Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) diumumkan

WHO (World Health Organization) pada tanggal 11 maret 2020.

Bermula dari kota Wuhan tepatnya di Tiongkok, virus jenis baru ini

telah menyebar ke berbagai belahan Negara di dunia yang

menyebabkan timbulnya penyakit coronavirus disease 2019 atau yang

disebut juga Covid-19.

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 ini

memiliki dampak yang signifikan terhadap tatanan kehidupan sosial

serta menurunnya kinerja ekonomi di sebagian besar Negara di dunia,

tak terkecuali Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2021, turunnya

kinerja ekonomi Indonesia ini terjadi sejak triwulan I tahun 2020, yang

tercermin dari laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 yang hanya

mencapai 2,97 persen, dan kembali menurun signifikan pada triwulan II

tahun 2020 yang tumbuh minus 5,32 persen. Tentunya, jika ini tidak

ditangani segera maka akan membawa dampak besar yang akan

mengancam perekonomian Indonesia.

Kementrian Keuangan menyatakan bahwa stimulus yang sudah

disampaikan kepada dunia usaha dan masyarakat itu sifatnya

broadbase (luas). Jadi APBN mengcover kebutuhan kesehatan, bidang

sosial, dan bidang ekonomi yang semuanya mengalami dampak

seperti domino efek, kesehatan memukul sosial, sosial memukul

1
ekonomi dan nanti ekonomi juga pasti akan mempengaruhi dari sektor

keuangan, terutama dari lembaga–lembaga keuangan bank dan bukan

bank, dari sisi sosial masyarakat Kementrian Keuangan mencoba

melancarkan stimulus / kebijakan-kebijakan untuk bisa mengurangi

dampak shock Covid-19 yang sangat besar ini. Untuk masyarakat,

tentu tidak bisa seluruhnya shock di absorb oleh APBN (Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah). Namun APBN berusaha untuk bisa

mendukung ketahanan sosial masyarakat.

Dalam jurnal yang di tulis olehNi Ketut Elly Sutrisni 2020

tentang Dampak Covid-19 yang terkluster pada 3 aktivitas bisnis.

pertama bisnis bertahan atau stabil, kedua bisnis yang menurun dan

ketiga bisnis berkembang. Bisnis yang stabil melalui penyesuaian

model interaksi menggunakan aplikasi online adalah pendidikan,

terutama untuk hantaran makan/minuman, hubungan pokok, dan

produk kesehatan. Bisnis yang menurun adalah yang berbasis

kunjungan atau keberadaan konsumen di tempat sangat terdampak

dari pandemi Covid-19, seperti angkutan umum, pariwisata, perhotelan,

ritel offline, dan pusat perbelanjaan, sedangkan perusahaan PT. Surya

Madistrindo cabang Sulawesi Utara merupakan perusahaan yang

termasuk dalam bisnis ritel offline dimana bisnis ritel offline merupakan

salah satu yang terkena dampak dari Covid-19 berdasarkan jurnal

tersebut.

Provinsi Sulawesi utara merupakan salah satu provinsi di

indonesia yang melakukan pembatasan aktivitas masyarakat sebagai

salah satu bentuk penanganan dampak pandemi Covid-19, yang

2
berimbas terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara. Menurut

laporan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sulawesi Utara,

hantaman badai pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap

perekonomian dan kesejahteraan di Sulut yang dituang dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 1 Data Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara


No Tahun Pertumbuhan Ekonomi

1 2016 6,17%

2 2017 6,32%

3 2018 6,01%

4 2019 5,66%

5 2020 -0,99%

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara 2020

Data di atas menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di

Sulawesi utara dari tahun 2016-2019 yang belum terkena dampak

Covid-19 masih begitu tinggi dimana tahun 2016 pertumbuhan ekonomi

Sulawesi utara berada pada angka 6,17%, tahun 2017 naik pada

angka 6,32%, tahun 2018 turun pada angka 6,01% dan pada tahun

2019 turun pada angka 5,66% dan ketika memasuki tahun 2020

dimana Dampak Covid-19 mulai ada di indonesia kembali menurun

tajam hanya pada angka -0,99%.

Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi tersebut, salah satu

perusahaan yang ada di Sulawesi Utara yang mengalami penurunan

penjualan di masa pandemi yaitu PT Surya Madistrindo yang beralamat

3
di Winangun 2, Kecamatan Malalayang Manado yang merupakan

kantor perwakilan regional di provinsi Sulawesi utara yang bergerak di

bidang penjualan dan pemasaran produk-produk sigaret dari PT

Gudang Garam Tbk.

Tabel 2 Penjualan PT Surya Madistrindo Sulut Tahun 2018-


2020

No Tahun Volume Persentase (%)

Penjualan

(SLOF)

1 2018 95.707.663 33,06

2 2019 110.523.819 38,17

3 2020 83.305.925 28,77

Sumber: Laporan Keuangan PT Surya Madistrindo

Tabel diatas menjelaskan volume penjualan PT Surya

Madistrindo se Sulawesi Utara sebelum terrdampak wabah virus

corona yaitu, pada tahun 2018 sebanyak 95.707.663 SLOF, tahun

2019 naik sebanyak 110.523.819 SLOF, tapi ketika wabah Virus

Corona masuk di Indonesia pada tahun 2020 kembali terjadi

penurunan penjualan dimana pada tahun 2020 hanya sebanyak

83.305.925 SLOF.

Kotamobagu yang juga merupakan pusat perputaran bisnis di

Bolaang Mongondow Raya , telah menerapkan kebijakan social

distancing, Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala

Besar (PSBB) walaupun kotamobagu tidak memilih PSBB, tapi

4
kotamobagu telah melakukan upaya secara maksimal dengan

memanfaatkan kearifan lokal, menggerakkan desa/kelurahan untuk

bergotong royong menjadi gugus tugas, bagi para aparat pemerintahan

daerah, perusahaan, sektor pendidikan dan pengurangan intensitas

transportasi publik dengan beberapa pengecualian. Kebijakan tersebut

merupakan upaya untuk mengurangi sebaran Covid-19 yang jika tidak

terkendali akan memberikan efek negatif yang lebih besar dan

berkepanjangan. Pada aspek bisnis, kotamobagu terdampak dalam

pendemi Covid-19 melalui respon guna mengurangi sebaran Covid-19

secara kuantitas dinilai dapat berdampak pada aktivitas bisnis.

PT Surya Madistrindo Kotamobagu merupakan salah satu

kantor perwakilan area dari seluruh kabupaten/kota di Sulawesi utara

yang berdiri sejak 2012 sampai sekarang yang terletak di Kelurahan

Kotobangon Kecamatan Kotamobagu Timur Kota Kotamobagu

merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan

pemasaran produk-produk sigaret PT Gudang Garam Tbk. PT Surya

Madistrindo Kotamobagu merupakan salah satu unit dari seluruh unit

yang ada di Indonesia yang berada di Kotamobagu. PT Surya

Madistrindo Kotamobagu adalah perusahaan yang dimiliki oleh PT

Gudang Garam Tbk yang dikuasai oleh Bapak Surya Wonowidjojo

yang merupakan owner atau pemilik.Setiap unit perusahaan PT Surya

Madistrindo yang ada di seluruh Indonesia memiliki manajemen sendiri

dan di komando oleh Manajemen Pusat. PT Surya Madistrindo memiliki

12 unit kantor perwakilan regional dan lebih dari 180 kantor perwakilan

5
area di seluruh indonesia yang setiap unit di pimpin oleh RM (Regional

Manager).

Berdasarkan kondisi yang terjadi saat ini akibat Covid-19 dan

berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengetahui pengaruh Covid-19 terhadap volume penjualan yang ada

pada PT Surya Madistrindo Kotamobagu. Dengan judul “Analisis

Dampak Pendemi Covid-19 Terhadap Penjualan Pada PT Surya

Madistrindo Kotamobagu”

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Apakah pandemi Covid-19 berdampak pada PT. Surya

Madistrindo Kotamobagu?

2. Apakah pandemi Covid-19 berdampak Terhadap Pendapata

pada PT Surya Madistrindo Kotamobagu?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 pada PT Surya

Madistrindo Kotamobagu

2. Untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap

penjualan pada PT Surya Madistrindo Kotamobagu

3. Untuk mengetahui apakah pandemic Covid-19 berdampak

terhadap pendapatan pada PT Surya Madistrindo Kotamobagu

6
1.4 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian diharapkan bermanfaat dan menambah

wawasan peneliti mengenai dampak pandemic Covid-19

2. manfaat lainnya diadakan penelitian ini adalah untuk

menerapkan teori yang didapatkan selama di bangku

perkuliahan

3. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan

informasi bagi PT. Surya Madistrindo Kotamobagu.

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Manajemen

Richard L. Daft (2015:4), Manajemen adalah pencapaian tujuan

organisasi secara efektif dan efisien melalui perencanaan,

pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan sumber daya

organisasi.

Firdaus (2017:24) Manajemen adalah suatu seni, karena untuk

melakukan suatu pekerjaan orang lain di butuhkan keterampilan

khusus.

Afandi (2018:1) manajemen adalahbekerja dengan orang-orang

untuk mencapai tujuan organisasi dngan pelaksanaan fungsi

perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan

personalia atau kepegawaian (Staffing), pengarahan dan

kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling). Manajemen

adalah suatu proses khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan,

pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian yang dilakukan

untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah

ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-

sumber daya lainnya.

Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap

istilah manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada

8
satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami

manajemen tersebut, yaitu : “ Manajemen adalah suatu proses yang

terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengendlian/pengawasan, yang dilakukan untuk

menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya”.

2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran

Kotler dan Armstrong (2018:34) Manajemen pemasaran

sebagai seni dan ilmu dalam memilih pasar sasaran dan membangun

hubungan yang menguntungkan dengan mereka.

Tjiptono (2015:2) Manajemen pemasaran adalah merupakan

sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan,

menetapkan harga, dan mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan

yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka

mencapai tujuan organisasi.

Manullang dan Hutabarat (2016) Manajemen pemasaran

adalah adalah proses dalam menganalisa, merencanakan,

melaksanakan dan mengontrol ide-ide, barang dan jasa yang berdasar

pertukaran dengan tujuan untuk menghasilkan kepuasan konsumen

dan tanggung jawab produsen.

Berdasarkan uraian definisi di atas dapat disimpulkan

manajemen pemasaran merupakan kegiatan pengelolaan/penataan

program-program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan

9
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan agar mencapai

tujuan perusahaan.

2.1.3 Covid-19

Richard Sutejo (2020)Covid-19 merupakan tipe virus yang

umum menyerang saluran pernapasan. Tetapi strain Covid-19 memiliki

morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi akibat adanya mutasi

genetik dan kemungkinan transmisi inter spesies.

Awalnya diamati di Provinsi Wuhan, Tiongkok, sekarang

menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Coronavirus merupakan

keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan

hingga berat, jenis coronavirus diketahui menyebabkan penyakit yang

dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory

Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)

(Kementrian Kesehatan, 2020).World Health Organization memberi

nama virus baru tersebut Server acute respiratory syndrome

coronavirus-2 (SARSCov-2) dan nama penyakitnya sebagai

Coronavirus Desease 2019 (COVID-19).

Dilihat dari situasi penyebaran COVID-19 yang sudah hampir

menjangkau seluruh wilayah provinsi di Indonesia dengan jumlah

kasus dan/atau jumlah kematian semakin meningkat dan berdampak

pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan

keamanan, serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia, Pemerintah

Indonesia telah menetapkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun

2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona

10
Virus Disease 2019 (COVID-19). Keputusan Presiden tersebut

menetapkan COVID-19 sebagai jenis penyakit yang menimbulkan

Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) dan menetapkan KKM

COVID-19 di Indonesia yang wajib dilakukan upaya penanggulangan

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain itu, atas

pertimbangan penyebaran COVID-19 berdampak pada meningkatnya

jumlah korban dan kerugian harta benda, meluasnya cakupan wilayah

terdampak, serta menimbulkan implikasi pada aspek sosial ekonomi

yang luas di Indonesia, telah dikeluarkan juga Keputusan Presiden

Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non alam

Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana

Nasional.

Penanggulangan KKM dilakukan melalui penyelenggaraan

kekarantinaan kesehatan baik di pintu masuk maupun di wilayah.

Dalam penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan di wilayah, setelah

dilakukan kajian yang cukup komprehensif Indonesia mengambil

kebijakan untuk melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar

(PSBB) yang pada prinsipnya dilaksanakan untuk menekan

penyebaran COVID19 semakin meluas, didasarkan pada pertimbangan

epidemiologis, besarnya ancaman, efektifitas, dukungan sumber daya,

teknis operasional, pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya,

pertahanan dan keamanan. Pengaturan PSBB ditetapkan melalui

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan

Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona

Virus Disease 2019 (COVID-19), dan secara teknis dijabarkan dalam

11
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman

Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan

Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Sampai saat ini, situasi COVID-19 di tingkat global maupun

nasional masih dalam risiko sangat tinggi. Selama pengembangan

vaksin masih dalam proses, dunia dihadapkan pada kenyataan untuk

mempersiapkan diri hidup berdampingan dengan COVID-19. Oleh

karenanya diperlukan pedoman dalam upaya pencegahan dan

pengendalian COVID-19 untuk memberikan panduan bagi petugas

kesehatan agar tetap sehat, aman, dan produktif, dan seluruh

penduduk Indonesia mendapatkan pelayanan yang sesuai standar.

Pedoman pencegahan dan pengendalian COVID-19 disusun

berdasarkan rekomendasi WHO yang disesuaikan dengan

perkembangan pandemi COVID-19, dan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

• Penanggulangan Covid-19

Sejak kasus pertama diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020,

penyebaran penularan COVID-19 terjadi dengan cepat di Indonesia.

Hal ini memerlukan strategi penanggulangan sesuai dengan transmisi

yang terjadi baik di tingkat nasional maupun provinsi, dengan tujuan:

1. Memperlambat dan menghentikan laju transmisi/penularan,

dan menunda penyebaran penularan.

2. Menyediakan pelayanan kesehatan yang optimal untuk

pasien, terutama kasus kritis.

12
3. Meminimalkan dampak dari pandemi COVID-19 terhadap

sistem kesehatan, pelayanan sosial, kegiatan di bidang

ekonomi, dan kegiatan sektor lainnya.

Seluruh provinsi dan kabupaten/kota perlu melakukan

identifikasi kasus baru, mengelola, dan memberikan intervensi pada

kasus-kasus baru COVID-19, serta upaya pencegahan penularan

kasus baru dalam adaptasi kebiasaan baru dengan pelaksanaan

protokol kesehatan yang ketat dalam setiap aktifitas masyarakat.Setiap

daerah juga harus menyiapkan dan merespon berbagai skenario

kesehatan masyarakat.

Strategi yang komprehensif perlu disusun dalam dokumen

Rencana Operasi (Renops) Penanggulangan COVID-19 yang

melibatkan lintas sektor. Renops mencakup (1) Koordinasi,

perencanaan dan monitoring; (2) komunikasi risiko dan pemberdayaan

Masyarakat (3) Surveilans, Tim Gerak Cepat (TGC), Analisis Risiko,

Penyelidikan Epidemiologi; (4) Pintu Masuk negara/ Wilayah,

Perjalanan Internasional dan transportasi (5) Laboratorium; (6)

Pengendalian Infeksi; (7) Manajemen Kasus; (8) Dukungan

Operasional dan Logistik; (9) Keberlangsungan pelayanan dan sistem

esensial dan memperhatikan kondisi transmisi di komunitas atau

kondisi kapasitas terbatas dan kondisi yang memerlukan bantuan

kemanusiaan.

Pandemi merupakan salah satu bencana nonalam sehingga

rencana respon penanggulangan COVID-19 dapat menggunakan

kerangka kerja respon bencana nasional berdasarkan prinsip

13
penanggulangan manajemen risiko pandemi.Dokumen renops perlu

direview dan diperbaharui minimal setiap 2 minggu.Konsep operasi

respon penanggulangan COVID-19 berdasarkan framework

kebencanaan nasional.

2.1.4 Pengertian Penjualan

Kegiatan bisnis terapat unsur-unsur yang meliputi bidang

produksi, distribusi dan konsumsi

Basu Swastha DH (2015:9) penjualan merupakan satu bagian

dari promosi dan promosi adalah satu bagian dari program pemasaran

secara keseluruhan. Sedangkan menurut Winardi (2017:2) dikutip

dalam blog purwasuka, penjualan adalah “Proses dimana sang penjual

memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai

manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang

berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak.”

Mahendra (2018:20) penjualan adalah suatu usaha yang

terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang

diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli,

guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.

Penjualan dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan

manusia untuk menyampaikan barang yang diperlukan

konsumen.Dengan adanya penjualan individu-individu bisa saling

bertemu muka untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau

14
mempertahankan hubungan pertukaran sehingga saling

menguntungkan (Marwan, 2017).

Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena

dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat

konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka

sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan. Penjualan

adalah suatu transfer atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut

dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan

orang-orang yang bekerja dibidang penjualan seperti pelaksanaan

dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran.

2.1.5 Strategi Marketing Mix

Bauran pemasaran (marketing mix) mempunyai peranan yang

sangat penting dalam mempengaruhi pelanggan untuk membeli produk

atau jasa yang ditawarkan pasar, oleh karena itu bauran pemasaran

(marketing mix) dikatakan sebagai suatu perangkat yang akan

menunjukkan tingkat keberhasilan pemasaran.

Menurut Kotler dan Armstrong (2016: 47) Bauran pemasaran

(marketing mix) mencakup empat hal pokok dan dapat dikontrol oleh

perusahaan yang meliputi produk (product), harga (price), tempat

(place) dan promosi (promotion).

Menurut Kotler dan Amstrong (2016: 51) pengertian bauran

pemasaran (marketing mix) adalah marketing mix is the set of tactical

marketing tools that the firm blends to produce the response it wans in

target markets. Sedangkan pengertian lainnya dari Buchari Alma

15
(2016: 205), memberikan definsi tentang bauran pemasaran (marketing

mix) sebagai suatu strategi mencampuri kegiatankegiatan pemasaran,

agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang

memuaskan. Marketing mix terdiri atas empat komponen atau disebut

4P yaitu product, price, place dan promotion.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut peneliti sampai pada

pemahaman bahwa bauran pemasaran (marketing mix) merupakan

suatu alat pemasaran yang dijadikan strategi dalam kegiatan

perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan yang optimal.

Sementara itu seperangkat alat-alat pemasaran tersebut

diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas yang disebut 4P

pemasaran, sedangkan dalam pemasaran jasa memiliki beberapa alat

pemasaran tambahan seperti people (orang), physical evidence

(fasilitas fisik) dan process (proses) sehingga dikenal 7P maka dapat

disimpulkan bauran pemasaran jasa yaitu product, price, place,

promotion, people, physical evidence, process.

Adapun pengertian 7P menurut Kotler dan Amstrong (2016:

62) sebagai berikut:

1. Produk

Produk (product), adalah mengelola unsur produk termasuk

perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat

untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada

dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang

mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa.

16
2. Harga

Harga (price), adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang

akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa

dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga,

pembayaran ongkos angkut dan berbagai variabel yang

bersangkutan.

3. Distribusi

Distribusi (place), yakni memilih dan mengelola saluran

perdagangan yang dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa

dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta mengembangkan

sistem distribusi untuk pengirim dan perniagaan produk secara

fisik.

4. Promosi

Promosi (promotion), adalah suatu yang digunakan untuk

memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa

yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi,

promosi penjualan, maupun publikasi. Dalam pemasaran jasa ada

elemen-elemen lain yang bisa dikontrol dan dikoordinasikan untuk

keperluan komunikasi dan memuaskan konsumen jasa, elemen

tersebut adalah 3P, sehingga bauran pemasarannya menjadi 7P,

yaitu:

1. Orang

Orang (People) adalah semua pelaku yang memainkan

peranan penting dalam penyajian jasa sehingga dapat

mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang adalah

17
pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua

sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan

penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan

penyampaian jasa.

2. Fasilitas Fisik

Fasilitas Fisik (Physical Evidence), merupakan hal nyata yang

turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan

menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang

termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau

bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan

barang-barang lainnya.

3. Proses

Proses (process), adalah semua prosedur aktual, mekanisme,

dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa.

Elemen proses ini memiliki arti sesuatu untuk menyampaikan

jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran

pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang

merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian jasa itu

sendiri. Dari ketujuh alat-alat pemasaran di atas mencerminkan

penjual terhadap alat pemasar yang tersedia untuk

mempengaruhi pembeli.Dari sudut pandang pemasar, setiap

alat pemasaran dirancang untuk memberikan manfaat kepada

pelanggan.Jadi, perusahaan pemenang adalah perusahaan

yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen/ pelanggan secara

ekonomis, mudah dan dengan komunikasi yang efektif.

18
2.1.6 Industri Ritel Indonesia

Ritel merupakan mata rantai yang penting dalam proses

distribusi barang dan merupakan mata rantai terakhir dalam suatu

proses distribusi (Soliha, 2018:128). Sementara industri ritel

didefinisikan sebagai industri yang menjual produk dan jasa pelayanan

yang telah diberi nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan pribadi,

keluarga, kelompok, atau pemakai akhir.

Industri ritel sendiri baru mulai dibuka untuk investasi asing pada

tahun 1998 setelah pemerintah menandatangani letter of intent dengan

International Monetary Fund (IMF) untuk menghidupkan kembali

perekonomian Negara yang sedang krisis (BMI, 2015:26).

2.1.7 Hubungan Covid-19 dan Penjualan


Penjualan merupakan salah satu cara agar produk yang

diproduksi dapat terjual dipasaran. Suksesnya sebuah penjualan

produk akan sangat berpengaruh pada jumlah produk yang terjual ,

dan setelahnya akan berdampak pada keuntungan yang diperoleh.

Karena akibat adanya pandemi Covid-19 banyak usaha yang merasa

mengalami penurunan penjualan yang drastis atau bahkan tidak

memiliki pelanggan sama sekali karena terbatasnya aktivitas

masyakarat.

Untuk menjalankan sebuah perusahaan membutuhkan analisa

dalam periode tertentu.Dalam periode tersebut bisa harian, mingguan,

dua mingguan, bulanan dan tahunan. Analisa sangat dibutuhkan dalam

19
manajemen sebelum proses evaluasi penjualan dalam kurun waktu

tersebut.

2.1.8 Pengertian Pendapatan

Pendapatan (revenue) dan keuntungan (gains) merupakan

komponen dari pemasukan (income). Untuk perusahaan pada

dasarnya pendapatan berasal dari kegiatan output (jasa dan produk)

perusahaan, yang berarti dinyatakan dalam jumlah aliran kotor (gross

income), deviden, imbalan, bunga, sewa, dan royalty.

Accounting Terminology Bulletin (2011:279) mengatakan

bahwa pendapatan berasal dari penjualan barang atau jasa serta yang

diukur dengan pembebanan yang dikenakan kepada klien, pelanggan

atau penyewa barang atau jasa yang disediakan kepada

mereka.Pendapatan juga meliputi keuntungan dari penjualan atau

pertukaran aktiva.

2.1.9 Hubungan Covid-19 dan Pendapatan

Pendapatan (revenue) merupakan jumlah satu periode atas

penjualan jasa, misalnya produk rokokdari perusahaan.Usaha

mengumpulkan revenue ini dilakukan semaksimal mungkin agar ritel

selalu terjual produknya. Karena akibat adanya Covid-19 maka tingkat

penjualan berkurang sehinggan pendapatan baik besar maupun kecil

tergantung pada tingkat penjualan yang ada di perusahaan tersebut,

karena jika tingkat penjualan rendah maka pendapatanpun akan

rendah.

20
Untuk menjalankan sebuah perusahaann membutuhkan analisa

dalam periode tertentu.Dalam periode tersebut bisa harian, mingguan,

dua mingguan, bulanan, dan tahunan. Analisa sangat dibutuhkan

dalam manajemen sebelum proses evaluasi kinerja hotel dalam kurun

waktu tersebut.

2.2 Penelitian Terdahulu

Deni Kamaludin Yusup dkk (2021) Pengaruh Bencana Covid-19,

Pembatasan Sosial, dan Sistem Pemasaran Online Terhadap

Perubahan Perilaku Konsumen dalam Membeli Produk Retail.Metode

penelitian yang digunakan melalui penggunaan metode survey dan

pendekatan analisis statistik secara kuantitatif. Dalam penelitian ini

diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa bencana pandemic Covid-19,

pembatasan sosial, dan sistem pemasaran online secara simultan

terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan perilaku

konsumen dalam membeli produk-produk ritel dengan hasil uji korelasi

0,946 dan hasil uji determinasi sebesar 89,5%, sedangkan sisanya

10,5% merupakan faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Hasil penelitian

ini berimplikasi bagi para pelaku usaha untuk merubah pola penjualan

produk-produk lainnya dari sistem pemasaran langsung beralih ke

sistem pemasaran secara online.

Sharfina Nabilah (2021) dengan judul penelitian Dampak

Pandemi Covid-19 Terhadap UMKM.Dalam penelitian ini

permasalahan yang dibahas adalah strategi yang digunakan oleh

pelaku usaha untuk meningkatkan omset penjualan di masa pandemi

21
Covid-19.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengambilan data berupa

wawancara langsung kepada pemilik usaha Zea Food dan dari

beberapa sumber jurnal lainnya. hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa dampak pandemi Covid-19 terhadap UMKM Zea Food cukup

tinggi, yaitu terjadi penurunan omset penjualan sebesar 60% di masa

pandemi Covid-19.

2.3 Kerangka Konseptual Penelitian

Situasi
Pandemi
Covid-19

Dampak Pada PT. Pendapatan Penjualan


Surya Madistrindo PT.surya Madistrindo
Kotamobagu Kotamobagu

22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode adalah berbagai cara yang dilakukan dengan

menggunakan berbagai cara dalam penelitian, penelitian,

penegasahan dan penjelasan yang benar dan dapat dibuktikan.

Sugiyono (2016:3) metode penelitian merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu,

cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berrti kegiatan

penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,

empiris, dan sistematis.Rasional berarti kegiatan penelitian itu

dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau

oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan

itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat

mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sitematis

artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan

langkah-langkan tertentu yang bersifat logis.

Metode yang digunakan untuk melihat dampak dari Covid-19

terhadap penjualan dan strategi untuk meningkatkan penjualan

yaitu dengan cara pengumpulan data langsung dari lokasi

penelitian. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif

kuantitatif.

23
Nasir (2016:61) Metode deskriptif kuantitatif merupakan

suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu

objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang.Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki.Ciri - ciri deskriptif bukan

hanya menggambarkan mengenai situasi atau kejadian, tetapi juga

menerangkan hubungan, menguji, hipotesa – hipotesa, membuat

prediksi serta mendapatkan arti dan implikasi dari suatu masalah

yang ingin dipecahkan.Dalam mengumpulkan data digunakan

teknik wawancara, dengan menggunakan beberapa pertanyaan

tertulis yang telah disiapkan maupun interview guide.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kantor PT.Surya Madistrindo

Kotamobagu di Jln. D. I Panjaitan No 18 Kotamobagu, Dengan

lama waktu penelitian 3 bulan sejak Juni-Agustus 2021..

3.3 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data

primer wawancara dengan manajer PT Surya Madistrindo

Kotamobagu dan data time series (data berkala) yang dikumpulkan

dari waktu ke waktu dengan periode pengamatan tahun 2020 bulan

Januari – Desember.Sugiyono (2016:137) Data primer yaitu sumber

24
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data

primer digunakan untuk melengkapi data peneliti yang diperoleh dari

terbitan atau laporan suatu lembaga terkait. Data yang digunakan

antara lain:

1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Kotamobagu yang diperoleh

dari, BPS (Badan Pusat Statistik)

2. Kotamobagu dalam angka yang diperoleh dari, BPS (Badan

Pusat Statistik)

3. Jumlah Penjualan yang di peroleh dari pihak PT Surya

Madsitrindo Kotamobagu

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari

data yang telah tersedia dan telah diproses. Sumber data

tersebut antara lain:

1. BPS Kota Kotambagu

2. BPS Sulawesi Utara

3. PT Surya Madistrindo Kotamobagu

3.4 Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT

Surya Madistrindo Kotamobagu.

2. Objek penelitian yaitu suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Objek dalam penelitian ini adalah

25
data – data real, phamphlet, dan data dari BPS

Kotamobagu.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian yang dilakukan, variabel-variabel yang akan

digunakan adalah:

1. Pandemi Covid-19 (PC) yaitu, suatu virus yang

menyebabkan pembatasan aktivitas masyarakat yang

kemudian berimbas pada perekonomian. hampir seluruh

sektor terdampak, tak hanya kesehatan, sektor ekonomi juga

mengalami dampak serius akibat pandemi virus corona.

Dengan indikator sebagai berikut:

a. Pertumbuhan Ekonomi

b. Kemampuan Dalam Perusahaan

2. Penjualan (P) yaitu hasil yang dicapai oleh perusahaan PT.

Surya Madistrindo Kotamobagu. Dengan indikator sebagai

berikut:

a. Penjualan Bulanan

b. Penjualan Tahunan

3. Pendapatan (P) yaitu uang yang diperoleh perusahaan dari

menjual barang atau jasanya kepada pelanggan.

Variabel tersebut diatas menggunakan metode sebagai

berikut:

26
a) Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalu tanya jawab, sehingga

dapat dikonstruksikan makna dalam topic tertentu.

Wawancara dilakukan dengan mendalam, yaitu

mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang

memungkikan informan memberikan jawaban secara

luas. Wawancara ini dilakukan di kantor PT Surya

Madistrindo Kotamobagu pada jam istirahat.

b) Rumus Menghitung Pendapatan

Pendapatan Kotor = (Harga per produk atau

layanan) x (Jumlah total Produk atau Layanan yang

terjual)

Variabel Deskripsi Pengukuran Sumber

Dampak Covid- Pembatasan

19 (DC) aktivitas PT Surya

masyarakat Deskripsi Madistrindo

yang berimbas Kotamobagu

pada

perekonomian.

Penjualan (P) Hasil yang

dicapai oleh Widarjo &

perusahaan Deskripsi Setiawan

dalam periode (2017:122)

27
tertentu.

Pendapatan (P) Uang yang

diperoleh Pendapatan Rangkuti

perusahaan dari kotor = (harga (2017:83)

menjual barang per produk) x

kepada (jumlah total

pelanggan produk yang

terjual)

28
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan peneliti terletak di Provinsi

Sulawesi Utara Tepatnya di Kotamobagu.

4.1.1 Wilayah Kota Kotamobagu

Kotamobagu merupakan salah satu kota di Provinsi Sulawesi

Utara, Indonesia. Kota ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang

Nomor 4 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007. Jumlah penduduk

dari hasil registrasi pada tahun 2020, yaitu sebesar 125.835 jiwa yang

terdiri dari penduduk laki-laki 63.976 jiwa dan penduduk perempuan

61.859 jiwa. Sumber pendapatan utama kota ini adalah padi dan

jagung. PDRB Kota Kotamobagu atas dasar harga konstan 2000=100

pada tahu 2011 adalah sebesar Rp 506,39,-Milliar dan sektor jasa

memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB Kota Kotamobagu.

Secara geografis terletak di antara 0oLintang Utara dan

membentang dari Barat ke Timur di antara 123o – 124o Bujur Timur,

Kota Kotamobagu terletak di ketinggian antara 180 – 130 meter d atas

permukaan laut (dpl). Posisi Kota Kotamobagu berada di sebuah

lembah yang di kelilingi pegunungan dan dilewati bebrapa sungai,

anatar lain sungai Bonodon, sungai Yoyak, dan sungai Motoboi Besar

di Kotamobagu Timur, sungai Yantaton dan sungai Kope’ di

Kotamobagu Selatan; sungai Kelurahan Mongkonai dan sungai

29
Ongkaw Mongondow Kotamobagu Barat; sungai Bilalang, sungai Toko

dan sungai Kotobangon di Kotamobagu Utara.

Kota Kotamobagu terdiri dari 4 kecamatan, 18 kelurahan, dan 15

desa. Pada tahun2020 jumlah pendudukya mencapai 122.308 jiwa

dengan luas wilayah 68,06 km2dan sebaran penduduk 1.797 jiwa/km2.

Gambar 4.1 Daftar Kecamatan dan Kelurahan di Kota

Kotamobagu

Kode Jumlah Jumla Daftar


Kemendag Kecamata Keluraha h Status Desa/Kelurahan
ri n Desa
n

- Gogagoman
- Kotamobagu
Keluraha - Molinow
71.74.04 Kotamobag 6 - - Mogolaing
u n - Mongkonai
Barat - Mongkonai
Barat
- Bungko
- Kopandakan I
71.74.03 Kotamobag 3 6 Desa - Poyowa Besar I
u Selatan - Poyowa Besar II
- Poyowa Kecil
- Tabang
- Kobo Kecil
- Moyag
71.74.02 Kotamobag 6 4 Desa - Moyag
u Timur Tampoan
- Moyag Todulan

- Kobo Besar
- Kotobangon
Keluraha - Matali
- Motoboi Besar
n - Sinindian
- Tumubui
- Bilalang I
- Bilalang II
71.74.01 Kotamobag 3 5 Desa - Pontodon
u Utara - Sia

30
- Biga
- Genggulang
Keluraha - Upai

TOTAL 18 15

Sumber :BPS Kota Kotamobagu, 2020

Kota kotamobagu sekarang dipimpin oleh Wali Kota Kotamobagu Ibu

Ir. Hj Tatong Bara dan Wakil Wali Kota Kotamobagu Bapak Nayodo

Koerniawan, SH masa jabatan dari tanggal 25 september 2018 sampai

dengan tanggal 25 september tahun 2023.

4.1.2 Gambaran Umum PT Surya Madistrindo Kotamobagu

Didirikan pada tahun 2002, PT Surya Madistrindo (SM)

adalah perusahaan yang dimiliki oleh PT Gudang Garam Tbk untuk

menjalankan distribusi produk-produk sigaret Gudang Garam

bersama dengan 3 perusahaan distribusi lainnya. Di tahun 2009, SM

ditunjuk sebagai distributor tunggal yang memegang kendali strategi

distribusi dan field marketing untuk wilayah seluruh Indonesia.

SM telah tumbuh dan bertransformasi menjadi perusahaan

ditribusi rokok yang profesional dan modern. Berawal dari beberapa

ribu karyawan, kini SM telah didukung oleh sumber daya manusia

mencapai lebih dari 14 ribu orang yang tersebar pada 12 kantor

perwakilan regional dan lebih dari 180 kantor perwakilan area di

Indonesia.

31
Filosofi: CATUR DHARMA

1. Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas

merupakan suatu kebahagiaan.

2. . Kerja keras, ulet, jujur, sehat, dan beriman adalah prasyarat

kesuksesan

3. Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerja sama

dengan orang lain

4. Karyawan adalah mitra yang utama

Visi: Mengembangkan sumber daya manusia yang baik agar

bermanfaat bagi masyarakat

Misi: Kami adalah organisasi pembelajaran, kami adalah organisasi

modern dan profesional yang menjunjung tinggi norma-norma

sosial.

4.1.3 Kegiatan Manajemen Perusahaan

Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahan ini dipimpin oleh

seorang Presiden Direktur sebagai pemegang manajemen tunggal

perusahaan. Tentang pemilik dan sebagai pimpinan perusahaan PT.

Gudang Garam Tbk adalah sebagai berikut:

Nama : Susilo Wonowidjojo

Umur : 64 Tahun

Pendidikan : SMA

Pengalaman : Bekerja di perseroan labih dari lima

dekade, beliau telah membangun

32
pengetahuan yang menyeluruh

melalui pengalaman kerja, mulai dari

pengadaan/pengelolaan bahan baku,

perasa, persediaan serta manajemen

poduksi. Saat ini beliau juga

menjabat sebagai Presiden

Komisaris PT Surya Madistrindo.

Untuk dapat membantu tercapainya rencana dan tujuan

yang telah di tetapkan secara efisien dan efektif, setiap perusahaan

perlu adanya struktur organisasi agar diketahui secara jelas dari

siapa yang menerima perintah dan kepada siapa harus bertanggung

jawab atas pekerjaan yang diterimanya tersebut.

Pada gambar struktur organisasi nanti akan diperhatikan

adanya tugas dari masing-masing bagian. Untuk lebih jelasnya

Struktur Organisasi Perusahaan PT. Surya Madistrindo Kotamobagu

adalah sebagai berikut:

33
Gambar 2

Struktur Organisasi PT. Surya Madistrindo Kotamobagu

RM RMM

ADMIN SPV SPV

TMC

TMC ADMIN
GUDANG
ROKOK
Sumber: PT Surya Madistrindo Kotamobagu

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah

sebagai berikut:

RM (Regional Manager)

1. Bertanggung jawab atas pencapaian sales target di regional.

2. Membangun jaringan distribusi di wilayah yang sudah

ditentukan

3. Mengidentifikasi peluang bisnis dan membuat kegiatan

promosi untuk meningkatkan sales

4. Mengevaluasi kinerja semua sales channel secara periodik

RMM (Regional Manager Marketing)

1. Memimpin inisiasi promosi produk

2. Mengkoordinasikan strategi pemasaran

34
3. Mengatur budget untuk setiap kampanye/iklan

4. Memonitor pertumbuhan perusahaan

5. Mencoba proses marketing baru

SPV (Supervisor)

1. Mengelola Karyawan

2. Memotivasi Karyawan

3. Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara

langsung

4. Menegakkan aturan yang telah ditentukan oleh perusahaan

5. Mendisiplinkan bawahannya

6. Memberikan info pada manajemen mengenai kondisi

bawahan, atau menjadi perantara antara pekerja dan

manajemen

7. Memecahkan masalah sehari-hari yang rutin

8. Membuat rencana jangka pendek untuk tugas yang telah di

tetapkan oleh atasannya

9. Bertugas membuat job description untuk staf bawahannya

ADMIN

1. Menerima Panggilan Telepon

2. Membuat Agenda Kantor

3. Entri Data Perusahaan

4. Melakukan Arsip Data

ADMIN GUDANG

1. Mengecek dan Mencatat Surat Penerimaan Produk/Barang

2. Memeriksa Kondisi Stok Barang

35
3. Melakukan Penginputan Data Inventory ke Dalam Program

dengan Cepat dan Tepat

4. Melakukan Packing Produk Sebelum Dikirimkan Kepada

Konsumen

5. Melakukan Pengecekan dan Penerimaan Barang Retur dari

Pembeli

6. Melakukan Stok Opname

7. Mengupdate Produk yang Memasuki Masa Expried

8. Membuat Laporan Bulanan Administrasi Stok Gudang

9. Membuat Surat Jalan

TMC (Topping Up Marchandiser Canvasser)

1. Memasarkan Produk-produk dari Gudang Garam

2. Melakukan pendekatan kepada outlet agar terciptanya

komunikasi yang baik antara TMC dengan outlet.

3. Melakukan cek stok ketersediaan barang yang ada di outlet

sekaligus melihat apakah ada brand yang membutuhkan

penambahan stock

4. Menampakkan brand yang berada di outlet

4.1.4 Kegiatan Produksi

Dalam garis besarnya, proses produksi rokok dibagi dalam

3 tahap kegiatan utama yaitu:

1. Pra Produksi

Setelah melalui proses seleksi yang ketat pada saat

pembelian, bahan baku utama yang telah diproses

36
kemudian di campur dengan saus hingga siap dibuat

menjadi rokok.

2. Produksi

Rokok yang dihasilkan ada tiga jenis utama, yaitu klobot

dan Sigaret Kretek Tangan (SKT) sebagai hasil kreasi

tangan-tangan wanita terampil dengan menggunakan alat

giling dari kayu serta Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang

diproses dengan mesin-mesin otomatis berkecepatan

tinggi.

3. Pengepakan

Batangan-batangan rokok yang telah jadi, membutuhkan

beberapa lapis kemasan dengan berbagai ukuran sesuai

jenis produk, isi serta keperluan distribusinya.Fungsi

pengemasan di sini selain berguna untuk

mempertahankan mutu rokok, juga untuk memberikan

citra terhadap produk Gudang Garam. Proses

pengepakan rokok menjalani beberapa tahap

pengepakan secara berlapis. Kemasan lapisan pertama

adalah kertas kaca untuk jenis rokok SKT dan kertas

yang berlapis alluminium foil untuk jenis rokok SKM.

Lapisan kedua adalah pembungkus (etiket) yang telah

mengalami proses cetak terlebih dahulu. Pengemasan

ketiga dalam bentuk press atau slof, kemasan keempat

dalam bentuk bal (corrugated).

37
Berikut ini adalah gambaran mengenai potensi jumlah tenaga

kerja yang ada dalam PT Surya Madistrindo Kotamobagu, yaitu:

Tabel 4.1 Tenaga Kerja PT Surya Madistrindo Kotamobagu

Jenis Pekerjaan Jumlah Tenaga Kerja

Regional Manager 1 orang

Regional Manager 1 orang

Marketing 1 orang

Admin 2 orang

Supervisor 11 orang

Topping Up Marchandiser

Canvasser 1 orang

Admin Gudang

Total Tenaga Kerja 17 orang

Sumber: PT Surya Madistrindo Kotamobagu

Umumnya waktu kerja tenaga kerja/karyawan pada perusahaan

ini selama kurang lebih 9 jam per hari untuk waktu proses distribusi. 1

jam diluar jam kerja tersebut digunakan untuk istirahat dan makan

siang. Dalam melaksanakan proses distribusi untuk 1 minggu bekerja

selama 5 hari yaitu hari senin sampai dengan hari jumat dan bekerja

mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00.

4.1.5 Proses Distribusi

Penetapan saluran distribusi oleh PT Surya Madistrindo

menggunakan saluran distribusi pendek yaitu tenaga sales dari

perusahaan yang terbagi dari 2 sales yaitu dropping dan kanvas yang

38
bertugas menyalurkan produk perusahaan baik kepada pengecer

maupun pedagang besar. Dropping bertugas untuk menyalurkan

produk kepada agen baik secara tunai maupun kredit dan seterusnya

oleh agen akan disalurkan ke sub agen dan outlet atau rombong yang

akhirnya akan sampai ke konsumen. Sedangkan untuk sales kanvas

bertujuan untuk menyalurkan produk langsung ke outlet atau rombong

dan akhirnya sampai ke konsumen. Pemilihan saluran distribusi yang

ditetapkan oleh perusahaan tersebut secara langsung dapat

meminimalisasi biaya di bidang pemasaran.Selain itu dengan saluran

ditribusi pendek perusahaan juga dapat lebih meningkatkan

pengawasan terhadap distributor baik agen, sub agen, maupun

pengecer. Sehingga ketersediaan produk di tingkat penyalur akan

selalu dapat di pantau oleh perusahaan.

▪ Harga Rokok di PT Surya Madistrindo Kotamobagu

Di PT Surya Madistrindo Kotamobagu rokok terbagi atas

beberapa jenis/brand yang mempunyai harga masing-masing yang

berbeda, berikut adalah harga rokok di PT Surya Madistrindo

Kotamobagu.

Tabel 4.2 Harga Rokok di PT Surya Madistrindo

Kotamobagu

HARGA
BAGI

No JENIS
ROKOK HARGA DUS BALL SA SLOF SA BUNGKU

PITA S

1 12 ASP 11700 9.640.000 2.410.000 120.500 12.050

39
2 12 FIM 20400 14.400.00 3.600.000 360.000 18.000

3 12FSC 20400 14.400.00 3.600.000 180.000 18.000

4 16FSC 27200 14.400.00 2.400.000 240.000 24.000

5 16GMD 27200 13.200.00 2.200.000 220.000 22.000

6 16GMS 27200 13.200.00 2.200.000 220.000 22.000

7 16 KS 14900 6.080.000 1.520.000 152.000 15.200

8 16PRO 27200 12.000.00 2.000.000 200.000 20.000

9 16PROM 27200 12.000.00 2.000.000 200.000 20.000

10 20P 20300 6.480.000 1.620.000 162.000 16.200

11 12GMV 20400 11.440.00 2.860.000 143.000 14.300

12 16 FSX 27200 19.200.00 3.200.000 320.000 32.000

13 50FSM 58500 13.780.00 13.780.000 689.000 68.900

14 12GSC 20400 13.040.00 3.260.000 163.000 16.300

15 16GSB 27200 12.000.00 2.000.000 200.000 20.000

40
0

16 12GSB 20400 11.080.00 2.770.000 138.500 13.850

Sumber: PT Surya Madistrindo Kotamobagu

4.1.6 Dampak Covid-19 di PT Surya Madistrindo Kotamobagu

Wabah virus yang pertama kali ditemukan di China yang di

berinama Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) yang disebabkan

oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-

CoV-2) menjadi momok bagi seluruh dunia karena penyebarannya

yang begitu cepat ke lebih dari 190 negera termasuk indonesia.

Berdasarkan informasi bahwa penyebaran Virus Corona

(Covid-19) di Indonesia cenderung meningkat dari waktu ke waktu

maka Gubernur Sulawesi Utara pada tanggal 16 Maret 2020

mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi No. 97 Tahun

2020 tentang penetapan status siaga Darurat Penanganan Bencana

Non Alam Virus Corona (Covid-19) di Provinsi Sulawesi Utara atau

pemberlakuan Sistem Lockdown, maka masyarakat Sulawesi Utara

dilarang untuk berdiam diri dirumah.

Berdasarkan dari surat keputusan tersebut PT Surya

Madistrindo anak perusahaan yang merupakan distributor tunggal

produk perseroan, mendapat inruktruksi dari kantor pusat untuk

melakukan penghentian atau pembatasan operasional dengan

mengurangi kunjungan ke pelanggan sebagai upaya pelaksanaan

41
social distancing. Dari data yang peneliti dapatkan bahwa dampak

yang terjadi pada PT Surya Madistrindo Kotamobagu yaitu:

1. Dampak Negatif
a. Daya beli masyarakat makin tertekan

b. Proses distribusi produk yang melibatkan banyak pihak

menjadi terganggu

c. Volume Penjualan Mengalami Penurunan

Selain itu, penerapan PSBB juga menghambat alur distribusi

sehingga menurunkan kemampuan produksi. Industri yang biasa

mendapatkan bahan baku dari luar negeri pun kesulitan karena

beberapa Negara asal impor menutup akses mereka. Ditambah kurs

dollar yang semkain melambung.

Industri yang mampu bertahan di masa pandemic Covid-19 di

antaranya industri gas, listrik, air bersih, pertanian, peternakan,

perkebunan, perikanan, otomotif, dan perbankan. Keseluruhannya

terkait dengan kebutuhan dasar, sehingga diprediksi masih akan

bertahan meski diterpa pandemi. Sektor-sektor tersebut mampu

bertahan meski tidak mengalami kinerja yang signifikan.

4.1.7 Dampak Covid-19 Terhadap Penjualan di PT Surya

Madistrindo Kotamobagu

Dampak dari Covid-19 dimana masyarakat dilarang beraktifitas

dan sistem Lockdown berdasarkan surat edaran yang ada juga

berpengaruh terhadap tingkat penjualan ritel offline karena

pengurangan kunjungan ke tempat-tempat distribusi rokok.

42
PT Surya Madistrindo Kotamobagu yang merupakan

perusahaan yang bergerak dibidang ritel offline juga mengalami

dampak karena sempat dihentikannya kegiatan operasional atau

proses distribusi perusahaan.Berikut gambaran umum tingkat

penjualan pada bulan Januari-Desember 2020 di PT Surya Madistrindo

Kotamobagu yang peneliti dapatkan.

Tabel 4.1 Tingkat Penjualan PT Surya Madistrindo

Kotamobagu bulan Januari-Desember 2020

No Bulan Tingkat Penjualan 16 Persentase (%)

Brand (SLOF)

1 Januari 84.000 9,86

2 Februari 90.300 10,60

3 Maret 40.980 4,81

4 April - 0,00

5 Mei 39.460 4,63

6 Juni 52.840 6,20

7 Juli 61.900 7,26

8 Agustus 75.720 8,89

9 September 77.322 9,07

10 Oktober 82.835 9,72

11 November 89.200 10,47

12 Desember 94.623 11,46

Sumber : PT Surya Madistrindo Kotamobagu, 2021

Data di atas diambil dari PT Surya Madistrindo Kotamobagu

yang menunjukkan pada awal adanya Covid-19 yang masuk di

43
Indonesia pada bulan Januari 2020 tingkat penjualan 9,86% dimana

wabah virus corona belum masuk di Indonesia, pada bulan Februari

10,60% masih sama dengan pada bulan januari, bulan maret 4,81%

kasus pertama kali wabah virus Corona ditemukan sehingga mulai

mengalami penurunan tingkat penjualan di PT Surya Madistrindo

Kotamobagu, pada bulan April menurun secara signifikan yaitu tidak

adanya penjualan karena Provinsi Sulawesi Utara termasuk provinsi

yang temasuk dalam penyebaran wabah Covid-19 sehingga PT Surya

Madistrindo Kotamobagu mendapat intruksi dari perusahaan pusat

untuk menghentikan kegiatan operasioanal perusahaan sementara

waktu yaitu dimulai dari akhir bulan Maret sampai pertengahan bulan

Mei 2020, pada bulan Mei jumlah tingkat penjualan 4,63% dimana

pihak PT Surya Madistrindo sudah mulai melakukan kegiatan

penjualannya kembali. Pada bulan Juni 6,20% jumlah tingkat penjualan

bertambah naik sampai bulan Juli 7,26% berangsur-angsur naik karena

penanganan atau tindakan cepat yang diambil pihak perusahaan untuk

mengurangi masalah yang di timbulkan oleh Covid-19.

44
Gambar Grafik Tingkat Penjualan PT Surya Madistrindo

Kotamobagu

11%

10%

9%

8%

7%

6%

5%

4%

3%

2%

1%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul ags Sep Okt Nov Des

Sumber: PT Surya Madistrindo Kotamoabagu, 2021

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa PT Surya

Madistrindo Kotamobagu mengalami penurunan penjualan yang paling

signifiikan pada bulan April karena adanya pemberhentian sementara

kegiatan operasional PT Surya Madistrindo.

4.1.8 Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan di PT Surya

Madistrindo Kotamobagu

Covid-19 tidak hanya berdampak pada penjualan tetapi juga

berdampak pada tingkat pendapatan PT Surya Madistrindo

Kotamobagu. Penelitian ini peneliti dapatkan melalui bagian admin PT

Surya Madistrindo Kotamobagu.

45
Tabel 4.2 Tingkat Pendapatan Penjualan di PT Surya

Madistrindo Kotamobagu

No Bulan Tingkat Penjualan


16 Brand (SLOF)
1 Januari 84.000

2 Februari 90.300

3 Maret 40.980

4 April -

5 Mei 39.460

6 Juni 52.840

7 Juli 61.900

8 Agustus 75.720

9 September 77.322

10 Oktober 82.835

11 November 89.200

12 Desember 94.623

Sumber : Hasil penelitian 2021

Perhitungan Pendapatan Penjualan Rokok :

Jumlah Average Selling Price : Rp 231.750

1) Bulan Januari

Total Gross Income = Rp 231.750 x 84.000

= Rp 19.467.000.000,-

2) Bulan Februari

Total Gross Income = Rp 23.750 x 90.300

= Rp 2.144.625.000,-

46
3) Bulan Maret

Total Gross Income = Rp 231.750 x 40.980

= Rp 9.497.115.000,-

4) Bulan April

Total Gross Income = - x -

= -

5) Bulan Mei

Total Gross Income = Rp 231.750 x 39.460

= Rp 9.114.855.000,-

6) Bulan Juni

Total Gross Income = Rp 231.750 x 52.840

= Rp 12.245.670.000

7) Bulan Juli

Total Gross Income = Rp 231.750 x 61.900

= Rp 14.345.325.000

8) Bulan Agustus

Total Gross Income = Rp 231.750 x 75.720

= Rp 17.548.110.000

9) Bulan September

Total Gross Income = Rp 231.750 x 77.322

= Rp 17.919.373.500

47
10) Bulan Oktober

Total Gross Income = Rp 231.750 x 82.835

= Rp 19.197.011.250

11) Bulan November

Total Gross Income = Rp 231.750 x 89.200

= Rp 20.672.100.000

12) Bulan Desember

Total Gross Income = Rp 231.750 x 94.623

= Rp 21.928.880.250

Jumlah pendapatan penjualan di PT Surya Madistrindo

Kotamobagu, peneliti tuang dalam tabel di berikut ini :

No Bulan Gross Income (Rp)

1 Januari 19.467.000.000,-

2 Februari 20.927.025.000,-

3 Maret 9.497.115.000

4 April -

5 Mei 9.114.855.000,-

6 Juni 12.245.670.000,-

7 Juli 14.345.325.000,-

8 Agustus 17.548.110.000,-

9 September 17.919.373.500,-

10 Oktober 19.197.373.500,-

48
11 November 20.672.100.000,-

12 Desember 21.928.880.250,-

Sumber : Penelitian, 2021

4.2 Pembahasan

Penelitian ini peneliti lakukan bertujuan untuk mengetahui

dampak tingkat penjualan dan pendapatan akibat Coronavirus

Desease 2019 (Covid-19) di PT Surya Madistrindo Kotamobagu.

Berdasarkan hasil yang peneliti lakukan bahwa Covid-19

berdampak pada bisnis ritel offline di Indonesia, salah satunya bisnis

yang berbasis kunjungan atau keberadaan konsumen di tempat. PT

Surya Madistrindo kotamobagu yang merupakan perusahaan yang

termasuk dalam bisnis rite offline yang terkena dampak karena

menurunnya jumlah penjualan di PT Surya Madistrindo Kotamobagu,

sehingga berakibat pada tingkat pendapatan PT Surya Madistrindo

Kotamobagu meskipun mengalami penurunan, tetapi bias ditangani

dengan cepat oleh pihak manajemen perusahaan PT Surya

Madistrindo Kotamobagu . hal ini dibuktikan dengan data dan

wawancara yang peneliti lakukan dan juga perhitungan yang

menggunakan rumus pendapatan kotor atau Total Gross Income.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Deni Kamaludin Yusup dkk (2021) , yang menyimpulkan

ahwa pengaruh bencana Covid-19, pembatasan social, dan system

pemasaran online terhadap perubahan perilaku konsumen dalam

membeli produk ritel. Dalam penelitian ini diperoleh hasil yang

49
menunjukkan bahwa bencana pandemic covid-19, pembatasan social,

dan system pemasaran online, secara simultan terbukti berpengaruh

positif terhadap perilaku konsumen dalam membeli produk-produk ritel,

hasil penelitian ini berimplikasi bagi para pelaku usaha untuk merubah

pola penjualan produk-produk lainnya dari sistem pemasaran langsung

beralih ke sistem pemasaran online. Hal ini juga sama dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sharfina Nabilah (2021), yang

menyimpulkan bahwa dampak pandemic Covid-19 terhadap UMKM

Zea Food cukup tinggi, yaitu terjadi penurunan omset penjualan

sebesar 60% dimasa pandemic Covid-19.

Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, data dan wawancara

yang peneliti dapatkan bahwa Covid-19 berdampak pada tingkat

penjualan dan pendapatan di PT Surya Madistrindo Kotamobagu,

namun hal itu kembali membaik karena adanya penanganan atau

tindakan cepat yang diambil pihak perusahaan untuk mengurangi

masalah yang di timbulkan oleh Covid-19.

50
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dipaparkan,

Analisis Dampak Pendemi Covid-19 Terhadap Penjualan Pada PT

Surya Madistrindo Kotamobagu dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Analisis dampak dari Covid-19 terhadap Penjualan pada

PT Surya Madistrindo Kotamobagu dapat dilihat dari data dan

wawancara yang peneliti lakukan baik secara wawancara

maupun pengumpulan data bahwa Covid-19 berdampak pada

PT Surya Madistrindo Kotamobagu. Karena penurunan jumlah

penjualan pada beberapa bulan di PT Surya Madistrindo

Kotamobagu sehingga berdampak negative tetapi bisa diatasi

dengan adanya penanganan atau tindakan cepat yang diambil

pihak perusahaan.

2. Dampak terhadap penjualan pada PT Surya Madistrindo

Kotamobagu dapat dilihat dari tingkat penjualan ritel offline yang

mengalami pemberhentian kegiatan operasional dan dapat dilihat

dari data rekapan penjualan pada bulan Januari – Desember

2022 di PT Surya Madistrindo Kotamobagu yang menurun setiap

bulannya.

3. Akibat dari menurunnya jumlah penjualan sehingga

mengurangi pula jumlah pendapatan yang ada di PT Surya

Madistrindo Kotamobagu. Dari hasil penelitian bahwa data

tingkat pendapatan yang di dapatkan PT Surya Madistrindo

51
Kotamobagu mengalami penurunan pada awal munculnya

wabah virus corona di Indonesia dan makin menurun ketika

pertengahan bulan yang sangat signifikan dan kembali

mengalamii kenaikan secara signifikan dan pada bulan

selanjutnya pendapatan mengalami kenaikan yang sangat

signigfikan Karena adanya penanganan cepat yang dilakukan

pihak manajemen perusahaan PT Surya Madistrindo

Kotamobagu.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan terkait

penelitian yang telah dilakukan yaitu, Kepada Pihak PT Surya

Madistrindo agar dapat menjamin lingkungan kerja memenuhi

aspek CHSE (kebersihan, kesehatan, dan keamanan) sehingga

memberikan rasa aman, nyaman, dan trust karyawan dalam

bekerja di era pandemi, ada dua aspek yang menjadi perhatian

Surya Madistrindo yaitu aspek fisik dan nonfisik.

Pertama, aspek fisik, yakni memastikan karyawan

kuat/sehat secara fisik. Yang dilakukan perusahaan ini, antara

lain, menyiapkan disinfectant chamber di seluruh kantor area,

secara reguler mengadakan penyemprotan disinfektan di ruang

kerja dan kendaraan operasional, melakukan rapid test dan tes

lanjutan (apabila reaktif) secara berkala 2-4 minggu sekali,

menambah bujet pembelian vitamin, menyiapkan standard

operating procedure apabila ada karyawan atau keluarganya

52
yang terkonfirmasi positif, mendirikan rumah sehat (rumah

isolasi khusus karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19),

serta menyediakan perangkat pelindung diri, masker, hand

sanitizer, face mask, dsb.

Yang kedua, aspek nonfisik. Surya Madistrindo secara

intensif memberikan informasi/pengetahuan terkait Covid-19

melalui media internal karyawan (internet, workplace, Instagram,

dsb.). Training dan kegiatan internal perusahaan yang bertujuan

menjaga motivasi pun tetap dijalankan, yaitu secara online

karena sebagai perusahaan distribusi, kekuatan terbesar ada

pada karyawan sehingga perusahaan tetap fokus pada

penguatan kualitas Sumber Daya Manusia.

53
DAFTAR PUSTAKA

Afandi P 2018, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSI, Teori, konsep

dan Indikator. Edisi 1 Yogyakarta

Andra Tersiana. 2018. Metode Penelitian . Penerbit Yogyakarta

Alfred, D. Chandler, Jr. (1962). Strategy and Structure: Chapter in The

History of The Industrial Enterprise. Cambridge Mass: MIT Press

BPS, 2019-2020. Survei Covid-19 Badan Pusat Statistik.www.bps.go.id

Bilung S. (2016) Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran

Sepeda Motor Honda pada CV. Semoga Jaya di Muara

Wahau Kabupaten Kuatai Timur. Jurnal Administrasi Bisnis.

Bhargavaa, A., Dean T. Jamisonb, Lawrence J. Lauc, Christopher J.L.

Murray, 2020, Modeling the effects of health on economic

growth”, Journal of Health Economics. 20, 423–440

Barton, Sidney L., et al. 1989.An Empirical Test of Stakeholder Theory

Predictions of Capital Structure. Financial Management

Association International,Vol.18, No.1, 36-44.

Basu Swastha DH (2015) penjualan-manajemen, BPFE,1989 edisi

ketiga

Daft, Richard L. New Era of Management. Canada: South-Western

Cengage Learning. 2015.

Deni Kamaludin Yusuf dkk, (2021) Jurnal JEPA, PENGARUH

BENCANA COVID-19, PEMBATSAN SOSIAL, DAN SISTEM

PEMASARAN ONLINE TERHADAP PERUBAHAN

PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK

RETAIL.

54
Eddy Yunus. 2016. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi Offse

Firdaus Muhammad, 2017. Manajemen Agribisnis. Jakarta. Bumi

Aksara. Jakarta

Fahmi, Irham (2014), Analisa Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta

Husein Umar, Metodelogi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016), hal. 49.

https://www.kemendag.go.id/id/newsroom/press-

release/dampakperdagangan-global-melambatdan-

mewabahnya-covid-19mendag-ajak-kadin-dan-

akademisiperkuat-ekspor-dan-perdagangandalam-negeri-1,

diakses 20 Maret 2020, pukul 13.10.

https://ekbis.sindonews.com/newsread/398770/34/imbas-kenaikan-

cukai-penjualan-rokok-amblas-33-miliar-batang-1618542253/7

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160531020808-277-

134583/di-indonesia-rokok-sudah-jadi-kebutuhan-primer

I Made Wirartha. 2016. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi

dan Tesis. Yogyakarta: Andi.

Irawan, N. (2014). Strategi Pemasaran dengan analisis SWOT di

Perusahaan CV. Langit Aksara Kabupaten Sleman.Skripsi.

Yogyakarta: UNY

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2018. Prinsip-Prinsip Pemasaran.

Edisi 14, Penerbit Erlangga, Jakarta

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary, (2016), Principles of Marketing, 15th

Edition, Pearson Education Limited.

55
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian

Coronavirus Desease (COVID-19). Jakarta: Kemenkes RI ;

2020.

Khan, N., Faisal, S. 2020, Epidemiology of Corona Virus in the World

And Its Effects on The China Economy, Electronic copy

available at: https://ssrn.com/abstract=3548292, diakses 26

maret 2020

Liu, W., Et Al. (2020). Detection Of Covid-19 In Children In Early January

2020 In Wuhan, China. New England Journal Of Med.

Doi:10.1056/Nejmc2003717

Lukmandono.(2015). Analisis SWOT untuk Menentukan Keunggulan

Strategi Bersaing di Sektor Industri Kreatif.Seminar Nasional

Sains dan Teknologi Terapan III.Institut Teknologi Adhi Tama

Surabaya.

Manullang dan Hutabarat (2016), Manajemen Pemasaran dalam

Kompetisi.Global.Yogyakarta

Marwan (2017), Markting.Edisi pertama, Yogyakarta Penerbit UPP-

AMP.YKPN.ArchiMetric.

Mahendra (2018), Manajemen Penjualan, Liberty, Yogyakarta, 1998,

hal. 20

McKibbin , dW., Fernando R., 2020, The Global Macroeconomic Impacts

of COVID-19: Seven Scenarios, CAMA Centre for Applied

Macroeconomic Analysis , 29 February 2020, P. 1-43,

Australian National University, ISSN 2206-0332.

56
Ni Ketut Elly Sutrisni (2020), Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap

Bisnis Penjualan Berbasis Online. Jurnal Ilmiah Akuntansi

dan Bisnis, Universitas Pendidikan Nasional Denpasar

Nasir.2016. Pendekatan Penelitian Kuantatif. CV. Budi Utama. Sleman

Yogyakarta

Richard Sutejo. 2020. Virus Corona Penyebab Sakit Covid-19

Merupakan Tipe Virus Yang Umum Menyerang Saluran

Pernafasan.

Rangkuti, Freddy. 2016. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus

Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Rambat Lupiyoadi. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba

Empat, Jakarta

Sudaryono.(2017). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Sugiyono,penelitian kualitatif, kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2014).

Sugiyono.(2018). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta

Sharfina Nabila (2021), Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap UMKM,

Jurna Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

Soliha (2018),Pengertian Bisnis Ritel Definisi Pengecer Toko Menurut

Para Ahli.

Tjiptono (2015), Strategi Pemasaran. Yogyakarta

Winardi (2017), Marketing dan perilaku konsumen Bandung: Bandar

Maju

57
Wu, Z., &Mcgoogan , J. M. (2020). Characteristics and Important

Lessons From The Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)

Outbreak in China: Summary of A Report Of 72314 Cases

From The Chinese Center For Disease Control and

Prevention. JAMA. Doi:10.1001/Jama.2020.2648

Widarjo, Wahyu dan Setiawan, Doddy, (2009).“Pengaruh Rasio

Keuangan terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan

Otomotif”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.XI No.2, Agustus

2009, Hal 107-119

Yunni Rusmawati DJ. 2017. Analisis Pengaruh Experiential Marketing

Terhadap Loyalitas Pelanggan (Study Kasus Di Cv.

Lamongan Sports Center), Volume II, No. 3.

58

Anda mungkin juga menyukai