Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN DI PT. KALTIM


PRIMA COAL (KPC) KABUPATEN KUTAI TIMUR

Di Susun Oleh :
NABILA SUCI ADANI
NIM : 1726034

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN S-1


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
MALANG
2020
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN DI PT. KALTIM
PRIMA COAL (KPC) KABUPATEN KUTAI TIMUR

Pemohon :
NABILA SUCI ADANI
17.26.034

Mengetahui :

Ketua Jurusan Teknik Lingkungan Koordinator Kerja Praktek


Institut Teknologi Nasional Malang Institut Teknologi Nasional Malang

Sudiro, ST., MT. Candra Dwiratna W, ST.,MT


NIP.Y.1039900327 NIP.Y.1030000349

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan proposal Kerja Praktek dengan judul “Pengelolaan Kualitas
Lingkungan di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Kabupaten Kutai Timur.“
Dengan terselesainya Proposal ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
maka dari itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Sudiro, ST., MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi
Nasional Malang dan juga Koordinator Kerja Praktek Jurusan Teknik
Lingkungan
2. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Lingkungan ITN Malang
3. Tema-teman Teknik Lingkungan yang telah membantu dan memberikan
dorongan dalam pengerjaan menyelesaikan Proposal ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.

Malang, Juni 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ................................................................................... 2
1.3. Manfaat ...................................................................................................... 2
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan ........................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 4
2.1. Limbah Padat ............................................................................................. 4
2.1.1 Definisi Limbah Padat ..................................................................... 4
2.1.2 Sumber – sumber Limbah Padat ...................................................... 4
2.2. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ............................................ 5
2.2.1 Definisi Limbah B3 ......................................................................... 5
2.2.2 Klasifikasi Limbah B3 ..................................................................... 6
2.3. Pencemaran Udara ..................................................................................... 7
2.3.1 Definisi Pencemaran Udara ............................................................. 7
2.3.2 Dampak Pencemaran Udara ............................................................ 7
2.4. Limbah Cair ............................................................................................... 9
2.4.1 Definisi Limbah Cair ....................................................................... 9
2.4.2 Karakteristik Limbah Cair ............................................................. 10
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ............ 12
3.1. Metodologi............................................................................................... 12
3.2. Rencana Pelaksanaan Kerja Praktek ........................................................ 13
3.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................................................. 14
3.4. Pelaksana Kerja Praktek .......................................................................... 14
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 15
BIODATA PELAKSANA .............................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 18

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangan jaman, dunia ilmu dan teknologi sangat berkembang
dengan pesat. Proses pendidikan terutama pada perguruan tinggi dituntut untuk
selalu mengikuti perkembangan tersebut dengan menyiapkan mahasiswa sebagai
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu untuk mengikuti
perkembangan tersebut.
Untuk menciptakan suatu yang bersingkronisasi dalam dunia pendidikan dan
dunia kerja maka Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) mewajibkan
kepada mahasiswa yang sudah memenuhi syarat untuk melakukan kerja praktek di
suatu perusahaan. Dengan mendapatkan pengalaman nyata dalam dunia kerja
diharapkan mahasiswa dapat menerapkan materi yang didapatkan dari bangku
kuliah dapat lebih di perdalam dan teraplikasikan dalam proses sesungguhnya di
lapangan, dan juga mahasiswa nantinya dapat beradaptasi dengan dunia kerja yang
sebenarnya.
Salah satu pertambangan batu bara yang terdapat di Provinsi Kalimantan
Timur adalah PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang berada di Kabupaten Kutai
Timur. PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk pelanggan industri baik pasar
ekspor maupun domestik. Keberadaan industri penambangan ini menambah daftar
penghasil limbah yang tidak baik bagi lingkungan dan kesehatan mahkluk hidup
baik limbah padat, cair maupun gas.
Dalam hal ini, saya bermaksud kerja praktek di PT. Kaltim Prima Coal (KPC)
dengan alasan mengingat bahwa sesuai dengan berbagai produknya akan
berbanding lurus dengan proses produksinya yang akan menyebabkan berbagai
kegiatan lingkungan yaitu pengelolaan limbah padat, pengelolaan limbah b3,
pencemaran udara, dan pengelolaan limbah cair. Pelaksanaan kerja praktek ini

1
diharapkan mampu menjadi sarana pembelajaran, pemahaman dan pengaplikasian
disiplin ilmu teknik lingkungan.

1.2 Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Untuk meningkatkan keahlian dibidang Teknik Lingkungan terutama dalam
pengelolaan kualitas lingkungan di industri pertambangan.
2. Tujuan
Mampu mengaplikasikan berbagai ilmu bidang Teknik lingkungan dalam
masyarakat atau dunia kerja yang telah didapatkan pada praktek kerja lapangan
secara langsung, dan mengetahui secara detail sistem pengelolaan kualitas
lingkungan di PT. Kaltim Prima Coal (KPC), Kabupaten Kutai Timur khususnya
dalam pengelolaan limbah padat, limbah B3, pencemaran udara dan limbah cair.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dengan adanya kerja praktek ini adalah :
1. Bagi mahasiswa yaitu :
- Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh
pengalaman dalam menambah wawasan dibidang teknik lingkungan dan
kemampuan bersosialisasi serta berkomunikasi yang baik sehingga
nantinya diharapkan menghasilkan etos kerja yang baik.
- Mengenali keadaan dunia kerja sebelum terjun langsung didalamnya
sehingga dapat mengetahui kualifikasi lulusan sarjana teknik lingkungan.
2. Bagi perguruan tinggi yaitu :
- Sebagai evaluasi dalam meningkatkan mutu serta kemampuan bagi
mahasiswa serta lulusan dimasa yang akan datang.
- Membina hubungan yang baik antara akademika dan instansi yang
bersangkutan.
- Menyiapkan lulusan yang baik dan siap kerja.

2
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup dari Kerja Praktek ini adalah mengenai Pengelolaan kualitas
lingkungan di PT. Kaltim Prima Coal (KPC), Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan
Timur, yang meliputi:
1. Pengenalan profil perusahaan PT. Kaltim Prima Coal (KPC), Kabupaten
Kutai Timur, Kalimantan Timur.
2. Mengkaji dan mengenal berbagai sistem operasi pada PT. Kaltim Prima
Coal (KPC), Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
3. Mengetahui sistem Pengelolaan Limbah Padat Pada PT. Kaltim Prima
Coal (KPC), Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
4. Mengetahui sistem Pengelolaan Limbah B3 Pada PT. Kaltim Prima Coal
(KPC), Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
5. Mengetahui berbagai Sumber Pencemaran Udara Pada PT. Kaltim Prima
Coal (KPC), Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
6. Mengetahui sistem Pengelolaan Limbah Cair Pada PT. Kaltim Prima
Coal (KPC), Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Limbah Padat


2.1.1 Definisi Limbah Padat
Menurut UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, limbah
padat didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam
yang berbentuk padat. Sedangkan berdasarkan SNI 19-2454-1991 yang telah
diperbaharui dalam SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional
Pengelolaan Sampah Perkotaan, limbah padat adalah limbah yang bersifat padat
terdiri atas bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi
dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi
pembangunan. Kemudian berdasarkan pada Istilah Lingkungan untuk Manajemen,
Ecolink 1996, limbah padat merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang
dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai
ekonomis. Dengan demikian, limbah padat merupakan sisa/hasil kegiatan manusia,
yang berbentuk organik dan anorganik yang dapat membahayakan lingkungan
sehingga diperlukan pengelolaan dan pengolahan yang baik.
2.1.2 Sumber Sumber Limbah Padat
1. Limbah padat pemukiman
Limbah padat pemukiman berasal dari hasil kegiatan rumah tangga.
Kelompok ini meliputi rumah tinggal yang ditempati oleh sebuah keluarga
atau sekelompok rumah yang berada dalam suatu kawasan pemukiman,
maupun unit rumah tinggal yang berupa rumah susun.
2. Limbah padat komersial
Limbah padat komersial berasal dari hasil aktivitas pusat kota, seperti
kantor, toko, restoran, pasar, hotel, motel, dan bengkel. Pada umumnya
limbah padat dari sumber ini mirip dengan limbah padat domestik, namun
memiliki komposisi yang berbeda.
3. Limbah padat institusional

4
Limbah padat institusional berasal dari hasil aktivitas institusi, seperti pusat
pemerintahan, sekolah, penjara, dan rumah sakit. Khusus untuk limbah padat
rumah sakit ditangani dan diproses secara terpisah dengan limbah padat lain.
4. Limbah padat konstruksi
Limbah padat konstruksi berasal dari hasil aktivitas konstruksi, seperti
limbah padat dari lokasi pembangunan konstruksi, perbaikan jalan, dan
perbaikan bangunan.
5. Limbah padat pelayanan umum
Limbah padat pelayanan umum berasal dari hasil aktivitas pelayanan umum,
seperti pembersihan dan penyapuan jalan, tempat rekreasi, tempat olah raga,
tempat ibadah, tempat parkir, taman, dan saluran drainase kota.
6. Limbah padat instalasi pengolahan
Limbah padat instalasi pengolahan berasal dari hasil aktivitas instalasi
pengolahan, seperti instalasi pengolahan air bersih, air kotor, dan limbah
industri yang menghasilkan lumpur. Karakteristik dari instalasi pengolahan
tergantung pada proses pengolahannya.
7. Limbah padat industri
Limbah padat industri berasal dari hasil aktivitas pabrik, konstruksi, industri
ringan dan berat, instalasi kimia, dan pusat pembangkit tenaga.
8. Limbah padat pertanian dan peternakan
Limbah padat pertanian dan peternakan berasal dari hasil aktivitas pertanian
dan peternakan, seperti kegiatan penanaman dan pemanenan serta kegiatan
pemotongan hewan. Pada masa kini, pembuangan dari limbah padat pertanian
dan peternakan belum menjadi tanggung jawab bagi penghasil limbah padat
ini. Dengan demikian, pembuangan sisa hewan menjadi suatu masalah pada
beberapa daerah.
2.2 Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3)
2.2.1 Definisi Limbah B3
Yang dimaksud dengan limbah B3 disini adalah “setiap limbah yang
mengandung bahan berbahaya dan /atau beracun yang karena sifat dan /atau
konsentrasinya dan /atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung

5
dapat merusak dan /atau mencemarkan lingkungan hidup dan /atau
membahayakan”. Dampak yang ditimbulkan oleh limbah B3 yang dibuang
langsung ke lingkungan sangat besar dan dapat bersifat akumulatif, sehingga
dampak tersebut akan berantai mengikuti proses pengangkutan (sirkulasi) bahan
dan jaring-jaring rantai makanan. Mengingat besarnya resiko yang ditimbulkan
tersebut maka pemerintah telah berusaha untuk mengelola limbah B3 secara
menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan. Mengurangi dan mencegah semaksi-mal
mungkin ditimbulkannya limbah B3 dan mengolah limbah B3 dengan tepat
sehingga tidak menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan dan terganggunya
kesehatan manusia.
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 tahun 2014 adalah sisa suatu
usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun. Limbah
B3 adalah limbah atau bahan yang berbahaya, karena jumlahnya, konsentrasi atau
sifat-sifat fisika, kimia dapat menyebabkan atau secara signifikan dapat
memberikan kontribusi terhadap peningkatan penyakit, kematian dan berbahaya
bagi kesehatan manusia atau lingkungan jika tidak benar-benar diolah atau dikelola,
disimpan, dibawa, atau dibuang.

2.2.2 Klasifikasi Limbah B3


Klasifikasi limbah Peraturan Pemerintah RI no. 101 Tahun 2014 tentang
Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Limbah B3 berdasarkan
sumbernya dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Limbah dari sumber spesifik. Limbh B3 ini merupakan sisa proses suatu
industry kegiatan tertentu.
2. Limbah dari sumber yang tidak spesifik. Untuk limbah b3 ini berasal bukan
dari proses utamanya, misalnya berasal dari kegiatan pemeliharaan alat,
pencucian, inhibitor, korosi, pelarut perak, pengemasan da lain-lain.
3. Limbah b3 dari bahan kedaluarsa, tumpahan, sisa kemasan, atau buangan
produk yang tidak memenuhi spesifikasi. Limbah jenis ini tidak memenuhi
spesifikasi yang ditetukan atau tidak dapat dimanfaatkan kembali, sehingga
memerlukan pengolahan seperti limbah B3 lainnya.

6
2.3 Pencemaran Udara
2.3.1 Definisi Pencemaran Udara
Udara merupakan faktor terpenting dalam kehidupan, namun dengan
meningkatnya pembangunan kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah
mengalami perubahan. Yang dahulunya segar, kini kering dan kotor. Perubahan
tersebut terjadi akibat dari pencemaran udara. Pencemaran udara dapat diartikan
dengan turunnya kualitas udara, sehingga udara mengalami penurunan mutu dalam
penggunaannya dan akhirnya tidak dapat dipergunakan lagi sebagai mana mestinya
sesuai dengan fungsinya.
Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan
(unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan). Pencemaran dapat terjadi
dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang
sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran
dalam ruang (indoor pollution).
Di kota-kota besar, pencemaran udara merupakan permasalahan penting
yang dapat mengancam kehidupan manusia. Faktor penyebab pencemaran udara
kurang lebih 70% berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna yang dihasilkan melalui mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan
kendaraan bermotor.
2.3.2 Dampak Pencemaran Udara
1. Dampak Terhadap Manusia
Pada tingkat konsentrasi tertentu zat-zat pencemar udara dapat berakibat
langsung terhadap kesehatan manusia, baik secara mendadak atau akut, menahun
atau kronis/sub-klinis dan dengan gejala-gejala yang samar. Dimulai dari iritasi
saluran pernafasan, iritasi mata, dan alergi kulit sampai pada timbulnya tumbuhan
atau kanker paru. Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara
dengan sendirinya mempengaruhi daya kerja seseorang, yang berakibat turunnya
nilai produktivitas serta mengakibatkan kerugian ekonomis pada jangka panjang
dan timbulnya permasalahan social ekonomi keluarga dan masyarakat.

7
Dampak buruk polusi udara bagi kesehatan manusia tidak dapat dibantah
lagi, baik polusi udara yang terjadi di alam bebas (Outdoor air polution) ataupun
yang terjadi di dalam ruangan (Indoor air polution), polusi yang terjadi di luar
ruangan terjadi karena bahan pencemar yang berasal dari industri, transportasi,
sementara polusi yang terjadi di dalam ruangan dapat berasal dari asap rokok, dan
gangguan sirkulasi udara.
2. Dampak Terhadap Kesehatan Flora
Tumbuh-tumbuhan memiliki reaksi yang besar dalam menerima pengaruh
perubahan atau gangguan akibat polusi udara dan perubahan lingkungan. Hal ini
terjadi karena banyak faktor yang berpengaruh, diantaranya spesies tanaman, umur,
keseimbangan nutrisi, kondisi tanaman, temperatur, kelembaban dan penyinaran.
3. Dampak Terhadap Kesehatan Fauna
Dampak negatif zat-zat pencemar udara terhadap fauna (hewan) tidak
berbeda jauh dengan dampak-dampak lain seperti terhadap manusia dan tumbuhan.
Dampak terhadap hewan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung, secara
langsung terjadi bila ada interaksi melalui sistem pernafasan srbagaimana terjadi
pada manusia. dampak tidak langsung terjadi melalui suatu perantara, baik
tumbuhan atau perairan yang berfungsi sebagai bahan makanan hewan. Terjadinya
emisi zat zat pencemar ke atmosfer (udara) seperti partikulat, NOx, SO2, HF dan
Iain-Iain yang kemudian berinteraksi dengan tumbuhan dan perairan baik melalui
proses pengendapan atau pun penempelan, akan berpengaruh langsung terhadap
vegetasi dan biota perairan hingga dapat menjalar pada hewanhewan melalui rantai
makanan yang telah terkontaminasi zat pencemar tersebut. Pengaruh Oksida
Nitrogen (NOx) pada dosis tinggi terhadap hewan berupa terjadinya gejala paralisis
system syaraf dan konvulusi, dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa pemaparan
NO dengan dosis 2500 ppm terhadap tikus akan berpengaruh kehilangan kesadaran
6 - 7 menit, bila pemaparan ini terjadi selama 12 menit, maka tikus tersebut akan
mati. Begitu pula pengaruh NO2 terhadap hewan, N02 yang bersifat racun, pada
konsentrasi lebih dari 100 ppm akan bersifat letal terhadap kebanyakan hewan dan
90 % kematian tersebut disebabkan oleh gejala edema pulmonari. N02 pada
konsentrasi 800 ppm akan berakibat kematian 100 % . Konsentrasi SO2 400 - 800

8
ppm akan berpengaruh langsung dan sangat berbahaya, meskipun hanya terjadi
kontak secara singkat.

2.4 Limbah Cair


2.4.1 Definisi Limbah Cair
Limbah cair merupakan sisa buangan hasil suatu proses yang sudah tidak
dipergunakan lagi, baik berupa sisa industri, rumah tangga, peternakan, pertanian,
dan sebagainya (Rusmana et al, 1998). Limbah cair adalah limbah yang berwujud
cair. Limbah cair terlarut dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam.
Contoh limbah cair industri adalah bahan kimia, hasil pelarut, air bekas produksi,
oli bekas, dll (Setiawan, 2015). Limbah cair yang dihasilkan dalam kegiatan operasi
PLTU batu bara dapat dikategorikan sebagai limbah domestik, air larian
permukaan, limbah cair proses industri, sisa atau bekas minyak berupa oli bekas
dan ceceran minyak (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, 2007).
Menurut KepMen LH No. 113 Tahun 2003, air limbah yang dihasilkan dari
kegiatan penambangan batu bara berasal dari kegiatan penambangan batu bara dan
air buangan yang berasal dari kegiatan pengolahan/pencucian batu bara. Air limbah
pertambangan batu bara ini sering disebut dengan air asam tambang. Air asam yang
mengandung logam berat yang mengalir ke sungai, danau atau rawa akan merusak
kondisi ekosistem yang ada di sungai tersebut. Hal ini tentu saja akan menyebabkan
adanya penurunan kualitas air. Air asam tambang dapat juga mempengaruhi
bentang alam, perubahan struktur tanah, perubahan pola aliran permukaaan dan air
tanah serta komposisi kimia air permukaan. Air asam tambang atau acid mine
drainage (AMD) merupakan cairan (air limpasan) yang terbentuk akibat oksidasi
mineral-mineral sulfida yang menghasilkan asam sulfat. Mineral sulfida tersebut di
antaranya pirit dan markasit (FeS2), kalkopirit (CuFeS2), dan arsenopirit (FeAsS)
(Skousen et al., 1998). Di lokasi pertambangan batu bara mineral sulfida yang
umum dijumpai adalah pirit dan markasit (FeS2). Mineral ini ketersediaannya
cukup signifikan di dalam lapisan batu bara, overburden, dan interburden.
Sehingga, pirit merupakan penghasil air asam tambang utama di lokasi
pertambangan batu bara (Salomons, 1995, ICARD, 1997, dalam Nguyen, 2008).

9
2.4.2 Karakteristik Limbah Cair
Limbah cair baik domestik maupun non domestik mempunyai beberapa
karakteristik sesuai dengan sumbernya, dimana karakteristik limbah cair dapat
digolongkan pada karakteristik fisik, kimia, dan biologi yang diuraikan sebagai
berikut (Metcalf and Eddy, 2008).
1. Karakteristik Fisik
Karakteristik fisika air limbah yang perlu diketahui adalah total solid, bau,
temperatur, densitas, warna, konduktivitas, dan turbidity.
a. Total Solid (TS)
Total solid adalah semua materi yang tersisa setelah proses evaporasi
pada suhu 103-105°C. Karakteristik yang bersumber dari saluran air
domestik, industri, erosi tanah, dan infiltrasi ini dapat menyebabkan
bangunan pengolahan penug dengan sludge dan kondisi anaerob dapat
tercipta sehingga mengganggu proses pengolahan.
b. Bau
Disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses dekomposisi
materi atau penambahan substansi pada limbah.
c. Temperatur
Temperatur ini mempengaruhi konsentrasi oksigen terlarut di dalam
air. Air yang baik mempunyai temperatur normal 8°C dari suhu kamar
27°C. Semakin tinggi temperatur air (>27°C) maka kandungan
oksigen dalam air berkurang atau sebaliknya.
d. Density
Density adalah perbandingan anatara massa dengan volume yang
dinyatakan sebagai slug/ft3 (kg/m3).
e. Warna
Pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring dengan waktu
dan meningkatnya kondisi anaerob, warna limbah berubah dari yang
abu–abu menjadi kehitaman.
f. Kekeruhan

10
Kekeruhan diukur dengan perbandingan antara intensitas cahaya yang
dipendarkan oleh sampel air limbah dengan cahaya yang dipendarkan
oleh suspensi standar pada konsentrasi yang sama (Eddy, 2008).
2. Karateristik Kimia
Pada air limbah ada tiga karakteristik kimia yang perlu diidentifikasi
yaitu bahan organik, anorganik, dan gas.
a. Bahan organik
Pada air limbah bahan organik bersumber dari hewan, tumbuhan, dan
aktivitas manusia. Bahan organik itu sendiri terdiri dari C, H, O, N
yang menjadi karakteristik kimia adalah protein, karbohidrat, lemak
dan minyak, surfaktan, pestisida dan fenol, dimana sumbernya adalah
limbah domestik, komersil, industri kecuali pestisida yang bersumber
dari pertanian.
b. Bahan anorganik
Jumlah bahan anorganik meningkat sejalan dan dipengaruhi oleh asal
air limbah. Pada umumnya berupa senyawa-senyawa yang
mengandung logam berat (Fe, Cu, Pb, dan Mn), asam kuat dan basa
kuat, senyawa fosfat senyawa-senyawa nitrogen (amoniak, nitrit, dan
nitrat), dan juga senyawasenyawa belerang (sulfat dan hidrogen
sulfida).
c. Gas
Gas yang umumnya ditemukan dalam limbah cair yang tidak diolah
adalah nitrogen (N2), oksigen (O2), metana (CH4), hidrogen sulfida
(H2S), amoniak (NH3), dan karbondioksida (Eddy, 2008).
3. Karakteristik Biologi
Pada air limbah, karakteristik biologi menjadi dasar untuk mengontrol
timbulnya penyakit yang dikarenakan organisme pathogen. Karakteristik
biologi tersebut seperti bakteri dan mikroorganisme lainnya yang terdapat
dalam dekomposisi dan stabilitas senyawa organik (Eddy, 2008).

11
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan Kerja Praktek adalah
observasi lapangan oleh mahasiswa kerja praktek dengan bimbingan langsung oleh

pembimbing dari pihak PT. Kaltim Prima Coal (KPC) serta bimbingan dosen dari
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Teknologi Nasional Malang.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah :
1. Turut berperan serta dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan
kualitas lingkungan PT. Kaltim Prima Coal (KPC), Kabupaten Kutai Timur.
2. Metode Penelitian Lapangan
Metode ini digunakan dalam pengumpulan data, adapun cara yang dipakai
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Yaitu metode pengumpulan kuantitatif dan kualitatif dengan pengamatan
secara langsung objek kerja praktek guna mendapatkan data.
b. Interview
Yaitu teknik pengumpulan data kualitatif dengan cara wawancara
langsung pada pihak yang menangani Pengolahan Pngelolaan
lingkungan PT. Kaltim Prima Coal (KPC), Kabupaten Kutai Timur.
c. Metode Penelitian kepustakaan
Metode ini dilakukan dengan cara membaca literatur yang berhubungan
dengan Sistem Pengolahan Lingkungan Perusahaan Batu bara, selain itu
data lain yang dapat membantu dalam penyusunan laporan.
3. Pengumpulan dan pengambilan data tentang Sistem Pengolahan

lingkungan PT. Kaltim Prima Coal (KPC), Kabupaten Kutai Timur,


diantaranya :
- Sumber pencemar lingkungan pada PT. Kaltim Prima Coal (KPC),
Kabupaten Kutai Timur.
12
- Sistem pengolahan lingkungan pada PT. Kaltim Prima Coal (KPC),
Kabupaten Kutai Timur.
- Data informasi beban pencemar.
- Peta lokasi, layout, dan dokumentasi dari setiap sistem pengolahan
lingkungan pada PT. Kaltim Prima Coal (KPC), Kabupaten Kutai Timur.
3.2 Rencana Pelaksanaan Kerja Praktek
1. Pelaksanaan Kerja Praktek akan dibagi dalam beberapa tahapan kegiatan
antara lain:
a. Pengarahan pelaksanaan Kerja Praktek oleh dosen pembimbing.
b. Pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek di perusahaan.
c. Pembuatan laporan Kerja Praktek beserta bimbingan laporan.
d. Penyerahan laporan Kerja Praktek di perusahaan.
2. Pada proses pelaksanaan Kerja Praktek di lapangan pihak perusahaan
mempunyai wewenang penuh terhadap proses pendidikan mahasiswa,
terutama penyerapan pengetahuan aplikatif di perusahaan.
3. Setelah Kerja Praktek di lapangan selesai mahasiswa wajib membuat laporan
Kerja Praktek yang dibimbing oleh dosen pembimbing Kerja Praktek.
4. Penilaian Kerja Praktek terdiri dari dua unsur, yaitu penilaian dari pihak
instansi atau perusahaan dimana Kerja Praktek dilaksanakan dan pihak
Jurusan Teknik Lingkungan ITN Malang, yang akan dilakukan oleh seorang
dosen penguji.
Kerja praktek ini dilaksanakan selama 30 hari kerja yang diharapkan dapat
dimulai pada bulan Juli sampai agustus 2020. Berikut jadwal rencana kerja praktek
yang direncanakan.

13
Jadwal rencana kerja praktek
Bulan
No
Rencana Kegiatan Mingg Mingg Mingg Mingg
.
u ke- 1 u ke-2 u ke-3 u ke- 4
1 Orientasi/Pengenalan Perusahaan
2 Observasi Lapangan
3 Praktek Lapangan
4 Pembuatan Laporan

3.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Sesuai dengan jadwal perkuliahan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Malang tahun akademik 2019/2020 kami mengajukan kerja
praktek pada tanggal :
Waktu : Diusulkan mulai tanggal 13 Juli – 15 Agustus 2020
Tempat : PT. Kaltim Prima Coal (KPC), Kabupaten Kutai Timur.
3.4 Pelaksana KerjaPraktek
Nama : Nabila Suci Adani
NIM : 17.26.034
Jurusan : Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil Dan
Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang
No. Telepon : +681345165700
E-mail : nabilasuci3009@gmail.com

Jurusan Teknik Lingkungan


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Jl. Bendungan sigura-gura No. 2 malang 65145
Phone : (0341) 551 431
Fax : (0341) 55301

14
BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal kegiatan kerja praktek ini Saya ajukan, semoga dapat
memberikan penjelasan maksud dan tujuan kerja praktek sekaligus sebagai
pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dan karyawan di PT. Kaltim Prima Coal
(KPC), Kabupaten Kutai Timur, Kalimatan Timur, dalam menerima saya selaku
mahasiswa tingakat sarjana Strata-1 (S-1) program studi Teknik Lingkungan yang
akan melaksanakan kerja praktek di PT. Kaltim Prima Coal (KPC), Kabupaten
Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Besar harapan Saya untuk dapat melaksanakan kerja praktek di PT. Kaltim
Prima Coal (KPC), karena akan menjadi suatu pengalaman yang sangat berharga
bagi saya untuk memperdalam pemahaman teori yang telah dipelajari selama ini,
khususnya Limbah Padat, Limbah B3, Pencemaran Udara dan Limbah Cair. Atas
perhatian dan kerja samanya, saya ucapkan terima kasih.

Malang, Juni 2020

Penyusun

15
BIODATA PELAKSANA

Nama : Nabila Suci Adani


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat / Tgl Lahir : Balikpapan / 30 September 1999
Alamat Asal : Jalan Poros Kebun Agung
No. Telp : 081345165700
Email : nabilasuci3009@gmail.com
No. Mahasiswa : 1726034
Semeter : VI (enam)
IPK : 3,53
Jurusan : Teknik Lingkungan
Fakultas : Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institusi : Institut Teknologi Nasional Malang
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah

Pendidikan Formal :
Tahun Pendidikan
2004 – 2005 TK Pembina Berau
2005 – 2011 SDN 018 Berau
2011 – 2014 SMPN 9 Berau
2014 – 2015 SMAN 4 Berau
2015 – 2017 SMAN 2 Samarinda
2017 – Sekarang Institut Teknologi Nasional Malang

16
Kegiatan Kemahasiswaan dan Organisasi

NO NAMA POSISI TAHUN

Pengenalan Kehidupan
1 Peserta 2017
Kampus Mahasiswa Baru

Pelatihan Keorganisasian
2 Mahasiswa Teknik Peserta 2017
Lingkungan

3 Vox Coeleistis Choir Anggota 2017-2019

4 Hari Bumi Panitia 2018

Himpunan Mahasiswa Teknik


Anggota
5 Lingkungan ITN Malang 2018-2019
Dalam Negri

Himpunan Mahasiswa Teknik


Sekretaris
6 Lingkungan ITN Malang 2019-2020
Umum

Jurusan Teknik Lingkungan


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Jl. Bendungan sigura-gura No. 2 malang 65145
Phone : (0341) 551 431
Fax : (0341) 553015

17
DAFTAR PUSTAKA

Anggreni, Maria Winda. 2012. Pengelolaan Limbah Padat Sebagai Bagian


Penerapan Konsep Green Building. Depok : Universitas Indonesia

Budiyono, Afif. 2001. Pencemaran Udara : Dampak Pencemaran Udara Pada


Lingkungan. Penelitian Bidang Pengkajian Ozon dan Polusi Udara. Pusat
Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim

Faroqi, Adam, dkk. 2017. Perancangan Alat Pendeteksi Kadar Polusi Udara
Mengunakan Sensor Gas Mq-7 Dengan Teknologi Wireless Hc-05.
Bandung : Institut Teknologi Bandung

Hidayat, Luthfi. 2017. Pengelolaan Lingkungan Areal Tambang Batu Bara Studi
Kasus Pengelolaan Air Asam Tambang (Acid Mining Drainage) Di PT.
Bhumi Rantau Energi Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan). Semarang:
Universitas Negeri Semarang.

Kramawijaya, Agung Ghani. 2017. Kajian Emisi Partikulat Dan Gas Dari Suatu
Pertambangan Nikel Di Halmahera Tengah, Institut Teknologi Nasional
Bandung.

Setiyono. 2001. Dasar Hukum Pengelolaan Limbah B3. Jurnal Teknologi


Lingkungan

Utami, Khurnia Tri dan Syafrudin. 2018. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
Dan Beracun (B3) Studi Kasus PT. Holcim Indonesia, Tbk Naroggong
Plant. Semarang : Universitas Diponegoro

18

Anda mungkin juga menyukai