Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH DESAIN FURNITURE TERHADAP AKTIFITAS

BEKERJA GURU SMP PADA MASA PANDEMI

Daffa Gusti Artha Adiputra1, Kevin Villery Dozan2, Dr.AghastyaWiyoso3, Augustina Ika Widyani4
1,2,3,4
Prodi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Tarumanagara, Jakarta

daffa.615210079@stu.untar.ac.id, kevin.615210078@stu.untar.ac.id , augustinaw@fsrd.untar.ac.id,


aghastyaa@fsrd.untar.ac.id

Abstrak — Setalah lebih dari 1 tahun masa pandemi COVID-19, terjadi perubahan yang massif dalam kehidupan meliputi
berbagai aspek termasuk aspek pendidikan diNegara ini. Pendidikan yang semula dilakukan tatap muka berubah menjadi
wfh(work from home) atau Daring di rumah masing masing. Hal ini menimbulkan masalah baru yaitu kesiapan rumah
sebagai tempat bekerja belajar mengajar. Tidak semua pelaku wfh sudah menyiapkan rumah nya. Kesiapan wfh salah
satunya yaitu Desain Furnitre yang digunakan. Dalam penelitian ini kami meneliti subjek dengan objek furniture yang
digunakan saat wfh.Hasilnya tidak semua pelaku wfh sudah menyiapkan rumah untuk kerja dan Desain furniture yang
digunakan masih kurang tepat. Kami memberikan Desain Furniture dengan memperhatikan antropometri sebagai solusi
Desain Furniture wfh. Kesiapan rumah untuk wfh menjadi sangat penting karena sangat berpengaruh pada kualitas kerja
pelaku wfh termasuk Tenaga Pengajar, karena mereka ujung tombak kualitas pendidikan dinegeri ini.

Kata kunci: Antropometri: Desain Furniture: Guru : Tempat Kerja: Work from home

Abstract — After more than 1 year of the COVID-19 pandemic, there have been massive changes in life covering various
aspects, including aspects of education in this country. Education which was originally carried out face-to-face has changed to
wfh (work from home) or online at home. This raises a new problem, namely the readiness of the home as a place to work and
learn. Not all wfh perpetrators have prepared their homes. One of the readiness of wfh is the furniture design used. In this
study, we examined the subject with the object of furniture used during wfh. We provide Furniture Design with attention to
anthropometry as a wfh Furniture Design solution. The result is that not all wfh actors have prepared their homes for work
and the furniture designs used are still not appropriate. Teachers, because they spearhead the quality of education in this
country.

Keywords: Antropometris: Design Furniture: Teacher : Workplace: Work from home.

PP1.PENDAHULUAN pendidikan yang semula dilakukan tatap


muka mau tidak mau dilakukan secara
Latar Belakang
daring atau dari rumah. “Pada
Pandemi Covid-19 merubah sebagian
perkembangan rumah bukan hanya
besar kegiatan diseluruh belahan dunia
sekedar untuk melindungi diri dari hujan
dan hampir seluruh sector kegiatan, tak
dan panas, tetapi rumah harus mampu
terkecuali sector pendidikan. Dimana
memberikan ketenangan, kesenangan
bahkan kenyamanan bagi penghuninya” memnuhi kegiatan dan aktifitas tersebut.
(Fivanda & Ismanto, 2021). Muncul Perubahan aktifitas secara tiba – tiba
masalah baru yaitu kesiapan rumah dalam sebuah rumah tinggal berpengaruh
sebagai tempat belajar menggantikan terhadap perubahan kebutuhan ruang dan
fungsi kelas baik disisi guru atau murid. pendukungnya” (Ariyani, 2020).
Mengetahui keperluan furniture yang
2. METODE
digunakan oleh seorang pengajar pada
Penelitian ini dilakukan secara online dan
saat bekerja dari ruamh untuk
menggunakan social media untuk
memaksimalkan kinerjanya dalam
menghubungi subjek dalam penelitian ini
mengajar daring. Dan untuk
menggunakan data primer yang berasal
mempermudah pengajar untuk memiliki
dari wawancara subjek yang ingin diteliti
focus terhadap apa yang harus
dengan meminta gambaran ruang kerja
disampaikan. Pandemi sudah berjalan
selama WFH, dan juga dengan data
kurang lebih 1 tahun dan seharusnya kita
sekunder melalui buku referensi serta
membenahi kualitas WFH kita. Dalam
jurnal sebagai referensi pustaka.
hal ini, sebagian besar tenaga pengajar
Penelitian ini memiliki variable desain
belum memiliki kesiapan yang matang
furniture yang akan diteliti dengan
untuk melaksanakan pembelajaran
batasan masalah yang ingin diteliti yaitu
daring. Tenaga pengajar berpengaruh
furniture yang digunakan selama WFH
besar pada kualitas pendidikan sehingga
berlangsung dan juga kinerja pengajar
kualitas WFH nya harus diperhatikan.
selama menggunakan furniture yang
Terutama meja kerja pengajar agar dapat
digunakan selama menjalani WFH.
mengajar dengan maksimal dan juga
Metode pengumpulan data untuk
dapat menjaga kesehatan fisiknya sendiri.
penelitian ini adalah survel tempat
“Aktifitas bekerja yang biasanya
bekerja seorang guru SMP dengan cara
difasilitasi secara lengkap dalam area
meminta foto sample ruang kerja sebagai
kerja, dalam situasi pandemic harus
bahan untuk di analisis.
dilakukan dari dalam rumah dengan
fasilitas yang secara mendadak harus 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini didapatkan dari pentingnya kursi dan meja kerja
wawancara langsung oleh peneliti pada sangatlah berperan penting dalam
ruang kerja seorang guru SMP yang aktifitas bekerja kita jangan sampai
hasilnya didiskusikan secara daring tempat kita bekerja mempengaruhi
melalui platform line. Pada tanggal 23 kinerja kita dalam melakukan pekerjaan
September 2021 dengan cara meneliti kita dan menjadikannya kurang maksimal
foto ruang kerja guru saat WFH di dari situlah sebagai desainer harus bias
rumahnya. Dengan mengambil variable membuat sesuatu yang nyaman untuk
penelitian yaitu desain furniture yang digunakan oleh penggunannya untuk
digunakan pada ruang kerja subjek. jangka waktu yang panjang.

Gambar1: Teori Panero tentang ukuran meja kerja dan kursi


Gambar 2: Berbagai ukuran, konfigurasi, dan kapasitas
kerja (sumber: buku Human Dimension)
kursi dan meja (sumber: buku Designing Interior)

Furniture yang utama untuk aktifitas Meja kerja menurut buku DESIGNING
kerja dalam buku HUMAN INTERIOR harus tahan lama dengan
DIMENSION adalah Meja Kerja dan permukaan rata atau datar, tahan lembab,
Kursi Kerja. (Panero, Human Dimension tahan panas, tahan gores, dan tahan
and Interior Space, 1979). Dari buku ini benturan.
memaparkan bahwa kursi dan meja kerja
(Kilmer & Kilmer, 2014)
haruslah sesuai dengan penggunanya dan
Gambar 3 memperlihatkan posisi
juga ideal untuk digunakan berjam-jam
pengajar yang duduk tegak, kepala dan
agar penggunanya tidak merasakan lelah
leher serta punggung lurus, siku bersudut
dan juga tidak menggangu fisik
90o, dan kaki menapak ke lantai dengan
pengguna seperti kram, sakit punggung
sempurna. Tinggi kursi dirancang
dan juga badan pegal-pegal. Karena
berdasarkan ukuran tinggi popliteal Dari data yang didapat berupa foto objek
ekstrem yaitu persentil 95 laki-laki (45 yang dipakai oleh subjek selama WFH
cm) dan persentil 5 perempuan (34 cm). adalah kursi dan meja untuk menerima
Ukuran panjang dan lebar meja tamu, yang dimana hal ini tidak sesuai
memungkinkan pengajar mendapatkan dengan teori Panero tentang ukuran meja
jarak jangkauan yang sesuai. Peralatan kerja. Karena dari hasil data yang kita
mengajar berupa komputer atau laptop, terima ukuran furniture yang digunakan
buku ajar dan buku lainnya menunjang kurang baik yang mengharuskan subjek
pembelajaran diletakkan sedemikian rupa membungkuk saat ingin bekerja karena
agar pengajar dapat menajangkau dengan ukuran tinggi meja dan juga kursi yang
baik ke semua benda tanpa harus berdiri. sama. Dengan ukuran meja kerja seperti
ini akan membuat subjek menjadi mudah
lelah dikarenakan harus banyak bergerak
saat ingin melakukan aktivitas
mengajarnya selama daring berlangsung.
Tapi furniture yang digunakan objek
Gambar 3: Antropometri ruang kerja (sumber: jurnal) sudah tepat menurut teori dalam buku
DESIGNING INTERIOR dimana
furniture yang digunakan subjek tahan
lama dengan permukaan rata atau datar,
tahan lembab, tahan panas, tahan gores,
dan tahan benturan. Kami memberikan
solusi kepada subjek dengan memberikan
Desain furniture dengan aspek
antropometri yang sesuai dengan postur
tubuh umum masyarakat Indonesia.
Mengacuh pada gambar 3 kami
Gambar 4: Foto ruang kerja subjek
menjelaskan posisi duduk yang baik
untuk pengajar yaitu duduk tegak, kepala
dan leher serta punggung yang lurus siku mengganti dengan meja yang lebih tinggi
bersudut 90o dan kaki menapak ke lantai dari kursi yang digunakan untuk bekerja.
dengan sempurna. Dengan demikian
4. KESIMPULAN DAN SARAN
artinya desain kursi dengan ukuran tinggi
Berdasarkan hasil survei, wawancara dan
kurang lebih 45 cm dan mempunyai
juga analisis data dapat disimpulkan
sandaran punggung. Peralatan mengajar
bahwa Furniture yang digunakan subjek
seperti laptop, buku ajar, dan buku
memiliki desain yang kurang cocok
lainnya harus diletakkan sedemikian rupa
untuk WFH dan dapat menyebabkan
agar penggajar dapat menjangkau benda
gangguan kesehatan jika jangka panjang.
– benda tersebut tanpa harus berdiri itu
Saran yang kami berikan kepada subjek
artinya desain meja kerja memiliki tinggi
sebaiknya mencari alternative tempat
sekitar 73 cm panjang sekitar 170 cm dan
untuk wfh . Pengguanan meja kerja agar
lebar sekitar 60 cm. (Alfata, Hermawan,
lebih sesuai dengan kondisi bekerja yang
& Widyahantari, 2012). Ruang kerja
tidak membuat fisik mudah lelah dan
objek yang kurang baik dikarenakan
juga nyaman saat bekerja. Saran peneliti
ruang kerja tersebut adalah ruang untuk
untuk penelitian selanjutnya adalah pada
umum bukan untuk mengerjakan
penyelesaian Desain akhir furniture
pekerjaan yang membutuhkan privasi dan
Subjek. Kemudian mencari tempat yang
juga ketenangan, serta furniture yang
lebih privat dan juga nyaman untuk
kurang mendukung dikarenakan memang
mengerjakan sebuah pekerjaan WFH
tempat kerja objek pun tidak seharusnya
seperti di kamar pribadi yang
dipakai di ruang tamu, lebih baik di
kemungkinan adanya gangguan itu kecil
kamar tidur yang bersifat lebih privat dan
sekali dikarenakan ruangan tersebut
bias mengganti kursi kerja jika memang
hanya digunakan oleh 1-2 orang saja dan
hanya bias di ruang tamu dengan kursi
tidak untuk umum makannya dapat
yang lebih rendah dari mejanya agar
meminimalisi gangguan saat bekerja
subjek tidak membungkuk saat
WFH.
melakukan pekerjaan WFH nya atau
5.UCAPAN TERIMA KASIH
Tim peneliti mengucapkan terima kasih
kepada subjek yang telah bersedia
diwawancarai, dimintai data dan kami
jadikan bahan penelitian kami.

DAFTAR PUSTAKA

References
Alfata, M. N., Hermawan, Y., & Widyahantari, R. (2012). STUDI ERGONOMI TERHADAP RANCANGAN
RUANG KERJA KANTOR. Jurnal Permukiman, Vol. 7 No. 3 November 2012 : 126-137.

Ariyani, I. (2020). Penyesuaian Setting Ruang Untuk Bekerja Dari Rumah pada Masa Pandemi Covid-19.
LINTAS RUANG Jurnal Pengetahuan & Perancangan Desain Interior 8(1):9-22, Vol.8 No.1 2020 |
Hal 9-22.

Fivanda, & Ismanto, A. (2021). ANALISIS PENGARUH KONSEP INTERIOR RUANG KERJA. Jurnal Muara Ilmu
Sosial, Humaniora, dan Seni, Vol. 5, No. 1, April 2021: hlm 251-260.

Kilmer, R., & Kilmer, W. O. (2014). Designing Interior.

Panero, J. (1979). Human Dimension and Interior Space.

Anda mungkin juga menyukai