Purchase Documentation
Purchase Documentation
2 Purchase Documentation
Salah satu dokumen terpenting dalam mengimpor adalah perjanjian pembelian atau
dokumentasi pembelian. Seperti halnya dalam mengekspor, sebagian besar masalah yang
terjadi dalam impor dapat dihilangkan atau sangat dikurangi dengan menggunakan
perjanjian pembelian yang sesuai. Umumnya, berbagai jenis dokumentasi digunakan untuk
transaksi pembelian yang terisolasi sebagai lawan dari transaksi pembelian yang sedang
berlangsung. Berbagai jenis dokumentasi, termasuk ketentuan penting dalam perjanjian
pembelian internasional, perjanjian distribusi impor, dan perjanjian agen penjualan impor,
akan dibahas.
Untuk tujuan pembahasan dalam bab ini, transaksi pembelian terisolasi didefinisikan sebagai
situasi di mana, misalnya, importir jarang membeli atau pembelian dilakukan atas dasar
percobaan untuk mengantisipasi membangun hubungan pembelian yang berkelanjutan, atau
ketika eksportir tidak mau memberikan kredit apa pun kepada importir sampai riwayat
pembayaran yang memuaskan telah ditetapkan. Perjanjian pembelian untuk transaksi
tersebut harus dibuat secara tertulis, dan penjual dan pembeli dapat menggunakan berbagai
bentuk umum yang telah dicetak sebelumnya. Importir/pembeli harus memeriksa dengan
seksama untuk mencoba menghilangkan sebanyak mungkin ketentuan yang bertentangan
antara formulir penjual/eksportir dan formulir yang digunakan oleh pembeli.
Dalam proses impor terdapat dokumen-dokumen yang dibutuhkan sebagai salah satu
persyaratannya. Menurut Feriyanto (2015:97) dokumen impor terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Dokumen Induk Yang dimaksud dengan dokumen induk adalah dokumen inti yang
dikeluarkan oleh Badan Pelaksanaan Utama Perdagangan Internasional, yang memiliki
fungsi sebagai alat pembuktian pelaksanaan suatu transaksi. Termasuk dalam dokumen
ini antara lain:
1. B/L ( Bill of Lading ) adalah dokumen yang menjelaskan kepemilikan barang dari
jalur darat
2. AWB ( Air Way Bill ) adalah dokumen yang menjelaskan kepemilikan barang dari
jalur udara
3. Invoice adalah dokumen yang berisi resume dari proses jual beli berisi nama
importer,eksporter,nama barang ,jumlah barang dan nilai barang
4. Packing List adalah dokumen yang berisi deskripsi barang yang meliputi rincian
barang ,dimensi,berat barang,semua barang di total berdasarkan berat barang yang
sudah tertera di B/L
5. COO ( Certificat Of Origin ) adalah adalah dokumen yang berisi keterangan asal
barang yang kita impor
6. Phytosanitary Certificate adalah sertifikat yang menyatakan bahwa barang yang di
impor bebas dari kandungan hama(phyto).Dokumen ini digunakan untuk impor
makanan,minuman,bahan bak yang berasal dari hewan maupun
nabati,tanaman,hewan,bibit,kayu,dll
7. Health Certificate adalah sertifikat kesehatan yang biasanya berisi barang konsumsi
oleh manusia.Untuk produk makanan,minuman olahan,regulasi indonesia masyarakat
health certificate yang dikeluarkan oleh FDA Dept (Food Drugs and Administration
dari negara asal
8. PIB (Pemberitahuan Impor Barang ) adalah pemberitahuan oleh importir yang berisi
deskripsi barang yang di impor berdasarkan dokumen impor yang ada.Pada PIB
sudah tercantum biaya Bea masuk dan pajak yang harus di bayar
9. Free Sale Cerificate adalah sertifikat yang menyatakan bahwa barang yang kita impor
di negara asal sudah berdar di negara asalnya
10. Radioactivity Certificate adalah sertifikat yang menyatakan bahwa barang yang kita
impor bebas dari radiasi nuklir ,biasanya hanya digunakan untuk barang yang kita
impor dari jepang
Sumber :
Johnson, Thomas E. & Donna L. Brade. (2010) Export/Import Procedures and Documentation,
4th Edition. Diakses pada 11 November 2021 dari
https://learning.oreilly.com/library/view/export-import-procedures-and/9780814415504/
ch7.xhtml
Oktavianawa. (2020). Dokumen Impor. Diakses pada 11 November 2021 dari
https://www.oktaexim.com/2020/02/dokumen-impor.html