Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN
(Penelitian pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Angkatan 2012/2013
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang Mengkonsumsi
Produk Mie Instan merek Indomie)

Didin Kartikasari
Zainul Arifin
Kadarisman Hidayat
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya

ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan explanatory research dengan latar belakang bahwa
untuk mencapai tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh
Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian, dan pengujian hipotesis. Variabel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel Independen yaitu budaya ( ), sosial
( ), pribadi ( ) dan psikologis ( ), untuk variabel depende yaitu Struktur Keputusan
Pembelian (Y). Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan
2012/2013 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang mengkonsumsi produk
Mie Instan Merek Indomie, dengan sampel sebanyak 109 responden yang diambil dengan
cara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
metode kuesioner dan wawancara. Uji instrumen dengan menggunakan uji validitas dan uji
reliabelitas. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Data yang
diperoleh diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Hasil dari
penelitian menunjukan bahwa : Perilaku Konsumen (X) yang terdiri dari variabel budaya
( ), sosial ( ), pribadi ( ) dan psikologis ( ) secara bersama – sama memiliki pengaruh
terhadap Keputusan Pembelian (Y). Perilaku Konsumen yang terdiri dari variabel budaya
( ) dan pribadi ( ) secara parsial tidak mempengaruhi Keputusan Pembelian (Y),
sedangkan variabel sosial ( ), psikologis ( ) secara parsial mempengaruhi Keputusan
Pembelian (Y).

Kata Kunci : Perilaku Konsumen, Keputusan Pembelian

1. PENDAHULUAN
Pangan merupakan salah satu dapat menemukan atau menciptakan jenis
kebutuhan primer bagi makhluk hidup. makanan baru untuk di konsumsi.
Makhluk hidup mendapatkan sumber Mie merupakan salah satu jenis
energi untuk menjalankan kegiatan sehari makanan yang terbuat dari tepung.
– harinya dari makanan yang di konsumsi. Moderenisasi membuat mie ikut
Tubuh memerlukan asupan gizi agar tetap berkembang sesuai dengan tuntutan
dapat menjalankan aktivitas dengan baik. zaman. Keunggulan mie yang praktis dan
Banyaknya jenis makanan yang ada dapat mengenyangkan menjadi salah satu
mencerminkan semakin berkembangnya peluang yang dapat dimanfaatkan,
manusia dan ilmu pengetahuan sehingga sehingga munculnya mie dalam kemasan

1
atau yang lebih dikenal sebagai mie instan. ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian
Indomie merupakan salah satu produk mie dan konsep diri.
instan yang ada di Indonesia dan Terakhir, perilaku konsumen
diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses dipengaruhi oleh faktor psikologis yang
Makmur Tbk. Produk ini diluncurkan ke terdiri dari motivasi, persepsi,
pasar sejak tanggal 9 September 1970 dan pengetahuan, Mempelajari faktor yang
pertama kali hadir dengan rasa ayam dan mempengaruhi perilaku konsumen dapat
rasa udang. Produk mie instan Indomie menimbulkan gagasan mengenai strategi
memiliki berbagai kandungan gizi seperti yang tepat agar penjualan maksimal dan
energi, protein, niasin, asam folfat, mineral menjadi acuan bagi para pemasar untuk
zat besi, natrium, dan berbagai vitamin A, mengembangkan produk yang mereka
B1, B6, dan B12. Indomie memiliki 3 miliki.
macam dengan berbagai jenis rasa yang Menurut Setiadi (2008 : 415)
ditawarkan, yang pertama yaitu Indomie pengambilan keputusan konsumen adalah
Goreng, kedua Indomie Selera Nusantara proses pengintegrasian yang
dan ketiga Indomie Istimewa Indomie mengkombinasikan pengetahuan untuk
merupakan salah satu market leader di mengevaluasi dua atau lebih perilaku
bidangnya. Menurut Kotller (2009 : 166) alternatif, dan memilih salah satu di
perilaku konsumen adalah studi tentang antaranya. Penelitian ini bertujuan untuk
bagaimana individu, kelompok, dan mengetahui dan menjelaskan pengaruh
organisasi memilih, membeli, secara bersama – sama Perilaku konsumen
menggunakan, dan bagimana barang, jasa, (X) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
ide atau pengalaman untuk memuaskan dan pengaruh secara parsial Perilaku
kebutuhan dan keinginan mereka. Faktor – Konsumen terhadap Keputusan Pembelian
faktor yang mempengaruhi perilaku (Y).
pembelian konsumen yaitu faktor budaya,
sosial, pribadi dan psikologis. Kebudayaan 2. KAJIAN PUSTAKA
adalah faktor penentu keinginan dan 2.1. Perilaku Konsumen
prilaku seseorang yang paling mendasar.
Menurut suatu analisis, lahirnya Menurut Kottler (2009 : 166)
masyarakat konsumsi pertama kali muncul perilaku konsumen adalah studi tentang
di Inggris pada abad XVIII ketika ada bagaimana individu, kelompok, dan
beberapa kejadian penting yang organisasi memilih, membeli,
berlangsung (Setiadi, 2008 : 331). menggunakan, dan bagaimana barang,
Perubahan budaya tersebut dapat jasa, ide, atau pengalaman untuk
mempengaruhi berbagai makna budaya memuaskan kebutuhan dan keinginan
dalam masyarakat dalam suatu proses yang mereka. Sedangkan menurut Engel,
berkesinambungan dan timbal balik yang Blackwell dan Miniard (1994 : 3) perilaku
hampir mirip dengan analisis roda konsumen adalah tindakan yang langsung
konsumen. terlibat dalam mendapatkan,
Faktor sosial terdiri dari kelompok, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
keluarga, peran dan status. Sosial berarti dan jasa, termasuk proses yang
berkaitan dengan hubungan – hubungan mendahului dan menyusul dari tindakan
manusia dalam kemasyarakatan, hubungan ini,
antara manusia, hubungan manusia dengan Perilaku konsumen menurut
kelompok, serta hubungan manusia dengan Mowen (1990 : 5) adalah studi unit – unit
organisasi. Perilaku konsumen juga dan proses pembuatn keputusan yang
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, terlibat dalam menerima, menggunakan
dimana di dalamnya termuat usia dan dan penentuan barang, jasa, dan ide.
tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan Sedangkan menurut Setiadi (2008 : 3)

2
perilaku konsumen adalah tindakan yang mempengaruhi perilaku, sikap,
terlibat langsung dalam mendapatkan, keperrcayaan, dan kebiasaan seseorang
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan masyarakat. Setiap budaya terdiri dari
atau jasa, termasuk proses yang subbudaya yang lebih kecil yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini. memberikan lebih banyak ciri-ciri dan
Swastha dan Handoko (2000 : 10) sosialisasi khusus bagi anggota –
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai anggotanya. Pada dasarnya masyarakat
kegiatan – kegiatan individu yang secara memiliki strata sosial. Stratifikasi lebih
langsung terlibat dalam mendapatkan dan sering ditemukan dalam bentuk kelas
mempergunakan barang – barang dan jasa sosial. Menurut Engel, et al (1994 : 47)
– jasa, termasuk didalamnya proses kelas sosial adalah pembagian dalam
pengambilan keputusan pada persiapan masyarakat yang terdiri dari individu –
dan penentuan kegiatan – kegiatan individu yang berbagi nilai, minat dan
tersebut. perilaku yang sama. Sedangkan menurut
Menurut Kotler (1997 : 153) faktor Sumarwan (2002 : 218) kelas sosial
utama yang mempengaruhi perilaku merupakan bentuk lain dari
pembelian konsumen yaitu faktor budaya, pengelompokan masyarakat kedalam kelas
faktor sosial, faktor pribadi dan faktor atau kelompok yang berbeda. Kelas sosial
psikologis. Menurut Sunarto (2004 : 97) akan mempengaruhi jenis produk, jenis
pembelian konsumen secara kuat jasa, dan merek yang dikonsumsi oleh
dipengaruhi oleh karakteristik budaya, konsumen. Kelompok status
sosial, pribadi dan psikologis. mencerminkan suatu harapan komunitas
a. Faktor budaya akan gaya hidup di kalangan masing –
Faktor budaya dipengaruhi oleh masing kelas dan juga estimasi sosial yang
budaya, sub budaya dan kelas sosial. positif atau negatif mengenai kehormatan
Budaya adalah penentu keingian dan yang diberikan kepada masing – masing
perilaku yang paling mendasar. Budaya kelas (Setiadi, 2008 : 299).
juga merupakan kumpulan nilai – nilai b. Faktor sosial
dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku Dalam faktor sosial, kelompok
yang dipelajari oleh seorang anggota referensi, keluarga, peran sosial dan status
masyarakat dari keluaraga dan lembaga mempengaruhi perilaku pembelian.
penting lainnya. Menurut Schifman & Kelompok referensi (reference group)
Kanuk (2008 : 358) budaya adalah adalah semua kelompok yang mempunyai
keseluruhan kepercayaan, nilai – nilai, dan pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak
kebiasaan yang mempelajari yang langsung terhadap sikap atau perilaku
membantu mengarahkan perilaku orang tersebut. Menurut Assel (dalam
konsumen para anggota masyarakat Sutisna, 2002 :176) kelompok rujukan atau
tertentu. Budaya memperlengkapi orang kelompok referensi adalah kelompok yang
dengan rasa identitas dan pengertian akan berfungsi sebagai poin rujukan bagi
perilaku yang dapat diterima di dalam individu dalam membentuk kepercayaan,
masyarakat. Budaya merupakan karakter sikap dan perilakunya. Adapun jenis –
yang penting dari suatu sosial yang jenis kelompok referensi menurut Engel, et
membedakan dari kelompok kultur al (1994 : 167) :
lainnya. Apa yang dimakan seseorang, 1. Kelompok Primer dan Kelompok
bagaiman mereka berpakaian, apa yang Sekunder
mereka pikirkan dan rasakan, bahasa apa Kelompok primer merupakan kelompok
yang mereka bicarakan adalah dimensi dengan interaksi yang tidak terbatas,
dari kultur (Setiadi, 2008 :334). Menurut sesama anggotanya sudah saling
Sumarwan ( 2002 : 195) budaya adalah mengenal dan memperlihatkan
segala nilai, pemikiran, simbol yang kesamaan yang mencolok dalam

3
kepercayaan dan perilaku. Sedangkan Dalam menganalisis perilaku
kelompok sekunder adalah kelompok konsumen, faktor keluarga dapat berperan
yang interaksinya bersifat lebih sebagai berikut (Mangkunegara, 2002 : 44)
sporadis, kurang komperhensif, dan :
kurang berpengaruh dalam membentuk 1. Siapa yang mengambil inisiatif
gagasan dan perilaku. 2. Siapa yang memberi pengaruh
2. Kelompok Aspirasi dan Kelompok 3. Siapa yang mengambil keputusan
Disosiatif 4. Siapa yang melakukan pembelian
Kelompok aspirasi merupakan 5. Pemakai,
kelompok yang didalamnya terdapat Kelompok sering menjadi sumber
keinginan untuk mempergunakan informasi penting dalam mendefinisikan
norma, nilai serta perilaku orang lain. norma perilaku. Menurut Simamora (2001:
Sedangkan kelompok disosiatif adalah 9) tiap peran membawa status yang
kelompok yang nilai – nilainya atau mencerminkan penghargaan umum oleh
normanya berusaha dihindari oleh masyarakat. Peran (role) terdiri dari
orang lain. kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan
3. Kelompk Formal dan Kelompok seseorang. Setiap peran menyandang
Informal status. Orang – orang memilih produk
Kelompok formal merupakan kelompok yang mengkomunikasikan peran dan status
yang memiliki peraturan – peraturan mereka.
yang tegas, organisasi dan strukturnya c. Faktor pribadi
dimodifikasi secara tertulis dan Faktor pribadi meliputi usia dan tahap
hubungan antara anggotanya didasarkan dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan
pada aturan yang telah ditetapkan. keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep
Sedangkan kelompok informal diri, serta gaya hidup dan nilai. Seseorang
merupakan kelompok dengan lebih mengubah barang dan jasa yang mereka
sedikit struktur dan mungkin didasarkan beli selama hidup mereka. Selera terhadap
pada persahabatan atau persamaan – makanan, pakaian, dan rekreasi sering kali
persamaan yang dimiliki anggotanya. berhubungan dengan usia. Pekerjaan
Keluarga adalah kelompok yang seseorang akan mengarahkan pada
terdiri dari dua atau lebih orang yang kebutuhan dan keinginan seseorang dalam
berhubungan darah, perkawinan atau mengkonsumsi barang amaupun jasa yang
adopsi dan tinggal bersama (Engel, 1994 : diinginkan. Pekerjaan juga mempengaruhi
194). Sedangkan menurut Mangkunegara pola konsumsi. Para pemasar berusaha
(2002 : 44) keluarga adalah suatu unit untuk mengidentifikasi kelompok
masyarakat yang terkecil yang perilakunya pekerjaan yang memiliki minat lebih diatas
sangat mempengaruhi dan menentukan rata- rata produk dan jasa yang mereka
dalam pengambilan keputusan. Macam – hasilkan. Pilihan produk sangat
macam bentuk keluaraga menurut Swastha dipengaruhi oleh keadaan ekonomi yaitu
dan Handoko (2000 : 70) adalah sebagai pengahasilan yang dapat dibelanjakan,
berikut : tabungan dan aset, kekuatan pinjaman, dan
1. Keluaraga inti (nuclear family), sikap terhadap pengeluaran dan tabungan.
menunjukan lingkup keluarga yang Menurut Simamora (2001 : 10) keadaan
meliputi ayah, ibu dan anak yang hidup ekonomi sangat mempengaruhi pilihan
secara bersama. produk. Pemasar yang produknya peka
2. Keluarga besar (extended family), yaitu terhadap pendapatan dapat dengan
keluarga inti ditambah dengan orang – seksama memperhatikan kecenderungan
orang yang memi;liki ikatan saudara dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan
dengan keluarga tersebut, seperti kakek, tingkat bunga. Jadi jika indikato –
nenek, paman dan menantu. indikator ekonomi tersebut menunjukan

4
adanya resesi, pemasar dapat mencari jalan dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh
untuk menetapkan posisi produknya. pikiran dan lingkungan sekitarnya.
Menurut Stanton (1996 : 159) Menurut Setiadi (2008 : 187)
kepribadian adalah pola ciri – ciri pembelajaran dapat dipandang sebagai
seseorang yang menjadi determinan (faktor proses dimana pengalaman menyebabkan
penentu) dalam perilaku responnya. perubahan dalam pengetahuan, sikap atau
Kepribadian adalah respon yang konsisten prilaku.
terhadap stimulus lingkungan (Engel, 1994
2.2. Keputusan Pembelian
: 367).
Menurut Sumarwan (2002 : 56) Pengertian keputusan adalah
gaya hidup menggambarkan pola dan seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau
perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia lebih (Schiffman & Kanuk, 2008 :485).
hidup, menggunakan uangnya dan Proses pengambilan keputusan yang rumit
memanfaatkan waktu yang dimilikinya. sering melibatkan beberapa keputusan
Gaya hidup berbeda dengan kepribadian, suatu keputusan melibatkan pilihan
walaupun berbeda gaya hidup dan diantara dua atau lebih alternatif tindakan.
kepribadian saling berhubungan. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan
Keputusan konsumen juga dipengaruhi diantara beberapa prilaku yang berbeda.
oleh nilai inti (core values), sistem Terdapat lima peran yang terjadi
kepercayaan yang mendasari sikap dan dalam keputusan membeli :
perilaku. Nilai inti lebih dalam daripada a. Pemrakarsa (initiator)
perilaku atau sikap dan menentukan b. Pemberi pengaruh (influencer)
pilihan dan keinginan seseorang pada c. Pengambil keputusan (decider)
tingkat dasar dalam jangka panjang. d. Pembeli (buyer)
d. Faktor psikologis e. Pemakai (user)
Pilihan pembelian seseorang (Simamora, 2001 : 15)
dipengaruhi oleh empat faktor psikologis 2.3. Hipotesis
utama, yaitu motivasi, persepsi,
pembelajaran, serta keyakinan dan a. Variabel Budaya ( ), Sosial ( ),
pendirian. Motivasi menurut American Pribadi ( ), dan Psikologis ( ) secara
Encyclopedia adalah kecenderungan (suatu bersama - sama berpengaruh terhadap
sifat yang merupakan pokok pertentangan) Keputusan Pembelian (Y).
dalam diri seseorang yang membangkitkan b. Variabel Budaya ( ), Sosial ( ),
topangan dan tindakan. Motivasi meliputi Pribadi ( ), dan Psikologis ( ) secara
faktor kebutuhan biologis dan emosional
yang hanya dapat diduga dari pengamatan parsial berpengaruh terhadap Keputusan
tingkah laku manusia (Setiadi, 2008 : 94). Pembelian (Y).
Motivasi konsumen adalah keadaan di c. Salah satu variabel mempunyai
dalam pribadi seseorang yang mendorong pengaruh dominan terhadap Keputusan
keinginan individu untuk melakukan Pembelian
kegiatan – kegiatan guna mencapai suatu
tujuan. Menurut Setiadi (2008 : 160) 3. METODE PENELITIAN
persepsi adalah proses bagaimana stimuli – 3.1. Rancangan Penelitian
stimuli diseleksi, diorganisasikan, dan
Jenis penelitian dalam penelitian ini
diinterpretasikan. Persepsi tidak hanya
yaitu Eksplanatoryresearch, dalam
bergantung pada rangsangan fisik tetapi
penelitian ini teknik pengambilan sampel
juga pada rangsangan yang berhubungan
pada umumnya dilakukan secara
dengan lingkungan sekitar dan keadaan
Purposive sampling, pengumpulan data
individu yang bersangkutan. Persepsi yang
menggunakan kuesioner dan wawancara,

5
analisis data menggunakan analisis regresi probabilitas (Sig.) lebih kecil dari 0,05
linear berganda. (0,011 < 0,05). Variabel budaya dengan
probabilitas (Sig.) lebih besar dari 0,05
3.2. Populasi dan Sampel (0,548 > 0,05) dan variabel pribadi
dengan (Sig.) lebih besar dari 0,05
Populasi dalam penelitian ini
(0,106 > 0,05) sehingga dalam
mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan
penelitian ini variabel budaya dan
2012/2013 Fakultas Ilmu Administrasi
variabel pribadi tidak berpengaruh
Universitas Brawijaya yang
secara parsial terhadap struktur
mengkonsumsi produk Mie Instan Merek
keputusan pembelian.
Indomie sebanyak 363 orang dari jumlah
3. Berdasarkan hasil penelitian, variabel
semua mahasiswa/mahasiswi Jurusan
sosial memiliki pengaruh dominan
Administrasi Bisnis angkatan 2012/2013
dengan koefisien regresi sebesar 0,149.
sebanyak 422 orang. Dengan
menggunakan rumus Slovin dengan nilai
kritis 8% jumlah sampel yang dibutuhkan 4.1.Interpretasi Hasil Penelitian
adalah 109, 23207 sehingga dibulatkan ke Hasil penelitian menunjukan
atas jadi 109 orang. pengaruh secara bersama – sama variabel
3.3. Metode Pengumpulan Data budaya ( ), sosial ( ), pribadi ( ) dan
psikologis ( ) terhadap struktur
Metode pengumpulan data pada
keputusan pembelian (Y) dengan nilai
penelitian ini menggunakan kuesioner dan
wawancara. sebesar 9,905 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
3.4. Metode Analisa
0,05 (0,000 < 0,05) sehingga ditolak.
Dalam penelitian ini analisis yang Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis
digunakan adalah analisis regresi linear pertama yang menyatakan bahwa diduga
berganda. terdapat pengaruh secara bersama – sama
3.5. Keterbatasan Penelitian variabel perilaku pembelian konsumen
yang terdiri dari budaya ( ), sosial ( ),
Penelitian ini hanya dilakukan di
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas pribadi ( ) dan psikologis ( ) dapat
Brawijaya, dan mahasiswa Administrasi diterima.
Bisnis angkatan 2012/2013 Hasil penelitian ini dengan
responden mahasiswa Fakultas Ilmu
4. HASIL PENELITIAN Administrasi Bisnis angkatan 2012/2013
menunjukan bahwa terdapat dua variabel
1. Variabel budaya ( ), sosial ( ), yang tidak berpangaruh yaitu variabel
pribadi ( ) dan psikologis( ) budaya dan variabel pribadi. Variabel
memiliki pengaruh secara bersama – budaya ( ) tidak berpengaruh terhadap
sama terhadap struktur keputusan struktur keputusan pembelian (Y) karena
pembelian. Hal ini dibuktikan dengan probabilitas (Sig.) lebih besar dari 0,05
nilai sebesar 9,905 dan nilai (0,548 > 0,05) dan variabel pribadi ( )
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil tidak berpengaruh terhadap struktur
dari 0,05 (0,000 < 0,05). keputusan pembelian (Y) karena
2. Variabel sosial dan psikologis memiliki probabilitas (Sig.) lebih besar dari 0,05
pengaruh secara parsial terhadap (0,106 > 0,05). Menurut Schifman dan
struktur keputusan pembelian. Variabel Kanuk (2008 : 379) mengatakan bahwa
sosial memiliki probabilitas (Sig.) lebih dampak budaya dalam masyarakat
kecil dari 0,05 (0,040 < 0,05), demikian alami dan berurat berakar
sedangkan variabel psikologis sehingga pengaruhnya kepada perilaku

6
jarang diperhatikan. Berdasarkan dalam diri individu yang memaksa mereka
penjelasan dan hasil yang didapat dapat untuk bertindak (Schifman & Kanuk, 2008
ditarik kesimpulan bahwa dalam penelitian : 72). Bagi pemasar tujuan memahami
ini responden tidak memperhatikan bagaimana konsumen belajar adalah
variabel budaya dikarenakan budaya itu mengajarkan bahawa merek mereka adalah
sendiri sudah terlalu melekat sehingga yang terbaik dan untuk mengembangkan
tidak disadari. Menurut Schifman dan kesetiaan pada merek (Schifman & Kanuk,
Kanuk (2008 : 107) kepribadian adalah 2008 : 217). Berdasarkan pengertian dapat
sifat – sifat dalam diri atau sifat – sifat ditarik kesimpulan bahwa responden
kejiwaan yaitu kualitas, sifat, pembawaan, mengkonsumsi produk mie instan merek
kemampuan mempengaruhi orang, dan Indomie karena adanya faktor psikologis.
perangai khusus yang membedakan satu Hasil pengujian hipotesis kedua
individu dengan individu lainnya. Dalam menunjukan variabel sosial ( ),
penelitian ini variabel pribadi tidak berpengaruh dominan terhadap struktur
berpengaruh karena responden keputusan pembelian (Y). Responden yang
mengkonsumsi produk Indomie karena merupakan mahasiswa lebih banyak
manfaat yang didapat dari produk itu melakukan interaksi dengan orang lain,
sendiri. sehingga dapat mempengaruhi keputusan
Pada variabel sosial ( ) pembelian. Hal ini seperti penjelasan
menunjukan pengaruh terhadap struktur menurut Schifman dan Kanuk (2008 : 324)
keputusan pembelian (Y) dengan hampir setiap orang secara tetap
probabilitas (Sig.) lebih kecil dari 0,05 melakukan interaksi dengan orang lain
(0,040 < 0,05) sehingga hipotesis diterima. yang secara langsung atau tidak langsung
Variabel sosial ( ) ini terdiri dari mempengaruhi keputusan membeli
kelompok referensi, keluarga, peran sosial mereka. Oleh karena itu dalam penelitian
dan status. Berdasarkan hasil penelitian, ini, variabel sosial berpengaruh secara
responden memberikan respon positif dominan terhadap keputusan pembelian.
terhadap variabel sosial ini.
Hampir setiap orang secara tetap 5. KESIMPULAN DAN SARAN
melakukan interaksi dengan orang lain 1. Diketahui bahwa variabel budaya,
yang secara langsung atau tidak sosial, pribadi dan psikologis memiliki
langsung mempengaruhi keputusan pengaruh secara bersama – sama
membeli mereka. Dengan demikian, terhadap struktur keputusan pembelian,
studi mengenai kelompok dan sehingga diharapkan perusahaan dapat
dampaknya terhadap individu sangat memperhatikan varibel tersebut. Hal ini
penting bagi para pemasar yang dapat digunakan untuk memenangkan
berkepentingan untuk mempengaruhi persaingan yang semakin ketat ataupun
perilaku para konsumen. Schiffman & untuk meningkatkan pembelian
Kanuk, (2008 : 324). terhadap produk yang dimiliki
perusahaan, sehingga perusahaan
Pada variabel psikologis ( ) memiliki keuntungan yang meningkat.
menunjukan pengaruh terhadap struktur 2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan
keputusan pembelian (Y) dengan dapat meneliti hal hal yang dapat
probabilitas (Sig.) lebih kecil dari 0,05 mempengaruhi keputusan konsumen
(0,011 < 0,05) sehingga hipotesis diterima. diluar mengenai perilaku konsumen.
Variabel psikologis ini terdiri dari
motivasi, persepsi, pembelajaran, serta DAFTAR PUSTAKA
keyakinan dan pendirian. Motivasi dapat
Azwita. 2012. Faktor – faktor yang
digambarkan sebagai tenaga pendorong
Mempengaruhi Perilaku Konsumen

7
dalam Keputusan Membeli Komputer Schiffman, Leon, L. Lazar Kanuk. 2008.
di Lingkungan Mahasiswa Ekonomi Perilaku Konsumen. Alih Bahasa :
dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Zoelkifli Kasip. Jakarta : PT. INDEKS.
Makassar : Fakultas Ekonomi Setiadi, Nugroho. 2008. Perilaku
Universitas Hasanuddin. Skripsi tidak Konsumen Konsep dan Implikasi untuk
dipublikasikan. Strategi dan Penelitian Pemasaran.
Engel, James F., Roger D Blackwell, dan Jakarta : Kencana Prenada Group.
Paul W Miniard. 1994. Perilaku Simamora, Bilson. 2001. Panduan Riset
Konsumen, Alih bahasa Budiyanto, perilaku Konsumen. Jakarta : PT.
Jakarta : Binarupa Aksara. Gramedia Pustaka Utama
Hasan, Iqbal. 2002. Metode Penelitian dan Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis.
Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia. Bandung : CV. Alfabeta.
Henry. 2006. Analisis Faktor – Faktor Sunarto. 2004. Prinsip – prinsip
yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pemasaran edisi ke 2. Yogyakarta:
Pengambilan Keputusan Pembelian AMUS, UST Press dan Mahenoko
Produk Mie Instan Merek Sedap (Studi Total Design Yogyakarta.
pada Mahasiswa Merdeka malang). Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku
Malang : Fakultas Ekonomi Universitas Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia.
Merdeka Malang. Skripsi tidak Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan
dipublikasikan. Komunikasi Pemasaran. Bandung : PT.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Remaja Rodaskaya.
Pemasaran. Alih Bahasa : benyamin Swastha DH, Basu dan Handoko. 2000.
Molan. Jakarta : PT. INDEKS. Manajemen Pemasaran, Analisa
Maholtra, Naresh K. 2005. Riset Perilaku Konsumen. Yokyakarta :
Pemasaran: Pendekatan Terapan. BPFE.
Terjemahan oleh Soleh Rusyadi Syamsul. 2010. Pengaruh Faktor Sosial,
Maryam. Edisi Keempat. Jakarta : PT. Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis
INDEKS. terhadap Keputusan Pembelian (Survai
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2002. pada Mahasiswa FIA pengguna Kartu
Perilaku Konsumen. Bandung : PT. GSM IM3). Malang : Fakultas Ilmu
Refika Aditama. Administrasi Universitas Brawijaya.
Mowen, Jonh C, Michael Minor. 2002. Skripsi tidak dipublikasikan.
Prilaku Konsumen Edisi Kelima Jilid 1. Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan
Alih Bahasa : Lina Salim. Jakarta : Prilaku Pemasaran. Jakarta : PT
Erlangga. Gramedia Pustaka Utama.
Noviyanto, Hendy. 2010. Pengaruh http://www.g-
Perilaku Konsumen Mobile Internet excess.com/35094/pengertian-dan-
terhadap Keputusan Pembelian Paket diskripsi-mie/ diakses tanggal 29
Layanan Data Unlimited Internet januari 2013
CDMA di DKI Jakarta. Jurnal http://id.wikipedia.org/wiki/Mi_instan
Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, diakses tanggal 29 januari 2013
no.2.
Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring
Customer Satisfaction. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai