Abstrak
Rumah tinggal profesi merupakan hunian yang memiliki ruang yang berfungsi sebagai penunjang profesi
penggunanya. Pada kasus ini, yang dikaji merupakan kantor rumah. Kantor rumah memiliki ruang-ruang seperti
rumah tinggal pada umumnya dengan tambahan ruang kerja. Kenyamanan visual dari pencahayaan alami sangat
dibutuhkan. Apalagi pada kantor rumahyang beroperasi pada pagi hingga sore hari. Metode yang digunakan
dalam makalah ini adalah pendekatan kuantitatid deskriptif. Makalah ini membahas simulasi pencahayaan alami
siang hari pada kantor rumah dengan menggunakan perangkat lunak DIALux. DIALux merupakan program desain
pencahayaan, baik pencahayaan alami maupun buatan. Variabel yang digunakan untuk simulasi pencahayaan
alami siang hari diantaranya denah rumah profesi, data lokasi, asumsi pencahayaan siang hari, dan informasi
interior lainnya. Setelah eksisting dianalisis menggunakan perangkat lunak DIALux, kemudian diberikan solusi
kepada ruang-ruang yang belum memenuhi standar nasional Indonesia dan disimulasikan kembali. Hasilnya,
untuk mencapai pencahayaan alami yang baik ruangan memerlukan bukaan-bukaan yang sesuai standar pula.
Perangkat lunak DIALux ini sangat baik digunakan sebagai alternatif analisis pencahayaan alami pada suatu
bangunan.
Kontak Penulis
Informasi Artikel
Diterima editor tanggal x bulan y tahun z.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas Kantor rumah yang menjadi objek penelitian adalah
cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan melalui kantor rumah dari profesi notaris yang berada di Kota
bukaan yang sudah ada di bangunan. Kemudian Bandung, Indonesia. Pada perangkat lunak DIALux ini,
disimulasikan solusi sesuai dengan SNI- 03-2396-2001 data yang diperlukan untuk simulasi yang akurat
mengenai Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan diantaranya denah rumah lengkap dengan furnitur, data
Alami pada bangunan Gedung- Badan Standarisasi lokasi, material interior dan eksterior (termasuk warna
Nasional Indonesia untuk pencahayaan alami dalam dari setiap komponen), arah utara, dan asusmsi
ruangan yang optimal. Dari penelitian ini, diharapkan pencahayaan siang hari (lihat gambar 1). Tolak ukur dari
kita dapat peka terhadap kondisi kenyamanan visual simulasi ini adalah Standar Nasional Indonesia SNI 03-
melalui pencahayaan alami dengan melakukan simulasi 6197-2000 tentang konservasi energi pada sistem
mandiri terhadap pencahayaan alami ruangan, rumah, pencahayaan (lihat gambar 2) (Satwiko, 2013).
atau kantor yang kita gunakan sehari- hari yang mengacu
pada standar-standar yang berlaku.
Metode
a. Ruang Kerja 1
Di antara ruang kerja 1 dan ruang kerja 2 pembatas
dinding diganti menjadi sekat partisi dengan tujuan
cahaya dari ruang kerja 2 bisa masuk ke ruang kerja 1.
Cahaya alami pada ruang kerja 2 sudah memenuhi standar
sedangkan pada ruang kerja 1 belum memenuhi standar.
Dengan keterbatasan luasan bidang dinding pada ruang
kerja 1, maka penggunaan partisi bercelah yang
memisahkan antara ruang kerja 1 dan ruang kerja 2
menjadi solusi untuk memasukkan cahaya alami dari
ruang kerja 2 ke dalam Ruang Kerja 1.
c. Toilet Dalam
Sama seperti toilet luar, toilet dalam diberi ventilasi di
atas pintu sebagai sumber cahaya juga sebagai akses
sirkulasi udara dan kemudian disimulasikan. Pemberian
ventilasi ini juga menjadi solusi yang tepat dilihat dari
hasil simulasi yang dilakukan. Perhitungan ukuran
ventilasi sama dengan ventilasi toilet luar berhubungan
dengan kesamaan luasan lantai.