Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Memahami metoda pemetaan asset dan potensi desa
2. Mampu mengidentifikasi kebutuhan dan kelembagaan ekonomi yang
ada di desa
3. Mampu mengidentifikasi jenis usaha yang potensial dikembangkan
berbasis kebutuhan, asset dan potensi desa
Waktu
2 JP (90 Menit)
Metode
Ceramah, curah pendapat, presentasi dan diskusi kelompok
Media
Tayangan power point, Worksheet inventarisasi aset desa, Worksheet
matriks matrik analisis potensi usaha,
Alat Bantu/Sarana
Flipt Chart, Spidol, Laptop dan LCD Proyektor
Proses Pembelajaran
Waktu
No Langkah-Langkah Media
(Menit)
1. Kegiatan 1: Pengantar 5 menit
Pelatih menjelaskan tujuan pembelajaran, target
kompetensi, dan ruang lingkup materi yang akan dibahas.
Pelatih menyampaikan pentingnya kajian kebutuhan, asset,
dan potensi desa dalam rangka pengembangan usaha yang
akan dijalankan sebagai unit usaha badan usaha milik desa.
2. Kegiatan 2: Analisis Potensi Usaha Berbasis Kebutuhan,
Asset dan Potensi Desa
1. Pemetaan Asset dan Potensi Desa: 30 menit Bahan
Pelatih menjelaskan pengertian asset desa. bacaan 1.1.
Pendahuluan
Jenis-jenis usaha yang dapat dikembangkan oleh BUMDesa harus menyesuaikan
dengan kebutuhan, aset, dan potensi ekonomi lokal di desa yang memiliki peluang
pasar yang menjanjikan. Sehingga unit usaha tersebut mampu memberikan
keuntungan dan manfaat melalui nilai tambah ekonomi dan pasar dari usaha
tersebut. Selain memberikan keuntungan ekonomi, unit usaha tersebut juga harus
dapat mendorong pemberdayaan, pertumbuhan ekonomi lokal, dan memberikan
manfaat sosial dan menyejahterakan seluruh masyarakat.
Kajian asset dan potensi desa untuk dimanfaatkan dan dikelola menjadi usaha
BUMDesa bukanlah persoalan yang mudah. Berbagai hambatan sering dihadapi
oleh desa dalam memetakan asaet dan potensi desa. Pemerintah Desa dan
masyarakatnya belum mampu memetakan apa saja aset dan potensi yang dimiliki
oleh Desa. Konflik kepentingan atas asset dan potensi yang ada di desa.
Pemerintah Desa dan masyarakat masih terbatas kapasitasnya untuk
menggerakkan sumber daya yang dimilikinya. Selain itu, Desa tidak mempunyai
modal yang cukup untuk menggarap sumberdaya yang dimilikinya. Desa perlu
ditingkatkan kapasitasnya dalam mengkaji asset dan potensi desa untuk
memperbesar potensi usaha yang dapat dikembangkan oleh BUMDesa.
Jalan raya
sungai
Pemukiman
Lapanagan
Sekolahan
Ilustrasi Peta Potensi Desa
Persawahan
Gambar 1.1
Ilustrasi Peta Potensi Desa
Buat daftar potensi usaha desa yang berisi kolom jenis potensi,
pemanfaatan saat ini, dan rencana pemanfaatan.
Tabel Daftar Potensi Desa
NO. JENIS POTENSI PEMANFAATAN SAAT INI RENCANA PEMANFAATAN
1. Mata air Sumber air bersih bagi 10 PAM Desa yang akan dikelola
rumah tangga di sekitar BUMDesa
mata air
2. Sorgum Jual langsung ke Produksi makanan olahan
pengepul/bandar berbasis sorgum
3.
4.
… … … …
dst. dst. dst. dst.
Gambar 1.2
Contoh Pengisian Tabel Daftar Potensi Desa
Jenis-Jenis
Usaha 2
Jenis-Jenis Usaha
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
4. Memahami bisnis model kanvas
5. Mampu menyusun bisnis model kanvas dari jenis usaha yang
dipilih untuk dikembangkan.
Waktu
2 JP (90 Menit)
Metode
Ceramah, curah pendapat, dan praktek analisis
Media
Bahan tayang, Video BMK, dan Worksheet Bisnis Model Kanvas (BMK)
Alat Bantu/Sarana
Flipt Chart, Spidol, Laptop dan LCD Proyektor
Proses Pembelajaran
Waktu
No Langkah-Langkah Media
(Menit)
1 Kegiatan 1: Pengantar 20 menit Media
Tayang
Fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran.
Fasilitator menjelaskan target kompetensi dan ruang
lingkup materi yang akan dibahas.
Fasilitator bertanya kepada peserta tentang dampak buruk
jika dalam menjalankan usaha tanpa perencanaan yang
matang.
Setelah dirasa mendapat tanggapan dari peserta, fasilitator
menyampaikan pentingnya perencanaan usaha sebelum
melakukan usaha dengan menunjukkan dampak buruk jika
menjalankan usaha tanpa perencanaan.
2 Kegiatan 2: Penyusunan Bisnis Model Kanvas Bahan
65 menit bacaan
3. Ceramah dan Praktek Penyusunan Bisnis Model Kanvas
2.1
Fasilitator menjelaskan tentang konsep bisnis model
kanvas sebagai alternatif dalam menyusun perencanaan Bahan
usaha dengan cara yang cepat, sederhana dan mudah. Tayang,
Fasilitator menjelaskan tentang fungsi otak kanan dan Kertas
otak kiri dalam mengembangkan ide bisnis. Kerja
Fasilitator menjelaskan langkah demi langkah dalam BMK
menyusun bisnis model kanvas (mengisi 9 block bisnis
model kanvas). Setiap penjelasan satu langkah diikuti
praktek mengisi setiap block bisnis model kanvas.
Fasilitator meminta beberapa peserta untuk
mempresentasikan hasil penyusunan bisnis model
kanvas.
Fasilitator meminta tanggapan dari peserta lain.
Fasilitator mereview dan memberi catatan pada hasil
presentasi.
3 Penegasan 5 menit
• Fasilitator menyimpulkan proses dan hasil pembelajaran
dengan penguatan/ penekanan materi yang penting dan
perlu dipahami peserta.
Fasilitator dapat memberikan pertanyaan untuk mereview
dan menilai penguasaan materi oleh peserta.
Bahan Bacaan SML 2.1
Sumber: tipssehatonline.web.id
Gambar 2.2 Perencanaan Usaha dengan Otak Kanan
BLOK 1: Proposisi Nilai
Konsumen pada dasarnya adalah setiap orang pemakai produk (barang
dan/atau jasa) yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan kembali. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk
dijual kembali atau diperdagangkan, maka dia disebut pengecer atau
distributor. Setiap bisnis menjalankan usaha untuk untuk memperoleh
keuntungan dari memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen akan
mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk jika mereka memperoleh
nilai dari suatu produk.
Apa nilai yang disampaikan kepada konsumen? Merupakan pertanyaan
pertama yang harus dijawab oleh para pelaku usaha. Untuk menentukan
nilai yang akan diberikan kepada konsumen maka pelaku usaha harus dapat
menjawab pertanyaan di bawah ini:
Apa masalah konsumen/masyarakat yang akan diatasi oleh bisnis
Anda?
Apa pekerjaan konsumen/masyarakat yang akan Anda bantu
menyelesaikan?
Apakah kebutuhan konsumen/masyarakat yang akan Anda penuhi?
Produk dan jasa apa yang memberi nilai bagi segmen
konsumen/masyarakat tertentu?
Jawaban atas sebagian atau seluruh pertanyaan-pertanyaan di atas akan
memperjelas proposisi nilai dari usaha yang dijalankannya. Jawabannya
merupakan gambaran produk atau jasa yang kita tawarkan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk itu perlu ditemu kenali “Apa nilai
tambah produk/jasa kita sehingga pelanggan rela membeli produk/jasa
kepada kita dan bukan kepada yang lain?"
Untuk mendapatkan nilai tambah yang "menjual" dari produk/jasa pada
dasarnya ada 3 cara, yaitu: (1) produk Anda adalah yang PERTAMA di
bidang tersebut; (2) produk Anda adalah yang TERBAIK (kualitas, layanan
dll) di bidang tersebut; dan (3) produk Anda memiliki KEUNIKAN
dibanding pesaing. Jadi berusalah menjadi YANG PERTAMA atau YANG
TERBAIK atau YANG TERUNIK untuk memenangkan persaingan.
Sekarang coba cek produk/jasa yang Anda jual. Apakah produk/jasa Anda
adalah YANG PERTAMA atau YANG TERBAIK atau YANG TERUNIK?
Sumber: tipssehatonline.web.id
Gambar 2.3 Perencanaan Usaha dengan Otak Kiri
Aliran
Pendapatan
Struktur
ses
Biaya
k
Su
DAFTAR PUSTAKA
Sukasmanto, Seri Buku Pintar BUM Desa: Rancang Bangun Bisnis dan Pengelolaan
BUMDesa, Forum Pengembangan Pembaharuan Desa (FPPD), Cetakan
Pertama : Januari 2014