Anda di halaman 1dari 7

A. Definisi Food Combining.

Food Combining (Kombinasi makanan) adalah metode pengaturan asupan


makanan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh. Khususnya yang
berhubungan dengan sistem pencernaan. Dampak dari kombinasi makanan serasi
adalah meminimalkan jumlah penumpukan sisa makanan dan metabolisme,
sehingga fungsi pencernaan dan penyerapan zat makanan menjadi lancar serta
pemakaian energi tubuh lebih efisien (Asyroqal Bahri, 2017).

Food combining mendorong terciptanya perilaku makan yang


mengoptimalkan masukan dan penyerapan zat gizi dengan cara mengkonsumsi
makanan yang serasi saja setiap kali makan. Selain itu, food combining juga
mendayagunakan fungsi sistem pencernaan dengan cara menyesuaikan apa yang
dimakan dengan kebutuhan asam basa dan silkus
alamiah tubuh agar metabolisme tubuh seimbang (Husaini, 2018)

B. Teknik Food Combining

1. Hanya Makan Buah di Pagi Hari

Dalam konsep menggabungkan makanan mengatakan bahwa buah paling baik


dimakan begitu saja. Organ hati bekerja paling keras untuk menghilangkan racun
antara tengah malam dan tengah hari.Pemadu makanan tradisional mengonsumsi
buah saja di pagi hari.Buah adalah pengganti cairan yang bagus setelah istirahat
malam dan bergerak cepat dari perut ke usus kecil.

Sarapan buah membuat perut siap untuk makan siang yang lebih bervariasi.
Meski kedengarannya ekstrim, merasa makan buah untuk sarapan pagi bermanfaat
bagi. Tapi, menggabungkan buah-buahan dengan lemak protein dan sayuran hijau.
Sebagai aturan umum, buah asam atau asam (anggur, kiwi, dan stroberi) dapat
digabungkan dengan “protein dengan lemak sehat” seperti alpukat, kelapa, dan
kecambah kacang dan biji-bijian.
Buah asam seperti apel, anggur, dan pir dapat dimakan dengan keju; dan sayur
buah-buahan (alpukat, mentimun, tomat, dan paprika) dapat dimakan dengan buah-
buahan, sayur mayur, karbohidrat berpati, dan protein.  Peneliti  juga menemukan
bahwa apel cocok dengan sayuran mentah. Sayuran hijau (bayam, kangkung, dan
lainnya), bersama dengan buah-buahan sayuran yang disebutkan di atas, adalah
makanan pokok.

Jenis-jenis ini adalah makanan ajaib yang berpadu dengan baik dengan setiap
makanan dan memadukannya menjadi smoothies hijau, sup dingin, dan
salad.Tetapi bagi yang sibuk, buah pagi hari dapat digantikan dengan cold-pressed
juice. Meskipun berbentuk jus, CPJ memiliki kandungan gizi buah dan sayur utuh
tanpa perbedaan yang berarti.Buah-buahan manis tidak cocok dengan pati dan
protein pekat, yang biasanya membutuhkan waktu tiga hingga lima jam untuk
dicerna.

Buah sering direkomendasikan untuk pembersihan, tetapi jika terjebak dalam


siklus pencernaan yang lebih lama dari makanan pekat, buah memfermentasi dan
menghasilkan asam dan alkohol, yang memberi makan ragi, jamur, dan
bakteri.Setelah Anda makan makanan tepung atau protein, yang terbaik adalah
menunggu setidaknya lima jam untuk kembali memakan buah.

2. Protein berpasangan dengan sayur-mayur

Ketika memakan protein dan sayur mayur, akan menghasilkan asam klorida
dan pepsin enzim pencerna protein. Protein paling baik dikombinasikan dengan
sayuran non-tepung seperti bayam, wortel, bawang bombay, dan brokoli, atau
dengan sayuran laut (nori, kombu, wakame, dan dulse), yang semuanya dicerna
dengan baik dalam protein maupun pati. Bila ingin memakan nasi, yang merupakan
sumber karbohidrat berpati. Biarkan jeda waktu 4 hingga 5 jam antara makan
berprotein dan karbohidrat


3. Kombinasikan sayuran dengan sayuran berpati

Sayuran berpati contohnya non-biji-bijian seperti kentang, jagung, kacang


polong segar, labu musim dingin, dan artichoke dapat dikombinasikan dengan nasi,
quinoa, millet, buckwheat, bayam, dan biji-bijian lainnya. Makanan berpati ini juga
cocok dengan sayuran tidak bertepung seperti sayuran hijau. 

Combo klasik seperti kari sayur dengan biji-bijian, pasta dengan saus tomat,
dan kentang panggang dengan salad atau selada kol cocok tidak hanya pilihan
terbaik untuk rasa dan teksturnya, tetapi juga untuk alasan kesehatan.

4. Lemak protein sehat dan sayur mayur

Lemak protein termasuk alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, keju, dan


zaitun paling cocok dikombinasikan dengan sayuran tidak berpati lainnya dan
dengan buah-buahan asam. Memasukkan alpukat ke dalam smoothie hijau,
menggunakannya dengan kacang-kacangan dan biji-bijian untuk membuat
makanan penutup, dan menyajikannya dalam salad dengan sayuran tidak berpati.
5. Konsumsi protien berpati lebih sedikit

Kacang-kacangan (termasuk kacang polong-polongan), digolongkan sebagai


“protein pati” (baik protein maupun pati), yang sulit dicerna. Merendam kacang
tanah atau kacang polong dengan air sebelum diolah membantu mengurangi
sebagian gas. Namun, untuk mengurangi kualitas gas yang melekat pada kacang,
pati protein ini masih bermasalah untuk dicerna secara maksimal, dan sebaiknya
dikonsumsi lebih sedikit.

C. Langkah-langkah Food Combining

Pola makan Food Combining mengacu kepada mekanisme pencernaan alamiah


tubuh dalam menerima jenis makanan yang serasi sehingga tubuh akan dapat
memproses semua itu dengan baik dan mendapatkan hasil secara maksimal. Food
combining memperkenalkan pola makan yang berbasis pada
3 hal sederhana (Nofha Rina, 2018) yaitu:

1. Apa yang kita makan?

Untuk mempermudah pemahaman secara kontemporer, mari kita


membagi makanan dalam 3 unsur dasar:
a. Protein, contohnya daging-dagingan (hewani) dan kacang-kacangan
(nabati).
b. Sayuran, contohnya tumbuh-tumbuhan (daun, batang, atau akar) yang
mengandung enzim, vitamin, mineral, serat, serta minim kadar gula.
Umumnya, sayuran ini ideal dikonsumsi dalam keadaan segar agar
semua substansi penting itu terjaga keberadaannya.
c. Karbohidrat adalah pemasok energi tercepat bagi tubuh, mirip dengan gula
hanya proses penguraiannya dalam tubuh saja yang berbeda. Beras, umbi-
umbian, beberapa bentuk olahan seperti pasta, mi atau
bihun, adalah contoh karbohidrat yang umum.
2. Waktu Makan

Pola makan food combining memiliki perbedaan yang signifikan dengan


berbagai macam bentuk pola makan normal. Setiap hari, selalu dimulai dengan
mengonsumsi buah tinggi serat dalam berbagai rupa (yang termudah adalah buah
dengan warna berbeda) setiap satu jam sekali atau setiap kali anda merasa lapar
sejak pukul 05.00 hingga sekitar pukul 12.00. ini karena saat sarapan, tubuh
melakukan “siklus pencernaan”, dan waktu pagi hari antara pukul 04.00 hingga
12.00 adalah siklus untuk pembuangan sisa metabolisme tubuh. Momen pembuangan
ini sangat membutuhkan energi yang besar sehingga sebaiknya pencernaan tidak
dibebani oleh makanan padat dan berat yang juga membutuhkan energi besar untuk
mencernanya Irama biologis (circadian rhythm) adalah siklus yang berlangsung
selama 24 jam dalam proses fisiologis makhluk hidup termasuk tumbuhan, hewan,
jamur, dan cyanobacteria. Setiap fungsi dalam tubuh kita, termasuk pencernaan,
mempunyai irama biologis. Sistem pencernaan terbagi atas 3 fase yang ketiganya
simultan aktif selama 24 jam. Apabila salah satu fase mengalami gangguan, maka
fase berikutnya akan turut terganggu. Ketiga fase tersebut adalah:
a. Fase Cerna: 12.00 – 20.00
Rentang waktu ini adalah saat terbaik mengonsumsi makanan padat.
Pada fase ini, semua organ cerna siap menerima makanan yang masuk ke
tubuh. Sebagian besar energi dialokasikan untuk mencerna. Maka manfaatkan
fase ini dengan mengonsumsi makanan berkualitas dengan memperhatikan
kombinasinya agar tak memberatkan organ cerna.
b. Fase Serap: 20.00 – 04.00
Fase ini adalah waktu untuk tubuh berkonsentrasi menyerap zat-zat
makanan yang telah dicerna. Proses serap ternyata memerlukan energi sangat
besar, maka Sang Pencipta merancangnya bersamaan dengan waktu istirahat
kita. Makan terlalu malam di atas pukul 20.00 dan tidur larut dapat
mengganggu fase ini.
c. Fase Buang: 04.00 – 12.00
Pada fase ini, tubuh mengalokasikan sebagian besar energi untuk
pembuangan sisa metabolisme. Sisa metabolisme yang dikeluarkan berupa
feses, keringat, maupun urin. Agar proses pembuangan ini dapat berlangsung
dengan baik, maka sebaiknya pada fase ini (bersamaan dengan waktu sarapan
hingga sesaat sebelum makan siang) pencernaan tidak diganggu dengan
memberinya makanan yang susah dicerna.
Erikar juga mengatakan bahwa dimulai pukul 12.00 hingga 20.00 (siklus
pencernaan), pada waktu ini, pencernaan tubuh bekerja sangat aktif sehingga
sangat tepat menyantap makanan dalam bentuk padat dan penuh nutrisi. Pada
pukul 20.00 hingga 04.00 (siklus penyerapan), saat ini pikiran dan tubuh
berada dalam kondisi relax. Energi tubuh dikonsentrasikan untuk menyerap,
memproses makanan, dan mengedarkan zat-zat yang dibutuhkan ke seluruh
bagian. Selanjutnya, dimulai pukul

04.00 hingga 12.00 (siklus pembuangan), sisa makanan dan metabolisme


dibuang dari tubuh. Oleh karena siklus pembuangan memakan energi sangat
besar, tubuh tidak memiliki energi yang cukup untuk mengonsumsi makanan
padat. Itulah sebabnya, buah yang memiliki karakter ringan serta mudah
dicerna sangat cocok untuk dikonsumsi pada waktu ini.
3. .Cara makan.
Paduan antara masing-masing unsur makanan adalah poin paling utama metode
food combining. Protein hewani apabila dicampur dengan karbohidrat akan
menghasilkan “masalah” bagi pencernaan manusia. Masing-masing unsur makanan
tersebut memerlukan enzim yang berbeda untuk diolah oleh tubuh. Karbohidrat
dicerna oleh enzim cerna bernama amilase (terdapat di air liur) dan protein hewani
dicerna oleh enzim pepsin (bekerja begitu makanan memasuki alat cerna dalam
perut). Secara alamiah, amilase memerlukan suasana basa dan pepsin membutuhkan
suasana yang asam.
Kombinasi antara karbohidrat atau pati dan protein hewani yang dimakan
bersamaan dalam jumlah sama-sama banyak dan terus-menerus dalam waktu lama,
dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh, bahkan dapat memperparah
gangguan tersebut. Pada tingkatan yang lebih serius, tanda-tanda gangguan itu antara
lain dapat dilihat pada meningkatnya kadar gula darah (akibat radang pankreas) atau
melonjaknya kadar kolestrol/trigliserida darah (akibat gangguan pada liver).
Gangguan pada organ tubuh akan semakin parah bila kita sangat sedikit
mengonsumsi sayuran segar, termasuk yang mentah (berupa salad, jus, atau lalap),
serta makanan berserat lainnya. Selain sayuran, contoh lain makanan berserat adalah
makanan alami (whlefood) seperti beras merah serta polong-polongan, antara lain
kacang merah, kacang hijau, kacang tolo, kedelai, tempe, dan yang tak kalah penting,
kebiasaan menunda buang air besar ikut andil dalam menimbulkan gangguan pada
organ tubuh pencernaan.

Anda mungkin juga menyukai