Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SEPTEMBER 2019

1
MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Makalah diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan yang
dibimbing oleh Ubaidillah Kamal, S.Pd., M.H.

Oleh:

1. Ahmad Fauzi (6211419006)


2. Arjun Putra Pamungkas (6211419074)
3. Avitalia Khairun Ni’mah (6211419086)
4. Siti Fatimah Laubeka (6511419016)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SEPTEMBER 2019
2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Politik
dan Strategi Nasional. Salawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat-sahabat, dan pengikutnya sampai hari penghabisan.

Atas bimbingan dari Dosen Pendidikan Kewarganegaraan dan saran dari teman-teman
maka disusunlah Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kita
semua dalam memenuhi tugas dari Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan semoga
segala yang tertuang pada Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca
dalam rangka menambah ilmu pengetahuan. Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk
memberi arahan dan tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih
bermakna.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada:

1. Dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, Ubaidillah Kamal,


S.Pd., M.H.
2. Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya Makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena kesempurnaan hanya
milik Allah SWT semata.

Semarang, September 2019

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................................... 1

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. 2

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 3

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 5

1.1 Latar Belakang............................................................................. 5


1.2 Rumusan masalah ....................................................................... 5
1.3 Tujuan .......................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 6

2.1 Pengertian Politik dan Strategi Nasional ...................................... 6


2.2 Dasar Penyusun Politik dan Strategi Nasional ............................. 7
2.3 Faktor yang mempengaruhi Politik dan Strategi Nasional ........... 8
2.4 Implementasi Politik dan Strategi Nasional .................................. 11
2.5 Keberhasilan Politik dan Strategi Nasional ................................... 15

BABA III PENUTUP ........................................................................................... 16

3.1 Simpulan ........................................................................................ 16

3.2 Saran ............................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 17

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Politik dan Strategi nasional merupakan satu-kasatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Politik yang dikatakan sebagai upaya proses menentukan tujuan dan cara memujudkannya
berhubungan langsung dengan strategi yang merupakan kerangka rencana untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Dalam hal ini politik dan strategi nasional merupakan sesuatu yang
berhubungan erat dengan cara-cara untuk mencapai tujuan nasional.

Politik nasional pada hakikatnya merupakan kebijakan nasional. Hal ini dikarenakan, politik
nasional merupakan landasan serta arah bagi konsep strategi nasional dan strategi nasional
merupakan pelaksanaan dari kebijakan nasional. Dalam penyusunan politik nasional hal-hal
yang perlu diperhatikan secara garis besar adalah kebutuhan pokok nasional yang meliputi
masalah kesejahteraan umum dan masalah keamanan dan pertahanan negara.
Pelaksanaan politik dan strategi nasional yang dilekukan oleh negara Indonesia
mencakup beberapa bidang yang dianggap central bagi penyelarasan kehidupan berbangsa dan
bernegara dari masyarakat Indonesia.Bidang-bidang tersebut adalah bidang hukum, bidang
ekonomi, bidang politik, bidang agama, bidang pendidikan, bidang sosial dan budaya, bidang
pembangunan daerah, bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta bidang pertahanan
dan keamanan.
Politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki manfaat
yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau para
warga negara terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat, serta sikap
mental yang mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi panutan bagi warganya.

1.2 Rumusan Masalah


2. Apa yang dimaksut dengan politik nasional dan strategi nasional?
3. Apa dasar penyusunan politik dan strategi nasional?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi politik dan strategi nasional?
5. Apa implementasi politik dan strategi nasional?
6. Bagaimana keberhasilan politik dan strategi nasional di Indonesia?

1.3 Tujuan
2. Mengetahui pengertian politik dan strategi nasional
3. Mengetahui dasar penyusunan politik dan strategi nasional
4. Mengetahui factor yang mempengaruhi politik dan strategi nasional
5. Mengetahui implementasi politik dan strategi nasional
6. Mengetahui keberhasilan politik dan strategi nasional di Indonesia

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Politik dan Strategi Nasional


1.1. Pengertian Politik

Politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang
masing-masing bersumber dari bahasa Yunani (politika – yang berhubungan dengan
negara) dengan akar katanya (polites – warga negara) dan (polis – negara kota).

Jadi, secara etimologi kata “politik” masih berhubungan dengan polisi atau
kebijakan.Sedangkan kata “politis” berarti hal-hal yang berhubungan dengan
politik.Adapun kata “politisi” berarti orang-orang yang bergelut di bidang politik.

Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang berarti kota atau negara kota.
Turunan dari kata tersebut yaitu:

 polites berarti warga negara.


 politikos berarti kewarganegaraan.
 politike tehne berarti kemahiran politik.
 politike episteme berarti ilmu politik.
Kata ini berpengaruh ke wilayah Romawi sehingga bangsa Romawi memiliki
istilah ars politica yang berarti kemahiran tentang masalah masalah kenegaraan.Politik
pun dikenal dalam bahasa Arab dengan kata siyasah yang berarti mengurus
kepentingan seseorang.Pengarang kamus al Muhith mengatakan bahwa sustu ar-
ra’iyata siyasatan berarti saya memerintahnya dan melarangnya.

1.2. Pengertian Strategi Nasional

Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai “the art of the
general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan .
Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan
tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan . Sedangkan
perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik . Dalam pengertian umum,
strategi adalah cara untuk mendapat-kan kemenangan atau pencapaian tujuan . Dengan
demikian , strategi tidak hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang militer,
tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan.
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan
untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional . Dengan demikian definisi politik
nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan
(perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan
kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional . Sedangkan strategi nasional
adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang
ditetapkan oleh politik nasional .

6
2.2 Dasar Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Dasar pemikiran penyusunan politik dan strategi nasional yang terkandung dalam
sistem manajemen nasional, berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan
Nusantara, dan Ketahanan Nasional. Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung
selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945.sejak tahun 1985
telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-
lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik”. Lebaga-
lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA. Sedangkan badan-badan
yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup
pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi
kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok
penekan (pressure group). Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja
sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di itngkat suprastruktur
politik diatur oleh presiden/mandataris MPR. Sedangkan proses penyusunan politik dan
strategi nasional di tingkat suprastruktur politk dilakukan setelah presiden menerima
GBHN. Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga
pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden, yang dilaksanakan oleh
presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi nasional yang bersifat
pelaksanaan.
Indonesia menuangkan politik nasionalnya dalam bentuk GBHN karena GBHN
yang merupakan kepanjangan dari Garis-garis Besar Haluan Negara adalah haluan negara
tentang penyelenggaraan negara dalam garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak
rakyat secara menyeluruh dan terpadu di tetapkan oleh MPR untuk lima tahun guna
mewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Agar perencanaan pelaksanaan
politik dan strategi dapat berjalan dengan baik maka harus dirumuskan dan dilakukan
pemikiran-pemikiran strategis yang akan digunakan.
Pemikiran strategis adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengantisipasi
perkembangan keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi bahkan mengganggu
pelaksanaan strategi nasional, umumnya dilakukan telaah strategi atau suatu kajian
terhadap pelaksanaan strategi yang akan dilaksanakan dengan selalu memperhatikan
berbagai kecenderungan. Juga dilakukan Perkiraan Strategi yaitu suatu analisis terhadap
berbagai kemungkinan perkembangan keadaan dan lingkungan, pengembangan sasaran
alternatif, cara bertindak yang ditempuh, analisis kemampuan yang dimiliki dan
pengaruhnya, serta batas waktu berlakunya penilaian terhadap pelaksanaan strategi.

Wawasan strategi harus mengacu pada tiga hal penting, di antaranya adalah:

a. Melihat jauh ke depan; pencapaian kondisi yang lebih baik di masa mendatang.
Itulah alasan mengapa kita harus mampu mendahului dan mengestimasi permasalahan
yang akan timbul, mampu membuat desain yang tepat, dan menggunakan teknologi
masa depan.
b. Terpadu komprehensif integral; strategi dijadikan kajian dari konsep yang mencakup
permasalahan yang memerlukan pemecahan secara utuh menyeluruh.

7
c. Memperhatikan dimensi ruang dan waktu; pendekatan ruang dilakukan karena
strategi akan berhasil bila didukung oleh lingkungan sosial budaya dimana strategi dan
manajemen tersebut di operasionalkan, sedangkan pendekatan waktu sangat fluktuatif
terhadap perubahan dan ketidakpastian kondisi yang berkembang sehingga strategi
tersebut dapat bersifat temporer dan kontemporer.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Politik dan Strategi Nasional


Politik strategi nasional yang disusun untuk bisa mencapai tujuan-tujuan nasional ini
tentu akan menemui banyak hambatan dan ancaman dalam pelaksanaannya. Potensi
hambatan dan ancaman ini akan menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi politik strategi
nasional. Berikut ini adalah faktor-faktor berpengaruh yang harus disadari keberadaannya
sehingga politik strategi nasional nantinya bisa dioptimalkan pelaksanaannya:

a. Peranan Masyarakat

Dalam era pasca reformasi seperti saat ini, peran masyarakat sangat penting dalam
hal penyelenggaraan pemerintahan.Bahkan, rakyat memang kontrol yang besar dalam
jalannya politik dan strategi nasional, baik yang telah ditetapkan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) maupun yang dijalankan oleh presiden.Semakin
majunya zaman seperti saat ini juga membuat pengetahuan masyarakat terkait politik,
ekonomi, sosial-budaya, hingga pertahanan dan keamanan semakin berkembang. Hal ini
tentu akan bisa mempengaruhi politik strategi nasional yang dibuat oleh negara untuk
mencapai tujuan-tujuan nasionalnya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi
perkembangan politik nasional, salah satunya adalah peran masyarakat dalam politik
strategi nasional yang juga dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain:

a.1 Pola pikir masyarakat yang semakin terbuka dalam memperjuangkan hak-haknya
sebagai warga negara.
a.2 Semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam kegiatan kebangsaan dan
kenegaraan. Hal ini sangat terlihat dari berbagai wujud budaya politik yang berkembang
di Indonesia.
a.3 Semakin meningkatnya kemampuan dalam menentukan pilihan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
a.4 Masyarakat yang semakin kritis dan terbuka terhadap munculnya ide-ide baru.

Hal-hal di atas tentunya juga harus mendapat dukungan oleh pemerintah agar rakyat
bisa semakin ‘melek politik’ sehingga bisa mendukung berjalannya politik strategi
nasional sesuai dengan harapan.

b. Ideologi dan Politik

Ideologi dan politik Indonesia bisa menjadi potensi yang terhimpun dalam pengertian
kesatuan dan persatuan negara yang menjadi gambaran atas kepribadian bangsa,
keyakinan atas kemampuan sendiri dan kedaulatan untuk mencapai
kemerdekannya. Fungsi dan tujuan ideologi politik bangsa Indonesia adalah untuk

8
mendorong Indonesia untuk melakukan kerja sama regional dan membentuk serta
mewujudkan Asia Tenggara yang lebih stabil. Tidak hanya itu, potensi ini juga
mengusahakan terjalinnya kerja sama internasional dalam rangka memperjuangkan
terhapusnya imperialisme dan kolonialisme dalam berbagai bentuknya. Hal ini tidak lepas
dari pengabdian untuk kepentingan nasional.

c. Ekonomi

Indonesia yang terdiri dari begitu banyak pulau memiliki kekayaan unik yang
mungkin tidak dimiliki oleh negara lainnya.Salah satu contoh perwujudan kepulauan
nusantara yang kaya adalah Indonesia sangat terkenal dengan kekayaan alamnya yang
bervariasi antara satu pulau dengan pulau lainnya.Tidak hanya itu, komposisi
kependudukan di Indonesia juga bisa dinilai sebagai kekayaan tersendiri sebagai faktor
modal yang sangat berpengaruh dalam perekonomian negara. Hal ini bisa dilihat sebagai
kekayaan negara yang tidak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan negara, tetapi juga
bisa mencukupi kebutuhan dunia, asalkan semua itu diolah dengan cara yang tepat.

Jika pengelolaan kekayaan negara ini dilakukan dengan tepat, tidak menutup
kemungkinan kekuatan Indonesia akan bisa diperhitungkan di mata dunia dalam waktu
yang tidak lama. Kekuatan ekonomi ini akan sangat baik untuk terus dikembangkan
potensinya karena hal ini akan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi politik
strategi nasional juga. Secara geografis, Indonesia yang terletak di persilangan antara dua
benua dan dua samudera ini ditunjukkan sebagai kondisi geopolitik Indonesia yang juga
akan memberi pengaruh tersendiri terhadap bagaimana politik strategi nasional Indonesia.

d. Sosial – Budaya

Bangsa Indonesia terdiri dari begitu banyak suku bangsa, bahasa, agama, budaya,
tradisi dan lain sebagainya.Hal ini bisa terjadi salah satunya karena Indonesia terdiri dari
negara kepulauan yang setiap wilayahnya memiliki ciri khas dan kondisi alam
tersendiri.Namun, keberagaman ini tidak mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, bangsa Indonesia yang beragam tetap
bersatu menjadi satu bangsa Indonesia. Bahkan, keberagaman ini menjadi penyebab
terjadinya perilaku toleransi yang bisa menjadi kekuatan tersendiri karena tetap bersama-
sama merasakan hidup sepenanggungan dalam ruang hidup yang sama.

Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ini membawa pengaruh tersendiri
dalam politik strategi nasional. Jika keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia tidak
disikapi dengan baik, tidak menutup kemungkinan potensi ini akan berubah menjadi
ancaman atau hambatan dalam pencapaian tujuan negara dan menjadi faktor penyebab
konflik sosial yang muncul dalam bentuk timbulnya perpecahan dalam masyarakat. Akan
tetapi, jika strategi yang dilakukan tepat, segala perbedaan yang ada di tengah masyarakat
bisa menjadi faktor timbulnya toleransi yang menjadikan kerukunan antar masyarakat.

e. Pertahanan dan Keamanan

9
Pertahanan dan keamanan yang baik akan menciptakan kesejahteraan dan
kemakmuran di negara kita. Salah satu kekuatan dari pertahanan dan keamanan yang
dimiliki Indonesia adalah kekuatan-kekuatan bersenjata, meski hal ini bukan satu-satunya
komponen yang menjamin kekuatan pertahanan dan keamanan negara. Melalui proses
penyempurnaan yang terus menerus tanpa henti, kekuatan bersenjata yang dimiliki
Indonesia terus tumbuh dan menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan pertahanan dan
keamanan nasional yang juga terus berubah seiring perkembangan zaman. Bagaimana
kondisi pertahanan dan keamanan negara tentu akan menjadi faktor yang juga
mempengaruhi politik strategi nasional. Pertahanan dan keamanan yang baik akan lebih
bisa menjamin tercapainya tujuan pembangunan nasional yang telah dibuat oleh sebuah
negara.

f. Ancaman

Ancaman yang dimaksud di sini adalah segala bentuk bahaya yang bisa mengancam,
menghambat atau memberi tantangan terhadap tercapainya sebuah tujuan serta memberi
dampak negatif terhadap kelangsungan hidup, integritas dan identitas sebuah bangsa dan
negara, seperti yang ada dalam contoh ancaman terhadap NKRI.Untuk bisa mencapai
tujuan nasional yang telah dibuat, sebuah negara harus bisa mengatasi ancaman-ancaman
yang ada. Bentuk ancaman seperti apa yang dihadapi oleh sebuah negara tentu akan
mempengaruhi seperti apa politik strategi nasional yang dimiliki oleh negara tersebut.

g. Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara adalah bagaimana bangsa Indonesia memiliki cara pandang dan
bersikap terhadap dirinya sendiri dan bentuk geografinya dengan berdasarkan pada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Segala unsur wawasan
nusantara mengutamakan persatuan seluruh wilayah dan sangat menghargai keragaman
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan nasional. Oleh karena itu,
wawasan nusantara ini akan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada politik
strategi nasional.

Faktor-faktor yang mempengaruhi politik strategi nasional di atas perlu untuk


dipahami oleh seluruh masyarakat.Hal ini dikarenakan dalam politik strategi nasional ini
terdapat begitu banyak komponen yang penting untuk diperhatikan untuk mendukung
keberhasilannya dan hal ini tidak lepas dari partisipasi seluruh masyarakat. Dengan
adanya dukungan penuh dari seluruh bagian masyarakat, maka politik strategi nasional
akan bisa berhasil digunakan untuk mencapai segala tujuan nasional demi pembangunan
bangsa dan negara.

10
2.4 Implementasi Politik dan Strategi Nasional
a. Bidang Hukum
a.1 Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk terciptanya
kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya
negara hukum.
a.2 Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan
menghormati hukum agama dan hukum adat serta memperbaharui perundang-
undangan warisan kolonial dan hukum nasional yang diskriminatif, termasuk
ketidakadilan gender dan ketidaksesuaiannya dengan tuntutan reformasi melalui
program legislasi.
a.3 Menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum,
keadilan dan kebenaran, supremasi hukum, serta menghargai hak asasi manusia.
a.4 Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional, terutama yang berkaitan dengan hak
asasi manusia sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bangsa dalam bentuk
undang-undang.
a.5 Meningkatkan integritas moral dan keprofesionalan aparat penegak hukum,
termasuk Kepolisian Negara Republik Indonesia, untuk menumbuhkan kepercayaan
masyarakat dengan meningkatkan kesejahteraan, dukungan sarana dan prasarana
hukum, pendidikan, serta pengawasan yang efektif.
a.6 Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa
dan pihak mana pun.
a.7 Mengembangkan peraturan perundang-undangan yang mendukung kegiatan
perekonomian dalam menghadapi era perdagangan bebas tanpa merugikan
kepentingan nasional.
b. Bidang Ekonomi
b.1. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindarkan terjadinya
struktur pasar monopolistik dan berbagai struktur pasar yang distortif, yang
merugikan masyarakat.
b.2. Mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar
dengan menghilangkan seluruh hambatan yang mengganggu mekanisme pasar,
melalui regulasi, layanan publik, subsidi dan insentif, yang dilakukan secara
transparan dan diatur dengan undang-undang.
b.3. Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan atas kemanusiaan yang adil
bagi masyarakat, terutama bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar dengan
mengembangkan sistem dana jaminan sosial melalui program pemerintah serta
menumbuh kembangkan usaha dan kreativitas masyarakat yang
pendistribusiannya dilakukan dengan birokrasi yang efektif dan efisien serta
ditetapkan dengan undang-undang.
b.4. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan
teknologi
b.5. Mengelola kebijakan makro dan mikroekonomi secara terkoordinasi dan sinergis
guna menentukan tingkat suku bunga wajar, tingkat inflasi terkendali, tingkat kurs
rupiah yang stabil dan realistis, menyediakan kebutuhan pokok terutama
perumahan dan pangan rakyat, menyediakan fasilitas publik yang memadai dan
harga terjangkau, serta memperlancar perizinan yang transparan, mudah, murah,
dan cepat.

11
b.6. Mengembangkan kebijakan fiskal dengan memperhatikan prinsip transparansi,
disiplin, keadilan, efisiensi, efektivitas, untuk menambah penerimaan negara dan
mengurangi ketergantungan dana dari luar negeri.
b.7. Mengembangkan pasar modal yang sehat, transparan, efisien, dan meningkatkan
penerapan peraturan perundangan sesuai dengan standar internasional dan diawasi
oleh lembaga independen.
b.8. Mengoptimalkan penggunaan pinjaman luar negeri pemerintah untuk kegiatan
ekonomi produktif yang dilaksanakan secara transparan, efektif dan efisien.
Mekanisme dan prosedur peminjaman luar negeri harus dengan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat dan diatur dengan undang-undang.
b.9. Mengembangkan kebijakan industri, perdagangan, dan investasi dalam rangka
meningkatkan daya saing global dengan membuka aksesibilitas yang sama
terhadap kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap rakyat dan seluruh daerah
melalui keunggulan kompetitif terutama berbasis keunggulan sumber daya alam
dan sumber daya manusia dengan menghapus segala bentuk perlakuan
diskriminatif dan hambatan.
b.10. Memberdayakan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi agar lebih
efisien, produktif dan berdaya saing dengan menciptakan iklim berusaha yang
kondusif dan peluang usaha yang seluas-luasnya. Bantuan fasilitas dari negara
diberikan secara selektif terutama dalam bentuk perlindungan dari persaingan
yang tidak sehat, pendidikan dan pelatihan, informasi bisnis dan teknologi,
permodalan, dan lokasi berusaha.
c. Bidang Politik
c.1. Politik Dalam Negeri
c.1.1 Memperkuat keberadaan dan keberlangsungan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang bertumpu pada ke-bhinekatunggalika-an. Untuk
menyelesailan masalah-masalah yang mendesak dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, perlu upaya rekonsiliasi nasional
yang diatur dengan undang-undang.
c.1.2 Menyempurnakan Undang-Undang Dasar 1945 sejalan dengan
perkembangan kebutuhan bangsa, dinamika dan tuntutan reformasi,
dengan tetap memelihara kesatuan dan persatuan bangsa, serta sesuai
dengan jiwa dan semangat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
c.1.3 Meningkatkan peran Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat, dan lembaga-lembaga tinggi negara lainnya dengan menegaskan
fungsi, wewenang, dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip
pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga
eksekutif, legislatif dan yudikatif.
c.1.4 Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedaulatan rakyat,
demokratis dan terbuka, mengembangkan kehidupan kepartaian yang
menghormati keberagaman aspirasi politik, serta mengembangkan sistem
dan penyelenggaraan pemilu yang demokratis dengan menyempurnakan
berbagai peraturan perundang-undangan di bidang politik.
c.1.5 Meningkatkan kemandirian partai politik terutama dalam memperjuangkan
aspirasi dan kepentingan rakyat serta mengembangkan fungsi pengawasan
secara efektif terhadap kinerja lembaga-lembaga negara dan meningkatkan

12
efektivitas, fungsi dan partisipasi organisasi kemasyarakatan, kelompok
profesi, dan lembaga swadaya masyarakat dalam kehidupan bernegara.
c.1.6 Meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan komprehensif kepada
masyarakat untuk mengembangkan budaya politik yang demokratis,
menghormati keberagaman aspirasi, dan menjunjung tinggi supremasi
hukum dan hak asasi manusia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
c.1.7 Memasyarakatkan dan menerapkan prinsip persamaan dan anti-diskriminasi
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c.1.8 Menyelenggarakan pemilihan umum secara lebih berkualitas dengan
partisipasi rakyat seluas-luasnya atas dasar prinsip demokratis, langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan beradab yang dilaksanakan oleh badan
penyelenggara independen dan non-partisan selambat-lambatnya pada tahun
2004.
c.1.9 Membangun bangsa dan watak bangsa (nation and character
building) menuju bangsa dan masyarakat Indonesia yang maju, bersatu,
rukun, damai, demokratis, dinamis, toleran, sejahtera, adil dan makmur.
c.1.10 Menindaklanjuti paradigma baru Tentara Nasional Indonesia dengan
menegaskan secara konsisten reposisi dan redefinisi Tentara Nasional
Indonesia sebagai alat negara dengan mengoreksi peran politik Tentara
Nasional Indonesia dalam kehidupan bernegara. Keikutsertaan Tentara
Nasional Indonesia dalam merumuskan kebijaksanaan nasional dilakukan
melalui lembaga tertinggi negara Majelis Permusyawaratan Rakyat.
c.2. Hubungan Luar Negeri
c.2.1. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan
berorientasi pada kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas
antarnegara berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa,
menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta meningkatkan kemandirian
bangsa dan kerja sama internasional bagi kesejahteraan rakyat.
c.2.2. Dalam melakukan perjanjian dan kerja sama internasional yang
menyangkut kepentingan dan hajat hidup rakyat banyak harus dengan
persetujuan lembaga perwakilan rakyat.
c.2.3. Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu
melakukan diplomasi pro-aktif dalam segala bidang untuk membangun citra
positif Indonesia di dunia internasional, memberikan pelindungan dan
pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan Indonesia, serta
memanfaatkan setiap peluang positif bagi kepentingan nasional.
c.2.4. Meningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat pemulihan ekonomi
dan pembangunan nasional, melalui kerjasama ekonomi regional maupun
internasional dalam rangka stabilitas, kerja sama, dan pembangunan kawasan.
c.2.5. Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi
perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA,
APEC, dan WTO.
c.2.6. Memperluas perjanjian ekstradisi dengan negara-negara sahabat serta
memperlancar prosedur diplomatik dalam upaya melaksanakan ekstradisi bagi
penyelesaian perkara pidana.

13
c.2.7. Meningkatkan kerja sama dalam segala bidang dengan negara tetangga
yang berbatasan langsung dan kerja sama kawasan ASEAN untuk memelihara
stabilitas, pembangunan, dan kesejahteraan.
d. Sosial Budaya
d.1.Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
d.1.1. Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling
mendukung dengan pendekatan paradigma sehat, yang memberikan prioritas
pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
dan rehabilitasi sejak pembuahan dalam kandungan sampai usia lanjut.
d.1.2. Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan
melalui pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana
prasarana dalam bidang medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat
dijangkau oleh masyarakat.
d.1.3. Mengembangkan sistem jaminan sosial tenaga kerja bagi seluruh tenaga
kerja untuk mendapatkan perlindungan, keamanan, dan keselamatan kerja
yang memadai, yang pengelolaannya melibatkan pemerintah, perusahaan dan
pekerja.
d.1.4. Membangun ketahanan sosial yang mampu memberi bantuan
penyelamatan dan pemberdayaan terhadap penyandang masalah kesejahteraan
sosial dan korban bencana serta mencegah timbulnya gizi buruk dan turunnya
kualitas generasi muda.
d.1.5. Membangun apresiasi terhadap penduduk lanjut usia dan veteran untuk
menjaga harkat dan martabatnya serta memanfaatkan pengalamannya.
d.2.Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata
d.1.1. Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional bangsa Indonesia
yang bersumber dari warisan budaya leluhur bangsa, budaya nasional yang
mengandung nilai-nilai universal termasuk kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dalam rangka mendukung terpeliharanya kerukunan hidup
bermasyarakat dan membangun peradaban bangsa.
d.1.2. Merumuskan nilai-nilai kebudayaan Indonesia, sehingga mampu
memberikan rujukan sistem nilai terhadap totalitas perilaku kehidupan
ekonomi, politik, hukum dan kegiatan kebudayaan dalam rangka
pengembangan kebudayaan nasional dan peningkatan kualitas berbudaya
masyarakat.
d.1.3. Mengembangkan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya dalam rangka
memilah-milah nilai budaya yang kondusif dan serasi untuk menghadapi
tantangan pembangunan bangsa di masa depan.
d.1.4. Mengembangkan kebebasan berkreasi dalam berkesenian untuk mencapai
sasaran sebagai pemberi inspirasi bagi kepekaan rasa terhadap totalitas
kehidupan dengan tetap mengacu pada etika, moral, estetika dan agama, serta
memberikan perlindungan dan penghargaan terhadap hak cipta dan royalti
bagi pelaku seni dan budaya.
d.1.5. Mengembangkan dunia perfilman Indonesia secara sehat sebagai media
massa kreatif yang memuat keberagaman jenis kesenian untuk meningkatkan
moralitas agama serta kecerdasan bangsa, pembentukan opini publik yang
positif dan peningkatan nilai tambah secara ekonomi.

14
2.5 Keberhasilan Politik dan Strategi Nasional Indonesia

Penyelenggaraan pemerintah/Negara dan setiap warga negara Indonesia/ masyarakat


harus memiliki :

a. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME sebagai nilai luhur yang
menjadi landasan spiritual, moral, dan etika dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Semangat kekeluargaan yang berisikan kebersamaan, kegotong-royongan,
kesatuan dan persatuan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat
guna kepentingan nasional.
c. Percaya diri pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta bersendikan
kepada kepribadian bangsa, sehingga mampu menatap masa depan yang
lebih baik.
d. Kesadaran, patuh dan taat pada hukum yang berintikan keadilan dan
kebenaran sehingga pemerintah/negara diwajibkan menegakkan dan
menjamin kepastian hukum
e. Pengendalian diri sehingga terjadi keseimbangan, keserasian dan
keselarasan dalam perikehidupan antara berbagai kepentingan.
f. Mental, jiwa, tekad, dan semangat pengabdian, disiplin, dan etos kerja
yang tinggi serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
g. IPTEK, dengan memperhatikan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur
budaya bangsa sehingga memiliki daya saing dan dapat berbicara
dipercaturan global.

Apabila penyelenggara dan setiap WNI/masyarakat memiliki tujuh unsur tersebut,


maka keberhasilan Polstranas terwujud dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan
nasional melalui perjuangan non fisik sesuai tugas dan profesi masing-masing.Dengan
demikian diperlukan kesadaran bela negara dalam rangka mempertahankan tetap utuh dan
tegapnya NKRI.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa politik dan


strategi nasional Indonesia aakan berhasil dengan baik dan memiliki manfaat yang
luas bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat. Jikalau
semua warga negara terutama para penyelenggara memiliki moralitas, semangat,
kejujuran, dan mental yang mencerminkan kebaikan yang nantinya menjadi
panutan bagi warganya. Dengan demikian ketahanan nasional Indonesia akan
terwujud dan menumbuhkan kesadaran rakyat untuk bela negara, serta kesadaran
nasionalisme yang tinggi namun bermoral Ketuhanan Yang Maha Esa serta
Keamnusiaan yang Adil dan Beradab.

3.2 Saran

Dari pembahasan di atas diharapkan Indonesia dapat melaksankan politik


dan strategi nasional sesuai dengan yang dihapkan seluruh rakyat Indonesia agar
kesatuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia lebih terjamin dan dapat dirasakan
oleh seluruh rakyat Indonesia. Dan juga diharapkan para penyelenggara negara
memiliki moralitas, seamangat dan sikap mental yang baik agar dapat menjadikan
bangsa Indonesia lebih maju.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Politik

http://irwansahaja.blogspot.com/2014/07/makalah-politik-dan-strategi-nasional.html

https://www.zonareferensi.com/pengertian-politik/

http://pancasilazone.blogspot.com/2012/05/politik-dan-strategi-nasional.html

http://syarief93.blogspot.com/2013/06/dasar-pemikiran-penyusunan-politik-dan_1478.html

https://guruppkn.com/faktor-yang-mempengaruhi-politik-strategi-nasional

https://blackholes777revelations.wordpress.com/2015/06/23/6-implementasi-politik-strategi-nasional-
dalam-bidang-hukum-ekonomi-politik-dan-sosial-budaya/

http://deslestari.blogspot.com/2015/07/keberhasilan-politik-dan-strategi.html

17

Anda mungkin juga menyukai