Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TWO-WORD VERBS (PHRASAL VERBS)


(KATA KERJA YANG TERDIRI DARI DUA KATA)

Pada bab I sudah dibahas mengenai fungsi imbuhan dalam pembentukan kata
turunan. Dengan bekal yang diberikan itu diharapkan Anda dapat meningkatkan
perbendaharaan kata Bahasa Inggris dengan cepat sehingga memungkinkan untuk
lebih mudah memahami isi bacaan. Namun demikian, hal itu belum cukup sebagai
upaya memahami bacaan ilmiah berbahasa Inggris. Selain menggunakan imbuhan,
baik awalan maupun akhiran, khusus untuk kata kerja masih ada yang perlu dipelajari
sehubungan dengan pembentukan kata, yaitu dengan menggunakan kata - kata yang
biasanya berfungsi sebagai kata depan dan kata keterangan. Penggunaan kata-kata itu
tidak lagi sebagai kata depan atau kata keterangan, akan tetapi sebagai bagian dari
kata kerja yang lazim disebut dengan two-word verb atau phrasal verb yakni kata
kerja yang terdiri dari dari dua kata. Kata yang pertamanya merupakan kata kata kerja
utama (main verb) sedangkan kata yang kedua terdiri dari kata yang biasanya
merupakan kata depan atau kata keterangan.
Kata kerja jenis ini sering dijumpai dalam tulisan ilmiah mengenai keteknikan,
sedangkan makna kata itu sering jauh berbeda dari makna kata kerja dasarnya karena
tidak merupakan penggabungan dari makna kedua kata tersebut. Walaupun ada
sebagian yang maknanya secara harfiah masih terkait, tetapi banyak diantaranya yang
tidak ada kaitan sama sekali dengan makna kata kerja yang merupakan asalnya. Oleh
karena itu, pembahasan yang lebih rinci untuk kata kerja yang terdiri dari dua kata ini
perlu diberikan dalam bab ini dengan tujuan agar mahasiswa mampu memperkirakan
makna kata kerja seperti itu berdasarkan konteksnya dalam kalimat ataupun teks yang
Anda baca.
Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, two word verb terdiri dari kata
yaitu kata kerja utama dan kata kedua yang biasanya merupakan kata depan atau kata
keterangan. Kata kerja utama seperti take, put, run, open, bring, dan sebagainya.
Ada yang menggunakan bermacam - macam partikel yang biasanya merupakan kata
depan seperti on, in, off, out, away, up, down, dan lain sebagainya. Namun satu hal
yang perlu diingat bahwa penulisannya tidak digabungkan seperti pemakaian imbuhan.
Sepintas saja di dalam bacaan tidak jelas mana kata yang berfungsi sebagai
kata depan dan mana kata yang merupakan bagian dari kata kerja yang terdiri dari dua
kata. Namun untuk dapat memahami isi bacaan, anda harus dapat membedakan antara
keduanya. Bagaimana caranya? Perhatikan contoh berikut ini:
a. He ran into the workshop
b. His car ran into a large car
Pada contoh a, kalimat itu terdiri dari subjek, verb (kata kerja) dan keterangan tempat.
He = subjek
Ran = kata kerja
Into the workshop = keterangan tempat
Pada contoh b, kalimat itu terdiri dari subjek, two word verb (kata kerja), dan objek
penderita.
His car = subjek
Ran into = kata kerja
A large car = objek penderita
Dengan demikian, pada contoh a, kata into berfungsi sebagai kata depan untuk
menjelaskan tempat, sedangkan pada contoh b, kata into merupakan partikel atau
bagian dari kata kerja yang terdiri dari dua kata yaitu ran into yang maknanya
‘menabrak’.
Untuk dapat menentukan apakah suatu kata kerja seperti itu yang ditemukan
dalam bacaan atau tidak, pengecekan dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
dengan kata tanya where yang menghendaki jawaban keterangan tempat, atau dengan
kata tanya what yang menghendaki jawaban pelengkap (objek) penderita. Untuk
kalimat dalam contoh diatas, misalnya dapat diajukan pertanyaan sebagai berikut:
a. Where did he run?
Jawabannya into the workshop
b. What did his car run into?
Jawabannya a large truck

Contoh lainnya dapat dilihat pada dua kalimat berikut,


a. He carried the baggage out of the room.
Dia membawa kopor keluar dari ruangan
b. He carried out the experiment in the laboratory.
Dia melakukan percobaan di laboratorium
Pada kalimat a, carried out pada kalimat tersebut bukanlah berfungsi sebagai
phrasal verb akan tetapi berfungsi sebagai verb yang memiliki arti membawa keluar.
Sedangkan kalimat b mengandung phrasal verb dimana carried out tidak bisa
diartikan secara terpisah.
Penulisan phrasa verb tidak selalu harus digabung seperti contoh - contoh
diatas. Akan tetapi juga ada penulisannya yang menghendaki kedua kata tersebut
harus ditulis secara terpisah yakni apabila objek penderita dinyatakan dengan
menggunakan kata ganti (it, them, you, him, her) atau frasa kata benda yang pendek
yang terdiri dari dua kata saja. Perhatikan contoh penulisan turn off yang harus
terpisah dalam contoh berikut ini.
a. Your television is very noisy. Please turn it off.
b. If you want to go to bed, turn the light off.

Latihan 1.
Beri tanda cek (√) pada kalimat yang berisi two-word verb pada tanda kurung yang
telah disediakan.
1. ① His car ran out of the fuel. ( )
② His car ran out of the tunnel. ( )
2. ① He put on his glasses whenever he wants to read. ( )
② He puts his glasses on the table. ( )
3. ① He put on his glasses whenever he wants to read. ( )
② He puts his glasses on the table. ( )
4. ① Put off your coat and stay awhile. ( )
② Never put off until tomorrow what you can do today. ( )

Latihan 2.
Perhatikan penggunaan kata yang dicetak tebal dalam kalimat di bawah ini.
Perkirakan makna masing - masing kalimat tersebut berdasarkan konteksnya.
1. The terminal voltage falls off as the load increases.
…………………………………………………….
2. The current in the conductor sets up a magnetic field.
……………………………………………………….
3. The fly-wheel gives up some of its stored kinetic energy.
……………………………………………………………
4. The fire in the engine sets off a series of explosions.
………………………………………………………
5. The sulphurated hydrogen gives off a peculiar smell.
……………………………………………………….
6. The motor is quickly run up to normal speed.
………………………………………………..
7. The aircraft will run out of the fuel in another hour.
……………………………………………………….
8. The rain water is run off by means of ditches at the side of the road.
……………………………………………………………………….
9. The stretch on the belt must be taken up or it will slip.
………………………………………………………..
10. He took over the management of the factory on his father’s death.
……………………………………………………………………..
11. The plane will take off at nine o’clock.
…………………………………………
12. The bus will stop to take on passengers.
…………………………………………
13. The supply to the motor is suddenly cut off.
………………………………………………
14. The insulation is cut back to expose the conductor.
………………………………………………………
15. The metal bar is cut down to the right size.
………………………………………………
16. Be sure to put the light out before you leave.
………………………………………………
17. They have to put up a lot tents.
…………………………………
18. The fire in the factory has put back our new production.
……………………………………………………………
19. He puts in an hour’s work on his new project.
…………………………………………………
Latihan 3.
A. Baca teks di bawah ini dan pahami isinya.

POWER PACK
1. Study the voltage output terminals on the terminal on the front panel of power pack.
From left to right, these are:
a. Fixed DC - voltage, 220 V.
b. Variable DC-voltage which can be varied with the large central knob. Range: 0 to
240 V.
c. 3-phase AC-voltage, which also can be varied with the large central knob from 3*
(0-240V). Note that the variable DC-voltage and the 3-phase voltage varied
simultaneously with the large knob. They can not, therefore, be set to different
values simultaneously.
d. Fixed 3-phase AC-voltage 230/133 V.
2. Connect the lead with plug suitable for 3-phase wall socket. Check that all switches on
the power pack are off.
3. Connect the Voltmeter to left-hand terminals, 220 V DC.
4. Turn on the main switch at the bottom of the front panel. A pilot lamp beside the main
switch will indicate power is available.
5. Turn on the fixed 220 V DC voltage switch. Read and make a note of the voltage.
Observe that deviations from 220 V may occur depending on main voltage variations,
etc.
6. Connect the voltmeter to the variable Dc-voltage terminals. Set the central knob to 100
and turn on the variable DC-voltage switch. The voltmeter still shows zero, as the
power pack contains an interlocking switch which is so connected that the knob must
first be turned down to zero to obtain the variable Dc-voltage.
7. Turn the knob to zero and then back to 100. Read and note the voltage. Turn off the
variable DC-voltage switch.
N.B. To get variable DC, the switch for fixed DC must also be on. This to avoid
connecting the rotor before the field voltage for electrical machines. This safety is valid
when switching off, i.e. if the fixed DC is turn off before the variable DC than both
will be “switched off”.
8. Connect the voltmeter to terminals R and S for variable AC-voltage. Turn on the
switch and make a note of the voltage when the knob is set to 100. Turn off the
variable AC-voltage switch.
9. Connect the voltmeter to terminal S and O for fixed voltage. Turn on the switch and
note the voltage. Turn off the fixed AC - voltage switch. Turn off the main switch.
10. Connect the voltmeter to terminal T and O for fixed voltage. Turn on the switch and
note the voltage. Turn off the fixed AC - voltage switch. Turn off the main switch.

B. Tulis True atau False untuk pernyataan berikut ini pada tanda kurung yang
telah disediakan.
1.There are three voltage output terminals on the front panel of the power pack.
( )
2.The variable DC-voltage ranges from 0 to 220 V. ( )
3.DC-voltage terminals are placed on the right hand side and the AC voltage
terminals on the left hand side. ( )
4.The voltmeter is connected to the fixed DC-voltage, 220 V. ( )
5.The main switch is at the bottom of the front panel. ( )
6.When the main switch is turned on, the pilot lamp will show the power is
available. ( )
7.After the voltmeter is connected to the variable DC terminals, we should also
turned on the fixed DC switch. ( )
8.To obtain the variable AC voltage, the voltmeter should be connected to R and
S. ( )
9.To obtain the fixed DC voltage, the voltmeter should be connected to S and O.
( )
10.After the switch is turned off, the main switch is also turned off. ( )

C. Tulis rangkuman isi teks di atas dalam Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai