Anda di halaman 1dari 8

Yunyun Ratna, Eki Dudi S, Jaka Sudewa, Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap…| 680

PENGARUH KINERJA PEGAWAI TERHADAP KUALITAS


PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
DI KECAMATAN MARGAHAYU KABUPATEN BANDUNG

Yunyun Ratna H1)


Eki Dudi Darmawan2)
Jaka Sudewa3)
1
Politeknik Piksi Ganesha, yunyunratna@ymail.com
2
Institut Manajemen Koperasi Indonesia, jakasudewa@ikopin.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja pegawai terhadap kualitas pelayanan
administrasi kependudukan di Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan teknik pengumpulan data observasi,
kuesioner dan kajian pustaka. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis koefisien korelasi Rank Spearman dan
koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja pegawai mempengaruhi kualitas pelayanan administrasi
kependudukan. Nilai yang diperoleh menggunakan koefisien determinasi sebesar 75.69% dan 24.31% dipengaruhi
oleh faktor lain-lain. Koefisien korelasinya adalah 0.87, hal ini menunjukan bahwa kinerja pegawai dan kualitas
pelayanan administrasi kependudukan memiliki hubungan sangat erat.

Kata Kunci: Kinerja Pegawai, Kualitas Pelayanan

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of employee performance on the quality of population administration services in
Margahayu District, Bandung Regency.
The research method used is quantitative method and data collection techniques are observation, questionnaires and
literature review. The analytical technique used is the Spearman Rank correlation coefficient analysis and the
coefficient of determination.
The results of the study indicate that employee performance affects the quality of population administration services.
The value obtained using the coefficient of determination is 75.69% and 24.31% is influenced by other factors. The
correlation coefficient is 0.87, this shows that employee performance and the quality of population administration
services have a very close relationship.

Keyword: Performance, Service Quality

PENDAHULUAN berkualitas. (R. C. Kurniawan, 2016)


Isi Pembukaan UUD 1945 yang (Jamaluddin, 2016).
ditegaskan kembali dalam UUD 1945 Pelayanan publik yang baik akan
menegaskan bahwa tujuan negara adalah terwujud bila para penyedia layanan
untuk memajukan kesejahteraan umum memiliki kinerja yang baik dan tercermin
dalam kehidupan yang adil dan beradab, dalam perilaku sehari-hari di dalam
dengan memenuhi kebutuhan dasar setiap organisasi. Kemampuan kinerja pegawai
warga negara. Karena amanat itu, kebutuhan dalam memberikan pelayanan publik
dan hak setiap warga negara harus dipenuhi mengarah kepada pencapaian tujuan
oleh Pemerintah. Lebih jelas dalam UU no. organisasi yang telah direncanakan
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, sebelumnya(Debbi & Kania,
Pemerintah menegaskan langkah strategis 2010)(Fernandez et al., n.d.)
untuk mewujudkan harapan masyarakat yang
681 | Co-Management Vol. 4, No 2, Desember 2021

Pelayanan publik merupakan cara para pegawai melakukan suatu


tanggung jawab pemerintah atas kegiatan pekerjaan.
yang ditunjukan untuk kepentingan publik Pada observasi awal, Penulis
atau masyarakat. .(Maryani, 2013). Kegiatan menemukan beberapa permasalahan, antara
tersebut mencakup adanya unsur-unsur lain: Petugas pelayanan tidak dapat
perhatian dan kesediaan serta kesiapan dari menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
pegawai pemerintah. Tentu saja untuk itu waktu yang di tetapkan. Beberapa keluhan
dibutuhkan kinerja pegawai yang baik juga disampaikan oleh masyarakat mengenai
sehingga dapat menciptakan pelayanan yang lambatnya pengurusan dokumen–dokumen
relatif lebih baik pula. kependudukan yang diakibatkan oleh faktor
Peraturan Menteri Dalam Negeri kinerja petugas. Keterlambatan antara lain
Nomor 4 tahun 2010 mengenai Pedoman diakibatkan terganggunya jaringan komputer
Pelayanan Adminstrasi Terpadu Kecamatan yang berfungsi untuk pengolahan data
memberikan tugas kepada Kantor Kecamatan sehungga terlambat pula audit data untuk
sebagai perangkat daerah terdepan untuk diserahkan ke pusat dinas Kabupaten
meningkatkan kualitas dan mendekatkan Bandung yang seharusnya dilaporkan
pelayanan kepada masyarakat serta maksimal 14 hari kerja. Masalah lain yang
memperhatikan kondisi geografis daerah. (I. dihadapi adalah terhambatnya pelayanan
Kurniawan, 2011). Pelayanan publik yang administrasi kependudukan akibat pegawai
dilakukan oleh birokrat (pegawai kurang disiplin, yang terlambat masuk atau
pemerintahan) sangat penting sebab tingkat sering pulang sebelum waktu yang
kebutuhan dan kepentingan masyarakat ditentukan. Kinerja yang kurang baik ini
semakin kompleks. Rasa puas masyarakat akhirnya menimbulkan keterlambatan dalam
dalam pelayan publik akan terpenuhi ketika pelayanan sehingga kerapkali membuat
apa yang diberikan oleh aparatur pemerintah masyarakat harus menunggu lebih lama
sesuai dengan apa yang mereka harapkan untuk mendapatkan pelayanan
selama ini, dimana dalam pelayan tersebut (Veranita,2021). Kerap kali keluhan
terdapat tiga unsur pokok yaitu biaya relatif mengenai sarana dan prasarana kantor juga
murah, waktu untuk mengerjakan relatif disampaikan oleh masyarakat terutama yang
lebih cepat dan mutu yang diberikan relatif berkaitan dengan fasilitas ruangan yang
lebih baik. kurang nyaman, fasilitas parkir yang kurang
Namun, pada kenyataannya belum memadai, toilet yang kurang bersih, dan
semua pelayanan yang diberikan kepada keluhan-keluhan lain.
masyarakat memuaskan dan sesuai dengan Mengingat pentingnya kinerja dalam
harapan masyarakat. Kecamatan Margahayu bekerja sebagai persyaratan dalam
Kabupaten Bandung merupakan salah satu meningkatkan kualitas pelayanan publik,
dari 30 Kecamatan di Kabupaten Bandung maka setiap pegawai atau aparatur
yang berperan aktif dalam melakukan pemerintah dituntut untuk senantiasa
pelayanan kepada masyarakat, salah satu meningkatkan kinerjanya, tetapi berdasarkan
pelayanan yang diberikan adalah pelayanan kondisi pengamatan yang terlihat, bawa
administrasi kependudukan yang diharapkan kinerja kerja pegawai masih kurang dan
mampu menerapkan dan memberikan belum sesuai dengan kondisi yang diharpkan
pelayanan yang berkualitas. Keberhasilan yaitu kinerja yang dapat mendukung
dan kegagalan dalam pelayanan administrasi terciptanyan dan terwujudnya kualitas
kependudukan tersebut ditentukan oleh gaya pelayanan yang lebih baik. Masalah-masalah
sikap dan tindakan, yang dapat dilihat dari di atas menarik perhatian untuk diteliti
Yunyun Ratna, Eki Dudi S, Jaka Sudewa, Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap…| 682

seberapa besar pengaruh kinerja pegawai c. Perbaikan untuk pemakaian


terhadap kualitas pelayanan administrasi d. Bebas dari kerusakan atau cacat
kependudukan di Kecamatan Margahayu e. Pemenuhan kebutuhan pelanggan
Kabupaten Bandung. semenjak awal dan setiap saat.
f. Melakukan segala sesuatu secara benar
KAJIAN TEORITIS dengan semenjak awal.
Kinerja Pegawai g. Sesuatu yang bisa membahagiakan
Job Performance atau Actual pelanggan
Performance yang berarti perstasi kerja atau Berdasarkan beberapa pendapat
prestasi sesuangguhnya yang dicapai oleh diatas, kualitas adalah standar yang harus
seorang pegawai atau organisasi dalam dicapai oleh seseorang, kelompok, atau
melaksanakan fungsinya sesuai dengan lembaga organisasi mengenai kualitas SDM,
tanggung jawab yang diberikan. kualitas cara kerja, serta barang dan jasa yang
Menurut Mangkunegara (2009: 22) “Kinerja dihasilkan. Kualitas juga mempunyai arti
merupakan prestasi kerja yaitu perbandingan yaitu memuaskan kepada yang dilayani baik
antara hasil kerja dengan standar yang secara internal maupun eksternal yaitu
ditetapkan baik secara kualitas maupun dengan memenuhi kebutuhan dan tuntutan
kuantitas yang dicapai sesorang dalam pelanggan atau masyarakat. Kualitas juga
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dapat dimaknai sebagai kinerja professional,
yang diberikan”, sedangkan yang orientasinya terhadap pemenuhan
Indikator untuk mengukur kinerja karyawan kebutuhan masyarakat akan hak dasarnya
secara individu ada enam indikator, yaitu berupa pelayanan.
(Robbins, 2006:260): Kualitas kerja, Menurut Zeitham, et.al dalam
kuantitas kerja, ketepatan waktu, efektivitas, Tjiptono (2005:10) ada lima dimensi yang
dan kemandirian. dapat digunakan untuk mengevaluasi mutu
pelayanan yaitu: Bukti Langsung (tangibles),
Kualitas Pelayanan Daya tanggap (responsiveness),, Keandalan
Sinambela (2006: 6) dalam bukunya (reability), Jaminan (assurance), dan Empati
yang berjudul Reformasi Pelayanan Publik, (emphaty).
mengemukan bahwa: Kualitas pelayanan
berhubungan erat dengan pelayanan yang METODOLOGI PENELITIAN
sistematis dan komprehensif yang dikenal Metode penelitian dalam penelitian
dengan konsep pelayanan prima. Kualitas ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan
pelayanan publik merupakan mutu atau Variabel Bebas (Independent Variable)
kualitas pelayanan birokrat terhadap adalah Kinerja Pegawai (indikator: Kualitas
masyarakat yang mampu memenuhi Pegawai, kuantitas pegawai, ketepatan
keinginan atau kebutuhan pelanggan atau waktu, efektivitas dan kemandirian pegawai).
masyarakat (meeting the needs of custumers). Sedangkan Variabel Terikatnya (Dependent
Kualitas menurut Tjiptono (2005: 2) dalam Variable) adalah Kulitas Pelayanan
bukunya yang berjudul Prinsip – Prinsip Iindikator: Bukti Langsung (tangibles), Daya
Total quality Service mendefinisikan bahwa Tanggap (responsiveness), Keandalan
pengertian kualitas terdiri dari beberapa poin (reability), Jaminan (assurance) dan Empati
diantaranya: (emphaty). Penelitian ini menggunakan skala
a. Kesesuaian dengan kecocokan atau Likert untuk mengukur sikap, pendapat,
tuntutan. persepsi seseorang atau sekelompok orang
b. Kecocokan untuk pemakaian tentang fenomena sosial. Populasi dalam
683 | Co-Management Vol. 4, No 2, Desember 2021

penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan


Margahayu Kabupaten Bandung selaku 120
pengguna layanan publik, dengan sampel 100
80
sebanyak 24 orang responden. Untuk 60
pengujian validitas menggunakan 40
pendekatan Statistik Non-Parametrik dengan 20
0
rumus Spearman Rank Correlation
Coefisients dan sudah dinyatakan “valid”.
Sedangkan pengujian reliabilitas instrument
dapat dilakukan dengan teknik belah dua
(Split Half) dari Spearman Brown (Sugiyono,
2010:138). Pengujian Reliabilitas Sudah Gambar 1. Grafik Hasil Pengolahan Data
Dinyatakan “Reliabel”. Kuesioner Kinerja Pegawai Variabel (X)
Jenis data yang diteliti mencakup data Hasil Pengolahan Penulis: 2020
kualitatif dan data kuantitatif. Untuk
mengetahui besarnya pengaruh kinerja Berdasarkan grafik diatas terdapat
pegawai terhadap kualitas pelayanan kesamaan nilai, dapat diketahui bahwa
administrasi kependudukan di Kecamatan tingkat persetujuan paling rendah adalah
Margahayu Kabupaten Bandung dalam sebesar 73 yang terdapat pada pada indikator
persentase, maka digunakan koefisien penentu ke 3 yaitu Ketepatan Waktu Pegawai.
atau Koefisien Determinan (KD) Hipotesis yang
diajukan adalah: “terdapat pengaruh signifikan Kualitas Pelayanan Administrasi
kinerja pegawai terhadap kualitas pelayanan Kependudukan
administrasi kependudukan di Kecamatan Berdasarkan hasil pengolahan data
Margahayu Kabupaten Bandung. kuesioner yang dilakukan, dapat diketahui
bahwa kualitas pelayanan administrasi
HASIL DAN PEMBAHASAN kependudukan di Kecamatan Margahayu
Kinerja Pegawai Kabupaten Bandung adalah sebesar 915,
Berdasarkan hasil kuesioner yang setuju bahwa kualitas pelayanan di
dilakukan oleh penulis, dapat diketahui Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung
bahwa kinerja pegawai di Kecamatan termasuk kategori baik, karena Jumlah skor
Margahayu Kabupaten Bandung sebesar 897 ideal adalah 1200, maka tingkat persetujuan
(dalam kategori baik) terhadap kualitas pelayanan adalah
Dari analisis jawaban setiap indikator (915:1200) x 100 % = 76,25 % dari yang
mengenai kinerja pegawai diperoleh hasil diharapkan 100 %
bahwa tingkat persetujuan terhadap kinerja
pegawai adalah (897 : 1200) x 100 % =74,75
% dari yang diharapkan 100 %. 100
95
90
85
80

Gambar 2. Garfik Hasil Pengolahan


Data Kuesioner Kualitas Pelayanan
Variabel (Y)
Yunyun Ratna, Eki Dudi S, Jaka Sudewa, Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap…| 684

Hasil Pengolahan Penulis: 2020 19 43 43 24 24 0 0


20 35 36 5 5 0 0
14, 11,
Berdasarkan grafik diatas dapat 21 38 38 3 9
5 5
diketahui bahwa tingkat persetujuan paling 22 35 36 5 5 0 0
rendah adalah sebesar 88,5 yang terdapat -
11, 110,2
23 33 38 1,5 10,
pada pada indikator ke satu yaitu Bukti 5
5
5
Langsung (Tangible). Dalam penelitian yang 24 37 38 11
11,
-0,5 0,25
telah dilakukan yang menggunakan analisis 5
Jumlah 295
korelasi yang bertujuan untuk mengetahui
Hasil Pengolahan Penulis: 2020
hubungan antara kinerja pegawai dengan
Tabel 3
kualitas pelayanan administrasi
Tabel Angka Kembar Variabel X dan Y
kependudukan di Kecamatan Margahayu N Angka T Tx=(t Angka t Ty=(t
Kabupaten Bandung. Analisis korelasi yang o Kemba 3
-t)/12 Kemba 3
-t)/12
r rY
digunakan adalah koefisien Rank spearman 1 33 2 0,5 36 5 10
Sebagai berikut: 2 35 5 10 38 8 42
3 36 2 0,5 39 2 0,5
4 37 3 2 40 4 5
Tabel 2 5 38 4 5 42 2 0,5
Koefisien Korelasi Rank Spearman 6 39 3 2
Skor Ranking di 7 40 3 2
Jumlah ∑ 𝑇𝑋 22 ∑ 𝑇𝑌 58
OBSERVA (R
SI
(X (Y
(X) (Y) X–
di2 Hasil Pengolahan Penulis: 2020
) ) Diketahui:
RY
) Setelah diperoleh faktor korelasi
1 35 36 5 5 0 0
11,
tersebut, kemudian nilai ∑ 𝑇𝑋 2 dan ∑ 𝑌 2
2 37 38 11 -0,5 0,25 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
5
19, 𝑁3 − 𝑁
3 39 40 18
5
-1,5 2,25 ∑ 𝑋2 = − ∑ 𝑇𝑋
4 35 31 5 1 4 16 12
3
24 − 24
5 33 36 1,5 5 -3,5 12,25 = − 22 = 1.128
16,
12
6 40 39 21 4,5 20,25
5
11, Dan
7 36 38 8.5 -3 9
5
8 39 40 18
19, -
2,25 𝑁3 − 𝑁
5 1,5 ∑ 𝑌2 = − ∑ 𝑇𝑌
14, 11, 12
9 38 38
5 5
3 9 243 − 24
= − 58 = 1.092
10 38 38
14, 11,
3 9 12
5 5
22, Rumus koefisien korelasi rank-spearman
11 41 42 23 1,5 2,25
5
11, dihitung dengan rumus sebagai berikut:
12 37 38 11
5
-0,5 0,25 ∑ 𝑋 2 + ∑ 𝑌 2 − ∑ 𝑑𝑖 2
19, 𝑟𝑠 =
13 40 40 21 1,5 2,25 2
5 √∑ 𝑋 2 𝑥 ∑ 𝑌 2
19,
14 40 40 21 1,5 2,25 1.128 + 1.092 − 295
5
14, 22, = 2
15 38 42
5 5
-8 64 √1.298 𝑥 1.092
1.925
16 39 39 18
16,
-1,5 2,25 =2
5 √1.231.776
17 35 35 5 2 3 9
18 36 36 8.5 5 3,5 12,25
685 | Co-Management Vol. 4, No 2, Desember 2021

1.925 a. Dari hasil pennelitian dan pengolahan


= = 0,87
2.219,71 data, diperoleh bahwa kinerja pegawai di
Kecamatan Margahayu Kabupaten
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, Bandung sudah masuk kriteria Baik,
diperoleh hasil bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 74,75%, begitupula dengan
adalah sebesar 0,87 hal ini menunjukan Kualitas pelayanan administrasi
bahwa hubungan kinerja pegawai (X) dengan kependudukan di Kecamatan Margahayu
kualitas pelayanan administrasi Kabupaten Bandung masuk kreteria
kependudukan(Y) di Kecamatan Margahayu Baik, yaitu 76,25 %
Kabupaten Bandung berkolerasi Positif, b. Berdasarkan hasil perhitungan Rank
sehingga dapat dikatakan bahwa tingkatan Spearman diperoleh hasil koefisien
hubungan Sangat Erat, artinya apabila kinerja korelasi sebesar 0,87 hal ini menunjukan
pegawai baik, maka kualitas pelayanan bahwa kinerja pegawai dengan kualitas
administrasi kependudukan akan baik. pelayanan administrasi kependudukan di
Kecamatan Margahayu Kabupaten
Koefisien Determinasi (Kd) Bandung memiliki hubungan yang
Untuk mengetahui seberapa besar Sangat Erat. Adapun perhitungan
pengaruh kinerja pegawai variable (X) koefisien detriminasi di peroleh hasil
terhadap kualitas pelayanan administrasi sebesar 75,69 % hal ini menunjukan
kependudukan di Kecamatan Margahayu bahwa pengaruh kinerja pegawai
Kabupaten Bandung variabel (Y) kepuasan terhadap kualitas pelayanan administrasi
pelanggan, penulis menggunakan kependudukan sebesar 75,69 % dan
perhitungan sebagai berikut: memiliki sisa 24,31 % dipengaruhi oleh
𝐾𝑑 = 𝑟𝑠 2 𝑋 100% faktor lain.
= 0,872 𝑋 100% c. Upaya yang dilakukan oleh pihak
= 0,7569 𝑋 100% = 75,69 %
Kecamatan Margahayu Kabupaten
Nilai ideal atau maksimum untuk Bandung untuk mengatasi hambatan
variabel (X) kinerja pegawai dan variabel (Y) yang sering ditemui karna pegawai yang
kualitas pelayanan administrasi tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya
kependudukan adalah 100%. Berdasarkan sesuai yang ditetapkan, keterlambatan
hasil perhitungan korelasi determinasi diatas, dalam masuk kerja dan hambatan dalam
maka dapat diketahui bahwa pengaruh fasilitas, sarana dan prasarana yang
kinerja pegawai terhadap kualitas pelayanan belum lengkap adalah selain dengan
administrasi kependudukan sebesar 75.69% menegakkan aturan melalui teguran
dan sisanya 24,31% dipengaruhi oleh faktor sanksi, memperbaiki jaringan , dan
lain diluar penelitian. memgajukan penambahan dan perbaikan
sarana dan prasarana yang mendukung
pada usaha peningkatan pelayanan
KESIMPULAN DAN SARAN
publik sehingga proses pelayanan
Kesimpulan:
berjalan lancar.
Berdasarkan penelitian yng telah
dilakukan oleh penulis di Kecamatan
DAFTAR PUSTAKA
Margahayu Kabupaten Bandung dengan
Jurnal
didukung materi –materi yang telah penulis
Debbi, S. R. Y., & Kania, I. (2010). Pengaruh
dapatkan sebelumnya maka penulis dapat
Kinerja Pegawai Terhadap Kualitas
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Pelayanan Tiket Kereta Api Di
Yunyun Ratna, Eki Dudi S, Jaka Sudewa, Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap…| 686

Stasiun Bandung. Jurnal Pelanggan PT PLN (Persero) Rayon


Pembangunan Dan Kebijakan Publik Bandung Selatan, Jurnal E-Bis
Fakultas ISIP Universitas Garut, Volume 5 No.1/ 2021, Politeknik
18(2), 220–229. Dharma Patria Kebumen
Fernandez, I. P. G. H., Supriliyani, N. W., &
Wijaya, K. A. S. (n.d.). Pengaruh Literatur
Kinerja Pegawai terhadap Pelayanan Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur
Publik pada Dinas Penanaman Modal Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Dan Pelayanan Satu Pintu Dan Jakarta: Rineka Cipta.
Tenaga Kerja Kabupaten Jembrana. Boediono, B. (2003). Pelayanan Prima
3, 1–12. Perpajakan. Jakarta: PT Rhineka
Jamaluddin, Y. (2016). Model Peningkatan Cipta.
Kualitas Pelayanan Publik. Jurnal Mangkunegara, Anwar Prabu (2009).
TAPIs, 12(1), 54–68. Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Kurniawan, I. (2011). Implementasi Manusia. Bandung: Alfa Beta
pelimpahan sebagian wewenang Napitupulu, Paimin. (2007). Pelayanan
bupati kepada camat dalam layanan Publik dan Custumer Satisfaction.
perizinan bidang kesehatan di Kantor Bandung: PT. Alumni.
Kecamatan Margahayu Kabupaten Pasolong, Harbani. (2007). Teori
Bandung(studi kasus pada layanan Administrasi Publik. Bandung:
perizinan depot isi ulang air minum Alfabeta
mineral). Jurnal Ilmu Administrasi, Prawirosentono, Suyadi. (1999). Kebijakan
8(2), 159–171. Kinerja Karyawan. Yogyakarta:
Kurniawan, R. C. (2016). Inovasi Kualitas BPFE.
Pelayanan Publik Pemerintah Daerah. Ratminto dan Winarsih, Atik Septi. (2010).
FIAT JUSTISIA, 10(3), 569–586. Manejemen Pelayanan Prima.
http://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/ Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
fiat Sinambela, Lijan Poltak (2010) Reformasi
Maryani. (2013). Dampak Kinerja Pegawai Pelayanan Publik: Teori Kebijakan,
Terhadap Kepuasan Masyarakat Implementasi; Jakarta. Bumi Aksara
Melalui Kualitas Pelayanan Pegawai Robbins SP, at al. (2006). Perilaku
Pada Kantor Daerah Kabupaten Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Gowa Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Manajemen Masagena, 8(1), 206– Kuantitatif dan Kualitatif dab R&D.
215. Bandung: Alfabeta.
Purba, Michael & Mira Veranita, (2021). Tjiptono, Fandy. (2005). Prinsip –prinsip
Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Total Quality. Yogyakarta: Andi.
Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian (Studi Kasus Di Scarves Dokumen
And Pashmina Alisha Fancy Shop), Arsip Kecamatan Margahayu Kabupaten
Jurnal Co-Management Volume 4 Bandung
no.1 tahun 2021 Institut Manajemen Undang – Undang Dasar Republik Indonesia
Koperasi Indonesia (IKOPIN) Tahun 1945.
Veranita, Mira & Hani Hatimatunnisani Undang – Undang Dasar Tahun 1945 Pasal
(2021), Kualitas Pelayanan Publik 26 Ayat 2 tentang Kependudukan.
Pengaruhnya Terhadap Kepuasan
687 | Co-Management Vol. 4, No 2, Desember 2021

Undang – Undang Republik Indonesia


Nomor 43 Tahun 1999 Perubahan
atas Undang - Undang Nomor 8
Tahun 1974 tentang Pokok - Pokok
Kepegawaian.
Undang – Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan.
Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik.
Undang –Undang N0mor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.
Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999
tentang Rumpun Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara (MENPAN) Nomor 63 Tahun
2012 tentang Penyalahgunaan
Admnistrasi Kependudukan.
Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten
Bandung Nomor 16 Tahun 1987
tentang Perubahan Batas Wilayah
Daerah Tingkat II.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung
Nomor 14 Tahun 2007 tentang
Pembentukan dan Susunan
Organisasi Kecamatan dan Kelurahan
Kabupaten Bandung
Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten
Bandung Nomor 01 Tahun 2010
tentang Penyelenggara Administrasi
Kependudukan.

Anda mungkin juga menyukai