Anda di halaman 1dari 3

USG apendisitis akut

Nama penulis           : Bachtiar Murtala


Judul                          :ULTRASOUND DIAGNOSIS OF ACUTE APPENDICITIS

            DIAGNOSA APPENDICITIS  AKUT DENGAN ULTRASOUND

I.  Latar
Belakang
Appendicitis acut merupakan salah satu dari tindakan emergenci,biasanya
terjadi pada anak laki-laki yang berumur belasan tahun. Tidak adanya ciri yang khas
pada kasus klinis apendic sehingga memerlukan pemeriksaan secara radiologist yang
khusus yaitu secara ultrasonografi. Diagnosis dengan ultrasonografi sangat penting
perannya untuk membantu ahli bedah mengambil keputusan suatu tindakan.
Laparoscopy,scoring system, CT ( computed tomografi ) dan MRI ( magnetic resonance
imaging ) juga dapat membantu diagnosis appendicitis.
Appendicitis disebabkan karena obtruksi lumen pada limphoid hyperplasia,
foreign body,fecaliths ( appendicoliths ) atau tumor. Adanya obruksi lumen disebabkan
lapisan mucosa yang mengelembung karena mucus yang menggumpal di lapisan
mucosa. Ini akan mempengaruhi adanya infeksi bakteri di pembuluh darah,sehingga
supply darah menjadi sedikit. Tanda awal dari appendik adalah terasa nyeri yang
berpindah-pindah pada perumbilical bagian kuadrat bawah kanan, tapi  kadang-
kadang pada kuadrat bawah kiri,muntah-muntah dan anorexia. Kemudian akan
berlanjut menjadi appendik akut yang bisa  menyerang tiap hari. Pasien datang ke
Rumah Sakit dengan rasa nyeri yang hebat serta diikuti leucocytosis.
Pemeriksaan appendik secara radiologist juga dapat dilakukan. Gambaran plain
foto abdomen sangat penting untuk memeriksa penyakit abdomen acut. Kelebihan dari
plain foto abdomen ini adalah simple dan sangat murah bagi pasien, tetapi gambaran
plain foto abdomen sangat sulit didiagnosa bagi para dokter, kira-kira hanya 8% dapat
menampilkan barium enema di lumen appendik. Sedangkan pemeriksaan CT Scan
dapat memfokuskan area pada appendik dan juga gambaran CT Scan mendekati 100%.
CT Scan lebih akurat dan sensitif daripada USG. Sedangkan MRI dapat mendeteksi
penyakit-penyakit yang berbahaya. Tetapi MRI dan CT Scan membutuhkan biaya yang
sangat banyak.

II. Metode
Dengan menggunakan USG resolusi tinggi (5-7 Mhz) dan dengan teknik
kompresi daerah abdomen bagian bawah. Scaning dimulai dari atas titik tendon
maxsimal, berangsur-sngsur menaikkan tekanan pada kedalaman stuktur yang discan
baik pada potongan longitudinal ataupun transversal. Ultrasonografer juga harus dapat
mendeteksi usus besar,katub ileosekal,ilium,dan juga  kasus-kasus pada appendik.
Ultrasonografer yang terampil dapat menemukan lebih dari 70% kasus pada appendik,
biasanya terlihat colap, tubulus tidak terisi cairan dan ukuran diameter kurang dari
6mm dan tebal dinding kurang dari 2mm.

III. Pembahasan
Kriteria ultrasonografi pada kasus appendik acut adalah appendik tidak dapat
dikompresi sehingga diameter lebih dari 7mm dengan tebal dinding lebih dari 2mm,
tipe eko pada lumen adalah hypoechoid. Kemungkinan terdapatnya batu pada
appendik, dan cairan disekitar ujung appendik sehingga terjadi ruptur. Gambaran
peristaltik dapat membedakan antara secum dan ileum. Jika appendik terletak di
retrosecal maka ultrasonografer sangat sulit untuk mengambil gambaran. Pada color
doppler ultrasonografi, appendik normal tidak terlihat. hanya sedikit sinyal color
doppler yang terjadi,ini menandakan adanya kenaikan vaskularitas pada dinding
appendik atau fossa iliaca kanan pada appendik acut.
Dengan menggunakan frekuensi ultrasonografi resolusi tinggi diharapkan dapat
mengurangi angka appenditomi tanpa appendicitis dan juga perforasi. Untuk
mendapatkan keakuratan ultrasonografi yang baik maka ultrasonografer harus
memiliki banyak pengalaman dan juga keterampilan.

IV. Kesimpulan
Pemeriksaan appendik dengan menggunakan ultrasonografi merupakan
pemeriksaan tanpa menggunakan radiasi, dan pemeriksaan ini sangat terjangkau bagi
pasien penderita appendik. Kelebihan lainnya adalah para dokter lebih mudah
mendiagnosa dengan menggunakan ultrasonografi dibandingkan plain foto abdomen.
CT Scan dan MRI lebih acurat dan sensitif daripada ultrasonografi, karena dapat
memfokuskan area pada appendik dan dapat mendeteksi perbedaan tissue yang sangat
halus. Tetapi pemeriksaan ini membutuhkan biaya yang sangat mahal.
Lokasi appendik berada pada kuadrat bawah kanan. Dapat dilihat dengan
menggunakan tehnik resolusi tnggi ( 5-7 mHz ) dan dengan mengkompresi abdomen
kuadrat bawah kanan.
Seseorang ultrasonografer harus memiliki banyak pengalaman dan keterampilan
sehingga dapat mendeteksi penyakit-penyakit yang ada pada appendik. Para
ultrasonografer dapat menemukan lebih dari 70% kasus pada appendik, biasanya
colap,tubulus tidak terisi cairan dengan diameter kurang dari 6mm dan tebal dinding
kurang dari 2mm.
Ultrasonografer mudah mendeteksi kasus appendik acut karena appendik tidak
dapat dikompresi dengan ciri-ciri diameter lebih dari 7mm dan tebal dinding lebih dari
2mm. Dengan tipe echo adalah hypoechoid, tetapi apabila appendik terletak di
retrocecal maka sangat sulit untuk mendapatkan gambarannya.

Komentar
1.      Metode
            Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal tersebut adalah dengan
menggunakan USG resolusi tinggi (5-7 Mhz) dan dengan teknik kompresi daerah
abdomen bagian bawah maka akan sangat membantu sonografer dalam mendiagnosa
kelainan pada apendiks. Disini kecakapan dan ketrampilan sonografer tentu sangat
diperlukan dalam mendiagnosa adanya kelainan pada apendiks.
CT Scan dan MRI lebih akurat dan sensitif dalam menentukan diagnosa, karena
dapat memfokuskan area pada appendik dan dapat mendeteksi perbedaan tissue yang
sangat halus. Tetapi pemeriksaan ini membutuhkan biaya yang sangat mahal, alternatif
lain yaitu dengan pemeriksaan USG.
2.       Pembahasan

Sonografi yang hubungannya dengan color doppler ultrasond, pada umumnya


appendik normal tidak terlihat, hanya sedikit sinyal color doppler yang terjadi, ini
menandakan adanya kenaikan vaskularitas pada dinding appendik atau fossa iliaca
kanan pada appendik acut.Sehingga untuk mendapatkan keakuratan ultrasonografi
yang baik maka ultrasonografer harus memiliki banyak pengalaman dan juga
keterampilan. Dengan menggunakan frekuensi ultrasonografi resolusi tinggi
diharapkan dapat mengurangi angka appenditomi tanpa appendicitis dan juga
perforasi.

Anda mungkin juga menyukai