Anda di halaman 1dari 13

Usus Besar &

Kelainan

Adi Ratna Jilan Sakina


Alia Azkiatul Lyra Adzhari
Humaira Anindya Metha Lorenza
Pengertian
Usus besar adalah organ pencernaan yang
mengelilingi seluruh rongga perut. Organ yang
disebut juga dengan kolon memanjang dari sekum,
kantung yang menghubungkan ileum (ujung usus
kecil) dengan kolon, sampai ke anus.
Usus besar dibagi menjadi
Sekum

Kolon

Rektum
Sekum adalah bagian yang berbatasan
langsung dengan ileum dari usus halus,
memiliki katup ileosekal dan sebagai
tempat sisa makanan masuk pertama kali.
Pada manusia sekum tereduksi dan
berfungsi sebagai penyerapan kembali air
dan garam. Bagian sekum yang mengalami
pemanjangan disebut sebagai apendiks
(Umbai cacing), organ vestigial ini
fungsinya masih belum jelas
Bila direntangkan, usus besar memiliki panjang sekitar 1,5
meter. Salurannya terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
kolon asenden: bagian awal yang akan dilewati oleh
sisa pencernaan dari usus kecil, terletak di sisi kanan
tubuh, memanjang dari sekum ke atas,
kolon transversum: kolon bagian atas, terletak
mendatar dan membentang dari sisi kanan ke sisi kiri
rongga perut,
kolon desenden: terletak di sisi kiri usus besar,
memanjang dari lengkungan di limpa ke bagian kolon
sigmoid, dan
kolon sigmoid: bagian terakhir kolon sebelum sisa
pencernaan masuk ke rektum, terletak di bawah kolon
desenden, berbentuk seperti huruf S.
Rektum adalah bagian paling akhir dari usus besar dan
sebagai tempat penyimpanan sementara feses sebelum
dieliminasi melalui anus. Pembukaan anus diatur oleh otot
sfingter internal dan eksternal anus.
Proses Pencernaan pada Usus
Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju
ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini
membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa
makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air
merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai
dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam.
Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di
dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus).
Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).
Kelainan /
Gangguan pada
Usus Besar
Diare
Diare adalah peningkatan frekuensi BAB
lebih dari 3 kali dalam sehari disertai
perubahan konsistensi menjadi lebih cair.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh
perubahan pola makan, infeksi rotavirus,
atau bakteri. Diare bisa berlangsung
selama beberapa hari hingga berminggu-
minggu.
Selain menyebabkan perubahan frekuensi
dan konsistensi BAB, diare juga bisa
mengakibatkan penderitanya mengalami
kram perut, demam, kembung, dan mual.
Sembelit
Konstipasi atau sembelit adalah perubahan
frekuensi BAB menjadi lebih jarang dan
disertai dengan kesulitan BAB.
gejala sembelit lainnya meliputi:
Feses keras.
Harus mengejan saat buang air besar.
Merasa ada penyumbatan di rektum,
sehingga tinja sulit dikeluarkan.
Merasa tidak tuntas setelah buang air
besar.Perlu bantuan untuk mengeluarkan
feses, misalnya menekan perut atau
menggunakan jari tangan untuk
mengeluarkan feses dari anus.
Wasir
Wasir (hemoroid) terjadi ketika pembuluh
darah vena yang terletak di luar atau di
dalam saluran anus (rektum) mengalami
pembengkakan. Penyakit ini bisa terjadi
pada siapa saja, namun sekitar 50%
penderitanya berusia di atas 50 tahun.
Wasir dapat menimbulkan nyeri dan gatal
pada anus, benjolan di anus, serta
keluarnya darah ketika BAB. Kadang wasir
juga bisa membuat penderitanya sulit
untuk duduk.
GERD
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit
asam lambung terjadi ketika asam lambung naik
menuju kerongkongan. Kondisi ini disebabkan oleh
melemahnya katup (sfingter) yang terletak di dalam
saluran kerongkongan bagian bawah.
Beberapa gejala penyakit asam lambung adalah:
Rasa perih dan sensasi seperti terbakar di dada, yang
bertambah parah setelah makan atau saat berbaring.
Rasa asam di belakang mulut.
Sakit saat menelan.
Adanya rasa mengganjal di kerongkongan.
Batuk tanpa dahak.
Radang tenggorok, jika asam lambung mengiritasi
tenggorokan.
Tukak Lambung
Tukak lambung
Tukak lambung adalah luka pada lapisan lambung dan
usus halus bagian atas. Pengikisan dan luka tersebut
umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter
pylori atau penggunaan obat pereda nyeri dalam
jangka panjang.
Gejala lain yang bisa muncul pada tukak lambung
adalah:
Rasa begah dan kembung
Mual dan muntah
Feses berwarna gelap
Perubahan nafsu makan
Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya.
jika asam lambung mengiritasi tenggorokan.

Anda mungkin juga menyukai