Tangan 1
Tangan 1
1
Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN
2
Program Studi Biologi, FMIPA UNTAN
3
Departemen Pre Klinik Mikrobiologi Medik, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN
Abstrak
Latar Belakang. Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen dan dapat menyebar
dalam berbagai cara. Tangan merupakan salah satu faktor penting dalam jalur penyebaran mikroba patogen.
Strategi yang paling baik untuk mengurangi tingkat infeksi dan perpindahan mikroba adalah menjaga kebersihan
tangan dengan cara mencuci tangan, tetapi adakalanya sumber air mengalir dan sabun tidak tersedia, tempat
mencuci tangan yang tidak strategis, kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan tangan. Untuk mengatasi
kendala tersebut, telah beredar pembersih tangan berupa gel hand sanitizer dan tisu basah antiseptik. Penelitian
ini bertujuan melihat efektivitas antara gel hand sanitizer dan tisu basah antiseptik terhadap jumlah koloni
kuman di tangan. Metodologi. Subjek penelitian ini adalah 40 mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
angkatan 2011 Universitas Tanjungpura, yang terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok gel hand sanitizer
dan kelompok tisu basah antiseptik. Sampel kuman didapat dari swab telapak tangan, kemudian ditumbuhkan
pada media Plate Count Agar dengan metode pour plate. Jumlah koloni kuman dihitung menggunakan colony
counter dan memenuhi Standard Plate Counts. Hasil. Penggunaan gel hand sanitizer dan tisu basah antiseptik
dapat menurunkan jumlah koloni kuman di tangan akan tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan
nilai p=0,113 (p<0,05) Kesimpulan. Tidak terdapat perbedaan efektivitas dalam menurunkan jumlah koloni
kuman di tangan antara penggunaan gel hand sanitizer dan tisu basah antiseptik
Kata Kunci: Gel hand sanitizer, tisu basah antiseptik, koloni kuman
Abstract
Background. infectious disease was a disease caused by pathogenic germ and spread in various ways. Hand
was one of significant factor in transmission of germs. It has been suggested that the most important way to
prevent the transmission of dangerous diseases is to frequently wash hands with soap and water. However,
sometimes water source and hand soap was unavailable, unstrategic place of hand washing, tight schedule, less
of hand hygiene awareness. As a respond for such conditions, hand gel sanitizer and antiseptic wet wipes used
worldwide. This study aims to determine the effectiveness of hand gel sanitizer and wet wipes antiseptic in
reducing the number of germs on hands. Method. the design of this study was comparative analytic
observational, the subject in this study was 40 medical students of Universitas Tanjungpura, grade of 2011,
which was divided into 2 groups called hand gel sanitizer group and antiseptic wet wipes group. The germ
sample obtained from hand swab, then planted on plate count agar medium with a pour plate method. A total
microbe’s counted used colony counter which fulfilled standard plate counts. Result. the using of hand gel
sanitizer and antiseptic wet wipes were capable to decrease hand’s total microbe. Nevertheless there was no
significant difference with p=0,113 (p<0,05). Conclusion. there was no difference in the effectiveness of
decreasing hand’s total microbe between the use of hand gel sanitizer and antiseptic wet wipes
yang disebabkan oleh mikroba patogen kontak fisik secara langsung atau melalui
bertahan hidup dengan cara berkembang saluran cerna, diare, polio, pneumonia, dan
transmisi mikroba patogen ke pejamu yang Organization (WHO) pada tahun 2012,
rentan dapat melalui beberapa cara, diare merupakan salah satu penyakit
diantaranya dengan cara langsung, seperti infeksi yang memiliki angka morbiditas
sentuhan, gigitan, bersin, batuk, bicara, dan mortalitas tertinggi di dunia, dengan
sedangkan transmisi dengan cara tidak angka mortalitas berkisar 1,2 juta orang
terkontaminasi. Manusia dalam kehidupan klinis di Indonesia dari 9,0% pada tahun
sehari-hari akan menyentuh suatu 2007 menjadi 3,5% pada tahun 2013.
permukaan, baik itu permukaan tubuh, Penurunan angka diare ini berbanding
mikroorganisme, oleh karena itu dapat mengacu pada data Riskesdas pada tahun
dikatakan bahwa tangan merupakan salah 2013 yang menyatakan bahwa perilaku
satu faktor penting dalam jalur penyebaran mencuci tangan dengan benar di Indonesia
bakteri dan virus yang dapat menyebabkan meningkat dari 23,2% pada tahun 2007
tangan berperan penting dalam penurunan mengemukakan bahwa gel hand sanitizer
Strategi yang paling baik dan alternatif yang dapat diterima untuk
tingkat infeksi dan perpindahan mikroba sabun dan air, namun penilaian
adalah menjaga kebersihan tangan dengan perbandingan efektivitas antara gel hand
cara mencuci tangan,7,8 tetapi adakalanya sanitizer dan tisu basah antiseptik masih
sumber air mengalir tidak tersedia, seperti belum ada penelitian yang mendukung.9,10
saat sedang berpergian, lokasi tempat Berdasarkan latar belakang di atas, maka
ketiadaan sabun ketika berada di luar perbandingan efektivitas antara gel hand
rumah, tidak adanya waktu (jadwal yang sanitizer dan tisu basah antiseptik terhadap
sanitizer dan tisu basah antiseptik yang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
mengandung zat aktif alkohol 60% dan Universitas Tanjungpura. Adapun kegiatan
memiliki spektrum antimikroba yang luas, swab telapak tangan, pembuatan media
baik terhadap bakteri gram negatif atau plate count agar (PCA), pengujian
bakteri gram positif .4,7 efektivitas gel hand sanitizer dan tisu
Alat yang digunakan dalam dan terdiri dari kelompok gel hand
penelitian diantaranya gelas ukur, batang sanitizer dan kelompok tisu basah
colony counter, gelas beker, termometer, pendekatan cross sectional. Penelitian ini
rak tabung, penjepit tabung reaksi, sarung membandingkan efektivitas antara gel
Count Agar, aquadest, NaCl 0,9%, spirtus, Agar dan diinkubasi selama 48 jam,
gel hand sanitizer dari sebuah merek kemudian koloni kuman yang terbentuk
Subjek penelitian ini adalah semua kelompok dengan perlakuan gel hand
ii. Sebelum diberi perlakuan gel hand vi. Ambil sampel post-perlakuan swab
uji, tanggal pengujian, dan tingkat v. Diamkan cawan petri yang berisi
iii. Diambil 3 ml dari pengenceran 10- koloni serta hitung angka kuman
1
dan diinokulasikan ke dalam 2 dengan colony counter.
masing-masing 1 ml dan 1 ml
berisi 9 ml larutan NaCl 0,9% dan Pada kelompok gel hand sanitizer
iv. Diambil 2 ml dari pengenceran 10-2 tangan sebelum diberi gel hand sanitizer
kelompok tisu basah antiseptik rerata sedangkan sesudah menggunakan gel hand
jumlah koloni kuman di telapak tangan sanitizer dikategorikan bersih. Hasil uji t
diberikan tisu basah antiseptik terjadi antara sebelum dan sesudah menggunakan
penurunan jumlah koloni kuman menjadi gel hand sanitizer. Sehingga menunjukkan
4,09 CFU/cm2, hal ini menunjukkan bahwa gel hand sanitizer efektif dalam
gel hand sanitizer terhadap jumlah koloni kuman pada telapak tangan responden
54,68 CFU/cm2; dan setelah menggunakan 60%. Kandungan alkohol 60% berperan
gel hand sanitizer turun menjadi 2,58 sebagai antimikroba yang mampu
dan berbagai jenis jamur, tetapi alkohol pertumbuhan dan perkembangan sel
berasal dari kemampuannya untuk jumlah koloni, dapat dilihat pada Tabel
menyebabkan kerusakan membran sel dan 1.1. Hal ini ditunjukkan dengan rerata
mendenaturasi protein secara cepat. jumlah koloni kuman pada kelompok tisu
Membran sel bakteri sendiri terdiri dari basah antiseptik, rerata jumlah koloni
fosfolipid dan molekul protein. Kerusakan kuman sebelum penggunaan tisu basah
membran sel dapat terjadi ketika alkohol antiseptik sebesar 59,85 CFU/cm2; dan
bereaksi dengan sisi aktif dari membran sel setelah menggunakan tisu basah antiseptik
atau dengan melarutkan konstituen lipid turun menjadi 4,09 CFU/cm2. Berdasarkan
menunjukkan bahwa tisu basah antiseptik Target utama dari Benzalkonium klorida
efektif dalam menurunkan jumlah koloni adalah membran sitoplasma pada sel
lebih efektif melawan bakteri gram positif DNA dan akan mengalami kerusakan,
jamur dan memiliki aktivitas yang lebih membran sitoplasma bakteri dan diikuti
besar melawan virus lipofilik.7,8 Aktivitas dengan kerusakan pada sel lainnya.7, 8, 15,16
kebocoran isi sitoplasma sehingga pada kuman antara penggunaan gel hand
sanitizer dan tisu basah antiseptik ligand binding dominand yang terdapat
menunjukan nilai p=0,113 (p>0,05) yang pada N terminal yang berfungsi sebagai
berarti tidak terdapat perbedaan yang penempelan bakteri ke sel inang, protein A
bermakna antara penggunaan gel hand yang mencegah proses fagositosis karena
sanitizer dan tisu basah antiseptik. Hal ini memblokir salah satu ujung IgG, dan
dapat diartikan bahwa gel hand sanitizer protein permukaan lainnya yang
dan tisu basah antiseptik memiliki membantu dalam proses adhesi bakteri
efektivitas yang sama dalam menurunkan yang dikenal dengan microbial surface
angka kuman di tangan. Hal ini dapat component recognizing adhesive matrix
dikarenakan dari bahan aktif yang molecules.17,18,19 Dengan adanya efek dari
terkandung dari gel hand sanitizer dan tisu alkohol tersebut maka sifat virulensi dari
basah antiseptik yang memiliki mekanisme S. aureus itu akan berkurang. Enzim dan
kerja yang hampir serupa, yang pada toksin yang yang berbahaya bagi manusia
akhirnya dapat menyebabkan lisis sel dihasilkan oleh S. aureus terdiri dari
kuman. Dimana alkohol yang terkandung protein, apabila protein tersebut rusak
membran sel dan mendenutarasi kematian sel bakteri.17,20,21 Pada tisu basah
protein.7,8,13 Protein ini sendiri pada antiseptik yang mengandung bahan aktif
dinding sel S. aureus dan mengambil alih fungsi dari membran sitoplasma.15,16 Jika
penting dalam sifat virulensi S. aureus. membran sitoplasma rusak maka akan
Sifat virulensi S. aureus diantaranya yaitu mengganggu integritas sel bakteri, dimana
Jika fungsi dari membran ini rusak, maka penelitian ini faktor-faktor tersebut telah
integritas sel akan hancur, yang pada disamakan sehingga memungkinkan hasil
akhirnya isi sitoplasma akan bocor ke luar, efektivitas keduanya dapat menunjukkan
dan sel akan mati.20, 21 Gel hand sanitizer hasil tidak ada perbedaan yang bermakna.
akhirnya akan menyebabkan lisis sel. Gel hand sanitizer dengan bahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi aktif alkohol 60% dan tisu basah antiseptik
besar jumlah bakteri sebagai kontaminan koloni kuman di tangan, tetapi tidak
maka makin lama pula antiseptik bisa terdapat perbedaan efektivitas dalam
washes. Journal of Biological and Chemical Based Hand Sanitizers Sold in Ilorin (North-
Research. 2013 Dec 05; 30 (2). p. 570-580. Central Nigeria). Ife Journal of Science vol.
4. Verma DK, Tesfu K, Getachew M, Workineh 15, no. 1. 2013
Y, Mekuriaw F, Tilahun M. Evaluation of 14. Kumud M, Neha S, Seema T. Comparative
antibacterial efficacy of different hand gel Evaluation of Efficacy of Alcoholic VS Non-
sanitizer in University of Gondar Students, alcoholic Hand Sanitizer. Int. J. LifeSc. Bt &
North-west Ethiopia. Journal of Global Pharm I SSN 2250-3137 www.ijlbpr.com
Biosciences. 2003 Nov 07; 2(6). p. 166-173. Vol. 1, No. 4, October 2012
5. WHO (World Health Organisation). WHO 15. MCDonnelli G, Denver R. Antiseptics and
Report on top ten causes of the death. 2014 Disinfectants: Activity, Action, and
May. Resistance. Clinical Microbiology Reviews
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs Vol. 12 No. 1. Jan. 1999, p. 147–179
310/en/ (6 Juli 2014) 16. Ascenzi JM. Handbook of Disinfectants and
6. Badan Penelitian dan Pengembangan Antiseptics. New York: 1996. ISBN 0-8247-
Kesehatan Departemen Kesehatan Republik 9524-5
Indonesia. Riset kesehatan dasar 17. Ramadha, Izkar. Efek Antiseptik Berbagai
(RISKESDAS) 2013: laporan nasional 2013. Merk Hand Sanitizer. Terhadap Bakteri
2013. Staphylococcus Aureus. Jakarta: Universitas
7. World Health Organization (WHO). WHO Islam Negeri Syaruf Hidayatullah. 2013
guidelines on hand hygiene in health care. 18. Lowy FD. Staphylococcus aureus Infection.
2009. N Engl J Med, 1998; 339-520
8. Centers for Disease Control and Prevention. 19. L.G. Harris, S.J. Foster, and R.G. Richards.
Guideline for hand hygiene in health care An Introduction to Staphylococcus aureus,
settings. 2002 Oct 25; 51 (RR-16). and Techniques for Identifying and
9. Yuliyana, I. Efektivitas tisu basah antiseptik Quantifyings Adhesins In Relation to
sebagai alternatif cuci tangan biasa dalam Adhesion to Biomaterials: Review. European
menurunkan jumlah bakteri telapak tangan Cells and Materials Vol. 4. 2002; 39 – 67.
[tesis]. Bandung: Universitas Maranatha; 20. Madigan MT, Martinko JM, Parker J. Brock
2011. Biology of Microorganisms,. Tenth Edition,
10. Desiyanto FA, Djannah SN. Efektivitas International Edition. United States of
mencuci tangan menggunakan cairan America: Pearson Education International.
pembersih tangan antiseptik (hand sanitizer) 2003
terhadap jumlah angka kuman. Jurnal 21. Kayser FH, Bienz KA, Eckert J, Zinkernagel
Kesehatan Masyarakat (Journal of Public RM. Medical Microbiology. New York:
Health). 2013 Sep; 7(2). p. 55-112. Thieme Stuttgart. 2005
11. Center for Disease Control. Enviroment 22. Jawetz E, J.L. Melnick and E.A. Adelberg.
Hygiene Monitoring: A Guide for Enviroment 2005. Flora Mikroba Normal tubuh Manusia
Health Officer, CDC: Provincial Health of Medical Mikrobiologi
Service Authority. 2010. 23. Permatasari Y. Perbandingan efektivitas
12. Waluyo, Lud. Mirkobiologi umum. Edisi antiseptik chlorexidine glukonat dengan
revisi. Malang: UMM Press; 2007. phenoxylethanol terhadap penurunan angka
13. Oke MA, Bello AB, Odebisi MB, Ahmed El- kuman pada telapak tangan. Surakarta:
Imam AM, Kazeem MO. Evaluation of Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2012
Antibacterial Efficacy of Some Alcohol-