OLEH :
Muhammad Dude Darmawan
1700030156
A. Latar Belakang
Akhir Desember 2019, telah terkonfirmasi adanya jenis virus baru yang
dikenal sebagai Corona virus Disease 2019, disingkat COVID-19. Virus ini pertama
kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok dan telah ditetapkan sebagai pandemi oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020 (WHO, 2020). Penyebaran
virus corona ini tergolong sangat cepat. Menurut Satuan Tugas Covid-19, kasus
corona di Indonesia kini telah mencapai 2,28 juta dengan jumlah kasua sembuh 1,92
juta dan jumlah kematian 60.027 ribu orang. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan
kebijakan untuk PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), Lockdown dan work from
segala sesuatunya dari rumah dan dihimbau untuk tidak keluar rumah guna untuk
Covid-19 tidak hanya merugikan sisi kesehatan, virus ini bahkan mempengaruhi
global semakin melambat dan mempengaruhi dunia usaha. Sektor ekonomi menjadi
sektor yang terdampak cukup parah akibat pandemi covid-19. karena adanya protokol
kesehatan untuk Lockdown dan Social Distancing, maka peraturan tersebut membuat
jumlah pembeli, karena para konsumen yang biasanya konsumtif membeli makanan
atau minuman diluar, sekarang lebih memilih untuk masak sendiri dirumah. Hal ini
berdampak negatif bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sektor
Menurut Pakpahan (2020), Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang
dalam aspek produksi, pendapatan, hingga jumlah tenaga kerja yang harus dikurangi
bketahanan dan fleksibilitas yang lebih rendah karena tingkat digitalisasi yang rendah,
kurangnya pengetahuan tentang strategi bisnis, dan bantuan dari pemerintah yang
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), operasional UMKM sudah pasti terganggu.
1.785 koperasi dan 163.713 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
terdampak pandemi virus corona. Sektor UMKM yang paling terdampak yakni
(PSBB) akibat covid-19. Sementara itu 16,1 persen UMKM memiih mengurangi
Dampak dari Covid-19 terhadap UMKM yang ada di Indonesia juga terjadi di
Kalimantan Selatan. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kalimantan
1.070 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdampak Covid-19. Jenis usaha
yang paling banyak terkena dampak yakni kuliner 64%, kerajinan 7,8% dan fashion
Restoran Fast Food yang termasuk Usaha Kecil di Kota Barabai yang
terdampak Covid-19 adalah Rocket Chicken dan Jumbo Fried Chicken. Berikut
adalah data penjualan Rocket Chicken dan Jumbo Fried Chicken perbulan tahun
2019-2020:
Pada tabel 1.1 terlihat bahwa total omzet Rocket Chicken pada tahun 2019
lebih besar daripda total omzet Jumbo Fried Chicken. Pada bulan Maret 2020 omzet
Rocket Chicken dan Jumbo Fried Chicken mengalami penurunan yang disebabkan
oleh pandemi Covid-19. Pada bulan Mei 2020 Jumbo Fried Chicken berhasil
menaikkan omzetnya sebesar 10,4 Juta dari bulan sebelumnya, omzet ini cenderung
terus meningkat hingga akhir bulan tahun 2020, sedangkan Rocket Chicken tetap
mengalami penurunan omzet. Sehingga total omzet Rocket Chicken tahun 2020
hampir menurun sebesar 50% dari tahun 2019, sedangkan pada tahun 2020 Jumbo
Fried Chicken tidak mengalami penurunan total omzet yang besar dari tahun 2019.
Pelaku usaha UMKM yang berada di Barabai harus mencari solusi agar terus
mendapatkan penghasilan. Pelaku usaha mikro juga harus merubah strategi pemasaran
agar dapat bertahan ditengah pandemic seperti ini. Terutama didalam proses
yang dipilih akan mampu menembus pasar. Apalagi dalam kondisi pandemi seperti
saat ini, kemampuan untuk merebut kembali pangsa pasar akan mempengaruhi
kelangsungan hidup UMKM itu sendiri. Keadaan ini tidak terkecuali akan dihadapi
Kalimantan Selatan dengan total 4 outlet yang tersebar di dalam kota dan luar kota.
Bahkan, brand UKM yang satu ini mampu meraup keuntungan jutaan rupiah tiap
pekannya dan sudah bertahan selama tujuh tahun. Bisnis ini dibangun di pertengahan
tahun 2012. Jumbo Fried Chicken memiliki total 4 outlet di Kalimantan Selatan.
dengan konsep yang menarik dan harga yang murah. Outlet yang dimiliki oleh Jumbo
Fried Chicken berdesain kekinian dan modern dengan nama brand yang unik dan
selalu menjaga kualitas produk membuat Jumbo Fried Chicken menjadi saingan besar
terhadap kompetitor lainnya di Banjarmasin. Rini Naila Sari pemilik Jumbo Fried
Chicken Barabai mengatakan bahwa di masa pandemic ini Jumbo Fried Chicken
kuliner cepat saji miliknya dituntut kreatif dan inovatif, tidak melulu dengan konsep
yang sama. Tetapi kami memberikan menu hidangan yang diluar dari ayam tepung
Karena akhirnya masyarakat sebagai pelanggan akan bosan dengan produk tersebut.
Dengan ini, pelaku UMKM dituntut untuk mampu memanfaatkan platform digital
konsumen.
strategi pemasaran yang tepat sebagai prioritas utama untuk menghadapi persaingan
belakang di atas maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam dan melakukan analisis
Pandemi COVID-19.
Kenapa harus Jumbo Fried Chicken, karena bagi penulis UMKM ini dapat
memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat karena UMKM ini sukses
mengelola bisnisnya, dengan cara kegiatan social, dengan cara mencari donator yang
ingin menyumbangkan uangnya minimal 10.000 rupiah , lalu disetiap jumat Rini
Naila Sari pemilik jumbo Barabai menyerahkan hasil donasi tersebut dengan
menukarkan hasil donasi tersebut dengan produk makanan dari Jumbo Fried Chicken
Barabai. selain juga membuat stabil omzet Jumbo Fried Chicken tetapi juga bisa
sebagai sarana beramal warga yang ingin menyumbangkan sedikit hartanya untuk
sesama. sehingga pantas di teliti karena ada potensi baik untuk pelaku UMKM yang
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab apa yang dapat dilakukan pelaku
Usaha Mikro dan Kecil (UMK) untuk dapat mempertahankan bisnisnya di masa
Pandemi Covid 19 yang tengah melanda dunia. Hasil yang diharapkan dari
penelitian ini adalah penjabaran strategi-strategi yang dilakukan oleh pelaku UMK
agar mampu bertahan dan responsif terhadap perubahan iklim bisnis terutama saat
terjadi pandemic.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini bertujuan untuk menggali, dan menganalisis kondisi UMKM di Kota
Barabai, dan bagian upaya atau keputusan yang dilakukan pelaku usaha UMKM
2. Peneliti ingin mengetahui hal-hal apa saja yang dilakukan oleh pelaku UMKM di
3. Mengetahui strategi yang di aplikasikan oleh pelaku UMKM agar bisa terus
bertahan dan lebih kretif terhadap perubahan situasi bisnis seperti pandemi
sekarang.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana dan
Barabai, kajian tentang pengaruh pandemi pengusaha mikro dan kecil memang
sudah banyak tetapi masih sedikit riset yang mendetail dalam ruang lingkup kota
Barabai. Oleh karena itu, penelitian ini di harapkan mampu memberikan refrensi
b. Manfaat Praktis
E. Limitasi/Fokus Penelitian
UMKM yang di ambil sudah terkenal di Barabai, tetapi data tentang UMKM
ini masih sedikit sehingga peneliti kurang mendapatkan data yang banyak, tidak
seperti UMKM yang ada di luar pulau Kalimantan seperti pulau jawa maupun
sumatera. Akan tetapi UMKM ini membuka usahanya sebelum adanya pandemi
F. Kajian Pustaka
a. Penelitian Sebelumnya
teori yang digunakan untuk mengkaji masalah yang ada. Dari penelitian
terdahulu, penulis mendapatkan judul yang serupa dengan judul penelitian penulis
namun menggunakan lokasi dan beberapa variable yang berbeda. Berikut adalah
penelitian terdahulu, berupa jurnal yang akan di jadikan refrensi penelitian ini:
Tabel 1.2
Penelitian Sebelumnya
menjalin dan
mengoptimalkan hubungan
pemasaran pelanggan.
Berdasarkan pendekatan
harga, pengembangan
Bertahan produsen
konsumen.
menyiapkan strategi-
COVID-19 segera
dengan melibatkan
penggunaan teknologi
berupa melakukan
perdagangan melalui
ecommerce, melakukan
melakukan perbaikan
menjalin dan
mengoptimalkan hubungan
pemasaran pelanggan.
G. Kerangka Teori
1. Komunikasi Pemasaran
sasaran yang tepat, proses komunikasi pasti berjalan sesuai dan efisien.
tenaga penjualan, papan nama kedai/toko, display menu jualan, produk kemasan,
direct-mail, tester produk gratis, kupon, publisitas, dan alat komunikasi lainnya.
dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.
langsung tentang produk dan merek yang mereka jual.[ CITATION Ria18 \l 1033 ].
tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan dengan suatu perumusan
tujuan yang jelas juga terutama memperhitungkan kondisi dan situasi sasaran.
bahwa strategi adalah alat untuk mencapai tujuan atau keunggulan bersaing
pada hakekatnya adalah suatu proses sosial, yaitu sesuatu yang berlangsung atau
berasal dari bahasa latin communication dan bersumber dari kata communis yang
berarti: sama; sama disini maksudnya adalah; sama makna. [ CITATION Ono85 \l
1033 ].
atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara
juga bisa diartikan suatu proses pembagian makna atau ide diantara dua orang
atau lebih dan mereka mendapatkan saling pengertian tentang pesan yang
komunikasi yang bisa dimengerti dan dipahami oleh khalayak umum. Selain
dengan cara verbal, komunikasi juga bisa dilakukan dengan Bahasa tubuh atau
Komunikasi yang akan dilakukan dengan orang lain selalu melibatkan isi
dan juga hubungan, dan berlangsung dalam berbagai bidang dan konteks
mengandung unsur persuasive agar orang lain bersedia menerima suatu pengaruh
atau ajakan, untuk melakukan suatu tujuan yang sudah di bicarakan sebelumnya.
coba dikelola secara strategis oleh pemasar untuk mencapai tujuan perusahaan.
1. Iklan
sikap, dan citra konsumen dan mempertahankan citra dan makna dibenak
cetak (majalah, surat kabar), baliho, papan iklan, dan media kecil-kecil
seperti balon udara kecil atau cap kemeja. Meskipun konsumen tipical
besar bagi pemasar ialah membuat pesan iklan dan memilih media yang
2. Promosi Penjualan
ditempat pembelian, missal gratis dan premi serta hadiah menjadikan tipe-
segera.
pembelian maksimal, dan juga bisa memberi free atau bonus jika membeli
sesuai dengan yang ditentukan karena dengan cara ini banyak konsumen
yang akan tertarik dengan membeli lebih banyak karena ada bonus yang
masyarakat luas dan dapat meningkatkan penjualan sesuai dengan apa yang
3. Penjualan Personal
Penjualan personal melibatkan interaksi secara langsung diantara
calon pembeli dan petugas penjualan. Penjualan personal bisa menjadi cara
sudah disiapkan, tidak pernah bepergian, menelpon 20-50 kali per hari yang
bekerja 8-12 jam per hari, dan diawasi secara longgar.Belakangan, belanja
4. Publisitas
Terkadang publisitas bisa lebih efektif dari pada iklan karena konsumen
5. Bauran Promosi
pemasaran yang diperuntukkan bagi aneka tipe promosi. Bagian kue dolar
promosi total yang diperuntukkan bagi iklan media semakin turun sejak
pada tahun 2005 sebesar $342 miliar, sedangkan pengeluaran iklan $143
miliar.
panajang terjadi ketika iklan televisi dan cetak bukan lagi inti bauran
waktu.
dilihat. Pada tahun 1986, 64% konsumen mampu mengingat, tanpa dibantu,
perekam video digital yang melewatkan iklan, hiruk ikuk iklan berdurasi 15
1033 ].
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM atau usaha mikro adalah usaha milik
perseorangan atau badan usaha perorangan yang produktif dan memenuhi kriteria
yang ditulis oleh Undang-Undang. Aset maksimal dari usaha ini adalah Rp
kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu, kelompok ini
terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Maka sudah
melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha yang termasuk dalam UMKM telah
usaha kecil menengah adalah usaha yang juga dijalankan oleh perorangan atau
badan usaha yang bukan bagian dari usaha menengah atau usaha besar. Asetnya
berkisar antara Rp. 50.000.000,00 sampai Rp. 500.000.000,00 dengan omzet Rp.
a. Modal Awal
Anda harus memiliki modal setidaknya lima puluh juta rupiah. Sedangkan,
apabila mau membuka UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah, Anda
Jika Anda mau membuka sebuah UKM, jumlah tenaga kerja yang
biasanya dimiliki adalah sekitar lima sampai sepuluh orang. Sementara itu,
bagi UMKM, biasanya memiliki minimal tiga puluh pekerja. Maka dari
itu, UKM biasanya berbentuk seperti usaha kaki lima atau usaha yang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang
a. Usaha Mikro
b. Usaha Kecil
undang.
c. Usaha Menengah
H. KERANGKA PEMIKIRAN
pengertian dari kerangka berfikir yaitu model konseptual tentang bagaimana teoi
berubungan dengan factor yang sudah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Jadi, oleh sebab itu dalam menentukan kerangka pemikiran, peneliti akan menjabarka
COVID-19
KOMUNIKASI PEMASARAN
CHARITY
CARA MENGATASI PENURUNAN OMSET SAAT PANDEMI
I. METODE PENELITIAN
mendapatkan pemahaman pada suatu masalah yang ada, penelitian kualitatif memiliki
1. Penelitian Kualitatif
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, yaitu suatu inkuiri empiris
batas antar fenomena dan kontek tidak tampak tegas, dan multi sumber bukti.
Menurut punch poerwandari (2005), studi kasus meneliti fenomena khusus yang
hadil dalam suatu konteks yang terbatasi, meski batas-batas antara fenomena dan
terintegrasi mengenai interrelasi berbagai fakta dan dimensi dari fenomena yang
terjadi. Penelitian ini berupaya menyelidiki dan mengetahui kondisi langsung dari
subjek (UKM) Jumbo Fried Chicken selama masa pandemic secara langsung dari
bentuk pencandraan sistematis, akurat dan deskriptif. Sifat dari penelitian studi
kasus adalah melihat Kembali pada kehidupan yang sudah dijalani oleh pelaku
faktor penyebabnya.
2. Lokasi/Objek Penelitian
Dalam Penelitian ini lokasi yang ditetapkan adalah Jumbo Fried Chicken Kota
3. Waktu penelitian
Data penelitian ini merupakan data primer, yaitu data yang diambil atau
a. Wawancara
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
b. Observasi
tanpa mediator untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek
namun juga prilaku non verbal dari objek penelitian. Mulai dari bahasa
observasi.
c. Dokumentasi
misalnya foto, sketsa, gambar hidup dan lain-lain. Studi dokumen ini
2013:240).
Dalam penelitian ini, Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang
diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan
klasifikasi. Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi,
wawancara, intisari dokumen) dan biasanya diproses terlebih dahulu sebelum siap
teks yang diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika
a. Reduksi Data
dalam aneka macam cara: melalui seleksi ketat, melalui ringkasan atau
uraian sigkat, menggolongkan dalam suatu pola yang lebih luas, dan
sebagainya.
b. Penyajian Data
dapat memahami apa yang terjadi ada objek penelitiannya, dan apa
Adapun maksud dari Penyajian data adalah kegiatan terpenting yang kedua
c. Menarik Kesimpulan
Dalam penelitian ini untuk menentukan validitas item soal dilakukan kontrol
dikembangkan berdasarkan pada teori- teori kinerja yng dikemukakan oleh para
ahli. Selain menggunakan validitas butir (item), dalam penelitian ini teknik
validitas butir ditentukan melalui isi (content validity). Menurut Haynes (dalam
instrumen asesmen relevan dan mewakili konstruk alat ukur yang ditergetkan
J. Metode/Skema Penelitian
BAB II
DESKRIPSI UMUM
A. Profil Organisasi
B. Program Kerja
BAB III
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
OECD. (2020, March 16). Covid-19: SME Policy Response. Retrieved from Tackling
coronavirus (COVID-19): https://read.oecd-ilibrary.org/view/?ref=119_119680-
di6h3qgi4x&title=Covid-19_SME_Policy_Responses
Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran Edisi III. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran. In Sudaryono, Manajemen Pemasaran (p.
179). Yogyakarta: CV.Andi Offset.
WHO. (2020, March 11). Coronavirus disease Pandemic 2019. Retrieved from
Coronavirus disease Pandemic 2019: https://www.who.int/home/search?
query=pandemic+virus+corona&page=1&pagesize=10&sortdir=desc&sort=relevance&d
efault=AND&f.Countries.size=100&f.Lang.filter=en&f.RegionalSites.size=100&f.Topic
s.size=100&f.contenttype.size=100&f.doctype.size=101&facet.field=R
Arifin, A. (1984). Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas. In A. Arifin, Strategi
Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas (p. 13). Bandung: Armico.
Effendy, O. U. (1985). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. In O. U. Effendy, Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek (p. 11). Bandung: Remaja Karya.
Mudjiono, Y. (2015). Ilmu Komunikasi. In Y. Mudjiono, Ilmu Komunikasi (p. 90).
Surabaya: Jaudar Press.
Nurdin, A. (2013). Pengantar Ilmu Komunikasi. In A. N. dkk, Pengantar Ilmu
Komunikasi (p. 15). Surabaya: CV. Mitra Media Nusantara.
Paul Petter, J. C. (2010). Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. In J. C. Paul Petter,
Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (pp. 205 - 212). Jakarta: Salemba Baru.
Riadi, M. (2018, 11). Pengertian Bauran dan Strategi Komunikasi Pemasaran. Retrieved
from Kajian Pustaka: https://www.kajianpustaka.com/2018/11/pengertian-bauran-dan-
strategi-komunikasi-pemasaran.html
Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran. In Sudaryono, Manajemen Pemasaran (p.
179). Yogyakarta: CV.Andi Offset
Alwasilah, C. (2008). Pokoknya Kualitatif. Dalam C. Alwasilah, Pokoknya Kualitatif
(hal. 170). Jakarta: Pustaka Jaya.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Dalam Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D (hal. 231). Bandung: Alfabeta.
Prastowo, A. (2011). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Dalam A. Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif
Rancangan Penelitian (hal. 241-250). Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Mulyana, D. (2009). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Dalam D. Mulyana, Ilmu
Komunikasi Suatu Pengantar (hal. 80). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wan Laura Hardilawati. 2020. Strategi Bertahan UMKM di Tengah Pandemi Covid19.
Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Vol. 10 No. 1.
Wibowo, Dimas Hendika, Zainul Arifin, dan Sunarti.
Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada
Batik Diajeng Solo). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 29 No.1 Desember 2015.
Yanto Rukmana, Arief dan Tuntun Ariadi Sukanta. 2020. Analisis Strategi Bersaing dan
Strategi Bertahan pada Industri Mikro dan Kecil Panganan Keripik Kemasan di
Kecamatan Coblong Kota Bandung Jawa Barat Tahun 2020 Ditengah Situasi Sulit
Penyebaran Pandemi COVID-19. Jurnal Sains Manajemen dan Akuntansi. Volume 12
No. 1 / Mei / 2020.