Anda di halaman 1dari 4

DIPUJI TAK TERBANG

DIHINA TAK TUMBANG


Oleh:
Daris Tamin

Pujian adalah ungkapan pengakuan, memastikan kekaguman terhadap kebaikan, keunggulan, dan
kemulian, baik secara verbal (bahasa lisan) maupun nonverbal (bahasa tubuh dan/atau ekspresi
wajah). Hinaan adalah cercaan atau nistaan untuk merendahkan atau memburukkan, baik secara
verbal ataupun nonverbal.

ْ‫ح‬ ‫حح‬ ‫ح‬ ْ‫ح‬ ‫ح‬


Pujian dalam bahasa Arab diterjemahkan dengan Sembilan kata, yaitu: ،‫ َحد‬،‫ ثناء‬،‫ ت حمن ِيحات‬،‫ تسبِيْح‬،‫َت َِّيات‬
‫ُح حح‬ ْ ُ ْ ُ َْ
‫ حم ْدح‬،‫املة‬
َ
‫ ُم‬،‫ شك حران‬،‫شكر‬. Sedangkan hinaan diterjemahkan dalam tiga kata, yaitu: ‫ َم َسبَّة‬،‫ شتِيْ َمة‬،‫تأ ِنيْب‬.
Adapun persamaan kata hinaan, yaitu celaan diterjemahkan
َْ dalam beberapa kata yang sebagian
َّ َ َ ََْ َْ َّ ْ
sama dengan hinaan, yaitu: ‫ مذمة‬،‫ لومة‬،‫ لوم‬،‫ ذم‬،‫تأ ِنيب‬.

Fitrah manusia ingin mendapat pujian dan bahagia karena dipuji. Sebaliknya, manusia tidak suka
dihina dan akan merana ketika dihinakan atau dicela. Pujian dan hinaan adalah dua hal yang
berlawanan. Keduanya hadir dalam interaksi sosial manusia āuntuk saling memberi makna.
Seseorang yang merasakan senangnya dipuji karena pernah merasakan sakitnya dihina. Begitu
juga sebaliknya. Demikianlah Allah memberlakukannya dalam kehidupan manusia agar manusia
mendapatkan makna dan memahami hakikat kedunya. Kedua dihadirkan oleh Allah tidak sia-sia.

Seseorang yang dalam waktu Panjang atau sejak masa kecil terus dimanja dengan pujian, boleh
jadi ia akan menjadi sosok yang anti hinaan dan menjadi orang yang narsis. Seseorang yang
kenyang dengan deraan penghinaan, apalagi sejak masa kecil, akan cenderung menjadi orang yang
rendah diri atau echoist.

Pujian dalam Konsep Islam


Islam mengajarkan bahwa pujian itu hanya milik Allah. Ayatnya sangat terang dan diletakkan di
awal Al-Quran. Ayat kedua di QS. Al-Fatihah:

‫ﱆﱇﱈﱉﱊ‬
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.

Kalimat Alhamdu Lillāh sendiri diulang sebanyak 23 kali dalam Al-Quran. Allah sendiri menyebut
dirinya dengan Al-Hamīd, Yang Maha Terpuji atau Yang Maha Berhak untuk Dipuji. Asma Allah
dengan lafazh Al-Hamīd diulang sebanyak 10 kali; dengan lafadz Hamīdun sebanyak 6 kali; dan
dengan lafazh Hamīdan sebanyak 1 kali. Adapun turunan dari lafazh Al-Hamdu ada 15 tempat.
Kewajiban hamba adalah memuji Allah, Tuhan Semesta alam.

Seorang muslim dilarang berlebihan memuji yang lain. Bahkan, dalam banyak riwayat, Rasulullah
, memberikan peringatan keras bagi orang-orang yang senang memuji orang lain. Walaupun
demikian, ada pula riwayat yang menyebutkan Nabi  memuji para shahabat. Hal ini
menunjukkan kompromi, bahwa boleh memuji tapi jangan berlebihan. Memuji dimaksudkan
untuk kemaslahatan bukan untuk menjerumuskan.

Hinaan dalam Konsep Islam


Hinaan dalah perilaku tercela. Seorang muslim dilarang menghina yang lain. Allah Ta’ala
melarang perilaku ini, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Hujurat [49]: 11:

1
‫ﲷﲸﲹﲺﲻﲼﲽﲾﲿﳀﳁﳂﳃﳄﳅﳆﳇ‬
‫ﳍ‬ ‫ﳌ‬ ‫ﳈﳉﳊﳋ‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula
sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih
baik.”

Rasulullah  berwasit kepada Abu Jurayy Jabir bin Sulaim ketika dirinya minta diberikan wasiat.

ً‫ّب أَ َحدا‬
ّ ّ ‫َل ت َ ُس‬
Sabdanya:

“Janganlah engkau menghina seorang pun.” (HR. Abu Daud, No. 4084).

Sikap Ketika Mendapat Pujian


Menerima pujian dari orang lain merupakan kewajaran. Boleh jadi, seseorang layak untuk dipuji
karena zahirnya memiliki kelebihan dan menunjukkan kemuliaan yang nyata dan otentik. Tidak
dibuat-buat; benar-benar original dan alamiah. Sikap norak adalah mencari celah untuk dipuji atau
memancing-mancing pujian orang, bahkan terang-terangan meminta untuk dipuji.

Ketika dipuji orang lain, kembalikanlah pujian itu kepada yang berhak mendapatkan pujian, yaitu
Allah Rabbul-‘Alamin. Jangan terbuai dengan pujian. Jangan terbang karena pujian, berdoalah:

‫ُ ح‬ ْ ْ‫اج حعل‬
ً ْ ‫ِن حخ‬
‫ْيا م َِّما حيظ ُّن ْون‬
‫ح َّ ُ َّ ح ُ ح ْ ْ ح ح ُ ْ ُ ْ ح ح ْ ْ ْ ح ح‬
ْ ‫ال حي ْعلح ُم ْو حن حو‬ ‫اللهم ال تؤاخِذ ِِن بِما يقولون واغ ِفر ِِل ما‬
ِ
“Ya Allah, janganlah Engkau menghukumku dengan apa-apa yang mereka ucapkan; ampunilah
aku atas apa-apa yang mereka tidak ketahui; jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka
sangka. (HR. Bukhari dina Kitab Al-Adabul-Mufrad).

Ketika dipuji, Abu Bakar 4 berdoa:

ْ ‫ْ ُ ْ َّ ُ َّ ْ ح ْ ح ْ ً َّ ح ُ ُّ ْ ح ح‬
ْ‫اغ ِفر‬ ْ‫ححح ح ْ ح ُ ح‬ ْ‫ح‬ ُ ‫ح َّ ُ َّ ح ْ ح ح ْ ح‬
‫اللهم أنت أعلم م ِِِن بِنف ِِس وأنا أعلم بِنف ِِس مِنهم اللهم اجعل ِِن خْيا مِما يظنون و‬
‫ح ح ح ْحُ ْ ح ح ح ُح ْ ح حُ ُْْ ح‬
‫ِِل ما ال يعلمون وال تؤاخِذ ِِن بِما يقولون‬
“Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih
mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih
baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui
dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul
Iman, 4: 228, No.4876).

ُ.‫اِل حوأح حخافُه‬


‫َّ ح ْ ُ َّ ح ح ح ح‬ ‫حح ْ ح‬ ‫ح ح ْ ح‬ ‫ح حح ح‬
Abdullah bin Umar merespon orang yang memujinya dengan ucapan:
‫ح‬ ْ ٌ ْ َّ ْ َّ ْ
‫ أرجو اّلل تع‬.ِ‫ ولك ِِِن عبد مِن عِبادِ اّلل‬,‫اس‬ ِ ‫ْي انل‬ ِ ‫اس وال اب ِن خ‬ ِ ‫ْي انل‬ِ ‫ما أنا ِِب‬
ُ ُ
‫ج ِل حح ََّّت ت ْهل ِك ْو ُه‬ َّ ‫ لح ْن تح حزالُوا ب‬,ِ‫اّلل‬
ُ ‫الر‬ َّ ‫ح‬
‫و‬
ِ

2
“Aku bukanlah orang terbaik dari manusia dan bukan pula putera manusia terbaik. Tetapi aku
hanyalah hamba Allah swt, yang mengharap kucuran rahmat-Nya dan takut kepada azab-Nya.
Demi Allah, tidaklah kalian terus menerus menyanjung seseorang sehingga kalian
membinasakannya.” (Hilyatul Aulia/I: 307; Sifatush Shafwah/I: 579).

Sikap Ketika Mendapat Hinaan


Ketika Rasulullah  memberikan wasiat kepada Abu Jurayy Jabir bin Sulaim, selain melarang
menghina orang lain, Rasulullah pun berwasiat tentang sikap ketika mendapat hinaan orang
lain. Sabda Rasulullah :

َ َ َ ُ َّ َ ََْ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ ٌ ُ ْ
ْ ّ ‫ال ُت َع‬
‫ّي ُه ِب َما تعل ُم ِفي ِه ف ِإن َما َو َبال ذلِك َعليْ ِه‬ ِ ‫َو ِإ ِن امرؤ شتمك وعّيك ِبما يعلم ِفيك ف‬
“Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui
ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada
padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.” (HR. Abu Daud, No. 4084 dan
Tirmidzi No. 2722(.

Sikap tidak membalas itu membutuhkan energi sabar. Apalagi jika objek penghinaan berkaitan
dengan urusan pribadi, butuh sabar yang lebih kuat. Pada proses bersabar tersebut, dibutuhkan
juga kewaspadaan dan terus menjaga ketakwaan di mana saja berada. Sangat tepat formula yang
Allah firmankan dalam QS. Ali Imran [3]: 200:

‫ياأيها اذلين آمنوا اصربوا وصابروا ورابطوا واتقوا اهلل لعلكم تفلحون‬
Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah, kuatkan kesabaran, berjaga-jagalah, dan jaga
ketakwaan agar kalian beruntung.

Berbeda jika hinaan itu datang terhadap Allah, Nabi, Al-Quran, dan syariat, maka sikapnya harus
berbeda. Tetap bersabar, memperkuat kesabaran, waspada, dan menjaga ketaqwaan, tetapi tidak
boleh hanya diam, harus menunjukkan pembelaan. Selemah-lemahnya pembelaan adalah
pengingkaran dengan hati, jika gerakan dan lisan belum memungkinkan dilakukan. Dalam kondisi
yang paling tidak mungkin menampakkan pembelaan sekali pun, hati dapat menggerakkan lisan
untuk berdoa. Mohonkanlah datangnya kehinaan dari Allah dan kehancuran bagi para penghina
Islam tersebut. Hal ini pernah Rasulullah  lakukan untuk Kisra Raja Persia yang merobek-robek
surat dakwah dari Nabi .

Hinaan umumnya dilakukan karena kebenciaan. Namun, adakalanya kebenciaan datang karena
ketidaktahuan. Adakalanya menghina karena didorong oleh rasa ingin tahu. Butuh kepekaan
kepada orang-orang seperti ini. Butuh kepekaan kepada orang-orang seperti ini. Berapa banyak
para shahabat yang masuk Islam berawal dari kebencian bercampur rasa ingin tahu tentang Islam,
akhirnya menjadi seorang muslim.

Membina Generasi Tak Terbang Dipuji dan Tak Tumbang Dihina


Masih ramai pemberitaan tentang bullying, terutama di sekolah-sekolah. Konon, tindakan
terkategori bullying kian hari kian meningkat. Pemerintah pun sudah turun tangan memberikan
proteksi dengan regulasi anti bullying dan tindak kekerasan di lingkungan pendidikan. Langkah
itu tentu disyukuri dan didukung.

3
Penting bagi setiap pendidik, baik di sekolah apalagi di rumah untuk melakukan pembinaan
dengan mengembangkan daya tahan bagi generasi masa depan dalam mengarungi kehidupan.
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh para orang tua:

1. Pemberi pemahaman bahwa sepanjang kehidupan, hal-hal yang tidak menyenangkan niscaya
akan selalu terjadi;
2. Motivator bagi anak untuk berani menghadapi segala tantangan dan kesulitan dalam arus
kehidupan;
3. Supporter bagi anak untuk setiap tindakan kebaikan;
4. Evaluator bagi anak untuk setiap tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan etika di
keluarga, sekolah, masyarakat, dan agama;
5. Teman dialog dan konsultan kehidupan;
6. Entrustor anak kepada Allah;
7. “Konselor” bagi anak untuk menavigasi anak mengembangkan survival and safety skill;
8. Terapis Qurani di rumah;
9. Mursyid yang mengajarkan doa ini setiap kali anak berangkat ke luar rumah:
‫ح ح ْ ح َّ ح ْ ُ ح َّ ح ْ ح َّ ح ْ ُ ح َّ ح ْ ح ْ ح ح ْ ُ ْ ح ح ح ْ ح ْ ح‬ ‫ح‬ َّ
َّ‫ج حه حل أ ْو ُُيْ حه حل لع‬‫ضل أو أضل أو أزِل أو أزل أو أظل ِم أو أظلم أو أ‬ ِ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ك‬ِ ‫ب‬ ‫وذ‬‫ع‬ُ ‫أ‬ ‫إِن‬
ِ
َّ
‫م‬ ُ
‫ه‬ ‫الل‬
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesesatan diriku atau disesatkan orang lain, dari
ketergelinciran diriku atau digelincirkan orang lain, dari menzholimi diriku atau dizholimi
orang lain, dari kebodohan diriku atau dibodohi orang lain

10. Amalkan dan ajarkan doa ini:

ْ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ ْ َ َ َ ُ َّ ُ ْ ْ َ ْ ْ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُّ َ َ ُّ َ َ
‫ْي‬
ٍ ‫كل ِِن ِإَل نف ِِس طرفة ع‬
ِ ‫ وأص ِلح ِِل شأ ِِن ُكه ول ت‬،‫يا َح يا قيوم ِبرْح ِتك أست ِغيث‬
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu),
dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan
kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).

Anda mungkin juga menyukai