Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIK KERJA

LAPANGAN PRODUKSI LINING


KAMPAS REM MOTOR TEACHING
FACTORY SMK PN 2 PURWOREJO

Disusun Oleh :

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK


PEMESINAN SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN PEMBAHARUAN

PURWOREJO TAHUN AJARAN 2021/2022


PENGESAHAN I

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah disetujui oleh Guru Pembimbing Sekolah Menengah
Kejuruan PN 2 Purworejo,

Purworejo,.......................2022

Pembimbing Laporan PKL

SMK PN 2 PURWOREJ O

………………………………
……………...
PENGESAHAN I

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah disetujui dan disahkan oleh Pimpinan dan
Pembimbing Praktek Kerja Lapangan Teaching Factory SMK PN 2 Purworejo,

Purworejo,.......................2022

Mengetahui,

Pimpinan Teaching Factory Pembimbing/ Instruktur

SMK PN 2 PURWOREJ O
............................................

……………………………………….
PENGESAHAN I I

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah disetujui dan disahkan oleh Kepala Sekolah
Menengah Kejuruan PN 2 Purworejo,

Purworejo,.......................2022

Kepala SMK PN 2 Purworejo

RAKHMI WIDAYATI, S.Sos


MOTTO

1. Tanpa disiplin, kesuksesan tak mungkin terjadi.

(Lou Holtz)

2. Sukses bukanlah kebetulan, sukses adalah kerja keras, tekun belajar, berkorban dan yang
terpenting ialah mencintai pekerjaan anda.

(Pele)

3. Orang yang tak pernah melakukan kesalahan adalah orang yang tak pernah mencoba
sesuatu yang baru.

(Albert Einstein)

4. Kegagalan tidak diukur dari apa yang telah anda raih, namun kegagalan yang telah anda
hadapi dan keberanian yang membuat Anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi
-tubi.

(Orison Swett Marden)

5. J angan melihat masa lalu dengan penyesalan, jangan pula melihat masa depan dengan
ketakutan, tapi lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran.

(J ames Thurber)

PERSEMBAHAN :

Laporan PKL ini saya


persembahkan kepada:

1. Adik kelas Kompetensi


Keahlian Teknik Pemesinan.
2. Guru Pembimbing PKL.
3. SMK PN 2 Purworejo.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta dapat
menyelesaikan laporannya tepat waktu dan tanpa adanya halangan.

Laporan ini disusun berdasarkan apa yang telah penulis lakukan pada saat Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Teaching Factory (TEFA) SMK PN 2 Purworejo yang dilaksanakan pada
tanggal 1 J uli 2021 s/ d 31 J anuari 2022.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
sebab itu, penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada :

1. Ibu Rakhmi Widayati, S.Sos selaku Kepala SMK PN 2 Purworejo.

2 selaku Pimpinan Teaching Factory (TEFA) SMK PN 2 Purworejo.

3 selaku Pembimbing penyusunan laporan PKL.

4. Semua pihak yang membantu dan mendukung saya dalan penyusunan laporan ini
sehingga saya dapt menyelesaikannya dengan baik.

Penyusun
BAB I
PENDAHUL
UAN

A. LATAR BELAKANG PKL

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu program yang bersifat wajib di tempuh bagi
siswa SMK yang merupakan bagian dari program Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
dalam pedoman teknis pelaksanaan pendidikan keahlian produktif yang dilaksanakan di
Industri atau Perusahaan yang berbentuk kegistan mengajarkan pekerjaan produksi
barang dan jasa.

Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja
karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh Dunia Usaha/ Dunia Industri. Oleh karena
itu, diadakan suatu program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Agar setiap siswa lulusan SMK
mempunyai pengalaman dalam dunia Usaha/ Dunia Industri sebelum memasuki Dunia
Usaha/ Dunia Industri tersebut secara nyata setelah lulus sekolah.

B. TUJ UAN PKL

1. Tujuan PKL bagi siswa yang pertama adalah diharapkan dapat menerapkan
materi yang selama ini didapatkan di sekolah sehingga dapat diterapkan dengan
baik.

2. Tujuan PKL bagi siswa yang kedua adalah dapat membentuk pola pikir yang
membangun bagi siswa PKL sehingga dapat melihat peluang di masa depan.

3. Tujuan PKL bagi siswa yang ketiga adalah bisa melatih siswa untuk
berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia kerja yang
sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung lagi berkomunikasi
secara profesional.

4. Tujuan PKL bagi siswa yang keempat adalah dapat membentuk etos kerja yang
baik bagi siswa PKL, sehingga kedepannya siswa dapat menjadi sosok lulusan
yang berkualitas.

5. Tujuan PKL bagi siswa yang kelima adalah bisa menambah dan
mengembangkanilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa PKL sesuai
bidang masing-masing.
C. TUJ UAN PENULISAN LAPORAN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki tujuan, demikian pula dengan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah selesai dilaksanakan. Adapun tujuan dari
penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam rangka mengikuti Ujian Akhir Sekolah
(UAS), Uji Kompetensi Nasional (UAN) Tahun Ajaran 2021/ 2022.

2. Untuk melaporkan pengalaman-pengalaman yang didapatkan selama menjalankan


Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Teaching Factory (TEFA) SMK PN 2 Purworejo.

3. Sebagai pengalaman di dunia kerja, jika kelak lulus nanti.

4. Untuk memberikan gambaran secara singkat tentang keadaan dan kondisi tempat
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

D. SISTEMATIKA LAPORAN

Laporan PKL terbagi menjadi 3 bagian, yaitu : Bagian awal, Bagian inti dan Bagian akhir.
Bagian awal dan Bagian akhiruntuk semua Institusi pasangan sama, sedangkan Bagian
inti tidak sama tergantung dari Institusi mana peserta didik melaksanakan Praktek.
Secara umum bagian dari laporan PKL tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I : Menerangkan tentang pendahuluan yang berisi tentang latarbelakang


pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), tujuan Praktek Kerja Lapangan
(PKL), tujuan penyusunan laporan, metode pengumpulan data dan sistematika laporan.

BAB I : Bab ini menerangkan tentang sejarah Perusahaan, Struktur Orgaisasi


Perusahaan, Denah lokasi Perusahaan dan layout Perusahaan.

BAB I I : Bab ini berisi tentang tinjuauan khusus mengenai pekerjaan yang dikerjakan saat
melaksanakan PKL dan juga proses kerja

BAB IV : Bab ini terdiri tentang penutup dari isi laporan yang berisikan tentang
kesimpulan, saran dan daftarpustaka.
BAB I
TINJ UAUAN UMUM

A. SEJ ARAHPERUSAHAAN
B. PROFIL PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan : Teaching Factory (TEFA) SMK PN 2 Purworejo

2. Alamat Perusahaan : J ln. Ksatrian No. 17, Purworejo, J awa tengah, Indonesia

3. Nama Pimpinan : H. Suhad, S.Pd.M.M.Pd

4. Bidang Industri : Produksi barang

5. J enis Produk/ J asa : Lining - Kampas Rem Motor

C. DENAH LOKASI PERUSAHAAN

D. LAYOUT TEACHING FACTORY (TEFA) SMKPN 2 PURWOREJ O

Box
Oli

Ti
Palet

Mesin Mesin
Hot press Hot press
Palet
Tr
Tr
Lemari

Palet
Meja Hot press Meja Hot press

Meja

: Drum

: Kursi/ bangku
BAB I I
TINJ AUAN KHUSUS

A. DASAR TEORI

Brake lining adalah salah satu friction material yang terbuat dari campuran bahan yang
berfungsi sebagai penahan gesekan antara dua buah plate. Fraction material tersebut
bisanya d tempatkan diantara brake shoe dengan drum/ tromol (untuk drum brake atau
hand brake), disc plate dengan pressure plate (untuk clutch disc), dan backing plate
dengan disc (untuk disc brake). Adapun fungsi utama dari brake lining adalah untuk
mengurangi atau bahakan menghentikan kecepatan putarsuatu benda.

B. SEJ ARAHPERKEMBANGAN

a) Brake Lining

Sebelum 1870, roda kendaran masih dibuat dari kayu, dan alat yang digunakan
untuk memperlambat laju roda juga terbuat dari kayu. Namun sejak 1870, roda
mulai dibuat menggunakan besi untuk mengurangi keausan kayu. Pada waktu itu
bidang gesek rem juga menggunakan besi. Penggunaan besi untuk bidang gesek
rem ini memang membuatnya lebih awet, namun rem tidak pakem.

Memasuki 1897, mulailah digunakan rem jenis teromol (brake lining) pada
kendaraan. J enis rem ini diciptakan Herber Food dari perusahaan Ferodo Ltd.
Kampas yang digunakan menggunakan bahan campuran sabut dengan kain katun
(cotton belting).

Selanjutnya sekitar 1908, bahan asbestos mulai digunakan. Asbestos merupakan


paduan kuningan dan serat metal yang disatukan menggunakan binder (bahan
pengikat) namun belum dicetak. Hingga 1920, kampas rem mulai dicetak dengan
serat metal dengan ukuran lebih pendek, logam kuningan yang lebih halus serta
tambahan bahan organik.

Namun pada 1994, ditemukan kalau asbestos mengandung zat Karsinogen yang
dituding sebagai salah satu zat penyebab kanker paru-paru. Dan efek itu baru
terasa setelah 10-15 tahun. Sejak itu, produksinya pun mulai perlahan dihentikan.
Sebagai gantinya adalah penggunaan brass, copperfiberdan aramid pulp.

Kampas rem non-asbestos ini terbagi 2, yakni low steel yang masih mengandung
besi meski sedikit dan non-steel yang tidak menggunakan besi. Selain ramah
lingkungan, kampas rem non-asbestos juga memiliki segudang kelebihan lain
seperti tidak mudah bunyi, tahan panas dan memiliki friksi baik.
Namun ada 2 kelemahannya, kotoran dari pengikisan kampas berwarna hitam
dapat mengotori pelek dan harganya pun lebih mahal dari kampas rem asbestos.
Namun kini beberapa produsen telah meninggalkan penggunaan asbestos.
Kemungkinan besar di masa mendatang, kampas rem mobil massal menggunakan
bahan keramik yang lebih tahan panas. Namun saat ini material itu masih terlalu
mahal. Meski sudah ada mobil produksi massal yang menggunakannya, tapi rem
jenis ini banyak digunakan pada mobil balap.

b) Kampas Rem

Rem adalah benda penting yang terdapat pada sebuah kendaraan. Dengan peranti
tersebut pengendara dapat mengendalikan kendaraannya secara aman dan
menghindari benturan. Ternyata kebedaraannya telah ada sejak satu abad lebih,
bahkan telah mengalami perkembangan. Mulai dari sistem paling sederhana hingga
menjadi alat yang komplek untuk beradaptasi dengan kondisi jalan yang berbeda.

Kini, teknologi rem sudah semakin canggih bahkan terdapat sensor yang membuat
peranti tersebut bekerja secara otomatis. Banyak bentuk rem yang telah
dikembangankan seiring dengan kemajuan teknologi mobil saat ini hingga saat
mudah untuk dideteksi saat terjadi kerusakan. Kemi merunut sejarah perkembangan
tersebut dan mengemukakan fakta-fakta yang terdapat di setiap era pengembangan
peranti keselamatan paling penting ini.

1. Rem Balok(1800)

Teknologi pertama yang digunakan pada semua jenis kendaraan beroda di era 1800-
an, saat itu didominasi oleh kereta kuda dan kendaraan bermesin uap. Ini adalah
sistem rem yang hanya terdiri dari tuas sederhana yang menggerekan balok kayu ke
roda. Tentu saja sangat efektif untuk menghentikan kendaraan yang saat itu melaju
dengan kecepatan maksimal 30 km/ jam dengan lalu lintas yang sangat lengang.
Hingga pada akhirnya, Michelin bersaudara memperkenalkan ban karet di akhir 1890.
Roda berbingkai baja yang saat itu eksis menjadi ketinggalan jaman dan sistem
pengereman balok kayu pun mulai ditinggalkan. Pasalnya, tuas rem balok kayu
tersebut tidak mampu menghentikan laju roda yang sudah menggunakan ban karet.

2. Rem Tromol (1899)

Setelah usainya revolusi industri jilid pertama di dataran, Eropa barulah lahir sebuah
sistem pengereman yang modern. Drum Brake Mechanical atau sistem pengereman
tromol yang lahir dari Gottlieb Daimler yang menciptakan konsep rem tromol
pertama pada 1899. Setelah itu, konsep tersebut disempurnakan oleh Wilhem
Maybach pada 1901. Ia membuat sebuah rem tromol mekanis sederhana, di mana
kabel baja dililitkan di sekitar roda belakang dan dioperasikan melalui tuas di ruang
kemudinya. Tapi kemudian, pada 1902, Louis Renault yang merupakan pelopor
industri otomotif Perancis membuat paten untuk penemuan rem tromol dan
dijadikan standar untuk sistem pengereman mobil saat itu.

Pada perjalanannya, rem tromol bekerja hanya dengan menghasilkan gesekan yang
menghentikan putaran roda dan masih banyak terdapat kelemahan. Salah satunya
adalah ketika pengendara menanjak bukit, rem tromol tidak mampu menahan
putaran roda sehingga kendaraan berbalik dan terguling. Kemudian ada juga faktor
eksternal seperti ruang tromolnya yang terendam air dan debu dan membuatnya
cepat usang. Kebanyakan tidak bertahan lama dan sangat sering diganti. Akhirnya
beberapa pabrikan saat itu, mencoba untuk melakukan sistem tromol yang lebih
baik dan mampu bertahan hingga kendaraan melalui 1.500 km.
3. Pengembangan Rem Tromol (1903)

Setelah mengalami banyak masalah pada era penemuan pengereman tromol,


akhirnya pabrikan menempatkan bantalan rem di balik roda di dalam kendaraan.
Sehingga material seperti debu, air dan lain-lain yang dapat merusak kinerja rem
tidak terjadi lagi. Kemudian evolusi ini menjadi sebuah inovasi yang penting dalam
sejarah rem pada kendaraan saat ini.

4. Rem Hidrolik (1918)

Pada tahun 1918, Malcolm Lockheed mengusulkan konsep sistem rem hidrolik yang
dipasang di keempat roda mobil. Lockheed menggunakan silinder dan tabung untuk
mendukung kinerja rem yang mengalirkan cairan untuk ditransfer menjadi gaya pada
bantalan rem. Kemudian mekanisme pengeremannya pun diubah dengan
menggunakan pijakan pedal rem. Sehingga pengendara hanya membutuhkan sedikit
tenaga untuk menginjak pedal rem agar roda berdeselerasi.

Mobil yang pertama kali mengadopsi sistem rem hidrolik adalah Duensenberg Model
A pada tahun 1921. Pabrikan otomotif Amerika tersebut sempat mengalami
masalah yaitu kebocoran cairan pada sistem hidroliknya. Namun para insinyur dari
Maxwell Motor Corporation membuat segel karet untuk mengatasi masalah tersebut.

Pada 1923, merek rem Lockheed ini kemudian menjadi peranti opsional pada
kendaraan Maxwell-Chalmers dengan banderol USD 75. Kemudian pada 1924
sampai 1962 terdapat desain rem baru dengan kinerja yang lebih sempurna dan
digunakan pada mobil-mobil Chrysler. J ejak tersebut diikuti oleh pabrikan lain di AS, di
antaranya Dodge, Chrysler DeSoto, REO, Franklin Graham hingga Plymouth
menjadikan sistem rem hidrolik sebagai standar kendaraan mereka.

Salah satu pabrikan yang paling terlambat menggunakan rem ini adalah Ford dan
General Motors, pasalnya saat itu pabrikan masih mempercayakan sistem tromol
untuk kendaraan mereka. GM baru menggunakan sistem tersebut pada pertengahan
1930-an. Sedangkan Ford Motor Company baru merilis kendaraan dengan
menggunakan sistem pengereman hidrolik di akhir 1938.
5. Rem Cakram / Disc Brake (1898 – 1960)

Sebenarnya penemuan rem cakram sudah ada sejak 1898 oleh Elmber Ambrose
Sper y. Saat itu ia yang tengah memproduksi sebuah kendaraan listrik menggunakan
rem cakram untuk roda depannya. Rem cakram tersebut diproduksi oleh Cleveland
Machine Screw Co. yang mengadopsi kinerja pengereman sepeda, di mana kaliper
dengan batalan menjepit rotor atau cakram pada roda. Namun, hak paten tersebut
jatuh ke tangan William Lanchester pada 1902 yang dikenal sebagai insinyur dari
Inggris.

Saat itu, ide tersebut masih sangat buruk karena remnya menghasilkan suara bising
yang diakibatkan oleh lapisan tembaga yang menggesek logam cakram. Lima tahun
berselang, insinyur Inggris lain bernama Herbert Frood memecahkan masalah
tersebut dengan melapisi bantalan dengan material asbes. Konsep tersebut masih
digunakan hingga pada mobil-mobil keluaran 1980.

Rem cakram sendiri baru populer dan digunakan luas oleh mobil-mobil Eropa pada
1950. Hal tersebut dikarenakan mobil di era itu mulai memiliki bobot dan kecepatan
yang meningkat. Sehingga sistem pengereman hidrolik dianggap tidak mampu
mendistribusikan panas dan mengimbangi performa mesin.

Di Amerika , Pabrikan pertama yang memasang sistem pengereman dengan cakram


adalah Crosley Motors. Pada tahun 1949, rem cakram ditanamkan pada Crosley
Hotshot tetapi berhenti digunakan pada tahun 1950. Rem yang diproduksi Auto
Specialists Manufacturing Company (Ausco) tersebut mengalami banyak masalah
mulai dari luas area bantalan yang kurang memadai hingga pada kinerja pedal rem
yang belum sempurna untuk melakukan deselerasi. Selain di itu rem cakram juga
digunakan oleh Chrysler Imperial 1949 dan 1953 dengan metode hidrolik.

Hingga akhirnya pada 1962, Bendix yang merupakan pabrikan asal Amerika
melakukan penyempurnaan pada sistem kerja rem cakram tersebut. Model yang
pertama mendapatkan peranti cakram adalah Studebaker Advant Hawk dan Lark V8
yang merupakan mobil berperforma tinggi saat itu.
Selama tahun 1960-an, banyak pabrikan mobil di seluruh dunia mulai mengganti rem
tromol dengan rem cakram. Beberapa perusahaan tersebut adalah adalah Lancia
dari Italia, Mercedes-Benz, Renault, Nissan dan Volvo yang memulai pada 1966.

6. Anti-Lock Brake System/ ABS (1929-1970)

Fitur ABS sendiri merupakan teknologi pendukung sistem pengereman yang sudah
ada saat itu agar mencegah rem terkunci saat digunakan. Ini adalah fitur yang
menggunakan sensor dan mampu mendeteksi rem terkunci saat dioperasikan.
Sensor secara otomatis mengaktifkan katup hidrolik untuk mengurangi tekanan rem
pada satu roda. Sistem ini mengubah cara fungsi rem yang hanya memberikan
kontrol pada laju roda menjadi sebuah kendali lebih bagi pengemudi.

Rem anti-lock (ABS) pertama kali diperkenalkan oleh insinyur Perancis yang
sekaligus perintis penerbangan, Gabriel Voisin pada tahun 1929 . Saat itu,sistem
ABS masih digunakan untuk pesawat terbang. Kemudian hal tersebut
disempurnakan oleh duet Bosch dan Mercedes-Benz pada tahun 1936 dengan
menjadikannya sistem rem elektronik untuk mobil-mobil produksi Mercedes.

Di tempat lain, pada 1958, Road Research Laboratory (RRL) dan Dunlop
mengembangkan ABS mekanis non-elektrikal. Fiturtersebut pertama kali digunakan
untuk menguji J aguar Mark VI yang sudah dilengkapi dengan rem cakram. Kemudian
pada 1966, fitur ABS dipasang dan menjadi peranti standar pada sedan sport
keluaran Inggris, J ensen FF.

Sedangkan di AS, Ford menawarkan sistem ABS untuk Lincoln Continental Mark I
1954 sebagai fitur opsional. Karena harganya sangat mahal untuk diproduksi,
pabrikan menarik fitur tersebut dari peredaran. Kemudian pada 1968, Ford
memperkenalkan sistem rem anti-lock analog "Sure-Track" yang hanya beroperasi
pada roda belakang. Sistem ini menggunakan sensor yang mengirimkan data ke
komputer transistor di belakang dashboard. Itupun masih mengeluarkan biaya
produksi yang mahal. Hingga akhirnya pada 1970, Ford membenamkan sistem ABS
sebagai fiturstandarpada Mark I Ikeluaran 1970.
Di era itu Bosch dan Mercedes juga baru memperbarui sistem rem anti-lock 1936
mereka dan memasangnya di Mercedes S-Class 1978. ABS yang disempurnakan
tersebut merupakan sistem yang sudah full elektronik dan bekerja mengontrol
keempat roda mobil. Sehingga pabrikan lain saat itu menyusul untuk menggunakan
fiturkeselamatan tersebut hingga pada model-model saat ini.

7. Rem Empat Roda

Secara runutan kinerja rem ini sudah digunakan pertama kali pada mobil Dutch
Spyker 1903 yang memiliki tenaga maksimal 60 hp.

Selain itu, produsen mobil asal Italia, Isotta Fraschini Company juga menggunakan
sistem pengereman empat roda untuk mobil-mobilnya. Hingga pada 1910, Giustino
Cattaneo mendapatkan hak paten dari sistem rem empat roda.

Di Amerika sendiri, kinerja rem empat roda juga digunakan oleh mobil-mobil
keluaran Duesenberg di tahun 1915. Mobil-mobil tersebut menerapkan sistem rem
internal pada roda depan dan belakang. Saat itu, pabrikan menciptakan kendaraan
yang mampu melesat hingga 130 km/ jam dan merupakan mobil balap yang turut serta
di ajang Elgin Road. Kemudian pada 1919, sebuah perusahaan mobil Spanyol
Hispano-Suiza menggunakan pedal satu kaki untuk mengoperasikan rem empat
roda untuk model H6B-nya.

Sebelumnya, mengoperasikan rem tangan dan kaki terpisah secara bersamaan. Di


New York Auto Show tahun 1923, hanya Duesenberg dan Rickenbacker yang
memiliki mobil dengan rem empat roda. Tahun berikutnya, jumlah pabrikan yang
berpartisipasi dalam acara tersebut, yang menawarkan rem empat roda telah
meningkat menjadi 26. Pada 1980-an, sebagian besar mobil dilengkapi dengan rem
cakram penggerak empat roda.
8. PowerBrake (1903 - 1930)

Power brake sebenarnya termasuk inovasi paling awal seiring dengan


pengembangan rem di tahun pertama. Ini merupakan fitur standar pada kebanyakan
mobil saat ini tapi tidak terpikir kapan ini ditemukan. Tinche menjadi pabrikan
pertama yang membuat bantuan pengereman pada 1903. Saat itu, pabrikan
menggunakan pompa kecil untuk memampatkan udara dan menghentikan mobil.
Bahkan bisa digunakan untuk memompa ban dan sinyal peluit.

Mobil produksi Pierce-Ar ow poduksi 1928 memiliki sistem power brake yang
dioperasikan vakum untuk remnya. Kemudian pada 1927, seorang insinyur Belgia
bernama Albert Dewandre juga menemukan sistem rem servo atau power brake
yang ia sebut "Dewandre." Di tahun yang sama, mobil Chandler hadir dengan Power
Brake vakum Westinghouse.

Beberapa tahun kemudian rem tromol dengan bantuan vakum dipasang ke mobil
Cadillac, Lincoln, Mercedes, Duesenberg, dan Stutz. Hal tersebut karena rem tromol
saat itu masih populerdan lebih murah digunakan dibandingkan rem cakram.

9. Self Adjusting Brakes (1925 - 1960)

Kalau berbicara tentang Self Adjusting Brakes mungkin yang pertama kali
menggunakannya adalah pabrikan Cole Motor pada 1925. Pasalnya mereka
menanamkan fitur tersebut pada mobil-mobil 890 Cole dan diikuti oleh pabrikan lain
seperti J owett Cars yang menggunakan Self Adjusting Brakes mobil-mobil mereka yang
bergenre sedan, Brougham dan Touring. Meskipun fiturtersebut masih sebagai peranti
opsional dengan tambahan biaya.

Kemudian teknologi Self Adjusting Brakes ini hingga tahun 1946 ketika Studebaker
menggunakan sistem Wagner Electric untuk mobil-mobilnya. Peranti ini juga
digunakan pada model Mercury 1957 dan mobil keluaran AMC di pertengahan 1960-
an.
10. Rem Otomatis (2006)

Pertama kali dikembangkan oleh Mercedes-Benz di tahun 2006. Pabrikan mulai


menyempunakan sistem Brake Distronic Plus dengan menambahkan radar jarak
jauh. Radartersebut mampu mendeteksi obyek di depan mobil dan mengoperasikan
rem secara otomatis demi menghindari tabrakan.

Fitur ini kini menjadi standar di mobil-mobil mewah dan menjadi peranti opsional
untuk mobil-mobil di bawahnya. Beberapa pabrikan yang sudah menggunakan fitur
rem otomatis adalah BMW, Mercedes-Benz dan Mazda yang dikenal dengan fitur
Smart City Brake System.

C. PROSES PRODUKSI

a) Alat dan Bahan

Dalam proses produksi memerlukan berbagai macam alat dan bahan, antara lain :

1. Alat :

• Mesin Hot press Lining


• Air Compressor
• Timbangan digital
• Gelas Plastik
• Garpu
• Scrap bangunan
2. Bahan :
• Serbuk formula
• Protesyn
b) Proses pembuatan

1. Menimbang material :

1) Letakkan timbangan pada tempat yang datar, pastikan water pass indikator
udara di tengah.

2) Letakkan gelas plastik kosong di atas timbangan, perhatikan angka pada


layar digital.

3) Tekan tombol Zero, pastikan angka pada layar berubah menjadi 0,00.

4) Ambil material dengan gelas plastik pada box secukupnya. Timbang material
sesuai jenis lining yang akan dibuat. Ulangi langkah 3 sesuai jumlah cavity
pada dies.

2. Pembersihan dan pemberian protesyn pada cavity :

1) Tekan tuas spray gun setengah untuk mengeluarkan angin bertekanan,


penyemprotan dilakukan dari cavity yang terjauh ke yang terdekat secara zig-
zag.

2) Tekan tuas spray gun secara penuh untuk mengeluarkan cairan protesyn,
penyemprotan dilakukan dari cavity bawah yang terjauh ke yang terdekat
secara zig-zag.

3) Tekan tuas spray gun secara penuh untuk mengeluarkan cairan protesyn,
penyemprotan dilakukan dari cavity atas yang terjauh ke yang terdekat
secara zig-zag.

3. Menghilangkan bur y :

1) Susun Lining dan diaturberjenjang.

2) Hilangkan bur y pada sisi luarlining dengan kertas amplas.

3) Hilangkan bur y pada sisi dalam lining dengan kertas amplas.

4) Hilangkan bur y pada sisi luarsecara vertikal dengan kertas amplas.

5) Hilangkan bur y pada sisi dalam secara vertikal dengan kertas amplas dan
lakukan pada semua lining.

4. Penataan Lining pada Polly Box :

1) Susun lining dengan posisi vertikal pada Polly Box.

2) Isi Polly Box hingga penuh tanpa banyak rongga dengan jumlah yang telah
ditentukan.
BAB IV
PENUT
UP

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penyusun dapa menyelesaikan laporan PKL ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan, baik dalam perkataan atau tata cara penulisan. Untuk itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi tersusunnya
laporan PKL yang lebih baik di masa yang akan datang.

A. Kesimpulan

1. Penyusun memahami dan mendalami serta mempelajari lebih jauh tentang produksi
Kampas rem.

2. Penyusun mampu melihat dunia kerja secara nyata di lingkungan masyarakat,


sehingga dapat menjadikan diri ini lebih profesional setelah lulus nanti.

3. Dengan PKL, penyusun dapat mencontoh bagian mekanisme kerja yang ada.

4. Laporan sangat penting, sehingga pertanggungjawaban dari penyusun kepada


sekolah atau lembaga itu sendiri.

B. Saran-saran

Walaupun dengan waktu yang sangat relatif singkat dalam pelaksanaan PKL, penyusun
dapat menambah wawasan dalam berbagai hal untuk membangun kualitas generasi
yang akan datang, maka penyusun dapat memberi sedikit alasan berikut :

1. Saran untuk sekolah

a. Dalam rangka melaksanakan PKL, siswa diberikan arahan dan langkah kerja pada
bengkel.

b. Berikan penyelesaian tentang bagaimana cara menyusun laporan sebelum PKL


dilaksanakan.

c. Perbaikan sistem PKL siswa dikala adanya suatu kendala seperti Pandemi Covid-
19 yang sedang melanda dan langsung disampaikan kepada siswa PKL.

2. Saran untuk Perusahaan

a. Dapat melakukan pendekatan hubungan yang lebih baik lagi kepada siswa PKL
guna mendukung semangat siswa dalam melaksanakan PKL.
3. Saran untuk adik-adik kelas

1) Dapat menjaga nama baik almamater sekolah yang sangat berpengaruh pada
dunia kerja.

2) Bersikap sopan saat melaksanakan PKL, baik kepada atasan, rekan kerja maupun
di tempat umum.

3) Laksanakan PKL dengan sebaik mungkin agar nantinya bisa menjadikan nilai
kalian lebih bagi kalian.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penyusun berikan, semoga laporan ini bermanfaat
dan memberikan informasi serta pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian yang
dibahas dalam laporan ini. Penyusun berharap laporan ini dapat memenuhi syarat unutk
mengikuti USBN/ UKK Tahun Ajaran 2021/ 2022 di SMK PN 2 Purworejo. Penyusun memohon
maaf atas segala kekurangan dan kesalahan dalam pelaksanaan PKL serta dalam penulisan
maupun penyusunan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Https:/ / oto.com/ artikel-feature-mobil/ evolusi-200-tahun-rem-mobil-dari-balok-kayu-hingga-


otomatis

Https:/ / carvaganza.com/ features-sejarah-dan-perkembangan-rem-mobil-masa-ke-masa Https:/

/ id.scribd.com/ doc/ 57733052/ Sejarah-Kampas-Rem

Https:/ / Zdocs.tips/ doc/ sejarah-kampas-rem-mpvyrg09qep3

Anda mungkin juga menyukai