SKRIPSI
SAHIRA
B2 002 17 005
SKRIPSI
SAHIRA
B2 002 17 005
SKIRIPSI
Program Studi
Keperawatan
SAHIRA
B2 002 17 005
Kepada
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Pinrang,13Agustus 2021
Menyetujui :
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Ketua Program Studi Pembantu Ketua I
Keperawatan Bidang Akademik
Siska Wijayanti P, S. Kep, Ns, M.Kes Dr. Muh. Kardi Rais, SKM, M.Kes
5
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Skripsi dan
diterima sebagaipersyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan pada Program Studi Keperawatan SekolahTinggi
Ilmu Kesehatan (STIKES) Baramuli Pinrang pada hari Jumat Tanggal 13,
Bulan AgustusTahun 2021.
Tim Penguji
Nama : Sahira
Peminatan : Anak
Pinrang, 13,Agustus2021
Yang menyatakan
Sahira
7
Nama : Sahira
Peminatan : Anak
JenisKarya : Skripsi
Beserta perangkat yang ada (jika di perlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusifini Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Baramuliberhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan skrips isaya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Pinrang
Yang menyatakan
8
RINGKASAN
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Baramuli
Program Studi Keperawatan
Skripsi,Agustus, 2021
Sahira
”FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI
PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN di DESA MATTIRO ADE KECEMATAN
PATAMPANUA KABUPATEN PINRANG 2021”
Di bimbingOlehNadirah danMuh. Rudini
viii + 14tabel + 75 halaman + 12 lampiran
Karies gigi merupakan penyakit pada jaringan gigi yang
diawalidengan terjadinya kerusakan jaringan yang dimulai
daripermukaangigi ( pit, fissures, dandaerah inter proksimal), kemudian
meluas kearah pulpa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang
berhubungan dengan kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahundi
Desa Mattiro Ade Kecematan Patampanua Kabupaten Pinrang.
Jenis Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptik
analitikDengan jenis penelitian cross sectional study. Tekni pengambilan
sampeldalam penelitian ini total sampling dengan responden 96 orang,
kemudian di uji menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α
=(0.05).
Hasil penelitian yang didapatkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara pengetahuan orang tua dengan kejadian karies gigi
pada anak usia 5-6 tahun dengan nilai p=0,000 dan p<α (0.05). Hasil
penelitian yang didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
kebiasaan menggosok gigidengan kejadian karies gigi pada anak usia 5-6
tahun dengan nilai p=0,005 dan p<α (0.05). Hasil penelitian yang
didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara komsumsi
makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahun
dengan nilai p=0,000 dan p<α (0.05). di Desa Mattiro Ade Kecematan
Patampanua Kabupaten Pinrang Tahun 2021
Saran dalam penelitian ini adalah pengetahuan orang tua tidak
mempengaruhi terhadap kesehatan gigi dan mulut anak, tetapi orang tua
harus mengajarkan atau membiasakan anaknya untuk menggosok gigi
secara teratur dan mengurangi mengkomsumsi makanan kariogenik
untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut anak sehingga tidak mengalami
karies gigi.
Daftarpustaka : 27 (2016-2020)
Kata kunci : penetahuan orang tua, kebiasaan menggosok gigi
komsumsi makanan kariogenik, kejadian karies
gigi pada anak usia 5-6 tahun
9
KATA PENGANTAR
4. Dr. Muh. Kardi Rais SKM M,Kes selaku Pengujil l, dan yang telah
5. Hj. Muslimin S.KepNs M.Kep selaku Pengujil II, dan yang telah
7. Orang tua saya dan Wali selaku, beserta keluarga besar yang
dan material.
Pinrang,13Agustus 2021
Penyusun,
Sahira
11
DAFTAR ISI
SAMPUL ..............................................................................................i
B. Kerangka Konsep................................................................ 42
C. Definisi Operasional Dan Kriteria Hasil ............................... 43
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Hasil .................................................................................... 51
B. Pembahasan ....................................................................... 63
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................... 74
B. Saran ................................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
13
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Lambang/Singkatan Artidanketerangan
DMF-T Pengukurangigipermanen
Deft Pengukurangigisulung
Dentin Rtruktukpenyusunangigiterbesar
Mikroorganisme Mikrobakecil
Host Airliur
Rikesdas Risetkesehatandasar
Rikesdas Risetkesehatandasar
16
TK Taman kanakkanak
DAFTAR LAMPIRAN
NOMOR
9. Master tabel
11. Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pulpa. Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan juga dapat timbul
pada satu permukaan gigi atau lebih, serta dapat meluas ke bagian
yang lebih dalam dari gigi, misalnya dari enamel ke dentin atau ke
yang tinggi yaitu 40%-75%. Faktor penyebab karies pada anak usia
prasekolah yaitu frekuensi menyikat gigi anak, suplai air yang kurang
gigi, diet dan yang paling penting adalah pengetahuan orang tua
kali dalam 1 hari yaitu sesudah makan dan sebelum tidur. Dan
2017)
diatas angka nasional yaitu DKI Jakarta 29,1%, Jawa Barat 28%,
penjumlahan dari indeks D-T, M-T, dan F-T. Indeks DMF-T ini
khususnya.
yaitu pada tahun 2018 terdapat 125 yang mengalami karies gigi,pada
tahun 2019 terdapat 141 yang mengalami karies gigi, pada tahun 2020
Desa pincara pada tahu 2018 sebanyak 33 ( 25.8%), pada tahun 2019
terdapat 7 anak ( 70%) yang mengalami karies gigi dan terdapat 3 anak
wawancara kepada orang tua masih ada anak yang mengalami karies
gigi.
positif anak untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan perawatan
yang baik dan benar. Orang tua khususnya ibu perlu mengetahui,
mengajarkan serta melatih anak sejak dini untuk merawat gigi sendiri
Menggosok gigi yang baik yaitu dengan gerakan yang pendek dan
23
lembut serta dengan tekanan yang ringan, pusatkan pada daerah yang
2019)
karies gigi. Kegiatan menggosok gigi merupakan salah satu upaya yang
gigi sebelum tidur dimalam hari dengan karies gigi diperoleh bahwa ada
uji chi- square diperoleh bahwa P value < α (0,05) sehingga H0 ditolak.
didapat dari penelitian ini seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh
gigi karies 3 orang 20,0% dan yang mengalami karies gigi sebanyak 12
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia 5-6 Tahundi Desa Mattiro
2. Tujuan Khusus
kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahundi Desa Mattiro Ade
kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahundi Desa Mattiro Ade
PinrangTahun 2021
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
3. Manfaat Praktis
Karies Gigi Pada Anak 5-6 Tahundi Desa Mattiro Ade Kecamatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
anak usia prasekolah yaitu frekuensi menyikat gigi anak, suplai air
sekitarnya.
a. Ciri fisik
b. Ciri sosial
berbeda.
c. Ciri emosional
dengan bebas dan terbuka, sikap marah, iri hati pada anak pra
perrhatian guru.
d. Ciri kognitif
Gigi tetap pada anak 5-6 tahun akan muncul ketika anak
dapat digantikan dengan gigi yang baru(M. Sari & Waningsih, 2018)
karies gigi pada anak-anak, selain itu karies gigi dapat mengurangi
Waningsih,2018)
33
meluas kearah pulpa. Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan
juga dapat timbul pada satu permukaan gigi atau lebih, serta dapat
meluas ke bagian yang lebih dalam dari gigi, misalnya dari enamel ke
Gustiawan, 2019)
2. Etiologi
a. Komponen dari gigi dan air ludah (saliva) yang meliputi: komposisi
kekentalan saliva.
laktobasil.
3. Patofisiologi
2019)
kembali normal dan terdapat ion kalsium dan fosfat pada gigi maka
dan hancurnya jaringan keras gigi yang dapat dilihat dengan adanya
4. Klasifikasi
1) Karies Superfisial
2) Karies Median
3) Karies Profunda
1) Kelas I
2) Kelas II
bagian keoklusal.
4) Kelas IV
5) Kelas V
Daerah yang terkena akan berubah warna dan menjadi lunak ketika
terasa nyeri. Nyeri dapat bertambah hebat dengan panas, suhu yang
dingin, dan makanan atau minuman yang manis. Karies gigi dapat
kasus yang lebih lanjut, infeksi dapat menyebar dari gigi ke jaringan
6. Pencegahan
saliva seperti sialogen yang dapat diresepkan oleh dokter. (M. Sari
Menurut (DA, 2017) ada empat faktor dari dalam yang saling
tidak langsung yang disebut faktor luar yaitu faktor predisposisi dan
1) Saliva(host)
Waningsih, 2018)
2) Sukrosa
Waningsih, 2018)
3) Mikroorganisme
4) Waktu
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Tingkat ekonomi
2019a)
5. Lingkungan
c. Pengetahuan
ke dokter secara rutin, orang tua juga harus menjaga pola makan
karies gigi anak usia taman kanak kanak menjadi penting karena
Mckee, 2019)
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Aplication)
sebenarnya
4) Analisis (Analysis)
5) Evaluasi (Evaluation)
berlaku di masyarakat
46
1) Pengertian
daerah yang terdapat plak yaitu ditepi gusi. (M. Sari &
Waningsih, 2018)
yang tepat untuk membersihkan gigi, dan cara yang tepat untuk
Sari, 2019).
Pada anak usia 5-6 tahun hal ini harus dilatih sejak dini,
a) teknik horizontal
b) teknik vertikal
dengan teknik.
c) teknik carters
45pada daerah leher gigi. Tekan pada daerah leher gigi dan
48
d) Teknik Roll
e) Teknik Bass
49
2018)
f) Teknik Stilman
h) Teknik Fisiologis
horizontal.
i) Teknik Kombinasi
2-3 menit. Penentuan waktu ini tidak sama pada setiap orang
berikut:
penyakit lainnya
2019)
belakang.
c) Sikat gigi orang dewasa tidak cocok untuk anak kecil karena
1. Pengertian
gigi.
a) Buah-Buahan Asam
b) Minuman Soda
berlebihan.
e) Es
f) Permen
BAB III
KERANGKA KONSEP
yaitu frekuensi menyikat gigi anak, suplai air yang kurang mengandung
fluor, jauhnya jarak untuk akses pelayanan kesehatan gigi, diet dan
yang tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak sehingga dapat
sisa makanan, bakteri, dan plak. dan tujuan menggosok gigi adalah
gigi yang baik yaitu dengan gerakan yang pendek dan lembut serta
dengan tekanan yang ringan, pusatkan pada daerah yang terdapat plak
(Suparyati, 2019)
Keterangan :
Variabel indevenden :
Variabel dependen :
Kriteria Objektif :
anak menggosok gigi minimal 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah
Kriteria objektif :
Kriterian objektif
Karies gigi pada anak usia 5-6 tahun dalam penelitian ini
anak usia 5-6 tahun yang mengalami karies gigi dan mempunyai
kriteria objektif
D. Hipotesis Penelitian
kejaadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahundi Desa Mattiro
2021
62
dengan kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahundi Desa
Tahun 2021
kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahun di Desa Mattiro
dengan kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahundi Desa
2021
dengan kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahun di Desa
2021
63
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
1. Populasi
orang tua, anak yang mempunyai umur 5-6 tahun dan orang
2.Sampel
responden
1.Pengumpulan Data
a. Data Primer
tahun
b. Data sekunder
2. Pengolahan Data
berikut :
a. Seleksi
kategori
b. Editing
keseragaman data.
c. Koding
selanjutnya
d. Tabulasi
E. Instrumen Penelitian
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan
F. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Pinrang
2. AnalisisBivariat
dependen.
boleh ada actual count atau F0 dengan nilai 0 (nol) pada cell. Kedua
harapan atau expecet count (fh) yang kurang dari 5 pada 1 cell pun.
Ketiga jika bentuk tabel adalah lebih dari 2x2, baik ituu 2x3 atau
lebih, tidak boleh ada cell dengan expected count (fh) kurang dari
lebih dari 20%. Apabila uji chi-square tidak memenuhi syarat dalam
lainya.
68
BAB V
A. Hasil Penelitian
Dependen (kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahun ) teknik
gigi pada anak 5-6 tahun. Data yang diperoleh diolah terlebih terdahulu,
lanjutkan dengan tahap editing data, koding data, tabulasi data, dan
entri data.
deskriptif Crosstab (tabulasi silang), hal ini dilakukan untuk melihat dua
69
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ibu
di Desa Mattiro AdeKecamatan Patampanua
Kabupaten PinrangTahun 2021
No Umur n %
1 20-30 tahun 39 39,6
2 31-40 tahun 52 52,1
3 > 41 tahun 8 8,3
Jumlah 96 100
Sumber: Data Primer
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Bapak
di Desa Mattiro Ade Kecamatan Patampanua
Kabupaten PinrangTahun 2021
No Umur n %
1 20-30 30 31,3
2 31-40 49 51,0
3 >41 17 17,7
Jumlah 96 100
Sumber : Data Primer
70
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur anak di
Desa Mattiro Ade Kecamatan Patampanua
Kabupaten PinrangTahun 2021
No Umur n %
1 5 41 42,7
2 6 55 57,3
Jumlah 96 100
Sumber : Data Primer
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi responden berdasarkan
pendidikanBapak di Desa Mattiro Ade Kecamatan
Patampanua
Kabupaten PinrangTahun 2021
No Pendidikan n %
1 SD 33 34,3
2 SMP 32 33,3
3 SMA 19 19,8
4 Sarjana 7 7,3
5 Diploma 5 5,2
Jumlah 96 100
Sumber : Data Primer
71
responden (5,2%)
Tabel 5.5
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ibu
di Desa Mattiro Ade Kecamatan Patampanua
Kabupaten PinrangTahun 2021
No Pendidikan n %
1 SD 24 25,0
2 SMP 33 34,3
3 SMA 25 26,0
4 Sarjana 8 8,3
5 Diploma 6 6,3
Jumlah 96 100
Sumber : Data Primer
(6,3%)
72
Tabel 5.6
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjan
bapak di Desa Mattiro Ade Kecamatan Patampanua
Kabupaten PinrangTahun 2021
No Pekerjaan n %
1 Petani 40 41,7
2 Swasta 46 47,9
3 PNS 10 10,4
Jumlah 96 100
Sumber : Data Primer
responden (10,4%)
Tabel 5.7
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan ibu di
Desa Mattiro Ade Kecamatan Patampanua
KabupatenPinrangTahun 2021
No Pekerjaan n %
1 IRT 60 62,5
2 Swasta 29 30,2
3 PNS 7 7,3
Jumlah 96 100
Sumber : Data Primer
b. Karakteristik Variabel
tua
Tabel 5.8
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan
Orang Tua di Desa Mattiro Ade Kecematan
Patampanua Kabupaten
PinrangTahun 2021
No Pengetahuan n %
1 Cukup 25 26,0
2 Kurang 71 74,0
Jumlah 96 100
Sumber : Data Primer
menggosok gigi
Tabel 5.9
Distribusi frekuensi responden berdasarkan kebiasaan
menggosok gigi diDesa Mattiro Ade Kecamatan
Patampanua Kabupaten PinrangTahun 2021
makanan kariogenik
Tabel 5.10
Distribusi frekuensi responden berdasarkan komsumsi
Makanan kariogenik di Desa Mattiro AdeKecamatan
Patampanua KabupatenPinrangTahun 2021
No Komsumsi makanan n %
kariogenik
1 Komsumsi 73 76,0
2 Kurang komsumsi 23 24,0
Jumlah 96 100
Sumber : Data Primer
makanan kariogenik.
Tabel 5.11
Distribusi frekuensi responden berdasarkan kejadian
karies gigi pada anak usia 5-6 tahundi Desa Mattiro
Ade Kecamatan Patampanua Kabupaten
PinrangTahun 2021
2. Analisa Bivariat
2021
Tabel 5.12
Hubungan Pengetahuan orang tua Dengan Kejadian Karies Gigi
Pada Anak Usia 5-6 tahun di Desa Mattiro AdeKecamatan
Patampanua KabupatenPinrang
Tahun 2021
No Kejadian Karies
Pengetahua Gigi Anak Usia
n orang tua 5-6 Tahun Jumlah P
Karies Tidak
karies
n % n % N %
1 Cukup 8 32.0 17 68.0 25 100 0.000
2 Kurang 53 74.6 18 25,4 71 100
Jumlah 61 63.5 35 36.5 96 100
Sumber : Data Primer
kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahun di Desa Mattiro Ade
Gigi Pada Anak Usia 5-6 tahundi Desa Mattiro Ade Kecamatan
Tabel 5.13
Hubungan Kebiasaan Menggosok Gigi
DenganKejadianKaries Gigi Pada Anak Usia 5-6 tahundi
Desa Mattiro
Ade Kecamatan PatampanuaKabupaten
Pinrang Tahun 2021
18responden (26,9%).
dengan kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahun di Desa
2021
78
Karies Gigi Pada Anak Usia 5-6 tahundi Desa Mattiro Ade
Tabel5.14
Hubungan Komsumsi Makanan Kariogenik Dengan Kejadian
Karies Gigi Pada Anak Usia 5-6 tahundi Desa
Mattiro Ade Kecamatan Kabupaten
PinrangTahun 2021
responden ( 73.9%).
79
B. Pembahasan
anaknya ke dokter secara rutin, orang tua juga harus menjaga pola
dengan kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahun dengan
81
dengan kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahun dengan
responden (25.4%).
sarapan dan malam sebelum tidur. Menurut Sari (2016), orang tua
anak mereka
orang tua tidak berpengaruh terhadap jumlah karies gigi pada anak
sering makan makanan manis, tidak gosok gigi setelah makan dan
perilaku dan kebiasaan orang tua selalu dilihat, dinilai, dan ditiru
oleh anaknya yang kemudian semua itu secara sadar atau tidak
anaknya.
kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahun di Desa Mattiro Ade
kejadian karies gig pada anak usia prasekolah desa banjar negeri
Hasil penelitian sejalan (R. Sari, 2019) Hasil uji statistik (chi
Pada anak Usia 5-6 tahundi Desa Mattiro Ade Dusun Sengae
terbiasa dengan kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahun
tidak terbiasa dengan kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahun
teratur.
nilai p =0,000< 0,05. maka Ho ditolak dan Ha terima ada yang berarti
dengan kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahundi Desa
86
2021
Gigi pada Anak Usia 5-6 tahundi Desa Mattiro Ade Kecamatan
responden ( 73.9%).
kariogenik maka semakin kurang karies gigi yang terjadi pada anak.
dilakukan.
sehari.
manis dan dan lengket. Hal ini sesuai teori Rimm (2018) yang
kariogenik dengan kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahundi
Tahun 2021
nilai p value = 0,000 yang lebih kecil dari á = 0,05 maka ho ditolak
BAB VI
A. Kesimpulan
kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahunDi Desa Mattiro Ade
=0,005< 0,05. maka Ho ditolak dan Ha terima ada yang berarti ada
kejadian karies gigi pada anak usia 5-6 tahunDi Desa Mattiro Ade
dengan kejadian karies gigi pada anak usia5-6Di Desa Mattiro Ade
B. Saran
gigi.
kariogenik.
93
DAFTAR PUSTAKA
https://dspace.umkt.ac.id/handle/463.2017/1112
Ilmiah.pdf
www.journal.uta45jakarta.ac.id
gigi pada anak usia prasekolah di PAUD Nusa Indah desa banjar
www.journal.uta45jakarta.ac.id
tanggal 04/12/2019
kariogenik dengan kejadian karies gigi dan status gizi pada anak
Jumhal, M. F. (2019). Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia 6-9
www.jurnalwijaya.com;
4(1), 1–8.
Timbulnya Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah Kelas 4-6 Di Sdn
Hidayatullah, 64.
LAMPIRAN 1
KEPADA
Di
Tempat
Nama : SAHIRA
Hormat saya
SAHIRA
98
Lampiran 2
Demikian secara sadar dan suka rela serta tidak ada unsur
paksaan dari siapapun saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Pinrang, juni2021
Peneliti Responden
SAHIRA
99
Nama : SAHIRA
Nama Responden :
Tanggal :
Tanda tangan :
100
1) Bapak :
2) Ibu :
3) Anak :
A. Pendidikan
1. Bapak :
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Diploma
e. Sarjana
2. Ibu :
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Diploma
e. Sarjana
B. Pekerjaan
1) Bapak :
a. PNS
b. Petani
c. SWASTA
d. DLL…
2) Ibu :
a. IRT
b. PNS
c. SWASTA
d. DLL…
C. Usiaanak
1. 5- 6 tahun
101
Kousienerkebiasaanrmenggosokgigi
SL SR KD TP
Keterangan
Kuesinerkariesgigi
No Observasi Hasil
Ya Tidak
1. Muncul spot putih
2. Adanya plak hitam pada gigi
3. Adanya plak coklat pada gigi
4. Gigi berlubang
5. Sakit gigi
106
1. Independen
Variabel pengetahuan orang tua
Skor Tertinggi : 2
Skor Terendah : 1
Jumlah skor tertinggi = Jumla pertanyan x skor tertinggi
= 10 x 2= 20
= 20 / 20 x 100 = 100 %
Jumlah skor terendah =Jumlah pertanyaan x skor terenda
= 10 x 1 = 10
=10 / 20 = 50 %
Ranger (R) = Skor tertinggi – skor terendah
= 100% - 50 %
= 50 %
Kategori =2
Interval = Range / kategori
= 50/ 2 = 25 %
Kriteria Penelitian = Skort ertinggi – interval
= 100 % - 25 %
= 75 %
Kriteria obyektif
Cukup : bila responden mempunyai ≥ 75 %
Kurang : bila responden mempunyai skor< 75 %
107
2. Independen
Variabel kebiasaan menggosok gigi
Skor :Tertinggi : 4
Skor :Terendah:1
Jumlah skor tertinggi =Jumlah pertanyaan x skor tertinggi
= 8 x 4 = 32
= 32/32 x 100 =100%
Jumlah skor terendah = jumlah pertanyaan x skor terendah
=8x1=9
= 8/32 =25 %
Rangae (R) = skor tertinggi- skor terendah
= 100%-25% = 75 %
Kategori = 2
Interval = Range / Kategorik
= 75 / 2 =38%
Kriteria penilaian = 100 % - 38 % = 62 %
Terbiasa : bila responden mempunyai skor ≥ 62 %
3 Independen
Variable komsumsi makanan kariogenik
Skor Tertinggi : 4
Skor Terendah :1
Jumlah skorter tinggi = Jumlah pertanyaan x skor tertinggi
= 5 x 4 = 20
= 20 / 20 x 100 = 100%
Skor terendah = Jumlah pertanyaan x skort errendah
=5x1=5
= 5 / 20 = 25
Range (R) = Skor tertinggi –Skor terendah
= 100 % - 25 % = 75 %
Kategori = 2
Interval = Range / Kategorik
= 75/2 %= 38 %
Kriteria Penilaian = Skor tertinggi – interval
= 100 % - 38% = 62 %
Kriteriaobyektif
komsumsi : bila responden mempunyai skor≥ 62%
kurang komsumsi :bila responden mempunyai skor<62 %
109
4. Dependen
Variable karies gigi padaa nak usia 5-6 tahun
Skor Tertinggi : 2
Skor Terendah : 1
Jumlah Skor tertinggi = Jumlah pertanyaan x skor tertinggi
= 5 x 2 = 10
= 10/ 10 x 100 = 100 %
Jumlah Skor terendah = jumlah pertanyaan x skor terendah
=5x1=5
= 5/10 = 50%
Range (R) = skor tertinggi – skor terendah
= 100 % - 50 = 50 %
Kategori =2
Interval = Rangae / Kategori
= 50 / 2 = 25 %
Kriteria Penilaian = Skorter tinggi – interval
= 100 % - 25 % = 75 %
Kriteria obyektif
Karies : bila responden mempunyai skor ≥ 75%
Tidak karies : bila responden mempunyai skor< 75 %
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128