Politik Dan Strategi Nasional 1
Politik Dan Strategi Nasional 1
Dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan,
cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita dan tujuan tertentu.
Sementara itu. policy yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai
kebijaksanaan, adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan yang yang dianggap
dapat lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita, dan tujuan yang
dikehendaki. Pengambil kebijaksanaan biasanya dilakukan leh seorang pemimpin.
Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan negara dan cara
melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum
(pblik policies) yang menyangkut pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber daya
yang ada.
1. Negara
Negara merupakan suatu organisasi dalam sutu wilayah yang memiliki
kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya. Boleh dikatakan negara
merupakan bentuk masyarakat dn organisasi politik yang paling utama dalam
suatu wilayah yang berdaulat.
2. Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk
mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai keinginannya.
73
Dalam politik, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mempertahankannya
dan bagaimana melaksanakannya.
3. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Dalam pengambilan
keputusan itu dan untuk iapa keputusan itu dibuat. Jadi, politik adlah
pengambilan pengambilan keputusan melalui sarana umum. Keputusan yang
diambil menyangkut sector public dari suatu negara.
4. Kebijakan Umum
Kebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan keputusan yang diambil
oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan tersebut. Dasar
pemikiranny adalah bahwa masyarakat memiliki beberapa tujuan bersama yang
ingin dicapai secara bersama pula. Dengan demikian, perlu ada rencana yang
mengikat yang dirumuskan dalam kebijakan-kebijakan oleh pihak yang
berwenang.
5. Distribusi
Adapun yang dimaksud dengan distribusi ialah pembagian dan
pengalokasian nilai-nilai (value) dalam masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang
diinginkan dan penting. Nilai harus dibagi secara adil. Politik membicarakan
bagaimana pembagiandan penglokasian nilai secara mengikat.
b. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai “The art
of general”atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.
Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah penggunaan
pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sementara itu, perang itu sendiri
merupakan kelanjutan dari politik.
Pada abad modern ini penggunaan kata strategi tidak lagi terbatas pada
konsep atau seni perang panglima dalam peperangan, tetapi sudah digunakan secara
luas, termasuk dalam ilmu ekonomi ataupun bidang olahraga. Dalam pengertian
umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian tujuan.
Dengan demikian, strategi tidak hanya menjadi monopoli para jendral atau
bidang militer, tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan. Srategi pada dasarnya
merupakan seni dan ilmu dalam menggunakan serta mengembangkan kekuatan
(ideology, politik, social budaya, dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
74
politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan dalam konteks
politik nasional.
75
nasional, penyelenggara negara harus mengambil langkah-langkah pembinaan
terhadap semua lapisan masyarakat dengan mencantumkan sasaran sektoralnya.
76
kepala negara. Bentuk hukum dari kebijakan nasional yang ditentukan oleh
kepala negara itu dapat berupa dekrit, peraturan, atau piagam kepala negara.
77
2) Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan
persetujuan DPRD. Perumusan hasil kebijakan tersebut diterbitkan sebagai
kebijakan daerah dalam bentuk peraturan daerah provinsi atau
kota/kabupaten, serta keputusan dan instruksi kepala daerah provinsi atau
kota/kabupaten.
Menurut kebijakan yang berlaku sekarang, jabatan gubernur, bupati/walikota,
dan kepala daerah tingkat I atau II disatukan dalam satu jabatan yang disebut
Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I, serta Bupati/Kepala Daerah Tingkat II
atau Walikota/Kepala Daerah Tingkat II.
78
Keikutsertaan setiap warga negara dalam pembangunan nasional dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengikuti program wajib belajar, membayar
pajak, melestarikan lingkungan hidup, menaati segala peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku, menjaga ketertiban dan keamanan, dan lain-lain.
Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah dan batiniah yang
selaras, serasi dan seimbang. Itulah sebabnya, pembangunan nasional bertujuan
mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera
lahir dan batin.
79
sebagai suatu sistem sosial politik yang berkelanjutan. Strategi ini
bermaksud untuk membangun demokrasi yang dijiwai oleh Pancasila dan
Pembukaan UUD 1945, yaitu demokrasi yang mengandung elemen
tanggung jawab disamping hak.
ii. Strategi pembangunan kedua, diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu
pemenuhan hak dasar rakyat serta penciptaan landasan pembangunan yang
kokoh.
d. Manajemen Nasional
Manajemen nasional pada dasarnya merupakan sebuah sistem sehingga
lebih tepat jika digunakan istilah “sistem manajemen nasional” layaknya sebuah
sistem, pembahasannya bersifat komprehensif-strategis-integral. Orientasinya
adalah pada penemuan dan pengenalan (identifikasi) faktor-faktor strategis secara
menyeluruh dan terpadu. Dengan demikian, sistem manajemen nasional dapat
menjadi kerangka dasar, landasan, pedoman serta sarana bagi perkembangan
proses pembelajaran (learning process) ataupun penyempurnaan fungsi
penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat umum ataupun untuk pembangunan.
80
Sejalan dengan pokok pikiran sebelumnya, unsur-unsur utama sistem
Manajemen Nasional (SISMENNAS) tersebut secara structural tersusun atas
empat tananan (setting). Adapun yang dilihat dari dalam ke luar adalah Tata
Laksana Pemerintahan (TLP), Tata Administrasi Negara (TAN), Tata Politik
Nasional (TPN), dan Tata Kehidupan Masyarakat (TKM). Tata laksana dan tata
administrasi pemerintahan merupakan tatanan dalam (inner setting) dari
SISMENNAS. Dilihat dari sisi prosesnya, SISMENNAS berpusat pada satu
rangkaian pengambilan keputusan yang berkewenangan yang terjadi pada tatanan
dalam TAN dan TLP. Kata kewenangan disini mempunyai konotasi bahwa
keputusan-keputusan yang diambil adalah berdasarkan kewenangan yang dimiliki
oleh si pemutus kewenangan berdasarkan hukum. Karena itu, keputusan-
keputusan itu bersifat mengikutserta dapat dipaksakan (compulsory) demham
sanksi-sanksi atau dengan insentif dan disinsentif tertentu yang ditujukan kepada
seluruh anggota masyarakat. Sehubungan dengan ini, tatanan dalam (TAN + TLP)
dapat disebut Tatanan Pengembalian Berkewenangan (TPKB). Sementara itu,
penyelenggaraan TPKB memerlukan proses arus masuk yang dimulai dari TKM
melalui TPN. Aspirasi dari TKM dapat berasal dari terselenggaranya kegiatan
rakyat, baik secara individual maupun melalui organisasi kemasyarakatan, partai
politik, kelompok berpengaruh, organisasi kepentingan, dan pers. Masukan ini
berintikan kepentingan rakyat. Rangkaian kegiatan dalam TPKB menghasilkan
berbagai keputusan yang terhimpun dalam proses arus keluar yang selanjutnya
disalurkan ke PTN dan TKM. Arus keluar ini pada dasarnya merupakan
tanggapan pemerintah terhadap berbagai tuntutan, tantangan, serta peluang dari
lingkungannya. Keluaran tersebut pada umumnya berupa berbagai kebijaksanaan
yang lazimnya dituangkan ke dalam bentuk-bentuk perundangan/peraturan yang
sesuai dengan permasalahan, serta klasifikasi kebijakan dan instansi yang
mengeluarkannya.
Sementara itu, terdapat suatu proses umpan balik sebagai bagian dari
siklus kegiatan fungsional SISMENNAS yang menghubungkan Arus Keluar dan
Arus Masuk ataupun Tatanan Pengambilan Keputusan Kerkewenangan (TPKB).
Dengan demikian, secara procedural, SISMENNAS merupakan satu siklus
berkesinambungan.
81
kewarganegaraan yang baik. Sehubungan dengan hal ini, setiap warga negara
terdorong untuk setia pada negara, taat kepada falsafah, serta taat pada peraturan
dan perundangan.
82
Berdasarkan uraian diatas, dapat dikatakan bahwa pada arus keluar
SISMENNAS memiliki tiga fungsi utama berikut, yaitu pembuatan aturan (rule
making), penetapan aturan (rule application), dan penghakiman aturan (rule
adjudication) yang mengandung arti penyelesaian perselisihan berdasarkan
penentuan kebenaran peraturan yang berlaku.
83
5) Kegamangan dalam menghadapi masa depan serta rentannya sistem
pembangunan, pemerintahan, dan kenegaraan dalam menghadapi
perubahan.
6) Strategi pembangunan kedua, diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu
pemenuhan hak dasar rakyat serta penciptaan landasan pembangunan yang
kokoh.
b. Prioritas Pembangunan Nasional Indonesia
Agenda mewujudkan Indonesia yang damai dan aman meliputi :
1) Peningkatan saling percaya dan harmonisasi antar kelompok masyarakat;
2) Mengembangkan kebudayaan yang berlandaskan pada nilai luhur;
3) Peningkatan keamanan, ketertiban, dan penanggulangan kriminalitas;
4) Pencegahan dan penanggulangan separatisme;
5) Pencegahan dan penanggulangan gerakan terorisme;
6) Peningkatan pengetahuan pertahanan negara; serta
7) Pemantapan politik luar negeri dan peningkatan kerjasama internasional.
84
Proses pemahaman secara mendalam, maka perlu dipahami tentang arti
dan makna keberdayaan dan pemberdayaan masyarakat. Keberdayaan dalam
konteks masyarakat adalah kemampuan individu yang bersenyawa dalam
masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan.
Masyarakat yang sebagian besar anggotanya sehat fisik dan mentalk, terdidik
dan kuat serta inovatif, tentu memiliki keberdayaan yang tinggi.
Namun selain nilai fisik tersebut di atas, maka ada pula nilai-nilai
intrinsic dalam masyarakat yang juga menjadi sumber keberdayaan, seperti nilai
kekeluargaan, kegotongroyongan, kejuangan, dan yang khas pada masyarakat
Indonesia yaitu Kebhinekaan.
85
paradigm pembangunan, pendekatan, aspek kelembagaan beserta mekanismenya
serta strategi dalam mewujudkannya. (Khusus bahasan ini, akan dikaji melalui
proses diskusi kelompok pada kelas pembelajaran).
RPJMN 2010-2014 disusun dalam tiga buku yang merupakan satu kesatuan
yang utuh:
86
pertama, melanjutkan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera; kedua,
memperkuat pilar-pilar demokrasi; dan ketiga, memperkuat dimensi keadilan
di semua bidang.
Lebih jauh lagi, semua rencana kerja ini disusun lebih realistis dan
implementatif. Rencana kerja yang disusun dilengkapi dengan indikator dan sasaran
yang terukur sehingga memudahkan pemantauan dan evaluasi kinerja, serta
meningkatkan akuntabilitas dari pelaksanaan rencana tersebut. Perkuatan
akuntabilitas juga ditekankan melalui kejelasan institusi penanggung jawab dan
pelaksana setiap program dan kegiatan.
RPJMN ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan acuan bagi para
pemangku kepentingan dan pelaksana pembangunan, baik pada tingkatan
87
kementerian/lembaga di pusat dalam menyusun Renstra Kementerian/Lembaga dan
menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana
pembangunan daerahnya masing-masing serta masyarakat pada umumnya. Untuk
pelaksanaan lebih lanjut, RPJMN akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) yang akan menjadi pedoman bagi penyusunan RAPBN 2011 yang akan kita
mulai segera untuk dapat mewujudkan visi pembangunan jangka menengah kita,
yaitu terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan.
88
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab, S. 2000. Desentralisasi dan Pembangunan Untuk Rakyat Miskin. PPS
UB : Malang.
Azra, Azyumardi. 2003. Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani.
Prenada Media : Jakarta.
----------.2004. Himpunan Perundang-undangan. Undang-Undang No. 25 tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Fokusmedia :
Jakarta.
Basrie, Chaidir. 2005. Politik Nasional dan Strategi Nasional Perwujudannya Dalam
Perencanaan Berbangsa dan Bernegara. Dirjendikti, makalah SUSCADOS
Angkatan I 2005. Jakarta
----------.2005. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-
2009, Sinar Grafika : Jakarta.
Mansoer, Handan, dkk.2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia : Jakarta.
Soeminarno, Slamet. 2005. Geopolitik Indonesia. Dirjendikti, Makalah SUSCADOS
Angkatan I 2005. Jakarta.
----------.2005. Beningan Materi Pendidikan Kewarganegaraan. Power Point
Suscadoswar 2005. Jakarta.
89