Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENYAJIAN DAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL

“ENTREE”

DOSEN PENGAMPU

Wiwik Indrayeni, M.Pd

VANISA ANDINI 18075085

PRODI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kita. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ENTREE yang merupakan tugas
dari mata kuliah PENGOLAHAN dan PENYAJIAN MAKANAN KONTINENTAL.
Makalah ini disusun dengan semaksimal mungkin dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya menerima
saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi diri
sendiri maupun para pembaca.

Padang, 3 April 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan kontinental adalah makanan yang berasal dari barat, yaitu Eropa, Australia,
dan Amerika. Perkembangan kuliner berkembang ke seluruh dunia. Pada
penyelenggaraan makanan kontinental, setiap jenis hidangan dalam satu menu tidak
disajikan bersamaan, melainkan bergiliran berdasarkan urutan kerangka menu.
Hidangan pembuka atau dalam bahasa inggris disebut appetizer dan dalam bahasa
Perancis dikenal dengan istilah Hor’s D’oeuver. Appetizer atau hidangan pembuka di
sajikan dengan porsi kecil/satu atau dua gigitan (bit size). Sebagai hidangan pembuka
appetizer berfungsi merangsang nafsu makan. Misalnya dalam hidangan entree
terdapat dish yang bisa membangkitkan selera makan, dan di setiap dish lainnya
memiliki fungsi dan komponen yang berbeda-beda, serta kandungan gizi yang saling
melengkapi dalam suatu hidangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu entree?
2. Apa saja jenis-jenis entree?
3. Bagaimana teknik pengolahan entree?
4. Apa saja contoh hidangan entree?
5. Bagaimana Kriteria entree yang Baik?
6. Berapa Porsi penyajian entree yang benar?
C. Tujuan
Selain untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah yang bersangkutan,
penulisan makalah ini juga bertujuan agar pembaca bisa mengetahui :
1. Pengertian entree
2. Jenis-jenis entree
3. Teknik pengolahan entree
4. Contoh hidangan entree
5. Kriteria entree yang baik
6. Porsi penyajian entree
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Entree dalam service Prancis modern dan sebagaian besar dunia berbahasa
Inggris (selain Amerika Serikat dan bagian Kanada) adalah hidangan yang disajikan
sebelum hidangan utama. Di luar Amerika Utara , umumnya identik dengan istilah
hors d’oeuvre, yaitu hidangan pembuka. Di Amerika Serikat dan bagian Kanada,
istilah entree mengacu pada hidangan utama atau hidangan satu-satunya. Makanan ini
di sajikan setelah makanan pembuka ( Appetizer ) dan sebelum makanan utama.
Untuk makanan entree, biasanya disijakan makanan kecill yang bercita rasa gurih.
Porsinya hanya 1 atau 2 potong makanan kecil seperti schotel,croquette, pie, cannape,
pasta aneka pastry yang bercita rasa gurih.

B. Jenis-Jenis Entree
1. Cold Entree, adalah makanan yang diolah dari daging, ikan, atau unggas yang
di masak dengan suhu maksimal 15ºC. Contohnya slice cold cuts with oyster
sauce, seafood cocktail
2. Hot entree, adalah makanan yang diolah dari daging, ikan atau unggas yang
dimasak dengan saus dan dihidangkan panas dengan suhu 60ºC - 70ºC.

C. Teknik Pengolahan Entree


Teknik dasar pengolahan makanan adalah mengolah bahan makanan dengan
berbagai macam teknik atau cara. Adapun teknik dasar pengolahan makanan
dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah ( Moist Heat )
Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah adalah mengolah makanan dengan
bantuan cairan, cairan tersebut dapat berupa kaldu ( stock ), air, susu, santan, dan
bahan lainnya. Teknik pengolahan makanan basah ini memiliki berbagai cara,
diantaranya :
a. Teknik Boilling
Mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih atau
memasak makanan di dalam air mendidih yang jumlahnya (dalam volume)
lebih banyak dari makanan yang di masak, sehingga makanan yang di masak
dapat terendam seluruhnya. Untuk teknik boilling, ada syarat tertentu yang
harus dipenuhi, yaitu :
1) Cairan harus mendidih
2) Alat perebus disesuaikan dengan cairan dan jumlah makanan
yang akan di olah
3) Alat perebus harus ditutup agar menghemat energi
4) Buih yang ada di atas permuakan harus dibuang untuk
mencegah bersatunya kembali dalam cairan, sehingga
memengaruhi mutu makanan
5) Teknik boilling dapat dilakukan pada beberapa bahan, seperti
daging segar, daging awet, telur, pasta, sayuran dan tulang,
b. Teknik Poaching
Poaching adalah merebus bahan makanan di bawah titik didih dalam
menggunakan cairan yang terbatas jumlahnya. Proses pouching berlangsung
sedikit lama, dan suhu dalam air berkisar 83ºC-95ºC. Untuk melakukan
poaching, perlu diperhatikan beberapa syarat berikut :
1) Suhu dibawah titik didih berkisar 83ºC-95ºC
2) Cairan yang digunakan sesuai dengan banyaknya bahan
makanan
3) Makanan harus tertutup dari cairan
4) Peralatan yang digunakan harus bersih dan tidak luntur
5) Teknil poaching dapat digunakan pada jenis makanan seperti :
Daging, unggas, otak atau pankreas, ikan, buah-buahan, dan
sayur
c. Teknik Braising
Teknik Braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan cairan sedikit,
kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus dalam panci penutup api kecil
secara perlahan. Untuk melakukan braising, perlu diperhatikan beberapa hal
berikut :
1) Merebus dalam cairan yang sedikit
2) Bahan yang diolah harus dipotong rapi dan sama besar
3) Dalam mengolah daging, caranya memasukkan daging dalam braising
pan, lalu sian dengan kaldu secukupnya, jangan sampai terendam
seluruhnya
4) Jika menggunakan sauce pan, caranya cairkan mentega dalam sauce
pan, lalu masukkan daging dan balik hingga warnanya kecoklatan.
Untuk sayuran aduk sambil dibolak-balik
5) Jika proses pengolahan di dalm oven, braising pan ditutup rapat dan
masukkan ke dalm oven. Apabila di atas kompor (perapian), posisi
braising pan tertutup

Syarat-syarat menggunakan teknik braising yaitu :

a) Teknik ini cocok menggunakan dagingn bagian paha


b) Daging di sauce dengan mentega hingga warnanya kecoklatan
c) Cairan pada proses braising dipakai untuk saus pada saat
menghidangkan
d) Selama braising berlangsung, boleh ditambahkan cairan bila
berkurang
d. Teknik Stewing (menggulai)
Mengolah bahan makanan yang lebih dahulu ditumis bumbunya, dan
direbus dengan cairan berbumbu menggunakan api sedang. Pada proses ini,
cairan yang dipakai yaitu, susu, santan, kaldu. Cairan dapat dikentalkan
sebelum atau selama proses stewing berlangsung. Dalam pemberian garam,
sebaiknya dialakukan pada akhir proses stewing, karena dalam daging dan
suran sudah terkandung garam. Untuk mengolah makanan dengan teknik ini,
perlu diperhatikan beberapap hal, yaitu :
1) Daging harus di blancing terlebih dahulu dalam air mendidih, agar
kotorannya hilang
2) Potongan bahan disesuaikan dengan jenis yang akan diolah
3) Saus untuk stewing dikentalkan dengan memakai maizena
4) Pengolahan daging denganteknik ini harus sering diaduk, sedangkan
pada ikan harus hati-hati karena daging ikan gampang hancur
e. Teknik Steaming (megukus)

Steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih/


bahan makanan diletakkan pada steamer atau pengukus, kemudian uap air
panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus.
Untuk melakukan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa syarat berikut :

1) Alat pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu diatas air hingga


mendidih dan mengeluarkan uap
2) Kapasitas alat pengulus harus disesuaikan dengan jumlah bahan
yang dikukus
3) Makanan harus dibungkus apabila tidak membutuhkan uap air
lansung
4) Air untuk mengukus harus mencukupi. Jika air kukusan habis,
makanan yang dikukus akan beraroma hangus
5) Untuk hasil yang lebih baik, waktu pengukusan harus tepat
2. Teknik Pengolahan Panas Kering ( Dry Heat Cooking)
a. Deep Frying
Mengolah makanan dengan menggoreng menggunakan minyak panas
dalam jumlah yang banyak. Pada teknik ini yang digoreng betul-betul dalam
keadaaan tenggelam dalam minyak dan memperoleh hasil yang krispy atau
garing. Terdapat 4 cara deep frying yang populer, yaitu :
1) Cara Prancis( French Style)
a) Bahan makanan di marinnate, lalu dilapisi dengan tepung terigu
atau maizena
b) Goreng dalam minyak banyak dan panas
2) Cara Inggris (English Style)
a) Di marinatte dalam bumbu lalu tiriskan
b) Celupkan dalam putih telur, lalu balur dengan tepung panir, ulangi
c) Goreng dalam minyak banyak dan panas
3) Cara Only ( Only Style )
a) Makanan yang akan digoreng di celupkan dalam adonan tepung dan
bumbu
b) Goreng dengan minyak banyak dan panas
4) Cara Menggoreng Polos
a) Bahan dibersihkan, lalu dimarrinate atau tidak
b) Goreng dengan minyak banyak dan panas
b. Shallow Frying
Shallow Frying adalah proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat
dalam minyak yang sedikit. Untuk melakukan teknik ini, perlu memperhatikan
beberapa syarat, yaitu :
1) Dalam menggoreng, menggunakan minyak goreng berbentuk cairan :
minyak kelapa, minyak salad, minyak jagung, atau minyak zaitun
2) Gunakan minyak sedikit saat proses menggoreng
3) Saat menggoreng, pastikan minnyak telah panas sesuai dengan suhu yang
diinginkan
4) Proses menggoreng dilakukan dengan cepat

Terdapat 2 cara dalam pengolahan shallow frying, yaitu cara pan


frying dan Sauteing. Pan frying merupakan cara menggoreng dengan
minyak sedikit dan menggunakan frying pan. Makanan yang dimasak
dengan cara ini antara lain telur, unggas yang lunak dan dipotong tipis.
Sauteing aalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan sedikit
minyak sambil diaduk-aduk dan dilakukan secara cepat

c. Roasting
Teknik mengolah bahan makanan dengan cara memanggang bahan
makanan dalam bentuk besar didalam oven. Sumber panasnya berasal dari
kayu, arang, gas, listrik atau microwive oven. Waktu meroasting, sumber
panas berasal dari seluruh arah, harus disiram lemak berulang kali untuk
memelihara kelembutan daging dan unggas tersebut. Untuk melakukan teknik
ini, perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu :
1) Pada saat pengolahan bahan harus dibolak-balik agar matangnya merata
2) Daging jenis lain jangan terlalu sering di bolak-balik, untuk mencegah
pengerutan
3) Jika pada saat meroasting, makanan menjadi kering, perlu dibasahi
permukaannya dengan cairan lemak atau lemak
4) Daging ditusuk dengan alat pengukur tingkat kematangan daging
5) Daging utuh tidak berlemak perlu dilarding
d. Baking
Baking adalah mengolah bahan makanan di dalam oven dengan panas dari
segala arah.Penerapan teknik ini dapat dilakukan pada bahan makanan
kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, sayuran. Untuk melakukan teknik
ini, perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu :
1) Sebelum bahan dimasukkan, oven dipanaskan sesuai suhu yang
dibutuhkan
2) Makanan di dalam oven harus diletakkan pada posisi yang benar dan tepat
3) Selama proses baking, suhu harus tetap diperiksa
4) Kualitas makanan akan bergantung pada penanganan saat proses baking
5) Sebelum diangkat dari oven, periksa kembali makanan
e. Grilling
Grilling adalah teknik mengolah makanan diatas lempengan besi panas
(gridle) atau di atas pan daar (teflon) yang diletakkan di atas perapian suhu
yang dibutuhkan untuk grilling sekitar 295ºC. Griiling juga dapat dilakukan di
atas bara api langsung dengan jeruji panggangan atau alat bantu lainnya.
Dalam teknik ini perlu diberikan sedikit minyak, baik pada makanan yang
akan diolah, maupun pada alat yang digunakan. Penerapan teknik gilling dapat
dilakukan pada bahan makanan daging, ikan, unggas. Untuk melakukan teknik
ini, perlu diperhatikan beberpa syarat seperti :
1) Memilih bagian daging yang berkualitas dan empuk. Daging direndam
dengan bumbu (di marrinate) sebelum di grill
2) Olesi permukaan gridle dan bahan makanan dengan minyak goreng untuk
menghindari lengket
3) Pergunakan jepitan untuk menbolak-balikan makanan
D. Contoh Hidangan Entree
1. Resep Risoles isi Sayuran
Bahan Isian : 2 siung bawang putih
250 gr kentang sck daun bawang
3 buah wortel sck merica
4 siung bawang merah sck garam

Bahan Kulit :
150 gr terigu Bahan Pelapisnya :
2 butir telur 5 sdm terigu sck air
250 ml air sck garam
sck garam

Cara Pembuatan :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Kemudian giling halus bumbu, lalu tumis sampai harum.
3. Tambahkan sayuran ke dalamnya, aduk sampai rata.
4. Setelah itu, tambahn sedikit air untuk mengentalkannya.
5. Tunggu sampai air menyerap dan lengket.
6. Sisihkan bahan isian, lanjut dengan pembuatan untuk bahan kulit risoles
7. Aduk semua bahan kulit sampai rata dan halus.
8. Masak di atas teflon, angkat lalu isi dengan sayuran yang telah ditumis tadi.
9. Lipat bahan kulit dengan isinya, gulung dengan rapi dan sama besar.
10. Kemudian buat dulu bahan pelapisnya, setelah itu lumuri dalam adonan tepung
dan tepung panir.
11. Setelah tercampur rata, simpan risoles dalam kulkas terlebih dahulu agar tepung
panirnya melengkat dengan baik.
12. Lalu panaskan minyak dalam wajan, goreng risoles sampai matang.

2. Pastel kembang

Bahan-bahan yang
dibutuhkan :
300gr Segitiga Biru
100 gr Margarin, lelehkan
1 btr Telur
100 ml Air 2 siung Bawang putih, cincang halus
Secukupnya Garam dan merica 200 gr Fillet ayam, potong dadu
bubuk kecil
Secukupnya Minyak goreng  1 bh Tomat, cincang halus
Bahan Isi 100 gr Saus tomat
20 ml Minyak goreng Secukupnya Garam, gula pasir, dan
½ bh Bawang bombay, cincang merica bubuk
halus

Cara Membuat:
 Kulit
- Campur terigu Segitiga Biru, merica, garam, dan telur, lalu aduk hingga rata.
Tambahkan margarin cair dan air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga
adonan rata dan halus.
- Giling adonan setebal ½ cm, lalu cetak dengan cetakkan pastel teratai. Tumpuk
dua adonan teratai, rekatkan menggunakan putih telur.
- Goreng kulit hingga kuning kecokelatan. Angkat dan tiriskan.

Isi
- Panaskan minyak goreng, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga
harum. Masukkan ayam, masak hingga berubah warna.
- Masukkan tomat, saus tomat, garam, gula pasir, dan merica bubuk, masak hingga
matang. Angkat.
- Isi kulit teratai dengan bahan isi. Sajikan.

E. Kriteria entree yang baik


1. Membangkitkan selera makan
2. Tidak Mengenyangkan
3. Memiliki rasa yang tidak terlalu menonjol.
4. Memiliki Bentuk yang Menarik
5. Disajikan dalam porsi kecil.

F. Porsi penyajian entree

Untuk makanan entree, biasanya disijakan dalam porsi kecil. Hanya disajikan 1 atau
2 potongan kecil (bite size)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Entree dalam service Prancis modern dan sebagaian besar dunia berbahasa
Inggris (selain Amerika Serikat dan bagian Kanada) adalah hidangan yang disajikan
sebelum hidangan utama. Di luar Amerika Utara , umumnya identik dengan istilah
hors d’oeuvre, yaitu hidangan pembuka. Di Amerika Serikat dan bagian Kanada,
istilah entree mengacu pada hidangan utama atau hidangan satu-satunya. Makanan ini
di sajikan setelah makanan pembuka ( Appetizer ) dan sebelum makanan utama.
Untuk makanan entree, biasanya disijakan makanan kecill yang bercita rasa gurih.
Porsinya hanya 1 atau 2 potong makanan kecil seperti schotel,croquette, pie, cannape,
pasta aneka pastry yang bercita rasa gurih.
Jenis-Jenis Entree sendiri ada 2, yaitu cold entree dan hot entree. Cold Entree,
adalah makanan yang diolah dari daging, ikan, atau unggas yang di masak dengan
suhu maksimal 15ºC. Contohnya slice cold cuts with oyster sauce, seafood cocktail.
Hot entree, adalah makanan yang diolah dari daging, ikan atau unggas yang dimasak
dengan saus dan dihidangkan panas dengan suhu 60ºC - 70ºC. Didalam pengolahan
entree terdapat berbagai teknik yanng digunakan, sesuai dengan jenis bahan dan
hidangan yang akan diolah.

B. Saran
Setelah mengetahui berbagai hal tentang hidangan entree ( hidangan penyela)
kita dapat menerapkan teknik pengolahannya dalan praktikum dan kehidupan sehari-
hari. Dan kita juga bisa berbagi ilmu yang telah kita dapatkan dengan orang lain,
sehingga skill kita semakin terasah.
DAFTAR PUSTAKA

McVinnie, Ray. 2001 The Modren Cook. Leicheatershire : Southwater.

Acah, Surmiasah. 2011. Pengolahan Makanan Kontinental. Bandung : Dinas Pendidikan Kota
Bandung.

Minantyo, Hari. 2011. Dasar-Dasar Pengolahan Makanan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

S.Y. Suffi.2012.Sajian Selera Eropa dan Asia. Jakarta: Kriya Pustaka.


FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

JOBSHEET PASTEL KEMBANG

Revisi : 00 Tgl. 4 APRIL 2020 Waktu : 60 menit

I. Standar Kompetensi
Mempraktikkan pembuatan Pastel kembang
II. Kompetensi Dasar
Pembuatan Pastel kembang
III. Dasar Teori
Pastel kembang adalah salah satu jenis entrée. Pastel kembang adalah makanan yang
disajikan pada giliran makanan pembuka atau Appatizer. Pastel kembang adalah
makanan semacam pastry yang memiliki isian daging sap, daging ayam, dan lain
sebagainya. Namun pastel kembang isian sayur juga banyak dikonsumsi. Pastel
kembang dibuat dari tepung terigu yang dijadikan sebagai kulit luar kemudian
digoreng. Pastel kembang biasanya disajikan dalam porsi kecil 1 atau 2 potong (bite
size).
IV. Alat / Bahan
Alat : Mixing Bowl, Pisau, Sendok, Wajan, Spatula, ring cutter.

Bahan : terigu, air, telur, margarin, garam, merica, gula pasir, bawang putih, saus
tomat, bawang bombai, fillet ayam, tomat cincang dan minyak goring.
Bahan

300gr Segitiga Biru ½ bh Bawang bombay, cincang


100 gr Margarin, lelehkan halus
1 btr Telur 2 siung Bawang putih, cincang halus
100 ml Air 200 gr Fillet ayam, potong dadu
Secukupnya Garam dan merica kecil
bubuk 1 bh Tomat, cincang halus
Secukupnya Minyak goreng  100 gr Saus tomat
Bahan Isi Secukupnya Garam, gula pasir, dan
20 ml Minyak goreng merica bubuk

V. Keselamatan Kerja
1. Patuhi tata tertib di Workshop.
2. Gunakan pakaian kerja Lengkap.
3. Tidak menggunakan perhiasan.
4. Memotong kuku jika panjang.
5. Mengikuti SOP Praktek dengan benar.

VI. Langkah Kerja


Persiapkan semua alat dan bahan
Kulit

a. Campur terigu Segitiga Biru, merica, garam, dan telur, lalu aduk hingga rata.
Tambahkan margarin cair dan air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga
adonan rata dan halus.
b. Giling adonan setebal ½ cm, lalu cetak dengan cetakkan pastel teratai.
Tumpuk dua adonan teratai, rekatkan menggunakan putih telur.
c. Goreng kulit hingga kuning kecokelatan. Angkat dan tiriskan.

Isi
d. Panaskan minyak goreng, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga
harum. Masukkan ayam, masak hingga berubah warna.
e. Masukkan tomat, saus tomat, garam, gula pasir, dan merica bubuk, masak
hingga matang. Angkat.
f. Isi kulit teratai dengan bahan isi. Sajikan.

VII. Lampiran
VIII. Penilaian

Skor Nilai
No Aspek yang dinilai
< 70 70 - 80 81 - 90

1. Persiapan

a. Alat

b. Bahan

2. Proses

a. Teknik Pengolahan

b. Ketetapan Penggunaan
Alat dan Bahan

3. Hasil

a. Bentuk

b. Kerapian
4. Sikap

a. Kedisiplinan
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

JOBSHEET RISOLES

Revisi : 00 Tgl. 4 APRIL 2020 Waktu : 60 menit

I. Standar Kompetensi
Mempraktikkan pembuatan risoles
II. Kompetensi Dasar
Pembuatan risoles
III. Dasar Teori
Risoles biasanya berisi ayam,daging atau sayuran termsuk ke dalam hidangan entrée
di karenakan memiliki tekstur kering, rasa gurih dan pedas. Risoles terbuat dari bahan
bahan seperti tepung terigu,margarine, dan telur. Serta di isi dengan isian yang terbuat
dari daging ayam,wortel,kentang serta bumbu lalu di tumis.
IV. Alat / Bahan
Alat : Cutting Board, Knife, Bowl, Gelas Ukur, Sauce Pan, Sendok Kayu, Wajan,
Piring, Teflon, Spoon

Bahan :

Bahan Isian :  2 siung bawang putih


 250 gr kentang  sck daun bawang
 3 buah wortel  sck merica
 4 siung bawang merah  sck garam
 sck garam
Bahan Kulit : Bahan Pelapisnya :
 150 gr terigu  5 sdm terigu sck air
 2 butir telur  sck garam
 250 ml air

V. Keselamatan Kerja
1. Patuhi tata tertib di Workshop.
2. Gunakan pakaian kerja Lengkap.
3. Tidak menggunakan perhiasan.
4. Memotong kuku jika panjang.
5. Mengikuti SOP Praktek dengan benar.
VI. Langkah Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Kemudian giling halus bumbu, lalu tumis sampai harum.
3. Tambahkan sayuran ke dalamnya, aduk sampai rata.
4. Setelah itu, tambahn sedikit air untuk mengentalkannya.
5. Tunggu sampai air menyerap dan lengket.
6. Sisihkan bahan isian, lanjut dengan pembuatan untuk bahan kulit risoles
7. Aduk semua bahan kulit sampai rata dan halus.
8. Masak di atas teflon, angkat lalu isi dengan sayuran yang telah ditumis tadi.
9. Lipat bahan kulit dengan isinya, gulung dengan rapi dan sama besar.
10. Kemudian buat dulu bahan pelapisnya, setelah itu lumuri dalam adonan tepung
dan tepung panir.
11. Setelah tercampur rata, simpan risoles dalam kulkas terlebih dahulu agar tepung
panirnya melengkat dengan baik.
12. Lalu panaskan minyak dalam wajan, goreng risoles sampai matang.

VII. Lampiran

VIII.Penilaian
Skor Nilai
No Aspek yang dinilai
< 70 70 - 80 81 - 90

1. Persiapan

c. Alat

d. Bahan

2. Proses

c. Teknik Pengolahan

d. Ketetapan Penggunaan
Alat dan Bahan

3. Hasil

c. Bentuk

d. Kerapian

4. Sikap

b. Kedisiplinan

Anda mungkin juga menyukai