Anda di halaman 1dari 9

BENTUK PATRIOTISME PEREMPUAN JAWA DALAM NASKAH

KETOPRAK KYAI KALA GUMARANG

Anton Kurniawan, Suyitno, dan Ani Rakhmawati


Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Jalan Ir. Sutami 36A, Kentingan, Jebres, Surakarta, Indonesia
Surel: anton@student.uns.ac.id

Informasi Artikel:
Dikirim: (diisi editor) ; Direvisi: (diisi editor); Diterima: (diisi editor)
DOI: (diisi editor)

RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya berada di bawah lisensi


Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
ISSN: 2614-2716 (cetak), ISSN: 2301-4768 (daring)
http://ojs.unm.ac.id/retorika

Abstract: Patriotism of the Javanese Women's in the Ketoprak Manuscript of Kyai Kala
Gumarang. The purpose of this study is to describe patriotism of Javanese women contained in
the Kyai Kala Gumarang manuscript. This research is a qualitative descriptive research with
content analysis technique. The main data source in this study is the Ketoprak manuscript titled
Kyai Kala Gumarang. Data collection techniques using literature study techniques. Data analysis
techniques using interwoven analysis techniques and interactive analysis with a feminism
approach. Based on the results of the study found the form of the role of women implicit in words,
phrases, and sentences that include women who act as important messenger of the kingdom,
distractions, and as soldiers defending the homeland.

Abstrak: Bentuk Patriotisme Perempuan Jawa dalam Naskah Ketoprak Kyai Kala
Gumarang. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk patriotisme perempuan Jawa
yang terkandung dalam naskah ketoprak Kyai Kala Gumarang. Penelitian ini termasuk jenis
penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik analisis konten. Sumber data utama dalam penelitian
ini adalah naskah ketoprak dengan judul Kyai Kala Gumarang. Teknik pengambilan data dengan
menggunakan teknik studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis jalinan dan
analisis interaktif dengan pendekatan feminisme. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bentuk
peran perempuan yang tersirat dalam kata, frasa, dan kalimat yang meliputi wanita yang berperan
sebagai pembawa pesan penting kerajaan, pengalih perhatian, dan sebagai prajurit pembela tanah
air.

Kata kunci: Peran Perempuan, Patriotisme, Feminisme, Naskah Ketoprak

Karya sastra sebagai suatu karya yang 2018: 177). Karya sastra juga memiliki
mengandung keindahan baik dari segi bahasa keterkaitan dengan kehidupan manusia.
maupun segi cerita yang disajikan di dalamnya. Pernyataan tersebut juga senada dengan
Hal ini tidak terlepas dari terminologi sastra pendapat Irma (2018: 15) bahwa dalam karya
yang berasal dari kata su-sastra atau tulisan yang sastra, pengarang berusaha menggambarkan
memiliki keindahan (Ardianti, Usman, & Bandu, segala peristiwa yang dialami masyarakat dalam

1
2 RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Volume XX, Nomor X, Februari 2020, hlm. 1—8

kehidupan sehari-hari. Karya sastra juga tidak Amin, Mardikantoro, dan Syaifudin
terlepas dari rekaman peristiwa-peristiwa berpendapat bahwa selain bertahan sebagai seni
kebudayaan di dalam hidup manusia. Sastra tradisional kedaerahan, kesenian tradisional juga
hadir dengan membawa fungsi sebagai tontonan mempunyai posisi yang strategis dalam
sekaligus tuntunan bagi penikmatnya. Dengan memertahankan bahasa Jawa (2017: 5). Khusus
kata lain, sastra juga turut menyumbangkan untuk seni rakyat, puncak estetika bukanlah
nilai-nilai budi pekerti kepada masyarakat. Hal tujuan utama, meskipun nilai moral masih
tersebut sesuai dengan pendapat Sulaksono yang menjadi orientasi (Lanjari, 2016: 170). Ketoprak
menyatakan bahwa sastra berperan fungsional adalah sebuah bentuk teater tradisional dengan
sebagai sarana mengenalkan sekaligus unsur-unsur utama dialog, tembang, dan
menguatkan nilai dan norma tak tertulis yang dagelan. Ketoprak menurut Setyawan dan
dianut oleh masyarakat (2016: 15). Sastra Saddhono merupakan kesenian drama tradisional
merupakan karya dalam bentuk fiksi, namun Jawa yang merepresentasikan kehidupan sosial
dapat memberikan nilai-nilai kehidupan yang masyarakat berlatar belakang budaya Jawa
menampilkan kebenaran-kebenaran hidup yang (2019: 32). Dialog antar pemain dibawakan
terjadi. Melalui karya sastra, pengarang dapat dalam bahasa Jawa. Para pemain akan bertutur
menuangkan segala gagasan yang dimilikinya, dan berdialog dengan menggunakan bahasa Jawa
misalnya berupa pesan nilai-nilai pendidikan sesuai dengan tingkatan dan perannya dalam
karakter (Suryanto, 2016: 222). lakon tersebut (Lisbijanto, 2013: 1). Menurut
Naskah ketoprak merupakan salah satu Waluyo, Said, dan Kurwidaria sejarah ketoprak
karya sastra yang berasal dari Jawa, khususnya dimulai pada sekitar tahun 1925 dan dipentaskan
daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa pertama kali oleh sebuah kelompok bernama
Tengah. Dalam pertunjukan ketoprak, mayoritas Perkumpulan Ketoprak Krido Madyo Utomo
masih menggunakan sebuah naskah untuk dari Solo, yang secara luas dikenal sebagai
menentukan cerita yang akan dibawakan dalam Kethoprak Lesung (2019: 2). Dari bebepara
pertunjukan tersebut. Sama seperti pertunjukan paparan tentang ketoprak yang sudah ditegaskan
ketoprak yang merupakan seni rakyat, naskah oleh para peneliti terdahulu, dapat ditarik suatu
ketoprak juga merupakan representasi dari simpulan bahwa kesenian ketoprak merupakan
kehidupan sosial. Hal tersebut senada dengan seni tradisi yang murni dan asli dari masyarakat
pendapat Setyawan, Saddhono, dan Rakhmawati Jawa. Unsur yang menandai seni ketoprak
yang menyatakan bahwa naskah ketoprak juga sebagai salah satu seni yang berasal dari Jawa
memuat realitas sosial yang terjadi pada terlihat dari bahasa yang digunakan yang masih
pengarangnya (2017: 150). Latar belakang sosial mempertahankan bahasa Jawa, ideologi dan nilai
dan budaya pengarang berperan membentuk yang disampaikan dalam kesenian ketoprak serta
warna, ideologi, pesan, dan konflik sosial yang unsur pendukung lainnya seperti musik, kostum,
ditonjolkan dalam naskah ketoprak. dan tata panggung yang masih kental akan unsur
Naskah ketoprak merupakan sebuah karya budaya Jawa.
kreatif yang berupa pemikiran, pengalaman, dan Sebagai salah satu warisan kebudayaan
penghayatan atas kehidupan yang diungkapkan Jawa, menurut pendapat Fujiawati, Permana,
secara estetis dalam bahasa Jawa. Teks ketoprak Lestari, dan Roekmana ketoprak cukup ampuh
menurut Setyawan, Saddhono, dan Rakhmawati untuk mengenalkan budaya Jawa kepada
dikategorikan sebagai salah satu teks sastra, masyarakat dan merupakan salah satu benteng
dalam hal ini termasuk dalam genre naskah budaya bangsa. Di era globalisasi seperti
sandiwara tradisional. Naskah ketoprak sebagai sekarang ini, segala bentuk hal yang asing
salah satu jenis karya sastra menampilkan potret semakin banyak mempengaruhi gaya hidup, pola
kehidupan sosial manusia (2018: 213). fikir, kebiasaan, adat istiadat, dan moralitas
Ketoprak merupakan salah satu bentuk (2017: 60). Hal tersebut sesuai dengan pendapat
kesenian rakyat yang tergolong dalam seni Sutardjo yang mengungkapkan bahwa dengan
pertunjukan tradisional. Menurut Setiawan seni terus memelihara dan mengembangkan warisan
pertunjukan tradisi sendiri merupakan salah satu kebudayaan sendiri, dapat memperkuat
produk budaya yang dapat memberikan kepribadian, mempertebal rasa percaya diri yang
sumbangan bagi tercapainya kecerdasan dan dapat menambah rasa cinta tanah air dan bangsa,
watak manusia yang bermartabat (2015: 101). Y. serta rasa percaya diri yang merupakan kekuatan
Anton, Bentuk Patriotisme Perempuan Jawa dalam Naskah Ketoprak Kyai Kala Gumarang 3

pembangunan (2010: 62). Senada dengan hal menganalisis serta membahas mengenai bentuk
tersebut, Lisbijanto yang mengatakan bahwa patriotisme dan peran heroik dari tokoh
ketoprak adalah sebuah kesenian rakyat yang perempuan apa saja yang terdapat dalam naskah
menceritakan tentang kisah-kisah kehidupan ketoprak Kyai Kala Gumarang.
yang terjadi di jaman kerajaan dahulu, yang
merupakan kisah legenda yang ada di dalam METODE
masyarakat dengan latar belakang kehidupan
kerajaan Jawa pada waktu dahulu (2013: 1). Penelitian ini merupakan penelitian
Ketoprak sebagai salah satu bagian dari deskriptif kualitatif dengan studi pustaka dan
kebudayaan Jawa di dalamnya mengandung tidak terikat dengan tempat penelitian. Menurut
cerita yang menyangkut manusia dengan Moeleong penelitian kualitatif adalah penelitian
berbagai permasalahan, norma-norma, dan yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
peraturan-peraturan yang mengikatnya. Hal kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau
tersebut sesuai dengan pendapat Surtantini yang perilaku yang diamati (2017:5). Fokus utama
menyatakan bahwa semua kegiatan yang dalam penelitian ini adalah untuk
berkaitan dengan seni adalah milik setiap mendeskripsikan dan menjelaskan secara
manusia, dan hampir segala sesuatu yang mendalam tentang peran heroik tokoh
direfleksikan di dalam seni adalah juga tentang perempuan Jawa dalam naskah ketoprak Kyai
manusia (2017: 75). Dalam ketoprak akan selalu Kala Gumarang. Penelitian deskriptif dalam
terdapat tokoh-tokoh perempuan yang studi kasus penelitian kualitatif mengarah pada
mempunyai peran di dalam cerita tersebut. deskripsi secara terperinci dan potret mendalam
Menurut Jaggar (2013: 247) kaum barat lebih tentang keadaan apa yang sebenarnya terjadi di
menghargai kaum laki-laki dan mempercayakan bidang kajian (Sutopo, 2006: 111) . Sumber data
segala jenis pekerjaan kepada sebagian dari utama dalam penelitian ini adalah naskah
mereka, karena menganggap hasil kerja kaum ketoprak dengan judul Kyai Kala Gumarang.
laki-laki jauh lebih baik dan memiliki nilai jual Teknik pengambilan data dengan
tinggi. Hal tersebut berbeda dengan yang menggunakan teknik studi pustaka dan
dijabarkan dalam naskah ketoprak Kyai Kala wawancara mendalam dengan beberapa
Gumarang yang menceritakan tentang para narasumber. Teknik analisis data yang
perempuan juga mampu menunjukkan hasil digunakan adalah teknik content analysis yang
kerja yang baik. Hal tersebut tidak terlepas dari dipadukan dengan pendekatan feminisme sastra.
peran-peran yang dia jalani di dalam cerita. Uji validitas data dalam penelitian ini
Peran-peran tokoh perempuan tersebut menggunakan teknik triangulasi data dengan
merupakan bentuk dari emansipasi perempuan menggunakan triangulasi sumber data dan
dimana perempuan tidak lagi hanya bekerja di triangulasi teori.
ranah domestik, akan tetapi telah bisa ikut andil Tahapan analisis data menggunakan
dalam pekerjaan diluar ranah domestik.
teknik analisis jalinan (flow model of analysis)
Tokoh perempuan di dalam cerita
dan analisis interaktif menurut Miles &
ketoprak Kyai Kala Gumarang tidak dibatasi
Huberman dengan tahapan reduksi data, sajian
ruang geraknya. Hal itu dikarenakan perempuan
data, penarikan simpulan (2009: 18).
juga bisa melakukan hal-hal yang biasa
dilakukan oleh laki-laki. Hal tersebut sesuai
pendapat Tong yang menyatakan bahwa kaum HASIL DAN PEMBAHASAN
feminis Marxis Sosialis menolak adanya
pembatasan ruang gerak perempuan dan HASIL
menganggap bahwa apa yang membuat kita
menjadi manusia adalah bahwa kita Bertolak dari tujuan dan metode
menghasilkan cara kita untuk tetap hidup. penelitian, pada bagian ini disajikan hasil
Sehingga apa yang bisa dilakukan perempuan penelitian berupa analisis bentuk patriotisme
dengan apa yang bisa dilakukan laki-laki perempuan jawa yang terkandung dalam naskah
memiliki hak dan daya saing yang sama tanpa ketoprak Kyai Kala Gumarang karya Trisno
diskriminasi (2008: 140). Berlandaskan dari latar Santoso. Sajian hasil penelitian ini meliputi
belakang tersebut, dalam penelitian ini akan
4 RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Volume XX, Nomor X, Februari 2020, hlm. 1—8

deskripsi penggunaan bahasa dalam tataran kata, Kanjeng, sabda sampeyan dalem
frasa, dan kalimat yang merujuk pada makna menika kukum tumrap negari,
sebagai intepretasi peran tokoh perempuan jawa mangka kula menika kawula ing
yang terdapat di dalam naskah. Sajian hasil Metaram, anteping manah pejah
penelitian ini dipaparkan sebagai berikut. gesang kawula, kula udhokaken
kangge nambak kaluhuraning
Pembawa Pesan Penting Kerajaan kawibawan Metaram kanjeng.
(Naskah Kyai Kala Gumarang
Peran ini dijalani oleh tokoh Nyai halaman 6)
Menggung Adisara. Adisara merupakan Terjemahan:
salahsatu selir Panembahan Senopati yang 067. P. Senopati
memiliki wajah cantik serta memiliki daya tarik. Nyai, perintah ini harus kamu
Penyampaian tugas kepada Adisara dapat dilihat laksanakan.
dari kutipan berikut ini: 068. Adisara
057. P. Senopati Baginda, perintah anda tersebut
Ooo inggih-inggih, lajeng sinten merupakan hukum negara, padahal
ingkeng kedah masrahaken wa, saya itu rakyat Metaram, mantab hati
menapa kedah kula piyambak? hidup mati saya, saya serahkan untuk
058. Mandaraka menambah luhurnya kewibawaan
Mboten kanjeng, ingkeng saged Metaram baginda.
mrantasi damel namung Nyai Dari kutipan tersebut, Adisara
Menggung Adisara. (Naskah Kyai menyanggupi tugas yang diberikan oleh
Kala Gumarang halaman 5-6) Panembahan Senopati kepadanya dengan lapang
Terjemahan: dada. Dia sebagai rakyat Metaram memang
057. P. Senopati sudah seharusnya taat akan perintah rajanya.
Oh iya iya, lalu siapa yang harus Adisara sudah memantabkan hatinya untuk
menyerahkan paman, apa harus saya mengabdi kepada kerajaan Metaram. Sebagai
sendiri? pembawa pesan penting, Adisara bertindak
058. Mandaraka dengan tidak semena-mena, dia pergi ke Mediun
Tidak tuan, yang bisa mengatasi dengan cara mengendap-endap agar tidak mudah
pekerjaan ini hanya Nyai Menggung diketahui oleh prajurit Mediun. Hal tersebut dia
Adisara. lakukan agar tugasnya dapat berjalan dengan
Dari kutipan tersebut, diketahui jika hanya lancar dan tanpa ada masalah.
Nyai Menggung Adisara yang dapat Tugas Adisara pun berjalan dengan baik.
menyampaikan pesan dari kerajaan Metaram Dia dengan selamat bisa sampai ke pendhapa
kepada kerajaan Mediun. Hal tersebut Mediun dan bisa berbicara langsung ke raja
dikarenakan sebelumnya Metaram pernah Mediun yaitu Rangga Jumena untuk
mengirimkan pasukan untuk berdiskusi dengan menyampaikan pesan dari raja Metaram. Hal
kerajaan Mediun, akan tetapi yang terjadi malah tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut ini:
peperangan antara kedua belah pihak. Strategi 182. R. Jumena
mengirim Adisara merupakan pilihan yang Lha banjur diutus apa dening anakku
sangat tepat dikarenakan para prajurit Mediun Sutawijaya, ing Metaram.
tidak akan merasa curiga jika hanya seorang 183. Adisara
perempuan yang memasuki daerahnya. Adisara Sowan kula dhapuk kautus
yang merupakan rakyat Metaram tidak merasa ngaturaken nawala, konjok ngersa
keberatan dengan tugas tersebut. Hal itu dapat sampeyan ndalem kanjeng. (Naskah
dilihat pada kutipan berikut: Kyai Kala Gumarang halaman 14-
067. P. Senopati 15)
Nyai, dhawuh iki kudu ingsun Terjemahan:
pitedhahake. 182. R. Jumena
068. Adisara Terus diperintah apa oleh putraku
Sutawijaya di Metaram.
183. Adisara
Anton, Bentuk Patriotisme Perempuan Jawa dalam Naskah Ketoprak Kyai Kala Gumarang 5

Kunjungan saya karena diperintah untuk membasuh kakinya sebagai bentuk


untuk menyerahkan berita, untuk kebaktian raja Metaram terhadap raja Mediun.
anda tuan. Hal tersebut sejatinya hanya bentuk pengalihan
Dari kutipan tersebut terlihat bahwa perhatian Rangga Jumena agar tidak keluar dari
Adisara telah melaksanakan tugasnya yaitu singgasananya dikarenakan pasukan Metaram
membawa berita penting dari kerajaan Metaram sudah mulai menyerang kerajaan Mediun.
untuk kerajaan Mediun dengan baik. Berita Rangga Jumena semakin terpesona dengan Nyai
tersebut akhirnya membuat para petinggi Menggung Adisara dan nyai adisara pun juga
kerajaan Mediun merasa telah menang atas memberikan harapan kepada rangga jumena.
Metaram yang kemudian para petinggi tersebut Pada saat Rangga Jumena sedang berdekatan
meminta izin kepada sang raja untuk kembali ke dengan Adisara, anaknya yang bernama Raden
daerahnya masing-masing. Sang raja pun Mas Lontang melaporkan bahwa Mediun telah
menyetujui permintaan tersebut dan pada dikepung dari segala penjuru oleh musuh.
akhirnya para petinggi kembali ke daerah Dikarenakan Rangga Jumena merasa Adisara
mereka masing-masing dimana hal tersebutlah masih didekatnya, dia tidak keluar untuk ikut
yang kemudian membuat pertahanan Mediun berperang dan malah menyuruh Raden Mas
menjadi lemah karena tidak ada petinggi yang Lontang yang merasa ragu akan kemampuannya
bersiaga di kerajaan. untuk ikut berperang. Padahal sejatinya Adisara
telah meninggalkan Rangga Jumena ketika
Pengalih Perhatian Rangga Jumena diberitahu jika Mediun telah
terkepung. Hal tersebut dapat dilihat pada
Selain menjadi pembawa berita penting kutipan berikut:
dari kerajaan Metaram untuk kerajaan Mediun, 227. R. Jumena
Adisara juga berperan sebagai pengalih Waa blai iki, sapa sing ngepung
perhatian Rangga Jumena ketika pasukan Mediun. (MENOLEH KE ARAH
Metaram akan menyerbu Mediun. Hal tersebut NYAI ADISARA) nyai kowe mlebua
dia lakukan agar Rangga Jumena tidak sadar ana keput..... lho lha ana ngendi?
bahwa kerajaannya telah diserang oleh Metaram. Waaaaa cetha, cetha yen iki
Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut: gaweane wong Metaram iblis, ya ya
195. Adisara iki mesthi pokale wong tuek gaek
Kepareng kula munjuk kanjeng elek, wong ndesa ora ngerti tatanan.
196. R. Jumena Mrentani mrentani, Oooo ketok tak
A..pa nyai menggung, apa meneh. rampungi dhisik dhewe kowe.
197. Adisara (Naskah Kyai Kala Gumarang
Kula ugi kadhawuhan mijiki pada, halaman 18)
kinarya tetela bilih Kanjeng Terjemahan:
Panembahan Ing Metaram caos bekti 227. R. Jumena
dhumateng panjenengan ndalem Wah apa-apaan ini, siapa yang
kanjeng. (Naskah Kyai Kala mengepung Mediun. (MENOLEH
Gumarang halaman 16) KE ARAH NYAI ADISARA) nyai
Terjemahan: segeralah kamu masuk ada keribut.....
195. Adisara loh kemana dia? Waaaaa jelas, jelas
Ijinkan saya berbicara tuan jika ini pasti perbuatan orang tua
196. R. Jumena jelek kurang ajar, orang desa tidak
A..pa nyai menggung, apa lagi. tau tatanan. Mretani mretani, Oooo
197. Adisara kalau kelihatan tak habisi pertama
Saya juga diperintah membasuh kaki kali kamu.
tuan, sebagai bentuk jika tuan Dari kutipan tersebut terlihat bahwa
panembahan di Metaram memberikan Rangga Jumena terkejut karena Adisara telah
baktinya kepada anda tuan. menghilang dari sisinya. Hal tersebut
Dari kutipan tersebut terlihat bahwa membuatnya sadar jika Adisara hanya berpura-
Adisara meminta ijin kepada Rangga Jumena pura bersikap baik kepadanya sebagai pengalih
perhatian karena pasukan kerajaan Metaram
6 RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Volume XX, Nomor X, Februari 2020, hlm. 1—8

akan menyerbu kerajaan Mediun. Usaha Adisara majua ndhuk..... (Naskah Kyai Kala
untuk mengalihkan perhatian Rangga Jumena Gumarang halaman 19)
telah berhasil dan membuat kerajaan Mediun Terjemahan:
kewalahan menghadapi pasukan Metaram yang 236. R. Jumena
lebih siap untuk berperang. Ooo, nak ini sudah pasti, kamu yang
unggul. Kamu yang bisa menang, ya
Prajurit Pembela Tanah Air saya relakan anakku yang cantik, ini
Kyai Kala Gumarang jadikanlah
Peran ini dijalani oleh tokoh Retna peganganmu. Kala Gumarang ini ikut
Dumilah. Retna Dumilah merupakan anak dari menentukan, majulah nak…..
Rangga Jumena yang berparas cantik. Bentuk Kutipan diatas menunjukkan dialog
peran sebagai prajurit pembela tanah air dari dimana Rangga Jumena akhirnya mengijinkan
Retna Dumilah dapat dilihat dari kutipan berikut Retna Dumilah untuk maju berperang. Dia
ini: bahkan memberikan keris yang bernama Kyai
236. R. Dumilah Kala Gumarang kepada Retna Dumilah agar bisa
Rama mugi wonten kepareng membantu Retna Dumilah memenangkan
ndalem, kula badhe majeng wonten pertarungan. Dan pada akhirnya Retna Dumilah
palagan. pun berhasil mengalahkan para prajurit
237. R. Jumena Metaram. Hal tersebut membuat Panembahan
He, kepiye? Maju palagan? Senopati sendiri yang akhirnya berhadapan
238. R. Dumilah dengan Retno Dumilah. Hal tersebut dapat
Inggih rama, kula rumaos gadhah dilihat pada kutipan berikut ini:
wajib mbelani tanah wutah kula. 247. P. Senopati
(Naskah Kyai Kala Gumarang Sapa senopati wanita gawe gegering
halaman 19) para prajurit Metaram.
Terjemahan: 248. R. Dumilah
236. R. Dumilah Retna Dumilah, putri Mediun, sapa
Ayah semoga engkau mengijinkan, kowe.
saya akan maju ke medan perang. 249. P. Senopati
237. R. Jumena Panguwasa tunggal Metaram, aku
Ha, bagaimana? Maju medan perang? Panembahan Senopati. (Naskah Kyai
238. R. Dumilah Kala Gumarang halaman 20)
Iya ayah, saya merasa memiliki Terjemahan:
kewajiban membela tanah kelahiran 247. P. Senopati
saya. Siapa prajurit wanita yang membuat
Dari kutipan tersebut terlihat bahwa Retna geger para para prajurit Metaram.
Dumilah meminta ijin kepada ayahnya untuk 248. R. Dumilah
ikut berperang. Retna Dumilah merasa memiliki Retna Dumilah, putri Mediun, siapa
kewajiban untuk membela tanah airnya dari kamu.
musuh. Melihat keseriusan Retna Dumilah yang 249. P. Senopati
ingin membela tanah airnya, Rangga Jumena Penguasa tunggal Metaram, saya
pun akhirnya mengijinkan Retna Dumilah untuk Panembahan Senopati.
maju berperang. Hal tersebut dapat dilihat pada Kutipan tersebut menunjukkan pertemuan
kutipan berikut ini: Retna Dumilah dengan Panembahan Senopati
238. R. Jumena untuk yang pertama kalinya. Panembahan
Ooo, ngger mbok menawa wis Senopati maju untuk menghadapi sendiri Retna
pinesthi, kowe sing unggul. Kowe Dumilah dikarenakan para prajurit Metaram
sing bisa menang, ya tak lilani cah kewalahan menghadapi Retna Dumilah. Ketika
ayu, malah Kyai Kala Gumarang iki berhadapan dengan Panembahan Senopati, Retna
dadekna piyandelmu. Kala Dumilah malah menjadi terpesona dengan
Gumarang iki melu nemtokake, kegagahannya. Hal tersebut dikarenakan
Panembahan Senopati juga menggunakan
mantra semar mesem yang diusapkan keseluruh
Anton, Bentuk Patriotisme Perempuan Jawa dalam Naskah Ketoprak Kyai Kala Gumarang 7

tubuhnya. Mantra semar mesem sendiri akan Kemudian pada peran sebagai pengalih
membuat semua wanita takhluk dihadapan orang perhatian, tokoh perempuan sangat tepat dalam
yang menggunakannya. melakukan pekerjaan tersebut. Hal itu
dikarenakan raja dari kerajaan Mediun
PEMBAHASAN merupakan seorang laki-laki. Kecantikan tokoh
wanita yang dikirim sebagai pengalih perhatian
Secara keseluruhan, ketoprak Kyai Kala raja Mediun tersebut juga merupakan kelebihan
Gumarang mengandung beberapa peran heroik dari seorang perempuan. Kesuksesan pekerjaan
dari karakter perempuan Jawa, diantaranya yaitu sebagai pengalih perhatian membuktikan bahwa
wanita berperan sebagai pembawa pesan penting tokoh perempuan memang tidak bisa dianggap
dari kerajaan, perempuan sebagai pengalih remeh, karena akibat seorang perempuan pun
perhatian, dan perempuan sebagai prajurit yang bisa membuat sang raja menjadi takhluk akan
ikut berperang dalam perang antar kerajaan demi pesona dan kecantikannya.
membela tanah airnya. Hasil temuan tersebut Terakhir pada peran tokoh perempuan
terdapat pada kata, frasa, dan kalimat yang sebagai prajurit pembela tanah air merupakan
bermakna pada muatan peran heroik karakter sebuah bentuk peran yang sangat bertolak
perempuan Jawa di dalam ketoprak. Hasil belakang dari sifat dasar perempuan yang
pemaparan di atas menunjukkan bahwa umumnya diketahui bersifat lemah lembut.
perempuan di dalam ketoprak tidak hanya Dalam ketoprak Kyai Kala Gumarang terdapat
berperan sebagai sosok yang lemah. Perempuan perempuan yang dengan gagah berani
juga bisa ikut andil dalam politik kerajaan mengajukan dirinya untuk ikut berperang
maupun bidang lainnya yang biasanya mayoritas membela tanah airnya. Hal tersebut dia lakukan
dikerjakan oleh laki-laki. karena para prajurit laki-laki kerajaannya
Tokoh-tokoh perempuan dalam naskah kewalahan menghadapi musuh pada saat
Kyai Kala Gumarang ini sangat berpengaruh kerajaannya diserang. Dalam naskah ketoprak
terhadap cerita. Sosok tokoh perempuan yang Kyai Kala Gumarang para tokoh wanita
biasanya terlihat lemah tidak terdapat dalam memegang peranan penting. Para tokoh wanita
naskah ini. Tokoh perempuan mampu tidak dibatasi ruang geraknya. Peran yang
menjalankan tugas-tugas yang berat dengan diberikan kepada para tokoh wanita tersebut
baik. Bahkan dari beberapa tokoh perempuan memang tepat dikarenakan penganggapan bahwa
yang ada, terdapat satu tokoh perempuan yang kaum wanita lemah akan membuat tugas yang
ikut berperang demi membela tanah diberikan kepada wanita tersebut akan menjadi
kelahirannya. Padahal perang biasanya hanya lancar dikarenakan pada kenyataannya para
dilakukan oleh prajurit laki-laki. Hal tersebut wanita tidak bisa diremehkan. Hal tersebut
membuktikan bahwa kaum perempuan bisa sesuai dengan perspektif kaum feminis marxis
melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh sosialis menurut pendapat Tong yang berkata
kaum laki-laki. bahwa mereka menolak adanya pembatasan
Peran sebagai pembawa pesan penting ruang gerak perempuan, dan menganggap bahwa
kerajaan yang dilakukan oleh tokoh perempuan apa yang membuat kita menjadi manusia adalah
sebenarnya bisa dilakukan oleh tokoh laki-laki. bahwa kita menghasilkan cara kita untuk tetap
Pemilihan perempuan dalam tugas tersebut hidup. Sehingga apa yang bisa dilakukan
bukanlah tanpa alasan. Tokoh perempuan itu perempuan dengan apa yang bisa dilakukan laki-
dipilih karena mempunyai tekad serta kemauan laki memiliki hak dan daya saing yang sama
yang kuat guna menjunjung tinggi martabat tanpa diskriminasi (2008: 140).
kerajaannya. Selain itu, penasehat kerajaan Naskah ketoprak Kyai Kala Gumarang
Metaram juga memilih sosok perempuan agar karya Trisno Santoso ini memiliki tokoh-tokoh
kerajaan Mediun menganggap bahwa tokoh perempuan yang mempunyai peran penting
tersebut tidaklah membahayakan kerajaan dalam cerita. Bahkan peran yang dilakukan oleh
Mediun. Hal tersebut terbukti dengan suksesnya tokoh perempuan sangat berpengaruh terhadap
perempuan tersebut masuk ke dalam kerajaan cerita dalam lakon naskah tersebut. Representasi
Mediun tanpa ada halangan apapun. peran tokoh perempuan dalam naskah ketoprak
Kyai Kala Gumarang terwujud dalam peran
sebagai pembawa pesan penting kerajaan,
8 RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Volume XX, Nomor X, Februari 2020, hlm. 1—8

pengalih perhatian, serta prajurit pembela tanah Penelitian sastra dengan bermacam
air. Telaah naskah ketoprak dengan pendekatan pendekatan kajian sastra khusunya pendekatan
feminisme dapat dijadikan materi pembelajaran feminisme dapat memperkaya telaah mengenai
seni pertunjukaan Jawa, apresiasi sastra, kritik sastra. Tujuan feminisme adalah meningkatkan
sastra, ataupun sejarah sastra. Hal ini kedudukan dan derajat perempuan agar sama
dikarenakan masih kurang efektifnya atau sejajar dengan kedudukan serta derajat laki-
pembelajaran sastra di sekolah. Pembelajaran laki. Menurut Djajanegara salah satu cara untuk
sastra perlu dikembangkan bentuk-bentuk media mencapai tujuan tersebut adalah memperoleh
pembelajaran yang tepat sasaran dengan hak dan peluang yang sama dengan yang
memperhatikan tingkatan apresiasi siswa. dimiliki oleh laki-laki (2000: 4).
Adanya perubahan orientasi pembelajaran pada Naskah ketoprak Kyai Kala Gumarang
apresiasi, ekspresi, dan produksi sastra karya Trisno Santoso memiliki tokoh-tokoh
mengakibatkan rancangan pembelajaran sastra perempuan yang mempunyai peran penting
tidak lagi hanya berpusat pada peningkatan dalam cerita. Bahkan peran yang dilakukan oleh
pengetahuan kesastraan siswa yang sifatnya tokoh perempuan sangat berpengaruh terhadap
cenderung teoretis dan mengesampingkan cerita dalam lakon naskah tersebut. Representasi
praktiknya (Riyanti & Setyami, 2017: 107). Oleh peran tokoh perempuan dalam naskah ketoprak
karenanya naskah ketoprak Kyai Kala Gumarang Kyai Kala Gumarang terwujud dalam peran
dapat dijadikan sebagai alternatif materi ajar pembawa pesan penting kerajaan, pengalih
bahasa Jawa, tinjauan feminisme pada citra perhatian, serta prajurit pembela tanah air.
peran perempuan sangat baik dibaca oleh siswa. Naskah ketoprak Kyai Kala Gumarang karya
Diharapkan setelah pembelajaran dengan Trsino Santoso memiliki implikasi dalam
menggunakan metode dan media naskah masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan
ketoprak, siswa memperoleh tambahan materi dan pada kaum perempuan. Naskah ketoprak ini
serta dapat menambah pengalamannya dalam dapat memberikan gambaran mengenai peran-
menilai citra patriotisme perempuan yang ada peran tokoh perempuan dalam ranah ketoprak.
dalam ketoprak. Diharapkan penelitian ini dapat dimanfaatkan
sebagai rujukan telaah sastra dalam rangka
PENUTUP memperbaiki pembelajaran apresiasi sastra di
sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Y. S., Mardikantoro, H. B., dan Syaifudin, A. RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan
2017. Pemertahanan Bahasa Jawa dalam Pengajarannya, 11(1), 14-22.
Kesenian Kuda Lumping di Banjarnegara. Lanjari, R. 2016. Political Practice and Its
Jurnal Sastra Indonesia, 6 (1): 1-6. Implication on Folk Art Marginalization (Case
Ardiyanti, A., Bandu, I., & Usman, M. 2018. Study of Wayang Orang/ Human Puppet
Pembelajaran Kosakata Bahasa Prancis Ngesti Pandhowo). HARMONIA : Journal of
dengan Media Flashcard (Studi Kasus pada Arts Research and Education, 16 (2): 163-
Mahasiswa Sastra Prancis). Jurnal Ilmu 171.
Budaya, 6 (1), 176-186. Lisbijanto, H. 2013. Ketoprak. Yogyakarta: Graha
Djajanegara, Soenarjati. 2000. Kritik Sastra Feminis: Ilmu.
Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman. 2009.
Umum. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.
Fujiawati, F. S., Permana, R., Lestari, D. J., dan Moleong, Lexy J. 2017. Metode Penelitian Kualitatif.
Roekmana., G. M. 2017. Implementasi Model Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Pembelajaran Seni Terpadu untuk Riyanti, A., & Setyami, I. 2017. Penggunaan Media
Meningkatkan Apresiasi dan Kreativitas Seni Pembelajaran Sastra Bagi Guru Bahasa
Budaya Tradisional Daerah Banten “Teater Indonesia. RETORIKA: Jurnal Bahasa,
Rakyat Ubrug”. Jurnal Pendidikan dan Sastra, dan Pengajarannya, 10(2), 106-111.
Kajian Seni, 2 (1): 51-62. Setiawan, A. 2015. Problematika Seni Pertunjukan
Irma, C. N. 2018. Nilai-nilai pendidikan karakter Tradisi di Sekolah. Jurnal Didaktis, 15 (1):
dalam Novel Ibuk karya Iwan Setyawan. 88-102.
Anton, Bentuk Patriotisme Perempuan Jawa dalam Naskah Ketoprak Kyai Kala Gumarang 9

Setyawan, B. W. dan Saddhono, K. 2019. Akulturasi Surtantini, R. 2015. Pembelajaran Seni Bahasa dalam
Budaya Islam-Jawa dalam Pementasan Konteks Lintas Kurikulum Melalui Drama.
Kesenian Ketoprak. Jurnal Tari, Teater, dan Jurnal Kajian Seni, 2 (1): 68-77.
Wayang, 2 (1): 25-34. Suryanto, E. 2016. Pengembangan Materi Ajar Mata
Setyawan, B. W., Saddhono, K., dan Rakhmawati, A. Kuliah Apresiasi Drama Melalui Penggalian
2017. Sociological Aspects and Local Nilai-nilai Pendidikan Karakter Naskah
Specificity in the Classical Ketoprak Script of Drama Panembahan Reso Karya W.S. Rendra.
Surakarta Style. Journal of Language and Jurnal Bahasa dan Seni, 44 (2): 207-223.
Literature, 17 (2): 144-151. Sutardjo, I. 2010. Kajian Budaya Jawa. Surakarta:
Setyawan, B. W., Saddhono, K., dan Rakhmawati, A. Jurusan Sastra Daerah FSSR UNS.
2018. Potrait of Javanese Society Condition Sutopo. 2006. Metode Penelitian Kualitatif.
on Classcial Ketoprak Script of Surakarta Surakarta: UNS Press.
Style. Jurnal Aksara, 30 (2): 201-214. Waluyo, B., Said, D. P., dan Kurwidaria, F. 2019.
Sulaksono, D. 2016. Seputar Budaya Jawa. Ketoprak, Cultural Heritage, and Character
Surakarta: Lembaga Pengembangan dan Building. PROCEEDING SEWORD FREESH.
Penjamin Mutu Pendidikan LPPMP UNS.

Anda mungkin juga menyukai