TAXN6023
Advanced Taxation
Week 3
Non Profit and Foundation Taxation
LO1: Explain leasing taxation, built operate and transfer - BOT, nonprofit and foundation
taxation
YAYASAN
Memahami definisi Yayasan dibentuk berdasarkan UU Nomor 16 Tahun 2001 tentang
Yayasan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004. Menurut
undang-undang, Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan
dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
Hal-hal prinsip yang perlu dipahami tentang Yayasan adalah sebagai berikut
1. Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas pembina, pengurus, dan pengawas.
2. Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan
tujuannnya dengan cara mendirikan badan usaha dan atau ikut serta dalam suatu badan
usaha, dengan syarat sebagai berikut.
Sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan.
Bentuk usaha tempat investasi bersifat perspektif dengan ketentuan seluruh
penyertaan tersebut paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari seluruh nilai
kekayaan Yayasan.
Anggota pembina, pengurus, dan pengawas Yayasan dilarang merangkap sebagai
anggota direksi atau pengurus dan anggota dewan komisaris atau pengawas dari badan
usaha.
3. Yayasan tidak boleh membagikan hasil kegiatan usaha kepada pembina, pengurus, dan
pengawas.
4. Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh
Yayasan berdasarkan undang-undang, dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung
atau tidak langsung, baik dalam bentuk gaji, upah, maupun honorarium, atau bentuk lain
yang dapat dinilai dengan uang kepada pembina, pengurus dan pengawas, kecuali:
Bukan pendiri Yayasan dan tidak terafiliasi dengan pendiri, pembina, dan pengawas.
Melaksanakan kepengurusan yayasan secara langsung dan penuh.
5. Kekayaan Yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang
atau barang. Selain itu kekayaan yayasan dapat diperoleh dari hal-hal berikut ini.
Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh Yayasan
berdasarkan undang-undang, dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung atau tidak
langsung, baik dalam bentuk gaji, upah, maupun honorarium, atau bentuk lain yang dapat
dinilai dengan uang kepada pembina, pengurus dan pengawas.
YAYASAN PENDIDIKAN
Bidang Pendidikan dan/atau Penelitian dan Pengembangan
o Penghasilan yang merupakan Objek PPH termasuk :
- Uang pendaftaran dan uang pangkal
- Uang seleksi penerimaan siswa/mahasiswa/ peserta pendidikan
- Uang pembangunan gedung/pengadaan prasarana atau pembayaran lainnya dengan
nama dan bentuk apapun yang berkaitan dengan keberadaan
siswa/mahasiswa/peserta pendidikan.
- Uang SPP, uang SKS, uang ujian , uang kursus, uang seminar/lokakarya dsb.
- Penghasilan dari kontrak kerja dalam penelitian
- Penghasilan lainnya yang dikaitkan dengan jasa penyelenggaraan
pengajaran/pendidikan/pelatihan/ dengan nama dan dalam bentuk apapun.
o Sisa Lebih
Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak
dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar
pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan
prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu
paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, yang ketentuannya diatur
lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
Sisa lebih adalah selisih dari seluruh penerimaan yang merupakan objek Pajak Penghasilan
selain penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan tersendiri, dikurangi dengan
pengeluaran untuk biaya operasional sehari-hari badan atau lembaga nirlaba.
Sisa Lebih yang diperoleh Badan atau Lembaga Nirlaba yang bergerak dibidang pendidikan
dan/atau bidang penelitian dan pengembangan ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan
Yang dimaksud dengan Pembangunan dan Pengadaan Sarana dan Prasarana adalah
pembelian, pengadaan dan/atau pembangunan fisik sarana dan prasarana kegiatan pendidikan
dan/atau penelitian dan pengembangan yang meliputi:
Contoh:
Lembaga Nirlaba (Yayasan ABC) yang bergerak di bidang pendidikan dan telah terdaftar di
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun 2010 mempunyai sisa lebih sebesar Rp
300 Juta. Maka jika dalam jangka waktu 4 (empat) tahun sejak 2010 (yaitu paling lama 2014)
Yayasan ABC menggunakan seluruh sisa lebih senilai Rp 300 Juta tadi untuk membangun
sarana dan prasarana kegiatan pendidikan, (misalnya untuk membangun gedung olahraga),
maka atas Sisa Lebih Rp 300 Juta tersebut dikecualikan dari objek pajak (bukan objek pajak),
sehingga tidak ada PPh yang terutang atas Sisa Lebih Rp 300 Juta tersebut.
Badan atau lembaga nirlaba adalah badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang
pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi
yang membidanginya.
Badan atau Lembaga Nirlaba yang menggunakan Sisa Lebih untuk pembangunan dan
pengadaan sarana dan prasarana wajib membuat:
1. Pernyataan bahwa:
Ketentuan Pembukuan bagi Sisa Lebih yang akan dipakai untuk pembangunan dan
pengadaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan:
1. Sisa Lebih yang diterima/diperoleh yang akan digunakan untuk pembangunan dan
pengadaaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan
pengembangan dialihkan ke akun dana pembangunan dan pengadaan sarana dan
prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan;
2. Pembukuan atas pengunaan dana pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana
kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan dilakukan dengan cara:
o Mendebet:
1. akun aktiva; dan
2. akun dana pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan
pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan
o Mengkredit:
1. kas atau utang; dan
2. akun modal badan atau lembaga nirlaba
3. Atas pengeluaran untuk pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan
pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan yang berasal dari Sisa Lebih, tidak
boleh dilakukan penyusutan.
4. Apabila pembangunan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian
dan pengembangan dibiayai dengan dana pinjaman, biaya bunga atas dana pinjaman
Menurut UU PPh, Yayasan adalah subjek pajak. Yayasan menjadi wajib pajak jika
menerima atau memperoleh penghasilan yang merupakan objek pajak. Namun, meskipun
tidak menerima atau memperoleh penghasilan yang merupakan objek pajak, Yayasan tetap
menjadi wajib pajak jika memenuhi kriteria sebagai pemotong pajak. Terdapat berbagai
bentuk organisasi nirlaba/yayasan. Dalam Yayasan Pendidikan kita mengenal Sisa Lebih.
Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam
bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada
instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana
kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama
4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, yang ketentuannya diatur lebih lanjut
dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. Karena itu yayasan/organisasi nirlaba
perlu memperhatikan hal – hal khusus dalam aspek pemajakannya.