Pemilihan terhadap metode statistik yang digunakan sangat bergantung pada skala
pengukuran dari variabel yang digunakan. Statistik parametris umumnya digunakan apabila
skala pengukuran variabelnya interval atau rasio, sedangkan statistik non-parametris
umumnya digunakan apabila skala pengukuran variabelnya nominal atau ordinal. Meskipun
demikian, statistik non-parametris dapat juga diterapkan pada skala interval atau rasio dengan
konsekuensi hilangnya banyak informasi data. Hal tersebut terkait dengan harus terpenuhinya
berbagai asumsi pada statistik parametris seperti data harus berdistribusi normal, homogen,
dan memenuhi asumsi linearitas. Sehingga apabila data dengan skala interval atau rasio tidak
memenuhi asumsi tersebut, maka digunakan statistik non-parametris.
Statistik parametris dan non parametris khususnya digunakan untuk menguji hipotesis
yang diajukan. Menurut Sugiyono (2019:210), pemilihan metode statistik juga dipengaruhi
bentuk hipotesis. Hhipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik parametris merupakan
dugaan terhadap nilai dalam satu sampel dibandingkan dengan standar, sedangkan hipotesis
deskriptif yang akan diuji dengan statistik non-parametris merupakan dugaan ada tidaknya
perbedaan secara signifikan nilai antar kelompok dalam satu sampel. Hipotesis komparatif
merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan nilai-nilai dua kelompok atau
lebih. Sementara hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap ada tidaknya hubungan secara
signifikan antara dua variabel atau lebih.