Oleh :
WISNU WARDANA S
F 111 17 133
v
S.T., M.Eng yang telah banyak memberikan arahan demi perbaikan penyusunan
Tugas Akhir ini.
12. Seluruh Dosen dan Pegawai/Staf Administrasi Fakultas Teknik Universitas
Tadulako.
13. Serta teristimewa kepada Bapak Suyudi dan Ibu Anti Hj.lamaing , selaku orang
tua yang sudah banyak memberikan doa, dukungan, dan motivasi yang tak henti-
hentinya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.
14. Tak lupa saya berterima kasih kepada Wulan Ariana s. S.T selaku kaka saya yang
sudah memberikan peranan penting dalam hidup saya, dukungan, serta material,
dan motifasi yang tak henti-hentinya sehingga penulis bisa menyelesaikan
penulisan Tugas Akhir ini.
15. Terima kasih juga kepada Zalna Fitra yang selalu ada dalam suka duka dan
berperan besar dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
16. Terima kasih kepada Moh Radityo Wisnu, Muh. Fikrianto Nugroho, A. Nur Asmi,
Ni Wayan yuni Darmayanti, Moh Zico Bearhofa, Moh. Rezki M.Tulisi, dkk, yang
telah membantu saya dalam pengukuran pasang surut selama 15 hari.
17. Terima Kasih kepada grup Hangout dan Ian yang selalu memberi semangat dikala
suka maupun duka.
18. Seluruh teman – teman Teknik Sipil Angkatan 2017 tanpa terkecuali yang telah
memberikan doa bantuan, dorongan dan motivasi selama melaksanakan studi,
serta memberikan dukungan dalam menyelesaikan studi di teknik sipil.
19. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan tugas akhir ini yang
tidak bisa penulis sebutkan semuanya.
Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Namun penulis tetap berharap
skripsi ini akan bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Wisnu Wardana S
vi
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………..………….... I-1
1.2 Batasan Masalah …………………………………………………… I-2
1.3 Rumusan Masalah ………………………………………………..... I-2
1.4 Tujuan Masalah ……………………………………………………. I-2
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
2.1 Kondisi Umum & Aspek Geografis Kota Palu…………….……… II-1
2.2 Lokasi Pemasangan Seawall ………………………………………. II-1
vii
3.5.1 Stabilitas Terhadap Penggeseran …...…………………………. III-12
3.5.2 Stabilitasa Terhadap Guling …………………………………… III-13
3.5.2 Stabilitas Terhadap Keruntuhan Kapasitas Dukung Tanah ……. III-13
BAB IV METODOLOGI
4.1 Alur Penelitian …...….…………………………….……………… IV-1
4.2 Studi Literatur ……....………………………………….………… IV-2
4.3 Pengumpulan Data ……..…………………………………………. IV-2
4.3.1 Data Primer …………………………………………………… IV-2
4.3.2 Data Sekunder…..……………………………..……..……...… IV-2
4.4 Perhitungan/Analisis ……..…………………………………………. IV-3
4.4.1 Data Kecepatan Angin…………………………………….…… IV-3
4.4.2 Gelombang…..……………………….....................................… IV-3
4.4.3 Dimensi Seawall Tipe Rubble Mound.…..…………………...… IV-4
4.4.4 Data Tanah…..……………………….....................................… IV-6
4.4.5 Stabilitas Struktur Seawall Tipe Rubble Mound.…..………...… IV-6
viii
5.4.1 Hasil Pengujian Geser Langsung…………………………….... V-15
5.5 Analisa stabilitas bangunan Seawall tipe Rubble Mound …………….. V-15
5.5.1 Perhitungan Gaya Gelombang Dinamis.………………………. V-16
5.5.2 Perhitungan Gaya Hidrostatis ………………………………… V-16
5.5.3 Stabilitas Terhadap Geser ( Fs > 1,5) …………………………. V-20
5.5.4 Stabilitas Terhadap Daya Dukung ( Fs > 3) ………………… .... V-21
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan …………………………………………………………… VI-1
6.2 Saran ………………………………………………………………….. VI-2
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR NOTASI
c Kohesi t/m2
d Kedalaman laut dangkal M
ds Kedalaman air dilokasi bangunan M
DWL Muka air rencana M
Feff Fetch efektikf M
Fs Faktor aman
Hb Tinggi gelombang pecah M
H0 Tinggi gelombang laut dalam M
Ka Koefisien tanah aktif
KD Koefisien stabilitas jenis batu pelindung = 2
K∆ Koefisien Lapis
Kr Koefisien refraksi
L0 Panjang gelombang M
MH Momen horizontal ton
Mm Momen gelombang t.m/m
Ms Momen hidrostatis t.m/m
MV Momen vertical ton
xiii
UW Kecepatan Angin m/dt
W Berat lapis lindung kg
γ Berat isi t/m3
𝜑 Sudut gesek
∆ℎ Kenaikan elevasi muka air karena badai M
xiii
Perencanaan Bangunan Pantai Tipe Seawall pada Pantai Tondo
ABSTRAK
Kota Palu merupakan wilayah pesisir yang sangat potensial baik dari hasil laut maupun
pertambakan. Akhir-akhir ini pantai di wilayah tersebut dan beberapa kawasan di sepanjang Pantai
Tondo banyak mengalami abrasi/terkikis oleh hantaman gelombang. Belum adanya pelindung
pantai di sekitaran dilokasi tersebut akan menjadi masalah dimasa depan, terutama masalah erosi.
Masalah erosi pantai di sekitar pesisir pantai telah mengakibatkan terkikis dan mundurnya garis
pantai. Penanganan masalah abrasi dapat dilakukan dengan pembuatan konstruksi pengaman pantai
salah satunya yaitu pembuatan Seawall di sepanjang pantai. Sehingga penulis tertarik untuk
Merencanakan dimensi pelindung pantai dengan menggunakan Seawall tipe Rubble-mound di
Pantai Tondo sebagai perencanaan alternatif.
Untuk perencanaan Seawall tipe Rubble Mound, data sekunder angin selama 10 tahun terakhir
(2011-2020), data sekunder peta batrimetri, data primer tanah diperoleh dari pengujian laboratorium
meliputi pengujian berat isi dan pengujian geser langsung Dan data kondisi lapangan meliputi
perubahan pasang surut air laut dan gelombang yang diamati langsung di lapangan.
Hasil perhitungan diperoleh dimensi seawall B=13,640 m, H= 3,250 m, dan lebar puncak 3 m.
Maka dari hasil perhitungan perencanaan dimensi Seawall yang telah direncanakan telah memenuhi
syarat kestabilan guling, geser dan gaya dukung
xv
Planning of Seawall Type Beach Building on Tondo Beach
Wisnu Wardana S, Setiyawan
ABSTRACT
Palu City is a coastal area with great potential for both marine and aquaculture products.
Recently, the beaches in the area and several areas along Tondo Beach have experienced a lot of
abrasion by the waves. The absence of coastal protection in the vicinity of the location will be a
problem in the future, especially the problem of erosion. The problem of coastal erosion around the
coast has resulted in erosion and retreat of the coastline. Handling the problem of abrasion can be
done by making coastal protection construction, one of which is the manufacture of seawalls along
the coast. So the authors are interested in planning the dimensions of the coast guard by using the
Rubble-mound type Seawall at Tondo Beach as an alternative plan.
For the Rubble Mound type seawall planning, wind secondary data for the last 10 years
(2011-2020), bathrimetric map secondary data, primary soil data obtained from laboratory testing
including bulk density testing and direct shear testing and field condition data including changes in
sea tides and waves observed directly in the field.
The calculation results obtained that the dimensions of the seawall are B = 13,680 m, H =
3,250 m , and the peak width is 3 m. So from the calculation results of the planned Seawall dimension
planning, it has met the requirements for rolling stability, shear and bearing forces
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Kota Palu merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas
wilayah 395,06 km2 yang berada pada kawasan dataran lembah dan teluk Palu.
Secara geografis Kota Palu terletak antara 0º 36” - 0º 56” Lintang Selatan dan 119º
45” - 121º 1” Bujur Timur. (Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah,2017) .
Kota Palu merupakan wilayah teluk yang sangat pontesial baik dari hasil
laut maupun pertambakan, salah satunya Pantai Tondo. Pantai Tondo terletak di
kecamatan Matikolore, Kota Palu. Namun kondisi Pantai Tondo sekarang sangat
mengkhawatirkan disebabkan belum adanya pengaman pelindung pantai yang
terpasang di daerah tersebut. Hal ini membuat daerah pantai tondo mengalami
abrasi/terkikis dan mulai terjadi kemunduran garis pantai.
Kemunduran garis pantai menjadi sebuah permasalahan karena hal tersebut
dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada infrastruktur yang berada di dekat
pantai. Sehingga sebagai daerah otonomi baru berkembang yang di kelilingi pantai
dengan tingkat erosi yang cukup besar, maka sangat strategis apabila dilakukan
pembangunan infrastruktur pantai yang mampu menahan kemunduran garis pantai
seperti pemecah gelombang (breakwater), groin, tembok laut (seawall) dan
revetment. (Prakoso Nimanto Aji, dkk,2017).
Bangunan pelindung pantai adalah suatu bangunan yang digunakan untuk
melindungi pantai dari kerusakan karena serangan gelombang laut, arus,
mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai serta merubah laju transport
sedimen sepanjang pantai. Bangunan pelindung pantai bisa berupa pasangan batu,
beton, turap, dan kayu. Permukaan bangunan dapat berupa sisi tegak, miring,
lengkung atau bertangga. (Triatmodjo, Bambang. 2012)
Seawall berfungsi sebagai pelindung pantai terhadap serangan gelombang dan
untuk menahan terjadinya limpasan gelombang ke daratan di belakangnya.(
Pamfilia Sangari Cristabella, dkk, 2019) Sebagai contoh pengunaan seawall tipe
rubble-mound sendiri memiliki beberapa keungulan diantaranya merendam
I-1
gelombang, dan merupakan bangunan yang bersifat flexsibel ketika terjadi
kerusakan mudah diperbaiki. (BPSDM, 2018)
Permasalahan abrasi yang terjadi di Pantai Tondo harus ada penindakan. Abrasi
yang terjadi di wilayah Tondo dapat memundurkan garis pantai, sehingga lahan
masyarakat di daerah tersebut mulai terkikis, dengan adanya konstruksi pengaman
pantai yang terbangun permasalahan tersebut dapat ditangani, sehingga penulis
ingin mendesain konstruksi pengaman pantai tipe Seawall tipe rubble mound di
sepanjang Pantai Tondo. Sehingga penulis tertarik untuk mengangkat judul
“Perencanaan Bangunan Pantai Tipe Seawall Pada Pantai Tondo”
I-2
BAB II
Kota Palu memiliki luas wilayah 395,06 km 2. Wilayah timur kota palu
merupakan daerah permukiman, pertambakan, dan pusat wisata, sendangkan
wilayah barat dan selatan Kota Palu merupakan wilayah dataran dan menjadi
wilayah permukiman warga Kota Palu. Pantai Tondo terletak di timur Kota Palu.
Lokasi penelitian ini sejauh 500 m yang terletak antara 0º50’36” -
0º49’46,22” Lintang Selatan dan 119º52’47” - 119º52’51” Bujur Timur.
Keistimewaan daerah ini adalah dilewati oleh garis meridian 120 Bujur Timur yang
menjadi acuan dari penentu waktu untuk wilayah yang termasuk dalam Waktu
Indonesia Tengah (WITA) (Badan Pusat Statistik Kota Palu, 2017).
II-1
Berikut gambaran lokasi pemasangan bangunan pengaman pantai seawall
tipe rubble mound sepanjang 500 m dari google earth. Disajikan dalam Gambar 2.2
LOKASI KAJIAN
Kondisi lokasi penelitian memiliki material pantai yang terdiri dari pasir
halus sampai kasar, kerikil, pecahan karang dan sisa-sisa pecahan kulit kerang.
Lokasi penelitian tersebut berada tepat di samping konstruksi pengaman Pantai
Talise. Berikut merupakan kondisi lokasi penelitian yang terletak tepat di samping
konstruksi pengaman Pantai Talise. Disajikan dalam Gambar 2.3
II-2
Gambar 2.3 Kondisi lokasi penelitian
II-3
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Gelombang
Gelombang laut adalah bentuk permukaan laut yang berupa punggung atau
puncak gelombang dan palung atau lembah gelombang oleh gerak ayun (oscillatory
movement) akibat tiupan angin, erupsi gunung api, pelongsoran dasar laut, atau lalu
lintas kapal. Gelombang laut memiliki dimensi yaitu periode gelombang, panjang
gelombang, tinggi gelombang, dan cepat rambat gelombang (Riadi, 2016).
Keterangan :
III-1
ds = Kedalaman air di lokasi bangunan (m)
HD = Hb ………....(3.2)
Pasang surut adalah perubahan antara muka air laut yang berlangsung secara
periodik akibat pengaruh gaya tarik antar bumi, dengan benda-benda ruang
angkasa, terutama bulan dan matahari. (Triatmodjo, Bambang 2012),
Mengingat elevasi muka air laut selalu berubah setiap saat, maka diperlukan
suatu elevasi yang ditetapkan berdasarkan data pasang surut, yang dapat digunakan
sebagai pedoman di dalam perencanaan dinding penahan pantai.
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang surut, tetapi kadang kadang untuk
sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut. Walaupun telah
diketahui bahwa penyebab pasut adalah gaya gravitasi, namun masih banyak faktor
lain yang mempengaruhi, memodifikasi dan mengontrol pasut. Secara umum
faktor-faktor tersebut dibagi dalam 2 (dua) interaksi diantaranya. Doodson (1920)
telah mengidentifikasi sebanyak 390 faktor konstan yang biasa disebut Tidal
Contstitient (Triatmodjo, Bambang. 2012). Dalam hal untuk menentukan tinggi
HHWL, HWL, MSL, LWL, dan LLWL dilakukan dengan pengukuran pasang surut
minimum 15 hari. Dengan pengamatan 15 hari tersebut telah mencakup satu siklus
pasang surut yang sudah meliputi pasang purnama (Triatmodjo, Bambang. 2012).
Elevasi muka air laut rencana merupakan parameter yang sangat penting di
dalam perencanaan bangunan pantai. Elevasi tersebut merupakan penjumlahan dari
beberapa parameter pasang surut, wind set up, dan kenaikan muka air karena
perubahan suhu global. Elevasi muka air rencana dihitung dengan rumus sebagai
berikut: (Triatmodjo, Bambang. 2012)
III-2
Dimana :
SLR : Kenaikan elevasi muka air laut karena pemanasan global (Sea Level Rise)
Kenaikan Muka Air Karena Angin (Wind set-up) dihitung dengan rumus :
(Triatmodjo, Bambang. 2012)
𝑉2
∆ℎ = 𝐹 𝑐 2 𝑔𝑑 …..…. (3.4)
Dengan,
V = Uw = kecepatan angin
Gambar 3.1 Perkiraan kenaikan muka air laut karena pemanasan global
III-3
3.3 Pembentukan Gelombang Oleh Angin
Σ Xi cos α ……..…..(3.5)
Feff =
Σ cos α
Dengan :
Xi : panjang segmen fetch yang diukur dari titik observasi gelombang ke ujung
akhir fetch
α : deviasi pada kedua sisi dari arah angin, dengan menggunakan pertambahan
6⁰ sampai sudut sebesar 42⁰ pada kedua sisi dari arah angin. (Triatmodjo,
Bambang. 2012)
III-4
Gambar 3.2 Menentukan panjang segmen Fetch
III-5
Peramalan gelombang dapat di dapatkan dari grafik peramalan gelombang yang di
sajikan dalam Gambar 3.6 berikut ini :
𝑡𝑔 𝜃
𝐼𝑟 = ….. (3.6)
(𝐻/𝐿𝑜)0,5
Untuk mencari Run-up gelombang didapatkan dari Gambar 3.4 berikut ini :
III-6
Gambar 3.4 Grafik Run-up Gelombang
Seawall atau tembok laut merupakan salah satu bangunan yang berfungsi
sebagai pelindung daratan yang ada dibelakangnya. Bangunan ini digunakan untuk
melidungi pantai terhadap kerusakan karena serangan gelombang dan arus. Sesuai
dengan fungsinya tersebut, seawall dikelompokkan dalam konstruksi yang
dibangun sejajar dengan garis pantai (Triatmodjo, Bambang. 2012). Bangunan ini
membatasi secara langsung bidang daratan dengan air laut dan digunakan untuk
melindungi pantai berlumpur atau berpasir. Seawall juga dapat dikategorikan
pelindung pantai yang berbentuk tegak maupun yang berbentuk miring. Bentuk ini
menyesuaikan dengan fungsi tembok laut dibangun, misalnya apabila tembok laut
digunakan sebagai pelabuhan dan tempat kapal bersandar maka tembok laut
dibentuk bersisi tegak sedangkan apabila tembok laut dibentuk miring, ini
dikarenakan sisi miring lebih kuat menghadapi hantaman gelombang. Tembok laut
tidak bersifat meredam gelombang melainkan bersifat memantulkan gelombang
III-7
dan biasanya kedap air. Karena sifatnya yang memantulkan gelombang maka
analisis refleksi pada tembok laut sangat penting untuk dilakukan dalam proses
desain tembok laut. Selain itu, stabilitas tembok laut juga perlu diperhitungkan
apabila berada di pantai berpasir maupun berlumpur dan mendapatkankan gaya
gelombang yang cukup besar. Beberapa macam masalah stabilitas yang timbul pada
tembok laut adalah :
a. Hilangnya gaya dukung pasir akibat getaran.
b. Penggeseran arah horizontal.
c. Penggulingan.
d. Kegagalan pondasi bangunan karena penggeseran, daya dukung tanah
terlampaui dan gerusan.
e. Apabila terusun dari rubble mound, stabilitas batuan dari lapisan utama
sangat perlu diperhatikan karena rawan terhadap keruntuhan.
Seawall biasanya dibuat dari beton atau turap baja/kayu yang dilindungi
oleh lapis pelindung dari batu besar atau beton dengan bentuk tertentu dan memiliki
kemiringan dengan sudut tertentu. Seawall dengan tipe Rubble Mound memiliki
sifat fleksibel. Kerusakan yang terjadi karena serangan gelombang tidak secara tiba-
tiba. Meskipun beberapa batu longsor tetapi bangunan masih bisa berfungsi.
Kerusakan yang terjadi mudah diperbaiki dengan menambah batu pelindung pada
bagian yang longsor.
III-8
Dalam menentukan berat unit lapis pelindung, persamaan yang paling
sering digunakan adalah persamaan yang diberikan oleh Hudson. (Triatmodjo,
Bambang. 2012), dalam bukunya memberikan persamaan Hudson untuk
menghitung stabilitas batupelindung dengan tipe rubble mound. Hudson
memerikan rumus cara untuk menentukan berat butir lapis pelindung, yaitu:
γbatu H3
W= γbatu .... (3.7)
KD ( −1)3 cot θ
γair
Dengan ,
γbatu = berat isi batu
γair = berat isi air laut
W = berat struktur (kg)
Θ = sudut kemiringan struktur
KD = koefisiean stabilitas
Hs = tinggi gelombang signifikan (m)
III-9
Tabel 3.1 Koefisien Lapis
Catatan:
a. n: jumlah susunan butir batu dalam lapis pelindung
b. penggunaan n = 1 tidak disarankan untuk kondisi gelombang pecah
c. penggunaan nilai KD dibatasi pada kemiringan 1:1,5 sampai 1:3
(Triatmodjo, Bambang. 2012)
Berikut adalah daftar jenis berat isi material bangunan disajikan dalam
Tabel 3.2 sebagai berikut :
III-10
Tabel 3.2 Daftar Berat Isi Material Bangunan
III-11
4. Lebar puncak dinding penahan
3 W
B = nK ∆ √ .…. (3.13)
γr
M R
Fs (overtuning) = > 2 ...……. (3.17)
M O
III-12
MR = Jumlah momen yang melawan guling
H
M 0 = Ph ..……. (3.18)
3
Tanah yang berada di bagian bawah bangunan akan mendapat tekanan akibat
berat sendiri bangunan. Apabila daya dukung tanah lebih kecil dari beban yang bisa
diterima tanah, bangunan akan mengalami kegagalan/runtuh. Stabilitas struktur
terhadap daya dukung tanah harus lebih besar dari angka kemanan (Fs)= 3.
Stabilitas bangunan terhadap daya dukung tanah dapat dihitung dengan faktor
keamanan Fs (bearing capacity) sebagai berikut: (Das, 1998)
qu
Fs (bearingcapacity) = 3 ….………. (3.17)
q max
Dimana Untuk tekanan maksimum dan minimum, dapat ditulis dalam persamaan:
(Das, 1998)
B
e (V )
V 2 = V 1 + 6e
q max = + …..………. (3.18)
B 1 3 B B
B
12
III-13
V 6e
q max = 1 − …..………. (3.19)
B B
Dengan,
q = 2 . D B' = B − 2e
B' B'
2
Fd = 1 Fci = Fqi = 1 −
90
Pa cos
= tan −1
2
V Fi = 1 −
90
III-14
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
IV-1
4.2 Studi Literatur
Studi literatur adalah salah satu teknik yang dapat digunakan dalam
melaksanakan sebuah penelitian untuk menyelesaikan persoalan dengan
menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Studi literatur
penting digunakan untuk menghindari timbulnya masalah terkait hak cipta (Tisi,
2015).
IV-2
pada Pantai Tondo. Data angin dalam penulisan ini diperoleh dari data
ECMWF selama 10 tahun pengamatan yaitu tahun 2011-2020
2. Peta Batrimetri
Adapun dalam penelitian ini data batimetri digunakan untuk membuat
peta kondisi lokasi penelitian yang ada di sekitar Pantai Tondo. Peta
batrimetri ini diperoleh dari data Demnas, dan memilih wilayah sekitaran
lokasi penelitian. Data diolah dengan aplikasi Global Mapper.
4.4. Perhitungan/Analisis
Pada tahapan ini dapat dianalisis mengenai pengolahan data angin, data
batimetri dan topografi, serta data pasang surut kemudian dilakukan analisis
kestabilan bangunan Seawall pada Pantai Tondo dengan menggunakan tipe rubble-
mound. Langkah-langkah analisis sebagai berikut :
4.4.1 Data Kecepatan Angin
Data angin yang digunakan adalah data angin tahun selama 10 tahun
(2010 – 2019) yang berasal dari ECMWF, Sulawesi Tengah. Data angin
tersebut diolah dengan menggunakan WR PLOT View.
1. Fecth Efektif
Untuk menentukan nilai panjang fetch efectifnya. Harus memiliki peta
lokasi penelitian dan mengetahui arah dominan dari Wind Rose sehingga
dapat memplot pada kedua sisi dari arah angin menggunakan pertambahan
6 sampai sudut sebesar 42. Untuk menghitung fecth efektifnya dapat
mnggunakan pesamaan dibawah
Feff = Σ Xi cos α
Σ cos α
4.4.2 Gelombang
1. Periode Gelombang
Setelah didapatkan arah angin maksimalnya dari WR PLOT View dan
nilai Fecth Efektif nya tinggi dan periode gelombang dapat dicari dengan
menggunakan grafik gambar 3.3 grafik peramalan gelombang
IV-3
2. Panjang Gelombang
Panjang Gelombang didapatkan dari gambar 3.3 grafik peramalan
gelombang dan dimasukan dalam persamaan Lo = 1,56 T 2
3. Elevasi Muka Air Rencana
IV-4
semakin ke dalam ukurannya semakin kecil. Dalam perencanaan bangunan
pantai sisi miring sering menggunakan batu alam karena banyak tersedia
dan lebih ekonomis dibanding menggunakan Seawall Tipe Rubble Mound.
Dalam menentukan berat butir batu pelindung diperlukan perhitungan
dengan menggunakan rumus Hudson dapat dilihat pada Persamaan W =
γr H3
KD (Sr −1)3 cot θ
4. Teo Protection
IV-5
4.4.4 Data Tanah
Pengujian Tanah Dilaboratorium mekanika tanah yang dilaksanakan
meliputi pengujian geser langsung. Pengujian geser langsung dilakukan
terhadap contoh tanah asli (tidak terganggu) sebanyak lima sampel dengan
jarak 100 m per sampel nya
4.4.5 Stabilitas Struktur Seawall Tipe Rubble Mound.
Dalam perhitungan stabilitas dilakukan 5 kali perhitungan
berdasarkan jumlah titik yang diambil sebagai sampel, dengan nilai berat isi,
sudut gesek, dan kohesi yang beragam. Data hasil pengujian kuat geser yang
menghasilkan nilai kohesi dan sudut gesek digunakan untuk menghitung
kestabilan dinding penahan antara lain tahan terhadap guling, geser dan daya
dukung dengan memperhitungkan beban tanah timbunan, pengaruh gelombang
serta muka air laut. Hasil kestabilan digunakan untuk mengetahui dimensi yang
mampu menahan guling, geser dan daya dukung dengan langkah-langkah
analisis sebagai berikut.
1) Perhitungan gaya gelombang dinamis
Rm = ½ γair ds hb
2) Momen gaya gelombang dinamis
Mm = Rm . 1/3 tinggi gelombang rencana
3) Perhitungan gaya hidrostatis
Rs = ½ γair (𝑑𝑠 + ℎ𝑏)2
4) Momen gaya hidrostatis
Ms = Rs . 1/3 kedalaman air rencana
5) Perhitungan gaya dan momen yang terjadi
Tabel 4.1 Langkah perhitungan MR
1 A1 W1 = x A1 x1 W 1 . x1
2 A2 W2 = x A2 x2 W 2 . x2
3 A3 W3 = x A3 x3 W 3 . x3
Beban Titik P
IV-6
a. Stabilitas terhadap geser ( Fs > 1,5)
Fγd =1
𝜓 2
Fci = Fqi = 1 − (90) , ψ = tan-1 PH/ΣW
𝜓 2
Fγi = 1 − (𝜑 )
IV-7
BAB V
Data angin dibutuhkan untuk menentukan distribusi arah angin dan kecepatan
angin yang terjadi di lokasi pengamatan. Data angin yang digunakan adalah data
angin tahun 2010 – 2019 yang berasal dari ECMWF, Sulawesi Tengah. Di bawah
ini ditampilkan hasil perhitungan dari data angin selama 10 tahun beserta gambar
windrose. Untuk mendapatkan windrose digunakan software WRPlot. Dapat dilihat
pada tabel 5.1 dan gambar 5.1.
Tabel 5.1 Data angin di Kota Palu tahun 2010 – 2019 ( knot)
V-1
WIND ROSE PLOT: DISPLAY:
NORTH
21,5%
17,2%
12,9%
8,6%
4,3%
WEST EAST
WIND SPEED
(Knots)
>= 21,58
SOUTH 17,11 - 21,58
11,08 - 17,11
7,00 - 11,08
4,08 - 7,00
0,97 - 4,08
Calms: 1,92%
Gambar Start
5.1Date:
Windrose dari data angin selama 10 tahun
01/01/2010 - 01:00
End Date: 31/08/2019 - 08:00
MODELER:
V-2
Gambar 5.2 Histogram Windrose dari data angin selama 10 tahun
Berdasarkan Gambar 5.2 angin dominan berasal dari arah barat laut dengan
frekuensi 21,50% dengan kecepatan angin maksimum berkisar 21,58 knot,
sedangkan pada arah barat daya angin bertiup cenderung kecil. Berdasarkan gambar
5.2 diketahui distribusi frekuensi kecepatan angin tertinggi pada 4,08-7,00 adalah
43,1% dan angin tenang (Calms) berkisar 1,9%, sehingga kecepatan angin pada
2010-2019 menyebar dari kisaran calms hingga 21,58 knot
V-3
Gambar 5.3 Fetch
V-4
36 0.80902 166.878 135.007
42 0.74314 8.985 6.677
Σ 13.51094 1454.822
Dari tabel 5.2. maka panjang fetch dapat dihitung dengan rumus :
Σ Xi cos α
Feff =
Σ cos α
1454,822
= 13,511
= 107,677 Km
Kecepatan dan arah angin maksimal dari data arah angin tahun 2010-2019
dengan arah angin 315º (Barat Laut) dengan kecepatan angin 21,58 knot = 11,060
m/dt = 39,818 km/jam. Kemudian dihitung kecepatan angin di laut dengan
menggunakan grafik hubungan antara kecepatan angin di laut dan di darat.
Gambar 5.4 Grafik hubungan antara kecepatan angin di laut dan di darat
Sumber: Triatmodjo, Bambang. 2012
V-5
Dari grafik di atas di dapat nilai RL = 1,1
UW = UL x RL
= 11,060 x 1,10
= 12,166 m/dt
Menghitung nilai UA
UA = 0,71 x UW 1,23
= 0,71 x 21,613
= 15,345 m/dt
Dari nilai UA dan fetch, tinggi dan periode gelombang dapat dicari dengan
menggunakan grafik peramalan gelombang
UA = 15,345 m/dt
Fetch = 107,677 km
V-6
Gambar 5.5 Grafik peramalan gelombang
L0 = 1,56 x T2
=
1,56 x 7 2
=
76,44 m
V-7
Dengan :
SLR : Kenaikan elevasi muka air laut karena pemanasan global (Sea Level Rise)
HHWL = 2,300
MHWL = 2,061
MSL = 1,196
MLWL = 0,331
LLWL = -0,295
Gambar 5.2. Gambar Elevasi Pasang Surut
Gambar 5.6 Grafik Elevasi Muka Air Rencana pada Data Pasang Surut
Pantai Tondo
𝑉2 4,9344
∆ℎ = 𝐹 𝑐 2 𝑔𝑑 =107677 x 3,5 x 10-6 2 𝑥 9,8 𝑥 0,47 = 0,0211 m
Dengan,
V = Uw = 4,9344 m/s
V-8
Peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer menyebabkan
kenaikan suhu bumi sehingga mengakibatkan kenaikan muka air laut. Perkiraan
besar kenaikan muka air laut dapat dilihat pada grafik 3.3 dengan hasil plot pada
gambar 5.4 berikut:
18 cm
2020
Gambar 5.7 Perkiraan kenaikan muka air laut karena pemanasan global
Sumber: Triatmodjo, Bambang. 2012
Perkiraan besar kenaikan muka air laut yang terjadi tahun 2020 adalah
18 cm = 0,18 m direncanakan umur bangunan 10 tahun (Triatmodjo, Bambang.
2012). Sehingga didapatkan elevasi muka air rencana adalah sebagai berikut:
DWL = +1,397m
Dengan :
V-9
ds = Kedalaman air di lokasi bangunan (m)
Dengan demikian tinggi gelombang rencana (HD) dapat ditentukan dengan rumus:
HD = Hb
ds = DWL = 1,397 m
Hb = 0,78.ds
HD = Hb = 1,089 m
Dengan:
Ru : Run-up gelombang
V-10
Kemiringan bangunan =1:2
Lo = 1,56 T 2
𝑡𝑔 𝜃
𝐼𝑟 =
(𝐻/𝐿𝑜)0,5
1/2
𝐼𝑟 = = 4,18
(1,089 /76,44)0,5
= 3,250 m
V-11
5.3.2 Perhitungan Lapis Lindung
Berat batu lapis lindung dihitung dengan rumus Hudson. Untuk lapis
lindung dari batu pecah bersudut kasar dengan n = 2, penempatan acak, gelombang
telah pecah dan koefisien stabilitas (KD) lengan bangunan = 2. (lihat pada tabel 3.2),
dengan perhitungan sebagai berikut:
Dengan :
KD = Lengan bangunan
γr 2,65
dengan, Sr = = = 2,572
γair 1,03
γr H 3
W=
K D (Sr − 1)3 cot θ
2,65 x 1,0893
W=
2(2,572 − 1)3 2
3 W
t1 = nK ∆ √
γr
3 1.264
t1 = 2 x 1,15 √
2,65
t1 = 2,100 m ≈ 2 m
V-12
2. Lapis pelindung kedua (secondary stone)
W 1,264
= = 0,1264 ton
10 10
= 126,4 kg
3 W
t2 = nK ∆ √
γr
3 0,1264
t2 = 2 x 1,15 √
2,65
t2 = 0,664 m ≈ 1 m
3 W 3 1,264
B = nK ∆ √ = 3 𝑥 1,15 √ = 3,151 m ≈ 3 m
γr 2,65
V-13
3. Tinggi gelombang rencana (HD) = 1,089 m
𝑡1+𝑡2 2+1
tebal lapis rata-rata (r) = =
2 2
t toe = r = 1,5 m
V-14
Gambar 5.9 Perencanaan dimensi dinding penahan (dalam cm).
V-15
5.4 Data Tanah
Dari hasil pengujian geser langsung diperoleh besarnya nilai kohesi (c) dari
ke-5 titik berkisar antara 0,19 kg/cm2 – 0,125 kg/cm2 dan besarnya sudut gesek (φ)
berkisar antara 29,68o – 26,29o dengan nilai berat isi basah berkisar 1,919 t/m3 –
1,554 t/m3.
V-16
a. Tinggi dinding penahan = 3,25 m
b. Lebar dinding penahan = 13,68 m
c. Tinggi toe protection = 1,5 m
c = 0,19 t/m2
γ = 1,966 t/m3
φ = 28,01o
hb = 1,089 m
ds = 1,397 m
Rm = 0,783 t/m
Mm = Rm . (ds + hb/2)
V-17
5.5.2 Perhitungan Gaya Hidrostatis
Rs = 3,182 t/m
V-18
Gambar 5.10. Sketsa gaya yang bekerja pada dinding penahan (dalam cm).
V-19
Tabel 5.4. Perhitungan gaya dan momen yang terjadi
W
Luas (t/m) H Lengan
Gaya MV (t) MH (t)
(m2) (Luas x (t/m) (m)
γbatu)
1 2.415 6.400 7.875 50.398
2 2.205 5.843 6.950 40.611
3 6.300 16.695 4.750 79.301
4 2.250 5.963 2.550 15.204
5 2.415 6.400 1.625 10.400
6 1.125 2.981 1.217 3.628
7 4.155 11.011 0.785 8.643
8 1.125 2.981 2.670 7.960
9 0.328 0.722 6.847 4.942
10 0.166 0.366 7.227 2.644
11 1.768 3.889 5.535 21.525
12 0.166 0.366 3.058 1.119
13 0.328 0.722 2.650 1.913
14 0.151 0.257 6.433 1.654
15 1.650 2.805 4.750 13.324
15 0.151 0.257 3.067 0.789
Rs 3.182 -0.466 -2.636
Rm 0.783 -0.363 -1.520
Ph 0.798 0.500 0.864
Σ 67.657 4.763 264.054 -3.292
Keterangan :
H : gaya horizontal
MH : momen horizontal
V- 20
5.5.3 Stabilitas Terhadap Geser ( Fs > 1,5)
1. Tekanan tanah
28,013
Ka = tan2 (45 − ) = 0,3608
2
𝛴𝑊 tan 𝑘1 𝜑+𝐵 𝑘2 𝑐
Fs = ,
𝑃𝐻−𝑀𝑚−𝑀𝑠
dengan :
1 1
67,657 tan .28,013+ . 13,680.1,870
2 2
Fs = 1,5
0,798( )−1,520−2,636
3
V- 21
𝛴𝑀𝑉
Fs = 𝑀𝑜
𝛴𝑀𝑉 264,054
Fs = = = 9,970 … > 2 OK
𝑀𝑜 4,554
𝐵 𝛴𝑀𝑉− 𝛴𝑀𝑜
e=2– 𝛴𝑊
e = 2,744
𝑞𝑢
Fs = 𝑞𝑚𝑎𝑘𝑠
Dengan,
𝛴𝑊 6𝑒 264,054 6 (2,709)
qmaks1 = 1+ = 1+ = 11,574 t/m2
𝐵 𝐵 13,160 13,160
𝛴𝑊 6𝑒 240,203 6 (2,709)
qmaks2 = 1- = 1- = 1.291 t/m2
𝐵 𝐵 13,160 13,160
Nc = 25,79
Nq = 14,7
Nγ = 16,7
Dengan :
q = γ . D = 1,966 . 0 = 0 t/m2
B’ =B–2e
= 13,160 – 2 . (2,744)
V- 22
= 7,671 m
𝐷
Fqd = 1 + 2 tan φ (1 – sin φ)2 𝐵′
= 1.058
1−𝐹𝑞𝑑
Fcd = Fqd – 𝑁𝑐 tan 𝜑
1−1,058
= 1,058 – 25,79 tan 28,013
= 1,059
Fγd =1
𝜓 2
Fci = Fqi = 1 − (90) , ψ = tan-1 PH/ΣW = tan-1 4,763/67,657 = 4,026
4,026 2
=1−( )
90
= 0,998
𝜓 2
Fγi = 1 − (𝜑 )
4,026 2
= 1 − (28,013)
= 0,979
= 1,870 . 25,79. 1,059 . 0,998 + 0. 14,7 . 1,058 . 0,998 + 0,5. 1,996. 7,761 .16,7 . 1 .
0,979
= 174,339 t/m2
𝑞𝑢
Fs = 𝑞𝑚𝑎𝑘𝑠
V- 23
174,339
= 11,491
Dari hasil rekapitulasi di atas, dimensi yang diperoleh terlalu besar dan boros sehingga perlu
dilakukan dimensi ulang yang lebih ekonomis. Hasil dimensi ulang dapat dilihat pada tabel 5.6
V- 24
Tabel 5.6 Rekapitulasi dimensi dengan B = 11,680 m
V- 25
Gambar 5.12. Perencanaan dimensi Seawall tipe Rubble Mound dengan B = 11,680 (dalam cm)
V- 26
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
IV-1
6.2 Saran
1. Apabila hasil uji kekuatan terhadap batu gunung/batu alam di lokasi studi
tidak memenuhi, maka material batu alam dapat di ganti dengan kubus
beton, buis beton ataupun tetrapot.
2. Pada penelitian ini pengukuran pasang surut menggunakan alat rambu ukur
seadanya oleh karena itu harus adanya alat yang mengumpuni untuk tingkat
keakuratan yang tinggi.
IV-2
DAFTAR PUSTAKA
BPSDM,..2018..https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/09/ee
d60 Perencanaan_Bangunan_Pantai.ppt, Di unduh 29 november
Das, Braja M. 1998. Shallow Foundation Bearing Capacity and Settlement. Second
Edition. Francis: CRCPress.
P-1
Prakoso Nimanto Aji, dkk,2017, https://docplayer.info/70956592-Studi-
perencanaan-tembok-laut-seawall-di-pantai-bobolio-kabupaten-konawe-
kepulauan-provinsi-sulawesi-tenggara.html
WR Plot View
P-2
LAMPIRAN
Lampiran- 1
Data Angin
Wind
Year Month Day Hour Direction Wind Speed
2010 1 1 1 43.32309867 0.893208015
2010 1 1 2 89.51968735 1.624570702
2010 1 1 3 19.61141102 1.767925927
2010 1 1 4 23.57549035 2.368931705
2010 1 2 5 30.89168641 1.061023214
2010 1 2 6 113.1081372 2.26542198
2010 1 2 7 40.89412611 1.940582242
2010 1 2 8 2.858650096 1.482389418
2010 1 3 9 65.90513449 1.453489693
2010 1 3 10 138.8930188 2.39097064
2010 1 3 11 337.7028421 0.292282397
2010 1 3 12 175.4376779 3.448670642
2010 1 4 13 152.0049547 1.778097298
2010 1 4 14 215.834459 1.571852
2010 1 4 15 318.4838311 2.444999773
2010 1 4 16 110.0734356 1.054318552
2010 1 5 17 268.3316626 0.200474086
2010 1 5 18 156.3294615 3.411528388
2010 1 5 19 103.5054613 3.565521055
2010 1 5 20 95.64223743 1.622647405
2010 1 6 21 102.2899618 1.31615469
2010 1 6 22 149.9751427 4.29638284
2010 1 6 23 157.5952784 3.945702764
2010 1 6 24 216.8339304 0.61984448
2010 1 7 1 32.09529805 1.182703371
2010 1 7 2 115.8724986 3.959086607
2010 1 7 3 138.0154955 3.059653223
2010 1 7 4 160.2111047 2.942231863
2010 1 8 5 106.2412234 3.053774487
2010 1 8 6 116.0431405 2.578980724
2010 1 8 7 133.7748707 1.608554146
2010 1 8 8 88.46173624 1.521949258
2010 1 9 9 117.4942837 1.394898219
2010 1 9 10 91.19504502 4.477627621
2010 1 9 11 70.32879054 3.450392807
2010 1 9 12 50.27762224 2.916454028
2010 1 10 13 24.80047727 2.458230295
2010 1 10 14 120.0529773 2.602836555
2010 1 10 15 31.10564252 3.637849819
2010 1 10 16 61.98180743 3.019227723
L-1
2010 1 11 17 78.63937826 2.58766566
2010 1 11 18 69.8830156 4.694990716
2010 1 11 19 59.57902935 2.535890537
2010 1 11 20 22.73021533 2.875042746
2010 1 12 21 25.52302148 2.248620761
2010 1 12 22 112.9778418 4.575066847
2010 1 12 23 73.17075716 2.217541271
2010 1 12 24 124.3036618 4.988271077
2010 1 13 1 142.616803 3.995880197
2010 1 13 2 89.7389732 5.124566799
2010 1 13 3 71.81007796 3.452697376
2010 1 13 4 55.16255972 3.071971498
2010 1 14 5 60.8573647 3.443722655
2010 1 14 6 108.9474198 5.1589025
2010 1 14 7 76.62343262 3.565604388
2010 1 14 8 34.53221655 2.423028151
2010 1 15 9 36.15008687 4.274267262
2010 1 15 10 40.1763834 7.967348896
2010 1 15 11 272.5890294 7.106475815
2010 1 15 12 84.71120018 4.812316095
2010 1 16 13 83.33240736 4.624664216
2010 1 16 14 122.6201519 4.132373577
2010 1 16 15 133.0749901 3.808695092
2010 1 16 16 53.39597413 3.354121715
2010 1 17 17 45.73900845 4.053132036
2010 1 17 18 68.41249947 3.870727079
2010 1 17 19 25.70492011 2.955945106
2010 1 17 20 26.88357898 2.504086805
2010 1 18 21 352.4538043 2.888832541
2010 1 18 22 91.11394423 3.502607482
2010 1 18 23 36.28738982 1.607476071
2010 1 18 24 36.12730211 3.362539226
2010 1 19 1 314.7494891 2.202507349
2010 1 19 2 75.58212954 3.187951421
2010 1 19 3 34.11797974 3.395744835
2010 1 19 4 28.64858695 2.799981318
2010 1 20 5 273.1302449 1.246996725
2010 1 20 6 128.3859019 3.559222474
2010 1 20 7 100.8295931 1.957033086
2010 1 20 8 88.78371183 1.833097841
2010 1 21 9 92.30596672 1.740709219
2010 1 21 10 99.05580639 7.663616501
2010 1 21 11 93.13567791 2.24070887
2010 1 21 12 31.89233963 1.358820939
2010 1 22 13 330.1820063 2.269306603
P-2
2010 1 22 14 151.4523748 3.822745313
2010 1 22 15 154.4932907 2.873446015
2010 1 22 16 349.1082775 1.35911339
2010 1 23 17 278.0518295 0.402803616
2010 1 23 18 121.3726262 6.125057761
2010 1 23 19 113.2557149 3.587170908
2010 1 23 20 4.038811976 1.18777466
2010 1 24 21 76.26373169 0.90126341
2010 1 24 22 167.1860228 2.543899864
2010 1 24 23 181.6452775 1.829548027
2010 1 24 24 257.7806871 1.562639568
2010 1 25 1 259.0145022 0.336913081
2010 1 25 2 141.8641416 3.222965678
2010 1 25 3 152.2751197 2.622044135
2010 1 25 4 107.1162538 1.817868267
2010 1 26 5 77.46291614 1.460904256
2010 1 26 6 129.4339742 4.34014295
2010 1 26 7 251.2712292 1.199712553
2010 1 26 8 172.1672044 2.969338179
2010 1 27 9 222.5804908 1.46642154
2010 1 27 10 137.8013496 1.998520437
2010 1 27 11 345.3167802 0.752191507
2010 1 27 12 295.1927489 1.416872789
2010 1 28 13 278.6359217 2.306303507
2010 1 28 14 127.166289 3.159186239
2010 1 28 15 261.4011572 2.186051123
2010 1 28 16 231.128589 2.139048214
2010 1 29 17 190.9338168 1.046229629
2010 1 29 18 111.7351291 2.810721202
2010 1 29 19 107.1772582 2.859043249
2010 1 29 20 79.4189299 2.129596725
2010 1 30 21 130.1538341 2.458901536
2010 1 30 22 109.7877736 3.022847988
2010 1 30 23 40.32009062 0.85992438
2010 1 30 24 47.63445076 1.795803102
2010 1 31 1 69.34435335 1.571860428
2010 1 31 2 6.009005957 2.453167762
2010 1 31 3 11.34367557 1.295740293
2010 1 31 4 31.69382101 1.099815617
2010 2 1 5 64.48843024 1.987565244
2010 2 1 6 154.8664282 4.04010426
2010 2 1 7 140.2085917 2.015459975
2010 2 1 8 115.604561 0.882370256
2010 2 2 9 283.8610276 1.542986775
2010 2 2 10 99.48428583 2.50308671
P-3
2010 2 2 11 74.475889 0.327108707
2010 2 2 12 48.15432647 2.400095445
2010 2 3 13 125.0925602 2.270742245
2010 2 3 14 131.418166 4.470108023
2010 2 3 15 180.6785985 1.149886097
2010 2 3 16 349.2028281 3.240243024
2010 2 4 17 356.6915387 2.59576604
2010 2 4 18 166.3231339 3.159631307
2010 2 4 19 210.843134 2.694268763
2010 2 4 20 201.3917138 3.637770743
2010 2 5 21 189.618032 3.29534829
2010 2 5 22 240.7045809 3.50686425
2010 2 5 23 209.2052564 2.946558912
2010 2 5 24 353.057205 2.124527872
2010 2 6 1 202.5531385 1.542054323
2010 2 6 2 187.792685 3.831099437
2010 2 6 3 347.4413294 3.238974756
2010 2 6 4 155.6235314 0.273399956
2010 2 7 5 324.5904288 0.809212239
2010 2 7 6 151.411205 2.46382171
2010 2 7 7 227.0970965 3.646656092
2010 2 7 8 203.7580025 4.317224079
2010 2 8 9 191.5385048 4.016978795
2010 2 8 10 204.6146023 3.297718168
2010 2 8 11 189.1658631 3.028947958
2010 2 8 12 325.7584604 3.139489528
2010 2 9 13 180.9882766 3.7223436
2010 2 9 14 262.6364333 3.825322285
2010 2 9 15 185.3124637 2.479522182
2010 2 9 16 181.348274 3.390043628
2010 2 10 17 196.6170762 2.598805274
2010 2 10 18 127.1284703 1.034640886
2010 2 10 19 338.0076477 1.626107701
2010 2 10 20 289.6165888 3.222024842
2010 2 11 21 304.2821609 1.77535126
2010 2 11 22 237.792302 2.044117605
2010 2 11 23 355.6268247 2.679005988
2010 2 11 24 318.0184508 2.926033819
2010 2 12 1 346.1359878 3.767340815
2010 2 12 2 228.9434558 4.700871033
2010 2 12 3 236.7677288 5.740359
2010 2 12 4 311.4821456 1.345212216
2010 2 13 5 322.7291515 2.168535587
2010 2 13 6 252.4634638 4.080701154
2010 2 13 7 212.5143192 2.577092622
P-4
2010 2 13 8 224.7167104 4.45180061
2010 2 14 9 188.1083334 4.344992644
2010 2 14 10 244.5579619 3.373891459
2010 2 14 11 208.3740118 2.370369285
2010 2 14 12 357.3347069 2.259253339
2010 2 15 13 329.8008701 1.400140365
2010 2 15 14 154.067671 5.436499861
2010 2 15 15 163.3079864 2.95323562
2010 2 15 16 232.389966 1.475998635
2010 2 16 17 229.7571727 2.023739112
2010 2 16 18 207.7636006 3.078094627
2010 2 16 19 337.8721422 2.980205658
2010 2 16 20 354.552384 3.627277863
2010 2 17 21 347.7840237 4.367373225
2010 2 17 22 203.4959855 1.722589891
2010 2 17 23 259.3286182 1.985703799
2010 2 17 24 312.4362298 1.199430149
2010 2 18 1 14.7567101 0.863098698
2010 2 18 2 142.1335846 2.282057214
2010 2 18 3 252.818514 1.040601445
2010 2 18 4 259.6703179 0.80289639
2010 2 19 5 170.6887087 1.334706921
2010 2 19 6 151.4704284 0.3299487
2010 2 19 7 312.058535 1.742548911
2010 2 19 8 133.3776774 1.895090439
2010 2 20 9 3.189654499 1.258759374
2010 2 20 10 130.9609553 5.546818509
2010 2 20 11 151.9388958 4.032387354
2010 2 20 12 82.90070814 3.762306891
2010 2 21 13 88.37390819 2.125369513
2010 2 21 14 157.2384159 1.875641775
2010 2 21 15 212.9274141 1.986412764
2010 2 21 16 352.4772507 1.946716561
2010 2 22 17 320.8225353 0.840759605
2010 2 22 18 102.2839554 2.715875959
2010 2 22 19 70.49325758 1.019613036
2010 2 22 20 64.69318095 3.367965022
2010 2 23 21 61.92751306 1.157587549
2010 2 23 22 177.3895382 2.562970955
2010 2 23 23 166.1892025 0.839444002
2010 2 23 24 16.6315401 2.36549715
2010 2 24 1 29.0546041 0.360547359
2010 2 24 2 126.1803366 3.750466165
2010 2 24 3 9.211026541 0.437548595
2010 2 24 4 340.6093718 3.50421727
P-5
2010 2 25 5 337.2751292 2.286445025
2010 2 25 6 168.927808 5.977014988
2010 2 25 7 167.5316309 2.000488214
2010 2 25 8 304.1441429 1.9064371
2010 2 26 9 142.2302426 0.371641165
2010 2 26 10 147.1845491 3.923827899
2010 2 26 11 13.36124409 1.321769323
2010 2 26 12 14.31710288 1.636427341
2010 2 27 13 218.9472085 0.848028119
2010 2 27 14 134.3285348 5.047768381
2010 2 27 15 135.8846057 3.02963955
2010 2 27 16 165.6464572 1.789317496
2010 2 28 17 234.1784421 1.87151949
2010 2 28 18 157.0830974 3.377477294
2010 2 28 19 172.1293526 2.855695148
2010 2 28 20 170.302231 1.790172959
P-6
Lampiran -2
Peta Batrimetri
LOKASI PENELITIAN
P-7
Lampiran -3
Detail Batrimetri Lokasi Penelitian
P-8
Lampiran -4
Data Pasang Surut
Jam
No
Date 0:00 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 6:00 7:00 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00 23:00
1 28/02/2021 1.70 1.60 1.10 1.00 0.70 0.30 0.60 1.00 1.40 1.60 1.50 1.30 0.90 0.60 0.30 0.70 0.90 1.10 1.30 1.60 2.00 1.80 1.50 1.10
2 01/03/2021 0.80 0.70 0.50 0.50 0.80 1.00 1.20 1.60 1.80 1.70 1.50 1.20 1.00 0.70 0.30 0.40 0.60 1.30 1.70 1.80 1.90 1.80 1.80 1.60
3 02/03/2021 1.30 0.80 0.50 0.70 0.90 1.20 1.60 1.80 1.90 1.80 1.70 1.30 0.60 0.40 0.20 0.20 0.60 1.10 1.70 1.90 2.00 1.80 1.40 0.70
4 03/03/2021 0.30 0.10 0.40 0.80 1.30 1.60 1.80 2.00 2.30 2.10 1.80 1.30 1.00 0.60 0.30 0.20 0.60 0.90 1.50 1.70 1.70 1.80 1.70 1.40
5 04/03/2021 1.20 0.60 0.20 0.20 0.30 0.70 1.30 1.60 1.80 1.70 1.60 1.30 0.80 0.60 0.50 0.60 0.80 1.10 1.40 1.60 1.70 2.00 1.90 1.70
6 05/03/2021 1.40 1.40 1.30 1.00 0.70 0.40 0.80 1.00 1.20 1.60 1.90 2.00 1.70 1.30 0.90 0.80 0.60 0.40 0.50 0.70 0.90 1.30 1.50 1.70
7 06/03/2021 2.00 1.90 1.80 1.60 1.20 1.00 1.10 1.30 1.70 1.80 1.90 1.90 1.80 1.70 1.40 0.90 0.60 0.50 0.80 1.00 1.20 1.60 1.80 1.80
8 07/03/2021 2.00 1.80 1.90 1.80 1.60 1.20 1.00 0.80 0.40 0.60 0.80 1.10 1.30 1.60 1.90 2.00 1.90 1.70 1.50 1.30 0.80 0.50 0.70 0.80
9 08/03/2021 1.10 1.50 1.70 1.80 1.70 1.60 1.40 1.10 0.80 0.60 0.70 1.00 1.20 1.80 2.00 1.90 1.80 1.70 1.40 1.00 0.80 0.90 0.90 1.20
10 09/03/2021 1.60 1.80 1.90 1.80 1.60 1.20 0.80 0.60 0.80 1.00 1.40 1.70 1.80 2.00 2.20 2.00 1.90 1.80 1.60 1.30 1.00 0.70 0.90 1.20
11 10/03/2021 1.60 1.70 1.80 2.00 2.10 1.90 1.80 1.50 1.10 0.80 0.60 0.70 0.90 1.20 1.40 1.70 1.80 2.10 1.90 1.70 1.50 1.10 0.90 1.00
12 11/03/2021 1.20 1.40 1.50 1.80 1.80 2.00 2.10 2.40 2.30 2.00 1.80 1.50 1.10 0.80 0.90 1.30 1.70 2.00 2.30 2.40 2.30 2.20 2.10 2.00
13 12/03/2021 1.80 1.50 1.80 1.70 2.00 2.10 2.30 2.20 2.10 1.90 1.70 1.00 0.70 1.00 1.20 1.50 1.70 2.00 2.20 2.00 1.80 1.60 1.40 0.80
14 13/03/2021 0.60 0.90 1.40 1.50 1.70 1.80 2.00 2.20 2.10 2.00 1.80 1.50 1.20 1.00 1.10 1.40 1.60 1.90 2.00 2.20 2.10 2.00 1.90 1.60
15 14/03/2021 1.40 1.00 1.40 1.60 1.80 2.00 2.10 2.30 2.10 1.90 1.60 1.40 0.90 1.40 1.60 1.80 2.10 2.30 2.20 2.00 1.70 1.40 0.90 0.40
P-9
Lampiran – 5
Tabel Kuat Geser Langsung
c ϕ 0.45
Kg/Cm² ᵒ 0.40
y = 0.532x + 0.186
Tegangan Geser (kg/cm²)
0.35
0.190 28.01
0.30
0.25
0.20
0.15
0.10
0.05
0.00
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Tegangan Normal (kg/cm²)
P-10
PEMERIKSAAN KUAT GESER LANGSUNG
c ϕ 0.40
Kg/Cm² ᵒ
0.35 y = 0.494x + 0.1591
Tegangan Geser (kg/cm²)
0.25
0.20
0.15
0.10
0.05
0.00
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Tegangan Normal (kg/cm²)
P-11
PEMERIKSAAN KUAT GESER LANGSUNG
c ϕ 0.45
Kg/Cm² ᵒ
0.40
y = 0.57x + 0.1564
Tegangan Geser (kg/cm²)
0.35
0.160 29.68
0.30
0.25
0.20
0.15
0.10
0.05
0.00
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Tegangan Normal (kg/cm²)
P-12
PEMERIKSAAN KUAT GESER LANGSUNG
c ϕ 0.40
Kg/Cm² ᵒ
0.35
Tegangan Geser (kg/cm²)
y = 0.5067x + 0.1282
0.130 26.87 0.30
0.25
0.20
0.15
0.10
0.05
0.00
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Tegangan Normal (kg/cm²)
P-13
PEMERIKSAAN KUAT GESER LANGSUNG
c ϕ 0.40
Kg/Cm² ᵒ
0.35
y = 0.5447x + 0.1179
Tegangan Geser (kg/cm²)
0.25
0.20
0.15
0.10
0.05
0.00
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Tegangan Normal (kg/cm²)
P-14
Lampiran 6
Tabel Berat Isi Tanah
P-15
Dokumentasi
Lampiran -7
Pengukuran Pasang Surut Selama 15 Hari
P-16
Lampiran -8
Pengambilan Tanah Dilokasi
P-17
Lampiran -9
Pengujian Laboratorium
P-18