Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.

2, Juli - Desember 2016

KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU DALAM KURIKULUM 2013


DI SEKOLAH DASAR

Asnawi
Ronald Fransyaigu
Bunga Mulyahati
PGSD Universitas Samudra
asnawi@unsam.ac.id
ronaldfransyaigu.unsam@gmail.com
bunga.mulyahati@gmail.com

ABSTRAKSI
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.
Pengalaman belajar yuang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.Salah satu pendekatan tersebut dijawab oleh
kurikukum yang sedang diberlakukan sekarang yakni Kurikulum 2013 dengan penggunaan
pendekatan tematik terpadu pada semua tingkat di sekolah dasar.
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengaitkan dan memadukan materi ajar baik dalam satu mata pelajaran ataupun antar mata
pelajaran untuk memberikan pembelajaran yang bermakna pada peserta didik serta
disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungan sosial.Kurikulum 2013 bertujuan
untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi
dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Kata kunci : Pembelajaran Terpadu, Kurikulum 2013

84
85
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

A. PENDAHULUAN dengan berbagai pendekatan dan metode


Proses pembelajaran pada mengajar. Salah satu pembelajaran yang
hakikatnya merupakan interaksi antara guru dapat menumbuhkembangkan potensi
dan peserta didik, dimana proses tersebut peserta didik adalah melalui pembelajaran
ditandai dengan adanya perubahan pada diri terpadu.
seseorang sebagai hasil dari pengalaman dan Model pembelajaran tematik atau
latihan. Hubungan antara guru dan peserta integrated thematic instruction (ITI)
didik sangat berpengaruh terhadap kualitas dikembangkan pertama kali pada tahun
pembelajaran. Apabila terjadi hubungan 1970-an. Pembelajaran tematik diyakini
yang positif maka perserta didik akan sebagai salah satu model pembelajaran yang
melibatkan dirinya dalam proses efektif, karena mampu mewadahi dan
pembelajaran sehingga kemungkinan peserta menyentuh secara terpadu dimensi emosi,
didik dapat memahami dan menguasai fisik, dan akademik dikelas atau lingkungan
materi pembelajaran akan sangat mudah. sekolah (Kemendikbud, 2013). Penggunaan
Sa’ud dan Resmini (2006) mengatakan model pembelajaran ini terbukti berhasil
bahwa proses belajar mengajar adalah memacu dan meningkatkan kapasitas
proses melihat, mengalami, mengamati dan memori peserta didik dalam jangka waktu
memahami sesuatu yang dipelajari untuk panjang.
memperoleh hasil yang ditentukan, melalui
pembinaan, pemberian penjelasan, B. KAJIAN TEORI
pemberian bantuan, dan dorongan dari 1. Pengertian Dasar Pembelajaran
pendidik. Mengingat pentingnya hubungan Terpadu
antara guru dan peserta didik dalam Pembelajaran terpadu berasal dari
menentukan keberhasilan pembelajaran, kata “integrated teaching and learning”
maka guru dituntut untuk menciptakan atau “integrated curriculum approach”
suasana yang kondusif dalam kegiatan (Saud dan Resmini, 2006). Pendekatan
pembelajaran. ini merupakan pengembangan
Kegiatan pembelajaran dirancang kemampuan anak dalam proses
untuk memberikan pengalaman belajar yang pembentukan pengetahuan berdasarkan
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi dengan lingkungandan
interaksi antar peserta didik, peserta didik pengalaman dalam kurikulum. Konsep ini
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar merupakan konsep yang dikemukakan
lainnya dalam rangka pencapaian tujuan- oleh John Dewey sebagai usaha untuk
tujuan pembelajaran. mengintegrasikan perkembangan dan
Untuk menjalankan fungsinya yang pertumbuhan siswa dan kemampuan
sangat fundamental tersebut, guru perkembangannya.
diharuskan untuk memiliki kemampuan Pendekatan pembelajaran terpadu
yang memadai dalam merencanakan dan membantu anak untuk belajar
melaksanan strategi belajar mengajar yang menghubungkan apa yang telah mereka
disesuaikan dengan kondisi peserta didik pelajari dan apa yang baru mereka

85
84
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

pelajari (Piaget dalam Sa”ud dan untuk memahami masalah yang


Resmini, 2006). kompleks di lingkungan terdekatnya
Pembelajaran terpadu merupakan dengan pandangan yang utuh.
model pembelajaran yang mencoba
memadukan beberapa pokok bahasan 2. Prinsip – Prinsip Dasar Pembelajaran
(Beane dalam Permana, 2008). Terpadu
Pembelajaran terpadu sebagai suatu Beberapa pinsip dasar pembelajaran
konsep merupakan pendekatan terpadu dijelaskan sebagai berikut :
pembelajaran yang mengaitkan dan a. The hidden curriculum ; mengandung
memadukan materi ajar baik dalam satu arti bahwa anak tidak hanya terpaku
mata pelajaran ataupun antar mata pada pernyataan, atau poko bahasan
pelajaran untuk memberikan tertentu, sangat mugkin pembelajaran
pembelajaran yang bermakna pada yang dikembangkan memuat pesan
peserta didik serta disesuaikan dengan yang “tersembunyi” penuh makn abagi
kebutuhan dan tuntutan lingkungan anak.
sosial. b. Subjects in the curriculum ;
Definisi lain pembelajaran terpadu mengandung arti bahwa perlunya skal
adalah pembelajaran tematik, definisi ini proiritas mana yang perlu didahulukan
jika dilihat dari persfektif bahasa dimana dalam pemilihan pokok atau topik
semua aspek keterampilan berbahasa belajar, waktu belajar, serta penilaian
diintegrasikan dengan mata pelajaran kemajuan belajar peserta didik.
lain. Sering pula ada yang menyebut c. The learning environment ;
pembelajaran terpadu sebagai mengandung arti bahwa lingkungan
pembelajaran koheren (a coherent belajar di kelas memberikan
curriculum approach), definisi ini kebebasan bagi anak untuk berfikir
memandang bahwa pembelajaran terpadu dan berkreativitas.
sebagai pendekatan yang menyatukan d. Views of the social world ;
program pembelajaran dengan berbagai mengandung arti bahwa masyarakat
program pendidikan. sekitar membuka dan memberikan
Pembelajaran terpadu diyakini wawasan untuk pengembangan
sebagai cara pengemasan pembelajaran pembelajaran di sekolah.
yang dirancang oleh guru untuk e. Values and attitude ; mengandung arti
memberikan pengaruh terhadap bahwa anak – anak memperoleh sikap
kebermaknaan pengalaman belajar dan norma dari lingkungan masyarakat
peserta didik. Proses pembelajaran termasuk rumah, sekolah dan
terpadu menjadikan proses pembelajaran panutannya baik verbal maupun
secara lebih efektif, dengan menciptakan nonverbal.
kesempatan bagi peserta didik untuk
membangun konsep yang saling
berkaitan. Sehingga, peserta didik diajak

85
86
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

3. Karakteristik Pembelajaran Terpadu f. Hasil pembelajaran dapat berkembang


Sebagai suatu proses pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan
yang mengefektifkan pengalaman belajar peserta didik
peserta didik, berikut dipaparkan
karakteristik dari pembelajaran terpadu. 4. Model – Model Pembelajaran Terpadu
a. Berpusat pada peserta didik (child Model pembelajaran terpadu
Centered) merupakan suatu proses pembelajaran ayng
b. Memberikan pengalaman langsung memungkinkan peserta didik secara
pada anak individual maupun kelompok aktif dalam
c. Pemisahan antara mata tidak begitu menggali dan menemukan konsep serta
jelas prinsip – prinsip keilmuan secara holistik
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata bermakna dan otentik.
pelajaran dalam suatu proses Ada sepuluh cara atau model dalam
pembelajaran merencanakan pembelajaran terpadu
e. Bersifat luwes menurut seorang ahli bernama Robin
Fogarty:
a. Model Fragmanted
Model ini mengajarkan disiplin – disiplin ilmu tanpa adanya usaha untuk mengaitkan atau
memadukannya. Misalnya matematika, sains, bahasa, dsb.

b. Model Connected
Model connected / keterhubungan dilandasi oleh anggapan bahwa buti – butir pembelajaran
dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.
Misalnya kosakata, struktur bahasa, membaca dan menulis dipayungkan pada mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia.

c. Model Nested
Model ini merupakan pemanduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui
sebuah kegiatan pembelajaran.

87
86
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

d. Model Sequenced
Model sequenced merupakan model pemanduan topik – topik antar mata pelajaran yang
berbeda Secara paralel.

e. Model Shared
Model shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya “overlapping”
konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.

f.
g. Model Webbed
Model webbed (jarring laba – laba) bertolak dari pendekatan tematik sebagai pemandu bahan
dari kegiatan pembelajaran.

h. Model Threaded
Pembelajaran terpadu bergalur merupakan pendekatan pembelajaran yang ditempuh dengan
cara mengembangkan gagasan pokok yang merupakan benang merah yang berasal dari
konsep yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu.

i. Model Integrated
Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda,
tetapi esensinya sama
dalam sebuah topik tertentu.

85
88
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

j. Model Immersed
Model ini dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai
pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya.

k. Model Networked
Model networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengendalikan
kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah.

5. Kurikulum 2013 dan warga negara yang beriman, produktif,


Kurikulum di Indonesia mengalami kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
perkembangan dari awal kemerdekaan berkontribusi pada kehidupan
hingga sekarang, saat ini Indonesia bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
menerapkan kurikulum yang namanya peradaban dunia.
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini Terdapat beberapa perubahan
merupakan kurikulum pengganti kurikulum mendasar dari kurikulum 2006 ke
2006 yang akan diterapkan mulai juni 2013 kurikulum 2013 yaitu penataan pola pikir,
dan sekarang mulai diimplementasikan di pendalaman dan perluasan materi,
beberapa sekolah piloting. Kurikulum ini penguatan proses, dan penyesuaian beban.
menggunakan pendekatan ilmiah (scientific Sedangkan elemen yang berubah antara lain
appoach) dalam pembelajaran sebagaimana : standar kompetensi lulusan, standar isi,
dimaksud meliputi mengamati, menanya, standar proses, dan standar penilaian. Selain
menalar, mencoba, membentuk jejaring. dari itu dalam kurikulum 2013
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, pembelajarannya tematik terpadu baik untuk
yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. kelas 1 ,2, 3, 4, 5, dan 6 sekolah dasar,
Proses hasil belajar menggunakan penilaian namun di awal implementasi yang
autentik (Authentic Assessment) yaitu melakukan pembelajaran tematik terpadu
pengukuran yang bermakna secara hanya kelas 1 dan kelas IV saja. Ini
signifikan atas hasil belajar peserta didik berimbas kepada buku teks yang
untuk ranah sikap, keterampilan, dan digunakannnya, yang mana buku teks yang
pengetahuan digunakannnya menjadi buku tematik
Kurikulum 2013 bertujuan untuk terpadu kurikulum 2013 tema 1 (misalnya)
mempersiapkan manusia Indonesia agar sama temanya disebutkan.
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi

86
89
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

Kurikulum 2013 mempunyai C. PEMBAHASAN


karakteristik sebagai berikut: a. Konsep Pembelajaran Tematik
a. Mengembangkan keseimbangan antara Terpadu dalam Kurikulum 2013
pengembangan sikap spiritual dan Implementasi pembelajaraan tematik
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja dalam kurikulum 2013 menuntut
sama dengan kemampuan intelektual kemampuan guru dalam
dan psikomotorik; mentransformasikan materi pembelajaran
b. Sekolah merupakan bagian dari dikelas. Guru harus memahami materi apa
masyarakat yang memberikan yang akan diajarkan dan bagaimana
pengalaman belajar terencana dimana mengaplikasikannya dalam lingkungan
peserta didik menerapkan apa yang belajar di kelas.
dipelajari di sekolah ke masyarakat dan Model pemebelajaran tematik
memanfaatkan masyarakat sebagai memliki perbedaan kualitatif dengan model
sumber belajar; pembelajaran lain. Sifat model pembelajaran
c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, tematik memandu peserta didik untuk
dan keterampilan serta menerapkannya mencapai kemampuan berfikir tingkat tinggi
dalam berbagai situasi di sekolah dan aatu keterampilan berfikir dengan
masyarakat; mengoptimasi kecerdasan ganda. Hal ini
d. Memberi waktu yang cukup leluasa merupakan sebuah proses inovatif bagi
untuk mengembangkan berbagai sikap, pengembangan dimensi sikap, pengetahuan,
pengetahuan, dan keterampilan; dan keterampilan.
e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kemendikbud (2013) memaparkan
kompetensi inti kelas yang dirinci lebih ada sepuluh elemen yang harus dikuasai
lanjut dalam kompetensi dasar guru dalam mengaplikasikan pembelajaran
matapelajaran; tematik.
f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur a. Mereduksi tingkat kealpaan atau bernilai
pengorganisasi (organizing elements) tambah berfikir reflektif
kompetensi dasar, dimana semua b. Memperkaya sensori pengalaman di
kompetensi dasar dan proses bidang sikap, pengetahuan dan
pembelajaran dikembangkan untuk keterampilan
mencapai kompetensi yang dinyatakan c. Menyajikan isi atau substansi
dalam kompetensi inti; pembelajaran yang bermakna
g. Kompetensi dasar dikembangkan d. Lingkungan yang memperkaya
didasarkan pada prinsip akumulatif, pembelajaran
saling memperkuat (reinforced) dan e. Bergerak memacu pembelajaran
memperkaya (enriched) (Movement to Enhance Learning)
antarmatapelajaran dan jenjang f. Membuka pilihan-pilihan
pendidikan (organisasi horizontal dan g. Optimasi waktu secara tepat
vertikal). h. Kolaborasi
i. Umpan balik segera

85
90
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

j. Ketuntasan atau aplikasi dunia secara objektif, bergeser dari satu


Proses pembelajaran merupakan aspek situasi ke aspek lain secara reflektif
sebuah fenomena kompleks, dimana guru dan memandang unsur-unsur secara serentak
lebih banyak berhubungan dengan pola pikir dan berfikir secara operasional.
peserta didik (siapapun - diamanapun) yang Pembelajaran yang dipandang efektif
memiliki setumpuk kata, pikiran, tidakan adalah dengan mengaitakn konsep materi
yang dapat mengubah lingkungan baik di pelajaran menjadi satu kesatuan yang
keluarga, di sekolah maupun di masyarakat. dipusatkan pada tema yang paling sesuai.
Adapun tahap – tahap pembelajaran Pembelajaran yang menggunakan tema
tematik adalah sebagai berikut. untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
a. Menentukan tema akan memberikan pengalaman yang
Tema dapat ditetapkan oleh pengambil bermakna bagi peserta didik, dimana peserta
kebijakan, guru, atau ditetapkan bersama didik mengalami langsung apa yang
dena peserta didik. dipelajarinya serta bersifat individual dan
b. Mengintergrasikan tema dengan kontekstual.
kurikulum Tema berperan sebagai pemersatu
Guru mendesain tema pembelajaran kegiatan pembelajaran, dengan memadukan
dengan cara terintegrasi sejalan dengan beberapa mata pelajaran sekaligus.
tuntutan kurikulum yang mengedepankan Pembuatan tema harus memperhatikan
dimensi sikap, pengetahuan, dan kondisi peserta didik, lingkungan sekitar dan
keterampilan. kompetensi guru serta alokasi waktu yang
c. Mendesain rnecana pembelajaran tersedia.
Tahap ini mencakup pengorganisasian
sumber belajar, bahan ajar, media belajar, Contoh Desain Pembelajaran Tematik
termasuk kegiatan ekstrakurikuler yang Terpadu Kurikulum 2013
bertujuan untuk menunjukkan suatu tema Pada kurikulum 2013, istilah standar
pembelajaran terjadi dalam kehiduapan kompetensi tida dikenal lagi, dan berubah
nyata. menjadi sitilah kompetensi inti.
d. Melaksanakan aktivitas pembelajaran Kompentensi inti merupakan
Tahap ini memberi peluang pada peserta gambaran mengenai kompetensi utama yang
didik untuk mampu berpartisipasi dalam dikelompokkan ke dalam aspek sikap,
memahami berbagai persfektif dari suatu pengetahuan, dan keterampilan (afektif,
tema, sehingga mampu mengeksplorasi kognitif, dan psikomotor) yang harus
suatu pokok bahasan bersama- sama guru dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
(Kemendikbud, 2013) sekolah, kelas, dan mata pelajaran
Peran dan Kekuatan Tema dalam Proses (kemendikbud, 2013).
Pembelajaran Tematik Adapun prinsip dalam penyusunan
Usia anak sekolah dasar berada perencanaan pelaksanaan pembelajaran
dalam tahapan operasi konkret, mulai diantaranya sebnagai berikut.
menunjukan perilaku yang memandang

86
91
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

a. Memperhatikan perbedaan perilaku f. Menerapkan teknologi informasi dan


individu peserta didik komunikasi
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik Berikut contoh pemetaan jaringan
c. Mengembanbgkan buidaya membaca dan tema di kelas IV sekolah dasar tema 1
menulis tentang Indahnya Kebersamaan subtema
d. Memberikan umpan balik dan tindak Keberagaman Budaya Bangsaku untuk satu
lanjut kali pembelajaran.
e. Keterkaitan dan keterpaduan

Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
3.1 menggali informasi dari teks laporan
hasil pengamatan tentang gaya, gerak,
energi panas, bunyi, dan cahaya dengan
bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan kosakata
baku
4.1 mengamati, mengolah, dan menyajikan
teks laporan hasil pengamatan tentang
gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan
cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan kosakata baku

PPKn SBdP
Kompetensi Dasar: Kompetensi Dasar:
3.4 memahami arti bersatu 3.2 membedakan panjang-
dalam keberagaman di pendek bunyi, dan tinggi
rumah, sekolah dan rendah nada dengan
masyarakat gerakan tangan
4.3 bekerjasama dengan 4.3 menyanyikan lagu
teman dalam keberagaman dengan gerak tangan dan
di lingkungan rumah, badansesuai dengan tinggi
sekolah, dan masyarakat rendah nada
4.4 mengelompokkan
kesamaan identitas suku
bangsa (pakaian Keragaman
tradisional,bahasa, rumah Budaya
adat, makanan khas, Bangsaku
upacara adat) sosial
ekonomi, (jenis pekerjaan Bahasa Indonesia
orang tua) di lingkungan Kompetensi Dasar:
rumah, sekolah dan 3.1 menggali informasi
masyarakat sekitar. dari teks laporan hasil
pengamatan tentang gaya,
gerak, energi panas, bunyi,
IPS dan cahaya dengan bantuan
Kompetensi Dasar: guru dan teman dalam
3.5 memahami manusia bahasa Indonesia lisan dan
dalam dinamika interaksi tulis dengan kosakata baku
dalam lingkungan alam, 4.1 mengamati, mengolah,
sosial, budaya, dan dan menyajikan teks
ekonomi laporan hasil pengamatan
4.5 menceritakan manusia tentang gaya, gerak, energi
dalam dinamuka interaksi panas, bunyi, dan cahaya
dalam lingkungan alam, dalam bahasa Indonesia
sosial, budaya, dan lisan dan tulis dengan
ekonomi kosakata baku

87
92
Jurnal Seuneubok Lada, Vol. 3, No.2, Juli - Desember 2016

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Pembelajaran terpadu diyakini
sebagai cara pengemasan pembelajaran yang Depdikbud. (2014). Dokumen Kurikulum
dirancang oleh guru untuk memberikan 20113. [online] tersedia pada:
pengaruh terhadap kebermaknaan http://tania.fkip.uns.ac.id/wp-
pengalaman belajar peserta didik. Proses content/upload/dokumen-kurikulum-
pembelajaran terpadu menjadikan proses 2013.pdf (diakses pada 10 februari 2014)
pembelajaran secara lebih efektif, dengan
menciptakan kesempatan bagi peserta didik Joni, T. R. (1996). Pembelajaran Terpadu
untuk membangun konsep yang saling naskah Untuk Pelatihan Guru Pamong.
berkaitan. Sehingga, peserta didik diajak BP3GSD Ditjen Dikti.
untuk memahami masalah yang kompleks di
lingkungan terdekatnya dengan pandangan Kemendikbud. (2013). Materi Pelatihan
yang utuh. Guru Implementasi Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk Jakarta: Badan Pengembangan Sumber
mempersiapkan manusia Indonesia agar Daya Manusia Pendidikan dan
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
dan warga negara yang beriman, produktif, Pendidikan Kementrian Pendidikan dan
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu Kebudayaan.
berkontribusi pada kehidupan
-----------------. (2013). Tema 1 Indahnya
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
Kebersamaan. Jakarta : Kementerian
peradaban dunia. Terdapat beberapa
Pendidikan dan Kebudayaan.
perubahan mendasar dari kurikulum 2006
ke kurikulum 2013 yaitu penataan pola
Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan
pikir, pendalaman dan perluasan materi,
Implementasi Kurikulum 2013.
penguatan proses, dan penyesuaian beban.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sedangkan elemen yang berubah antara lain
: standar kompetensi lulusan, standar isi, Sa’ud, U. & Resmini, N. (2006).
standar proses, dan standar penilaian. Selain Pembelajaran Terpadu. Bandung. UPI
dari itu dalam kurikulum 2013 Press. Universitas Pendidikan Indonesia.
pembelajarannya tematik terpadu baik untuk (2012). Pedoman Penulisan Karya
kelas 1 ,2, 3, 4, 5, dan 6 sekolah dasar, Ilmiah. Bandung: UPI Press.
namun di awal implementasi yang
melakukan pembelajaran tematik terpadu
hanya kelas 1 dan kelas IV saja.

8493

Anda mungkin juga menyukai