Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

EXTRACORPOREAL SHOCK WAVE LITHOTRIPSY (ESWL)


1. Pengertian ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) adalah terapi
(Definisi) non invasive yang menggunakan gelombang kejut berintensitas
tinggi untuk memecahkan batu saluran kemih (ginjal, ureter, dan
buli)
2. Anamnesis 1. Pada Batu Ginjal :
Dapat tanpa keluhan, nyeri pinggang s/d nyeri kolik,
hematuria, BAK batu/berpasir, BAK keruh, demam (bila
disertai infeksi)
2. Pada Batu Ureter :
Dapat berupa nyeri pinggang s/d nyeri kolik, hematuria,
LUTS (lower urinary tract symptoms), BAK batu/berpasir,
BAK keruh, demam (bila disertai infeksi)
3. Pada Batu Buli :
Disuria, LUTS, hematuria, retensi urin, BAK batu/berpasir,
BAK keruh, demam (bila disertai infeksi)
3. Pemeriksaan Fisik 1. Pada Batu Ginjal
Terdapat nyeri ketok pada CVA (costovertebrae angle), dan
atau nyeri tekan, dan atau ballotement
2. Pada Batu Ureter
Terdapat nyeri ketok pada CVA (costovertebrae angle), dan
atau nyeri tekan, dan atau ballotement
3. Pada Batu Buli
bila terjadi retensi urin, suprasimfisis (buli) akan teraba
penuh, nyeri tekan suprasimfisis
4. Indikasi 1. Ukuran:
a. Batu ginjal single atau multiple dengan ukuran
terbesar sampai dengan 30 mm
b. Batu ureter ukuran sampai dengan 10 mm
c. Batu buli ukuran sampai dengan 25 mm
2. ESWL bisa dilakukan sampai dengan 3 kali dalam jangka
waktu tertentu pada regio lokasi batu yang sama, kecuali
ada indikasi khusus, yakni adanya kelainan yg
menyebabkan pasien beresiko tinggi bila dilakukan
tindakan anestesi atau pembedahan seperti kelainan
jantung, kelainan paru, kelainan cerebrovaskular atau
terjadi residif (lebih dari 6 bulan). Regio batu tersebut
antara lain adalah: batu pyelum kanan/kiri, batu kaliks
superior ginal kanan/kiri, batu kaliks media ginjal
kanan/kiri, batu kaliks inferior ginjal kanan/kiri, batu ureter
proksimal kanan/kiri, batu ureter media kanan/kiri, batu
ureter distal kanan/kiri dan batu buli.
3. Pertambahan ukuran batu;
4. Pasien risiko tinggi terjadinya pembentukan batu;
5. Batu yang menimbulkan gejala seperti nyeri atau hematuria;

5. Kriteria Diagnosis Anamnesis


Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
6. Diagnosis Kerja Nefrolithiasis ( Batu pyelum, batu kaliks superior, media, inferior
ginjal, Batu Staghorn), nefrolithiasis multiple, batu ureter
(proximal, media, distal), ureterolithiasis multiple, batu buli,
vesicolithiasis multiple
7. Pemeriksaan 1. Laboratorium
Penunjang  Darah rutin, Ur/Cr, Urinalisa
2. Radiologi
 USG Ginjal Buli atau
 BNO polos, atau
 BNO-IVP, atau
 CT Urografi non kontras
 (setelah 3x tindakan ESWL berulang diwajibkan
melakukan pemeriksaan selain USG dan BNO IVP utk
menetapkan operasi selain ESWL)
3. Follow up (2 minggu pasca Tindakan):
 BNO polos atau
 USG
Pemeriksaan penunjang diatas bisa dipilih salah satu
disesuaikan dengan fasilitas rumah sakit masing-masing
8. Tata Laksana Tata Laksana Intervensi invasif minimal :
1. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
Premedikasi ESWL: analgetik
Pasca ESWL: antibiotik, alfa bloker, analgetik
9. Rencana 1. Rawat Jalan
Perawatan 2. Rawat Inap hanya pada kasus emergency:
- Pasien nyeri kolik berat dengan VAS 8 – 10, yang tidak
membaik pada observasi setelah diberikan obat-obatan
pereda nyeri saat di IGD, atau
- Terdapat obstruksi pada kedua ginjal atau obstruksi
pada single kidney yang saat evaluasi membutuhkan
tindakan segera untuk mencegah kejadian gagal ginjal
10. Prognosis Tergantung ukuran, lokasi, kekerasan batu dan jumlah batu
11. Penelaah Kritis Bagian Ilmu Bedah Urologi
12. Indikator Efektifitas Tindakan ESWL dievaluasi 2 minggu pasca ESWL
dengan BNO polos atau USG
13. Kepustakaan 1. PPK Batu Saluran Kemih, IAUI Edisi Pertama tahun 2018
2. Pedoman Pelaksanaan Berdasarkan Tingkat Pelayanan
Bidang Urologi tahun 2015
3. Clinical Pathway Urologi 2016

Anda mungkin juga menyukai