Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

TRAUMA DADA & PNEUMOTHORAK


DOSEN PENGAMPU : YUNI KURNIAWATY

DISUSUN OLEH
BERNADETA APRILIANI ANCIS (201701004)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ST. VINCENTIUS A PAULO


SURABAYA
2018
A. Konsep
Cedera dada merupakan penyebab utama kematian dari trauma. Biasanya berkaitan dengan
kecelakaan kendaraan bermotor, kejahatan kekerasan, dan terjatuh. Cedera dada dapat
memiliki rentang dari ringan, seperti fraktur iga sederhana, hingga berat dan fatal. Cedera
traumatis ke dada dapat melibatkan dinding dada dan struktur toraks yang meyertai, termasuk
paru-paru, jantung, pembuluh darah besar, dan esofagus. Cedera dada dan paru dapat berasal
dari beberapa mekanisme berbeda: trauma penetrasi, seperti luka tikam atau luka tembak;
trauma tumpul, seperti terjatuh, kecelakaan kendaraan bermotor, dampak pejalan kaki-
kendaraan, atau cedera tertabrak; atau cedera inhalasi, seperti inhalasi asap atau nyaris
tenggelam.

Pengkajian yang cepat dan bekelanjutan pada jalan napas, napas, dan sirkulasi (airway,
breathing, circulation, atau ABC) Penting pada cedera dada atau paru. Trauma dada dapat
mengganggu setiap atau semua fungsi tersebut. Cedera dada dapat mengancam jiwa termasuk
obstruksi jalan napas, tension pneumothorax, pneumotoraks terbuka, hemotoraks masif, dan
dada gail dengan kontusio paru.

B. Pengkajian dan Penatalaksanaan Segera

Pemeriksaan Fisik termasuk inspeksi jalan napas, toraks, vena leher, pernapasan, tanda-
tanda vital, dan warna kulit untuk tanda-tanda syok. Toraks dipalpasi terhadap nyeri tekan,
krepitus, dan posisi trakea. Bunyi napas dan bunyi jantung diauskultasi.

Pemeriksaan diagnosis awal termasuk rontgen dada, HSD, pemeriksaan pembekuan,


golongan dan cocok silang, urinalisis, elektrolit dan osmolalitas, saturasi oksigen, gas darah
arteri, dan EKG. CT scan juga dapat dilakukan.

C. Pengertian Pneumotorax

Pneumotorax adalah adanya keluar udara dalam rongga pleura, biasanya pneumothorax
hanya temukan unilateral, hanya pada blas-injury yang hebat dapat ditemukan pneumotorox
bilateral (Halim Danusantoso, 2000).
D. Klasifikasi dan Etiologi

Berdasarkan penyebabnya pneumotoraks dapat dibagi atas :

 Pneumotorax Traumatik

Pneumotorax Traumatik yaitu pneumothorax yang terjadi akibat penetrasi kedalam rongga
pleura karena luka tembus, luka tusuk, luka tembak atau tusukan jarum.

Pneumothorax traumatik erjadi dibagi 2 jenis yaitu :

1. Pneumothorax traumatik bukan latrogenik

Pneumothorax traumatik bukan latrogenik adalah penumotor yang terjadi karena jejas
kecelakaan. misalnya: jejas dada terbuka/tertutup, barotrauma.

2. Pneumothorax traumatik latogenik

Pneumothoraks yang terjadi akibat tindakan tenaga medis.

 Pneumothorax traumatik latogenik aksidrntal

Pneumothorax yang terjadi pada tindakan medis karena kesalahan/komplikasi tindakan


tersebut, misalnya: pada tindakan biopsi pleural, biopsi transbronkial, biopsi/aspirasi paru
perkutaneus, barotrauma.

 Pneumothoraks traumatik latogenik artifisial (deciberate)

Pneumothorax yang sengaja dikerjakan dengan cara mengisi udara ke dalam pleura melalui
jarum dengan suatu alat Maxuell box biasanya untuk terapi tuberculosis (sebelum era
antibiotik)

Anda mungkin juga menyukai