Anda di halaman 1dari 30

RENCANA STRATEGI SEKOLAH

SMK NEGERI 1 KARAWANG


TAHUN 2019-2023

1
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV
SMK NEGERI 1 KARAWANG
KECAMATAN KARAWANG BARAT
Website : www.smkn1karawang.net
email : infocenter@smkn1karawang.net /smkn1karawang@gmail.com
Jl. Pangkal Perjuangan Tlp. 0267-401651 Fax. 417258 Karawang

LEMBAR PENGESAHAN

Renstra ini dibuat untuk panduan sekolah dam mengembangkan sekolah selama empat tahun
sesuai dengan standar pengelolaan dan telah di konsultasikan kepada dengan Komite Sekolah,
pengawas pembina dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dinyatakan berlaku mulai
Tahun 2019-2023.

Ditetapkan di : Karawang
Pada tanggal : 15 Juli 2019

Ketua Komite Sekolah Kepala SMKN 1 Karawang,

Drs. Endang Supriatna. MM Drs. Agus Rukmawan, S.IP, MM.


NIP. 19611111.198603.1.008

Mengetahui,

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Pengawas Pembina


Wilayah IV SMKN 1 karawang
Propinsi Jawa Barat

2
H. Ai Nurhasan, AP., M.Si Drs. Ahmad Zaenudin, M.M.Pd
NIP. 19740204 199311 1 002 NIP.19640313 198902 1 003

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata pengantar

BAB I PENDAHULUAN
BAB II VISI, MISI DAN NILAI NILAI
BAB III LINGKUNGAN STRATEGIK
BAB IV TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN
BAB V PENGENDALIAN STRATEGIK
BAB VI PENUTUP

Lampiran-lampiran
RKJM 2019-2024
RKT 2019-2020
RAB 2019-2020

3
KATA PENGANTAR
.

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. MANDAT

B. STAKEHOLDER SMK NEGERI 1 KARAWANG

5
C. BISNIS INTI (CORE BUSINESS)

6
BAB II
VISI, MISI, DAN NILAI-NILAI

A. VISI

B. MISI

C. NILAI-NILAI

“CINTA KERJA, DENGAN KEBERSAMAAN, YANG DILANDASI


KETELADANAN, KEIKHLASAN dengan cara yang KREATIF

1. Cinta
cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan guru terhadap
profesinya, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang,
membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan
apa pun yang diinginkan profesi tersebut.
2. Kebersamaan
Kebersamaan adalah sebuah ikatan yang terbentuk karena rasa
kekeluargaan/persaudaraan, lebih dari sekedar bekerja sama atau
hubungan profesional biasa. Selayaknya kepentingan bersama lebih
diutamakan dari kepentingan pribadi.
3. Keteladanan
keteladanan merupakan perilaku seseorang yang sengaja ataupun tidak
sengaja dilakukan atau dijadikan contoh bagi orang yang mengetahuinya
atau melihatnya sehingga bisa ditiru oleh siswa.
4. Keiklasan
Keiklasan artinya bersih, tulus dan suci. Sementara itu, ikhlas berarti
mengerjakan suatu kebaikan dengan niat, hanya untuk mendapatkan
ridho Allah SWT.
5. Kreatif
Kreatif adalah sebuah kemampuan yang dimiliki oleh individu/ seseorang
untuk memahami keadaan/dunia, dalam menginterprestasikan
pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli
(membuat/ menciptakan suatu hal yang baru yang bermanfaat ).

7
BAB III
LINGKUNGAN STRATEGIK

A. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Internal Eksternal
NO KOMPONEN STRENGTH/ Kekuatan WEAKNESS/ OPPORTUNITY/ THREAT/
Kelemahan Peluang Ancaman
1.
1. 1. 1. 1.
1. 1.
4 1. 1. 1.
5. 1.
6. 1. 1. 1. 1.
7. 1. 1. 1. 1.
8. 1. 1. 1. 1.
9. 1.

8
B. MATRIKS SWOT

1. Organisasi dan Manajemen

STRENGTH/Kekuatan WEAKNESS/Kelemahan
Internal 1.

Eksternal

OPPORTUNITY/Peluang STRENGTH - OPPORTUNITY WEAKNESS - OPPORTUNITY


1. 1. 1.
THREAT/Ancaman STRENGTH - THREAT WEAKNESS - THREAT
1. 1.

9
2. Sumberdaya Manusia (Tenaga Kependidikan)

STRENGTH/Kekuatan WEAKNESS/Kelemahan
Internal 2. 2.

Eksternal

OPPORTUNITY/Peluang STRENGTH - OPPORTUNITY WEAKNESS - OPPORTUNITY


2. 1. 1.
THREAT/Ancaman STRENGTH - THREAT WEAKNESS - THREAT
2. 1. 1.

10
3. Kegiatan Belajar Mengajar

STRENGTH/Kekuatan WEAKNESS/Kelemahan
Internal 2.

Eksternal

OPPORTUNITY/Peluang STRENGTH - OPPORTUNITY WEAKNESS - OPPORTUNITY


2. 1. 1.
THREAT/Ancaman STRENGTH - THREAT WEAKNESS - THREAT
1. 1.

11
2. Kesiswaan

STRENGTH/Kekuatan WEAKNESS/Kelemahan
Internal

Eksternal

OPPORTUNITY/Peluang STRENGTH - OPPORTUNITY WEAKNESS - OPPORTUNITY


2. 1.
THREAT/Ancaman STRENGTH - THREAT WEAKNESS - THREAT
1. 1. 1.

12
5. Sarana dan Prasarana

STRENGTH/Kekuatan WEAKNESS/Kelemahan
Internal 1. 1.

Eksternal

OPPORTUNITY/Peluang STRENGTH - OPPORTUNITY WEAKNESS – OPPORTUNITY


1.
THREAT/Ancaman STRENGTH - THREAT WEAKNESS – THREAT
1. 1.

13
1. Lingkungan Sekolah

STRENGTH/Kekuatan WEAKNESS/Kelemahan
Internal 1. 1.

Eksternal

OPPORTUNITY/Peluang STRENGTH - OPPORTUNITY WEAKNESS - OPPORTUNITY


1. 1. 1.
THREAT/Ancaman STRENGTH - THREAT WEAKNESS - THREAT
1. 1.

14
7. Hubungan Kerjasama Industri

STRENGTH/Kekuatan WEAKNESS/Kelemahan
Internal 1.

Eksternal

OPPORTUNITY/Peluang STRENGTH - OPPORTUNITY WEAKNESS - OPPORTUNITY


1. 1. 1.
THREAT/Ancaman STRENGTH - THREAT WEAKNESS - THREAT
1. 1.

8. Unit Usaha/TEFA

STRENGTH/Kekuatan WEAKNESS/Kelemahan
Internal 1. 1.

Eksternal

15
OPPORTUNITY/Peluang STRENGTH - OPPORTUNITY WEAKNESS - OPPORTUNITY
2. 1.
THREAT/Ancaman STRENGTH - THREAT WEAKNESS - THREAT
1. 1.

16
9. Keuangan

STRENGTH/Kekuatan WEAKNESS/Kelemahan
Internal 2.

Eksternal

OPPORTUNITY/Peluang STRENGTH - OPPORTUNITY WEAKNESS - OPPORTUNITY


1. 1. 1.
THREAT/Ancaman STRENGTH - THREAT WEAKNESS - THREAT
1.

17
C. FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN (CRITICAL SUCCES
FACTORS)

18
Untuk dapat mencapai visi dan misi sebagaimana tersebut di atas, terdapat
beberapa faktor penentu keberhasilan, yaitu :

1. Organisasi dan Manajemen

 Menerapkan SISTEM MANANJEM MUTU ISO 9001:2015


 Adanya struktur organisasi yang efektif, efisien, dan produktif
 Birokrasi yang praktis, serta didukung oleh sistem informasi
manajemen yang handal.
 Kepemimpinan yang fleksibel dan demokratis.
 Adanya komitmen organisasi akan perlunya akuntabilitas kinerja.
 Adanya komunikasi dan pelaporan pengendalian hasil kinerja yang
efektif baik untuk tujuan internal maupun eksternal.
 Adanya data base management yang baik dan handal

2. Sumberdaya Manusia.

 Tersedianya sumber daya manusia yang profesional


 Tenaga Kependidikan yang berijazah D3, S1 dan S2
 Tenaga Kependidikan yang mempunyai kreatifitas dan inovasi
 Tenaga Kependidikan yang fleksibel dan demokratis dalam
menjalankan tugas
 Tenaga Kependidikan yang memiliki loyalitas dan kredibilitas yang
tinggi
 Tenaga Kependidikan yang integrative
 Adanya Penilaian Kinerja Guru, Pengembangan Kepropesian
Berkelanjutan
 Adanya analisis kondisi guru yang ada program peningkatan guru

3. Kegiatan Belajar Mangajar (KBM)

 Tersedianya kurikulum, rencana pemelajaran, dan pelaksanaan PBM


yang berbasis kompetensi (KBK), dan TEFA
 Adanya kurikulum yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dunia
kerja
 Adanya kurikulum yang mengacu pada pelaksanaan 4 pilar
pemelajaran (learning to know, learning to do, learning to be, dan
learning to life together)
 Adanya proses pemelajaran yang menggunakan pendekatan CBT dan
CBP
 Adanya lingkungan belajar yang kondusif
 Adanya wadah untuk mengembangkan minat dan bakat siswa
 Adanya admistrasi perencanaan yang baik, baik prota, prosem,
silabus, dan RPP serta sistem penilaian
 Pembelajaran menggunakan sistem IT, baik e-pembelajaran,
edmodo, google classroom, kejar.id dan yang lainnya
 Adanya pembelajaran bahas yang lainnya seperti, jepang, arab,
jerman dll

19
4. Kesiswaan

 Adanya peserta didik atau siswa yang memiliki kemampuan akademis


yang dipersyaratkan sebagai entry level sesuai bidang/program
keahlian.
 Adanya peserta didik atau siswa yang memenuhi persyaratan fisik
sesuai dengan yang ditentukan oleh masing-masing program keahlian
 Adanya peserta didik atau siswa yang memiliki minat dan bakat
sesuai dengan program keahlian.
 Adanya peserta didik atau siswa yang memiliki akhlaqul karimah
 Adanya pembiasaan baca alquran setiap tingkat secara terjadwal dan
usatad masuk sekolah
 Adanya kamis pramuka dan English day
 Adanya rabu nyunda dimana Bahasa yang dipakai adalah Bahasa
sunda untuk hari itu
 Adanya jumat cleaning day dan Gerakan literasi sekolah

5. Fasilitas

 Tersedianya sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan


program didik dan pengembangan unit produksi
 Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan
minat dan bakat peserta didik
 Tersedianya alat praktik yang memenuhi standar Du/Di untuk
mendukung proses belajar mengajar, minimal satu bengke satu
kompetensi keahlian
 Tersedianya media pemelajaran yang memenuhi standar

6. Lingkungan

 Adanya lingkungan sekolah yang asri, memperhatikan keharmonisan


komponen lingkungan (Abiotik, Biotik dan Kultural)
 Adanya lingkungan yang bersih, indah, aman dan nyaman
 Tidak ada polusi udara dan suara
 Lokasi sekolah stategis dari jangkauan transportasi

7. Hubungan kerja industri

 Adanya MOU dengan beberapa Du/Di yang berstandar nasional dan


internasional
 Adanya instansi relevan yang mendukung program sekolah
 Terlaksananya prakerin di beberapa Du/Di dan instansi terkait
 Adanya masyarakat (terutama DU/DI) yang selalu berperan serta
dalam pengembangan dan peningkatan kualitas tamatan.
 Adanya kelas industri di tiap kompetensi keahlian
 Tambahnya MOU dengan industry pasangan

8. Unit Produksi /TEFA

20
 Adanya jiwa kewirausahaan di kalangan warga sekolah
 Adanya jejaring kewirausahaan
 Adanya koperasi sekolah
 Adanya modal
 Adanya pengurus yang berdedikasi tinggi
 Adanya sitem manajemen
 Adanya TEFA di tiap kompetensi keahlian yang bekerja sama dengan
industri
 Adanya pemberdayaan sumber daya sekolah

9. Keuangan

 Adanya sistem manajemen keuangan yang accountable


 Adanya sistem IT yang mendukung keuangan
 Adanya perencanaan anggaran dan pembelanjaan sekolah yang tepat
dan akurat
 Adanya tertib pembayaran Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan
dari orangtua siswa.
 Adanya sistem keuangan yang terkontrol dengan baik secara 1 bulan
sekali

21
BAB IV
TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN

SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN


TUJUAN KETERANGAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
-

1.
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN
TUJUAN KETERANGAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM
1. -

2.
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN
TUJUAN KETERANGAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

-
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN
TUJUAN KETERANGAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

4. 1. -
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN
TUJUAN KETERANGAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

5. 1. 1. -
BAB V
PENGENDALIAN STRATEGIK

Pengendalian strategik (strategic control) dimaksudkan untuk memantau


keunggulan organisasi dalam (1) mencapai tujuan yang ditetapkan, (2)
memelihara motivasi tenaga kependidikan, serta (3) memfokuskan pada
penyelesaian bersama terhadap masalah-masalah penting dalam organisasi,
baik masa kini maupun masa depan.

Keberhasilan SMK diantaranya dapat dilihat dari adanya kepuasan pelanggan


internal dan eksternal, pengakuan masyarakat, maupun kemampuan SMK.

1. Kepuasan pelanggan internal, diantaranya diukur dari kinerja yang


diwujudkan dalam bentuk perasaan, kompetensi, profesionalisme, harapan
serta partisipasi dalam kegiatan sekolah
2. Kepuasan pelanggan eksternal, diantaranya diukur dari animo pembelian
produk (misalnya animo memasuki SMK ini dapat dilihat dari banyaknya
pendaftar dalam PSB, meningkatkan frekuensi kegiatan pelatihan atau
kursus dan lain-lain)
3. Pengakuan masyarakat, diantaranya diukur dari partisipasi, pengaruh dan
perlindungan lingkungan
4. Kemajuan institusi diantaranya diukur dari kesuksesan yang telah dicapai
dibandingkan dengan perencanaan kinerja dan akuntabilitas

Proses pengendalian strategik meliputi: Penetapan apa yang diukur,


membangun standar kinerja, mengukur kinerja aktual, membandingkan kinerja
aktual dengan standar, dan tindakan koreksi.

A. Aspek yang Diukur


dalam Pengukuran Kinerja

Aspek yang diukur dalam pengukuran kinerja SMK Negeri 1 KARAWANG,


meliputi :
1. Aspek finansial
2. Aspek kepuasan pelanggan
3. Aspek pelaksanaan kegiatan di SMK
4. Aspek kepuasan tenaga kependidikan
5. Aspek kepuasan komunitas dan stakeholders
6. Aspek waktu

B. Indikator Kinerja

Indikator kinerja pemberdayaan dan pengembangan SMK Negeri 1


KARAWANG meliputi:
1. Indikator masukan (inputs)
Indikator masukan (inputs) mengukur jumlah sumber daya yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan.
Indikator masukan ini mencakup Unit Usaha (UU) antara lain: dana,
SDM, informasi, kebijaksanaan/peraturan perundangan, peralatan,
bahan/ material dan sebagainya.

2. Indikator proses (Process)


Indikator proses menggambarkan perkembangan aktivitas yang terjadi
atau dilakukan selama pelaksanaan kegiatan berlangsung. Termasuk
dalam indikator proses ini antara lain: kepemimpinan, ketaatan pada
aturan, waktu, keterlibatan stakeholders, metode, koordinasi, dan
sebagainya.

3. Indikator keluaran (Outputs)


Indikator keluaran merupakan Unit Usaha (UU) di bidang tertentu yang
diharapkan dapat langsung dicapai dari suatu kegiatan. Usaha ini
dapat berupa Unit Usaha (UU) fisik maupun Unit Usaha (UU) non-fisik.
Termasuk dalam indikator keluaran (Outputs) antara lain: kualitas
produk (barang dan jasa), jumlah pelanggan yang dilayani (baik
perorangan maupun Unit Usaha organisasi), jumlah pendapatan yang
diperoleh dari produksi barang dan jasa, dan sebagainya.

4. Indikator hasil (Outcomes)


Indikator hasil (Outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan
fungsinya keluaran langsung (efek langsung) dari suatu kegiatan, dan
biasanya bersifat kualitatif. Termasuk dalam indikator hasil ini antara
lain: efektivitas kepemimpinan, kompetensi dan profesional SDM,
kreatifitas dan inovasi SDM, kualitas kompetensi kerja guru, kualitas
komponen di sekolah, kualitas tim, kualitas kerjasama, kenaikan
pendapatan institusi dan sebagainya

4. Indikator manfaat (Benefits)


Indikator manfaat (Benefits) menggambarkan manfaat yang diperoleh
dari indikator hasil dalam jangka menengah & jangka panjang.
Indikator ini menunjukkan hal-hal yang diharapkan dari suatu kegiatan
apabila keluaran dapat dilaksanakan dan berfungsi dengan optimal.
Termasuk dalam indikator ini antara lain: kompetensi SDM yang lebih
baik, SDM yang lebih profesional, kerja tim yang lebih solid dan
sebagainya.

5. Indikator dampak (impacts)


Indikator dampak (impacts) memperlihatkan pengaruh yang
ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan dalam
jangka menengah dan jangka panjang. Termasuk indikator ini antara
lain: kualitas proses pemelajaran yang lebih baik, dayasaing SDM yang
meningkat, kesejahteraan tenaga kependidikan yang meningkat, citra
sekolah yang meningkat, citra organisasi yang meningkat, dan
sebagainya.
C. Penetapan Standar Kinerja

Standar kinerja pemberdayaan dan pengembangan SMK Negeri 1


KARAWANG mencakup Unit Usaha (UU):

1. Kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku) yang


selalu disesuaikan dengan kemajuan iptek di dunia kerja/industri
2. Kreativitas dan inovasi
3. Produk (barang dan jasa) yang selalu mengacu pada mutu dan
keunggulan (berdaya saing tinggi)

D. Pengumpulan Data Kinerja

Melalui laporan, observasi, survei dan kuesioner dapat dikumpulkan data


kinerja sebagai berikut:

1. Kepuasan pelanggan
2. Kepuasan pegawai (karyawan)
3. Kreativitas dan inovasi
4. Kemajuan kinerja institusi
5. Pengakuan masyarakat

E. Penetapan Capaian Kinerja

Penetapan Capaian Kinerja dalam pemberdayaan dan pengembangan SMK


Negeri 1 KARAWANG dimaksudkan untuk mengetahui dan menilai capaian
indikator kinerja pelaksanaan kegiatan, program, dan kebijaksanaan.
Penetapan capaian kinerja ini untuk mengetahui antara lain sebagai
berikut:

1. Seberapa jauh pengaruh pimpinan unit kerja terhadap para guru dalam
mendorong aktualisasi diri.
2. Seberapa jauh orang-orang kunci mampu mengintegrasi-kan visi dan
misi ke dalam tujuan, sasaran, dan kegiatan
3. Seberapa jauh orang-orang kunci mampu memberikan motivasi kepada
tenaga kependidikan yang menjadi tanggung jawabnya
4. Seberapa besar ketepatan pengendalian, pengelolaan dan
pendayagunaan semua sumber
5. Seberapa jauh program dan mekanisme yang direncanakan dapat
dikembangkan, dilaksanakan, diperiksa ulang dan diperbaiki.

F. Evaluasi Kinerja

Evaluasi Kinerja Pemberdayaan dan Pengembangan SMK Negeri 1


KARAWANG, dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan kinerja aktual
dengan standar kinerja. Dalam evaluasi kinerja, yang dievaluasi adalah
kegiatan, program, dan kebijakan. Dari hasil evaluasi kinerja dimaksud,
kemudian disimpulkan dan selanjutnya dijadikan balikan bagi
perbaikan/peningkatan kinerja pada periode selanjutnya.
BAB VI
PENUTUP

Uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK) Negeri 1 KARAWANG memiliki potensi untuk dikembangkan. Dengan
demikian perlu sekali bantuan dan kerjasama dari semua pihak baik
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Semua Warga Sekolah, sehingga
tamatannya dapat bersaing di Era Global dan revolusi industri 4.0.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, SMK Negeri 1 KARAWANG


mengacu pada Rencana Strategi empat Tahun Sekolah. Sedangkan untuk
mencapai prestasi seperti yang dirumuskan dalam Rencana Strategi empat
Tahun Sekolah, SMK Negeri 1 KARAWANG secara terus menerus
mengembangkan seluruh sumberdaya SMK, terutama SDMnya untuk menuju
SMK yang unggul.

Dengan berpedoman pada Rencana Strategi empat Tahun Sekolah ini


diharapkan dapat diwujudkan SMK yang berbasis pelanggan dan bermutu, yang
dapat menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi.

SMKN 1 KARAWANG, 1 Juli 2019

Tim Penyusun

Anda mungkin juga menyukai