Anda di halaman 1dari 28

DOKUMEN PORTOPOLIO

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT. MEGA SURYA ABADI
INSPEKSI GARDU DAN
PENGUKURAN BEBAN TRAFO
GARDU DISTRIBUSI

NAMA : ABDILAHBERNANDA
NIS : 4878
BIDANG KEAHLIAN : INSTALASI TENAGA LISTRIK
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
KOMPENTENSI KEAHLIAN : INSTALASI TEKNIK LISTRIK

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


NEGERI 2 TEMBILAHAN
JL.SKB NO.1 TEMBILAHAN TELP.(0768) 23593
2

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini telah di setujui dan disahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Pembimbing Lapangan Pembimbing


Sekolah

AHMAD SUPAWI DRA.ROSMANIA


SARAGIH

Ketua Pkl Kaprog


Keahlian

ISMAIL, ST NUR EKO


PURNOMO ST.
3

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah

SWT karena atas kehendaknya, penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan

sebaik-baiknya.

Laporan praktek kerja industri di PT MEGA SURYA ABADI ini dapat

bermanfaat meningkatkan penguasaan kompetensi dengan standar kompetensi

kelulusan yang di harapkan dan dapat di selesaikan sesuai dengan tujuan yg di

tentukan.

Terwujudnya laporan ini tidak terlepas dari beberapa pihak yang terlibat

dan telah banyak membantu dan memberikan bimbingan pada penulis,sehingga

dapat terlaksana dengan baik,meskipun masih ada beberapa kekurangan.

Penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kepala Sekolah SMKN 2 TEMBILAHAN Drs.Supriyadi Yang Telah Menjadi

Motivator,Sehingga Penulis Dapat Menyelesaikan Laporan

2. Ketua Kaprodi,NUR EKO PURNOMO S.PD Yg Telah Memberikan

Pengajaran Produktif Dengan Baik, Sehingga Menjadi Bekal Selama Prakerin

3. Pembimbing Prakerin Ibu Guru DRA.ROSMANIA SARAGIH Yg Telah

Memberi Dorongan Kepada Penulis Selama Prakerin Dilaksanakan

4. Pimpinan PT.Mega Surya Abadi Bapak ARMA SUGANDA Yang Telah

Mengijinkan Penulis Untuk Melaksanakan Prakerin Di PT.Mega Surya Abadi


4

5. Teristimewa Kepada Kedua Orang Tua Tercinta Yang Telah Membantu Baik

Dalam Bentuk Material Maupun Spiritual.

Apabila dalam penulisan laporan ini terdapat kesalahan,penulis mohon

maaf yang sebesar-besarnya,dan penulis mengharapkan kritik serta saran yang

bersifat membangun penulis juga berharap semoga laporan PKL ini dapat

bermanfaat untuk kita semua.


5

DAFTAR ISI

COVER

HALAMAN PENGESAHAN......................................................... 2
KATA PENGANTAR..................................................................... 3
DAFTAR ISI.................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN................................................................ 6
A.Latar belakang masalah............................................................. 6
B.Tujuan dan manfaat praktik kerja lapangan........................... 7
C.Rumusan Masalah....................................................................... 8
BAB II PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DU/DI................... 9
A.Tinjauan Umum Perusahaan........................................................ 9
B.pelaksanaan kegiatan................................................................. 10
1.1Telaah Pustaka...................................................................... 10
1.2Tujuan pelaksanaan ipeksi gardu....................................... 17
1.3persiapan kerja,Alat dan Bahan.......................................... 18
1.4Gambar Kerja............................................................................. 26
1.5Langkah kerja...................................................................... 28
B.Hasil kegiatan........................................................................... 28
2.1Masalah yang di hadapi...................................................... 29
2.2Pemecahan Masalah............................................................ 29
BAB III SIMPULAN DAN SARAN............................................ 30
A.Simpulan.................................................................................... 30
6

B.saran........................................................................................... 30
DAFTAR RUJUKAN/PUSTAKA............................................... 31

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prakerin atau Praktik Kerja Industri dilaksanakan untuk melatih dan

memberikan pengajaran kepada siswa dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha

yang relevan terkait kompetensi keahlian masing masing. Selain itu prakerin juga

bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa

mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia industri yang semakin ketat

seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan teknis

dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu

pengetahuan.

Meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta

mengasah dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari sekolah

masing masing terkait jurusannya.

Kegiatan prakerin merupakan salah satu bentuk kegiatan dari sekian

banyak visi dan misi SMK Negeri 2 Tembilahan dalam mempersiapkan siswa dan

siswinya untuk memasuki dunia industri dan dunia usaha (DI/DU) nantinya.

Dunia industri dan dunia usaha tersebut tentunya tidak dapat diperoleh dengan

mudah, maka dari itu para siswa tidak hanya dibekali dengan teori belajar saja
7

tetapi juga pemahaman tentang lingkungan yang akan mereka hadapi setelah lulus

sekolah. Kegiatan prakerin dilaksanakan sesuai dengan kemampuan atau kejuruan

yang terdapat pada masing masing siswa.

B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan


1. Tujuan
1. Tujuan prakerin bagi siswa yang pertama dapat membentuk etos kerja

yang baik bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga kedepannya siswa-

siswi diharapkan dapat menjadi lulusan yang berkualitasn dan sosok

yang bermanfaat bagi sesama.

2. Kedua adalah bisa menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan

dasar yang dimiliki oleh siswa-siswi prakerin sesuai bidang masing-

masing.

3. Tujuan prakerin bagi siswa yang ketiga adalah diharapkan dapat

mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah

sehingga dapat diterapkan dengan baik.

4. Keempat adalah bisa menjalin kerjasama yang baik antara sekolah

dengan dunia industri maupun dunia usaha.

5. Kelima adalah dapat membentuk pola pikir yang konstruktif pola

pikir bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga dapat melihat peluang di

masa depan.

6. Keenam adalah dapat menambah jenis keterampilan yang dimiliki

oleh siswa agar dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam

kehidupan sehari-hari.
8

7. Tujuan prakerin bagi siswa yang tujuh adalah Bisa melatih siswa

untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia

kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung

lagi berkomunikasi secara profssional jika nanti akan menghadapi

dunia kerja

2. Manfaat

• Mengetahui bagaimana cara kerja perusahaan PT.MEGA SURYA

ABADI

• Mengetahui bagaimana cara menghindari resiko kecelakaan kerja

• Mengetahui bagaimana cara mengambil segala tindakan masalah

saat bekerja

• Mengimplementasikan ilmu yg sudah didapat dan di pelajari pada

saat di sekolah

• Menambah wawasan dan menambah pengetahuan kerja

• Menambah pengalaman kerja di dunia industri

• Belajar menggunakan peralatan perkakas atau menggunakan

peralatan kerja yang tidak terdapat di sekolah

C. Perumusan masalah

1. Kendala Apa Saja Yang Dirasakan Selama Prakerin Di PT.MEGA ABADI?

2. Adakah Peningkatan Skill Yg Dirasakan Oleh Siswa/I Selama Prakerin?

3. Apa Yg Di Dapat Oleh Siswa/I Selama Prakerin Di PT.MEGA SURYA


9

ABADI

4. Bagaimana Cara Menghadapi Persaingan Dalam Dunia Kerja Setelah

Mengalami Berkecimpung Di Dalam Dunia Kerja

BAB II
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DU/DI

A. Tinjauan Umum Perusahaan

B. Pelaksanaan Kegiatan

1.1 Tinjauan pustaka

Pengertian inspeksi gardu

Program inspeksi gardu adalah suatu kegiatan pemeriksaan awal peralatan

distribusi dengan tujuan untuk mendukung kegiatan. Kegiatan inspeksi gardu

dilakukan untuk mengetahui gardu yang bermasalah. Hal ini penting karena

dengan mengetahui permasalahan yang ada pada gardu tersebut, maka dapat

dilakukan tindakan preventive ataupun corrective dari pelaksanaan inspeksi gardu

distribusi.

Jaringan distribusi tenaga listrik merupakan semua bagian dari sistem tenaga
listrik yang menghubungkan sumber daya besar (big power source) dengan rangkaian

pelayanan pada konsumen. Sumber daya besar adalah pusat-pusat pembangkit listrik
10

dengan kapasitas daya yang dihasilkan dalam satuan MW. Pembangkit listrik ini
digolongkan atas jenis-jenis tenaga yang digunakan, seperti pembangkit yang
menggunakan tenaga air, bahan minyak bumi/batubara, panas
surya, tenaga angin dan lain-lain.

Secara umum sistem distribusi dimulai dari penyulang distribusi 20 kV yang


keluar dari GI (Gardu Induk) disalurkan melalui penghantar berupa kawat, yang meliputi
JTM 20 kV dan gardu distribusi. Pada Jaringan distribusi, jaringan tegangan menengah
menghubungkan daerah industri berukuran menengah, daerah perumahan kota besar
dan daerah pedesaan ke jaringan tegangan tinggi lewat trafo gardu induk dan tegangan
rendah biasanya dipergunakan untuk mensuplay perumahan dan daerah industri ringan
di kota-kota dan pedesaan dari trafo-trafo distribusi. Di daerah industri jaringan
tegangan rendah mengalirkan energi dari trafo distribusi ke mesin-mesin listrik. Instalasi
rumah tangga biasanya memakai tegangan rendah, sedangkan pemakaian besar seperti
industri memakai tegangan menengah ataupun tegangan tinggi.

Jaringan distribusi terdiri atas dua bagian, yang pertama adalah jaringan
tegangan menengah/primer (JTM), yang menyalurkan daya listrik dari gardu induk
subtransmisi ke gardu distribusi, jaringan distribusi primer menggunakan tiga kawat atau
empat kawat untuk tiga fasa. Jaringan yang kedua adalah jaringan tegangan rendah
(JTR), yang menyalurkan daya listrik dari gardu distribusi ke konsumen, dimana
sebelumnya tegangan tersebut ditransformasikan oleh

transformator distribusi dari 20 kV menjadi 380/220 Volt, jaringan ini dikenal


pula dengan jaringan distribusi sekunder. Jaringan distribusi sekunder terletak
antara transformator distribusi dan sambungan pelayanan (beban) menggunakan
penghantar undara terbuka atau kabel dengan sistem tiga fasa empat kawat (tiga
kawat fasa dan satu kawat netral). Dapat kita lihat gambar dibawah proses penyedian
tenaga listrik bagi para konsumen.
11

Gambar 2.1 Diagram Sistem Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

Pengertian umum gardu distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu
bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi
Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung
Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para
pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR
220/380V).
Konstruksi Gardu distribusi dirancang berdasarkan optimalisasi biaya terhadap
maksud dan tujuan penggunaannya yang kadang kala harus disesuaikan dengan
peraturan Pemda setempat.

Gardu Hubung disingkat GH atau Switching Subtation adalah gardu yang

berfungsi sebagai sarana manuver pengendali beban listrik jika terjadi gangguan aliran
listrik, program pelaksanaan pemeliharaan atau untuk maksud mempertahankan

kountinuitas pelayanan. Isi dari instalasi Gardu Hubung adalah rangkaian saklar beban

(Load Break switch – LBS), dan atau pemutus tenaga yang terhubung paralel. Gardu

Hubung juga dapat dilengkapi sarana pemutus tenaga pembatas beban pelanggan
khusus Tegangan Menengah.

Konstruksi Gardu Hubung sama dengan Gardu Distribusi tipe beton. Pada ruang
dalam Gardu Hubung dapat dilengkapi dengan ruang untuk Gardu Distribusi yang
terpisah dan ruang untuk sarana pelayanan kontrol jarak jauh.
12

Ruang untuk sarana pelayanan kontrol jarak jauh dapat berada pada ruang yang
sama dengan ruang Gardu Hubung, namun terpisah dengan ruang Gardu Distribusinya.
Berdasarkan kebutuhannya Gardu Hubung dibagi menjadi:

1. Gardu Hubung untuk 7 buah sel kubikel


2. Gardu Hubung untuk 14 buah sel kubikel.
3. Gardu Hubung untuk 28 buah sel kubikel.

Pengunaan kelompok – kelompok sel tersebut bergantung atas sistem yang


digunakan pada suatu daerah operasional, misalnya Spindel, Spotload, Fork, Bunga, dan
lain – lain. Spesifikasi teknis sel – sel kubikel Gardu Hubung sama dengan spesifikasi
teknis Gardu Distribusi, kecuali kemungkinan kemampuan Arus Nominalnya yang bisa
berbeda.

Gardu portal adalah gardu listrik tipe terbuka (outdoor) yang memakai
konstruksi tiang/menara kedudukan transformator minimal 3 meter diatas platform.
Umumnya memakai tiang beton ukuran 2x500 daN.
Perlengkapan peralatan gardu distribusi tipe portal diantaranya yaitu fuse cut

out, lighting arrester, transformer type 250, 315, 400 KVA, lv panel, isolator.
13

Keterangan : 8. Elektroda Bumi dan LA

1. Paralel Groove 9. Elektroda Bumi BKT


(Live-Line Connector) 10. Pipa Galvanis 3”
2. Bushing Transformator 11. Pipa Galvanis 2”
3. Lightning Arrester 12. JaringanTegangan Rendah
4. Fuse Cut-Out 13. PenghalangPanjat
5. Transformator

6. PHB Tegangan Rendah

7. Elektroda Bumi Titik


Netral
Transformator
14

Gardu Cantol adalah tipe gardu listrik dengan transformator yang dicantolkan pada tiang listrik
besarnya kekuatan tiang minimal 500 daN. Gardu Cantol (Single Pole Mounted distribution
substation), dimana transformator dan panel Tegangan Rendah menjadi satu yang dicantolkan pada
tiang dan umumnya adalah transformator jenis Completely Self Protected (CSP).

Gambar 2.3 Monogram Konstruksi Gardu Cantol


15

Inspeksi jaringan distribusi merupakan program pemeliharaan yang dilakukan secara berkala
dan menempati kedudukan yang cukup tinggi, baik dilihat dari fungsinya maupun dilihat dari
anggaran biaya yang diperlukan. Keadaan ini dapat terjadi karena sistem distribusi terus semakin
padat dan berkembang. Pada hakekatnya inspeksi jaringan merupakan suatu pekerjaan yang
dimaksudkan untuk mendapatkan jaminan bahwa suatu sistem/peralatan akan berfungsi secara
optimal, umur teknisnya meningkat dan aman baik bagi personil maupun bagi masyarakan umum.

Program inspeksi gardu atau yang lebih dikenal dengan PING adalah suatu kegiatan
pemeriksaan awal peralatan distribusi dengan tujuan untuk mendukung kegiatan pemeliharaan.
Kegiatan PING dilakukan untuk mengetahui gardu-gardu yang bermasalah. Hal ini penting karena
dengan mengetahui permasalahan yang ada pada gardu tersebut, maka dapat dilakukan tindakan
preventive ataupun corrective dari pelaksanaan inspeksi gardu distribusi.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara pemeriksaan secara visual yang diikuti dengan
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan yang sesuai dengan saransaran (rekomendasi) dari hasil
inspeksi. Selanjutnya, kegiatan inspeksi ini dilakukan per-penyulang, sehingga dalam
pelaksanaannya, pemeriksaan dilakukan per-gardu dan hasilnya dikelompokkan sebagai hasil
rekapitulasi masing-masing penyulang.
16

Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan inspeksi gardu distribusi yang


dilakukan diantaranya :

1. Perencanaan
Sebelum melakukan kegiatan inspeksi gardu ada beberapa persiapan yang harus dilakukan dan
penanggungjawab dari kegiatan ini adalah asisten manajer jaringan, supervisor operasi dan
supervisor pemeliharaan. Di antaranya perencanaan atau persiapan sebelum melakukan inspeksi
gardu adalah sebagai berikut:

1. Menyusun target operasi, yakni perencanaan mengenai jumlah gardu yang bermasalah.
2. Menyusun daftar regu inspeksi.
3. Mempersiapkan blanko inspeksi dan pengukuran.
4. Mempersiapkan alat tulis, alat kerja, alat ukur dan alat K3.
2. Pelaksanaan
Kegiatan inspeksi ini untuk mengetahui bagian-bagian yang mengalami kerusakan lalu
memeperbaikinya sesuai standar PLN. Penanggungjawab dari kegiatan ini adalah asisten manajer

jaringan dan supervisor operasi. Adapun tahapan pelaksanaan yakni :

1. Mengecek kesiapan personil dan peralatan.


2. Apel pelaksanaan (pembagian Surat Tugas, regu, blanko, peralatan).
3. Memulai pelaksanaan PING.
4. Mengumpulkan hasil inspeksi dan pengukuran gardu.
17

1.2 Tujuan Inspeksi Gardu dan pengukuran beban gardu


distribusi
Pelaksanaan inspeksi gardu distribusi memiliki tujuan, antara lain :

1. Mencegah kerusakan transformator.

2. Melakukan tindakan terhadap kondisi yang dapat menyebabkan bahaya perbaikan.

• Tujuan pengukuran gardu distribusi

Pengukuran Gardu Distribusi merupakan pekerjaan rutin yang dilakukan oleh

masing-masing petugas PLN Unit/Rayon sebagai salah satu langkah

pemantauan gardu (Monitoring), dalam melakukan pemeliharaan preventif berdasarkan

regulasi PLN tentang program manajemen trafo distribusi.


18

1.3 Persiapan Kerja,Alat Dan Bahan

a. Alat-Alat Listrik

•Tali panjat berfungsi untuk membatasi gerak pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas dari

posisi yg diinginkan.

• Pisau

berfungsi untuk memotong kabel/mengupas kabel.


19

• Tang Ampere

adalah alat ukur arus yang berbentuk seperti penjepit (clothespin-shaped), dijepitkan

mengelilingi kabel/konduktor bertegangan untuk mengukur arus listrik yang mengalir pada

konduktor tersebut dengan satuan parameter pengukuran Ampere.

• Earth Clanp Tester


20

Earth tester berfungsi sebagai pengukur yang berbentuk penjepit yang di jepitkan mengelilingi

kabel grounding gardu.

• Scound

SCOUND merupakan connector kabel yang digunakan sebagai penyambung


antara kabel dengan alat listrik dan komponen listrik.

• Join
21

JOIN berfungsi sebagai konektor/penyambung kabel apabila kabel tersebut putus.

• TANG PRESS

Tang fresh Berfungsi untuk mengoneksikan sebuah kabel dengan skun kabel dengan cara di jepit

atau di tekan (press), dan juga sebagai penjepit join.

• Bahan-bahan listrik

NH Fuse adalah komponen pengaman kelistrikan berfungsi sebagai pengaman arus lebih dan hubung

singkat.
22

• Saklar atau menyambung kan suatu rangkaian,bisa itu rangkain listrik, rangkaian

elektronika,dll, fungsi saklar dapat di gabungkan dengan peralatan lain misalnya relay

atau saklar elektronik.


23

• Nh fuseholder berfungsi sebagai kedudukan Nh fuse.

• Puller nh fuse berfungsi untuk mendorong nh fuse agar dapat terpasang pada holder.

• Kabel jurusan berfungsi sebagai media transmisi yang berperan untuk mempercepat

penyampaian arus.setiap kabel memiliki spesialisasi fungsi yg berbeda-beda.

• Fco berfungsi sebagai proteksi yang bekerja apabila terjadi gangguan arus berlebih.

• ARESTER
24

Berfungsi sebagai penangkal petir yang mengalirkan arus ke bumi pada trafo jika terkena

Sambaran petir.

1.4 Gambar Kerja

• Kegiatan Briefing sebelum bekerja

• Pemeriksaan Gardu Distribusi

• Pengukuran beban trafo (gardu distribusi)


25

1.4 Evaluasi Kegiatan Inspeksi Gardu

Pengecekan ulang harus dilakukan setelah kegiatan perbaikan pada gardu

distribusi. Penanggungjawab dari kegiatan ini adalah asisten manajer jaringan,

supervisor pemeliharan dan supervisor PDKB. Berikut tahapan evaluasi

kegiatan inspeksi gardu distribusi:

1. Membuat formulir data inspeksi.

2. Mengkoreksi hasil data inspeksi.

3. Melakukan perbaikan untuk tindak lanjut.

4. Mengusulkan perbaikan belum bisa ditindaklanjuti.

5. Membuat laporan tindak lanjut.

• Evaluasi kegiatan pengukuran beban trafo distribusi

1. Membuat data pengukuran beban gardu

2. Membuat master data

3. Mengkoreksi data hasil pengukuran

4. Mengusulkan dan Melalukan penyeimbangan beban gardu

5. Membuat laporan tindak lanjut

B. Hasil Kegiatan

Mengetahui lebih tentang pekerjaan listrik dan banyak mendapat ilmu pekerjaan

lapangan yang belum pernah dipelajari disekolah dan bertambah nya pengalaman dalam

dunia kerja.
26

2.1 Masalah Yg Dihadapi

• Kerusakan pada peralatan listrik

• Konsleting pada arus di gardu

• Tegangan yang berlebih pada gardu

• Daun/Rumput jalar

• Banyaknya debu-debu atau hewan yang mati

• Beban pemakaian terlalu besar

• Grounding kurang baik

2.2 Pemecahan Masalah

• Harus mengganti yang baru

• Harus mematikan arus gardu

• Membagi arus yang terlalu banyak

• Harus di potong dan di bersihkan

• Bersihkan jika kotor atau yg mengganggu

• Melakukan penyeimbangan beban

• Memasang ulang grounding


27

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan praktik Kerja Lapangan (PKL) sangat banyak

pengalaman dan ilmu pengetahuan yang saya dapatkan.pada intinya,kegiatan praktik Kerja

Lapangan (PKL) Sangat berguna untuk mengembangkan apa yang di ajarkan di sekolah.saya

mendapatkan banyak pengalaman.yang pasti akan sangat bermanfaat untuk menjunjung karir

saya kedepannya.

B. Saran

Saya sadar dalam melaksanakan kegiatan praktik Kerja Lapangan (PKL) ini masih banyak

kekurangan.namun saya telah berusaha melaksanakannya semaksimal mungkin untuk adik

kelas yang nantinya akan melaksanakan kegiatan praktik Kerja Lapangan (PKL) ada sedikit

saran yang ingin saya sampaikan semoga bermanfaat:

1.jaga nama baik diri sendiri dan sekolah

2.utamakan keselamatan kerja

3.gunakan waktu dengan sebaik-baiknya

4.tetap semangat dan jangan putus asa

5.selalu bertanya sebelum bertindak


28

DAFTARDAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-terkini/contoh-latar-belakang-

laporan-pkl-untuk-siswa-smk-1w0jcX4hdsb

https://thegorbalsla.com/contoh-rumusan-masalah/

Anda mungkin juga menyukai