K e l a s : XII. IPA. 2
No. Absen : 28
TUGAS
JUDUL
Nomor Absen : 28
Demikianlah serah terima Karya Tulis Ilmiah ini dibuat agar dapat
dipergunakan sebagaimana messtinya.
keluarga menjadi salah satu aspek terpenting. Kesehatan para anggota keluarga dan
kualitas kesehatan keluarga mempunyai hubungan yang erat, akan tetapi hingga saat
ini sangat sedikit diberikan perhartian pada keluarga tentang Diabetes mellitus
(Susanto, 2015).
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya ( Smeltzer & Bare, 2015). Diabetes mellitus
merupakan gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula
darah sebagai akibat infusiensi fungsi insulin. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
gangguan atau defesiensi produksi insulin oleh sel beta langerhans kelenjer pankreas
atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel tubuh terhadap insulin ( Sunaryati dalam
Masrriadi, 2016).
Diabetes mellitus salah satu dari berbagai penyakit yang mengancam hidup
banyak orang. Laporan statistik dari International Diabetes Federation (IDF) tahun
2017 mengatakan, ada sekitar 425 juta penderita diabetes di dunia. Angka tersebut
terus bertambah 3% atau sekitar 7 juta orang setiap tahunnya. Jumlah penderita
diabetes mellitus diperkirakan akan mencapai 350 juta pada tahun 2025. Setengah
dari angka tersebut berada di Asia terutama India, China, Pakistan dan Indonesia.
diabetes di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada
tahun 2010. Jumlah tersebut menempati urutan keempat Terbesar didunia setelah
India (31,7 juta), China (20,8 juta) dan Amerika serikat (17,7 juta) (Syafey dalam
Masraidi, 2016).
Sumatera Barat memiliki prevalensi total DM sebanyak 1,6% pada tahun 2018,
Barat tahun 2018, jumlah kasus DM di Sumatera Barat tahun 2018 berjumlah 44.280
kasus, dengan jumlah kasus tertinggi berada di wilayah Kota Padang berjumlah 12.231
kasus.
Diabetes mellitus memiliki gejala antara lain rasa haus yang berlebihan
(polidipsi), sering kencing (poliuri) terutama pada malam hari, sering merasa lapar
(poliphagi), berat bada yang turun dengan cepat, keluhan lemah, kesemutan pada
tangan dan kaki, gatal-gatal, penglihatan kabur, impotensi, luka sulit sembuh,
keputihan, penyakit kulit akibat jamur dibawah lipatan kulit dan pada ibu-ibu sering
melahirkan bayi besar dengan berta badan > 4 kg (Riskesdas, 2018). Salah satu
uapaya mengurangi timbulnya tanda dan gejala serta mencegah terjadinya diabetes
penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit
sembuh dan membusuk/ganggren, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah,
stroke dan sebagainya. Tidak jarang, penderita DM yang sudah parah pernah
terdiri dari pengetahuan tentang diabetes melittus, pola makan, aktifias dan
Salah satu pilar diabetes melitus adalah pengobatan yang terdiri dari farmakologis dan
tradisional. Secara tradisional banyak tanaman yang berfungsi sebagai obat diabetes
melitus diantaranya daun alpukat, daun sirsak, daun sirih merah dan daun belimbing
pengalaman dan belum didukung oleh oleh penelitian terutama uji farmakologinya.
Salah satu obat tradisional yang dapat digunakan oleh masyarakat sebagai obat anti
diabetes adalah tanaman daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L). Keunggulan daun
belimbing wuluh dari beberapa obat yang lainnya adalah Belimbing wuluh memiliki dua
senyawa yaitu flavonoid dan saponin. Flavonoid mampu berperan sebagai agen
dalam darah menurun. Saponin juga bekerja untuk mencegah penyerapan glukosa
dengan cara mencegah transport glukosa menuju brush border di usus halus yang
Pendapat ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Agriani, (2012)
wuluh mengandung senyawa tanin, flavonoid dan triterpenoid (Sudarsono, dkk, 2002)
penyakit diabetes mellitus ini sudah pernah mencoba menggunakan obat herbal seperti
kayu manis dan daun sirsak tetapi karena tidak tau cara pembuatan dan tidak rutinnya
tersebut yang dituangkan dalam karya tulis artikel ilmiah yaitu “ Pemberian Air
PEMBAHASAN
sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis
dengan komposisi seimban dan olah raga. Pengobatan secara farmokologi dengan
masyarakat ialah mengonsumsi tanaman herbal yang diyakini menurukan gula darah.
Masyarakat lebih memilih tanaman herbal karena dapet di buat sendiri di rumah oleh
anggota keluarga dan bahannya mudah, efek samping jarang dan didapat dengan
banyak tonjolan, dan berwarna hijau kotor. Babitus berbentuk pohon setinggi 5-10
meter. Daun berbentuk daun majemuk, menyirip, anak daun 25-45 helai, bulat telur,
ujung meruncing,pangkal membulat, panjang 7-10 cm, lebar1-3 cm, bertangkai pendek,
dan berwarna hijau. Bunga berbentuk majemuk, bentuk malai (bintang), berwarna ungu,
berada pada tonjolan batang dan cabang, menggantung, panjang 5-20 cm, kelopak
lebih kurang 6 mm, daun mahkota bergan dengan, bentuk lanset. Akar pohon adalah
tunggang dan berwarna coklat kehitaman. Buah berbentuk buni, bulat, panjang 4-6
Zat aktif yang bisa di dapat pada daun belimbing wuluh antara lain adalah saponin dan
pengambilan glukosa pada brush borderdi usus halus. Sedangkan flavonoid merupakan
oleh ketidakmampuan tubuh untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang
menuju pada hiperglikemia. Diabetes mellitus mengacu sebagai gula yang tinggi oleh
a. Faktor genetik
resistensi insulin
Beberapa ras tertentu, seperti suku indian di Amerika dan orang Amerika
di Afrika, mempunyai resiko lebih besar terkena diabetes mellitus tipe II.
Kebanyakan orang dari ras-ras tersebut dulunya adalah pemburu dan petani
dan biasanya kurus. Namun, sekarang makanan lebih banyak dan gerak
diabetes.
c. Obesitas
Lebih dari 8 diantara 10 penderita diabetes mellitus tipe II adalah mereka yang
obesitas. Makin banyak jaringan lemak, jaringan tubuh dan otot akan makin
resisten terhadap kerja insulin, terutama bila lemak tubuh terkumpul di daerah
d. Kurang aktifitas
Makin kurang aktifitas, makin mudah terkena diabetes mellitus. Olahraga atau
aktifitas fisik membantu kita untuk mengontrol berat badan. Glukosa darah
dibakar menjadi energi. Sel-sel tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin.
Peredaran darah lebih baik. Dan resiko terjadinya diabetes mellitus tipe II akan
e. Usia
Faktor usia yang risiko menderita diabetes mellitus tipe II adalah usia diatas
30 tahun, hal ini karena adanya perubahan anatomis, fisiologis dan biokimia.
Perubahan dimulai dari tingkat sel, kemudian berlanjut pada tingkat jaringan dan
seseorang mencapai umur 30 tahun, maka kadar glukosa darah naik 1-2% tiap
tahun saat puasa dan akan naik 6-13% pada 2 jam setelah makan, berdasarkan
hal tersebut bahwa umur merupakan faktor utama terjadinya kenaikan relevansi
“kadar glukosa darah sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun belimbing
wuluh dan daun sirsak pada penderita diabetes mellitus” dilakukan intervensi
terendah kadar gula darah sebelum intervensi didapatkan 154 setelah dilakukan
intervensi menjadi 57. Sedangkan untuk kadar glukosa darah dengan nilai
tertinggi 416 setelah intervensi menjadi 160. Hasil dari penelitian ini
glukosa darah setelah penambahan ektrak daun belimbing wuluh selama 7 hari.
BAB III
KESIMPULAN
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya ( Smeltzer & Bare, 2015). Diabetes mellitus
penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan
sebagainya.
Salah satu pilar diabetes melitus adalah pengobatan yang terdiri dari
sebagai obat diabetes melitus diantaranya daun alpukat, daun sirsak, daun sirih merah
dan daun belimbing wuluh. Salah satu obat tradisional yang dapat digunakan oleh
masyarakat sebagai obat anti diabetes adalah tanaman daun belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi L). Keunggulan daun belimbing wuluh dari beberapa obat yang
lainnya adalah Belimbing wuluh memiliki dua senyawa yaitu flavonoid dan saponin.
Flavonoid mampu berperan sebagai agen antidiabetik dengan menghambat enzim alfa-
glukosidase sehingga uptake glukosa di dalam darah menurun. Saponin juga bekerja
untuk mencegah penyerapan glukosa dengan cara mencegah transport glukosa menuju
brush border di usus halus yang merupakan tempat penyerapan glukosa. Dengan
meminum secara teratur air rebusan daun belimbing wuluh dapat menurunkan kadar
gula darah.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2010. Obesitas, Diabetes Mellitus & Dislipidimia Konsep, Teori dan
Penanganan Aplikastif. Jakarta : EGC
Edi Agustian, 2017. Kadar Glukosa Darah Sebelum Dan Sesudah Pemberian Ekstrak
Daun Belimbing Wuluh Dan Daun Sirsak Pada Penderita Diabetes Melitus
Kurniati Evy, dkk 2016. Uji Efektivitas Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)
sebagaPengobatan Diabetes Melitus
Lanywati, Endang. 2011. Diabetes Mellitus Penyakit Kencing Manis. Yogyakarta:
Penerbit Arcan
.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyusun karya tulis ilmiah yang
PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II” dengan lancar Shalawat dan salam
disampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk
Dalam pelaksanaan pengerjaan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima
bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini dengan segala
membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini.
mengikuti ujian akhir madrasah. Harapan penulis bahwa karya tulis ini dapat
karya tulis ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang penulis miliki. Saran
dari pembaca akan penulis terima demi perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.
Penulis