Anda di halaman 1dari 10

Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol. 1 No.

1, Desember 2012

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN


INTERNAL PADA SIKLUS PEMBELIAN
STUDI KASUS PADA HOTEL JWM

Michelle Tandean Theodora Winda Mulia Agus Setyoadji


Program Studi Akuntansi Program Studi Akuntansi Departemen Pembelian
Universitas Pelita Harapan Unika Widya Mandala Hotel JWM
Surabaya, Indonesia Surabaya, Indonesia Surabaya, Indonesia

Abstrak—Pada era globalisasi seperti saat ini, informasi salah satu hal yang penting bagi perusahaan, maka sistem
merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan yang ada perlu dikelola dengan baik.
setiap jenis usaha. Informasi yang baik adalah informasi Setiap jenis usaha pasti memerlukan adanya
yang berkualitas, relevan, akurat dan tepat waktu sehingga sistem informasi yang baik, tidak terkecuali hotel. Hotel
dapat membantu dalam pengambilan keputusan merupakan salah satu jenis usaha yang memberikan jasa
perusahaan. Hotel merupakan salah satu jenis usaha yang layanan dalam bidang akomodasi atau pelayanan
memberikan jasa pelayanan di bidang akomodasi dan penginapan. Dalam melakukan usahanya, hotel memiliki
dalam melakukan aktivitasnya, hotel memiliki berbagai berbagai departemen yang terkait di dalamnya. Salah satu
departemen, salah satunya adalah departemen pembelian
departemen yang penting fungsinya dalam industri
yang mengatur segala pembelian untuk keperluan
operasional. Dalam melakukan kegiatan operasional
perhotelan merupakan departemen keuangan. Departemen
departemen pembelian tentu saja membutuhkan informasi
ini mengatur segala kondisi maupun kegiatan yang
yang menghubungkannya dengan departemen lain, dan berhubungan dengan keuangan dan pendanaan
karena pembelian merupakan proses pengeluaran sumber perusahaan. Departemen ini terbagi lagi ke dalam
daya perusahaan, maka diperlukan suatu sistem beberapa bagian, salah satunya adalah departemen
pengendalian internal untuk mencegah dan mendeteksi pembelian (purchasing) yang mengatur pemesanan
terjadinya kecurangan yang mungkin terjadi sehingga berbagai macam barang dan jasa yang diperlukan oleh
diharapkan nantinya perusahaan dapat bekerja secara hotel dalam melakukan kegiatan sehari- hari. Namun,
efektif dan efisien. Pengamatan ini dilakukan melalui proses dalam beberapa perusahaan, departemen pembelian dapat
magang di hotel JWM pada bagian pembelian. Dari hasil juga menjadi sebuah departemen independen yang berdiri
pengamatan, hotel JWM sebenarnya telah memiliki desain secara langsung dibawah presiden direktur atau General
sistem pengendalian internal yang baik hanya dalam Manager.
pelaksanaannya sistem ini tidak berjalan dengan efektif Departemen pembelian dalam melakukan
karena masih terdapat kesalahan prosedural dalam siklus operasionalnya tentu tidak lepas dari adanya sistem
pembeliannya. Melalui analisis ini diharapkan dapat informasi yang menghubungkan antara departemen ini
meningkatkan kinerja sistem pengendalian internal pada dengan departemen lainnya sehingga kegiatan operasional
perusahaan khususnya pada dapat berjalan dengan lancar. Hubungan ini tidak hanya
berlangsung dengan pihak internal perusahaan, namun
Kata kunci –Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian juga dengan pihak eksternal perusahaan, seperti pemasok.
Internal, Siklus Pembelian Proses pembelian merupakan proses keluarnya sumber
daya perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa dari
pemasok, dan karena melibatkan pengeluaran sumber
I. PENDAHULUAN daya perusahaan, maka perusahaan harus memberikan
Pada era globalisasi dan informasi seperti saat perhatian khusus sehingga tidak terjadi masalah seperti
ini, lingkungan bisnis mengalami perubahan dan pembengkakan biaya pembayaran, maupun kurangnya
persaingan yang sangat ketat. Untuk itu, perusahaan persediaan barang. Untuk itu, penting bagi perusahaan
untuk menyusun dan mengatur suatu sistem dan prosedur
dituntut untuk menjaga efektifitas dan efisiensinya
yang dapat menciptakan pengendalian internal yang baik
sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan terhadap sistem pembelian. Dengan adanya sistem
lancar. Oleh karena itu, informasi dan pengetahuan yang informasi yang baik diharapkan masalah yang ada dalam
baik sangatlah penting bagi sebuah perusahaan agar dapat proses pembelian dapat diatasi.
membantu dalam proses pengambilan keputusan. Pengendalian internal sebenarnya telah banyak
Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, dikemukakan, secara garis besar, pengendalian internal
akurat, relevan dan tepat waktu sehingga keputusan yang merupakan sebuah kontrol yang dilakukan oleh
tepat dapat diambil sesuai dengan kondisi dan perusahaan yang bertujuan untuk melindungi agar aset
permasalahan yang ada. Karena informasi merupakan perusahaan dan pengeluarannya berjalan dengan efektif
dan efisien. Sistem pengendalian internal yang baik dapat
26
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol. 1 No. 1, Desember 2012

membantu perusahaan untuk meminimalisir terjadinya Bagian pembelian merupakan bagian yang
kesalahan dan tindakan penyimpangan yang mungkin menyediakan kebutuhan seluruh hotel. Maka pekerjaan
terjadi dalam perusahaan. Hal ini nantinya diharapkan yang dilakukan meliputi prosedur proses order melalui
dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan sistem komputer, penggantian harga barang setiap dua
oleh perusahaan. Pengendalian internal terhadap proses minggu satu kali untuk bahan makanan yang tidak tahan
pembelian bertujuan untuk menilai apakah bagian ini lama dan satu bulan sekali untuk bahan makanan yang
sudah berjalan dengan efektif, berkaitan dengan pemilihan tahan lama. Selain itu, pekerjaan selama proses magang
penyedia dan pengiriman barang, juga apakah bagian ini juga meliputi pembuatan surat permintaan penawaran
efisien dari segi biaya dan harga yang diberikan oleh harga, pembuatan artikel baru untuk sistem dan
pemasok, karena inti dari pekerjaan yang dilakukan oleh mengelompokkannya ke dalam akun masing- masing
bagian pembelian adalah mendapatkan barang atau jasa departemen, bagaimana penyimpanan dokumen dan
dari pemasok dengan harga yang terjangkau dan perlakuannya untuk kategori pengeluaran modal.
pengiriman yang tepat pada waktunya. Melihat Hotel JWM merupakan hotel yang memberikan
permasalahan yang terjadi diatas, maka penulis mencoba fasilitas dan kemudahan bagi setiap trainee untuk
menganalisa sistem pengendalian internal terhadap proses mendapatkan pembelajaran tentang bagaimana bekerja di
pembelian pada hotel JWM, melalui proses magang. dalam hotel dan menyediakan suasana yang ramah serta
Penelitian ini hanya mengkaji aliran atau proses mendukung kegiatan pembelajaran.
pembelian dan sistem pengendalian internal yang
dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan permasalahan
yang telah diungkapkan, maka permasalahan yang III. HASIL DAN PEMBAHASAN
akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut: Hotel merupakan jenis perusahaan yang
1. Bagaimanakan proses pembelian yang telah berkaitan dengan pelayanan jasa, tidak hanya jasa
diterapkan oleh Hotel JWM Surabaya? penginapan, hotel juga menyediakan jasa lain, seperti
2. Apakah Hotel JWM Surabaya telah melakukan makanan, laundry, tempat kebugaran dan lain
sebagainya. Dalam penyediaan jasa tersebut, diperlukan
pengendalian internal terhadap sistem pembelian?
barang maupun jasa, untuk itu diperlukan adanya
3. Apakah sistem pengendalian internal yang dilakukan
departemen pembelian yang bertanggung jawab untuk
oleh perusahaan sudah efektif? menyediakan barang maupun jasa yang digunakan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana dalam kegiatan operasional perusahaan.
penerapan proses pembelian pada Hotel JWM dan
mengetahui apakah Hotel JWM telah melakukan Proses Pembelian
pengendalian internal terhadap sistem pembelian. Selain Sebagian besar proses pembelian dalam
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hotel JWM telah dilakukan secara
sistem pengendalian internal pada proses pembelian yang terkomputerisasi dengan menggunakan sistem
dilakukan oleh Hotel JWM sudah efektif bagi Micros-Fidelio Material Control. Sistem ini
perusahaan. merupakan sistem yang dimiliki oleh Marriott
Penelitian ini diharapkan dapat membantu International dan digunakan di seluruh jaringan
manajemen perusahaan dalam menilai dan mengevaluasi hotel Marriott di seluruh dunia. Terdapat dua
sistem pembelian dan pengendalian internalnya, juga kategori pembelian dalam hotel JWM, dengan
mendapatkan masukan jika terdapat permasalahan perlakuan yang berbeda dalam proses
terhadap sistem yang ada sehingga dapat digunakan pembeliannya:
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan a. Bahan Makanan (Food)
keputusan. Bahan makanan terbagi menjadi dua jenis,
Penelitian ini juga diharapkan dapat barang yang dapat tidak tahan lama dan dapat
memberikan sumbangan pengetahuan bagi ilmu ekonomi diperoleh dengan mudah di pasaran, seperti
khususnya akuntansi mengenai proses pembelian dan sayur mayur dan buah- buahan, barang jenis
sistem pengendaliannya dalam industri perhotelan ini biasanya dibeli setiap hari dan diletakkan di
sebagai bahan masukan yang dapat dipelajari dan area penerimaan barang. Selain itu, juga
dipahami. terdapat barang yang tahan lama namun susah
didapat di pasaran, seperti makanan beku dan
II. METODOLOGI PENELITIAN
bahan makanan kaleng, untuk barang jenis
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif ini biasanya disimpan di gudang (store). Untuk
dalam bentuk studi kasus. Objek dalam penelitian ini barang yang diambil di area penerimaan
adalah sistem pengendalian internal pada siklus pembelian barang secara langsung, proses pembeliannya
di Hotel JWM. Penelitian dilakukan melalui proses
meliputi, departemen yang terkait maupun
magang selama enam bulan di hotel JWM Surabaya
outlet yang membutuhkan barang ataupun jasa
dengan waktu kerja sembilan jam setiap harinya termasuk
di dalamnya waktu istirahat selama satu jam. Kegiatan memberikan permintaannya (Purchase
magang berlangsung selama lima hari, Senin hingga Requisition) melalui sistem yang kemudian
Jumat. Dalam proses magang, penulis ditempatkan di dikirim untuk proses penyeleksian pertama
bagian pembelian. yang dilakukan oleh bagian pembelian
(Purchasing). Bagian pembelian kemudian
27
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol. 1 No. 1, Desember 2012

mengecek daftar barang yang diminta dan Setelah proses otorisasi selesai permintaan
pemasok (Supplier) yang tersedia. Pada bagian pembelian berubah menjadi surat order pembelian
ini juga dilakukan penyeleksian harga dan (Purchase Order) yang kemudian diproses oleh
kualitas juga support yang diberikan oleh bagian pembelian untuk diberikan kepada
pemasok. Kemudian permintaan tersebut pemasok sebagai bagian dari proses pembelian.
dikembalikan untuk proses otorisasi. Sedangkan Ketika dalam proses pengotorisasian permintaan
untuk barang yang disimpan di dalam store, tersebut ditolak maka permintaan pembelian
departemen atau outlet yang membutuhkan tersebut akan kembali ke pengguna atau departemen
barang, harus membuat issue request yang masing- masing.
diberikan kepada store untuk digunakan Ketika pemasok kemudian mengirim
sebagai dasar pengambilan barang. Kemudian barang yang dipesan, maka barang tersebut akan
bagian store akan mengorder barang ke bagian diterima oleh bagian penerimaan (Receiving)
pembelian dengan cara yang sama seperti untuk pemeriksaan kualitas dan pengecekan
barang yang diambil secara langsung di area sesuai dengan surat pembelian. Barang yang
penerimaan. Untuk seluruh proses bahan telah diterima kemudian diserahkan ke
makanan, proses otorisasi berada di tangan departemen yang meminta atau disimpan dalam
kepala dapur (Executive Chef), atau gudang. Setelah itu, bagian penerimaan akan
asisten kepala dapur (Executive Sous Chef). memproses faktur ke dalam sistem untuk kemudian
b. Bahan Baku (Material) diberikan kepada bagian pembayaran (Account
Bahan baku ini merupakan bahan yang Payable).
digunakan untuk membantu kegiatan Proses pembayaran biasanya dilakukan
operasional. Contohnya, bagian housekeeping dengan sistem kredit atau selama 45 hari. Untuk
memerlukan barang seperti linen, alat pemasok tertentu, pembayaran yang dilakukan
pembersih, maupun alat- alat tulis untuk kamar dengan cara langsung, jika dalam jumlah kecil
tamu. Bagian engineering memerlukan lampu akan menggunakan kas kecil. Namun, untuk
maupun bahan- bahan untuk mengadakan jumlah besar yang harus dibayar langsung, bagian
perbaikan di seluruh area hotel. Proses pembelian akan membuatkan check request yang
pembelian bahan baku sama dengan proses akan diperiksa oleh bagian akuntansi untuk
pembelian bahan makanan, yang membedakan kemudian diproses pembayarannya.
hanya proses otorisasinya. Permintaan
pembelian yang telah diseleksi oleh bagian
pembelian akan dikembalikan melalui sistem ke
departemen masing- masing untuk proses
pengotorisasian sebagai berikut:
 Pembelian dibawah lima ratus ribu
sampai dengan lima ratus ribu, proses
otorisasi dilakukan oleh kepala departemen
masing- masing.
 Pembelian diatas lima ratus ribu sampai
dengan satu juta, proses otorisasi
dilakukan oleh Executive Comittee,
yaitu, komite yang terdiri dari direktur
dan asisten direktur dari departemen
masing- masing, dan General Manager.
 Pembelian diatas satu juta sampai dengan
lima juta, proses otorisasi dilakukan oleh
direktur keuangan.
 Pembelian diatas lima juta sampai Gambar 1. Diagram Alur Siklus Pembelian Hotel JWM
dengan sepuluh juta, proses otorisasi
dilakukan oleh General Manager.
 Pembelian diatas sepuluh juta harus Bagian pembelian selain melakukan order
memperoleh proses otorisasi oleh pemilik, barang, memiliki tugas lain yaitu membuat surat
pembelian semacam ini menggunakan penawaran. Untuk melakukan perbandingan harga,
formulir khusus yang harus ditanda pada umumnya, terdapat lebih dari satu pemasok untuk
tangani oleh pemilik, sebagai bukti setiap jenis barang yang sama. Terdapat dua
persetujuan. Pembelian untuk barang perlakuan berbeda yang terjadi dalam proses
dalam jumlah besar seperti ini biasanya penawaran bergantung pada jenis barangnya, yaitu :
merupakan barang aktiva tetap yang a. Bahan Makanan (Food)
dapat digunakan dalam jangka waktu Jenis barang ini, karena diperlukan setiap hari
lama. untuk kegiatan operasional perusahaan dan jenis
28
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol. 1 No. 1, Desember 2012

barangnya cenderung sama setiap waktu, dilakukan kepada pemasok baru yang ingin
penawaran harganya diperbaharui setiap dua minggu memasukkan barangnya, untuk pemasok lama yang
sekali untuk jenis barang seperti sayur mayur, akan mengganti data perusahaannya juga harus
buah- buahan, dan daging, karena harga bahan memberikan surat pernyataan tertulis kepada bagian
komoditas cenderung sensitif terhadap perubahan pembelian sehingga dapat dilakukan proses ke bagian
lingkungan dan ketersediaan barang tersebut di akuntansi untuk perubahan data.
pasaran. Sementara untuk barang dalam kaleng, Karena menggunakan sistem terkomputerisasi,
makanan beku dan makanan dalam kemasan, harga bagian pembelian juga bertugas untuk memperbaharui
diperbaharui setiap satu bulan sekali, karena harga atau membuat artikel (item) baru yang belum tersedia
barang ini cenderung lebih stabil dibandingkan di sistem ketika departemen tersebut membutuhkan.
barang komoditas. Pembuatan artikel ini harus melalui prosedur yaitu
Sistem penawaran yang berlaku adalah mengisi formulir pembuatan artikel baru yang ditanda
tender atau para pemasok memasukkan harga tangani oleh kepala departemen yang bersangkutan.
barang yang kemudian diberikan kepada Setelah itu, formulir tersebut diberikan ke bagian
direktur keuangan untuk mendapatkan persetujuan. pembelian untuk dibuatkan dan dimasukkan ke akun
Ketika harga telah disetujui, maka penawaran harga departemen tersebut sehingga mereka dapat mengorder
tersebut akan diinput ke dalam sistem yang barang. Ketika membuat artikel baru pengguna dapat
kemudian memilih harga mana yang paling murah. mencantumkan penawaran yang diberikan oleh
Namun, belum tentu harga murah menjadi jaminan pemasok.
bagi pemasok, karena bagian pembelian tidak Bagian pembelian juga melakukan survei pasar
hanya bergantung pada harga semata tetapi juga yang umumnya dilakukan setiap satu bulan satu kali.
memastikan kualitas dan pelayanan yang diberikan. Survei pasar ini dilakukan oleh bagian pembelian
b. Bahan Baku (Material) bersama dengan bagian Food and Beverage atau
Jenis barang ini kebanyakan adalah jenis barang bersama Chef. Terdapat dua jenis survei pasar yang
yang digunakan sebagai pelengkap kegiatan dilakukan oleh bagian pembelian, melakukan survei ke
operasional dan bukan merupakan order harian. tempat pemasok dan mengunjungi pasar tradisional
Barang dalam kelompok ini juga tidak sensitif atau toko swalayan. Survei ke tempat pemasok
terhadap harga, dalam artian perubahan harga dilakukan dengan tujuan melihat kualitas barang
yang terjadi tidak berlangsung dalam jangka waktu yang dikirim, termasuk di dalamnya kebersihan dan
yang cepat, sehingga penawaran harga dibuat kondisi tempat penyimpanannya, apakah sudah sesuai
dengan cara mendata barang yang dibutuhkan atau dengan standar kesehatan makanan atau tidak.
diminta kemudian meminta pemasok memberikan Melakukan survei ke pasar tradisional atau ke toko
harga mereka untuk barang tersebut. Ketika swalayan dilakukan dengan tujuan untuk melakukan
penawaran tersebut diberikan, bagian pembelian komparasi harga, apakah harga yang ditawarkan
akan memasukkan harga barang ke sistem yang oleh pemasok merupakan harga yang wajar. Ketika
kemudian akan kembali memilih barang mana yang harga yang diberikan pemasok terlalu tinggi, maka
memiliki harga lebih murah. bagian pembelian akan mengkontak pemasok untuk
Bagian pembelian juga tidak dapat terlepas penyesuaian harga.
dari hubungan dengan para pemasok. Terdapat berbagai
macam pemasok untuk setiap barang yang dipesan. Temuan Masalah
Sebagian besar pemasok yang ada merupakan Dalam setiap kegiatan tidak ada kata
perusahaan distributor resmi maupun perusahaan yang sempurna, begitu pula dengan sistem pembelian,
memproduksi barang tersebut. Hal ini dilakukan selain komplain atau masalah pasti akan terjadi. Masalah
untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif, yang terjadi meliputi barang yang diterima tidak sesuai
juga untuk mendapatkan persediaan juga kualitas dengan kualitas standar yang ada, maupun barang yang
barang yang lebih terjamin. rusak akibat kesalahan pada waktu pengiriman, seperti
Pada umumnya, bagian pembelian akan pecah maupun busuk dan lain sebagainya. Hal yang
mencari pemasok sesuai dengan barang yang dilakukan adalah bagian penerimaan segera
dibutuhkan, tapi tidak tertutup kemungkinan bagi menginformasikan hal ini kepada bagian pembelian
perusahaan lain yang ingin menjadi pemasok untuk yang kemudian mengontak pemasok untuk mengganti
menawarkan barang yang dimiliki kepada bagian barang tersebut. Hal ini berlaku ketika barang diterima
pembelian. Bagian pembelian umumnya meminta dan belum dilakukan posting atau pencatatan ke sistem.
contoh barang, terutama untuk bahan makanan yang Namun, ketika barang atau nota telah dicatat ke
kemudian diuji atau diseleksi oleh chef untuk diberi dalam sistem, maka harus dilakukan prosedur retur
persetujuan. Ketika contoh tersebut telah mendapatkan pembelian.
persetujuan, maka pemasok akan diminta untuk mengisi Untuk barang dibawah standar yang
data perusahaan dan melengkapinya dengan form khusus dikomplain oleh pengguna, bagian pembelian harus
yang diberikan oleh bagian pembelian. Data perusahaan memberikan peringatan kepada pemasok yang ada,
ini kemudian diperbaharui oleh bagian akuntansi ketika pemasok yang diminta untuk memperbaiki
sebelum secara resmi menjadi pemasok. Hal ini kualitas barang yang dikirim tidak memperlihatkan
29
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol. 1 No. 1, Desember 2012

tanda- tanda akan memperbaiki dan telah mendapat bagian pembelian akan mengalihkan pesanannya
peringatan sebanyak tiga kali, maka pemasok tersebut ke pemasok dalam kota yang dapat membantu
akan dihapus dari daftar pemasok hingga mereka dapat dengan konsekuensi harga lebih mahal.
memastikan kualitas barang yang dikirim sesuai f. Pelayanan yang diberikan
dengan standar yang diminta oleh pengguna. Beberapa Pelayanan yang diberikan merupakan hal yang perlu
masalah juga terjadi berkaitan dengan harga: diperhatikan selain masalah harga dan kualitas.
a. Kualitas Barang Ketika sebuah barang memiliki harga murah dan
Bagian pembelian umumnya menggunakan barang memiliki kualitas yang bagus tetapi pelayanan yang
atau pemasok yang memiliki harga murah, namun diberikan kurang baik, maka bagian pembelian
terkadang, masalah terjadi ketika barang dengan dapat mengalihkan permintaan ke pemasok lain
harga murah tidak memiliki kualitas sebaik meskipun harga yang diberikan lebih mahal.
yang diberikan oleh pemasok dengan harga Pelayanan yang diberikan termasuk di dalamnya
mahal. Bagian pembelian kemudian akan jadwal pengiriman barang dan kemudahan untuk
mengontak pemasok yang ada serta menghubungi ketika dibutuhkan juga tanggapan jika
memberitahukan standar kualitas yang diminta terdapat komplain dan perbaikan yang dilakukan.
dan mereka diminta untuk
memperbaikinya. Ketika pemasok yang diminta Analisis Sistem Pengendalian Internal
tidak dapat memperbaikinya, maka Sistem pengendalian internal telah diterapkan
perusahaan terpaksa menggunakan pemasok oleh hotel JWM terutama di bagian pembelian.
dengan harga barang lebih mahal. Menurut COSO, terdapat lima komponen pengendalian
b. Jadwal Pengiriman internal:
Beberapa pemasok memiliki jadwal pengiriman a. Lingkungan kontrol
tertentu. Sebagai contoh, pemasok selada yang Lingkungan kontrol mencakup tindakan, peraturan,
berada di Malang, mereka memiliki kualitas dan prosedur yang merefleksikan keseluruhan
barang yang bagus dan memiliki harga jauh perilaku manajemen, direktur, dan pemilik
lebih murah dibanding pemasok dalam kota. mengenai pentingnya pengendalian internal bagi
Namun, mereka hanya mengirim pada hari- hari perusahaan. Dalam hotel JWM, telah terdapat
tertentu, sehingga ketika pengguna membutuhkan lingkungan kontrol yang baik, karena terdapat
barang tersebut, bagian pembelian harus peraturan yang dibuat dan penerapan standar
mengalihkan pemesanan ke pemasok dalam kota operasional prosedur yang dibuat menyangkut
dengan konsekuensi harga yang diberikan lebih kegiatan pembelian. Standar operasional
mahal dibanding pemasok aslinya. selain merupakan salah satu kunci penting dalam
c. Jumlah Barang pelaksanaan kontrol, juga merupakan salah satu
Beberapa pemasok juga menentukan standar tindakan yang dilakukan perusahaan untuk
kuantitas untuk pengiriman barang. Hal ini mencegah terjadinya tindak kecurangan, sehingga
umumnya dikarenakan letak tempat pemasok yang penerapannya membuktikan bahwa manajemen
jauh sehingga pengiriman dengan kuantitas barang meyakini peranan pengendalian internal bagi
yang sedikit tentunya akan merugikan mereka. perusahaan. Selain itu, dalam perusahaan juga
Untuk hal seperti ini juga bagian pembelian telah terdapat struktur organisasi yang
akan mengalihkan pemesanan ke pemasok menunjukkan tingkatan level otorisasi dan
lain atau menambah kuantitas barang yang pemisahan tugas yang jelas.
diminta dengan persetujuan dari pengguna. b. Penentuan risiko
d. Rekomendasi Pengguna Penentuan resiko digunakan untuk menganalisis
Dalam beberapa barang, baik bahan makanan dan mengidentifikasi resiko yang relevan
maupun bahan baku terdapat pemilihan yang terhadap aktivitas pembelian. Dalam bagian
merujuk pada satu pemasok tanpa melihat harga pembelian, resiko yang mungkin terjadi adalah,
yang ditawarkan. Hal ini dilakukan atas barang yang dipesan tidak datang entah karena
rekomendasi dari pengguna. Umumnya hal ini barang tersebut kosong maupun pemasok tidak
dilakukan karena barang yang dikirim oleh menerima surat orderan. Selain itu, resiko yang
pemasok tersebut memiliki kualitas yang bagus mungkin terjadi adalah harga yang tertera dalam
dibandingkan dengan pemasok lainnya atau surat order berbeda dengan harga yang ditawarkan
pengguna merasa cocok dengan hasil yang oleh pemasok, sehingga perlu dilakukan surat
dikerjakan oleh pemasok. perubahan order pembelian (Revisi).
e. Permintaan Mendadak c. Aktivitas kontrol
Permintaan mendadak merupakan hal yang biasa Aktivitas kontrol merupakan inti dari sistem
dan sering terjadi di dalam dunia perhotelan. Hal ini pengendalian internal yang di dalamnya dibagi
dapat dikarenakan adanya acara mendadak atau menjadi lima komponen:
permintaan khusus. Untuk hal yang seperti ini,  Pembentukan Tanggung Jawab
contohnya pemasok selada, mereka tidak dapat Proses pembelian yang ada di hotel JWM
membantu karena letak mereka yang jauh, sehingga memiliki prosedur otorisasi yang baik. Karena
30
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol. 1 No. 1, Desember 2012

setiap pembelian yang terjadi harus melewati barang harus sesuai dengan surat order dari
proses otorisasi yang cukup ketat bagian pembelian.
berdasarkan jumlah transaksi yang dikeluarkan. d. Informasi dan Komunikasi
Prosedur otorisasi juga berguna sebagai Pentingnya informasi dan komunikasi juga disadari
penentuan biayamasing- masing oleh pihak manajemen hotel. Mereka menyadari
departemen, sehingga melalui otorisasi, kepala dengan ukuran perusahaan yang cukup besar,
departemen dapat mengetahui seberapa besar bahwa masing- masing manajemen tidak dapat
pembelanjaan mereka untuk kemudian disesuaikan secara langsung terlibat dalam semua
dengan anggaran yang diberikan. kegiatan operasional perusahaan. Sehingga
 Pemisahan Tugas perlu diadakannya briefing setiap harinya untuk
Dalam hotel JWM telah dilakukan mengetahui bagaimana pelaksanaan operasional
pemisahan antara bagian pembelian dan bagian perusahaan setiap hari, termasuk di dalamnya
penerimaan, gudang dan bagian akuntansi. Hal kendala maupun masalah yang dihadapi.
ini merupakan langkah utama yang paling Komunikasi juga dilakukan dengan berbagai
penting sebagai awal dari proses pengendalian departemen yang terkait dengan bagian
internal yang baik. Karena masing- masing pembelian, untuk membahas hal- hal yang menjadi
bagian memiliki tugas dan fungsi yang berbeda perhatian kedua belah pihak.
sehingga resiko terjadinya kecurangan e. Pengawasan
semakin bias diminimalkan. Di hotel JWM telah dilakukan adanya audit
 Prosedur Dokumentasi internal sebagai metode pengawasan terhadap
Prosedur dokumentasi telah dilakukan dengan aktivitas yang dilakukan. Audit ini biasanya
cukup baik dalam hotel ini, mengingat dilakukan satu kali dalam setahun, yang dilakukan
penggunaan sistem terkomputerisasi, sebagian oleh bagian audit internal perusahaan. Selama
besar dokumen berada di sistem komputer. kegiatan operasional, pengawasan dilakukan oleh
Namun, untuk dokumen seperti penawaran, manajer pembelian.
telah dikelompokkan sesuai dengan departemen Setelah pengamatan yang dilakukan dapat dikatakan
pengguna untuk barang baku. Sedangkan bahwa pengendalian internal yang dilakukan oleh hotel
untuk makanan dikelompokkan sesuai dengan JWM sebenarnya sudah cukup baik, mereka memiliki
periode penawaran harga, menurut tanggalnya. desain sistem yang baik termasuk di dalamnya proses
Dokumen yang terkait dalam proses pembelian pengotorisasian dan pembagian tugas yang sesuai
baik itu surat permintaan pembelian maupun dengan standar pengendalian internal yang baik, juga
surat order telah memiliki nomor. Proses penerapan standar operasional prosedur untuk
penomorannya disesuaikan dengan tahun dan meminimalkan terjadinya kesalahan dan kecurangan.
bulan berjalan serta nomor dokumen yang Standar operasional yang digunakan merupakan
berurutan. Prosedur dokumentasi juga mencakup standar yang digunakan oleh Marriott pusat, yang
pencatatan transaksi dan kejadian dengan layak kemudian disesuaikan dengan situasi dan kondisi di
dan tepat waktu. Surabaya sehingga disebut dengan standar operasional
 Pengendalian Fisik terhadap Aset dan Pencatatan secara lokal. Ketika terjadi perubahan yang diperlukan,
Pengendalian secara fisik juga telah diterapkan maka standar tersebut dengan pasti akan dirubah
dengan baik di dalam hotel JWM karena, sehingga tetap dapat digunakan sebagai panduan dalam
telah terdapat pembatasan terhadap sistem yang melakukan suatu aktivitas. Meskipun desain
dapat diakses oleh bagian tertentu. Seperti sistem pengendalian internal yang dimiliki telah
contohnya bagian pembelian tidak dapat cukup baik, namun dalam beberapa hal sistem tersebut
mengakses data yang berhubungan dengan tidak berjalan dengan efektif. Terdapat beberapa
bagian gudang dan bagian penerimaan, begitu masalah yang ditemukan dalam bagian pembelian
juga sebaliknya, selain itu, dalam setiap antara lain terjadinya pembelian secara langsung
komputer terdapat penggunaan password yang tanpa melalui bagian pembelian dan pembuatan
hanya dapat diakses oleh pengguna yang dokumen pembelian yang tidak tepat waktu.
menggunakan komputer tersebut dan password Adanya kecenderungan beberapa pengguna
tersebut harus diganti setiap satu bulan sekali melakukan pembelian secara langsung terhadap
untuk keamanan. pemasok dengan berbagai alasan, tanpa melalui
 Pengecekan Internal bagian pembelian. Alasan yang paling utama
Audit terhadap sistem pembelian dilakukan terjadinya hal ini adalah kebutuhan yang mendesak
setiap satu tahun sekali. Hal ini meliputi terhadap barang yang diorder sehingga ketika
pembelian yang disesuaikan dengan tender pengguna harus melewati serangkaian prosedur,
harga, yang berarti bagian pembelian harus mereka kesulitan. Karena prosedur pembelian
memilih pemasok dengan harga yang lebih harus melalui serangkaian otorisasi dan dalam
murah kecuali atas alasan tertentu seperti proses otorisasi tersebut, terkadang terdapat
kekosongan barang atau adanya komplain. Audit penundaan yang diakibatkan kepala departemen
sistem pembelian juga meliputi pengiriman yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat
31
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol. 1 No. 1, Desember 2012

dan lain sebagainya, sehingga proses ini tentunya yang lebih murah tidak memiliki kualitas yang
akan memakan waktu. baik. Hal ini tentu akan menjadi kerugian jika
Ada beberapa resiko yang terjadi ketika pengguna melakukan pembelian sendiri tanpa
pengguna melakukan pembelian secara langsung melalui bagian pembelian, karena mereka tidak
terhadap pemasok tanpa melalui bagian pembelian, mengetahui alasan dibalik pemilihan pemasok.
antara lain: Masalah lain yang terjadi adalah surat order
a. Harga yang Berbeda pembelian yang tidak tepat pada waktunya. Surat
Bagian pembelian adalah tempat dalam sebuah order pembelian yang tidak tepat pada
perusahaan yang menjembatani kebutuhan waktunya merupakan surat order yang baru dibuat
antara pengguna dengan pemasok. Bagian ketika barang yang diperlukan telah diterima
pembelian juga bertanggung jawab untuk terlebih dahulu. Masalah ini pada umumnya
mendatangkan barang dengan harga murah memiliki alasan yang sama dengan melakukan
namun dengan kualitas yang baik dan pembelian secara langsung dengan pemasok.
berhubungan dengan pemasok, dalam hal ini Namun, masalah ini memiliki resiko yang berbeda
berkaitan dengan harga yang diberikan. Ketika dan cenderung lebih besar, antara lain:
pengguna menyalahi aturan dengan a. Surat Order Palsu
melakukan pembelian secara langsung kepada Resiko dari pembuatan surat order yang tidak
pemasok, hal yang dapat terjadi adalah tepat waktu adalah adanya kemungkinan terjadi
perbedaan harga. Karena bagian kecurangan yang dilakukan oleh pihak yang
pembelian merupakan bagian yang tidak bertanggung jawab. Sebagai contoh,
secara langsung berhubungan dengan harga mungkin terjadi kerja sama antara pemasok
barang yang ditawarkan, maka departemen ini dan pengguna barang untuk menaikkan harga
mengetahui pemasok mana yang memberikan diatas standar bahkan penipuan untuk barang
harga yang murah dengan kualitas yang baik. yang tidak benar- benar ada tapi dilakukan
Pengguna yang melakukan pembelian secara pembuatan surat order beserta faktur penjualan.
langsung bisa saja mendapatkan harga yang Hal ini dapat terjadi karena barang sudah
berbeda dari yang ditawarkan kepada bagian digunakan atau dikirim dan tidak bisa dilihat
pembelian. Umumnya yang terjadi adalah secara fisik, karena tidak melalui bagian
mereka mendapatkan harga yang lebih penerimaan.
mahal, hal ini tentu akan merugikan b. Penundaan Pembayaran
mereka. Pengguna memang mengetahui Akibat yang paling utama dari masalah ini
beberapa pemasok barang, namun, tidak adalah penundaan pembayaran atau bahkan
semua pemasok memberikan harga yang tidak dibayar. Umumnya ketika hal ini
murah meskipun barang tersebut memang dilakukan, pengguna telah mendapatkan
tersedia. Mereka tidak mengetahui pemasok barang yang dibutuhkan dan membuat surat
mana yang dipilih oleh sistem maupun bagian order pembelian kemudian. Masalah
pembelian untuk memenuhi kebutuhan mereka. kemudian akan terjadi ketika pihak pemasok
b. Kualitas Barang Berbeda memberikan nota atau faktur sementara surat
Selain perbedaan harga yang terjadi, pengguna order belum dibuat. Pemasok akan melakukan
yang melakukan pembelian secara langsung penagihan untuk jasa maupun barang yang telah
juga bisa mendapatkan barang yang tidak dikirim namun karena tidak ada surat order
sesuai dengan kualitas yang diinginkan. pembelian maka bagian pembayaran tidak mau
Mungkin mereka mengetahui siapa pemasok melakukan pembayaran. Akibatnya, akan
dan harga yang ditawarkan, sehingga dengan terjadi penundaan pembayaran bahkan bisa
alasan keadaan mendesak, mereka melakukan terjadi, barang tersebut tidak dibayarkan
transaksi dengan pemasok sendiri karena harga karena salah satu prosedur kontrol adalah
lebih murah. Kemudian ketika barang yang barang tidak akan dibayar sebelum ada surat
diminta datang, ternyata barang tersebut order resmi dari bagian pembelian, untuk
memiliki standar kualitas yang berbeda. Hal ini menghindari penyalahgunaan dana perusahaan.
dapat dikarenakan para pengguna tidak c. Surat Order Pembelian Ditolak
mengetahui sejarah dibalik barang yang dibeli. Salah satu masalah lagi terjadi ketika surat pembelian
Bagian pembelian menerima komplain dari dibuat tidak tepat waktu adalah pada saat proses
pengguna yang bersangkutan, entah itu baik otorisasi. Proses pembelian yang ada di hotel JWM
maupun buruk. Hal ini digunakan oleh adalah permintaan pembelian harus melalui
bagian pembelian untuk melihat bagaimana
proses otorisasi sesuai dengan jumlah transaksi,
performa dari pemasok tersebut untuk
proses kedepannya. Ketika bagian sehingga ketika terjadi penundaan proses
pembelian menggunakan pemasok yang pembuatan order dan barang sudah diterima oleh
lain dengan harga yang lebih mahal pasti ada pengguna, ada kemungkinan dalam proses
alasan dibalik itu, bisa saja karena barang otorisasi, permintaan pembelian tersebut
32
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol. 1 No. 1, Desember 2012

ditolak oleh pelaksana otorisasi. Kepala bagian sebagai sebuah kontrol yang dilakukan oleh suatu
keuangan mungkin menolak permintaan tersebut perusahaan yang melibatkan seluruh jajaran dalam
karena harga yang ditawarkan terlalu tinggi perusahaan tersebut untuk melindungi aset
sementara hotel tidak terlalu membutuhkan. Hal ini perusahaan dan menjaga agar pengeluarannya dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. Terdapat lima
tentu akan membawa efek yang panjang dan
elemen pengendalian internal menurut COSO
merugikan bagian pembelian maupun pengguna. (Comitee of Sponsoring Organization of the
Bagian pembelian terkena masalah karena Treadway Commission) yaitu, lingkungan kontrol,
mendatangkan barang tanpa surat pembelian penentuan resiko, aktivitas kontrol, informasi dan
sementara pengguna harus mengganti biaya karena komunikasi juga pengawasan. Ketika hal ini telah
permintaan pembelian tersebut ditolak. diterapkan dalam perusahaan dengan baik, maka
d. Hilangnya Kepercayaan Pemasok dapat dikatakan pengendalian internal dalam perusahaan
Akibat yang paling ekstrim dari masalah surat tersebut berjalan dengan baik. Namun, meskipun sebuah
order yang tidak tepat waktu adalah hilangnya sistem dikatakan baik, penting bagi perusahaan untuk
kepercayaan pemasok. Hal ini merupakan akibat melakukan pengecekan secara periodik sistem
yang berkelanjutan dari dua resiko diatas. Karena tersebut guna mengetahui relevansi sistem tersebut
barang yang telah dengan kondisi perusahaan
dikerjakan secara aktual.
ditunda pembayarannya bahkan dapatterj
tersebut merupakan pemasok tunggal untuk Hotel JWM telah memiliki desain sistem
jenis barang tertentu. Selain merugikan pengendalian internal yang baik. Namun, dalam
departemen yang bersangkutan dan bagian pelaksanaannya, sistem ini dapat dikatakan kurang
pembelian, dampak yang lebih luas adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan adanya masalah yang
terganggunya operasional perusahaan karena terjadi seperti, pembelian yang dilakukan secara
barang yang dibutuhkan tidak dapat dibeli akibat langsung oleh departemen yang membutuhkan dengan
keterlambatan pembayaran dan pemasok tersebut cara mengontak pemasok tanpa melalui bagian
menolak mengirim barangnya kecuali dengan syarat pembelian, juga terdapat pembuatan surat order yang
pembayaran yang berbeda atau sama sekali tidak tidak tepat pada waktunya. Hal- hal yang bertentangan
mau menjalin kerja sama lagi. dengan prosedur ini tentu saja akan menimbulkan
Masalah yang timbul sebenarnya sederhana, hanya kerugian pada perusahaan. Tindakan yang dilakukan
masalah prosedur yang tidak dijalankan dengan efektif, bagian pembelian ketika terjadi hal seperti ini adalah
namun, jika hal ini terus berlanjut maka akan timbul menginformasikan kepada pengguna mengenai prosedur
kerugian pada perusahaan. Kerugian yang terjadi tidak pembelian dan meminta mereka untuk segera
hanya secara material tetapi juga potensi timbulnya memproses surat order untuk mengindari penundaan
kecurangan akibat prosedur yang tidak dijalankan. waktu pembayaran dan menjaga kepercayaan yang
Karena pengguna sudah mengetahui bahwa bisa diberikan oleh pemasok. Pada prakteknya, masalah
saja barang didatangkan tanpa melalui bagian seperti ini kelihatannya hanya masalah sepele,
pembelian dengan surat order tidak tepat waktu, namun memiliki dampak yang besar, dan menimbulkan
mereka telah menemukan celah untuk melakukan potensi terjadinya kecurangan, seperti surat order
kecurangan. Selain itu, akan timbul anggapan bahwa palsu yang dapat dilakukan karena dapat
tidak ada lagi hukum maupun aturan yang berlaku, dilakukannya pembuatan surat order yang tidak tepat
dalam hal ini prosedur, karena telah terjadi banyak waktu, oleh karena itu diperlukan pengendalian
pelanggaran sehingga pengguna cenderung untuk internal dan partisipasi dari seluruh manajemen,
mengabaikan prosedur yang ada. sehingga sistem yang dijalankan tidak sia- sia.
Prosedur sangat penting bagi sebuah perusahaan
untuk digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan Implikasi
suatu aktivitas agar aktivitas tersebut berjalan dengan Ketika sebuah sistem pengendalian internal
teratur dan sesuai dengan ketentuan yang ada. Ketika dijalankan dan dilakukan dalam operasional
sebuah prosedur tidak lagi diperhatikan atau diabaikan, perusahaan dengan baik maka hal ini diharapkan
maka seluruh aktivitas dalam perusahaan menjadi tidak dapat memberikan beberapa manfaat seperti:
terkontrol dimana semua orang dapat melakukan a. Pengurangan resiko terjadinya surat order palsu
pekerjaan sesuai dengan caranya masing- masing dan Masalah utama dan yang paling sering terjadi
perusahaan menjadi tidak terkontrol. Hal ini merupakan adalah pembuatan surat order yang tidak
masalah yang penting untuk diperhatikan dalam tepat pada waktunya. Hal ini harus menjadi
perusahaan dan perlu dicari solusi permasalahannya. perhatian utama, karena di sinilah letak
kemungkinan terjadinya kecurangan yang
paling besar. Potensi terjadinya surat order palsu
IV. KESIMPULAN hingga dampak terhadap kepercayaan pemasok
Kesimpulan tentu saja merupakan masalah yang cukup
Pengendalian internal merupakan sebuah hal besar apalagi jika pemasok tersebut
yang sebenarnya sudah lama dikemukakan. Secara merupakan pemasok tunggal. Dengan adanya
umum, pengendalian internal dapat diartikan sistem pengendalian internal yang baik,
33
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol. 1 No. 1, Desember 2012

perusahaan diharapkan dapat mengurangi dorongan bagi departemen maupun


hal ini, individu untuk karena
melakukan
sistempembelian sesuai
pengendalian internal didesa
tidak wajar dalam tahapan proses sebelumnya. dengan prosedur yang ada dan taat terhadap
b. Pengurangan resiko terjadinya perbedaan harga peraturan yang berlaku. Hal ini dapat dilakukan
yang meningkatkan kenaikan biaya perusahaan contohnya dengan cara pemberian penghargaan bagi
Karena adanya masalah pembelian secara departemen yang paling sedikit melakukan
langsung tanpa melalui bagian pembelian, kesalahan prosedur dan lain sebagainya.
timbul masalah perbedaan harga yang c. Komunikasi dengan pemasok
Selain pemberian pelatihan kepada pihak internal
kemungkinan dapat terjadi. Adanya sistem
perusahaan, perlu dilakukan komunikasi dari bagian
pengendalian internal diharapkan dapat
pembelian kepada para pemasok sehingga mereka
mengurangi terjadinya pembelian secara tidak akan menjalankan sebuah permintaan jika
langsung kepada pemasok, sehingga resiko tidak terdapat surat order secara resmi atau
terjadinya perbedaan harga dapat diminimalkan. pemberitahuan dari bagian pembelian. Komunikasi
c. Aktivitas dijalankan sesuai dengan prosedur ini dapat dilakukan melalui surat maupun media
Dengan adanya sistem pengendalian internal lainnya, sehingga dengan adanya komunikasi
dalam perusahaan, maka diharapkan yang jelas, diharapkan pembelian yang dilakukan
perusahaan dapat melakukan aktivitas secara langsung oleh pengguna yang
pembeliannya sesuai dengan prosedur yang bersangkutan kepada pemasok secara langsung dapat
telah ditentukan. Prosedur merupakan elemen dikurangi.
yang penting bagi kontrol perusahaan, d. Evaluasi prosedur dan peraturan
sehingga ketika sebuah prosedur dilakukan Situasi yang berubah juga harus diikuti dengan
dengan benar dan sesuai maka perubahan prosedur dan peraturan yang ada
kemungkinan terjadinya sehingga sistem yang berjalan tetap relevan
kecurangan dapat untuk
dikurangi,
dan efisien. pengambilan keputusan. perlu adanya evaluasi
terhadap prosedur yang ada dan peraturan seperti
Rekomendasi bagaimana prosedur untuk pemesanan mendadak
yang dilakukan ketika bagian pembelian tutup atau
Berdasarkan temuan masalah selama
alasan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari
penelitian berlangsung, hal yang perlu dilakukan oleh kecenderungan yang ada. Perubahan maupun
hotel JWM dalam rangka meningkatkan sistem pembaharuan terhadap prosedur harus dilakukan
pengendalian internal dalam bagian pembelian adalah: secara berkala sehingga potensi terjadinya
a. Mengadakan pelatihan pelanggaran dapat diminimalkan. Untuk itu, perlu
Kebanyakan kesalahan terlihat dari kurang adanya buku manual yang memuat seluruh
pahamnya beberapa individu mengenai bagaimana peraturan dan prosedur yang berlaku yang harus
sistem perusahaan menyangkut prosedur pembelian didistribusikan tehadap seluruh pengguna yang
dan penggunaan sistem yang ada. Dengan terlibat dalam proses pembelian, sehingga
banyaknya pengguna baru yang belum mendapat terdapat standar aturan yang jelas tentang
penjelasan dengan detail mengenai prosedur dan bagaimana proses suatu aktivitas berjalan.
sistemnya, maka sangat rawan terjadi kesalahan e. Kegiatan audit berkala
dalam sistem order. Sehingga terkadang mereka Kegiatan audit yang dilakukan secara berkala
menyalahi prosedur yang ada. Oleh karena itu, memungkinkan perusahaan untuk mendeteksi
perlu diadakannya pelatihan secara berkala terjadinya kecurangan dan pelanggaran dalam
mengenai sistem dan prosedur pembelian sehingga prosedur yang telah ada sehingga dapat
diharapkan dapat meminimalkan kesalahan yang dilakukan tindakan preventif untuk mencegah hal
terjadi. Pentingnya kemampuan dan pengetahuan tersebut terjadi kembali serta mengevaluasi relevansi
akan sangat membantu dalam meningkatkan sistem sistem terhadap perusahaan.
pengendalian internal yang baik bagi perusahaan. f. Mengadakan evaluasi pemasok
b. Pemberian sanksi Evaluasi terhadap pemasok perlu dilakukan
Setelah diberikannya pelatihan, perlu diterapkan
untuk melihat performa yang diberikan oleh
adanya sanksi bagi setiap pelanggaran yang
pemasok tersebut dan meminimalkan terjadinya
dilakukan, contohnya, ketika ada barang yang
datang tanpa surat order, maka orang atau kecurangan atau kerjasama antara pemasok dan
departemen yang mendatangkan barang tersebut pengguna. Pemasok hendaknya bersikap
harus bertanggung jawab untuk membayar barang independen dan harus dapat memenuhi permintaan,
tersebut sendiri, karena telah menyalahi prosedur jika tidak harus terdapat surat maupun bukti tertulis
yang berlaku. Dengan adanya saknsi diharapkan bahwa barang tersebut sedang kosong. Karena
masing- masing individu dan departemen hal tersebut dapat memicu terjadinya kesalahan
menyadari bahwa ada resiko yang terjadi ketika ia dalam pencatatan, untuk transaksi dicatat dua kali,
menyalahi suatu prosedur dan tidak akan mengulangi atau pengiriman lebih dari satu, karena ketika
kesalahan yang sama lagi. pemasok tidak dapat mengirim barangnya maka
Selain diberikannya sanksi juga terntunya ada barang tersebut dapat dialihkan ke pemasok lain.
imbalan bagi yang taat terhadap peraturan yang Evaluasi terhadap pemasok juga perlu dilakukan
ada, hal ini dapat dilakukan untuk memberikan
34
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol. 1 No. 1, Desember 2012

sehingga bagian pembelian benar- benar hanya Information Systems. Canada: South-Western
memilih pemasok yang dapat memenuhi standar Cengage Learning.
kualitas dan harga juga pengiriman yang tepat pada
waktunya. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan Hendarti, H., Husni, H. S., Udiono, T., & Anugrah, A.
melakukan perbandingan harga, laporan pengiriman (2010) Evaluasi Pengendalian Sistem Informasi
dan komplain. Penjualan. Makalah disajikan dalam Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010.
g. Pembuatan Surat Permintaan Persetujuan untuk Yogyakarta 19 Juni.
Order yang Tidak Tepat Waktu
Surat order yang dibuat tidak tepat waktu Heripracoyo, S. (2009). Analisis dan Perancangan Sistem
memang menimbulkan resiko terjadinya Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan
kecurangan dalam perusahaan, untuk itu, perlu Pada PT. Oliser Indonesia. Makalah disajikan
dilakukannya permintaan persetujuan atas dalam Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
pembuatan surat order yang tidak tepat waktu Informasi 2009. Yogyakarta 20 Juni.
tersebut kepada pemimpin departemen masing-
masing. Dengan adanya surat persetujuan dari Marriott Jr, J. W., & Brown, K. A. (1997). The Spirit to
pemimpin departemen, mereka dapat mengetahui Serve: Marriott’s Way. New York: Harper
bahwa sedang terjadi pelanggaran prosedur dan Collins Publishers, Inc.
dapat mencari solusi agar hal tersebut tidak dilakukan
secara terus- menerus. Mukhtar, A. M. (2002). Audit Sistem Informasi. Jakarta:
h. Evaluasi sistem Rineka Cipta.
Selain dilakukannya evaluasi terhadap
pemasok dan evaluasi terhadap prosedur dan Sajadi, H., Dastgir, M., & Nejad, H. H. (2008).
peraturan yang berlaku, perlu adanya evaluasi Evaluation of The Effectiveness of Accounting
sistem yang telah dijalankan. Karena hotel JWM Information Systems. International Journal of
merupakan hotel yang proses pembeliannya Information Science and Technology. Volume 6
menggunakan sistem terkomputerisasi, maka Number 2; 49-59.
diperlukan adanya evaluasi terhadap sistem
tersebut. hal ini dilakukan sehingga perusahaan Sawyer, L. B., Dittenhofer, M. A., & Scheiner, J. H.
dapat menilai hal apa yang menjadi kendala dalam (2003). Sawyer’s Internal Auditing: Audit
pelaksanaan sistem tersebut, apa yang dapat Internal Sawyer. Jakarta: Salemba Empat.
diperbaiki. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui efektivitas dan relevansi dari sistem Sedianingsih., & Harro, I. (2009). Pengendalian Biaya
tersebut, sehingga aktivitas yang dijalankan tetap untuk Hotel: Modul Perkuliahan D3. Surabaya:
sesuai dengan tujuan perusahaan dan memberikan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
kemudahan bagi penggunanya. Universitas Airlangga.

Septema, Annilia. Perancangan Sistem Informasi


REFERENSI
Akuntansi atas Siklus Pengeluaran pada Hotel
Belkaoui., & Riahi, A. (2006). Accounting Theory: Mutiara di Boyolali.
Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. (http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/mmsi/a
rticle/view/14843/14109 ), diakses pada 28
Djanegara, H. M. S. (2004). Evaluasi Pelaksanaan Audit Januari 2012.
dalam Meningkatkan Efektifitas Sistem
Informasi Persediaan barang Jadi: Studi Kasus Sulastiyono, Agus. (2006). Manajemen
Pada PT. Cahaya Furnindotama. Jurnal Ilmiah Penyelenggaraan Hotel: Seri Manajemen
Ranggagading. Volume 4 Nomor 2; 55-60. Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan
Akomodasi. Bandung: Alfabeta.
Elder, R. J., Beasley, M.S., & Arens, A. A. (2009).
Auditing and Assurance Services. Edisi Ketiga Weygandt, J. J., Kieso, D. E., & Kimmel, P. D. (2007).
Belas. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Accounting Principles: Pengantar Akuntansi
(Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.
Gelinas, U. J., & Dull, R. B. (2008). Accounting

35

Anda mungkin juga menyukai