Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRATIKUM ILMU GULMA

PENGARUH ALLELOPATI TERHADAP PERKECAMBAHAN

DISUSUN OLEH :

JANE ROSE BARBALINA

2022120040

LABORATORIUM TANAMAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN

JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jagung merupakan bahan makanan pokok setelah beras, dan


sekitar 90% dari produksi jagung di Indonesia digunakan untuk
konsumsi manusia. Selain itu juga dapat digunakan untuk makanan
ternak. Produksi jagung di Indonesia masih rendah yaitu 43,7% dari
70%, jika dibandingkan dengan Negara lain yaitu 60- 95%.
Rendahnya hasil ini terutama disebabkan belum menyebarnya varietas
unggul serta bercocok tanam yang kurang baik (Rukmana, 1999).

Beberapa gulma yang telah terbukti bersifat alelopati adalah


Agropyron repens L., teki (Cyperus rotundus L., dan Cyperus esculentus
L., Cynodon dactylon L., dan alang-alang (Imperata cylindrica L.) gulma-
gulma tersebut diketahui sangat kompetitif dengan tanaman dan
menyebabkan penurunan produksi tumbuhan lain (Patterson dalam
Setyowati, 2001). Untuk mendapatkan senyawa alelopati yang terdapat
pada beberapa gulma dilakukan metode khusus berupa pengekstrakan.
Senyawa alelopati hasil ekstrak tersebut dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman lain atau tanaman budidaya. Pengendalian
gulma yang ramah lingkungan atau yang berwawasan lingkungan
merupakan salah satu alternatif yang digunakan untuk menekan
kerugian yang diakibatkan oleh gulma. Upaya tersebut dapat dilakukan
dengan menggali potensi senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan
(alelokimia) yang dapat dimanfaatkan sebagai bioherbisida. Menurut
Rahayu (2003) dalam pertanian, mekanisme alelopati diterapkan
terutama untuk mengendalikan gulma dengan mengisolasi alelokimia
yang digunakan sebagai bahan aktif bioherbisida.

Beberapa gulma yang berpotensi mengeluarkan senyawa


alelopati dan tumbuh pada pertanaman jagung ialah alang-alang
(Imperata cylindrica L.) merupakan gulma tahunan yang hidupnya bisa
mencapai 2 tahunan dan mungkin dalam kenyataannya hampir tidak
terbatas (Sukman, 1991). Bandotan (Ageratum conyzoides L.)
termasuk familia Asteraceae. Tumbuhan ini mampu tumbuh pada
ketinggian tempat 1 - 2100 meter dpl, dapat tumbuh di sawah-
sawah, ladang, semak belukar, halaman kebun, tepi jalan, tanggul,
dan tepi air. Teki ((Cyperus rotundus L.)) termasuk gulma menahun
yang sangat agresif karena mempunyai pengaruh alelopati, khususnya
melalui senyawa beracun yang dikeluarkan dari akar dan bagian-
bagian yang organnya telah mati. Krokot (Portulaca oleracea L.), adalah
tumbuhan liar, dapat tumbuh hampir di seluruh belahan dunia. Bayam duri
(Amarathus spinosus L.) tanaman ini termasuk familia Amaranthaceae.
Tumbuhan ini banyak tumbuh liar di kebun-kebun, tepi jalan, tanah
kosong dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 1.400 meter di
atas permukaan laut (Rukmana, 1999).

B. Permasalahan

1. Apa pengertian allelopati ?

2. Bagaimana pengaruh allelopati jenis tanaman terhadap


perkecambahan?
C. Tujuan

Mempelajari pengaruh allelopati yang dihasilkan oleh tanaman terhadap

perkecambahan biji jagung.

D. Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian allelopati.

2. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh allelopati jenis tanaman


terhadap perkecambahan.
BAB II

METODE PELAKSANAAN PRATIKUM

A. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Cawan petri
b. Pinset
c. Pisau
d. Timbangan analitik
e. Stopwatch
f. Penggerus.
2. Bahan
a. Biji jagung
b. Akar gulma putri malu
c. Aquades
d. Kapas
B. Cara Pelaksanaan
1. Memilih biji yang mudah berkecambah.
2. Menyediakan beberapa cawan petri yang diberi kapas.
3. Membuat ekstrak akar putri malu dengan cara sebagai berikut:
a. Menghaluskan bagian tumbuhan masing- masing tumbuhan dengan
mangkuk penggerus.
b. Setelah halus, berikan aquades secukupnyaa hingga encer.
c. Saring akar putri malu untuk di ambil ekstraknya.\
4. Siapkan cawan petri yang diberiakn kapas dan di lembebkan
menggunakan aquadest.
5. Rendam biji jagung pada ekstrak akar putri malu selama waktu 10
menit, 15 menit dan 25 menit. Lalu pindahkan pada cawan yang telah
diberi kapas sebelumnya.
6. Mengamati perkecambahan biji- biji tersebut setiap hari,selama 7 hari
dan mengamati pula perkecambahan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Nama Hari Ke-


Perlakuan
Tanama
(perendaman)
n 1 2 3 4 5 6 7

10 menit
 - - /(1)  /(1) /(3) /(3)  /(4)
JAGUNG 15 menit
 - -  - - /(2)  /(2) /(3)
25 menit
 - -  - -  - /(1) /(2)
Keterangan ;
/(jumlah tanaman) : Ada yang Hidup
- : Tidak ada yang hidup

B. Pembahasan

Allelopati merupakan pelepasan senyawa bersifat toxic yang dapat


mengganggu perrtumbuhan tanaman disekitar dan senyawa yang bersifat
alelopati yang disebut senyawa alelokimia. Definisi lain, alelopati adalah
pengaruh langsung maupun tidak lansung dari suatu tumbuhan terhadap
tumbuhan lainnya, baik yang bersifat positif maupun bersifat negative
melalui pelepasan senyawa kimia kelingkungannya.

Biji jagung yang direndam selama 10 menit lebih cepat


berkecambah daripada biji yang direndam selama 15 dan 25 menit. Ini
terjadi karena hambatan allelopati dapat pula berbentuk pengurangan dan
kelambanan perkecambahan biji, penahanan pertumbuhan , gaangguan
sistem perakaran,klorosis,layu bahkan kematian tanaman.
BAB IV
PENUTUP

1. Allelopati merupakan pengaruh yang menghambat atau merusak


prtumbuhan dari tumbuhan lain disekitar yang disebabkan oleh
senyawa kimia yang dihasilkan oleh suatu tumbuhan kelingkungannya.
2. Biji jagung yang direndam selama 10 menit lebih cepat berkecambah
daripada biji yang direndam selama 15 dan 25 menit. Ini terjadi karena
hambatan allelopati dapat pula berbentuk pengurangan dan
kelambanan perkecambahan biji, penahanan pertumbuhan , gaangguan
sistem perakaran,klorosis,layu bahkan kematian tanaman.
LAMPIRAN

PENGAMATAN DI HARI KE-7

Anda mungkin juga menyukai