnya pelaku usaha untuk

mencoba menghadapi krisis di tengah pandemi Covid-19

b) Hasil dapat diharapkan menginspirasi para peniliti dan umkm dalam

menghadapi tantangan usaha disaat Covid-19.

E. Limitasi/Fokus Penelitian

UMKM yang di ambil sudah terkenal di Barabai, tetapi data tentang UMKM

ini masih sedikit sehingga peneliti kurang mendapatkan data yang banyak, tidak

seperti UMKM yang ada di luar pulau Kalimantan seperti pulau jawa maupun

sumatera. Akan tetapi UMKM ini membuka usahanya sebelum adanya pandemi

COVID-19 sehingga peneliti bisa mendapatkan hasil yang di inginkan.

F. Kajian Pustaka
a. Penelitian Sebelumnya

Hasil dari penelitian sebelumnya membahas yang sama menjadi acuan

peneliti dalam melakukan penelitian ini, dimana peneliti dapat memperbanyak

teori yang digunakan untuk mengkaji masalah yang ada. Dari penelitian

terdahulu, penulis mendapatkan judul yang serupa dengan judul penelitian penulis

namun menggunakan lokasi dan beberapa variable yang berbeda. Berikut adalah

penelitian terdahulu, berupa jurnal yang akan di jadikan refrensi penelitian ini:

Tabel 1.2
Penelitian Sebelumnya

Nama Peneliti Judul penelitian Hasil Penelitian


Arief Yanto Rukmana dan Analisis Strategi Bersaing Hasil penelitian ini

Tutun Ariadi Sukanta dan Strategi Bertahan pada merekomendasikan strategi

Industri Mikro dan Kecil bertahan untuk UMKM

Panganan Keripik berupa melakukan

Kemasan di Kecamatan perdagangan melalui

Coblong Kota Bandung ecommerce, melakukan

Jawa Barat Tahun 2020 pemasaran secara digital,

Ditengah Situasi Sulit melakukan perbaikan

Penyebaran Pandemi kualitas produk dan

COVID19 penambahan layanan, serta

menjalin dan

mengoptimalkan hubungan
pemasaran pelanggan.

Berdasarkan pendekatan

metode Lima Kekuatan

Persaingan dari Porter

(1980), produsen keripik

mampu bersaing dengan

harga, pengembangan

produk, promosi, dan

distribusi produk. Strategi

Bertahan produsen

Panganan Keripik Kemasan

adalah menggunakan model

dari Porter yaitu dengan

strategi bersaing, dimana

produsen mampu bertahan

dari persaingan antar

produsen keripik yang lebih

besar karena strategi

bertahan yang digunakan

oleh produsen yaitu harga

yang terjangkau bagi para

konsumen.

Aknolt Kristian Pakpahan COVID-19 dan Implikasi Cara sederhana beradaptasi


Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan menghadapi pandemi

dan Menengah ini adalah dengan

menyiapkan strategi-

strategi jangka pendek dan

jangka panjang sambil terus

berharap vaksin virus

COVID-19 segera

ditemukan dan diproduksi

massal. Kebijakan jangka

pendek yang dapat

diterapkan adalah bantuan

keuangan baik dalam

bentuk pinjaman lunak atau

bantuan tunai langsung

dengan melibatkan

pemerintah dan sektor

swasta. Sementara strategi

jangka panjang difokuskan

pada pengenalan dan

penggunaan teknologi

digital bagi UMKM

sekaligus persiapan untuk

memasuki era Industri 4.0.


Gunardi Agus Rahayu Lili Analisa Strategi Pemasaran Hasil penelitian
Adi Wibowo Online Terhadap Kinerja menunjukan bahwa strategi-

Keuangan UMKM Fashion strategi pemasaran yang

di Kota Bandung (Masa dilakukan oleh para

Covid-19 Januari s/d Maret UMKM Fashion di Kota

2020) Bandung dilakukan dengan

cara pemasaran secara

online hal ini berdampak

positif guna mendongkrak

kinerja keuangan UMKM

Fashion di kota Bandung.


Wan Laura Hardilawati Strategi Bertahan UMKM Hasil penelitian ini

di Tengah Pandemi Covid- merekomendasikan strategi

19 bertahan untuk UMKM

berupa melakukan

perdagangan melalui

ecommerce, melakukan

pemasaran secara digital,

melakukan perbaikan

kualitas produk dan

penambahan layanan, serta

menjalin dan

mengoptimalkan hubungan

pemasaran pelanggan.
G. Kerangka Teori

1. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi Pemasaran adalah komunikasi yang dilakukan oleh

produsen, perantara, pemasaran dan konsumen merupakan kegiatan untuk

membantu konsumen mengambil keputusan dibidang pemasaran dengan

menyadarkan semua pihak untuk berfikir, berbuat dan bersikap lebih

baik.Komunikasi pemasaran merupakan komunikasi impersonal[ CITATION

Sud16 \l 1033 ]. Komunikasi Pemasaran berperan sangat penting bagi pemasar.

Tanpa Komunikasi, konsumen maupun masyarakat tidak bisa mengetahui

keberadaan produk di pasaran. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran

komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan

sasaran yang tepat, proses komunikasi pasti berjalan sesuai dan efisien.

Perusahaan menggunakan berbagai berntuk komunikasi pemasaran untuk

mempromosikan apa yang mereka tawarkan dan untuk mendapatkan penghasilan.

Kegiatan pemasaran yang melibatkan aktivitas komunikasi yaitu meliputi iklan,

tenaga penjualan, papan nama kedai/toko, display menu jualan, produk kemasan,

direct-mail, tester produk gratis, kupon, publisitas, dan alat komunikasi lainnya.

Berikut adalah beberapa pengertian dan definisi komunikasi pemasaran dari

beberapa sumber buku acuan:

Menurut Kennedy dan Soemanagara, komunikasi pemasaran adalah

kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang

bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak agar tujuan perusahaan

tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa atau

pembelian produk yang ditawarkan.


Menurut Tjiptono, komunikasi pemasaran merupakan aktivitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk,

dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia

menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan.

Menurut Kotler dan Amstrong, komunikasi pemasaran perusahaan

merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat,

penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan

untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun

hubungan pelanggan. Menurut Kotler dan Keller, komunikasi pemasaran adalah

sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan,

membujuk, dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak

langsung tentang produk dan merek yang mereka jual.[ CITATION Ria18 \l 1033 ].

Strategi sering diartikan sebagai suatu keseluruhan keputusan tentang

tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan dengan suatu perumusan

tujuan yang jelas juga terutama memperhitungkan kondisi dan situasi sasaran.

[ CITATION Yoy15 \l 1033 ]. Dari definisi-definisi di atas maka dapat di simpulkan

bahwa strategi adalah alat untuk mencapai tujuan atau keunggulan bersaing

dengan melihat faktor eksternal dan internal perusahaan. Perusahaan melakukan

tindakan yang dapat menjadikan keuntungan baik untuk perusahaan maupun

pihak lain yang berada di bawah naungan perusahaan. Sedangkan komunikasi

pada hakekatnya adalah suatu proses sosial, yaitu sesuatu yang berlangsung atau

berjalan antar manusia.[ CITATION Anw84 \l 1033 ].


Dalam istilah komunikasi atau dalam bahasa inggrisnya communication,

berasal dari bahasa latin communication dan bersumber dari kata communis yang

berarti: sama; sama disini maksudnya adalah; sama makna. [ CITATION Ono85 \l

1033 ].

Secara harfiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang

atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara

umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada orang lain. Komunikasi

juga bisa diartikan suatu proses pembagian makna atau ide diantara dua orang

atau lebih dan mereka mendapatkan saling pengertian tentang pesan yang

disampaikan.[CITATION Ali13 \t \l 1033 ]. Komunikasi yang bagus adalah

komunikasi yang bisa dimengerti dan dipahami oleh khalayak umum. Selain

dengan cara verbal, komunikasi juga bisa dilakukan dengan Bahasa tubuh atau

menggunakan gesture untuk tujuan yang di inginkan.

Komunikasi yang akan dilakukan dengan orang lain selalu melibatkan isi

dan juga hubungan, dan berlangsung dalam berbagai bidang dan konteks

komunikasi. Komunikasi sangat penting didalam sebuah hubungan, seperti

Lembaga, organisasi, perusahaan ataupun kelompok. Kegiatan komunikasi secara

sederhana tidak hanya sekedar menyampaikan pesan informasi tetapi jiga

mengandung unsur persuasive agar orang lain bersedia menerima suatu pengaruh

atau ajakan, untuk melakukan suatu tujuan yang sudah di bicarakan sebelumnya.

2. Macam-macam Strategi Komunikasi Pemasaran


Lima tipe strategi komunikasi pemasaran yaitu iklan, promosi penjualan,

penjualan personal dan publitas bersama-sama merupakan bauran promosi yang

coba dikelola secara strategis oleh pemasar untuk mencapai tujuan perusahaan.

Berikut ini adalah macam-macam strategi komunikasi pemasaran:

1. Iklan

Iklan adalah segala sajian informasi nonpersonal berbayar perihal

produk, merek, perusahaan, atau toko. Biasanya iklan memiliki sponsor

yang sudah dikenal. Iklan dimaksudkan untuk memengaruhi afeksi dan

kognisi konsumen, evaluasi, perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan,

sikap, dan citra konsumen dan mempertahankan citra dan makna dibenak

konsumen.Walaupun terlebih dahulu memengaruhi afeksi dan kognisi

tujuan akhir iklan adalah mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.

Iklan dapat disampaikan melalui aneka media, internet, televisi, radio,

cetak (majalah, surat kabar), baliho, papan iklan, dan media kecil-kecil

seperti balon udara kecil atau cap kemeja. Meskipun konsumen tipical

terpapar ratusan iklan setiap harinya, mayoritas luas pesan-pesan tersebut

tidak banyak diperhatikan dan dimengerti.Dengan demikian, tantangan

besar bagi pemasar ialah membuat pesan iklan dan memilih media yang

memaparkan konsumen, menarik perhatian konsumen, dan menghasilkan

pemahaman yang sesuai. [CITATION Pau10 \l 1033 ].

2. Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah stimulus langsung terhadap konsumen agar

melakukan pembelian.Iklan televisi mungkin lebih glamor, tetapi belanja


yang dikeluarkan untuk promosi penjualan di Amerika Serikat lebih

banyak. Ada banyak promosi penjualan meliputi pengurangan harga

sementara melalui kupon, rabat dan penjualan multipack, kontes dan

undian, bertukar perangko, ekshibisi dan pemeran industri, pajangan

ditempat pembelian, missal gratis dan premi serta hadiah menjadikan tipe-

tipe promosi penjualan sulit didefinisikan. Menurut Parker Lindberg mantan

dirut asosiasi Pemasaran Promosi Amerika, aspek utama dalam promosi

penjualan adalah “pindahkan produk hari ini juga, jangan besok.Promosi

penjualan mencari orang untuk mengambil produk di pengecer dan

mencobanya dan menawarkan dengan sesuatu yang konkret, premi,

potongan harga atau apapun”.Singkatnya, kebanyakan promosi penjualan

diorientasikan untuk mengubah perilaku pembelian konsumen dengan

segera.

Promosi penjualan juga bisa dilakukan dengan memberi diskon untuk

pembelian maksimal, dan juga bisa memberi free atau bonus jika membeli

sesuai dengan yang ditentukan karena dengan cara ini banyak konsumen

yang akan tertarik dengan membeli lebih banyak karena ada bonus yang

diinginkan oleh konsumen. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik

minat pelanggan dan memperkenalkan produk agar dapat dikenali oleh

masyarakat luas dan dapat meningkatkan penjualan sesuai dengan apa yang

diinginkan. [CITATION Pau10 \l 1033 ].

3. Penjualan Personal
Penjualan personal melibatkan interaksi secara langsung diantara

calon pembeli dan petugas penjualan. Penjualan personal bisa menjadi cara

promosi yang ampuh setidaknya untuk dua alasan. Pertama, komunikasi

personal dengan petugas penjualan meningkatkan keterlibatan konsumen

dengan produk atau proses keputusan. Konsumen lebih termotivasi untuk

memperhatikan dan memahami informasi yang disajikan petugas penjualan

mengenai produknya.Kedua, situasi komunikasi interaktif memungkinkan

petugas penjualan menyesuaikan presentasi penjualannya agar sesuai

dengan kebutuhan informasi dengan calon pembeli.

Beberapa produk konsumen seperti asuransi jiwa, mobil, dan rumah,

biasanya dipromosikan lewat penjualan personal.Dalam mengecerkan,

penjualan personal turun dalam 20 tahun terakhir sebab swalayan menjadi

semakin populer.Namun beberapa pengecer seperti Nordtorm menetapkan

keuntungan diferensial dengan mengutamakan penjualan personal dan

layanan konsumen. Selain banyaknya perhatian personal dari staf penjualan

yang soapn, pelanggan dimanjakan dengan permainan piano yang lembut

mengalun di dala, took dan sampanye saat peragaan busana.

Untuk bisnis lain, penjualan personal lewat telpon telah menjadi

populer dengan terus menanjaknya penjualan total langsung lewat telpon.

Penjualan langsung lewat telpon sangat berbeda dengan penjualan tatap

muka. Biasanya penjualan langsung lewat telpon mengikuti naskah yang

sudah disiapkan, tidak pernah bepergian, menelpon 20-50 kali per hari yang

berlangsung selama satu-dua menit, bekerja empat sampai enam jam

perhari, dan diawasi dengan ketat. Sebaliknya, penjual konvensional sering


bepergian biasanya harus mengimprovisasi presentasi penjualan demi

menyesuaikan dengan kebutuhan pembeli, hanya menelepon 2-10 kali

penjualan per hari yang masing-masing berlangsung selama satu jam,

bekerja 8-12 jam per hari, dan diawasi secara longgar.Belakangan, belanja

kirim langsung naik karena pemasar mencari alternative untuk penjualan

personal lewat telpon demi mengimbangi peningkatan larangan penjualan

personal lewat telpon.[ CITATION Pau10 \l 1033 ].

4. Publisitas

Publisitas adalah bentuk komunikasi apapun mengenai perusahaan,

produk, atau merek pemasar, tanpa bayar. Contohnya, artikel di PC Wprdl

yang membandingkan berbagai merek peranti lunak pengolah kata

menyediakan informasi produk yang sangat berguna bagi konsumen tanpa

mengenakan biaya sedikitpun kepada para pemasar peranti lunak tersebut,

begitu pula, deskripsi deskripsi produk atau merek baru perbandingan

merek-merek dijurnal perdagangan, surat kabar, atau majalah berita atau

diskusi pada radio dan acara bincang-bincang televisi memberikan

informasi produk kepada konsumen.

Publisitas bisa positif bisa negative.Nike menerima sumber

keuntungan yang sangat banyak dari publisitas gratis berbentuk kisah-kisah

berita yang menyenangkan mengenai kampanye balihonya. Salah satu

segmen acara televisi di Los Angeles diakhirui dengan reporter mendesak

pemiesa agar “memberikan acungan jempol kepada nike, yang telah

mengangkat derajat baliho dari kekacauan visual menjadi seni mencolok”.


Dilain pihak menerima banyak publisitas tidak menyenangkan ketika

sebuah kapal tenker menumpahkan minyak di teluk alami di Alaska.

Terkadang publisitas bisa lebih efektif dari pada iklan karena konsumen

tidak langsung menyaring pesan-pesan tersebut.Selain itu, komunikasi

publisitas dianggap lebih meyakinkan karena tidak disajikan oleh

komunikasi pemasaran.Akan tetapi, publisitas sulit dikelola.Kadang kala

pemasar memanggungkan “acara media” dengan harapan memperoleh

publisitas gratis.[ CITATION Pau10 \l 1033 ].

5. Bauran Promosi

Idealnya, manajer pemasaran harus membuat strategi promosi

menyeluruh koheren yang memadukan keempat tipe promosi menjadi satu

bauran promosi yang efektif.Kekuatan lingkungan utama di Amerika

Serikat dalam tiga dasawarsa terakhir telah mengubah keseimbangan upaya

pemasaran yang diperuntukkan bagi aneka tipe promosi. Bagian kue dolar

promosi total yang diperuntukkan bagi iklan media semakin turun sejak

tahun 1980, sedangkan belanja untuk promosi meningkat. Belanja promosi

pada tahun 2005 sebesar $342 miliar, sedangkan pengeluaran iklan $143

miliar.

Kontroversi berlanjut dalam pemasaran mengenai arti penting relative

iklan daripada promosi penjualan. Seperti yang sudah anda duga,

kebanyakan agen periklanan berpendapat bahwa iklan adalah satusatunya

cara terbaik untuk menciptakan hubungan konsumen, merek yang kuat.

Pemasar lain percaya, promosi penjualan juga mampu meningkatkan


hubungan konsumen merek dan pengaruhnya lebih kuat terhadap perilaku

membeli dan keberhasilan merek pada akhirnya. Tren dengan kisaran

panajang terjadi ketika iklan televisi dan cetak bukan lagi inti bauran

promosi perusahaan. Bukti menunjukkan bahwa pengaruh iklan terhadap

perilaku konsumen menurun, sebagian karena gaya hidup orang yang

semakin bertambah sibuk dan mengakibatkan tertekannya mereka oleh

waktu.

Faktor lain dari penurunan iklan adalah dokumentasi mengenai

turunnya kesanggupan konsumen dalam mengingat iklan-iklan yang pernah

dilihat. Pada tahun 1986, 64% konsumen mampu mengingat, tanpa dibantu,

setidaknya satu kampanye iklan yang pernah disaksikan sebulan

terakhir.Angka tersebut turun menjadi 48% pada tahun 1990. Perhatian

kepada iklan indivisual bahkan semakin turun dikarenakan remote control,

perekam video digital yang melewatkan iklan, hiruk ikuk iklan berdurasi 15

dan 30 detik sepanjang jeda iklan, dan runtuhnya kesetiaan konsumen

kepada merek kesayangan. Secara bersamaan harga menjadi semakin

penting sebagai kriteria pilihan, semakin menambah efektifnya promosi

penjualan yang acap kali berdasarkan pengurangan harga.[ CITATION Pau10 \l

1033 ].

3. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Merujuk pada aturan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM atau usaha mikro adalah usaha milik

perseorangan atau badan usaha perorangan yang produktif dan memenuhi kriteria
yang ditulis oleh Undang-Undang. Aset maksimal dari usaha ini adalah Rp

50.000.000,00, sedangkan, omset maksimalnya Rp. 300.000.000,00. Dalam

perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah

kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu, kelompok ini

terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Maka sudah

menjadi keharusan untuk melakukan penguatan kelompok UMKM yang

melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha yang termasuk dalam UMKM telah

diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang. Sedangkan UKM alias

usaha kecil menengah adalah usaha yang juga dijalankan oleh perorangan atau

badan usaha yang bukan bagian dari usaha menengah atau usaha besar. Asetnya

berkisar antara Rp. 50.000.000,00 sampai Rp. 500.000.000,00 dengan omzet Rp.

300.000.000,00 – Rp. 2.500.000.000,00. Melihat dari perbedaan definisi antara

UKM dan UMKM berdasarkan undang-undang yang berlaku di Indonesia, ada

beberapa hal yang dapat membedakan keduanya, yaitu:

a. Modal Awal

Apabila mau membuka sebuah UKM alias Usaha Kecil Menengah,

Anda harus memiliki modal setidaknya lima puluh juta rupiah. Sedangkan,

apabila mau membuka UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah, Anda

membutuhkan modal awal sekitar tiga ratus juta rupiah.

b. Jumlah Tenaga Kerja

Jika Anda mau membuka sebuah UKM, jumlah tenaga kerja yang

biasanya dimiliki adalah sekitar lima sampai sepuluh orang. Sementara itu,

bagi UMKM, biasanya memiliki minimal tiga puluh pekerja. Maka dari
itu, UKM biasanya berbentuk seperti usaha kaki lima atau usaha yang

dilakukan di rumah (home industry).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang

dipergunakan, yakni sebagai berikut.

a. Usaha Mikro

Usaha produktif milik perseorangan dan/atau badan

usaha perseorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro yang

diatur dalam undang-undang.

b. Usaha Kecil

Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan

dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar

yang memenuhi kriteria usaha kecil yang diatur dalam undang-

undang.

c. Usaha Menengah

Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun


tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan

jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam undang-undang.

H. KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam mengerjakan sebuah penelitian, perlu adanya kerangka pemikiran untuk

menentukan konseptual bagaimana teori-teori yang terhubung. Hal ini sebagaimana

pengertian dari kerangka berfikir yaitu model konseptual tentang bagaimana teoi

berubungan dengan factor yang sudah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Jadi, oleh sebab itu dalam menentukan kerangka pemikiran, peneliti akan menjabarka

dalam gambar dibawah ini:

COVID-19

PENURUNAN PEMINAT PELANGGAN DI SAAT


PANDEMI

UMKM JUMBO FRIED CHICKEN

KOMUNIKASI PEMASARAN

CHARITY
CARA MENGATASI PENURUNAN OMSET SAAT PANDEMI

I. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif merupakan cara untuk

mendapatkan pemahaman pada suatu masalah yang ada, penelitian kualitatif memiliki

sifat – sifat deskriptif yang mendalam.

1. Penelitian Kualitatif

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, yaitu suatu inkuiri empiris

yang menyelidiki fenomena didalam konteks kehidupan nyata, dimana batas-

batas antar fenomena dan kontek tidak tampak tegas, dan multi sumber bukti.

Menurut punch poerwandari (2005), studi kasus meneliti fenomena khusus yang

hadil dalam suatu konteks yang terbatasi, meski batas-batas antara fenomena dan

konteks tidak sepenuhnya jelas.

Penelitian studi kasus ini bertujuan memperoleh pemahaman utuh dan

terintegrasi mengenai interrelasi berbagai fakta dan dimensi dari fenomena yang

terjadi. Penelitian ini berupaya menyelidiki dan mengetahui kondisi langsung dari

subjek (UKM) Jumbo Fried Chicken selama masa pandemic secara langsung dari

subjek pelaku usaha yang mengalaminya. Dalam penelitian ini pendekatan

dilakukan terhadap subjek penelitian adalah secara individual, penggalian secara

eksploratif terhadap hidup mereka dari penggambaran hasil penelitian dalam

bentuk pencandraan sistematis, akurat dan deskriptif. Sifat dari penelitian studi
kasus adalah melihat Kembali pada kehidupan yang sudah dijalani oleh pelaku

usaha dengan pikiran informan seakurat mungkin dengan menemukan factor-

faktor penyebabnya.

2. Lokasi/Objek Penelitian

Dalam Penelitian ini lokasi yang ditetapkan adalah Jumbo Fried Chicken Kota

Barabai lokasi ini adalah tempat usaha tersebut

3. Waktu penelitian

- (Belum ditentukan karena masih dalam masa Pandemi)

4. Metode pengumpulan data

Data penelitian ini merupakan data primer, yaitu data yang diambil atau

dikumpulkan langsung Dari sumbernya . Teknik pengambilan data dalam

penelitian ini digunakan metode observasi, wawancara.

a. Wawancara

Wawancara menurut (Nazir, 1988) adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden

dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara). Adapun menurut Esterberg dalam (Sugiyono, 2013:231)

wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam

suatu topik tertentu.


Percakapan dalam wawancara ditujukan kepada produser dan

dimaksudkan sebagai percakapan yang bertujuan untuk mengetahui

informasi mendalam mengenai data yang sudah diobservasi yakni proses

komunikasi intrapersonal tahap sensasi, persepsi, memori dan berfikir.

b. Observasi

Metode observasi adalah kegiatan mengamati suatu objek secara langsung

tanpa mediator untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek

tersebut.Dengan metode ini, peneliti tidak hanya melihat prilaku verbal

namun juga prilaku non verbal dari objek penelitian. Mulai dari bahasa

percakapannya, hingga macam-macam alat yang digunakan objek

penelitian dalam interaksinya sehari-hari. Teknik observasi dalam

penelitian ini digunakan untuk meneliti empat tahap proses komunikasi

intrapersonal yakni sensasi, persepsi, memori dan berfikir. Obervasi yang

dilakukan oleh peneliti adalah observasi nonpartisipan, yaitu metode

observasi dimana peneliti hanya bertindak mengobservasi tanpa ikut terjun

melakukan aktivitas seperti yang dilakukan kelompok yang diriset, baik

kehadirannya diketahui atau tidak (Kriyantono, 2009:108-110).

Peneliti mengobservasi aktivitas subjek penelitian namun tidak turut serta

dalam kegiatannya sehari-hari. Untuk memudahkan peneliti dalam

mengobservasi maka peneliti menggunakan alat bantu berupa Checklist

sebagai pegangan atau pedoman untuk peneliti mengumpulkan data

observasi.
c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

kehidupan, biografi. Sedangkan dokumen yang berbentuk gambar

misalnya foto, sketsa, gambar hidup dan lain-lain. Studi dokumen ini

merupakan data pelengkap untuk data primer dan wawancara (Sugiyono,

2013:240).

5. Teknik analisis data

Dalam penelitian ini, Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang

diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan

rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori/struktur

klasifikasi. Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi,

wawancara, intisari dokumen) dan biasanya diproses terlebih dahulu sebelum siap

digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi

analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam

teks yang diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika

sebagai alat bantu analisis.

a. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Kegiatan reduksi data

berlangsung terus-menerus, terutama selama proyek yang berorientasi


kualitatif berlangsung atau selama pengumpulan data. Dengan cara

sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat

diverifikasi. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus

sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Jadi

dalam penelitian kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan

dalam aneka macam cara: melalui seleksi ketat, melalui ringkasan atau

uraian sigkat, menggolongkan dalam suatu pola yang lebih luas, dan

sebagainya.

b. Penyajian Data

Proses selanjutnya setelah data direduksi, maka data disusun untuk

disajikan dan dipaparkan. Dengan melihat penyajian data, maka peneliti

dapat memahami apa yang terjadi ada objek penelitiannya, dan apa

tindakan yang perlu dilakukan untuk tahapan penelitian selanjutnya.

Adapun maksud dari Penyajian data adalah kegiatan terpenting yang kedua

dalam penelitian kualitatif. Penyajian data yaitu sebagai sekumpulan

informasi yang tersusun member kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan (Ulber, 2009:340).

c. Menarik Kesimpulan

Kegiatan analisis ketiga adalah menarik kesimpulan dan verivikasi. Ketika

kegiatan pengumpullan data dilakukan, seorang penganalisis kualitatif

mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola,

penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan

proposisi. Kesimpulan yang mula-mulanya belum jelas akan meningkat


menjadi lebih terperinci. Dalam proses ketiga ini pula peneliti mulai

mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,

konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi.

6. Teknik validasi data

Dalam penelitian ini untuk menentukan validitas item soal dilakukan kontrol

langsung terhadap teori-teori yang melahirkan indikator-indikator yang dipakai.

Validitas yang digunakan adalah logical validity dimana instrumen kinerja

dikembangkan berdasarkan pada teori- teori kinerja yng dikemukakan oleh para

ahli. Selain menggunakan validitas butir (item), dalam penelitian ini teknik

validitas butir ditentukan melalui isi (content validity). Menurut Haynes (dalam

Azwar, 2015) menjelaskan validitas isi adalah sejauhmana elemen-elemen

instrumen asesmen relevan dan mewakili konstruk alat ukur yang ditergetkan

untuk tujuan tertentu.

J. Metode/Skema Penelitian

BAB II

DESKRIPSI UMUM

A. Profil Organisasi

1. Sejarah Jumbo Fried Chicken Barabai


2. Visi dan misi Jumbo Fried Chicken Barabai

3. Identitas Jumbo Fried Chicken Barabai

4. Logo UMKM Jumbo Fried Chicken Barabai

B. Program Kerja
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan

BAB IV

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

OECD. (2020, March 16). Covid-19: SME Policy Response. Retrieved from Tackling
coronavirus (COVID-19): https://read.oecd-ilibrary.org/view/?ref=119_119680-
di6h3qgi4x&title=Covid-19_SME_Policy_Responses
Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran Edisi III. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran. In Sudaryono, Manajemen Pemasaran (p.
179). Yogyakarta: CV.Andi Offset.
WHO. (2020, March 11). Coronavirus disease Pandemic 2019. Retrieved from
Coronavirus disease Pandemic 2019: https://www.who.int/home/search?
query=pandemic+virus+corona&page=1&pagesize=10&sortdir=desc&sort=relevance&d
efault=AND&f.Countries.size=100&f.Lang.filter=en&f.RegionalSites.size=100&f.Topic
s.size=100&f.contenttype.size=100&f.doctype.size=101&facet.field=R
Arifin, A. (1984). Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas. In A. Arifin, Strategi
Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas (p. 13). Bandung: Armico.
Effendy, O. U. (1985). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. In O. U. Effendy, Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek (p. 11). Bandung: Remaja Karya.
Mudjiono, Y. (2015). Ilmu Komunikasi. In Y. Mudjiono, Ilmu Komunikasi (p. 90).
Surabaya: Jaudar Press.
Nurdin, A. (2013). Pengantar Ilmu Komunikasi. In A. N. dkk, Pengantar Ilmu
Komunikasi (p. 15). Surabaya: CV. Mitra Media Nusantara.
Paul Petter, J. C. (2010). Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. In J. C. Paul Petter,
Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (pp. 205 - 212). Jakarta: Salemba Baru.
Riadi, M. (2018, 11). Pengertian Bauran dan Strategi Komunikasi Pemasaran. Retrieved
from Kajian Pustaka: https://www.kajianpustaka.com/2018/11/pengertian-bauran-dan-
strategi-komunikasi-pemasaran.html
Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran. In Sudaryono, Manajemen Pemasaran (p.
179). Yogyakarta: CV.Andi Offset
Alwasilah, C. (2008). Pokoknya Kualitatif. Dalam C. Alwasilah, Pokoknya Kualitatif
(hal. 170). Jakarta: Pustaka Jaya.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Dalam Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D (hal. 231). Bandung: Alfabeta.
Prastowo, A. (2011). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Dalam A. Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif
Rancangan Penelitian (hal. 241-250). Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Mulyana, D. (2009). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Dalam D. Mulyana, Ilmu
Komunikasi Suatu Pengantar (hal. 80). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wan Laura Hardilawati. 2020. Strategi Bertahan UMKM di Tengah Pandemi Covid19.
Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Vol. 10 No. 1.
Wibowo, Dimas Hendika, Zainul Arifin, dan Sunarti.
Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada
Batik Diajeng Solo). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 29 No.1 Desember 2015.
Yanto Rukmana, Arief dan Tuntun Ariadi Sukanta. 2020. Analisis Strategi Bersaing dan
Strategi Bertahan pada Industri Mikro dan Kecil Panganan Keripik Kemasan di
Kecamatan Coblong Kota Bandung Jawa Barat Tahun 2020 Ditengah Situasi Sulit
Penyebaran Pandemi COVID-19. Jurnal Sains Manajemen dan Akuntansi. Volume 12
No. 1 / Mei / 2020.

Anda mungkin juga menyukai