Kelompok 2 :
UNIVERSITAS JEMBER
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulisan panjatkan kehadirat allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul ”Pajak Penghasilan Umum.” Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas kuliah Perpajakan pada Program Studi Diploma III Jurusan Manajemen
Perusahaan Universitas Jember.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaikan penulisan makalah, yakni :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan pajak?
2. Apa saja yang termasuk subjek pajak dan wajib pajak?
3. Apa itu objek pajak?
4. Apa yang di maksud Penghasilan Kena Pajak?
5. Apa yang di maksud Penghasilan Tidak Kena Pajak?
6. Bagaimana cara menghitung tarif pajak?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian pajak
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam subjek pajak dan wajib
pajak
3. Untuk mengetahui arti dari objek pajak
4. Untuk mengetahui Penghasilan Kena Pajak
5. Untuk mengetahui Penghasilan Tidak Kena Pajak
6. Untuk mengetahui cara menghitung tarif pajak
a.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pajak
Dari definisi ini akan bahas dan analisa di bawah ini lebih
memahaminya.
tersebut (rakyatnya).
- Wajib pajak yang dipotong PPh pasal 21 adalah orang pribadi yang
merupakan:
l. Pegawai.
dll.
kegiatan tersebut
a) Pejabat perwakilan diplomatic dan konsulat atau pejabat Iain dari Negara
asing dan orang - orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada
dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat bukan warga Negara
Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain
C. Objek Pajak
ekonomis yang diterima atau diperoleh baik dari Indonesia maupun dari luar
1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh secara teratur berupa gaji, uang
komisaris atau anggota dewan pengawas), premi bulanan, uang lembur, uang
sokongan, uang tunggu, uang ganti rugi, tunjangan istri, tunjangan anak,
anak, bea siswa, hadiah, premi asuransi yang dibayar pemberi kerja, dan
tahun baru, bonus, premi tahunan, dan penghasilan teratur lainnya dengan
nama apapun;
4. Uang tebusan pensiun, uang Tabungan Hari Tua atau Tunjangan Hari Tua
5. Honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam
bentuk apapun, komisi, bea siswa, dan pembayaran lain sebagai imbalan
sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib
6. Gaji dan tunjangan-tunjangan lain yang terkait dengan gaji yang diterima
oleh Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil serta uang pensiun dan tunjangan-
tunjangan lain yang sifatnya terkait dengan uang pensiun yang diterima oleh
1. Bantuan atau sumbangan, termasuk di dalamnya zakat. Selain itu, ada juga
2. Harta warisan juga tidak termasuk objek pajak penghasilan, namun Anda
tersebut dibagikan.
3. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh subjek pajak badan sebagai
diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dari wajib
pajak atau pemerintah, kecuali yang diberikan oleh bukan wajib pajak, wajib
pajak yang dikenakan pajak secara final atau wajib pajak yang menggunakan
dalam bentuk uang dan bisa berbentuk barang. Sedangkan untuk kenikmatan,
6. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas
sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, BUMN, atau BUMD dari
penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan
cadangan laba yang ditahan dan bagi perseroan terbatas, BUMN, dan BUMD,
kepemilikan sahamnya paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor.
7. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun. Ini bisa dianggap sebagai
dimaksud pada poin sebelumnya, maka juga bisa dianggap sebagai bukan
objek pajak. Namun masih dianggap jika dalam bidang-bidang tertentu yang
investasi kolektif.
berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan
Setiap Wajib Pajak (WP) yang memiliki penghasilan, punya hak dan
Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi (OP), ada batasan Penghasilan Tidak
adalah orang pribadi atau badan yang meliputi pembayar, pemotong, atau
batas penghasilan yang tidak dikenakan pajak. Subjek pajak adalah orang
pribadi, badan, dan Bentuk Usaha Tetap (BUT). Perhitungan pajak berlaku
sama untuk semua kalangan. Sementara yang menjadi objek pajak adalah
wajib pajak. Jadi, penghasilan kena pajak adalah penghasilan wajib pajak
yang menjadi dasar menghitung pajak penghasilan dalam satu tahun pajak.
mengalikan dengan tarif progresif PPh Pasal 17 untuk mengetahui besar PPh
Terutang.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang PPh. Salah satu poin yang
diatur dalam UU No. 36 Tahun 2008, tepatnya pada Pasal 17, adalah tarif PPh
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah jumlah nilai penghasilan bruto
bagi wajib pajak yang tidak dikenakan pajak. Besarnya PTKP ditentukan
berdasarkan kondisi awal tahun kalender. Kecuali bagi pegaway yang baru
datang dan menetap di Indonesia tidak pada awal tahun maka PTKP sesuai
kondisi pada awal bulan. Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No.
Rp54.000.000
semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi
Semenda lurus : Mertua, anak tiri ,Saudara kandung dan saudara ipar
pengurangan PTKP.
F. Tarif Pajak dan Cara Perhitungannya
Tarif PPh 21
juta
Diatas 500 juta 30% Tidak terbatas
Contoh :
- 5% x Rp 50.000.000= Rp 2.500.000
- Jumlah Rp 38.750.000
- 5% x Rp 50.000.000= Rp 3.000.000
- 15% x Rp 200.000.000= RP 36.000.000
- Jumlah Rp 46.500.000
perusaahaan
- Jaminan Kecelakaan Kerja xxxx
- Jaminan Kematian xxxx
- Jaminan Kesehatan xxxx
- Tunjangan PPh 21 yang dibayarkan xxxx +
perusahaan
Jumlah xxxx
Dikurangi
- Biaya jabatan (ingat nilai maximalnya) xxxx
- Iuran Pensiun/Iuran JHT yang dibayarkan xxxx
karyawan
- Iuran BPJS yang dibayarkan karyawan xxxx +
Jumlah xxxx -
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-
akuntansi/article/viewFile/2273/1390
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-
akuntansi/article/viewFile/2273/1390
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-
akuntansi/article/viewFile/2273/1390
https://klikpajak.id/blog/berita-regulasi/pengertian-penghasilan-
kena-pajak-dan-cara-menghitung-pph-17/
https://klikpajak.id/blog/berita-regulasi/apa-itu-pajak-penghasilan-
tidak-kena-pajak/
https://www.cermati.com/artikel/cara-menghitung-pajak-
penghasilan-bagi-lajang-dan-suami-istri
https://tirto.id/cara-menghitung-pajak-penghasilan-dan-contoh-
simulasi-ekTU