Anda di halaman 1dari 4

Humidifikasi

Humidifikasi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kelembaban udara


(campuran udara dan uap air) dan operasinya meliputi transfer massa suatu fase cairan
murni dan suatu gas yang tidak dapat larut dalam cairan tersebut (Khozin Asror, 2015).
Secara umum pengertian humidifikasi adalah proses perpindahan atau penguapan cairan
(A) ke dalam campuran berupa gas (B) dan uap cairan (A), karena adanya kontak antara
cairan (A) yang temperaturnya lebih tinggi dengan campurannya, sedangkan pengertian
humidifikasi secara khusus adalah proses perpindahan air dari fase cair (A) ke dalam
campuran gas yang terdiri dari udara (B) dan uap air (A) (Satrio Pramudono, 2009).
Gambar proses humidifikasi dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar Proses Humidifikasi


(Sumber :Satrio Pramudono, 2009)

Tujuan dari humidifikasi adalah:

1. Pendinginan air dengan udara luar.

2. Pengendalian suhu atau kandungan uap air dalam gas.

3. Mengurangi kandungan uap dalam gas.

4. Pendinginan gas panas.

5. Pendinginan penguapan.

Untuk bisa memperoleh nilai humidity diperlukan data temperatur bola basah,
temperatur bola kering atau relatif humidity yang diperoleh dalam proses pengurangan
kadar air (pengeringan) (Satrio Pramudono, 2009).
Menara Pendingin
Dalam setiap industri hampir dapat dipastikan memerlukan unit menara pendingin. Unit
alat ini berfungsi sebagai penyedia air untuk pendinginan cairan, gas hasil dari proses
atau umpan untuk proses yang memerlukan pengkondisian temperatur rendah. Prinsip
kerja dari menara ini adalah operasi humidifikasi, perbedaannya adalah tinjauan
terhadap produk yang dikehendaki. Pada humidifikasi produk yang dikehendaki adalah
udara yang lebih lembab dari sebelumnya, sedangkan pada menara pendingin yang
dikehendaki adalah air dingin yang keluar dari kolom. Umpan dari kolom ini adalah air
panas/hangat keluaran dari operasi lain, kemudian dikontakkan dengan udara. Sebagian
kecil uap air menguap, sedangkan untuk menguap diperlukan kalor yang sebagian
besar diambil dari air, sehingga temperatur air menjadi lebih rendah dibandingkan air
yang masuk kolom.
Luas permukaan kontak merupakan poin penting dalam operasi yang melibatkan kontak
antara fasa cair dan gas, karena itu dilakukan usaha untuk membuat alat yang
dioperasikan mempunyai luas kontak yang besar. Walaupun demikian luas permukaan
kontak bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan operasi berjalan dengan
berhasil. Salah satu cara membuat luas kontak antar fasa gas-cair besar adalah dengan
cara memberikan isian pada kolom.
Pada cooling tower air masuk lewat atas turun kebawah dengan laju alir L’ dan udara
masuk dari bawah ke atas dengan laju Gs’. Gambar dibawah adalah sketsa operasi pada
cooling tower secara adiabatis dan keadaan steady state.

Gambar . Resirkulasi Cairan Pada Cooling Tower


Untuk opeasi adiabatis dan steady state
Neraca massa uap air yang mengalir bersama udara (G’) pada sepanjang ∆Z adalah :
G s dY =Kya ( Y as−Y ) dZ
' ' '
…………(1)
dY ' KyadZ
=
' '
(Y as−Y ) Gs'
Integrasi pada panjang, Z=0 ; kelembaban,Y’=Y’1 sampai Z=Z ; Y’=Y’2 dan Y’as konstan
menghasilkan

Y ' as−Y ' 1 Kya Z


ln =ln
'
Y as−Y 2 '
Gs'
………….(2)

Neraca panas sepanjang ∆Z adalah

Gs’ Cs dTG = hGa (TG – Tas) dZ...........................................................................(3)


dTG
¿¿

Integrasi pada Z=0; suhu, TG=TG1 sampai Z=Z; TG=TG2 dan Tas konstant dan Cs
dianggap konstan, menghasilkan
TG1 – Tas hGa Z
ln --------------- = ----------------...................................................................(4)
TG2 – Tas Gs’ Cs

Kya = Koefisien pindah massa diffusi hGa


= Koefisien pindah panas konveksi

Harga NtG (number of gas-phase transfer units) dan HtG (Height of gas phase transfer
units) adalah,

Y’as – Y’1
NtG = ln --------------............................................................................(5)
Y’as – Y’2

HtG = Z / NtG.............................................................................................. (6)


Kolom adsorbsi (Adsorbtion Colum)
Operasi dehumidifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan kolom adsorbsi dengan
adsorbent berupa butiran silika gel yang tersusun sepanjang kolom. Udara dengan
kelembaban relatif tinggi melewati unggun silika gel (fixed bed) dan keluar dengan
kelembaban lebih rendah karena sebagian uap air yang terkandung dalam udara teradsorbsi
oleh silika gel. Uap air berpindah dari fasa gas menjadi cair pada permikaan silika gel,
reaksinya adalah reaksi fisika dan endotermik. Air terserap pada silika berupa air terikat,
kandungan air terikat dengan kadar air diudara mempunyai kesetimbangan pada temperatur
tertentu.
Gambar dibawah merupakan sketsa operasi dehumidifikasi pada kolom adsorbsi
berisi bed silika gel. Operasi ini berjalan adiabatis dan keadaan unsteady sampai silika gel
berkesetimbangan dengan udara yang melewatinya. Keadaan silica gel dalam
kolom dapat diprediksi dengan mengetahui kelembaban udara dan entalphi yang keluar pada
setiap titik sepanjang kolom. Unggun yang masih seragam dan belum jenuh akan
memberikan gradasi sebanding dengan ketinggian kolom terhadap kelembaban dan entalphi
udaranya. Keadaan unggun silica gel yang dimaksud adalah keseragaman dan
kejenuhannya.

Gambar . Kolom Adsoprsi

Anda mungkin juga menyukai