Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI

DI DINAS CIPTA KARYA, KEBERSIHAN DAN TATA RUANG KABUPATEN CIAMIS

Oleh :
Wawan Risnawan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh
Jln. RE.Martadinata No 150 Ciamis

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Budaya Organisasi terhadap


Produktivitas Kerja pegawai.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif dengan teknik survey. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 320 pegawai,
namun karena luas cakupan wilayah penelitian dan keterbatasan waktu penelitian maka dilakukan
penarikan sampling dengan teknik proportional random sampling sebanyak 100 orang pegawai.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik penelitian lapangan (field research) dan
studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis
penelitian adalah analisis statistik dengan model analisis regresi (regretion analysis).Berdasarkan
hasil pengujian, diketahui bahwa Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja
sebesar 30.61% sedangkan pengaruh diluar variabel Budaya Organisasi adalah sebesar 69,39%.
Disamping itu, dalam penelitian ini ditemukan permasalahan diantaranya Pertama,berkaitan
dengan variabel Budaya Organisasi dalam dimensi Nilai Dominan dan Aturan yaitu mengenai
kuantitas kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pegawai karena kurang memperhatikannya
ketentuan penerimaan pegawai baru. Penting adanya bagi pembuat kebijakan untuk melaksanakan
kegiatan evaluasi perencanaan, sehingga dapat mengetahui capaian dari rencana dan hambatan-
hambatan atau dukungan atas pencapaian rencana yang tampak, baik dalam individu maupun
sistem organisasi.Kedua, berkaitan dengan variabel Produktivitas Kerja dalam dimensi Efisiensi
dan Efektivitas yaitu pegawai dalam hal menggunakan fasilitas kerja, perlu dioptimalkan. Hal ini
antara lain diakibatkan pegawai memiliki keterbatasan dalam menggunakan fasilitas kerja yang
merupakan hal penting untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaannya. Implikasi
dari permasalahan tersebut adalah belum optimalnya penggunaan fasilitas kerja oleh pegawai
sehingga hasil kerjanya tidak optimal. Hal ini antara lain disebabkan tidak adanya pelatihan bagi
pegawai yang melaksanakan pekerjaan teknis dan kurang optimal dalam memanfaatkan fasilitas
kerja.Mengingat berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka disarankan Kepala Dinas Cipta
Karya, Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis melaksanakan kebijakannya dengan lebih
jelas dan operasional agar dalam pelaksanaannya dapat mencapai sasaran utama kebijakan secara
optimal, yaitu melalui budaya organisasi yang baik diharapkan mampu untuk meningkatkan
produktivitas kerja pegawai untuk memberikan kontribusi kepada pembangunan perekonomian
daerah.

Kata Kunci : Budaya Organisasi, Produktifitas Kerja

I. PENDAHULUAN pegawai dalam organisasi merupakan faktor


Salah satu tujuan organisasi adalah penggerak utama bagi sumber-sumber daya yang
mencapai produktivitas, karena terwujudnya lainnya dalam mendorong tercapainya tujuan
prouktivitas kerja yang baik adalah merupakan organisasi. Sebagaimana dikemukakan oleh
sebagai kebutuhan organisasi yang penting, Formulasi National Productivity Board dalam
mengingat tantangan yang semakin komplek, Sedarmayanti (2009:56) dimana produktivitas
baik pada lingkungan Pembangunan Nasional adalah sikap mental (attitude of mind) yang
maupun pada lingkup Organisasi Pemerintahan mempunyai semangat untuk melakukan
terutama jajaran aparatur atau pegawai yang ada peningkatan perbaikan.
dalam suatu organisasi sebagai penyelenggara Produktivitas merupakan suatu ukuran bagi
organisasi. tingkat kinerja pegawai yang dapat menghasilkan
Sikap dan mental seorang pegawai dalam sesuatu, seperti dikemukakan Nawawi (1990:97)
melaksanakan pekerjaan merupakan tolak ukur bahwa produktivitas berarti kekuatan atau
tercapainya produktivitas organisasi karena kemampuan menghasilkan sesuatu, dalam
83
organisasi kerja yang akan dihasilkan adalah 3. Meningkatnya pelayanan kebersihan
perwujudan tujuannya, materil maupun non terhadap masyarakat;
materil.Oleh karenanya pegawai yang produktif 4. Meningkatnya peran serta masyarakat
akan memiliki semangat untuk melakukan dalam kebersihan lingkungan;
peningkatan dan perbaikan dalam kerjanya untuk 5. Meningkatnya dokumen rencanatata ruang
meraih perwujudan tujuan organisasi. Lebih sebagai acuan dalam pembangunan.
lanjut Suwatno menjelaskan bahwa pegawai yang Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
memiliki level kinerja tinggi merupakan pegawai Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang
dengan produktivitas kerja yang tinggi. Kabupaten Ciamis Tahun 2014, harus
Begitupun sebaliknya, pegawai yang memiliki dipertanggungjawabkan dalam suatu laporan
level kerja tidak sesuai dengan standar yang yaitu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang
ditetapkan maka pegawai tersebut dapat disebut merupakan penyampaian laporan pelaksanaan
sebagai pegawai yang tidak produktif (Suwatno, kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2013:197). Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata
Produktivitas kerja seorang pegawai Ruang (DCKKTR) Kabupaten Ciamis sebagai
diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas lembaga teknis daerah Pemerintahan Kabupaten
yang kompleks dan heterogen. produktivitas Ciamis, dalam keberhasilan pencapaian tujuan
kerja ini dapat didukung oleh berbagai faktor, dan sasarannya sangat dipengaruhi oleh tingkat
diantaranya harus ada komponen untuk partisipasi dari seluruh pelaku pembangunan
merencanakan, melaksanakan dan (stakeholders), sehingga DCKKTR dituntut
mengendalikan pembangunan serta dengan untuk mampu memecahkan berbagai
meningkatkan mutu organisasi. Dengan demikian permasalahan dan tantangan di Kabupaten
untuk mencapai produktivitas organisasi harus Ciamis, dalam melayani/memenuhi kebutuhan
melalui perencanaan dan pelaksanaan yang baik masyarakat serta mamajukan daerah melalui
dan penuh tanggung jawab dari para pegawainya. peningkatan kinerjanya.
Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Dilihat dari tugas fungsinya maka dalam
Ruang (DCKKTR)Kabupaten Ciamis upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat,
mempunyai fungsi yang sangat strategis dalam Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang
penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Ciamis perlu di topang oleh para
sebagaimana diamanatkan oleh pasal 14, ayat (1), pegawai yang memiliki produktivitas kerja yang
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang baik untuk dapat mengelola sumber-sumberdaya
Pemerintahan Daerah. Dinas Cipta Karya lainnya menjadi produktif.
Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis Berdasarkan hasilpengamatandaridata
merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang kepegawaian, dapat diketahui bahwa agak
mendukung tugas Kepala Daerah, mengemban 2 sebanding banyaknya tenaga yang PNS dengan non
(dua) urusan wajib yang wajib dilaksanakan, PNS yang bekerja sebagai Tenaga Harian Lepas
yaitu urusan wajib bidang penataan ruang dan (THL). Hal ini mencerminkan bahwa dinas ini
sebagian urusan wajib bidang pekerjaan umum. cenderung banyak tenaga teknis lapangan yang
Urusan wajib bidang pekerjaan umum langsung berhubungan dengan pelayanan kepada
mempunyai fungsi sebagai penyelenggaran masyarakat, salah satu contohnya adalah Tenaga
sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan Harian Lepas (THL) yang melakukan kegiatan
umum di bidang pekerjaan umum yang meliputi kebersihan dan pembangunan jalan atau
sub bidang Cipta karya, Perumahan, infrastruktur lainnya.
Persampahan dan Pertamanan. Pelayanan ini diberikan kepada masyarakat
Secara umum kualitas penyelenggaraan untuk menciptakan kebersihan serta kenyamanan di
pembangunan bidang Keciptakaryaan Kebersihan lingkungan masyarakat dan sebagai feedback dari
dan Penataan Ruang yang menjadi tolok ukur masyarakat kepada pemerintah atas pelayanan itu
terhadap peningkatan kualitas pembangunan adalah dengan dilakukannya pemungutan Retribusi
tersebut meliputi beberapa indikator yang Kebersihan Sampah sebagai pendapatan asli daerah
menjadi dasar penilaian terhadap peningkatan yang masuk dalam pos Anggaran Pendapatan dan
produktivitas penyelenggaraan Dinas Cipta Belanja Daerah (APBD).
Karya Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Namun demikian berdasarkan dari data
Ciamis tersebut meliputi : Pendapatan Asli Daerah dari Retribusi Kebersihan
1. Peningkatan pembangunan infrastruktur tahun 2013 mengalami penurunan yang sangat
perdesaan; signifikan untuk tahun 2014. Pendapatan Asli
2. Meningkatnya pembangunan sarana dan Daerah melalui Retribusi pada Tahun 2014
prasarana aparatur; sebesar Rp. 762.881.900,00 mengalami
84
penurunan sebesar Rp. 652.378.100,00 atau berbeda dengan organisasi lain yang dapat
berkurang 46,09 % dibanding Tahun 2013 dipelajari dan diwariskan kepada generasi
sebesar Rp. 1.415.260.000,00,- berikutnya, dan dapat dijadikan acuan perilaku
Banyak faktor yang mempengaruhi manusia dalam organisasi yang berorientasi pada
penurunan PAD tersebut di atas dan salah pencapaian tujuan atau hasil/target yang
satunya adalah dengan rendahnya produktivitas ditetapkan.
kerja pegawai dalam memberikan pelayanan Namun terlepas dari paparan tersebut di
kepada masyarakat sehingga masyarakat merasa atas, berdasarkan hasil observasi dan wawancara,
kecewa sehingga enggan lagi untuk membayar penulismasih menemukan belum terciptanya
retribusi kebersihan kepada pemerintah. budaya organisasi yang optimal di Dinas Cipta
Penurunan ini akan berdampak pada pelaksanaan Karya, Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten
program tahun berikutnya sehingga pemerintah Ciamis, terlihat dari beberapa gejala-gejala
harus benar-benar selektif dalam merencanakan sebagai berikut :
program berikutnya sehingga diharapkan terjadi 1. Kurangnya ketaatan pegawai dalam
kenaikan PAD kembali dalam tahun berikutnya. menjalankan aturan yang telah disepakati
Menurut Ardana, Mujiati, Utama bersama. Hal ini terbukti masih adanya
(2012:271) dalam bukunya Manajemen pegawai yang terlambat datang ataupun
Sumberdaya Manusia menyatakan bahwa : mangkir kerja setelah libur nasional.
“Produktivitas dikatakan sebagai 2. Tidak adanya standar perilaku (norma)
perbandingan efektivitas menghasilkan dalam pekerjaan. Hal ini terbukti dengan
keluaran (output) dengan efisiensi tidak sesuainya rasio antara target
penggunaan sumber-sumber masukan pekerjaan dan hasil yang telah dicapai.
(Input), sedangkan produktivitas kerja 3. Kurang memperhatikan mengenai
(tenaga kerja) adalah perbandingan antara ketentuan penerimaan pegawai baru
hasil yang dicapai dengan peran serta 4. Kurangnya dukungan yang diterima
tenaga kerja persatuan waktu. Atau pegawai baik dari teman sejawat maupun
sejumlah barang/jasa yang dapat dihasilkan dari pimpinan. Hal ini terbukti dari
oleh seseorang atau kelompok kurangnya perhatian dari pimpinan dalam
orang/karyawan dalam jangka waktu mengevaluasi kinerja pegawai.
tertentu.” 5. Ketidaktahuan pegawai atas tujuan
Dengan demikian maka produktivitas kerja organisasi dimana keadaan tersebut
pegawai dapat diukur dari Output atau hasil ditunjukan dengan tidaktahunya visi dan
kerja sebenarnya berbanding dengan input atau misi organisasi di Dinas Cipta Karya,
disebut dengan jam kerja pegawai sebenarnya Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten
dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang Ciamis
diberikan kepadanya. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis
Selanjutnya, budaya organisasi menurut membatasi dalam fokus kajian penelitian ini
Wibowo (2013:19) : dimana komunikasi yang dijadikan acuan
“Filosofi dasarorganisasi yang memuat penelitian ini adalah pelaksanaan komunikasi
keyakinan, norma-norma, dan nilai-nilai internal yang dilakukan dalam organisasi Dinas
bersama yang menjadi karakteristik inti Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang
tentang bagaimana cara melakukan sesuatu Kabupaten Ciamis yang akan berperan
dalam organisasi. Keyakinan, norma- sebagaipemicu kondusifitas budaya
norma dan nilai-nilai tersebut menjadi organisasidalam mewujudkan produktivitas kerja
pegangan sumberdaya manusia dalam pegawai.Keberadaan permasalahan tersebut di
organisasi untuk melaksanakan atas perlu mendapatkan perhatian serius dalam
kinerjanya.” sebuah organisasi, karena sangat berpengaruh
Sedangkan budaya organisasi dimaksud pada kondusifitas organisasi dan produktivitas
seperti dikemukakan Robbins (2006:289) kerja. Hal ini dapat di asumsikan bahwa “sebaik
memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu: “(1) inovasi apa pun aspek lainnya” tanpa didukung
dan pengambilan resiko, (2) perhatian terhadap komunikasi internal yang baik tidak akan tercipta
detail, (3) orientasi hasil, (4) orientasi orang, (5) budaya organisasi yang optimal dan profesional
orientasi tim, (6) keagresifan, dan (7) sehingga organisasi tetap tidak akan mencapai
kemantapan”. sasaran produktivitas yang diharapkan.
Budaya organisasi berfungsi sebagai Oleh karenanya dari uraian tersebut maka
perekat, pemersatu, identitas, citra, brand, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
pemacu-pemicu (motivator), pengembangan yang dengan judul “Pengaruh Budaya
85
OrganisasiTerhadap Produktivitas Kerja Administrasi Negara karena Manajemen SDM
Pegawai di Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan mempengaruhi Produktivitas organisasi
Tata Ruang Kabupaten pemerintah. SDM menjadi sangat vital karena
Ciamis”denganrumusanProblem Statementadalah kegiatan organisasi dilakukan oleh manusia,
: “rendahnya produktivitas kerja pegawai diduga sehingga manusia merupakan unsur terpenting
dipengaruhi budaya organisasi yang masih yang mutlak perlu mendapatkan perhatian karena
rendah”. waktu, tenaga dan kemampuannya dapat
Maksud penelitian ini adalah untuk dimanfaatkan secara maksimal bagi kepentingan
mengkaji fenomena masalah Sumber Daya organisasi maupun bagi kepentingan individu.
Manusia, khususnya yang berhubungan dengan Dalam penelitian ini penulis mengkaji tiga
budaya organisasi dan produktivitas kerja variabel yang berhubungan dengan SDM yaitu
pegawai di Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan budaya organisasi dan produktivitas kerja
Tata Ruang Kabupaten Ciamis. pegawai.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari Budaya organisasi sangat berpengaruh
penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data pada peningkatan produktivitas kerja pegawai.
yang akan digunakan untuk mengkaji dan Dampak baiknya komunikasi internal akan
menganalisis Pengaruh Budaya menciptakan budaya organisasi yang baik dan
Organisasiterhadap Produktivitas Kerja Pegawai kondusif serta relatif stabil. Budaya organisasi itu
di Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang dikembangkan dari tahun ke tahun dan berakar
Kabupaten Ciamis pada nilai yang kuat diyakini pegawai sehingga
mendapatkan komitmen yang kuat. Selanjutnya,
II. TinjauanTeori ada sejumlah kekuatan terus bekerja
Berdasarkan fenomena yang telah mempertahankan budaya tersebut. Budaya
dikemukakan sebelumnya, terdapat permasalahan organisasi berfungsi sebagai perekat, pemersatu,
yang berkaitan dengan pengaruh budaya identitas, citra, motivator bagi seluruh pegawai
organisasi terhadap kinerja di Dinas Cipta Karya, dan orang-orang yang ada di dalamnya.
Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis. Menurut Luthans (2002:122) “Budaya
Hal ini dapat mempengaruhi tujuan organisasi organisasi merupakan norma-norma dan nilai-
yaitu penyelenggaraan pelayanan publik di nilai yang mengarahkan perilaku anggota
bidang pembangunan fisik daerah, kebersihan organisasi, dimana setiap anggota akan
dan tata ruang sebagai salah satu bentuk kegiatan berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku
Administrasi Negara. agar diterima oleh lingkungannya”. Lebih lanjut
Adapun Administrasi Negara merupakan Luthans (2002:123) mengemukakan indikator
suatu proses untuk mencapai tujuan. Hal ini budaya organisasi, sebagai berikut :
merujuk kepada pendapat Dimock (dalam 1. Aturan perilaku yang diamati
Iskandar, 2013:20) bahwa sebagai proses, Ketika anggota organisasi berinteraksi satu
administrasi negara meliputi semua langkah yang sama lain, mereka menggunakan bahasa,
di ambil dimana suatu badan pelaksana menerima istilah, dan ritual umum yang berkaitan
kewenangan dan saat batu terakhir di letakan. dengan rasa hormat dan cara berperilaku.
Dengan demikian, sebagai suatu proses 2. Norma
Administrasi Negara meliputi seluruh kegiatan Ada standar perilaku, mencakup pedoman
mulai saat menentukan tujuan yang akan dicapai mengenai seberapa banyak pekerjaan yang
sampai kepada penyelenggaraan untuk mencapai dilakukan, yang dalam perusahaan menjadi
tujuan tersebut. “Jangan melakukan terlalu banyak, jangan
Penyelenggaraan kegiatan Administrasi terlalu sedikit”.
Negara akan selalu ditunjang oleh organisasi- 3. Nilai dominan
organisasi yang bergerak di bidang pelayanan Organisasi mendukung dan berharap
publik. Di dalam proses pelaksanaannya, peserta membagikan nilai-nilai utama.
organisasi-organisasi yang berperan dalam Contoh kasusnya adalah kualitas produk
penyelenggaraan kegiatan tersebut harus tinggi, sedikit absen, dan efisiensi tinggi.
memiliki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) 4. Filosofi
yang baik. Menurut Suwatno (2012:170), SDM Terdapat kebijakan yang membentuk
merupakan salah satu unsur yang sangat kepercayaan organisasi mengenai
menentukan keberhasilan suatu organisasi bagaimana karyawan dan atau pelanggan
mencapai tujuan”. diperlakukan.
Manajemen SDM menjadi salah satu 5. Aturan
kajian yang dipelajari di dalam studi
86
Terdapat pedoman ketat berkaitan dengan III. Metode Penelitian
pencapaian perusahaan. Pendatang baru 1. Pendekatan Penelitian
harus memelajari teknik dan prosedur yang Selanjutnya mengenai desain atau jenis
ada agar diterima sebagai anggota penelitian yang penulis lakukan untuk
kelompok yang berkembang. melaksanakan penelitian ini adalah menggunakan
6. Iklim organisasi metode penelitian Deskriptif, yaitu suatu teknik
Ini merupakan keseluruhan “perasaan” penelitian yang dilakukan dengan cara
yang disampaikan dengan pengaturan yang menggambarkan secara umum fakta–fakta yang
bersifat fisik, cara peserta berinteraksi, dan ditemukan, kemudian dianalisis berdasarkan
cara anggota organisasi berhubungan peraturan perundang–undangan yang berlaku
dengan pelanggan dan individu dari luar. serta berdasarkan teori–teori yang dikemukakan
oleh para ahli yang ada kaitannya dengan
Berdasarkan teori di atas diperoleh suatu permasalahan yang diteliti, dengan tujuan untuk
gambaran bahwa budaya organisasi merupakan mendapatkan jawaban atas masalah yang sedang
sebuah sistem yang dilihat dari sisi input, yakni diteliti.
budaya organisasi mencakup umpan balik (feed
back), sedangkan dilihat dari proses budaya 2. Populasi dan Sampel Penelitian
organisasi mengacu kepada asumsi, nilai, dan Objek atau unit analisis dalam penelitian
norma. Sementara itu dilihat dari output ini adalah Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan
berhubungan dengan pengaruh budaya organisasi Tata Ruang Kabupaten Ciamis. Populasi
terhadap komunikasi internal. Dengan demikian penelitian yang diambil dalam penelitian ini
budaya organisasi berpengaruh terhadap adalah seluruh pegawai Dinas Cipta Karya,
Komunikasi internal dalam mewujudkan Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis,
produktivitas kerja pegawai. Hal ini ditandai sebanyak 325 orang sebagaimana yang tercatat
dengan adanya interaksi individu dengan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
lingkungan internal, baik lingkungan fisik Tahun 2014. Mengingat ruang lingkup penelitian
maupun lingkungan sosial. ini cukup luas dan memerlukan waktu yang
Berbeda halnya dengan pendapat yang cukup lama bila dilakukan penelitian terhadap
disampaikan oleh Ardana, Mujiati, Utama semua populasi, maka penarikan sampel
(2012:173) dimana Produktivitas tenaga kerja dilakukan dengan cara Proportional Random
adalah hasil perbandingan antara output (hasil Sampling. Jumlah sampel yang diambil dari
kerja yang sebenarnya) dengan input (jumlah jam setiap strata sebanding, sesuai dengan
kerja sebenarnya). proporsional ukurannya (Siregar, 2012: 146).
Oleh karenanya atas semua gambaran teori Menurut Iskandar (2013:234) Proportional
yang dikemukakan di atas maka kerangka Random Sampling adalah suatu cara penarikan
pemikiran pada penelitian ini dimulai dari sampel dengan memperhatikan perimbangan
Administrasi Negara sebagai grand theory, unsur-unsur atau kategori-kategori dalam
MSDM sebagai middle range theory budaya populasi.
organisasi dan produktivitas kerja sebagai Berdasarkan hal tersebut, selanjutnya
operational theory. menentukan ukuran jumlah sampel minimum
Sedangkan yang menjadi anggapan dasar menggunakan Teknik Solvin (dalam Siregar,
yang dijadikan acuan oleh penulis dalam 2012:149) Sampel total untuk penyebaran angket
penulisan ini adalah : pegawai Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata
1. Produktivitas Kerja Pegawai akan Ruang Kabupaten Ciamis yang dijadikan
meningkat apabila komunikasi internal responden adalah100 Pegawai.
berjalan dengan baik. 3. Pengukuran Data
2. Produktivitas Kerja Pegawai akan optimal Untuk indikator penelitian dijabarkan
apabila budaya organisasi kuat. dalam item-item pertanyaan di dalam quesioner
Hipotesis Penelitian yang penulis akan sebarkan kepada responden,
Berdasarkan kerangka pemikiran dimana hal tersebut oleh penulis akan digunakan
sebagaimana diuraikan di atas, maka ditarik sebagai bahan dasar atau data mentah untuk
hipotesis sebagai kesimpulan sementara yang membahas dan menganalisis hasil penelitian ini.
dibuat dalam dua tingkatan, yaitu hipotesis utma Dalam penelitian ini skala pengukuran yang
dan sub-sub hipotesis. digunakan adalah skala ordinal dengan tipe skala
pengukuran perbedaan semantik. Instrument
penelitian ini diisi oleh responden dengan
memilih salah satu alternatif jawaban yang sudah
87
disediakan, dengan cara memberikan tanda silang yang bermanfaat untuk menguji bagaimana
pada alternatif jawaban yang dipilih. pengaruh variabel X (X1, X2 dan seterusnya)
Untuk keperluan analisis secara terhadap variabel Y. Uji regresi juga digunakan
kualitatif, alternatif jawaban tersebut diberi skor untuk melihat perbedaan besar kecil pengaruh
dari ekstrim nilai sangat baik diberi skor 5, baik variabel X (X2, dan seterusnya) terhadap variabel
diberi skor 4, cukup baik diberi skor 3, kurang Y. Jadi, dalam penelitian ini, adalah variabel
baik diberi skor 2 dan sangat kurang baik diberi produktivitas kerja (Y) dan variabel Budaya
skor 1. Organisasi (X) akan diuji regresi.
4. Teknik Pengumpulan Data
Penulis menggunakan beberapa metode IV. Hasil dan Pembahasan Penelitian
pengumpulan data sebagai berikut : Variabel Budaya Organisasi pegawai di Dinas
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang
2. Penelitian Lapangan (Field Work Kabupaten Ciamis
Research) Untuk mengetahui kondisi variabel Budaya
Dalam hal ini penulis menggunakan empat Organisasi, maka dilakukan pengukuran dengan
cara, yaitu : menggunakan angket yang terdiri dari 23
a.Observasi. pertanyaan yang masing-masing disertai 5
b.Wawancara. kemungkinan jawaban yang harus dipilih dan
c.Angket atau daftar pertanyaan. dianggap sesuai menurut responden.
d.Dokumentasi Hasil pengolahan data terhadap 23 pertanyaan
5. Analisis Data tentang Budaya Organisasi adalah sebagai
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka berikut:
analisis yang dipergunakan adalah uji regresi
Tabel 4.9
Kriteria Penilaian Budaya Organisasi
No Jumlah
Tentang Persentase Kriteria
Item Kumulatif
Penggunaan bahasa yang baik dan benar sesuai
1 392 78,4% Baik
dengan pedoman EYD.
Penggunaan istilah yang dapat dimengerti oleh Sangat
2 434 86,8%
masyarakat pada saat melakukan pelayanan Baik
Ritual umum yang berkaitan dengan rasa
Sangat
3 hormat. Melakukan senyum, salam, sapa dan 428 85,6%
Baik
sopan santun.
Cara berperilaku yang baik dalam memberikan Sangat
4 428 85,6%
pelayanan kepada masyarakat. Baik
Standar perilaku kerja yang optimal dalam
5 menunjang tugas pokok, fungsi dan 350 70,0% Baik
tanggungjawab
Pedoman pekerjaan yang jelas dan terencana Sangat
6 422 84,4%
dalam menjalankan tupoksi wab. Baik
Etika kerja yang terdapat di lingkungan
7 322 64,4% Baik
organisasi.
Kuantitas kerja yang sesuai dengan kemampuan Cukup
8 266 53,2%
kerja pegawai. Baik
Kualitas kerja pegawai yang optimal dalam
9 412 82,4% Baik
menunjang pekerjaan.
Efisiensi penggunaan anggaran dalam
Sangat
10 menjalankan tugas pokok, fungsi dan 430 86,0%
Baik
tanggungjawab pegawai.
Efektivitas waktu dalam melakukan pekerjaan Sangat
11 428 85,6%
sehari-hari berkaitan dengan tupoksi wab. Baik
Menjunjung tinggi produktivitas dalam
12 414 82,8% Baik
mencapai tujuan organisasi
Kerjasama kooperatif yang dilakukan pegawai Sangat
13 426 85,2%
dalam melakukan pekerjaan. Baik

88
No Jumlah
Tentang Persentase Kriteria
Item Kumulatif
Terdapat kebijakan yang membentuk Sangat
14 436 87,2%
kepercayaan organisasi kepada pegawai Baik
Terdapat kebijakan yang membentuk
15 444 88,8% Baik
kepercayaan organisasi kepada klien/masyarakat
Terdapat pedoman ketat berkaitan dengan
16 440 88,0% Baik
pencapaian tujuan organisasi.
Ada ketentuan untuk pegawai baru agar
17 memelajari teknik bekerja sebagai anggota 418 83,6% Baik
organisasi.
Ada ketentuan untuk pegawai baru agar
18 mempelajari prosedur kerja sebagai anggota 302 60,4% Baik
organisasi.
Ada ketentuan untuk menerima pegawai baru
Cukup
19 sebagai bagian dari anggota kelompok kerja 266 53,2%
Baik
dalam organisasi.
Ada ketentuan harus mengikuti perkembangan
20 412 82,4% Baik
jaman.
21 Ada pengaturan yang bersifat fisik 430 86,0% Baik
22 Ada pengaturan cara pegawai berinteraksi 428 85,6% Baik
Ada pengaturan cara pegawai berhubungan
23 414 82,8% Baik
dengan Masyarakat
JUMLAH 1828,4%
RATA-RATA 79,50%
Sumber : Hasil Penelitian 2015

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata  Ada ketentuan untuk menerima pegawai baru
jawaban responden pada variabel Budaya sebagai bagian dari anggota kelompok kerja
Organisasi adalah baik yaitu sebesar 79,50% dari dalam organisasi
seluruh pertanyaan pada variabel tersebut. Variabel Produktivitas Kerja
Indikator dengan nilai persentase tertinggi ada Untuk mengetahui kondisi variabel Produktivitas
pada item 27, sebesar 88,8% yaitu Terdapat Kerja, maka dilakukan pengukuran dengan
kebijakan yang membentuk kepercayaan menggunakan angket yang terdiri dari 12
organisasi kepada klien/masyarakat. Sedangkan pertanyaan yang masing-masing disertai 5
persentase terendah terdapat pada item 20 dan 31, kemungkinan jawaban yang harus dipilih dan
sebesar 53,2% yaitu : dianggap sesuai menurut responden. Hasil
 Kuantitas kerja yang sesuai dengan pengolahan data terhadap 12 pertanyaan tentang
kemampuan kerja pegawai. Produktivitas Kerja adalah sebagai berikut :

Tabel 4.16
Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja
No Jumlah
Tentang Persentase Kriteria
Item Kumulatif
Pegawai dapat menyelesaikan sejumlah pekerjaan Cukup
24 273 54,60%
sesuai dengan perintah yang diberikan; Baik
Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan secara Cukup
25 299 59,8%
tepat waktu; Baik
Pegawai dapat menyelesaikan pekerjaanya sesuai Cukup
26 330 66,0%
dengan yang diharapkan oleh organisasi; Baik
Pegawai berusaha untuk menyelesaikan sejumlah Cukup
27 321 64,2%
pekerjaan yang diberikan. Baik
Pegawai dapat mengurangi kesalahan dalam Cukup
28 296 59,2%
menyelesaikan pekerjaan; Baik
Pegawai dapat menyelesaikan setiap pekerjaan Cukup
29 310 62,0%
secara teliti dan rapih ; Baik

89
No Jumlah
Tentang Persentase Kriteria
Item Kumulatif
Pegawai selalu memeriksa hasil pekerjaanya Cukup
30 308 61,6%
sebelum dilaporkan; Baik
Pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan selalu Cukup
31 303 60,6%
berpedoman pada pedoman kerja yang diberikan. Baik
Pegawai dapat memanfaatkan komputer untuk Cukup
32 303 60,6%
menunjang penyelesaian pekerjaan; Baik
Pegawai menggunakan fasilitas kerja yang tersedia Cukup
33 294 58,8%
untuk menyelesaikan pekerjaan secara maksimal ; Baik
Pegawai menggunakan anggaran secara efektif dan Cukup
34 330 66,0%
efisien; Baik
Pegawai mempertanggungjawabkan hasil Cukup
35 319 63,8%
pekerjaanya kepada pimpinan. Baik
JUMLAH 737,20%
RATA-RATA 61,43%
Sumber : Hasil Penelitian 2015

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata dengan nilai persentase tertinggi sebesar 88,80%
jawaban responden pada variabel Produktivitas ada pada dimensi Filosofi yaitu Terdapat
Kerja adalah cukup baik yaitu sebesar 61,43% kebijakan yang membentuk kepercayaan
dari seluruh pertanyaan pada variabel tersebut. organisasi kepada klien/masyarakat. Persentase
Indikator dengan nilai persentase tertinggi ada terendah sebesar 53,20%, terdapat pada dimensi
pada, item 38 dan 46, sebesar 66,0% yaitu : Nilai Dominan dan Aturan, yaitu :
 Pegawai dapat menyelesaikan sejumlah • Kuantitas kerja yang sesuai dengan
pekerjaan sesuai dengan perintah yang kemampuan kerja pegawai.
diberikan; • Ada ketentuan untuk menerima pegawai
 Pegawai menggunakan anggaran secara baru sebagai bagian dari anggota
efektif dan efisien; kelompok kerja dalam organisasi.
Sedangkan persentase terendah terdapat pada, Kedua, variabel Produktivitas Kerja
item 45, sebesar 58,8% yaitu Pegawai menunjukkan kriteria baik yaitu sebesar 61,43%,
menggunakan fasilitas kerja yang tersedia untuk hal ini dibuktikan dengan rata-rata jawaban
menyelesaikan pekerjaan secara maksimal. responden mengenai variabel tersebut. Indikator
Untuk mengetahui lebih lanjut pengaruh variabel dengan nilai persentase tertinggi sebesar 66,00%
Budaya Organisasi terhadap Produktivitas Kerja, ada pada dimensi Kuantitas Kerja dan dimensi
maka dilakukan pengujian, yaitu dengan melihat Efisiensi dan Efektivitas, yaitu :
perbandingan antara thitung dan ttabel Berdasarkan • Pegawai dapat menyelesaikan sejumlah
pengujian diperoleh nilai thitung lebih besar dari pekerjaan sesuai dengan perintah yang
nilai ttabel (t0,975 ;74) yaitu thitung = 4,3117 > ttabel = diberikan;
1,9935. Dari nilai tersebut diperoleh keputusan • Pegawai menggunakan anggaran secara
Ho ditolak, sehingga variabel Budaya Organisasi efektif dan efisien;
berpengaruh terhadap variabel Produktivitas Persentase terendah sebesar 58,80% terdapat
Kerja. pada dimensi Efisiensi dan Efektivitas yaitu
Besar pengaruh variabel Budaya Organisasi Pegawai menggunakan fasilitas kerja yang
terhadap variabel Produktivitas Kerja secara tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan secara
langsung adalah sebesar 30,61% sedangkan maksimal.
sisanya sebesar 69,39% dipengaruhi oleh variabel Dengan demikian kondisi ini menunjukkan
lain diluar variabel variabel Budaya Organisasi bahwa Budaya Organisasi memiliki pengaruh
yang tidak dimasukan kedalam model. positif namun didalam pelaksanaannya belum
serta merta dapat berpengaruh terhadap
V. Kesimpulan Produktivitas Kerja, hal ini dikarenakan banyak
Berdasarkan hasil penelitian dan faktor yang dapat mempengaruhi terhadap
pembahasan ini dapat disimpulkan, bahwa : Produktivitas Kerja, diantaranya lingkungan
Pertama, variabel Budaya Organisasi organisasi, peningkatan kualitas kelembagaan
menunjukkan kriteria baik yaitu sebesar 79,50%,
hal ini dibuktikan dengan rata-rata jawaban
responden mengenai variabel tersebut. Indikator
90
DAFTAR PUSTAKA Keraf, A., Sonny, 2012, Etika Bisnis: Tuntutan
dan Relevansinya, Kanisius,
Abidin, Said Zainal, 2012, Kebijakan Publik, Yogyakarta.
Salemba Humanika, Jakarta. Lembaga Administrasi Negara, Akuntabilitas
Ahman, Eeng dan Rohana, Yana, 2010, dan Good Governance, LAN RI,
Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Jakarta.
Rizqi Press, Bandung. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2010,
Ahyari, Agus, 2011, Manajemen Produksi Evaluasi Kinerja SDM, PT. Refika
Pengendalian Produksi, BPFE, Aditama, Bandung.
Yogyakarta. Nugroho, Rianto, 2012,Public Policy, Elex
A rni, Muhammad, 2005, Komunikasi Media Komputindo, Jakarta.
Organisasi, Jakarta : Bumi Aksara. Purwanto, E. Agus dan Sulistyastuti, D. Ratih,
Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, 2003, 2012,Implementasi Kebijakan Publik :
Manajemen Sumber Daya Manusia,. Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.
Graha Ilmu: Yogyakarta. Grava Media. Yogyakarta.
Arifin, Anwar. 1994. Strategi Komunikasi, Putra, Nusa dan Hendarman, 2013, Metode Riset
Sebuah Pengantar Ringkas. Bandung : Campur Sari: Konsep Strategi &
CV. ARMICO. Aplikasi, Indeks, Jakarta.
Arikunto Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian, Robbins, Stephen, P., 2010, Perilaku
Rineka Cipta, Jakarta. Organisasi, Penyunting Ahmad Fauzi,
Astrid, Phill dan S Susanto, 1974. Komunikasi PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Dalam Teori dan Praktek. Jakarta. Bina Rusli Syarif, 2011, Produktivitas, Angkasa
Cipta Bandung,
Atmosudirjo, Prajudi.1982. Administrasi dan Santosa, Pandji, 2010, Administrasi Publik:
Manajemen Umum. Jakarta: Ghalia Teori dan Aplikasi Good Governance,
Indonesia PT. Refika Aditama, Bandung.
Bungin, Burhan, 2013, Metode Penelitian Sosial Sedarmayanti, 2010, Good Governance, Mandar
dan Ekonomi, Kencana, Jakarta. Maju, Bandung.
Fahmi, Irham. 2012. Manajemen : Teori, ___________, 2010, Manajemen Sumber Daya
Kasus, dan Solusi. Alfabeta. Bandung. Manusia: Reformasi Birokrasi dan
Ginting, Nembah, Hartimbul, F., 2012, Manajemen Pegawai Negeri Sipil, PT.
Manajemen Pemasaran, Yrama Widya, Refika Aditama, Bandung.
Bandung. Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifudin,
Gaspersz, Vincent dan Fontana, Avanti, 2011, 2011,Metodologi Penelitian, Mandar
Organization Excellence, Vinchisto Maju, Bandung.
Publication, Bogor. Siregar, Syofian, 2012, Statistika Deskriptif
Gudono, 2012, Teori Organisasi, BPFE, untuk Penelitian, PT Rajagrafindo
Yogyakarta. Persada, Depok.
Handayaningrat, Soewarno. 1996. Pengantar Silalahi, Ulber, 2011, Asas-Asas Manajemen,
Study Ilmu Administrasi dan PT Refika Aditama, Bandung.
Manajemen. Jakarta : PT. Gunung Sudjana, 2000. Metode Statistik. Bandung :
Agung. Tarsito.
Hardiansyah, 2011,Kualitas Pelayanan Publik, Sugiono, 2010. Metode Penelitian Administrasi
Gava Media, Yogyakarta. . Alfabeta, Bandung.
Iskandar, Jusman, 2012, Teori Sosial, Puspaga, Sukirno, Sadono, 2011, Ekonomi
Bandung. Pembangunan: Proses, Masalah dan
______________, 2013, Beberapa Indeks dan Dasar Kebijakan, Kencana, Jakarta.
Skala Pengukuran Variabel-variabel Sukirno, Sadono, dkk., 2012, Pengantar Bisnis
Sosial dan Psikologi, Puspaga, Bandung. Edisi Pertama, Kencana, Jakarta.
______________, 2013a, Manajemen Publik, Suparmoko, M., 2012, Keuangan Negara:
Puspaga, Bandung. Dalam Teori dan Praktik, BPFE,
______________, 2013b, Metode Penelitian Yogyakarta.
Administrasi, Puspaga, Bandung. Umar Husen. 1998 Riset Sumber daya Manusia
______________, 2013c, Pembangunan Sosial, dalam Organisasi, cetakan keempat,
Puspaga, Bandung. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Iskandar, Jusman dan Putradi, Didit, 2013, Teori Program Pascasarjana, Universitas Garut, 2012,
Administrasi, Puspaga, Bandung. Pedoman Penyusunan Thesis.
91
Winarno, Budi, 2012, Kebijakan Publik Teori
dan Proses, Med Press, Yogyakarta. DOKUMEN-DOKUMEN
Wiranjati, Argo dan Tim Saujana Media, 2012, 1. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kamus Bahasa Indonesia, PT. Buku (LAKIP) Dinas Cipta Karya, Kebersihan
Seru, Jakarta. dan Tata Ruang Kabupaten Ciamis tahun
Wursanto, I. G. 2005. Etika Komunikasi 2014
Kantor. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

92

Anda mungkin juga menyukai