ABSTRAK: Rabunnya wawasan terhadap nilai-nilai budaya daerah di kalangan masyarakat semakin
kurang diperhatikan sejak kesenian populer maupun barat menjamur di Indonesia. Dengan demikian,
budaya tradisi perlu diberi ruang luas dalam berekspresi, yang tentu dilandasan dengan budaya-budaya
daerah. Naskah drama karya Wisran Hadi dipilih karena cerita didalamnya mampu memberikan wawasan
tentang kebudayaan Minangkabau yang penuh pemaknaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan (1) Jenis-jenis budaya Minangkabau dan (2) Nilai-nilai budaya dalam kehidupan
masyarakat Minangkabau. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi sastra. Pendekatan
antropologi sastra dipilih karena sastra saling berkaitan dengan budaya yang membentuknya. Sumber data
yang digunakan yaitu naskah drama DR. Anda, sedangkan data dalam penelitian ini adalah sekuens cerita,
kutipan satuan cerita berwujud dialog dan monolog. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
yaitu deskriptif kualitatif. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan makna nilai budaya
Minangkabau melalui naskah drama DR.Anda. Hasil penelitian ini berupa. Pertama, jenis-jenis budaya
Minangkabau meliputi: pepatah pepitih, arti nama Minagkabau, merantau, pakaian adat, dan upacara adat.
Kedua, Nilai-nilai kebudayaan berupa: nilai budaya politik dan nilai budaya sosial masyarakat
Minangkabau.
KATA KUNCI: Antropologi Sastra; Budaya Minangkabau; DR.Anda.
MINANGKABAU CULTURAL VALUES IN DR.ANDA PLAY SCRIPT BY WISRAN HADI
ABSTRACT: The insight toward local cultural values amongst the society is getting paid less attention
since the western and popular arts spread out in Indonesia. Therefore, culture and tradition need to give
more space to express themselves which certainly are based on local cultures. The play script by Wisran
Hadi was chosen because it gave meaningful insightf of Minangkabau culture. This research aimed to
describe (1) kinds of Minangkabau culture and (2) cultural values in the life of Minangkabau society. This
research used literary anthropology approach. The approach used was the play script of DR.Anda, while
the data in this research were the sequence of the story and quotes of story unit in the form of dialogues
and monologues. The method used in this research was descriptive qualitative. The descriptive method
was used to describe the meaning of Minangkabau cultural values through the DR.Anda script play. The
results were first, the cultures of Minangkabau included: sayings, meaning of Minangkabau names,
traditional clothes and traditional ceremonies. Second, the cultural vales were: the value of political
culture and the value of social cultural of Minangkabau society.
KEYWORDS: DR.Anda; Literary Anthropology; Minangkabau culture.
Diterima: Direvisi: Distujui: Dipublikasi:
26-03-2020 01-09-2020 24-09-2020 28-10-2020
Pustaka : Prasasti, B. W. D. & Anggraini, P. (2020). Nilai-Nilai Budaya Minangkabau Dalam Naskah
Drama Dr. Anda Karya Wisran Hadi (Kajian Antropologi Sastra). Fon : Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, 16(2), 79-88.
DOI : https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v16i2.2606
merantau adalah karena tidak tahan emas. Dalam tradisi Minang tekuluk
ditanduk kerbau (Hadi, 1989) tanduk ini digunakan oleh masyarakat
Minang dalam tarian pasambahan, tanduk
Kebiasaan merantau masyarakat dalam artian sebagai pengganti selendang
Minangkabau dipengaruhi oleh faktor penutup aurat dengan jilbab yang menjadi
tanduk kerbau atau dalam budaya minang dua bagian. Tanduk dalam kutipan
adalah kerabat, yang berkaitan dengan kalimat di atas juga dipercaya oleh
pewarisan, harta pusaka keluaraga masyarakat Minang sebagai cerminan
masyarakat Minangkabau tidak selendang seorang ibu. Selain itu, Tekuluk
diturunkan pada anak laki-laki melainkan tanduk digunakan dalam berbagai acara
untuk anak perempuan. Di dalam kutipan penting seperti: penyambutan tamu, tarian
kalimat terdapat kutipan bercetak miring adat, upacara adat, dan lain-lain.
yaitu ‘ditanduk kerbau’, dalam artian
sebagai anak laki-laki tidak bisa Upacara Adat
bergantung pada harta warisan, melainkan Upacara cara adat menjadi suatu
mereka harus didorong untuk ritual yang dimiliki oleh setiap daerah,
mengangkat derajat dan martabat setiap daerah memiliki upacara adat yang
kerabatnya dengan cara merantau ke berbeda. Salah satunya yaitu upacara adat
negeri lain. Tidak hanya itu, kebiasaan Minangkabau yang dikenal dengan
merantau tersebut juga menjadi tradisi upacara batagak pangulu. Dalam
yang dipercaya oleh suku Minangkabau. penyataan tersebut digambarkan dalam
Oleh karenanya, banyak orang kutipan naskah drama sebagai berikut.
Minangkabau yang bertempat tinggal di
setiap daerah-daerah untuk membuka Di Minangkabau, kepala suku atau
usaha atau lapangan pekerjaan. penghulu mempunyai kedudukan
yang sangat penting, bahkan
Pakaian Adat hampir-hampir sama dengan
Pakaian adat menjadi pakaian yang kedudukan raja kecil, walau semua
menjadi ciri khas pakaian daerah tertentu. penghulu itu membantah bahwa
Pakaian adat merupakan pakaian khas kewenangan mereka sama dengan
daerah, yang memiliki peranan penting kewenangan seorang raja (Hadi,
dalam upacara-upacara tertentu (Anwar, 1989)
1985). Pada naskah DR. ANDA karya
Wisran Hadi terdapat dalam kutipan Mencermati naskah di atas,
kalimat mengenai pakaian adat memiliki pengertian bahwasannya seorang
masyarakat Minang, adapun data tersebut kepala suku/penghulu pada tradisi adat
sebagai berikut. istiadat orang Minangkabau memiliki
kedudukan yang sangat tinggi, bahkan
Wanita Minang berpakaian dapat dikatakan kedudukan yang sama
tekuluk tanduk (Hadi, 1989) atau lebih dari kedudukan seorang raja.
Bapa tagak penghulu adalah suatu
Tekuluk tanduk merupakan penutup bentuk pengukuhan penghulu dalam
kepala yang biasa digunakan bersamaan upacara tersebut, biaya yang harus
dengan pakaian adat orang Minangkabau. dikeluarkan cukup besar, namun tidak
Tekuluk tanduk, berarti penutup kepala menjadi halangan jika semua anggota
untuk seorang perempuan, berbahan kain sepakat. Bukti tersebut digambarkan
balapak yang berbentuk menyerupai
tanduk kerbau (runcing) yang berumai
lengan. Pakai celana walau tidak pengarang melalui monolog tokoh dalam
punya dua kaki. Kelebihan orang- konflik yang ada dalam naskah.
orang itu adalah, mereka kukuh Penggunaan bahasa Minang dalam naskah
berdiri di tempatnya, artinya digunakan pengarang untuk mengenalkan
pendirian mereka sangat teguh bahasa Minangkabau. Makna dan nilai
(Hadi, 1989) budaya tidak hanya menjadi cerita tertulis
atau cerita dari mulut-kemulut melainkan
Pada kutipan di atas, kehidupan diterapkan secara langsung oleh
sosial masyarakat oleh pengarang msyarakat Minang dalam kehidupan
diibaratkan dengan orang-orang sawah sehari-hari.
atau benda mati. Monolog di atas
menggambarkan bagaimana kehidupan DAFTAR PUSTAKA
masyarakat menengah kebawah yang Anwar. (1985). Pakaian Adat Tradisional
membutuhkan sumbangan baju, celana, Daerah Sumatera Barat. Sumatera
dan memiliki kepala seperti batok kelapa. Barat: Departemen Pendidikan dan
Dalam menolog, penyamaan orang Kebudayaan.
dengan benda mati diwujudkan dengan Amalia, Rizki. (2016). Penerapan
hal positif yaitu berupa pendirian yang Konseling Eksistensial Humnistik
kukuh dan memiliki pendirian yang sangat Berbasis Nilai Budaya Minangkabau
teguh, yang mana sikap tersebut dalam Kesetaraan Gender untuk
merupakan faktor nilai sosial budaya yang Meningkatkan Self Esteem pada
berupa norma dan sikap (Mustanir, 2017). Remaja Putri. Jurnal Bimbingan dan
Menerima sumbangan tidak lepas dari Konseling Ar-Rahman. 2 (2).
oang yang memberikan sumbangan. Yang Ariani, Iva. (2015). Nilai Filosofis Budaya
menunjukkan bahwa terdapat partisipasi Matrilineal di Minangkabau
dari lingkungan sekitar yang ikut terlibat (Relevansinya Bagi Pengembangan
dalam interaksi sosial, untuk mengatasi Hak-Hak Perempuan di Indonesia).
masalah dalam situasi tertentu. Jurnal Filsafat. Vol. 25, No. 1.
Ahmal. “Kabau” dalam Kehidupan
KESIMPULAN Masyarakat Minangkabau. Jurnal
Pengarang dalam proses karyanya PPKN&Hukum. 10 (01), 21.
mampu memanfaatkan nilai-nilai budaya Aryani, M. F. R., Hasyim, N., & Prayitno,
atau adat istiadat daerah Minangkabau J. (2010). Pembinaan dan
dengan memanfaatkan alur peristiwa yang Pementasan Teater Sekolah serta
dibuatnya. Bahasa menjadi sarana untuk Fungsinya dalam Pembelajaran
menumbuhkan kekuatan karya sastra Apresiasi Drama di Kelas XI SMA
dalam menghidupkan nilai budaya minang Pangudiluhur Surakarta. Jurnal
sehingga memiliki fungsi penting. Selain Penelitian Humaniora, 11(2), 185–
itu, kehidupan sosial pengarag menjadi 198.
salah satu faktor dalam menghidupkan Arsi, Yasnur. (2013). Refleksi Ideologi
penggambaran nilai budaya minangkabau. Wanita Minangkabau dalam Novel
Jenis-jenis budaya yang Negeri Perempuan Karya Wisran
diungkapkan pengarang dalam naskah Hadi. Jurnal HUMANIORA, 1 (25).
drma Dr. Anda berupa pepatah-petitih, Djirong, S. (2014). Kajian Antropologi
adat istiadat, arti kata Minangkabau, Sastra Cerita Rakyat Datumuseng
pakaian adat, dan upacara adat. Nilai-nilai dan Maipa Deapati. Sawerigading,
budaya dalam naskah berupa nilai politik 20(2), 215–226.
dan ekonomi yang diungkapkan Edwar, D. (2001). Pengantar Sastra