Oleh :
2. JAWABAN :
➢ Rencana pelaksanaan pembelajaran, atau disingkat RPP, adalah pegangan seorang guru
dalam mengajar di dalam kelas. RPP dibuat oleh guru untuk membantunya dalam mengajar
agar sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada hari tersebut.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berisi pengaturan yang berkenaan dengan
perkiraan atau proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung, kemungkinan pelaksaan pembelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan ataupun tidak karena proses
pembelajaran bersifat situasional, apabila perencanaan disusun secara matang maka proses
dan hasil pembelajaran tidak akan jauh dari perkiraan. Sementara itu menurut Panduan
Teknis Penyusunan RPP di Sekolah Dasar, RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemua atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu
materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada
suatu pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien,
memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema dan dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan atau lebih. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal
semester atau awal tahun pelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu
dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh
guru secara individu maupun berkelompok dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) di gugus
sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan. Cara
Menyusun RPP Yang Baik dan Benar :
a. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih.
b. RPP yang baik itu jelas, siapapun yang mengajarkan akan bisa membaca dan melakukan
karena di dalamnya dipaparkan tahap demi tahap (proses)
d. Susunan indikator dalam RPP guru melibatkan 3 aspek (kognitif, afektif, psikomotorik)
tetapi tidak harus semua.
e. Tujuan pembelajaran wajib memuat ABCD atau lebih jelasnya audience, behaviour,
condition, dan degree. Maksudnya, dalam tujuan pembelajaran harus terdapat peserta
didik (audience), tingkah laku belajar (behaviour), kondisi belajar (condition), dan tingkat
keberhasilan (degree).
Berdasrkan hasil analisis jurnal yang saya baca “Implementation of Behaviorism Learning
Theories in Arabic Learning Planning” maka dapat disimpulkan bahwa penerapan Teori
Behavioristik dalam Pembelajaran Bahasa Arab Para pakar Psikologi belajar bahasa penganut
faham Behaviorisme berpendapat bahwa belajar bahasa berlangsung dalam lima tahap, yaitu:
a. Trial and error b. Mengingat-ingat c. Menirukan d. Mengasosiasikan e. Menganalogikan Dari
kelima langkah tersebut dapat disimpulkan bahwa berbahasa pada dasarnya merupakan proses
pembentukan kebiasaan. Dalam teori behaviorisme, segala tingkah laku manusia menjadi suatu
prilaku berbahsa yang menjadi manifestasi stimulus dan respon yang dilakukan terus-menerus
menjadi suatu kebiasaan. Berdasarkan teori ini, pembelajaran bahasa dilakukan dengan
mendahulukan pengenalan keterampilan mendengar dan berbicara daripada keterampilan
lainnya, pemberian latihan-latihan dan penggunaan bahasa secara aktif dan terus menerus,
penciptaan lingkungan berbahasa yang kondusif, penggunaan media pembelajaran yang
memungkinkan siswa mendengar dan berinteraksi dengan penutur asli, pembiasaan motivasi
sehingga berbahsa asing menjadi sebuah prilaku kebiasaan.
5. JAWABAN :
Bagian A :
Implemntasi desain pemeblajrn dalam setiap jenjang pendikan semuanya hamper relative
sama baik di jenjang SD, SMP dan SMA, dalam desain pembelajaran yang merupakan tugas
skrusial guru dalam mempersiapkan proses pembelajaran di kelas, tugas utama guru dalam
melaksanakan desain pembelajaran adalah diawali dengan bagaimana guru mampu
menganalisis kompetensi dasar yang diamanatkan oleh kurikulum, dalam pengembangan
kurikulum guru juga dipersiapkan dalam menentukan target kompetensi dari setiap
kompetensi dasar yang telah disusun untuk mengetahui apa yang menjadi target dari
komptensi dasar dari kurikulum tersebut, sehingga guru bisa dengan tepat merumuskan
pembelajaran yang akan di laksanakan. Indikator pencapaian kompetensi di rumuskan oleh
guru untuk melihat sejauh mana tingakat pemahaman peserta didik dalam pembelajaran yang
sedang dilakukan, dengan IPK yang telah disusun, guru mampu mengembangkan
pembelajaran sesuai rangakain tingkat pengetahuan dan keterampilan yang telah dirancang
dengan IPK dalam setaip materinya, setelah itu guru mampu mengembangkan tujuan
pembelajaran yang menyesuaikan dengan target kompetensi yang kemudian dijabarkan dalam
rumusan IPK, tujuan pembelajaran dikembangkan dalam bentuk narasai atau poin yang
mampu menjabarkan materi dan kompetensi yang akan dicapai.
Bagian B :
Saran supaya kegiatn KBM dapt berjalan dengan baik yaitu :
1. Menyampaikan aturan dengan tegas namun penuh empati
Saat suasana kelas sedang tidak kondusif, guru harus mampu meredam suasana menjadi lebih
tenang, namun tantangannya guru harus menghindari bentakan atau meninggikan suara. Guru
yang mampu berkomunikasi dengan tenang dan emosi yang stabil di kelas, akan mempengaruhi
cara siswa dalam menerima pesan yang disampaikan. Namun perlu diingat untuk tetap bersikap
tegas, agar siswa mengerti batasan dan menghormati Anda sebagai guru. Siswa cenderung
memperlakukan guru berdasarkan perlakuan guru terhadapnya. Perlakukan mereka dengan
empati, dengan begitu siswa akan bersikap serupa.
2. Bangun komunikasi yang baik dengan siswa dan orangtua
Anak cenderung akan meniru perilaku orang yang lebih tua. Ketika di sekolah, mereka akan
mengamati orang yang lebih dewasa untuk diikuti. Supaya perilaku Anda bisa menjadi teladan
yang baik bagi mereka, bangunlah hubungan yang hangat dengan para siswa
3. Libatkan siswa dalam membuat aturan
Generasi muda saat ini sudah sangat kritis dengan hal-hal yang mereka anggap tidak adil,
termasuk tentang peraturan di kelas. Libatkan siswa dalam diskusi untuk membahas dan
menetapkan peraturan yang dibutuhkan di kelas. Ketika anak-anak ikut dalam diskusi membuat
peraturan, mereka akan merasa terlibat dan menganggap peraturan itu harus dipatuhi karena
dibuat atas kesepakatan bersama.
Sumber :
https://hermananis.com/teori-bloom-tujuan-pendidikan-dan-teori-belajar-tuntas
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta :
Kencana.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group,
https://www.amongguru.com/penilaian-formatif-dan-sumatif-pengertian-tujuan-serta-
perbedaannya
https://mediaindonesia.com/opini/461869/kurikulum-prototipe
https://id.wikipedia.org/wiki/Rencana_pelaksanaan_pembelajaran
https://mikatasa.topkarir.com/article/detail/tips-menciptakan-suasana-kelas-yang-kondusif-
dan-menyenangkan