Anda di halaman 1dari 7

Seberkas luka Seorang Anak juga Sebagai Seorang Istri

Perjalanan hidup seorang anak wanita yang jauh dari orang tua dan saudara.
Dimana sudah keharusan seorang wanita yang sudah diperistri harus berbakti kepada
suaminya. Sehingga harus jauh dari orang tua dan saudaranya ikut serta kemana
suaminya pergi. Tahun sudah berlalu hari demi hari sudah dilalui mengarunggi bahtera
kehidupan baru dengan seorang suami. Giliran tiba anugerah dari ilahi dikaruniani
seorang anak laki-laki yang mungil lucu . Bertambah kebahagian yang tidak dikira
kedatangan sikecil itu . Kehidupan setiap hari pun mulai berganti berpikir gimana untuk
mencari tambahan nafkah kali ini. Kedatangan sikecil berarti bertambah pula biaya
hidup ini. Seorang suami yang kerjanya Cuma sopir penjemput karyawan sawit yang
gajinya pas-pasan untuk membeli susu si kecil yang membuat seorang istri bertekat
membuka warung kopi membantu sang suami memenuhi kebutuhan hidup. Demi untuk
membesarkan seoarang anak sorang istri ikut berjuang mencari nafkah siang dan malam
tanpa henti. Kehidupan yang sangat panas pun dilakukan tanpa merasakan letih dan
lelah . Setelah kehidupan mulai berkecukupan tahun berjalan tak terasa muncul
anugerah yang tidak disangka yaitu kehadiran seorang bayi cantik yang manis. Dengan
kehadiran si mungil cantik tadi terasa lengkap sudah keluarga yang penuh bahagia.

Tak terasa hari demi hari sudah terlewati si mungil laki-laki dan si cantik
tumbuh besar kehidupan pun mulai bertambah besar biaya kehidupan semakin
bertambah. Tapi seorang istri tidak putus asa untuk membesarkan kedua anak-anaknya
itu walaupun hanya dengan berjualan kopi ,mie rebus semangatnya tetap berkobar.
Sementara seorang suami gak tahu keberadaannya setiap harinya . Sekali pulang hanya
bisa marah-marah kemudian pergi lagi tanpa memberikan nafkah. Jika ada barang
berharga selalu diabil dan digadaikan tanpa alasan . Kehidupan mulai timbul rasa pahit
karena kesenjangan seorang suami yang selalu berbuat tidak baik terhadap istri . Tak di
sangka seorang suami terjerumus kedalam lebah Narkoba.

Disaat suami dikarangtina kehidupan mencari nafkah kembali seorang istri yang
harus memenuhinya dan membesarkan kedua anaknya sendiri tanpa ada bantuan dari
siapapun . Rasa batin terasa tersiksa karena dalam keadaan begini tak seorang pun
saudara dan orang tua yang menemani . Kehidupan terasa pedih dan batin tersiksa
karena menyimpan beban sendiri tanpa adanya orang tua kandung . Apa boleh dikata
nasi sudah jadi bubur perjalan kehidupan dan takdir sudah ditangan tidak bisa dirubah.
Karena sudah pilihan dan resiko jika bersuamikan orang sebrang.

Disaat kehidupan yang serba kesulitan datanglah seorang sahabat yang


menawarkan ikut mengajar di madrasah alhamdullilah masih ada orang yang percaya .
Setelah seorang istri menerima tawaran itu mulailah mengajar dimadrasah . Hari demi
hari telah dilalui tiba saatnya ada penawaran ikut kuliah Terbuka jenjang S1. Pada saat
itulah seorang istri itu mendaftarkan diri ke fakultas Terbuka . Dari situlah seorang istri
bangkit dan semangat demi anak-anak harus kuat dan bangun dari ketepurukan. Setelah
sekian bulan menjalani bangku perkulihan terasa hidup kembali karena bertemu dengan
rekan –rekan , sahabat yang selalu memberi semangat. Tidak disangka ada penawaran
mengajar di salah satu pondok pesantren yang tidak jauh dari tempat tinggal. Seorang
istri sangat bersyukur dibalik kesulitan ada kemudahan yang diberikan allah. Setelah
enam bulan dilalui seorang suami telah pulang dari karangtina .Semoga aja dari
peristiwa itu sang suami bisa sadar dan bisa menggambil hikmanya dari apa yang sudah
dilaluinya. Berkat kesabaran seorang istri dan ketaatannya alhamdullilah suaminya ada
perubahan . Dari perjalanan seorang istri di bangku perkuliahan sudah mendekati sesi
akhir sekripsi. Seorang istri sangat bahagia sekali karena perjuangannya selama 5 tahun
dibangku kuliah tidak sia-sia sebelum mendapkan gelar seorang istri sudah mengabdi di
madrasah maupun dipondok pesantren yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Setelah
selesai wisuda seorang istri melanjutkan mengabdi dimadrasah sebelumnya karena di
berikan kepercayaan untuk memimpin madrasah tersebut oleh Yayasan. Sehingga harus
keluar dari pondok pesantren dan memilih di madrasah awal masuk mengabdi. Selang
tahun berikutnya datang seorang guru PNS yang sudah ditugaskan untuk mengantikan
posisinya. Akhirnya seorang istri tadi senang ada yang bisa membantunya untuk
memajukan madrasah tersebut. Seorang istri senang mengajar dibandingkan dengan
urusan di luar sekolah. Karena mengajar dekat dengan anak-anak jadi ilmu yang didapat
selama di bangku kuliah bisa di transferkan langsung ke anak-anak.

Selang tahun pengabdianya datang musibah yang tidak di duga yaitu mendengar
kabar berita saudara laki-lakinya meninggal dunia. Isak tagis tidak bisa dibendung
karena tidak percaya saudaranya akan pergi secepat itu. Karena keadaan dan Jarak yang
tidak memungkinkan seorang istri tidak bisa pulang . Hanya bisa memberikan doa
semoga saudaraku khusnul khotimah dan di terima disisinya al-fatihah amiin ..amiin.
Tahun berikutnya datang kabar buruk kembali menyelimuti seorang istri yaitu kabar
ibunda tercintanya kecelakaan dan meninggal dunia rasa kecewa yang begitu
mendalam itu sudah pasti karena sebelum ibundanya pergi sudah ada rencana mau
pulang untuk kumpul semua keluarga . Tapi tuhan berkehendak lain , rasa sedih tidak
bisa menahan tanggisan . Seorang istri bergegas merapikan pakaian kedalam tas dan
mendatangi keluarga suaminya memberitahukan bahwa ibundanya sudah tiada dan
meminta pamit mau pulang. Sedangkan suaminya tidak ada dirumah ada di luar kota
setelah berpamitan seorang istri memberitahukan kepada suaminya meminta ijin untuk
pulang dan sumainya mengijinkan dan menunggu di bandara dekat suaminya berada.
Setelah selesai berkemas dan berpamitan seorang istri di temani anak perempuanya
bergegas berangkat diantarkan saudara dari suaminya dan anak laki-lakinya ke bandara
Silampari . Sesampai di bandara seorang istri bergegas keloket membeli tiket pesawat
jurusan ke Jogja tapi gak ada , karena diwaktu itu gak ada pesawat yang jurusan
lansung keJogja adanya translit ke Jakarta . Apa boleh buat terpaksa beli tiket jurusan
ke Jakarta.

Setibanya pesawat seorang istri bergegas melaju masuk kedalam pesawat dan
mencari tempat duduk sesuai di tiket. Perjalanan kurang lebih 45 menit sampailah di
bandara Adi Sucipto setelah turun dari pesawat seorang suami sudah ada disana. Dan
bergegas kembali mencari tiket jurusan ke Jogja ternyata pesawat yang berangkat awal
tinggal satu kursi. Karena salah teknis dari pihak bandara pembelian tiket yang
terdaftar berangkat awal adalah suaminya. Sehingga seorang istri dan anak
perempuanya terpaksa harus menunggu dua jam berikutnya. Rasa sedih tidak
terbendung lagi hari sudah mulai sore pesawat juga belum tiba . dikarenakan terjadi
kesalahan teknis . Pihak kelurga menghubungi gimana mau ditunggu apa tidak karena
hari sudah gelap kasihan jenazahnya sudah terlalu lama alangkah baiknya disegerakan.
Walaupun dengan berat hati seorang istri berkata saya sudah mengikhlaskan kepergian
ibundaku . Sambil berkata maafkan anakmu tidak bisa mengantarkan kepergianmu
untuk yang terakhir kalinya. Semoga allah mengampuni segala dosa-dosamu dan
menempatkanmu di sisinya. Al- fatihah amiin..amiin ya robbal alamiin. Memang kita
semua pasti akan kembali juga tidak ada yang bisa di sesali jika allah sudah
berkehendak. Teringat perjuangan seorang ibunda yang penuh kasih sayang demi
membesarkan anak-anaknya dilalui dengan kehidupan yang panas. Setelah pesawat tiba
seorang istri dan anaknya menarik tas naik kepesawat dan seorang pramugari cantik
menghampiri dan bertanya mana tiketnya ada berapa orang ibu? Seorang istri
menunjukkan tiket tersebut dan berkata saya dengan anak saya kemudian pramugari itu
menunjukkan dan mengantarkan ketempat duduk dan mempersilahkan duduk. Sesaat
didalam pesawat belum berangkat seorang istri menghubungi kembali sang suami sudah
dimana ? Sang Suami menjawab saya sudah sampai di bandara gimana dengan kamu
apa sudah berangkat? Sang istri berkata ini baru mau berangkat sudahnya ini diminta
untuk mematikan ponsel sang suami menjawab ya sudah saya tunggu di bandara nanti
kita ketemuan di bandara saja , sang istri lalu mematikan ponsel sesuai intruksi dari
pramugari . Selama perjalanan menuju bandara Solo sang istri tidak lepas dari surat
yasin dan alfatihah yang ditujukan kepada ibundanya.

Pesawat sudah sampai di bandara solo pintu pesawat terbuka seorang pramugari
mempersilahkan turun dan mengucapkan terima kasih ibu sang istri pun menjawab
sama –sama sambil tersenyum. Sang istri kemudian mengambil tas dan terus berjalan
menuju lobi dimana sang suaminya sudah menunggu dan keluarga yang menjemputpun
sudah tiba juga . kemudian bergegas menuju mobil untuk melanjutkan perjalanan
pulang . Mobil terus laju berjalan menuju arah kerumah + 1 jam perjalanan sampailah
dirumah sang istri turun dari mobil dan mengetuk pintu sambil memgucapkan salam
keadaan sangat sepi sekali tidak ada keramaian hanya tinggal saudara –saudara Dan
ayah yang bergelimpangan baring di ruang tengah sungguh terasa sepi sekali.
Bangunlah sang ayah kemudian sang anak mencium tangannya sambil berkata meminta
maaf atas keterlambatannya sang ayah berkata semuanya sudah ditentukan yang maha
kuasa bersabarlah nak ! kemudian sang kakak menghampiri dan berkata sudahlah dek
ini sudah ketentuan allah kita harus bisa menerima dengan ikhlas dan sabar. Kita
sebagai seorang anak hanya bisa mendoakannya walaupun adek gak bisa bertemu
dengan ibunda karena jarak yang jauh tapi gak apa-apa toh sekarang kita bisa
berkumpul kembali. Suara tangisan terdengar dari saudara perempuannya yang lain ,
dan berkata dek kita sudah kehilangan seorang ibu yang selalu menemani kita diwaktu
sulit maupun senang sang adek berkata ya kak kita belum bisa membahagiakannya
tetapi dia sudah pergi meninggalkan kita semuanya untuk selama-lamanya. Kita semua
pasti akan kembali juga kepadanya entah kapan kita tidak tahu yang terpenting kuatkan
iman dan taqwa kita . Kenagan sang ibunda masih terlintas di mata sang anak . Setelah
istirahat sejenak terdengarlah suara azan subuh berkumandang bergegaslah sang anak
tadi bagun dan mengambil air wudhu dan berjalan menuju ke masjid untuk sholat subuh
berjamah setelah selesai berdoa sang anak tadi keluar dan bersalaman dengan para
jamaah subuh. Setelah matahari mulai tiba sampailah saatnya sang anak tadi
mengambil air wudhu dan berjalan menuju makam ibundanya sampailah di depan
gerbang makam sang anak melepaskan alas kaki dan mengucapkan salam
Assalamu’alaikum Wr.Wb ... ahli kubur sambil berjalan berlahan menuju makam
ibundanya sang anak menyiramkan air dan bunga diatas kuburan ibundanya sambil
berdoa membaca tasbih,takbir,tahmid dan zikir dan diakhiri dengan doa dan al fatihah.
Selesai sudah rangkaian perjalanan seorang istri juga seorang anak yang merasa belum
bisa membahagiakan ibundanya .
BIODATA

Penulis bernama lengkap Suprihatin,S.Pd.SD lahir di Gunung Kidul 20 April 1979,


Alamatnya di Jl. Poros Tran Subur Dusun I Blok A SP4 Desa Setia Marga Kecamatan
Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara dengan nomor whastsapp 082261621165,
Dengan pernah mengenyam Pendidikan tingkat SDN Pilang Rejo , SMPN Katongan
hingga SMK Teruna Jaya Nglipar di tanah kelahirannya Kabupaten Gunung Kidul
Provinsi Jogjakarta. Menamatkan pendidikan Strara 1 pada tahun 2013, jurusan PGSD,
di Universitas Terbuka UPJJ Palembang. Sebelum kuliah sudah mengajar di MIS
Muhajirin dari tahun 2005 sampai saat ini. Semasa Kuliah Penulis pernah juga mengajar
di pondok pesantren AL Muwahidin dari tahun 2007-2013 di Marga Baru Kecamatan
Muara Lakaitan , dan pada tahun 2013- 2017 diberi kepercayaan sebagai kepala sekolah
MIS Muhajirin , setelah ada pengganti kepala sekolah saat ini penulis masih mengajar
di MIS Muhajirin , pada tahun 2017-2018 diamanahkan menjadi guru kelas II dan
tahun berikutnya di amanahkan menjadi guru kelas VI dan di tahun 2019-2021 di beri
amanah menjadi guru kelas I sampai saat ini dan juga di beri kepercayaan oleh Yayasan
Muhajirin menjadi kepala sekolah MDTA Muhajirin serta sebagai penggelola RA
Muhajirin hingga saat ini. Bagi penulis menuntut ilmu itu keharusan dan kewajiban
untuk memperbarui ilmu yang belum pernah didapatkan . Karena semangat belajar yang
tidak pernah lelah untuk mencari ilmu pada tahun 2021 penulis akhirnya bergabung
sebagai peserta di Sekolah Guru Indonesia (SGI) Kabupaten Musi Rawas angkartan 44.

Anda mungkin juga menyukai