Anda di halaman 1dari 2

CARA MENYIKAPI PUJIAN

Rasulullah saw mengajari kita do’a, saat kita mendapat pujian dan sanjungan dari orang lain:

ْ ‫ َو‬،‫اَللَّ ُه َّم الَ ُتَؤ اخ ِْذ ِنيْ ِب َما َيقُ ْولُ ْو َن‬
ُ ‫اغفِرْ لِيْ َما الَ َيعْ َلم ُْو َن َواجْ َع ْل ِنيْ َخيْرً ا ِممَّا َي‬
‫ظ ُّن ْو َن‬
“Ya Allah, janganlah Engkau hukum diriku karena apa yang mereka katakan, ampunilah aku terhadap
apa yang tidak mereka ketahui (tentang diriku), dan jadikanlah diriku lebih baik daripada apa yang
mereka kira.” H.R; Bukhari dalam kitab Al adabul mufrad.

Sedangkan dalam riwayat Baihaqi, disebutkan:

ُ ‫ت َأعْ َل ُم ِم ِّنى ِب َن ْفسِ ى َوَأ َنا َأعْ َل ُم ِب َن ْفسِ ى ِم ْن ُه ْم اللَّ ُه َّم اجْ َع ْلنِى َخيْرً ا ِممَّا َي‬
ْ ‫ظ ُّن ْو َن َو‬
َ‫اغفِرْ لِى َما ال‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم َأ ْن‬
‫َيعْ َلم ُْو َن َوالَ ُتَؤ اخ ِْذنِى ِب َما َيقُ ْولُ ْو َن‬
“Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui
keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari sangkaan
mereka, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui tentang diriku, dan janganlah Engkau
hukum diriku karena apa yang mereka katakan.”

kiat Nabi Saw. dalam menanggapi pujian adalah dengan berdoa:

‫اغفِرْ لِى َما الَ َيعْ َلم ُْو َن‬


ْ ‫َو‬
  “Dan ampunilah aku dari apa yang tidak mereka ketahui (dari diriku)”. (HR. Al-Bukhari)

Seharusnyalah , pujian itu membuat kita malu. Karena apa yang mereka katakan, sebenarnya tidak ada
pada diri kita. Pujian akan membimbing kita untuk berbohong pada dirin sendiri.  Dan yang perlu diingat
dalam proses dalam Puji-Memuji, bahwa:

1.    Kita dipuji, bukan karena kelebihan kita. Tapi semata-mata Allah menutup kekurangan (aib) kita.

2.    Allah menggerakan orang yg memuji kita, untuk menguji keikhlasan kita. Sampai seberapa jauh
tingkat keikhlasan kita dalam mengerjakan perkara ibadah ataupun urusan muamalah.

CARA MENYIKAPI HINAAN DAN CELAAN

bagaimana sebaiknya kita menyikapi hinaan orang lain?

Pertama, beristighfarlah dengan penuh keikhlasan. Dengan istighfar, Insya Allah akan meredakan
kemarahan yang sempat meluap, hingga hati pun akan terasa tenang.

Kedua, introspeksi diri sebelum beraksi. Jadikan perkataan pedas dari orang lain sebagai bahan
evaluasi.
Ketiga, jangan membalas hinaan orang lain dengan hinaan pula. Firman Allah dalam Al-Qur’an yang
kurang-lebih artinya; “Janganlah mencela karena bisa jadi yang dicela lebih baik dari yang
mencela.” (Q.S. Al-Hujaraat ayat 11).

Keempat, balas hinaan itu dengan do’a. Do’akanlah orang yang mengejek kita dengan kebaikan. Ada
sebuah Hadist yang menyebutkan bahwa ketika kita mendo’akan kebaikkan untuk orang lain,
maka pada saat itu pula para Malaikat akan mendo’akan kita dengan do’a yang sama. Bisa
jadi, doa-doa yang selama ini selalu kita panjatkan dan belum dikabulkan juga, tapi pada saat
itu doa-doa kita oleh Allah dikabulkan. Karena para Malaikat turut mendo’akan kita.

Kelima, bersabarlah atas hinaan dari orang lain yang dilontarkan kepada kita. Karena jika segala
sesuatu kita sikapi dengan sabar, niscaya semuanya akan berbuah menjadi sebuah
kenikmatan. Dan kita pun pasti mendapat pahala dari Allah. Wallahu’alam.

Anda mungkin juga menyukai