Anda di halaman 1dari 2

HEALTH BULLETIN

SABTU, 18 SEPTEMBER 2021

Apa itu Suspension Trauma?

Suspension trauma (disebut juga dengan istilah Orthostatic


Intolerance atau Harness Hang Syndrome) adalah cedera yang
diakibatkan oleh tidak adanya pergerakan tubuh saat korban
tergantung di body harness (setelah terjatuh) dalam posisi tegak
(vertikal), sehingga bisa memberikan efek kehilangan kesadaran
bahkan kematian pada korban. Periode serangan dari suspension
trauma ini terbilang cepat dan tidak dapat diramalkan.

Penyebab Suspension Trauma


Karena sirkulasi darah tidak lancar dan pasokan oksigen di otak tidak memadai, hal ini mengakibatkan penurunan
kesadaran pada korban. Sebenarnya ada dua poin kunci yang menyebabkan seseorang bisa
mengalami suspension trauma, yakni:
1. Terbatasnya gerakan saat tergantung di harness
2. Terjepitnya pembuluh darah oleh strap harness di daerah pangkal paha

Gejala Suspension Trauma


Adapun gejala dari Suspension Trauma sebagai berikut:
 Tanda-tanda awal: sensasi panas pada tubuh, pusing, keringat dingin, nadi cepat, napas cepat, dan tanda
syok lainnya.
 Kehilangan kesadaran
 Kematian dapat terjadi dalam rentang waktu 10-30 menit, jika korban tidak segera diberi pertolongan.
 Beberapa faktor lain juga bisa memperburuk kondisi korban, di antaranya korban sulit menggerakkan kaki,
cedera saat jatuh, kelelahan, kekurangan cairan, syok, gangguan pembuluh darah, gangguan sistem
pernapasan, dll.

Pertolongan Pertama pada Suspension Trauma

Penanganan untuk jenis cedera ini harus hati-hati. Pasalnya, bila tim penyelamat
sembarangan membaringkan tubuh korban di tempat datar, darah yang terjebak di kaki
bisa tiba-tiba mengalir ke otak. Hal itu dapat menyebabkan kematian secara mendadak.
Kondisi ini dinamakan reflow syndrome. Secara medis, keadaan ini sangat berbahaya
karena kita tidak bisa mengontrol kapan sindrom ini timbul dan korban akan meninggal.
Tindakan yang harus dilakukan bila pekerja terjatuh dan tergantung di harness:
1. Jika memungkinkan, petugas P3K/ tim penyelamat harus memberi bantuan pada
5-10 menit pertama setelah pekerja terjatuh.
2. Jika tidak segera mendapat bantuan, pastikan korban selalu menggerakkan kaki
dan angkat lutut hingga posisi duduk atau gunakan alat bantu,
seperti suspension trauma safety strap .
3. Jika korban tidak sadar, jaga agar jalan napas selalu terbuka.
4. Selama pertolongan pertama diberikan, jangan membaringkan korban di lantai
atau di atas tandu. Seperti sudah dibahas pada paragraf sebelumnya, bila
korban langsung dibaringkan, hal ini memicu terjadinya reflow syndrome, akan
ada aliran darah yang tiba-tiba mengalir ke otak dan jantung dan bisa
mengakibatkan kematian pada korban.
5. Jaga korban dalam posisi duduk selama kurang lebih 30 menit.
6. Setiap korban yang pingsan atau mengalami suspension trauma lebih dari 10
menit, harus segera dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
HEALTH BULLETIN
SABTU, 18 SEPTEMBER 2021

Mengapa bahaya Suspension Trauma bisa mematikan?


Setelah pekerja terjatuh dan tergantung di harness, suspension trauma dapat menyerang korban dalam
waktu lima menit. Bila pertolongan tidak segera dilakukan dalam waktu 10 menit, korban akan
kehilangan kesadaran dan dalam 15 menit, kemungkinan besar korban akan meninggal dunia. Sindrom
ini terjadi tiba-tiba, tidak terduga, dan bisa mengakibatkan kematian.
Beberapa faktor lain juga bisa memperburuk kondisi korban, di antaranya korban sulit menggerakkan
kaki, cedera saat jatuh, kelelahan, kekurangan cairan, syok, gangguan pembuluh darah, gangguan
sistem pernapasan, dll.

Pertolongan pertama apa yang harus dilakukan untuk menolong korban?

Sumber: capitalsafety.com

Pencegahan:

 Selalu aktif menggerakkan kaki. Gunakan work seat jika Anda tergantung dalam waktu yang
lama
 Pastikan suspension trauma safety strap selalu terpasang pada full body harness
 Hindari tergantung dengan posisi tegak dan kaki menjuntai ke bawah
 Pertolongan pertama harus dilakukan maksimal 10 menit pertama setelah korban terjatuh
 Pastikan perusahaan memberikan pelatihan kepada pekerja tentang suspension trauma dan
prosedur penyelamatannya.

Setelah mendapatkan pertolongan pertama, korban harus ditangani secara hati-hati oleh petugas
medis di rumah sakit. Sering kali, suspension trauma dapat menyebabkan efek tertunda bagi korban,
seperti gagal ginjal, yang kerap tidak disadari korban itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai