Anda di halaman 1dari 126

PRES IDEN

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN II
UNDANG.UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2022
TENTANG
IBU KOTA NEGARA

RENCANA INDUK IKN

SK No 116568A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

l-murmtilFri

DAFTAR ISr................ I
DAFTAR GAMBAR...... 4
DAFTAR TABEL.....,..,. 5
BAB I PENDAHULUAN............... 6
A. LATAR BELAKANG... 6
B, TUJUAN DAN SASARAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK IKN..... 7
C, RUANG LINGKUP...... 8
C.l Ruang Lingkup Wilayah 9
C I 1 9
C I 2 Kawasan IKN (KIKN) 10
c 1 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) .................. l1
C.2 Ruang Lingkup Substansi t2
BAB II VISI, TUJUAN, DAN PRINSIP DASAR IBU KOTA NEGARA.,.........,.,... t3
A. VISI DANTUJUAN l3
A. I Landasan Pembangunan IKN............ 13
A.2 Visi dan T\rjuan Pembangunan IKN .............. t4
B. PRINSIP INDIKATOR KINERJA UTAMA IKN............... 15
B.1 Kerangka KPI IKN...... 16
8.2 Prinsip KPI IKN......... 16
B.3 Target KPI IKN......... t7
BAB III PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN IBU KOTA NEGARA 25
A. PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KAWASAN,..,,..,.,.................. 25
A. 1 Kota Hutan (Forest Citgl ........... 25
A.2 Kota Spons (Sponge Cit91 ........... 28
A.3 Kota Cerdas (Smart Citgl... 31
B. PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN EKONOMI................... 31

SK No l16603A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-2-
C. PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN SOSIAL DAN SUMBER
DAYA MANUSI4................. 36
C.1 Prinsip Dasar Pembangunan Sosial 36
C.2 Prinsip Dasar Pembangunan Sumber Daya Manusia........... 40
C.2. I Kesehatan .... ... ... ... ..
. 40
C.2.2 Pendidikan .............. 42
C.2.3 Ketenagakerjaan....... 44
D. PRINSIP DASAR PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN
PERTANAHAN 46
D.1 Prinsip Dasar Penyediaan Tanah 46
D.2 Prinsip Dasar Pengelolaan Pertanahan ................ 48
E. PRINSIP DASAR PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP 49
F. PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 50
F.1 Pembangunan Penrmahan dan Permukiman. 50
F.2 Infrastruktur Persampahan............ 53
F.3 Infrastruktur Pengelolaan Air Limbah......... 53
F.4 Infrastruktur Air. .. ... .. . 54
F.5 Pengembangan Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial............ 55
F.6 Mobilitas dan Konektivitas . ... ... ... ... . 58
F.6.1 Kota yang Terhubung ... 59
F.6.2 Kota yang Kompak dan Mudah Dikembangkan ........ 62
F.6.3 Kota yang Berkelanjutan dan Mudah Diakses .......... 65
F.6.4 Kota yang Aktif dan Ramah Pejalan Kaki.................. 68
F.6.5 Kota yang Efisien, Aman, dan Resilien........ 70
F.6.6 Kota yang Siap Menghadapi Masa Depan ................. 75
F.7 Infrastruktur Energi... 76
F.8 Infrastruktur Teknologi, Informasi, dan Komunikasi............ 78
G. PRINSIP DASAR PEMINDAHAN SERTA PENYELENGGARAAN
PUSAT PEMERINTAHAN .......,..,...., 80

SK No 116604A
PRESIDEN
REPI.JBLIK INDONESIA

-3
G. 1 Pemindahan IKN dan Momentum Penerapan Smad
Gouemance di IKN ... ... ... .. . ..... . ... 80
G.2 Asesmen Pemindahan Kementerian/Lembaga dan
Aparatur Sipil Negara ke IKN . ... ... ... ... ... ... ... ... . 82
G.3 Kerangka Perencanaan Tahapan Pemindahan Aparatur
Sipil Negara dan Unit Organisasi Kementerian/Lembaga
ke IKN ..................83
G.4 Koridor Asesmen Unit Organisasi KementerianlLembaga
yang Dipindahkan ke IKN............... ................83
G.5 Koridor Asesmen Aparatur Sipil Negara yang Dipindahkan
ke IKN ..................84
H. PRINSIP DASAR PEMINDAHAN PERWAKILAN NEGARA ASING/
ORGANISASI INTERNASIONAL KE IKN ..................84
I. PRINSIP DASAR PERTAHANAN DAN KEAMANAN IBU KOTA
NEGARA....... ...............86
I.1 Sistem Keamanan IKN............... .....................88
I.2 Tata Ruang Pertahanan IKN .............. .............98
BAB IV RENCANA PENAHAPAN PEMBANGUNAN DAN SKEMA
PENDANAAN IBU KOTA NEGARA....... ........................99
A. Penahapan Pembangunan IKN............ ...................99
A.1 Tahap 1: Rencana Pembangunan IKN tahun 2022-2024....116
A.2 Tahap 2: Rencana Pembangunan IKN tahun 2025-2029 ....116
A.3 Tahap 3: Rencana Pembangunan IKN tahun 2030-2034.... I 18
A.4 Tahap 4: Rencana Pembangunan IKN tahun 2035-2039....1L9
A.5 Tahap 5: Rencana Pembangunan IKN tahun 2040-2045....12L
B. Skema Pendanaan IKN .............. .....123

SK No I16605 A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA

-4-

Gambar 1-1 Peta Wilayah IKN dan Batas Kabupaten Eksisting...................8


Gambar t-2 Peta Cakupan Wilayah IKN............... ................10
Gambar 1-3 Peta Batas Administrasi Eksisting Kawasan IKN. ... . ... ... . .. ... ... 1 1
Gambar 2-l Visi Ibu Kota Negara.. .................. 15
Gambar 2-2 Tema Berdasarkan Prinsip KPI IKN .................. 16
Gambar 2-3 Ringkasan Target KPL................. L7
Gambar 3-1 Tujuan Sponge City di KIKN ........29
Gambar 3-2 Realisasi Yisi SuperLrub Ekonomi Melalui Enam Klaster
Ekonomi dan Dua Klaster Pemampu (enablefl ....................... 34
Gambar 3-3 Tujuan dan Keluaran Utama Strategi Sosial .. ...... ... ... .......... .. 36
Gambar 3-4 Frameuork Kota Sehat di IKN........... ................42
Gambar 3-5 Ketentuan Peraturan Perundangan untuk Pengadaan
Tanah.......... ..........47
Gambar 3-6 Subjek yang Berhak Mendapat Ganti Rugi .......47
Gambar 3-7 Objek Pengadaan Tanah.... ..........48
Gambar 3-8 Prinsip Pembangunan Berorientasi Transit untuk IKN........... 63
Gambar 3-9 Kerangka Penerapan Smart Gouernance................................. 8 I
Gambar 3- 10 Asesmen Skenario Kementerian/Lembaga .......82
Gambar 3-11 Kerangka Perencanaan Tahapan Pemindahan
Kementerian / Lembaga dan ASN ke IKN................................. 83
Gambar 3-12 Konsep Smart Seanitg IKN.............. .................89
Gambar 4-1 Peta Pembagian Wilayah.... ........ 100

SK No 116606A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-5-

Tabel 2-1 Target KPI IKN Berdasarkan Kawasan .................. 18


Tabel 3-1 Spesifikasi Rumah Dinas bagi Pejabat Negara, ASN, TNI,
dan Polri ...... ..............52
Tabel 3-2 Realokasi IKN Baru Bagi PNA dan OI ...................86
Tabel 4-1 Rencana Penahapan Pemindahan dan Pembangunan IKN....... 1 02

SK No l16607A
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA

-6
I:TTili
lllsl\rit[fllII|IlllN

A. LIITAR BELAKANG

Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar


perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara
berpenghasilan tinggi pada tahun 2045. Sasaran itu dibangun di atas empat
pilar utama Visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan
nasiona-l dan tata kelola pemerintahan. Pemindahan Ibu Kota Negara dilakukan
sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia
2045, yatlu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui
akselerasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia.

Ibu Kota Negara Nusantara yang selanjutnya disebut IKN mempunyai fungsi
sentra-l dan menjadi simbol suatu negara untuk menunjukkan jati diri bangsa
dan negara. Oleh karena itu, pemindahan dan pengembangan ibu kota yang
baru perlu didasarkan pada perkembangan prinsip pembangunan kota yang
matang serta kebutuhan dan visi jangka panjang suatu bangsa. Paradigma
perencanaan dan prinsip pengembangan IKN disusun menjadi pertimbangan
penting dalam pengembangan di lokasi yang baru.

Studi kelayakan teknis untuk penentuan lokasi IKN yang dilakukan pada tahun
2Ol8-2O19 menjadi dasar pemilihan lokasi IKN yang baru. Pemindahan IKN ke
Kalimantan didasarkan pada beberapa pertimbangan keunggulan wilayah.
Pertama, dari sisi lokasi, letaknya sangat strategis karena berada di tengah-
tengah wilayah Indonesia yang dilewati alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) II
di Selat Makassar yang juga berperan sebagai jalur laut utama nasional dan
regional. Kedua, lokasi IKN memiliki infrastruktur yang relatif lengkap, yaitu
bandara, pelabuhan, dan jalan tol yang baik serta ketersediaan infrastruktur
lain, seperti jaringan energi dan air minum yang memadai,. Ketiga, lokasi IKN
berdekatan dengan dua kota pendukung yang sudah berkembang, yaitu Kota
Balikpapan dan Kota Samarinda. Keempat, ketersediaan lahan yang dikuasai
pemerintah sangat memadai untuk pengembangan lKN. Kelima, minim risiko
bencana alam. Pemindahan IKN ke Kalimantan sejalan dengan visi tentang
lahirnya sebuah 'pusat gravitasi' ekonomi baru di tengah Nusantara. Selain itu,
perencanaan IKN juga disusun berdasarkan rekomendasi dari hasil Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rapid Asses sment yang disusun
Kementerian . . .

SK No 116608 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA

-7 -

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2019, dan


diperdalam pada kajian KLHS Masterplan IKN yang disusun Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional tahun 2020.
Lokasi yang dipilih direncanakan dapat memberikan kesempatan luas bagi
daerah di luar Jawa untuk berkembang dan berkontribusi pada pemerataan
pembangunan. IKN yang akan dibangun adalah IKN yang merepresentasikan:
a. identitas nasional: pusat kegiatan yang menjadi manifestasi dari identitas,
karakter sosial, persatuan, dan kebesaran sebuah bangsa. Dengan kata lain,
IKN direncanakan dapat merefleksikan keunikan dan keberagaman bangsa
Indonesia;
b. kota yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan: kota yang mengelola sumber
dayanya secara efisien, serta memberikan layanan yang efektif. Hal ini
dicapai melalui efisiensi penggunaarl air dan sumber daya energi,
pengolahan limbah, moda transportasi terpadu, lingkungan yang sehat,
serta sinergi antara lingkungan alami dan buatan;
c. kota yang modern dengan standar internasional: progresif, inovatif, dan
kompetitif dari segi teknologi, arsitektur, perencanaan kota, dan isu-isu
sosial, serta dilengkapi dengan infrastruktur kelas dunia, dan terhubung
dengan berbagai pusat kota lainnya di level global;
d. tata kelola yang efektif dan efisien: relokasi lembaga pemerintahan pusat
dengan cara kerja baru dapat meningkatkan kapasitas dan potensi aparatur
sipil negara; dan
e. pemerataan ekonomi di Kawasan Timur dengan mengembangkan industri
bersih dan berteknologi tinggi, serta mendorong sektor ekonomi yang
berdaya saing global.

Pembangunan dan pengembangan IKN direncanakan untuk dilaksanakan


secara bertahap sampai dengan tahun 2045. Tahap awal pembangunan
dilakukan dalam kurun 2022-2024 dan pada tahun 2024 ditargetkan dapat
dilaksanakan pemindahan awal. Dalam rangka mempersiapkan hal tersebut,
diperlukan Rencana Induk yang menjadi acuan penyusunan perenc€rnaan serta
pelaksanaan pembangunan dan pemindahan IKN.

AN RENCANA INDUK IKN


T\:juan penyusunan Rencana Induk IKN adalah sebagai pedoman dalam
persiapan, pembangunan, pemindahan, dan penyelenggaraan IKN. Adapun
sasaran penJrusunan Rencana Induk IKN adalah sebagai acuan untuk:
a. batasan penataan serta penggunaan ruang dan kawasan dalam IKN;

b.pembangunan...

SK No I16609 A
PRE S ID EN
REPI.IBLIK INDONESIA

-8-
b. pembangunan kawasan dan ekonomi;
c. pengembangan sosial;
d. pengelolaan pertanahan;
e. pelindungan dan pengelolaaa lingkungan hidup serta kebencanaan;
f. pembangu.nan sistem keamanan dan pertahanan;
g. pembangunErn sarana dan prb.sarana dasar dan pendukung;
h. peningkatan tata kelola dan penyelenggaraan pusat pemerintahan; serta
i. proses, tahapan pembangunan dan pemindahan, serta skema pendanaan
yang akan digunakan.

c.
wilayah IKN berada di sebelah utara Kota Balikpapan dan sebelah selatan Kota
samarinda dengan luas wilayah darat kurang lebih 2s6.142 hektare dan luas
wilayah perairan laut kurang lebih 68.189 hektare, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar l-1.
Gambar 1- I peta Wilayah IKN dan Batas Kabupaten Eksisting

Sumber: Badan Informasi Geospasial (diolah), 2020

Secara . . .

SK No 116705 A
PRESIDEN
REPLIELIK INDONESIA

-9-
Secara administratif, saat ini wilayah IKN terletak di antara dua kabupaten,
yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara (Kecamatan Penajam dan Sepaku) dan
Kabupaten Kutai Kartanegara (Kecamatan Loa Kulu, Loa Janan, Muara Jawa,
dan Samboja) serta dibatasi oleh:
a. bagian utara : Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan Loa Janan, dan
Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara;
b. bagian selatan : Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara,
Teluk Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Barat,
Kecamatan Balikpapan Utara, dan Kecamatan Balikpapan
Timur Kota Balikpapan;
c. bagian timur : Selat Makassar; dan
d. bagian barat : Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara dan
Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara.

Perencanaan IKN terbagi atas tiga wilayah perencanaan, yakni sebagai berikut:
a. Kawasan Pengembangan IKN (KPIKN) dengan luas wilayah kurang lebih
199.962 hektare;
b. Kawasan IKN (KIKN) dengan luas wilayah kurang lebih 56. 180 hektare; dan
c. Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang merupakan bagian dari KIKN
dengan luas wilayah kurang lebih 6.671 hektare.

c.1
C.l.l Wilayah IKN
Wilayah IKN akan menjadi katalis untuk Kalimantan dengan memanfaatkan
keunggulan Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. Wilayah IKN seluas kurang
lebih 256.142 hektare, terdiri atas 51 wilayah administratif setingkat desa atau
kelurahan yang mayoritas berada di dalam wilayah IKN dengan perincian
15 desa/kelurahan di Kecamatan Sepaku, 21 desa/kelurahan di Kecamatan
Samboja, 5 desa/kelurahan di Kecamatan Loa Janan, 2 desa/kelurahan di
Kecamatan Loa Kulu, 7 desa/kelurahan di Kecamatan Muara Jawa, dan
I desa/kelurahan di Kecamatan Penajam.

Gambarl-2...

SK No 116611A
PRESIDEN
REtrLIBLIK INDONESIA

-10-
Gambar 1-2 Peta Cakupan Wilayah IKN

Sumber: Kementeriafl PPN/Bappenas, 2O2O

C.1.2 Kqwasaa IKI{ (HII{$


wilayah KIKN dengan luas kurang lebih s6. 1g0 hektare terletak pada dua
kabupaten, yaitu Kabupaten Penajam paser utara dan Kabupaten Kutai
Kartanegara. Kawasan IKN tersebut beririsan dengan dua kecamatan, yaitu
Kecamatan Sepaku dan Kecamatan loa Kulu. Terdapat enam desa eksisting
yang sebagian atau seluruh wilayahnya terdelineasi dalam KIKN, yaitd Desa
Sukaraja, Tengin Baru, Karang Jinawi, Argomulyo, Sukomulyo, dan Semoi Dua.

Adapun. . .

SK No 116704A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

- l1-
Adapun wilayah desa dalam dua kecamatan yang beririsan dengan Kawasan
IKN dapat dilihat pada Gambar 1-3 di bawah ini.

Gambar 1-3 peta Batas Administrasi Eksisting Kawasan IKN

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2020

C.l.3Kawaraa Intl Pusat Perneriatahan (XIpp)


Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIpp) dengan luas kurang lebih
6.671 hektare saat ini teiletak di Kecamatan sepaku, Kabupaten penajal paser
Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Area KIpp tersebut terletak pada sLi selatan
KIKN. Adapun beberapa desa yang beririsan dalam area KIpp ini adalah desa
yang terletak pada Kecamatan Sepaku, yaitu Desa pemaruan, Desa Bumi
Harapan, dan Desa Bukit Raya.

C.2 Ruang. . .

SK No 116703 A
PRESIDEN
FIEPLIELIK INDONESIA

-12-
C.2 Ruang Lingkup Substansl

Rencana Induk IKN menjadi acuan untuk rencana tata ruang dan rencana
sektoral sehingga menjadi satu kesatuan perencanaan yang komprehensif dan
terintegrasi.
Rencana Induk IKN sebagai lampiran Undang-Undang Ibu Kota Negara
mencakup 4 bab, yaitu sebagai berikut:
a. Bab lPendahuluan
Bab ini terdiri atas latar belakang, tqjuan dan sasaran penyusunan Rencana
Induk IKN, serta ruang lingkup wilayah dan substansi.
b. Bab 2 Visi, T\rjuan, dan Prinsip Dasar Ibu Kota Negara
Bab ini terdiri atas penjelasan mengenai landasan pembangunan IKN, visi
dan tujuan pembangunan IKN, serta prinsip indikator kinerja ulama (keg
performance indicators (KPI)) IKN.
c. Bab 3 Prinsip Dasar Pembangunan Ibu Kota Negara
Dalam bab ini dibahas prinsip dasar dari berbagai aspek atau bidang
pembangunan Ibu Kota Negara yang meliputi bidang pengembangan
kawasan, ekonomi, sosial dan sumber daya manusia (SDM), pertanahan,
lingkungan, infrastruktur, pemindahan aparatur sipil negara (ASN),
perwakilan negara asing (PNA)/organisasi internasional (OI), serta
pertahanan dan keamanan.
d. Bab 4 Rencana Penahapan Pembangunan dan Skema Pendanaan lbu Kota
Negara
Bab ini berupa penjelasan atas lima tahap pembangunan IKN (Tahap 1,
2O22-2O2a; Tahap 2, 2025-2029; Tahap 3, 2O3O-2O34; Tahap 4,
2035-2039; dan Tahap 5,2O4O-2O45), serta skema pendanaan IKN.

BABII ...

SK No 116614 A
PRESIDEN
REPIIBLIK INDONESIA

-13-
irlfrrit
VISI, TUJUAN, DAN PRINSIP DASAR IBU KOTA NEGARA

A. VISIDANTUJUAN

A.1 Landasan Pembangunan IKN

Visi pembangunan IKN dilandaskan pada kerangka besar sebagai berikut:


a. Identltas Naslonal: Pusat Kegiatan sebagai manifestasi identitas,
karakter sosial, persatuan, dan kebesaran sebuah bangsa sekaligus
merefleksikan keunikan Indonesia.
b. Cerdas, HiJau, Indah, dan Berkelaqiutan: Sebuah kota yang
mengelola sumber daya secara tepat guna dan memberikan layanan
efektif mela-lui penggunaan air dan sumber daya energi yang efisien,
pengolahan limbah berkelanjutan, moda transportasi terpadu,
lingkungan yang sehat, serta lingkungan alami dan lingkungan
terbangun yang sinergis. Perencanaan IKN dilakukan dengan konsep
kota hutan atau forest city guna memastikan ketahanan lingkungan
dengan sekurang-kurangnya 50 persen kawasan hijau. Rencana IKN
akan didukung oleh konsep Rencana Induk yang mumpuni dan
memiliki risiko minimal terhadap ekologi alami yang telah ada,
lingkungan terbangun, dan sistem sosial.
c. Modern dengan Standar Internaslonat Progresif, inovatif, dan
kompetitif dalam berbagai aspek, seperti teknologi, arsitektur,
perencanaan kota, dan isu-isu sosia-l. Selain itu, IKN juga akan
dilengkapi dengan infrastruktur berkelas dunia dan terhubung
dengan berbagai pusat kota internasional lainnya.
d. Tata Kelola yang Efektif dan Efisien: Relokasi lembaga dan instansi
pemerintahan pusat serta desentralisasi aparatur sipil negara (ASN)
serta peningkatan kapasitas dan potensi ASN melalui wilayah yang
saling terhubung.
e. Sebagal Penggerak Kesetaraan Ekonomi bagi Kawasan Indonesla
Timur: Salah satu tujuan utamanya adalah mengembangkan
industri bersih dan berteknologi tinggi serta mendorong sektor
ekonomi yang berdaya saing global.

Manfaat . . .

SK No 116615 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA

-t4-
Manfaat dari pemindahan Ibu Kota Negara adalah sebagai berikut:
a. memberikan akses yang lebih merata bagi seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI);
b. mendorong pembangunan Kawasan Indonesia bagian Timur untuk
pemerataan wilayah:
1) peningkatan PDB riil nasional;
2) peningkatan kesempatan kerja; dan
3) penurunan kemiskinan dan kesenjangan antarkelompok pendapatan.
c. mengubah orientasi pembangunan dari Jawa-sentris menjadi
Indonesia-sentris;
d. ketersediaan lahan yang luas dengan kawasan hijau yang lebih dominan
dari wilayah terbangun; dan
e. mengurangi beban Pulau Jawa dan Kawasan Perkotaan Jabodetabek.

A.2 Vtst dan TuJuan Pembangunan IKN

IKN akan menjadi mesin penggerak perekonomian bagi Kalimantan dan menjadi
pemicu penguatan rantai nilai domestik di seluruh Kawasan Timur Indonesia.
Pembangunan IKN menempatkan Indonesia dalam posisi yang lebih strategis
dalam jalur perdagangan dunia, aliran investasi, dan inovasi teknologi. Selain
itu, IKN juga akan menjadi percontohan bagi pengembangan kota yang hijau
dan berkelanjutan yang didorong oleh penerapan teknologi terkini. Visi "Kota
Dunia untuk Semua" tidak hanya menggambarkan masyarakat yang akan
tinggal di IKN pada masa depan, tetapi juga kondisi lingkungan yang akan
dipulihkan dan dipertahankan.
Visi tersebut diturunkan ke dalam tiga tujuan utama, yaitu sebagai:
a, simbol identitas nasional: kota yang mewujudkan jati diri, karakter sosial,
persatuan dan kebesaran suatu bangsa;
b. kota berkelanjutan di dunia: kota yang mengelola sumber daya secara efisien
dan memberikan pelayanan secara efektif dengan pemanfaatan sumber daya
air dan energi yang efisien, pengelolaan sampah, moda transportasi
terintegrasi, Iingkungan layak huni dan sehat, sinergi lingkungan alam dan
lingkungan binaan; dan

c. penggerak . . .

SK No 116616A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-15-
c penggerak ekonomi Indonesia pada masa depan: progresif, inovatif, dan
kompetitif dalam hal teknologi, arsitektur, tata kota, dan sosial. pendekatan
strategi ekonomi superlub untuk memastikan sinergi paling produktif
antara tenaga kerja, infrastruktur, sumber daya, dan jaringan Jeita untuk
memaksimalkan peluang untuk semua.
Gambar 2-1 Visi lbu Kota Negara

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2019

INDII(ATOR IIIITER.IA UTAMA IKN

IKN membutuhkan arahan jangka panjang sebagai pedoman pembangunan


dan pengelolaannya seiring dengan perkembangannya. untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, Indikator Kinerja utama atai Key- perfofrnan@ Indicators
untuk IKN yang selanjutnya disebut KpI adalah cara yang eflktif uagi perkotaan
untuk mengelola tantangan dalam mengarahkan pengambilan kep-utusan dari
masa ke masa. IKN merupakan pendekatan penilaian yang berfokus pada hasil,
yang memastikan bahwa kerangka kerja mendukung flefsibilitas dan mampu
beradap_tasi, serta yang tidak mengunci inovasi yang hanya berfokus paha
solusi. selain itu, kerangka KPI juga memungkinkan pengambilan keputusan
yang terdesentralisasi serta memberi arahan koordinasi antarlembaga (sektor
pemerintah dan swasta) guna memastikan perwujudan visi tersebut.

B.1 Kerangka. . .

SK No 116702A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA

-16-
8.1 Keraagka XPI IKIY
KPI digunakan mulai dari perencanaan, pengembangan, penerapan, dan
pengelolaan. KPI menjadi sebuah perangkat penilaian uniuk:
a. memantapkan visi melalui target-target KpI IKN;
b. menunjukkan keefektifan desain Rencana Induk IKN;
c. memberikan sebuah kerangJ<a kerja penilaian untuk mempertimbangkan
desain alternatif yang diusulkan pihak lain pada masa depan;
d' menggarisbawahi elemen desain yang berpotensi menghambat pencapaian
KPI IKN; dan
e. mengidentifikasi area sasaran yang mungkin memerlukan strategi mitigasi.

8.2 Prtnetp IIPI II{N


Delapan prinsip KPI dibangun dengan teknik top-down dan bottom-up, Secara
umum top-down meliputi analisis pada skala global dan nasional, sedangkan
bottom-up melibatkan analisis pada level pemerintah daerah. Melalui proses
multidimensi ini, delapan prinsip dikembangkan dan setiap prinsip mimiliki
pernyataan outcom.e. Prinsip-prinsip tersebut diterjemahkan ke dalam tema
berupa outcome dari setiap prinsip yang dapat diukur.

Gambar 2-2 Tema Berdasarkan Prinsip KPI IKN

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2O2O

Tema

SK No 116701A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA

-t7-
Tema yang disusun berdasarkan prinsip KpI IKN menjadi dasar dalam
penetapan target untuk setiap tema. Sebanyak 24 target Kpl--dengan turunan
tiga target per prinsip--dikembangkan sejalan dengan tema-tema yang telah
disusun. Penetapan target dilakukan dengan memadukan antara perspektif
bottom-up, top-doun, dan komitmen pemerintah.

Gambar 2-3 Ringkasan Target Kpl

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2O2O

B.3 Target KPI IIIJI


Mengingat jangka waktu dan tahapan yang diperlukan untuk membangun kota
baru, perencanaan dilakukan pada tingkat detail yang berbeda untuk skala
kawasan yang berbeda. Pembangunan KIpp diarahkan pada rencana
pembangunan yang lebih terperinci jika dibandingkan dengan wilayah
keseluruhan IKN seluas kurang lebih 2s6.142 hektare yang meliputi KIKN dan
KPIKN' untuk memastikan tercapainya visi IKN, target KpI dijabarkan pada
skala kawasan yang berbeda meliputi KPIKN, KIKN, dan KIpp.

Tabel 2-1 ...

SK No l16700A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA

_ 18_

Tabel 2-l Target KPI IKN Berdasarkan Kawasan

KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan


Prinsip Deskripsi KPI
2045 2045 2045 Target
1. Selaras 1.1 >75% dari 75% 50% 50% Target ruang
dengan Alam 256 ribu Ha hijau (hutan,
area untuk ekologi dan satwa,
ruang hijau taman atap,
(65% area pertanian
dilindungi dan subsisten,
10% produksi ekowisata, dan
makanan) kebun botani)
sebesar 75% dan
50% di KPIKN,
KIKN tahun 2045
dengan
rehabilitasi dan
reboisasi 50%
lahan kelapa
sawit dan
tambang yang
konsesinya
berakhir

1.2 100% Strategis 100% 100% Kota Paris


penduduk menargetkan
dapat lingkungan 15
mengakses menit dengan
ruang hijau integrasi tata
rekreasi guna lahan dan
dalam 10 mobilitas untuk
menit kelayakan fisik,
dan hasil analisis
pengeluaran
modal yang lazim
disebut dengan
capital
expenditure
(capex) untuk
kelayakan
1.3... finansial
PRESIDEN
REPUELIK
'NOONESIA
-79-
KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan
Prinsip Deskripsi KPI
2045 2045 2045 Target
1.3 100% Strategis 100% 100% Singapura
penggantian memiliki mandat
ruang hijau dan mencapai
untuk setiap 100% pergantian
bangunan ruang hijau untuk
bertingkat mewujudkan visi
institusional, city in nature
komersial,
dan hunian
(bangunan >4
lantai)

2. Bhinneka 2.1 100% 100% 100% 100% Sesuai praktik


Tunggal Ika integrasi terbaik global
seluruh tentang kebijakan
penduduk - pengawalan
yang ada dan sosial, seperti
yang baru Target No.11
tujuan
pembangunan
berkelanjutan
(TPB)

2.2 100% warga Strategis 100% 100% Kota Paris


dapat menargetkan
mengakses lingkungan 15
layanan menit dengan
sosial/masyar integrasi tata
akat dalam guna lahan dan
waktu 10 mobilitas untuk
menit kelayakan fisik,
dan hasil analisis
pengeluaran
modal yang lazim
2.3... disebut dengan
capital
expenditure
(capex) untuk
kelayakan
finansial
PRESIDEN
REPI.ItsLIK INDONESIA

-20-
KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan
Prinsip Deskripsi KPI
2045 2045 2045 Target
2.3 100% ruang Strategis 100% 100% Akses universal
publik dianggap sebagai
dirancang sebuah hak asasi
menggunakan manusia oleh
prinsip akses berbagai
universal, organisasi global
kearifan lokal, terkemuka
serta desain
yang responsif
gender dan
inklusif

3. 3.1 80% Strategis 100% 80% Target lebih baik


Terhubung, perjalanan dari Jakarta
aktif, dan dengan (29%) dan
mudah transportasi Singapura (68%);
diakses publik atau sebanding dengan
mobilitas aktif Tokyo (88%)

3.2 10 menit ke Strategis 100% 100% Kota Paris


fasilitas menargetkan
penting dan lingkungan 15
simpul menit dengan
transportasi integrasi tata
publik guna lahan dan
mobilitas untuk
kelayakan fisik,
dan hasil analisis
pengeluaran
modal yang lazim
disebut dengan
capital
expenditure
(capex) untuk
kelayakan
strategis . . .
finansial

3.3 <50 menit N/A <50 <50 Sebanding dengan


Koneksi menit menit Singapura dalam
transit waktu tempuh
ekspres dari transportasi
KIPP ke publik 40 menit
bandara dari area Central
PRES IDEN
REPIIELIK INDONESIA

-21 -

KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan


Prinsip Deskripsi KPI
2045 2045 2045 Target
strategis pada Business District
tahun 2030 (CBD) ke bandara

4. IKN dengan 4.1 Instalasi 100% 100% 100% Instalasi


net zero kapasitas kapasitas energi
emissions energi terbarukan akan
terbarukan memenuhi 100%
akan kebutuhan energi
memenuhi IKN; analisis
100% teknis terbaru
kebutuhan menunjukkan
energi IKN kelayakan teknis
dan
komersialitasnya

4.2 60% Strategis 70% 70% Sesuai dengan


penghematan arahan
energi untuk pemerintah
konservasi melalui Permen
energi dalam PUPR No. 2
gedung Tahun 2015

4.3 Net zero Net-Zero Strategis Strategis Selaras dengan


emission komitmen
untuk IKN Indonesia
(saat terhadap Target
beroperasi) di No. 13 TPB dan
2045 di Perjanjian Paris
kawasan 256K
Ha

5. Sirkular 5.1 >10% dari >10% Strategis Strategis Strategi pangan


dan resilien lahan 256K mengidentifikasi
Ha tersedia area potensial
untuk sebesar 11,3%
kebutuhan untuk Kalimantan
produksi Timur
pangan

5.2 60% daur Strategis 60% .


limbah. 60% Aspirasi untuk
.
ulang semua menjadi terbaik di
timbulan dunia lebih baik
dari negara
PRESIOEN
REPUBLTK INDONESIA

-22-
KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan
Prinsip Deskripsi KPI
2045 2045 2045 Target
limbah di terbaik, Jerman
tahun 2045 dan Austria
dengan daur
ulang s.d. 56%
sampah

5.3 100% air Strategis 100% 100% Aspirasi untuk


limbah akan menjadi terbaik di
diolah melalui dunia dan lebih
sistem baik dari kota
pengolahan terbaik, Aqaba,
pada tahun Jordan (90% daur
2035 ulang air limbah)

6. Aman dan 6.1 Top-10 EIU Strategis Top 10 Strategis Setingkat dengan
Terjangkau Liveable City 10 kota terbaik
di dunia pada pada tahun 2019,
tahun 2045 misalnya Vienna,
Melbourne,
Osaka

6.2 Pemukiman 0 0 0 Pemerintah RI


yang ada dan telah
terencana di menghasilkan
kawasan 256K kebijakan yang
memiliki signifikan serta
akses membuat
terhadap komitmen
infrastruktur finansial untuk
penting di memastikan
2045 hunian yang
bermutu baik bagi
seluruh warga
negara

6.3 Perumahan 100% 100% 100% Penyediaan


layak, aman, perumahan yang
dan terintegrasi
terjangkau dengan
yang jenis prasarana,
memenuhi sarana, dan
rasio hunian utilitas yang layak
berimbang serta didukung
1:2:3 untuk dengan sistem
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA

-23-

KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan


Prinsip Deskripsi KPI
2045 2045 2045 Target
jenis mewah, pembiayaan
menengah, perumahan yang
dan efisien
sederhana

7. 7.1 Mewujudkan - Sangat Sangat Indonesia saat ini


Kenyamanan peringkat tinggi tinggi berada di kategori
dan efisiensi sangat tinggi “High – H3” dan
melalui dalam E- dapat berupaya
teknologi Government masuk ke kategori
Development terbaik
Index (EGDI)
oleh United
Nations (UN)

7.2 100% Strategis 100% 100% Agar sebanding


konektivitas dengan kota
digital dan teratas seperti
teknologi Singapura, Hong
informasi dan Kong, Korea
komunikasi Selatan
(TIK) untuk
semua
penduduk dan
bisnis

7.3 >75% Strategis Strategis Strategis Pada tahun 2019,


Business Singapura dengan
Satisfaction sukses mencapai
dengan tingkat kepuasan
peringkat bisnis sekitar 69%
Digital untuk peringkat
Services layanan digital.
Dalam periode
pengembangannya,
IKN dapat
menyediakan
layanan yang lebih
baik bagi pelaku
bisnis
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA

-24-

KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan


Prinsip Deskripsi KPI
2045 2045 2045 Target
8. Peluang 8.1 0% 0% Strategis Strategis Pada tahun 2018,
ekonomi kemiskinan Malaysia adalah
untuk semua pada populasi negara dengan
IKN pada tingkat
tahun 2035 kemiskinan
sebesar 0,4%

8.2 Pendapatan Strategis Strategis Strategis PDRB per kapita


domestik Kalimantan Timur
regional bruto adalah kedua
(PDRB) per terbesar di
kapita setara Indonesia yang
ekonomi sudah setara
berpendapatan dengan ekonomi
tinggi berpendapatan
tinggi, dan akan
terus
ditingkatkan

8.3 Rasio Gini Terendah Strategis Strategis IKN bisa menjadi


regional di lebih baik
terendah di Indonesia dibandingkan
Indonesia di kota Indonesia
2045 dengan Rasio Gini
terendah

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2020

Keterangan:
Pendekatan Penentuan Target
Acuan top-down
Estimasi bottom-up yang dapat dicapai
Komitmen Pemerintah
Strategis Menyesuaikan kondisi saat tahun tersebut
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA

-25-
t:-rslm

Prinsip dasar pengembangan kawasan dalam IKN didasarkan pada delapan


prinsip pembangunan IKN yang mengedepankan alam, teknologi, dan
keberlanjutan lingkungan. Perencanaan IKN dijalin dengan konsep
berkelanjutan untuk menyeimbangkan ekologi alam, lingkungan terbangun,
dan sistem sosial secara harmonis. Selain itu, prinsip dasar pengembangan IKN
juga menjaga kemungkinan buruknya dampak urbanisasi serta cuaca ekstrem
yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana, seperti banjir dan
kekurangan air baku. Oleh karena itu, prinsip dasar pengembangan Kawasan
IKN akan memadukan tiga konsep perkotaan, yaitu IKN sebagai kota hutan atau
forest citg, kota spons atau sponge citA, dan kota cerdas atau smart citg.
Pengembangan Kawasan IKN dan ketiga konsep perkotaan tidak dapat
dilepaskan dari kota-kota mitra di sekitar IKN lainnya dan tidak akan berhasil
tanpa dukungan kota-kota di sekitarnya. Dengan demikian, penerapan IKN
sebagai kota hutan, kota spons, dan kota cerdas harus mengedepankan kerja
sama yang harmonis dengan kota-kota mitra di sekitarnya.

4.1 Kota Hutan lForest Cltgl

IKN berlokasi di dalam dan di sekitar kawasan hutan dan memiliki


keanekaragaman hayati tinggi. Oleh karena itu, perencanaan dan
pembangunannya perlu difokuskan pada upaya untuk mempertahankan dan
merestorasi hutan. Penerapan konsep kota hutan di IKN tidak menghutankan
kembali kota yang telah terbangun dengan penyediaan ruang terbuka hijau
(RTH). Pendefinisian ini tetap merujuk pada beberapa hal atau ciri yang telah
dikembangkan, seperti dominasi vegetasi hutan dan tutupan pohon yang luas
karena masih relevan dengan kondisi dan kebutuhan pembangunan IKN. Oleh
karena itu, delinisi kota hutan yang lebih sesuai dengan rencana pembangunan
kota baru di Wilayah IKN adalah sebagai berikut:

"Kota

SK No 116627A
PRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA

-26-

"Kota hutan dengan menggunakan pendekatan lanskap yang terintegrasi


merupakan kota yang didominasi oleh bentang lanskap berstruktur hutan atau
RTH yang memiliki fungsi jasa ekosistem, seperti hutan, dan bertqjuan untuk
menciptakan kehidupan yang berdampingan dengan alam'.

Di dalam konsep pembangunannya, kota hutan akan dirancang sesuai dengan


kondisi alam untuk menciptakan kehidupan yang berdampingan dengan alam
dengan tujuan mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya
memaksimalkan penyerapan karbon dan konservasi keanekaragaman hayati,
serta mendukung pengelolaan lingkungan untuk meningkatkan kualitas
lingkungan hidup.
Prinsip kota hutan adalah kota yang dapat mempertahankan fungsi ekologis
hutan dan tqiuan pembangunan dalam konsep kota hutan lainnya, seperti
penyerapan karbon, konservasi keanekaragaman hayati, dan pengelolaan
lingkungan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2019 telah
merumuskan beberapa prinsip kota hutan untuk perencanaan calon lbu Kota
Negara sebagai rekomendasi dari hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) Rapid Assessmenf. Prinsip itu meliputi:
a. berbasis pengelolaan daerah aliran sungai (DAS);
b. memiliki jaringan ruang hijau yang terstruktur;
c. memanfaatkan sekitar 50 persen wilayah untuk dikembangkan;
d. mengonsumsi air harus sangat elisien;
e. beban pemenuhan konsumsi penduduk rendah;
f. memiliki kualitas udara yang baik dan suhu udara rata-rata sejuk;
g. memiliki kualitas air permukaan yang baik;
h. melindungi habitat satwa; dan
i. memiliki kualitas tutupan lahan yang baik dan terevitalisasinya lanskap
"Hutan Hujan Tropis".

Beberapa . . .

SK No 116628 A
PRES IDEN
REPUELIK INOONESIA

-27 -

Beberapa prinsip kota hutan untuk Kawasan IKN seluas kurang lebih
56. 180 hektare adalah sebagai berikut:

Prinslp 1. Konserarasi Sumber Daya Alam daa Habitat Satwa


Pembangunan kota hendaknya meminimalkan kerusakan ekosistem alami yang
ada atau dapat mempertahankan ekosistem alami tersebut (termasuk habitat
alami bagi satwa ataupun tumbuhan) dan menjamin keberlanjutan hutan
dengan melindungi ataupun merestorasi kembali ekosistem hutan untuk
perbaikan kualitas lingkungan. Dengan kondisi IKN yang mayoritas lahannya
berada di dalam kawasan hutan, perlu diciptakan kota yang dibangun di dalam
hutan untuk menjamin bahwa IKN tetap dapat mendukung peran Kalimantan
sebagai paru-paru dunia.

Prinsip 2. Terkoneksi dengan Alam


Pada dasarnya prinsip ini berupaya untuk menciptakan pembangunan kota
yang dapat mengakomodasi interaksi manusia dengan alam atau terkoneksi
dengan alam (connected uith naturel dan hutan di dalam dan di sekitar kota.
Prinsip ini dapat diterapkan dengan penyediaan RTH pada kawasan perkotaan,
termasuk koridor lrijau. Connected with nature juga dapat diwujudkan dengan
dominasi lanskap berupa vegetasi hijau antara bangunan, yaitu zona hijau
untuk rekreasi dan kehidupan yang saling terintegrasi.
Prlnslp 3. Pembangunan Rendah
Prinsip ini dimaksudkan untuk mendukung kebij akan nasional mengenai
penurunan emisi gas rumah kaca dan memaksimalkan peran RTH ataupun
hutan dalam penyerapan karbon, serta untuk memperbaiki kua.litas udara yang
harus didukung dari penggunaan energi baru dan terbarukan.
Prlnslp 4. Pengelolaan Sunber Air yang Holistlk, Terlntegrasl, dan
n
Prinsip pengelolaan sumber daya air menitikberatkan prinsip holistik,
terintegrasi, dan berkelanjutan. Pengelolaan sumber daya air harus didasarkan
atas dua prinsip utama. Pertama, daerah aliran sungai (DAS) dan sumber
air perlu dijaga dan dikonservasi untuk menjaga kuantitas dan kualitas air.
Kedua, alokasi sumber daya air perlu memperhatikan kebutuhan pelestarian
lingkungan, terutama untuk mendukung kelestarian vegetasi kebutuhan sosial
dan ekonomi dengan mempertimbangkan neraca air dalam satu kesatuan DAS.

Prinsip5...

SK No 116629 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA

-28-
Prinsip 5. Pembangunan Terkendali lAntt-Spraul DernlopmenQ
Wilayah IKN merupakan wilayah yang memiliki ekosistem sensitif sehingga
diperlukan pengendalian dalam pembangunannya. Penerapan pembangunan
permukiman yang kompak dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan
pribadi dan dapat memberikan pelindungan pada daerah mitra IKN, daerah
hijau, dan tangkapan air, termasuk menghindari pengembangan permukiman
di zona rawan bencana serta menyediakan akses yang lebih baik pada fasilitas
dan layanan kota. Pembuatan jalur tlija.u (greenbeltl yarrg mengelilingi kota
diterapkan untuk membatasi pemekaran kota, terutama yang ada di lokasi
pusat keanekaragaman hayati (biodiuersitg lrctspotl, serta untuk
mempertahankan daya dukung dan kualitas lingkungan.
Prinsip 5. Pelibatan Masyarakat
Hutan dan lingkungan memberikan manfaat yang cukup besar kepada
masyarakat. Keberlanjutan hutan dan lingkungan sangat bergantung pada
kegiatan yang dilakukan oleh manusia ataupun masyarakat. Adopsi kearifan
masyarakat lokal diterapkan dalam pemanfaatan sumber daya hutan yang
dapat juga menjadi representasi identitas bangsa. Selain itu, bentuk
keterlibatan masyarakat untuk mendukung terciptanya kota hutan dilakukan
dengan melibatkan masyarakat sebagai citizen forester, baik dalam penanaman
pohon maupun dalam pengelolaan dan pemonitoran pohon di perkotaan.

A.2 lSponge Cttgll


Konsep dan elemen kota spons diterapkan secara luas di IKN terutama untuk
mengembalikan siklus alami air yang berubah karena pembangunan.
Penerapan konsepini akan memberikan manfaat pemanenan air untuk
tambahan ketersediaan air dan pengurangan bahaya banjir, manfaat
pemurnian air dan pelestarian ekologi, efisiensi sistem sumber daya, serta
manfaat rekreasi bagi masyarakat.

Kota spons mengacu pada kota yang berperan seperti spons yang mampu
menahan air hujan agar tidak langsung melimpas ke saluran-saluran drainase
dan yang mampu meningkatkan peresapan ke dalam tanah sehingga bahaya
banjir dapat berkurang serta kualitas dan kuantitas air dapat meningkat
melalui penyaringan tanah dan penyimpanan dalam tanah (akuifer). Untuk
mendukung hal tersebut, IKN direncanakan dengan:

a. ruang . . .

SK No l16630A
PRESIDEN
REPLIBLIK INDONESIA

-29-
aruang terbuka hijau dan biru yang tersebar luas, terdistribusi merata, dan
tersambung dalam satu-kesatuan tata hidrologis untuk menahan dan
menyimpan air serta meningkatkan kualitas ekosistem perkotaan dan
keanekaragaman hayati sehingga menciptakan ruang budaya dan rekreasi
yang nyaman;
b desain fasilitas perkotaan, seperti atap hijau lgreen roofiopl skala mikro pada
bangunan-bangunan dan gedung-gedung untuk menahan air hujan
sebelum diserap oleh tanah atau sebelum menjadi limpasan ke saluian
drainase dan sungai; dan
c desain fasilitas perkotaan pada skala makro, seperti penerapan jalan
dan trotoar berpori, biosengkedan, dan sistem bi,oretenii untuk
menahan/menyerap air hujan dengan cepat sehingga memfasilitasi
kelancaran dan keselamatan pergerakan kendaraan dan orang.

Tiga tujuan IKN sebagai kota spons ialah kota kepulauan, kota penyerap, dan
kota terpadu. Perincian mengenai hal tersebut diuraikan dalam Gambar 3-1
berikut:
Gambar 3-1 Tujuan Sponge Crtgr di KIKN

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2O2O

Adapun. . .

SK No 116692A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA

-30-

Adapun prinsip dan contoh implementasi kota spons di Wilayah IKN adalah
sebagai berikut:

Prlnsip 1. Mengurangl Llmpasan Pe


Konsep pembangunan IKN memastikan tidak ada tambahan limpasan
permukaan sebagai akibat dari penambahan luas lingkungan terbangun,
seperti pembangunan gedung baru, jalan, trotoar, dan perubahan penggunaan
lahan lainnya. Lingkungan alami akan lebih mampu menahan dan
menyerapkan air hujan ke tanah. Pembangunan kawasan IKN menjamin
perubahan limpasan terjadi seminimal mungkin dan diupayakan menahan
lebih banyak air saat IKN telah dibangun.
Pendekatan yang ditempuh untuk mengurangi limpasan permukaan adalah
dengan menahan air mulai dari skala permukiman (rumah dan bangunan
gedung) agar tidak langsung masuk ke dalam saluran drainase. Caranya
dilakukan dengan pemanenan air huj an dalam skala rumah, gedung, dan
kawasan untuk dapat dimanfaatkan kembali atau diresapkan ke dalam tanah,
misalnya mel alui green roofiop, tangki penyimpanan air huj an yang bersifat lolos
air (permeablel, serta desain kota lainnya yang bersifat peka air.
Prlnsip 2, Memaksimalkan Percsapan Alr HuJan
Kawasan IKN dibangun untuk mampu meresapkan air hujan ke dalam tanah
secara maksimal. Hal ini dapat dilakukan dengan pembangunan ruang terbuka
hijau yang tersebar luas dan terdistribusi merata serta dapat berfungsi sebagai
rain-garden. Selain itu, perkerasan juga dapat dimodifikasi sehingga dapat
menyerap air dengan baik. Sebagai contoh adalah penerapan jalan dan trotoar
berpori yang memungkinkan air hujan terserap dengan cepat. Perkerasan
dilakukan seminimal mungkin, termasuk penerapan teknologi bioretensi dan
biosengkedan.

Prlnsip 3. Pemanenan Alr Hujan


Ruang terbuka biru seperti parit, alur sungai, tampungan air, dirancang secara
satu kesatuan hidrologis. T\rjuannya adalah untuk menahan dan menyimpan
air serta meningkatkan kualitas ekositem perkotaan dan keanekaragaman
hayati. Rancangan ini akan dimulai dari skala kawasan permukiman (retensi
kecil) hingga skala kawasan kota (waduk).

A.3Kota...

SK No 116632A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-31 -

A.3 Kota Cerdas lSmart Cltgll


Konsep kota cerdas telah dipertimbangkan sebagai elemen menyeluruh dalam
menegaskan pembangunan IKN sebagai Ibu Kota baru Indonesia yang dinamis,
inklusif, didukung oleh masyarakat, serta siap menghadapi masa depan.
Komponen kota cerdas dalam Rencana Induk IKN ini mengidentifikasi elemen
nilai tambah digital atau teknologi untuk memberikan manfaat yang lebih besar
pada IKN secara keseluruhan. Rencana Induk IKN fokus pada tiga area utama
untuk mendukung visi IKN, yaitu sebagai berikut:
a. Strategi Kota Cerdas IKN
Kerangka kerja untuk memahami hasil-hasil seperti apa yang berusaha
dicapai dan bagaimana teknologi disrupsi dapat diterapkan untuk
mencapainya. Strategi kota cerdas terdiri atas 3 unsur utama, yaitu sebagai
berikut:
l) visi dan hasil yang selaras dengan kerangka kerja strategis
menyeluruh IKN;
2) wilayah dan strategi cerdas yang mengikhtisarkan peluang digital utama
untuk IKN; dan
3) daftar panjang inisiatif cerdas yang memberi berbagai kemungkinan
pengembangan teraktualisasi.
b. Inisiatif Cerdas yang harus diprioritaskan IKN
Berikut ini adalah inisiatif cerdas yang harus diprioritaskan di IKN:
1) akses dan mobilitas;
2) lingkungan hidup dan iklim;
3) keamanan dan keselamatan;
4) sektor publik;
5) sistem perkotaan; dan
6) kelayakan huni dan kedinamisan.

B. PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi


pembangunan Kawasan Timur Indonesia yang diungkit dengan pembangunan
IKN sebagai superlub ekonomi (economic supertubl menjadi salah satu faktor
keberhasilan utama untuk merealisasikan Visi Indonesi.a 2045. Konsep
superhub IKN dirancang untuk beroperasi pada tiga tingkatan yang saling

terkait . . .

SK No 116633 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA

-32-
terkait dan diintegrasikan dalam visi. Reimagined Indonesia: Locallg Integrated,
Globallg Connected, Uniuersallg Inspired. Visi Locallg Integrated atau terintegrasi
secara domestik dimaknai bahwa IKN superhub ekonomi akan mengubah wajah
perekonomian Indonesia agar menjadi lebih inklusif melalui strategi tiga kota
(IKN, Balikpapan, dan Samarinda) serta kerja sama dengan kabupaten/ kota
lainnya di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu menjadi penggerak perekonomian
di Kalimantan Timur serta menjadi pemicu yang memperkuat rantai nilai
domestik di wilayah bagian timur dan seluruh Indonesia. Yisi Globallg
Connected, atau terhubung secara global, adalah bahwa superhub ekonomi IKN
akan menggerakkan aktivitas ekonomi maju dan berdaya saing tinggi agar
mampu menempatkan Indonesia di posisi yang lebih strategis dalam jalur
perdagangan dunia, arus investasi, dan inovasi teknologi. Visi Uniuersallg
Inspired, atau terinspirasi secara universal, adalah bahwa superhub ekonomi
IKN akan dibangun berdasarkan contoh-contoh terbaik dari kota yang cerdas,
inklusif, dan berkelanjutan di dunia.

Dalam mewujudkan konsep Tiga Kota yang kokoh, IKN, Balikpapan, dan
Samarinda akan membentuk segitiga pembangunan ekonomi yang saling
melengkapi. IKN akan menjadi 'saraf dalam strategi Tiga Kota sebagai pusat
pemerintahan baru dan pusat inovasi hijau yang berperan sebagai basis untuk
sektor-sektor baru yang didorong oleh inovasi, seperti biosimilar dan vaksin,
protein nabati, nutraceutical, dan energi baru terbarukan (EBT). IKN juga akan
menjadi basis untuk Smart Citg dan layanan digital, pendidikan abad ke-21,
serta pariwisata kota, bisnis, dan kesehatan. Samarinda akan menjadi 'jantung'
dari struktur Tiga Kota yang mentransformasi sektor pertambangan, minyak,
dan gas menjadi sektor energi yang baru, rendah karbon, dan berkelanjutan.
Samarinda juga diharapkan dapat memperoleh manfaat dari peningkatan
aktivitas pariwisata di wilayah Kalimantan Timur. Balikpapan akan menjadi
'otot' pembangunan ekonomi Tiga Kota dengan memanfaatkan pusat logistik
dan layanan pengirimannya yang telah mapan untuk sektor-sektor berorientasi
impor dan ekspor serta memperkuat peran superhub ekonomi dalam arus
perdagangan antar dan intra-regional. Balikpapan juga akan menampung
klaster petrokimia dan membantu mendorong diversifikasi produk dari minyak
dan gas hulu menjadi berbagai turunan petrokimia hilir.

Superhub

SK No 116634A
PRESIDEN
TJBLIK INDONESIA

-33-
Superhub ekonomi IKN juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi
yang besar ke wilayah mitra Kalimantan Timur yang lebih luas serta akan
memainkan peran sebagai 'paru-paru' bagi struktur Tiga Kota. Sebagai mitra
IKN, wilayah Kalimantan Timur yang lebih luas juga diharapkan dapat
memperoleh manfaat dari peningkatan ekowisata dan aktivitas kebugaran
terutama di sekitar aset alam dan budaya yang melimpah di bagian utara
Kalimantan serta mendukung industri hilir di bidang pertanian melalui
produksi dan pengolahan hulu untuk kelapa sawit dan komoditas potensial
lainnya.

Yi.si Superhub Ekonomi IKN akan diwujudkan melalui pengembangan 6 klaster


ekonomi yang strategis, resilien, dan inovatif dengan dukungan fondasi yang
kukuh dalam bentuk infrastruktur keras dan lunak. Pengembangan keenam
klaster didasarkan pada peningkatan daya saing sektor-sektor yang sudah
berkembang di Kalimantan Timur serta introduksi sektor-sektor maju yang
berorientasi teknologi tinggi dan berkelanjutan. Keenam klaster ekonomi
penggerak utama (1time mouet) ir,i selanjutnya diturunkan menjadi beberapa
subsektor yang akan membantu mewujudkan visi. economic superhub. Keenam
klaster ekonomi penggerak utama adalah sebagai berikut:
a. Klaster Industrl Teknologi Bersih dengan misi menyediakan produk yang
mendukung mobilitas dan utilitas yang ramah lingkungan. Pengembangan
sektor ini difokuskan pada industri teknologi bersih untuk mobilitas dan
utilitas yang lebih ramah lingkungan, yaitu perakitan panel surya (Solar P\
dan kendaraan listrik roda dua atau electic 2-wheeler (E2Wl.
b. Klaster Farmasl Terlntegrasi dengan misi mengembangkan pusat
manufaktur farmasi dengan biaya efisien dan terbaik di kelasnya untuk
ketahanan dan keamanan kesehatan yang lebih baik. Pengembangannya
difokuskan pada produksi bahan aktif obat-obatan (API) generik, biosimilar,
dan biologics guna memenuhi peningkatan kebutuhan domestik dan
memperkuat ketahanan nasional terhadap krisis kesehatan.
c, Klaster Industri Pertanlan Berkelanjutaa dengan misi mengembangkan
pusat produksi dan inovasi pangan berbasis nabati yang berkelanjutan dan
tanggap menghadapi tren kesehatan/kebugaran masa depan.
Pengembangannya berfokus pada protein nabati, herbal dan nutrisi, serta
produk ekstrak tumbuhan.
d, Klaster Ekowisata inklusif dengan misi mengembangkan destinasi
ekowisata kelas dunia berbasis aset ekowisata dan pariwisata kebugaran
dengan identitas global khas Kalimantan Timur. Pengembangan ekowisata
juga akan ditunjang oleh pariwisata kota, meetings, incentiues, conferencing,
exhibitions (MICE), serta wisata kesehatan dan kebugaran.

e.Klaster...

SK No 116635 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-34-
C. Turunan Klmla dengan misi membangun pusat
pengembangan bahan kimia dan produk turunan kimia bagi sektor yang
berpotensi memiliki permintaan tinggi serta membuka lapangan kerja
dengan memanfaatkan sumber daya alam di Kalimantan Timur.
Pengembangannya berfokus pada pengembangan industri petrokimia dan
oleokimia yang didukung penyediaan 16naga kerja berketerampilan
menengah hingga tinggi.
f. ndrh I(arbon dengan misi mentransformasi industri
energi yang sudah ada di Kalimantan Timur dengan mengembangkan
produksi energi rendah karbon sebagai sumber energi pada masa depan,
seperti biofuel, bahan bakar sintetis, dan gasifikasi batu bara.

Keenam klaster ekonomi penggerak tersebut juga akan diperkuat oleh dua
pemampu atau enabler, yattu Klaster Pendidikan abad ke-21 untuk
menyediakan tenaga kerja terampil sesuai dengan kebutuhan 6 klaster ekonomi
serta penerapan kota cerdas dan pusat industri 4.0 (i4,0) untuk menjadikan
kawasan ini sebagai kota layak huni dan maju dalam melayani kebutuhan
masyarakat dan dunia usaha pada masa depan.
Gambar 3-2 Reatieasi Visi srrperhzi Ekonomi MiH;;;.* o.","r Ekonomi dan

Sumber': Kementerian PPN/Bappenas, 2O2O

Strategi . . .

SK No 116669A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-35-
Strategi klaster yang terperinci telah dikembangkan dan akan dilaksanakan
secara bertahap yang dimulai tahun 2025. Pada periode 2025-2035,
pengembangan klaster ekonomi berfokus pada pembangunan fondasi yang kuat
untuk setiap klaster ekonomi. Pengembanganan klaster ekonomi selanjutnya
diarahkan untuk ekspansi serta penguatan daya saing dan kontribusi pada
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Serangkaian proyek unggulan dari setiap klaster ekonomi akan dipitih dengan
cermat untuk membantu mempercepat pengembangan superhub ekonomi.
Pengembangan proyek-proyek unggulan ini akan melibatkan investasi yang
bersumber dari dalam dan luar negeri. Dukungan pemerintah dapat diberikan
untuk mempercepat penarikan investasi yang difokuskan pada:
a. penyediaan sistem pendidikan dan pelatihan maju untuk menyediakan
tenaga kerja dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan klaster
ekonomi yang akan dikembangkan;
b. pengembangan ekosistem teknologi digital berupa infrastruktur dan talenta
teknologi informasi;
c. ruang uji peraturan (regulatory sandbox atau testbedl yang pro-investasi,
pro-inovasi yang memungkinkan uji coba produk, teknologi, dan model
bisnis baru, pro-perdagangan untuk mendukung efisiensi rantai pasok
klaster ekonomi, dan pro-lingkungan; dan
d. perencanaan dan pengembangan infrastruktur yang holistik dan jangka
panjang untuk memenuhi kebutuhan yang sama dari klaster-klaster
ekonomi dan memenuhi persyaratan khusus klaster ekonomi tertentu.

Insentif fiskal dan non-fiskal dapat disediakan untuk meningkatkan daya tarik
investasi dan talenta unggul antara lain terkait perpajakan, dukungan relokasi,
sarana dan prasarana kota yang layak huni, akses kepada lahan dan
perumahan yang terjangkau, kemudahan perizinan, kemudahan pengadaan
barang dan jasa, kemudahan ekspor dan impor, dukungan penciptaan pasar
untuk produk-produk baru yang dihasilkan klaster ekonomi baru, dan lain
sebagainya. Skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang
beragam akan disediakan untuk membantu pengurangan risiko dari investasi
belanja modal yang tinggi untuk beberapa proyek unggulan yang akan
dikembangkan. Berbagai insentif tersebut juga diharapkan dapat mendukung
KIKN sebagai kota dan pusat ekonomi superhub yang kompetitif dan memiliki
daya tarik yang tinggi untuk talenta unggul, khususnya dari kalangan generasi
muda, untuk datang, menetap dan bekerja atau membuka usaha di KIKN dan
menggerakkan pengembangan klaster-klaster ekonomi di KIKN dan Provinsi
Kalimantan Timur secara berkelanjutan.

C. PRINSIP. . .

SK No 116637 A
PRESIDEN
REPI.JBLIK INDONESIA

-36-
td

C.l Prtnstp Dasar Pembaagunan Sosial

Prinsip dasar pembangunan sosial dalam pembangunan IKN mengambil visi


kota berkelas dunia untuk semua sebagai prinsip inti, Untuk m-wujudkan
cita-cita tersebut, konsep pembangunan IKN mengambil landasan teori filosofis
bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, yang kemudian dimasukkan ke dalam
rancangan fisik. Prinsip filosofis tersebut dikaitkan dengan prinsip-prinsip
KPI IKN.

Prinsip dasar pembangunan sosial mengakui keragaman komunitas, baik


penduduk lokal maupun pendatang baru, yang akan terhubung dengan IKN.
Dengan demikian, masyarakat, baik perempuan atau laki-laki, yang saat ini
tinggal di dalam dan di sekitar lokasi IKN tidak akan dikeCuafkan dari
perencanaan dan pengembangan kota dan akan mendapatkan manfaat dari
pengembangan IKN serta akan memberikan kontribusi berharga bagi IKN,
misalnya, dari berbagi kearifan lokal hingga membentuk IKN sebagai "tEmpat,,
yang unik. Pendatang baru di IKN juga akan mendapatkan keuntungan dari
strategi sosial serta prinsip-prinsip perencanaan yang dikembingkan,
khususnya pada fase konstruksi, pengembangan, dan pertumbuhan kota.
Prinsip dasar pembangunan sosial memiliki tujuan dan keluaran utama yang
diuraikan dalam Gambar 3-3 di bawah ini:
Oambar 3-3 Tujuan dan Keluaran Utama Strategi Sosiat

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2020

Dalam . . .

SK No 116690A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-37 -

Dalam prinsip pembangunan sosial, pihak yang terkena dampak telah


diperhitungkan berdasarkan tingkat pengaruh dan penahapan dalam
pengembangan IKN. Berdasarkan tingkat pengaruh, masyarakat dapat
merasakan dampak langsung apabila rencana pengembangan atau koridor
pengembangan yang diusulkan berada di lokasi permukiman atau lahan
sumber mata pencarian mereka. Selain itu, mereka juga dapat merasakan
dampak yang tidak langsung akibat kegiatan konstruksi, perubahan harga
kebutuhan barang dan jasa, atau kegiatan pengembangan yang dilakukan di
situs-situs yang bemilai tinggi secara sosial, budaya, sejarah, atau pendidikan.
Masyarakat yang terkena dampak pembangunan dan rencana infrastruktur
pada Tahap 1, yaitu periode beberapa tahun pertama pemindahan IKN,
memiliki kebutuhan yang lebih mendesak serta memerlukan strategi
pembebasan lahan dan relokasi untuk permukiman kembali. Selain itu, dengan
mempertimbangkan pengaruh IKN secara keselun.lhan pada tahap-tahap
berikutnya, terdapat potensi pergeseran di masyarakat, baik yang
dimanifestasikan dengan perubahan mata pencaharian maupun perpindahan
secara fisik ke permukiman di dalam kawasan IKN yang dapat dikembangkan.
Adapun bagi masyarakat dalam KIKN yang tidak terkena dampak langsung
akan berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi dan upaya-upaya
peningkatan kesejahteraan. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat yang
terfokus dan berkesinambungan merupakan hal yang penting untuk
bersama-sama mendukung rencana pengembangan IKN dan memastikan
keberlangsungan penduduk lokal.

Berikut empat kelompok masyarakat yang diidentifikasi dapat terkena dampak:


a. masyarakat di dalam KIKN yang akan terdampak langsung pembangunan
pada Tahap Pertama pembangunan;
b. masyarakat di dalam KIKN yang lahannya tidak terkena dampak langsung
dari pembangunan pada Tahap Pertama pembangunan;
c. masyarakat di dalam dan di luar KPIKN; dan
d. masyarakat di luar batas delineasi Kawasan IKN.

Setiap kelompok memiliki keragaman internal yang perlu diperhatikan. Oleh


karena itu, kegiatan pelibatan masyarakat perlu dilakukan secara
berkesinambungan dan disesuaikan dengan kebutuhan guna memastikan
strategi sosial yang inklusif dan membawa manfaat bagi masyarakat dan IKN.

Pembangunan . . .

SK No 116639 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA

-38-
Pembangunan ekonomi yang tertuang dalam Rencana Induk IKN penting dalam
mewujudkan kohesi sosial serta IKN yang inklusif. Saat ini, strategi
pembangunan ekonomi telah dikembangkan untuk membentuk nilai-nilai sosial
yang telah ada, membangun keterampilan masyarakat, serta memungkinkan
masyarakat lokal menjadi bagian yang kuat pada pembangunan ekonomi IKN
pada masa depan.

Di sisi lain, keberagaman latar belakang penduduk lokal, yang terdiri atas
penduduk asli dan pendatang, di Provinsi Kalimantan Timur menghadirkan
tantangan tersendiri bagi IKN. IKN perlu memperhatikan penduduk lokal yang
perlu ditingkatkan keterampilan atau tingkat pendidikannya sehingga dapat
berpartisipasi aktif dalam membangun sektor ekonomi IKN. Dengan adanya
pengembangan sektor ekonomi IKN, banyak lapangan kerja yang akan terbuka
bagi seluruh lapisan penduduk. Kesempatan kerja yang bersifat inklusif dan
merata dapat mengoptimalkan peluang ekonomi penduduk lokal.

Klaster-klaster yang terbentuk dari sektor ekonomi IKN dapat mendorong


kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan penduduk lokal. Di antara
berbagai klaster tersebut, terdapat dua klaster yang sudah melekat dengan
penduduk lokal dan memiliki partisipasi yang cukup tinggi. Yang pertama
adalah klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan/kebugaran. Lapangan kerja
yang tercipta dari pengembangan klaster tersebut, antara 1ain, adalah:
a. pengusaha dan pemandu wisata beserta pemandu satwa liar, jagawana, dan
ekowisata komunitas dan budaya;
b. perajin, pengusaha dan pekerja di toko cendera mata lokal, dan
penyelenggara lokakarya keraj inan tangan;
c. pengusaha dan pekerja di pusat kesehatan/kebugaran, spa lokal, klinik
kecantikan, dan penyembuhan tradisional;
d. pengusaha, manajer, dan pekerja di bidang akomodasi dan kuliner;
e. pengusaha dan pekerja di agro-ekowisata, koperasi pertanian, serta pasar
pertanian; dan
f. pengusaha dan pekerja di ritel, makanan dan minuman, serta seni dan
hiburan.

Klaster . . .

SK No l16640A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-39-
Klaster yang kedua adalah klaster industri pertanian yang berkelanjutan,
terutama untuk ekstrak tanaman dan produk herbal. Klaster ini diarahkan
untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas pertanian yang dihasilkan
penduduk lokal dan membuka lapangan kerja dari proses hilirisasi pengolahan
komoditas pertanian. Lapangan kerja yang tercipta dari pengembangan klaster
tersebut, misalnya adalah untuk ekstrak tanaman:
a. petani tanaman sumber ekstrak;
b. pekerja tanam, panen, pengeringan, dan produksi;
c. pengumpul hasil alam liar;
d. pengusaha, manajer, dan pekerja di manufaktur produk pertanian
tradisional lokal;
e. pedagang besar dan kecil; dan
f. pengusaha dan pekerja pengemasan dan pemasaran.

Di luar sektor yang sudah digeluti penduduk lokal, strategi pembangunan


kapabilitas dan peningkatan keterampilan menyeluruh diupayakan demi
memastikan kesempatan kerja yang inklusif dan merata. IKN juga diharapkan
dapat menggali potensi untuk memperkuat pendidikan dan pelatihan teknis dan
vokasi yang terjangkau bagi masyarakat demi memastikan aksesibilitas dan
inklusivitas, terutama bagi anggota masyarakat yang kurang'mampu, tidak
bekerja, usia lanjut, berkebutuhan khusus, atau buta huruf.
Strategi sosial-spasial menjadi panduan untuk mendukung pemerataan akses
ke fasilitas dan ruang publik. Strategi tersebut menghubungkan komunitas satu
dan yang lain dengan warisan budaya komunitas yang ada serta membentuk
identitas IKN dengan komunitas yang kemungkinan akan muncul nanti.
Implementasi strategi ini membutuhkan integrasi yang kuat antara kegiatan
tata ruang, pembangunan ekonomi, dan komunikasi untuk IKN. Keterlibatan
masyarakat yang berkelanjutan, identifikasi pemangku kepentingan utama, dan
beragam perwakilan masyarakat akan sangat penting untuk keberhasilan IKN
serta untuk membentuk rencana tata ruang IKN. Strategi sosial-spasial
menyediakan kerangka kerja untuk desain terperinci yang dalam
penyusunannya bekerja sama dengan masyarakat. Hal tersebut dilakukan
untuk memastikan kebutuhan dan representasi yang tepat dari masyarakat
yang ada dan yang baru muncul. Hal ini akan menjadi proses yang
berkelanjutan.
Kohesi . . .

SK No 116641A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-40-
Kohesi sosial juga sangat terkait dengan pengadaan lahan untuk IKN dan
kegiatan yang terkait dengan pembebasan lahan. Pengadaan lahan harus
memenuhi standar ketentuan yang berlaku di Indonesia yang ditentukan
berdasarkan aturan dan kebijakan atau standar yang ditetapkan oleh organisasi
internasional yang bertujuan untuk memfasilitasi pelindungan sosial.
Direkomendasikan juga bahwa revitalisasi dan penataan kawasan permukiman
masyarakat lokal mempertimbangkan keterkaitan dengan mata pencaharian
dan keterikatan warisan sejarah dan budaya dari komunitas yang ada.

c.2 Sumber Daya Manusla

C.2.1 Kesehatan

Kesehatan tidak hanya diartikan sebagai sehat fisik dan terhindar dari penyakit,
narnun juga secara mental, sosial, dan spiritual secara keseluruhan yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
World Health Organization (WHO) juga menyatakan bahwa kesehatan adalah
salah satu hak asasi manusia (HAM) yang semua orang,
terlepas dari suku, agama, pandangan politik, kepercayaan, serta kondisi
sosioekonomi, untuk mendapatkan dan mengaksesnya. Dengan kata lain,
kondisi sehat dan bugar memungkinkan warga untuk tetap beraktivitas dan
produktif, baik itu di lingkungan terkecil maupun di masyarakat. Penduduk
yang sehat menjadi elemen penting dalam pembentukan kota sehat sekaligus
kota yang menyehatkan. Begitu pula sebaliknya, kota yang menyehatkan akan
mendorong terwujudnya penduduk yang sehat.

Dilihat dari risiko kesehatan berdasarkan data yang ada, wilayah Kabupaten
Kutai Kartanegara rentan terhadap penyakit yang disebarkan melalui vektor
hewan, seperti malaria, demam berdarah, filariasis, zika, dan chikungunya.
Sementara itu, Kabupaten Penajam Paser Utara adalah salah satu wilayah
endemik malaria tertinggi di Indonesia dengan annual parasite incidence (APll
sekitar 6,53 per 1000 orang di tahun 2021. Selain itu, penyakit infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA), tifoid, dan dengue juga sering ditemukan di wilayah
Kabupaten Penajam Paser Utara. Banyaknya aktivitas penebangan pohon,
terutama di kawasan hutan, biasanya meninggalkan kubangan air dan menjadi
tempat berkembangbiaknya nyamuk anophples balabacensis yang membawa
vektor penyakit malaria. Tantangan lainnya, adalah tren meningkatnya
prevalensi penyakit tidak menular (PIM) di antaranya stroke, penyakit jantung,
kanker, dan diabetes yang merupakan penyebab utama beban penyakit
(kematian dan kecacatan). Kejadian PIM disebabkan mayoritas karena gaya

hidup. . .

SK No 116642 A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA

-4t-
hidup masyarakat yang kurang sehat seperti kurangnya aktivitas lisik dan pola
konsumsi yang tidak sehat. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Provinsi
Kalimantan Timur yang ditunjukkan dengan masih besarnya proporsi beban
penyakit tidak menular, dibandingkan penyakit menular.
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut intervensi pada upaya kuratif tidak dapat
menurunkan beban penyakit secara optimal, sehingga desain upaya promotif
dan preventif hidup sehat untuk menurunkan beban penyakit (menular dan
tidak menular) dan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit.
Prinsip dasar kota sehat (healthg cifg) dikembangkan dengan mengacu
pada definisi kesehatan berdasarkan WHO dan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan. Selain itu, pengembangan kota sehat juga
mengacu pada:
a. Model Kota Sehat WHO
Kota sehat adalah kota yang memberikan manfaat bagi manusia dan planet,
yang mendorong partisipasi aktif dari warganya untuk mewujudkan
kesejahteraan dan perdamaian. WHO mendefinisikan kota sehat ke dalam
enam kategori yaitu peace, planet, place, people, participation, dan
prosperitg. Selain WHO, Kementerian Kesehatan juga mendefinisikan kota
atau kabupaten yang sehat sebagai kota yang bersih, nyaman, aman, dan
sehat untuk dihuni warganya.
b. Strategi Kota Sehat Cardiff
Cardiff mengembangkan model kota sehat berdasarkan WHO European
Nehaork of Healthg Cities. Model tersebut disusun bahwa kota sehat tidak
hanya mengarah kepada perwujudan di skala kota saja, melainkan juga
sebagai sebuah bentuk perwujudan dari upaya lainnya pada skala global.
Model ini berfokus kepada beberapa hal utama, seperti lingkungan yang
saling mendukung, gaya hidup sehat, dan rancang kota yang sehat.
c. Strategi Kota Sehat Vancouver
Strategi ini berbasis pada konsep A Healthg Citg for All: kota di mana semua
terus berusaha untuk meningkatkan kondisi kota yang memberikan
warganya kesempatan untuk menikmati tingkat kesehatan dan well-being
yang setinggi mungkin. Untuk mewujudkan hal tersebut, Vancouver
menekankan pada tiga aspek utama dalam kota yang menyehatkan yaitu
warga yang sehat (healthg peoplel, komunitas yang sehat (healthg
communitiesl, dan lingkungan yang sehlat (healthy enuironmentl. Seluruh
aspek kota sehat ini dapat dipenuhi tidak hanya dari sektor kesehatan,
namun perlu menjadi arus utama dalam pembangunan kota sehat dari
sektor lainnya.

Pengembangan . . .

SK No 116643 A
PRESIDEN
REFTIBLIK INDONESIA

_42_

Pengembangan frametuork kota sehat di IKN perlu mempertimbangkan tiga


aspek, mencakup: l) individu, 2) masyarakat, dan 3) lingkungan.

Gambar 3-4 FrameuorkKota Sehat di IKN

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2021

C.2.2 Pendldlkan

Prinsip dasar pendidikan di KIKN secara keseluruhan akan diarahkan pada


konsep pendidikan abad 2L yang selaras dengan visi pendidikan di KIKN, yaitu
membangun ekosistem pendidikan terbaik untuk memenuhi kebutuhan talenta
masa depan di klaster ekonomi serta menjadi teladan penyelenggara pendidikan
tinggi dan meningkatkan taraf hidup. Arah peren"ana"r, konsep dan strategi
pendidikan di KIKN didasarkan pada beberapa pertimbangan:
a. intervensi di tingkat kejuruan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan
talenta dari klaster ekonomi baru karena sekitar 6oyo dai. proyeksi
pekerjaan di tahun 2045 bersifat kejuruan;

b.penting...

SK No 116689 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-43-
b. penting untuk meningkatkan ketersediaan pendidikan tersier lanjutan di
bidang science, technologg, engineering, and mathemalics (STEM) dan
manajemen guna mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam
klaster ekonomi di masa depan; dan
c. pendidikan K-12 berkualitas tinggi menjadi kriteria utama untuk menarik
minat pindahnya warga domestik dan asing serta menjadi prasyarat yang
harus ada di IKN.

Enam klaster ekonomi penggerak utama yang diperkirakan akan menciptakan


lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat yang telah ditingkatkan
kemampuannya (non-induced "uplift) dalam jumlah besar di IKN dan Provinsi
Kalimantan Timur pada tahun 2045, yaitu industri teknologi bersih, farmasi
terintegrasi, industri pertanian berkelanjutan, ekowisata, kimia dan produk
turunan kimia, serta energi rendah karbon. Dengan memperkirakan
karakteristik suplai talenta saat ini di IKN dan Kalimantan Timur, ekosistem
pendidikan terbaik di kelasnya dirancang guna menyediakan suplai talenta
yang andal dan tangguh di masa depan. IKN perlu meningkatkan sektor
pendidikannya secara keseluruhan untuk terus memenuhi kebutuhan di semua
klasternya (baik klaster baru maupun yang sudah ada). Beberapa fokus yang
perlu diperhatikan di setiap tingkatan pendidikan di IKN adalah sebagai berikut:
a. Di tingkat kejuruan, IKN difokuskan pada peningkatan kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan dan fakultas untuk menyertakan bidang spesialisasi
yang lebih relevan dengan tuntutan klaster baru dan bermitra dengan
lembaga kejuruan lokal atau asing terkemuka untuk memperkenalkan
perguruan tinggi yang lebih terspesialisasi untuk sektor-sektor seperti
pariwisata dan agribisnis.
b. Di tingkat perguruan tinggi, IKN difokuskan untuk bermitra dengan
universitas terkemuka yang berkaitan dengan STEM untuk menawarkan
pendidikan yang ditargetkan dan juga menjajaki universitas multi-fakultas
kelas dunia ke IKN. Di samping itu, terdapat beberapa strategi yang dapat
dilakukan sebagai langkah pengembangan perguman tinggi eksisting, yaitu
sebagai berikut:
1) Perguruan tinggi eksisting melalui perluasan daya tampung diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia berkualifikasi tinggi
pada 6 klaster ekonomi penggerak utama.

2) Perluasan . . .

SK No 116645 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-44-
2) Perluasan daya tampung pada perguruan tinggi eksisting dapat
dilakukan melalui alternatif penambahan infrastruktur perguruan tinggi
yang sudah ada maupun alternatif program studi di luar kampus utama
(PSDKU).
3) Penguatan fokus program studi pada perguruan tinggi eksisting yang
selaras dengan potensi unggulan wilayah Kalimantan dan kebutuhan
industri - perguruan tinggi sebagai rujukan berbasis ecnter of excellence
(CoE).
4) Pendirian perguman tinggi asing (PTA) di Indonesia dapat menjadi
peluang pengembangan kerja sama kelembagaan dalam rangka
peningkatan kapasitas kelembagaan perguruan tinggi. Kualitas lembaga
PIA yang akan dibangun di Indonesia akan menjadi benchmark bagi
perguruan tinggi dalam negeri untuk peningkatan kualitas berstandar
internasional.
5) Perluasan jaringan antarlembaga, antar-tenaga akademik untuk
meningkatkan international expose (kesempatan penelitian, publikasi,
dan inovasi).
6) Program studi PTA perlu diarahkan untuk bidang keilmuan strategis
yang berpotensi sebagai faktor pengungkit IPTEK dan daya saing
Indonesia.

Semua ini harus didukung oleh fondasi K-12 yang kuat untuk membangun
tenaga kerja yang tangguh di masa depan yang dilengkapi dengan keterampilan
abad ke-21.

C.2.3 KetenagakcrJaan

Pembangunan sektor ketenagakerjaan ditandai dengan dua indikator utama,


yaitu penciptaan lapangan kerja dan tingkat pengangguran terbuka. Proses
pembangunan IKN direncanakan menjadi penggerak utama sekaligus faktor
pengungkit dalam pembangunan ketenagakerjaan. Langkah yang diambil
adalah dengan:
a. perincian kebutuhan tenaga kerja;
b. perincian jenis-jenis pelatihan yang dibutuhkan;
c. investasi pelatihan yang dibutuhkan;

d. pendataan . . .

SK No 116646A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-45-
d. pendataan calon tenaga kerja dari masyarakat lokal yang memerlukan
pelatihan; dan
e. pemanfaatan instrumen koordinasi ketenagakerjaan antar-pemangku
kepentingan di daerah.

Pada tahap awal pembangunan IKN, penciptaan lapangan kerja akan bertumpu
sepenuhnya pada sektor konstruksi. Kebutuhan pembiayaan dan sumber daya
pendukung untuk menunjang sektor konstruksi akan mendorong adanya
investasi pada wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang akan meningkatkan
roda perekonomian. Pada tahap awal pembangunan IKN, penciptaan lapangan
kerja diproyeksikan akan bertumpu pada sektor-sektor seperti konstruksi
(75 persen), pemerintahan (20 persen), serta layanan pendukung (5 persen).

Dalam jangka menengah dan panjang, pemindahan IKN akan menjadi sumber
pertumtmhan ekonomi baru dan menjadi penggerak ekonomi untuk pulau
Kalimantan dan sekitarnya. Sektor-sektor ekonomi dengan keunggulan
komparatif dan kompetitif yang dikembangkan di IKN akan menjadi pengungkit
pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan dapat menurunkan
kesenjangan. Penciptaan lapangan kerja baru akibat berkembangnya sektor
jasa dan sektor ekonomi yang bernilai tambah tinggi akan menciptakan
lapangan kerja yang memadai, serta dapat mengurangi ketimpangan
antar-kelompok pendapatan.
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah tingkat inklusivitas,
dalam hal ini adalah pengikutsertaan peran masyarakat setempat sebagai
pelaku utama pembangunan. Pada konteks pembangunan IKN, masyarakat
setempat tidak hanya sebagai penonton tetapi sebagai pemain utama. Strategi
untuk melibatkan tenaga kerja dari masyarakat lokal dapat dilakukan dari
kegiatan pemetaan karakteristik tenaga kerja lokal, pemetaan kuota afirmasi
tenaga kerja lokal, dan pelatihan tenaga kerja lokal (dalam bentuk pembekalan
keterampilan (skillingl dan alih kompetensi (reskillingll. Untuk meningkatkan
keahlian dan/atau membuat masyarakat sekitar memperoleh keahlian baru
agar dapat berkontribusi dalam pembangunan IKN, maka transformasi balai
latihan kerja (BLK) di sekitar IKN menjadi salah satu faktor penting di dalam
penyerapan tenaga kerja masyarakat sekitar.

D. PRINSIP. . ,

SK No 116647 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA

-46-
D. PRINSIP DASAR PENYEDIAAN DAN PENGELOLIIAN PERTANAIIAN

D.1 Prinslp Dasar Penyediaan Tanah

Penyediaan tanah untuk pembangunan IKN dilaksanakan melalui mekanisme


pelepasan kawasan hutan dan mekanisme pengadaal tanah. Untuk pelepasan
kawasan hutan, yang akan dilepaskan adalah hutan tanaman industri (HTI) di
kawasan hutan yang telah diubah fungsinya menjadi hutan produksi yang
dapat dikonversi (HPK) sehingga dapat digunakan untuk pembangunan IKN,
yang dimohonkan pelepasannya kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
Pada tahap awal, lokasi pembangunan IKN diutamakan di lahan yang tidak ada
pemilikan maupun penguasaan tanah, sehingga dapat meminimalisir potensi
relokasi penduduk setempat ataupun pemberian ganti kerugian dalam bentuk
lainnya. Namun demikian, jika pembangunan IKN diharuskan berada pada
lokasi yang terdapat pemilikan maupun penguasaan tanah, maka akan
dilakukan proses pengadaan tanah. Pengadaan tanah dilakukan dengan
mekanisme pengadaan tanah sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan di bidang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan
umum atau pengadaan tanah secara langsung.
Pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dalam
pembangunan IKN mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tatrun 2Ol2
tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum,
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja (mengubah
sebagian substansi Undang-Undang Nomor 2 Tahurr 2Ol2l, Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2O2l tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, dan Peraturan Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 19 Tahun 2021
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021.
Pengadaan tanah sesuai dengan peraturan perundangan tersebut telah
memperhitungkan prinsip kehati-hatian, pemberian kompensasi yang memadai
dan adil dengan musyawarah bentuk ganti kerugian sebagai konsekuensi dari
proses pengadaan tanah, tahapan dan waktu penyelesaian yang terukur.
Apabila ada keberatan dari pihak yang berhak memiliki atau menguasai tanah,
maka pemberian ganti kerugian akan dititipkan di pengadilan (konsinyasi)
sehingga pembebasan tanah tetap dilakukan dan pembangunan dapat tetap
berjalan. Agar pengadaan tanah dapat segera dilaksanakan, maka KIL yar,g
melakukan pembangunan pada lokasi di wilayah IKN bertindak sebagai instansi
yang membutuhkan tanah, sebelum terbentuknya Otorita IKN. Tahapan
pengadaan tanah pada wilayah IKN sesuai ketentuan peraturan perundangan
adalah sebagai berikut:
Gambar3-5...

SK No 116648 A
PRESIDEN
REPU BLIK INDONESIA

-47-
Gambar 3-5 Ketentuan Peraturan Perundangan untuk Pengadaa.n Tanah

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2022

Subjek/pihak yang berhak mendapat ganti rugi adalah pemilik, penguasa,


pengguna, dan pemanfaat tanah yang dapat dijelaskan melalui Gambar 3-6
sebagai berikut:

Gambar 3-6 Subjek yang Berhak Mendapat Ganti Rugi

Sumber: Pasal 18-28 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2O2l tentang


Penyelenggaran Pengadaan Tanah bagi Pembargunan untuk Kepentingan Umuri

objek. . .

SK No 116688 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA

_48_
Objek pengadaan tanah dan penilaian besarnya ganti rugi oleh penilai
dilakukan bidang per bidang tanah, yang meliputi enam objek pengadaan tanah
yang dapat dijelaskan melalui Gambar 3-7 sebagai berikut:
Gambar 3-7 Objek Pengadaan Tanah

Sumber: Pasal 33 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2Ol2 tentang


Pengadaan Tanah bag.i Pembangunan untuk Kepentingan Umum

Selain melalui pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum,


pengadaan tanah di wilayah IKN juga dapat melalui pengadaan tanah secara
langsung (business-to-business) seperti jual beli, hibat., rublag, pelepasan
secara sukarela, atau bentuk-bentuk lain yang disepakati.

D.2

Setelah perolehan tanah, Otorita IKN berwenang mengelola wilayah IKN dan
diberi hak pengelolaan atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional. Pemberian hak pengelolaan tersebut dilakukan dengan
memperhatikan hak atas tanah masyarakat dan hak atas tanah masyarakat
adat. Di atas hak pengelolaan dapat diberikan hak atas tanah kepada orang
perseorangan dan pihak lain dengan perjanjian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan.
Di IKN diberlakukan pembatasan pengalihan hak atas tanah. pembatasan
pengalihan hak atas tanah tersebut dilaksanakan dengan mewajibkan
masyarakat yang akan mengalihkan kepemilikan atas tanahnya yang terletak di
wilayah IKN untuk terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari otorita IKN
sebelum melakukan tindakan pengalihan hak atas tanah kepada pihak lain
dan diadministrasikan proses jual belinya oleh Kementerian Agraria dan

Tata..,

SK No 116687 A
PRESIDEN
REPLIBLIK INOONESIA

-49-
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Pembatasan tersebut tidak
dimaksudkan untuk menghilangkan hak keperdataan kepemilikan tanah. Di
wilayah IKN, Otorita IKN diberi hak untuk diprioritaskan sebagai pembeli atas
tanah yang akan dijual di wilayah IKN.

E. PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Rencana pembangunan IKN yang mempertimbangkan prinsip dasar lingkungan


hidup ditunjukkan dengan integrasi antara proyeksi populasi pada Rencana
Induk IKN dan hasil analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Hidup (DDDTLH) pada Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Seluruh data
fakta, analisis, dan konsep rencana dari Rencana Induk IKN diverilikasi
kesesuaiannya dengan DDDTLH di dalam dokumen KLHS. Elemen Rencana
Induk IKN yang harus diverifikasi adalah (1) tata ruang; (2) proyeksi populasi;
(3) keanekaragaman hayati; (4) ketahanan pangan; (5) infrastruktur air;
(6) infrastruktur energi; dan (7) infrastruktur limbah.

Penerapan prinsip lingkungan di dalam Rencana Induk IKN mengarah pada


terintegrasinya koridor ekosistem secara regional di wilayah IKN untuk
menjamin terjaganya kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di IKN sesuai
dengan strategi yang tercantum di dalam Dokumen KLHS Masterplan IKN. Oleh
karena itu, pengembangan lingkungan hidup difokuskan pada pemeliharaan
ekosistem dan keanekaragaman hayati serta restorasi sistem jaringan hijau dan
biru.
Lahan-lahan yang sensitif secara ekologi, kawasan jelajah satwa, dan hutan
yang penting untuk spesies yang terancam kepunahan atau sangat terancam
kepunahannya dilindungi sebagai komponen penting untuk membangun
struktur kota dan menentukan identitas yang unik bagi IKN. Lahan-lahan yang
dapat dikembangkan diusulkan agar tidak mengganggu lahan-lahan ini dan
serangkaian KPI ditetapkan untuk sepenuhnya mendukung konsep kota hutan.

Untuk mencapai KPI IKN, yaitu 65 persen kawasan hijau alami, alokasi
penggunaan kawasan hijau yang memiliki nilai guna bagi penduduk, seperti
ekowisata dan ruang publik, dapat menjadi sumber nilai ekonomi dan rekreasi.
Hal ini sama dengan kedudukan RTH kota sebagai pemenuhan kebutuhan
konsumsi lahan penduduk, tetapi pada saat bersamaan menjadi kawasan hijau
alami yang memiliki nilai lindung walaupun tidak setinggi kawasan lindung
murni. Untuk memastikan tidak ada pengembangan tambahan di kawasan IKN

sesual , . ,

SK No 116651A
PRESIOEN
REPUELIK INDONESIA

-50-
sesuai dengan perencanaan dan untuk mencegah pertumbuhan penduduk yang
terlalu tinggi, pemanfaatan ruang didasarkan pada Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang.
Upaya untuk melestarikan alam, memulihkan kawasan bekas tambang,
mendukung ketahanan pangan, dan menunjang sistem infrastruktur yang
efisien, dirancang untuk memberikan manfaat secara langsung bagi penduduk
IKN sehingga menjamin kelayakan hidup penduduk dan menghormati
batas-batas lingkungan alam. Pemanfaatan produksi pangan lokal yang
dipenuhi oleh strategi ketahanan pangan IKN sejalan dengan strategi IKN,
termasuk produksi pangan berbasis ekonomi sirkular (ciranlar economyl.

r'. PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

F.1

Perumahan memegang peranan penting terhadap kesejahteraan masyarakat


perkotaan, seperti dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Perumahan dapat
menarik investasi dan menumbuhkan ekonomi perkotaan dengan efek multiplier
yang sangat besar. Dalam menempatkan sektor perumahan sebagai episentrum
dari pembangunan perkotaan, pembangunan perumahan di kawasan IKN
bukan sekadar membangun unit rumah melainkan membangun perumahan
tetap dalam kerangka holistik.
Dalam mewujudkan KPI 6 (aman dan terjangkau), pembangunan perumahan
perlu memastikan bahwa seluruh penduduk memiliki akses terhadap tipe
hunian yang beragam melalui penerapan skema hunian berimbang (1:2:3) dan
sesuai dengan kebutuhan serta menekankan keterjangkauan harga untuk
berbagai kelompok pendapatan masyarakat, merespons pengaturan tempat
tinggal yang berbeda-beda, dan menurunkan operasional yang umumnya
diasosiasikan dengan hunian yang kompak dan memiliki akses terhadap
infrastruktur penting pada tahun 2045. Dengan demikian, pembangunan
perumahan dan permukiman baru perlu menciptakan sistem distribusi
perumahan yang sehat sebagai upaya pencegahan perumahan kumuh pada
masa depan.

Upaya mewujudkan KPI 6 (aman dan terjangkau) ini sejalan dengan


upaya pencapaian KPI 2 (Bhinneka Tlrnggal Ika) yang akan mengintegrasikan
seluruh penduduk, baik penduduk setempat maupun pendatang. Untuk
itu, pembangunan perumahan perlu memperhitungkan dimensi sosial.
Perumahan . . .

SK No I16652 A
PRESIDEN
REPI.JBLIK INDONESIA

-51 -

Perumahan di kawasan IKN didorong agar tidak membuat area perkotaan yang
tumbuh menjadi tempat yang eksklusif, tetapi tetap menjadi tempat masyarakat
untuk mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk seluruh kalangan
(inklusif). Dengan terbukanya kesempatan tersebut, penyediaan akses
perumahan akan mengedepankan manusia dan pemenuhan akan hak asasi
manusia dalam pembangunan perkotaan yang berkelanjutan: hak atas hidup
layak, hak atas layanan dasar, hak atas kesehatan, dan hak atas privasi.

Konsep hunian eksisting yang umumnya berupa bangunan tunggal, tidak


sejalan dengan arah pengembangan wilayah IKN untuk menjadi "Kota 10
Menit". Oleh karena itu, kebutuhan hunian dan fasilitasnya akan dimodifikasi
melalui penggabungan berbagai layanan dalam satu bangunan dengan
memperhatikan standar kenyamanan yang berlaku serta menyediakan hunian
dalam bentuk rumah susun atau apartemen, dengan tetap memperhatikan
standar minimal bagi tiap kebutuhan, seperti jabatan dan jumlah anggota
rumah tangga.
Beberapa asumsi yang menjadi dasar pembangunan perumahan adalah sebagai
berikut:
a. Pembangunan perumahan terdiri atas perumahan aparatur sipil negara dan
perumahan non-aparatur sipil negara (masyarakat umum). Penyediaan
perumahan aparatur sipil negara akan difasilitasi oleh pemerintah dengan
membuka kesempatan keterlibatan swasta. Sementara itu, penyediaan
perumahan masyarakat akan menggunakan mekanisme pasar yang
disediakan oleh pengembang swasta sesuai dengan proses bisnis yang ada
di pasar perumahan setempat dan didukung dengan sistem pembiayaan
perumahan yang efisien. Membangun sistem perumahan publik Qtublic
housirql yang terdiri atas hunian sewa dan hunian milik dengan hak
terbatas, baik primer maupun sekunder, diatur dan dikelola oleh pengelola
perumahan dan permukirnan (estate managefi di bawah Otorita IKN, baik
untuk perumahan aparatur sipil negara maupun perumahan non-aparatur
sipil negara (masyarakat umum).
b. Konsep pembangunan perumahan mengikuti rencana fungsi tata ruang,
kawasan fungsi campuran, dan demografi heterogen di IKN yang mengacu
pada penciptaan berbagai kegiatan dan fungsi dalam satu area lingkungan
binaan (built enuironmenf). Demografi heterogen mengacu pada penciptaan
percampuran penduduk berdasarkan karakteristik seperti usia, pekerjaan,
pendapatan, etnis, dan ras.

c. Pembangunan . . .

SK No 116653 A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA

-52-
c. Pembangunan perumahan juga menerapkan konsep transformasi
bermukim, di antaranya dengan perubahan cara pandang dalam berhuni di
lahan yang lebih efektif dan efisien, dengan cara sebagai berikut:
1) Tinggal di hunian vertikal akan tercipta hunian dengan kepadatan ideal.
Tantangan terletak pada pemeliharaan hubungan sosial yang harus
dapat dijawab oleh desain hunian.
2) Tinggal di kawasan kompak semua kebutuhan terlayani dan dapat
diakses dengan cepat dan mudah dijangkau.
3) Menerapkan teknologi cerdas dalam kehidupan untuk meningkatkan
kenyamanan penghuni sekaligus menerapkan prinsip hidup
berkelanjutan.
Ketiga hal tersebut akan berimplikasi positif pada tersedianya ruang-ruang
terbuka untuk publik ataupun lingkungan yang lebih luas jika
dibandingkan kondisi di kota-kota besar saat ini.
d. Perumahan aparatur sipil negara dengan spesifikasi hunian berorientasi
pada kenyamanan serta berfungsi ganda sebagai hunian dan tempat
bekerja, seperti tampak pada tabel berikut:
Tabel 3-1 Spesifikasi Rumah Dinas bagi Pejabat Negara, ASN, TNI, dan Polri
l-rl?i! Peruntukan Hunlan Tipe Rumah Luas Unit (m2)
I Menteri/ Pejabat Tinggi Negara Rumah Tapak 580
2 Pejabat Negara Rumah Tapak 490
3 JPT Madya/ Eselon 1 Rumah Tapak 390
4 JPT Pratama/Eselon 2 Rumah Susun 290
5 Administrator / Eselon 3 Rumah Susun 190
6. Pejabat Fungsional dan staf lainnya Rumah Susun 98

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 202 1

e Penyediaan perumahan dinas aparatur sipil negara/Tentara Nasional


Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia memperhatikan proses
transisi pegawai dan keluarganya, terutama pada 5 tahun pertama. Pada
tahap awal pembangunan perumahan untuk aparatur sipil negara lTentara
Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia akan dimulai
pada tahun 2022 }:ingga 2024. Pengembangan ukuran unit didorong untuk
mengikuti kelipatan modul unit rumah susun pada desain dasar yang
dirancang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
untuk meningkatkan efi siensi penggunaan ruang.

F.2 Infrastruktur . . .

SK No 116569A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA

-53-

?.2 Infrastruktur Persampahan

IKN menargetkan 100 persen sampah ditangani dan diolah supaya dapat beralih
dari pengelolaan sampah tradisional. Sampah dipisahkan pada sumbernya dan
dikumpulkan dengan menggunakan berbagai cara untuk diolah secara
terpusat. IKN akan mengadopsi strategi proyeksi konservatif 5 persen sampah
non-organik akan langsung dibuang ke tempat penimbunan sampah. Fasilitasi
daur ulang sampah sebagai fokus utama dari sistem pengelolaan sampah akan
mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA),
sehingga memperpanjang umur TPA, serta mengurangi penggunaan lahan
untuk TPA baru beserta gangguan dan aspek lingkungan. Di samping itu,
barang hasil daur ulang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk
menghasilkan produk baru.

Pusat pengolahan sampah ditempatkan di suatu area pengembangan untuk


mewujudkan sinergi ekonomi, mengurangi biaya transportasi dan operasi,
serta memberikan kendali atas masalah lingkungan. Stasiun peralihan sampah
akan berlokasi di setiap kawasan untuk memfasilitasi pengumpulan dan
pemindahan sampah. Pembangunan fasilitas persampahan direncanakan
untuk ditempatkan di luar kawasan lingkungan terlarang (no-go areal untuk
menghindari dampak pada flora dan fauna sensitif serta area dengan nilai
konservasi tinggi. Mengingat risiko tinggi pencemaran dari fasilitas
persampahan, diperlukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
sebelum pembangunan untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh
pusat pengolahan sampah terhadap lingkungan dan sekitarnya. Selain itu,
diperlukan juga investigasi lapangan yang lebih spesifik guna menetapkan
kecocokan lokasi untuk TPA.

F.3 Pengelolaan Alr Llmbah

Untuk mencapai KPI 100 persen pengelolaan air limbah pada tahun 2035, air
limbah diolah secara terpusat di instalasi pengolahan air limbah. Instalasi
pengolahan air limbah akan membentuk sistem ganda untuk melayani IKN serta
akan melayani industri dan permukiman yang ada di luar IKN. Pemilihan
teknologi pengelolaan air limbah yang tepat bergantung pada sejumlah faktor
fisik dan nonfisik. Teknologi yang paling tepat adalah teknologi yang
memberikan tingkat layanan yang paling dapat diterima secara sosial dan
lingkungan dengan biaya yang paling rendah.

Sistem . . .

SK No 116655 A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA

-54-

Sistem ganda direkomendasikan untuk melayani IKN, dengan memusatkan


sistem pengolah di area neksus untuk mengurangi jarak antara sumber air
limbah dan lokasi pengolahan sehingga dapat mengurangi panjang pipa yang
dibutuhkan. Pada akhirnya sistem pengelolaan ini akan menghasilkan jaringan
dengan sistem gravitasi. Sementara itu, air limbah akan diolah dan didaur ulang
ke dalam pengolahan air (bukan untuk konsumsi). Selain itu, sistem saluran
pembuangan limbah dirancang sebagai sistem terpisah dengan drainase.

Strategi pengelolaan air limbah yang diusulkan untuk menargetkan 60 persen


daur ulang timbulan air limbah pada tahun 2045 dirancang sesuai dengan visi
IKN sebagai kota dengan perekonomian yang bersifat sirkular dan resilien.
Timbulan air limbah dihasilkan oleh semua pengguna air dengan sistem sanitasi
yang dialirkan melalui jaringan air limbah perkotaan. Strategi utama
pengolahan air limbah mengacu pada komponen dari Sistem Pengolahan Air
Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) dan Sistem Pengolahan Air Limbah
Domestik Terpusat (SPALD-T) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

F.4
Pengelolaan sumber daya air perkotaan bertujuan untuk memberikan
keamanan akses air minum yang andal, sistem sanitasi yang layak,
perlindungan sumber air dari polusi, dan pengurangan risiko banjir dalam satu
sistem pengelolaan air terpadu. Strategi ini akan menerapkan prinsip kota
spons (sponge citgl gu.na mengintegrasikan jaringan biru dan hijau, agar dapat
memberikan manfaat kenyamanan dan kesehatan bagi penduduk IKN.

Strategi pengelolaan air secara terpadu untuk melayani IKN diperlukan dalam
memenuhi kebutuhan pengembangan dan kendala yang akan dihadapi oleh
pembangunan IKN. Pendekatan pengelolaan air terpadu yang menggabungkan
pengelolaan penggunaan air, limpasan air hujan, dan pengolahan air limbah,
dengan mengadopsi pendekatan terintegrasi antara sistem pengelolaan air
secara tradisional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi sumber
daya secara keseluruhan dengan pertimbangan yang cermat dalam
penggunaannya, dan juga kontribusinya dalam sistem ekologi dengan tetap
menghormati batasan alam. Hasil utama memanfaatkan pengelolaan air
terpadu ini adalah menyediakan akses yang aman dan andal atas air minum,
sanitasi yang efektif, serta melindungi saluran air dari polusi.

Tiga

SK No 116656A
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA

-55-
Tiga elemen yang perlu digunakan dalam pengembangan pengelolaan air
berkelanjutan di kawasan IKN meliputi (i) ketahanan, yaitu sistem air dapat
beradaptasi dengan iklim dan pertumbuhan pada masa depan serta mengurangi
risiko dan kerentanan; (ii) efisiensi, yaitu tingkat layanan terpenuhi secara
memadai dengan menyeimbangkan permintaan dan kapasitas dan dengan
investasi yang dilakukan secara tepat; serta (iii) kualitas, yaitu kesehatan
masyarakat dan lingkungan terlindungi. Sistem pengairan IKN mencakup
penggunaan sistem alami, seperti hutan, dataran banjir, penghijauan dan
tanah, biasanya dikenal sebagai infrastruktur hijau, untuk berkontribusi dalam
menyediakan pasokan air minum yang andal serta memberikan pelindungan
terhadap banjir dan kekeringan.

F.5 Fasllitas U
Secara umum pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial mehggunakan
prinsip skala pelayanan, pencapaian dengan berjalan kaki, serta integrasi
dengan kawasan. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas
fasilitas umum dan sosial bagi penduduk yang dilayaninya. Adapun untuk
bangunan fasilitas bersama memiliki prinsip umum perancangan yang meliputi:
a. aksesibilitas;
b. konektivitas;
c. infrastruktur hijau;
d. pengelolaan;
e. keamanan; dan
f. tanggap bencana.
Seiring dengan penambahan jumlah penduduk, jumlah fasilitas umum dan
sosial juga perlu ditambah dari yang sudah diperhitungkan untuk kondisi saat
ini untuk menunjang kebutuhan masyarakat. Asumsi kebutuhan untuk
fasilitas yang digunakan untuk menentukan angka kebutuhan fasilitas, adalah
sebagai berikut:
a. Penyesuaian yang dilakukan untuk menciptakan tata guna lahan yang lebih
efisien, misalnya dengan mengombinasikan fungsi pelayanan publik dan
pemerintahan dalam satu bangunan, adalah sebagai berikut:

i. Pelayanan . . .

SK No 116657 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-56-
i. Pelayanan Publik dan Pemerintahan
1) Kantor rukun warga (RW) dikombinasikan dengan ruang serbaguna
dan perpustakaan untuk memungkinkan efektivitas lahan dan
memastikan fasilitas tersebut dapat diakses dengan berjalan kaki
dari area hunian.
2l Kantor kelurahan dikombinasikan dengan ruang serbaguna untuk
memungkinkan efektivitas lahan dan memastikan fasilitas tersebut
dapat diakses dengan l0 menit berjalan kaki dari simpul transportasi
massal sekunder.
3) Kantor kecamatan dikombinasikan dengan ruang serbaguna untuk
memungkinkan efektivitas lahan dan memastikan fasilitas tersebut
dapat diakses dengan 10 menit berjalan kaki dari simpul transportasi
massal utama.
4) Perkiraan kebutuhan lahan untuk kombinasi fasilitas ini
diasumsikan berdasarkan koefisien dasar bangunan (KDB) dengan
ketinggian bangunan.
5) Kantor polisi dan pemadam kebakaran dipisahkan dari kombinasi
fungsi pelayanan publik dan pemerintahan karena karakter
pelayanannya.
11 Pelayanan Kesehatan
1) Pelayanan kesehatan dipisahkan dari kombinasi fungsi pelayanan
umum dan pemerintahan karena karakter pelayanannya. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit terhadap
fasilitas pelayanan lain beserta penggunanya.
2) Fasilitas yang disebutkan di atas diharuskan berada dalam capaian
10 menit berjalan kaki dari halte transportasi umum.
3) Fasilitas yang disebutkan di atas disarankan ditempatkan
berdekatan dengan ruang terbuka umum dan fasilitas keagamaan,
sesuai dengan skala pelayanannya.
4) Pelayanan Kesehatan Primer (Puskesmas, Klinik Pratama),
Pelayanan Rujukan (Rumah Sakit), dan Laboratorium Kesehatan.
a) Jumlah kebutuhan didasarkan pada jumlah kecamatan, rasio
dengan jumlah penduduk serta karakteristik wilayah. Pemetaan
kebutuhan tersebut juga memperhitungkan kebutuhan tenaga
kesehatan yang akan bertugas pada fasilitas kesehatan serta
mengikuti pola transisi demografi dan epidemiologi.

b) Rumah. . .

SK No 116658 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-57-
b) Rumah Sakit dikembangkan dengan standar internasional dan
memiliki layanan unggulan dan menjadi pusat pengembangan
pelayanan kesehatan tradisional.
c) Khusus laboratorium kesehatan memperhatikan pemenuhan
standar tingkat keamanan hayati.
d) Fasilitas yang disebutkan di atas disarankan ditempatkan
berdekatan dengan ruang terbuka umum dan fasilitas
keagamaan, sesuai dengan skala pelayanannya.
iii. Fasilitas Pendidikan
1) Lahan yang dibutuhkan untuk sekolah merujuk kepada peraturan
yang berlaku.
2) Perhitungan kebutuhan lahan menggunakan kebutuhan untuk dua
atau lebih lantai bangunan untuk semua jenis sekolah demi
mengurangi kebutuhan lahan.
3) Sekolah Tinggi terdiri atas universitas unggulan dan sekolah tinggi
lainnya.
4) Jumlah pelajar dan pekerja di universitas unggulan mengikuti
kebutuhan pengembangan dan penahapan IKN.
5) Jumlah mahasiswa di perguruan tinggi, termasuk di dalamnya
politeknik dan universitas lainnya, diasumsikan sebanyak 16 persen
dari populasi usia 19-25 tahun yang melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi.
b. Validasi dari distribusi fasilitas umum utama (taman kanak-kanak, sekolah
menengah, dan klinik) berada dalam radius perjalanan 10 menit mobilitas
aktif.
c. Fasilitas pendidikan hingga sekolah menengah atas untuk mendukung
seluruh populasi KIKN.
d. Area ritel (pasar rakyat atau pasar tradisional) dihitung menggunakan
standar nasional.

Sementara . . .

SK No 116659 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA

-58-
Sementara itu, fasilitas umum dan fasilitas sosial di KIPP dibagi ke dalam empat
kategori, yaitu sebagai berikut:
a. Skala Persil dan Distrik
Fasilitas umum dan fasilitas sosial skala persil adalah fasilitas umum dan
sosial yang memiliki skala pelayanan kurang dari 15.000 jiwa, dapat dicapai
dengan berjalan kaki selama 5 menit, serta terintegrasi pada bangunan yang
terletak di area yang bersifat semi publik.
b. Skala Sub-Sub-BWP/Kelurahan
Fasilitas umum dan fasilitas sosial skala Sub-Sub-BWP/kelurahan adalah
fasilitas umum dan sosial yang memiliki skala pelayanan di antara 15.000
jiwa dan 30.000 jiwa, dapat dicapai dengan mobilitas aktif selama 10 menit,
serta terletak di pusat distrik yang bersifat publik.
c. Skala Sub-BWP
Fasilitas umum dan fasilitas sosial skala Sub-BWP adalah fasilitas umum
dan sosial yang memiliki skala pelayanan di antara 30.000 jiwa dan 200.000
jiwa, dapat dicapai dengan mobilitas aktif selama 20 menit, serta terletak di
pusat kawasan yang bersifat publik.
d. Skala KIPP
Fasilitas umum dan, fasilitas sosial skala KIPP adalah fasilitas umum dan
sosial yang memiliki skala pelayanan lebih dari 200.000 jiwa, dapat dicapai
dengan berjalan kaki dan terintegrasi dengan transportasi publik.
Keberadaannya terletak di area perkotaan dengan pencapaian baik dan
dapat menjad i. landmark perkotaan.

Di samping keempat kategori di atas, fasilitas yang didedikasikan khusus


sebagai penunjang kinerja IKN dalam KIPP adalah fasilitas sosial budaya seni,
fasilitas keagamaan skala nasional, fasilitas diplomatik, fasilitas pendidikan
tinggi dan riset, serta fasilitas penunjang kota cerdas.

F.6 Mobilitas dan Konektivitas


Mobilitas transformatif dan terintegrasi yang berfokus pada kualitas hidup
dapat digunakan sebagai pendorong ekonomi utama dan faktor pembeda untuk
IKN, melalui penyediaan tempat dan jaringan yang terhubung dengan baik,
mudah diakses, tangguh dan berorientasi pada masa depan. Sementara itu,
prinsip dasar penyediaan transportasi dirancang untuk memenuhi semua KPI
yang berkaitan dengan prinsip yang terhubung, aktif, dan mudah diakses.

Aspek. . .

SK No l16660A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-59-
Aspek penting yang perlu menjadi pertimbangan adalah dampak pada
lingkungan hidup dan sosial, integrasi tata guna lahan, strategi ekonomi, dan
pertimbangan kelayakan dalam pengembangan infrastruktur. Dengan
demikian, pertimbangan tersebut dapat menghasilkan rekomendasi konsep,
prinsip, dan pedoman transportasi yang bersifat holistik, terfokus, dan dapat
memberikan hasil yang sepadan dengan investasi yang dikeluarkan (ualue for
monegl, serta dapat memfasilitasi dalam pencapaian tqjuan pembangunan IKN
secara menyeluruh. Prinsip utama mengedepankan inovasi dan fleksibilitas
serta memperhatikan berbagai kemungkinan pada masa mendatang. Adapun
keenam strategi mobilitas adalah (1) kota yang terhubung, (2) kota yang kompak
dan mudah dikembangkan, (3) kota yang berkelanjutan dan mudah diakses,
(4) kota yang aktif dan ramah pejalan kaki, (5) kota yang efisien, aman, dan
resilien, serta (6) kota yang siap menghadapi masa depan.

F.6.1 Kota yang Terhubung

Infrastruktur transportasi akan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi


dengan akses langsung di dalam IKN dan kawasan tiga kota serta akses ke jalur
nasional dan internasional. Prinsip utama strategi transportasi Kota yang
Terhubung meliputi:
a. konektivitas eksternal mengutamakan konektivitas eksternal dengan
koneksi penumpang dan jaringan logistik yang cepat dan langsung dari/ke
wilayah IKN dengan kota-kota di sekitarnya serta kawasan nasional dan
internasional;
b. konektivitas internal mengutamakan koneksi transportasi massal yang
cepat dan langsung antara subpusat IKN untuk memastikan konektivitas
internal yang kuat dan pemanfaatan aglomerasi serta mengurangi
ketergantungan pada kendaraan pribadi; dan
c. pintu gerbang memanfaatkan perluasan gerbang udara dan laut yang ada
dan koneksi yang sesuai dengan IKN serta memperkuat pengembangan
kawasan tiga kota.
Jaringan transportasi telah dikembangkan sesuai dengan strategi
pembangunan ekonomi jangka panjang untuk memastikan koneksi penting
antara pusat ekonomi dan infrastruktur transportasi utama, seperti bandara
dan pelabuhan.

Konektivitas . . .

SK No 116661A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA

-60-
Konektlvitas Kereta Api Regional
Penilaian pada tingkat konsep mengenai potensi koridor kereta api dari
Balikpapan ke IKN telah mempertimbangkan aspek-aspek penting, seperti di
bawah ini:
a. Pertimbangan lingkungan, sosial, dan rekayasa teknis. Alinyemen koridor
pada tingkat konsep telah disempurnakan untuk menghindari atau
memitigasi kendala lingkungan dan sosial.
b. Konektivitas sistem transit menghubungkan pelabuhan, bandara, Kota
Balikpapan, KIPP, KIKN, dan KPIKN untuk mengintegrasikan pusat-pusat
kegiatan di tiga kota.
c. Selain konektivitas rel kereta api, konsep reljuga mencakup konektivitas rel
regional untuk transportasi barang antara gerbang utama, seperti
pelabuhan dengan kawasan industri.

Keterhubungan Bus
Konektivitas kereta regional akan didukung oleh layanan bus regional dalam
wilayah KPIKN dan sekitarnya. Hal ini menjamin pilihan moda transportasi
umum dan memungkinkan keterjangkauan yang lebih luas ke penduduk
setempat serta yang terpencil. Meskipun rencana rute bus regional dianggap
cukup fleksibel untuk ditetapkan secara operasional setelah KIKN beroperasi,
strategi teknis ini mengusulkan pembangunan terminal bus antarkotaljarak
jauh dalam area KIKN. Terminal bus ini akan menempati lokasi yang sama
dengan stasiun gerbang sebagai stasiun kereta api regional pertama dalam
batas KIKN saat bepergian dengan tujuan KIPP dan akan dikembangkan sebagai
hub atau 'pusat' mobilitas utama yang memungkinkan pertukaran moda
transportasi antara jalur kereta api regional dan koridor transportasi umum
KIKN primer dan sekunder di KIKN.

Konektlvltas Jalan Regional


Infrastruktur jalan utama merupakan bagian dari strategi transportasi terpadu
yang baru untuk wilayah IKN dan Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini bertujuan
untuk mendukung strategi jalan regional yang lebih luas untuk kawasan tiga
kota dan Provinsi Kalimantan Timur, memperkuat koneksi penumpang dan
logistik di tingkat regional antara pusat-pusat kegiatan utama dan pintu
gerbang (pelabuhan dan bandara), menj awab kebutuhan transportasi umum
berbasis jalan dengan mengakomodasi koneksi bus di dalam kawasan tiga kota,
dan menghubungkan IKN dengan pusat kegiatan utama di sekitarnya di
Provinsi

SK No 116662A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-61 -

Provinsi Kalimantan Timur. Sesuai dengan konsep koridor kereta api, strategi
jalan regional juga menyediakan koneksi transportasi barang utama ke pusat
kegiatan terkait dan infrastruktur transportasi utama serta gerbang (bandara
dan pelabuhan).

Pintu gerbang Utama (Bandara dan Pelabuhanf


Gerbang udara dan laut merupakan simpul penting bagi IKN dalam
menyalurkan sumber daya dan manusia untuk perjalanan nasional dan
internasional. Gerbang ini terletak di dekat perkotaan dan berperan penting
untuk mendorong konsolidasi dan pertumbuhan ekonomi IKN. IKN terhubung
dengan jalan atau rel strategis ke gerbang utama serta memastikan jaringan
transportasi yang terintegrasi antarpusat. Kapasitas pelabuhan yang ada dinilai
untuk memenuhi permintaan kota barr pada masa depan.
a. Bandara
Bandara yang akan berdampak besar karena perkembangan IKN adalah
Bandara Balikpapan, tetapi Bandara Samarinda juga berperan penting
dalam menunjang infrastruktur bandara untuk IKN. Evaluasi mengenai
strategi bandar udara harus mempertimbangkan pertumbuhan seluruh
wilayah Kalimantan Timur karena daya serap bandara harus menjangkau
seluruh provinsi. Proyeksi penduduk menunjukkan bahwa pertumbuhan
penduduk terjadi secara signifikan antara tahun 2025-2045. Selanjutnya,
untuk lebih menghubungkan jumlah penduduk dan perjalanan penumpang
tahunan, analisis studi banding telah dilakukan untuk melihat total
penduduk jika dibandingkan dengan penumpang per tahun sebagai tolok
ukur kota-kota di seluruh dunia.
b. Pelabuhan
Pelabuhan utama yang terletak di sekitar area IKN akan berdampak besar
untuk memungkinkan strategi ekonomi IKN. Dalam wilayah IKN, terdapat
dua pelabuhan penting untuk dipertimbangkan dalam strategi konektivitas
regional. Pelabuhan tersebut adalah:
1. Pelabuhan Semayang yang terletak di Teluk Balikpapan. Sebagai
pelabuhan umum yang memiliki jalur pelayaran internasional,
pelabuhan Semayang juga melayani rute penumpang jarak jauh; dan
2. Terminal Kariangau (KKT) berada lebih jauh ke pedalaman di Teluk
Balikpapan, berfungsi sebagai pelabuhan kargo internasional.

Semua . . .

SK No 116663 A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA

-62-
Semua proyek infrastruktur transportasi yang diusulkan akan memerlukan
studi kelayakan yang terperinci untuk menyempurnakan kesejajaran dan
spesifikasi. Studi-studi ini akan memitigasi dampak pada lingkungan dan
kondisi sosial masyarakat.

F.6.2 Kota yang Kompak dan Mudah Dlkembangkan

T\rjuan utama dari rencana IKN adalah menciptakan kota masa depan yang
tidak bergantung pada kendaraan pribadi dengan konsep pengembangan
kawasan berorientasi transit atau transit oriented deuelopment (TOD).
T\rjuannya adalah agar komunitas dapat tinggal, bekerja, dan bermain dengan
layak, sebuah komunitas yang memungkinkan lebih banyak pejalan kaki,
pesepeda, dan pengguna transit, serta dapat mengurangi kebutuhan perjalanan
harian dan kota yang kompak. Dengan demikian, prinsip utama dari strategi
mobilitas kota yang kompak dan mudah dikembangkan meliputi:
a. memastikan pengembangan terpadu dan terhubung yang mendekatkan
masyarakat dengan kawasan bisnis;
b. memusatkan pembangunan transportasi terpadu dan perencanaan tata
guna lahan melalui TOD yang mengurangi kebutuhan untuk bepergian;
c. mempertimbangkan IKN sebagai serangkaian area pengembangan
(deuelopment cell) terpisah yang harus tumbuh secara organik dari waktu ke
waktu untuk menghindari pertumbuhan tak terkendali di seluruh area
sehingga TOD menjadi kerangka utama; dan
d. menyediakan layanan untuk mendukung konsep tinggal, bekerja, dan
bermain di tingkat area pengembangan serta memastikan jaringan transit
yang berkualitas sejak awal guna mewujudkan misi kota yang tidak
bergantung pada kendaraan pribadi.

Ruang lingkup untuk Strategi Kota yang Kompak dan Mudah Dikembangkan
meliputi:
a. modul yang kompak dan mudah dikembangkan sebagai "blok/area
pembangun" kota yang dapat dilalui dengan berjalan kaki;
b. transportasi terpadu dan perencanaan tata guna lahan, khususnya melalui
TOD; dan
c. pengurangan kebutuhan untuk melakukan perjalanan jauh.

IKN. . .

SK No 116664A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-63-
IKN direncanakan terdiri atas lingkungan kompak dan berdensitas/ kepadatan
tinggi yang berfungsi sebagai blok pembangun kota. Adapun lingkungan ini
menerapkan konsep tata guna lahan campuran (mixed-use) untuk mendukung
pengurangan kebutuhan akan perjalanan dan menyediakan semua fungsi yang
diperlukan untuk memastikan akses 10 menit ke semua fasilitas daiar dan
umum serta ruang hijau terbuka yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki,
bersepeda, atau menggunakan kendaraan otonom (menggalakkan gaya hidup
aktif dengan bedalan kaki, bersepeda, dan berkendara dengan mobil otonom
Qtalk-cgcle-ridell.
Perlu ditekankan bahwa ToD tidak semata-mata terbatas pada proyek properti
yang berdekatan dengan simpul transit. Sejumlah prinsip TOD tercantum di
bawah ini untuk menunjukkan bagaimana konsep TOD diintegrasikan,
Gambar 3-8 Prinsip Pembangunan Berorientasi Transit untuk IKN

Contoh Ilustrasi
Prinsip Pembangunan Berorientasi Transit
Rencana Konsep
1. Mengembangkan lingkungan yang menggiatkan
berjalan kaki;
2. Mengutamakan jaringan mobilitas aktif;
3. Menciptakan jaringan jalan/jalur yang padat;
4. Menemukan lokasi pembangunan di dekat
transportasi umum berkualitas tinggi;
5. Merencanakan penggunaan, pendapatan, dan
demografi multi-fungsi;
6. Mengoptimalkan kepadatan dan menyesuaikan
kapasitas transit;
7. Menciptakan wilayah dengan perjalanan transit
singkat; dan
8. Meningkatkan mobilitas dengan mengatur
parkir dan penggunaan jalan.

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2O2O

T\rjuan utama dari kerangka pengembangan IKN adalah mengurangi kebutuhan


perjalanan, mewujudkan visi TOD sejak awal, dan menciptakan komunitas
dinamis yang memungkinkan perjalanan dengan kendaraan pribadi yang lebih
sedikit, waktu tempuh yang lebih pendek, dan perjalanan dengan moda
berkelanjutan yang lebih banyak. Hal itu dapat memberikan manfaat bagi IKN
seperti:

a. memastikan . . .

SK No 116686 A
PRESIDEN
REPIJELIK INDONESIA

-64-
a. memastikan pengembangan yang lebih kompak dan terhubung;
b. mengurangi kebutuhan infrastruktur dan dengan demikian dapat menekan
biaya modal;
c. mendukung kota tanpa emisi; dan
d. mendukung perubahan perilaku perjalanan.

Konsep lahan mked-use dan strategi yang bertahap direncanakan untuk


meminimalkan perjalanan antara kawasan dan penyediaan fasilitas umum,
seperti sekolah dan kawasan komersial yang cukup untuk kebutuhan dalam
setiap kawasan. Rancangan penggunaan lahan dan strategi transportasi saat ini
menunjukkan bahwa persentase perjalanan internal yang sangat tinggi, yaitu
lebih dari 80 persen, dimungkinkan selama jam sibuk. Hal itu berarti setiap
kawasan berfungsi mandiri dan terkoneksi dengan baik ke bagian lain KIKN
sehingga memungkinkan kepadatan dan tingkat keterjangkauan yang tinggi
yang ditujukan untuk mengurangi kebutuhan perjalanan, mengurangi beban
infrastruktur dan biaya bertransportasi, dan menghemat waktu serta dukungan
yang lebih baik untuk mobilitas aktif dan angkutan umum.

Gagasan kota yang kompak dan mudah dikembangkan untuk IKN merupakan
sebuah upaya yang seiring dan sejalan serta memungkinkan penahapan yang
fleksibel dan berkelanjutan untuk ibu kota.
a. Setelah sebuah simpul TOD sudah dihuni secara penuh dan dilayani secara
efektif oleh layanan transit dan fasilitas umum, barulah area pengembangan
TOD yang bersebelahan akan mulai difungsikan.
b. Dari perspektif mobilitas, hal ini memungkinkan jaringan transportasi
untuk ditambahkan atau diperpanjang secara bertahap yang diselaraskan
sepenuhnya dengan tata guna lahan sehingga menciptakan jaringan
transportasi yang dapat dikembangkan sesuai dengan jumlah penduduk
dan pertumbuhan ekonomi. Gagasan tersebut juga menunjukkan
penyediaan transportasi yang bersifat mandiri di setiap tahap
perkembangan, tidak hanya dari segi kebutuhan mobilitas, tetapi juga
sejalan dengan strategi penahapan untuk konsep ualue for moneg.
c. Konsentrasi lalu lintas yang ditimbulkan berkat tata kota yang kompak akan
. menghasilkan kebutuhan transportasi yang cukup untuk penyediaan
layanan transit berfrekuensi tinggi dengan konsep berjalan kaki, bersepeda,
dan pemanfaatan transportasi umum berbanding penggunaan kendaraan
pribadi.

F.6.3 Kota. . .

SK No 116520A
PRESIDEN
REPLIBLIK INDONESIA

-65-
F.5.3 Kota yang Berkelanjutan dan Mudah Diakses

Memprioritaskan transportasi umum dan mobilitas rendah emisi guna


menciptakan tempat yang berkelanjutan dan menyediakan sistem transportasi
yang adil bagi masyarakat. Prinsip utama dari lapisan strategi mobilitas Kota
yang Berkelanjutan dan Mudah diakses meliputi:
a. penyediaan angkutan massal berkualitas tinggi sebagai tulang punggung
semua layanan mobilitas;
b. penyediaan hierarki dan opsi moda transportasi umum secara terintegrasi,
mulai dari koridor strategis hingga koneksi jarak jauh, yang dapat diakses
secara merata oleh semua penduduk;
c. target sebesar 80 persen dari semua perjalanan dilakukan dengan
transportasi umum atau mobilitas aktif di seluruh kawasan IKN, bahkan
hingga 90 persen untuk simpul-simpul kepadatan tertinggi;
d. target bagi semua warga IKN berada dalam radius 10 menit dari transportasi
umum;
e. penekanan prinsip tanpa emisi untuk transportasi umum dan kendaraan
pribadi;
f. penyediaan lebih banyak rute langsung dan prioritas untuk transportasi
umum dibandingkan dengan kendaraan pribadi;
g. pusat-pusat atau hub mobilitas, yakni titik-titik integrasi yang ditempatkan
secara strategis guna mendukung inovasi mobilitas pada masa mendatang;
h. penetapan langkah-langkah kebijakan atau peraturan pendukung seperti
pemberian subsidi yang besar (atau tanpa pungutan biaya) untuk pengguna
transportasi umum;
i. penyediaan sistem pembayaran terpadu antara transportasi umum berbasis
jalan dan rel; dan
j. penyediaan kerangka kerja pemerintah terpadu untuk merencanakan,
mengelola, dan memantau sistem transportasi kota.

Untuk mewujudkan kota yang berkelanjutan dan mudah diakses, hierarki


transportasi umum yang terintegrasi diusulkan untuk menunjukkan angkutan
massal berkualitas tinggi dan dapat menjadi tulang punggung semua layanan
mobilitas. Hierarki transportasi umum terdiri atas berbagai jenis layanan yang
menangani kebutuhan mobilitas tertentu. Hierarki transportasi umum akan

mendukung . . .

SK No 116521A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-66-
mendukung rencana tersebut dan membantu memaksimalkan pilihan mobilitas
melalui berbagai moda dan konektivitas tanpa batas yang mencakup:
a. koridor regional, yaitu koneksi regional langsung dan ekspres yang
menyediakan konektivitas eksternal dari/ke stasiun pintu gerbang regional
IKN;
b. koridor primer, yaitu angkutan massal yang menghubungkan modul IKN
berkepadatan tinggi, pusat aktivitas terbesar, pintu gerbang, dan hub transit
utama. Koridor utama berpusat di sekitar Jalur IKN Utara-Selatan dan Jalur
IKN Timur-Barat. Teknologi harus didasarkan pada kebutuhan dan tata
guna lahan sesuai dengan penahapan pembangunan yang dapat berupa
kereta kota, angkutan cepat massal (MRT), hingga kereta ringan. Adapun
prioritas akan diberikan pada kendaraan otonom dan tanpa emisi;
c. koridor sekunder, yaitu transportasi umum berkualitas tinggi yang
menghubungkan modul kepadatan menengah ke jaringan utama. Teknologi
harus didasarkan pada kebutuhan dan tata guna lahan pada tahap
masterplan yang terperinci, tetapi dapat berupa trem/trem listrik dan bus
rapid transit (BRT) hingga koridor bus berkualitas. Adapun kendaraan
beremisi rendah dan tanpa emisi akan diprioritaskan; dan
d. koridor tersier, yaitu meskipun tidak ditampilkan secara detail untuk skala
kota ini, koridor tersier akan membantu memenuhi kebutuhan tingkat lokal
dan intrakomunitas dan memungkinkan konektivitas jarak tqiuan awal dan
akhir l"first/ last milel ke jaringan primer dan sekunder. Koridor ini termasuk
bus pengumpan, angkutan kendaraan yang terhubung dan otonom atau
connected autonomous uehicle (CAV), layanan first/ last mile lair,nya, dan
jaringan pusat mobilitas.

Untuk mencapai target KPI sebesar 80 persen untuk perjalanan yang dilakukan
dengan moda transportasi umum dan mobilitas aktif KIKN (mode-s haringl,
usulan rencana transportasi dan tata guna lahan terpadu telah dianalisis untuk
menentukan prakiraan perjalanan dan pembagian moda pada jam sibuk
tertentu. Analisis awal menunjukkan bahwa KPI dan sasaran kebijakan yang
dicapai dalam setiap zona di. KIKN menunjukkan bahwa tingkat perjalanan
dengan transportasi umum dan mobilitas aktif adalah sebesar 80 persen atau
lebih. Hal itu menunjukkan bahwa koridor primer dan sekunder yang diusulkan
berfungsi secara efektif dengan distribusi tata guna lahan dan konsep kota
ramah pejalan kaki yang dijelaskan kemudian untuk menjadi pilihan mobilitas
yang lebih menarik daripada kendaraan pribadi berbasis jalan raya.

Agar

SK No l16522A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA

-67 -

Agar transportasi umum menarik animo masyarakat, jaringan transportasi


umum harus dapat dijangkau dengan mobilitas aktif. Jika dibandingkan
dengan jaringan tersier yang dibangun sangat luas untuk menjamin
konektivitas ftrst/ last mile, sistem transportasi umum perlu menyediakan
layanan berfrekuensi tinggi dan berkapasitas besar yang dapat mengakomodasi
potensi lonjakan penumpang selama jam sibuk seraya tetap memelihara aspek
kecepatan dan kenyamanan dalam perjalanan.

Jaringan bus diarahkan untuk melayani penumpang dari jaringan jalan raya
sekunder ke pusat transportasi umum primer dan sebaliknya. Jaringan
tersebut juga menghubungkan koridor tersier masa depan sebagai penyedia
layanan jarak jauh first/ last mile. Jaringan dikembangkan dengan
menggunakan pendekatan yang membagi area KIKN menjadi tiga bagian untuk
menciptakan area layanan yang lebih terfokus dengan panjang rute yang
nyaman untuk perjalanan bus perkotaan. Hub-Lutb mobilitas ini akan
memungkinkan IKN untuk menyelenggarakan penyediaan kebutuhan mobilitas
yang lebih terintegrasi, tanpa kendala, dan siap untuk menyongsong masa
depan dengan menggabungkan inovasi-inovasi utama. Komponennya dapat
terdiri atas:
a. transportasi umum, yaitu angkutan massal, bus I shuttle interchange,
fasilitas ruang tunggu yang disempurnakan, informasi jadwal secara real-
time, dan layar transit dinamis;
b. mobilitas aktif, yaitu fasilitas pejalan kaki, kendaraan mobilitas pribadi
(PMD), fasilitas parkir sepeda, fasilitas reparasi/ penyimpanan sepeda,
penyewaan sepeda, dan informasi rute yang dinamis;
c. parkir, yaitu sentra parkir bersama, lokasi antarjemput khusus Qtick-up
drop-off atau PUDO), trotoar fleksibel, tumpangan bersama (ride sharingl
sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kendaraan pribadi bersama (car
shaing\, sistem parkir cerdas, pengisian daya kendaraan listrik, dan
kendaraan otonom terkoneksi (CAV); dan
d. logistik, yaitu pusat pengiriman paket serta ekspedisi last-mile (e-trike,
drone, atau automatic uehicle (AV) jika berlaku).

Meskipun angkutan umum merupakan moda yang berkelanjutan dari sudut


pandang kesehatan lingkungan hidup, IKN juga mengadopsi inisiatif untuk
memastikan bahwa penyediaan transportasi memprioritaskan prinsip rendah
emisi (net zero emissionl. Beberapa aspek kunci untuk mendukung tujuan nef
zero emission mencakup:

a. transportasi . . .

SK No 116523 A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA

-68-
a. transportasi umum bertenaga listrik atau bahan bakar berbasis hidrogen.
Sistem rel diharapkan dapat dioperasikan sepenuhnya dengan tenaga
listrik. Demikian pula armada bus akan menggunakan tenaga listrik.
Namun, dalam tahap selanjutnya akan ditetapkan ketentuan mengenai
pelaksanaan armada bus bertenaga hidrogen;
b. sistem berkemampuan digital untuk memastikan penggunaan sumber daya
yang dioptimalkan dan efisiensi yang menuntut tindakan responsif untuk
meminimalkan konsumsi energi dan sumber daya;
c. prioritas pada penggunaan material bangunan dengan konsumsi energi dan
jejak karbon yang rendah (lou embodied carbonl untuk konstruksi atau
peralatan yang sedapat mungkin berasal dari sumber-sumber lokal atau
hasil daur ulang;
d. penggunaan bahan dan teknologi dengan dampak lingkungan yang positif
atau dengan tingkat kerugian minimum, contohnya berupa material
pengerasan jalan alternatif yang dapat mengurangi efek urban leat island
atau yang dapat mengurangi konsumsi energi kendaraan; dan
e. pengelolaan sumber daya yang cermat, termasuk energi, material, dan
peralatan / kendaraan yang mengadopsi pendekatan siklus hrdup (life cgclel
dan mendorong ekonomi sirkular yang mempertimbangkan penurunan
produksi limbah secara optimal dan mendorong pemulihan nilai.

Dalam strategi kota yang berkelanjutan dan mudah diakses ini, penduduk lokal
yang sebagian besar tinggal di lokasi yang berdekatan dengan kawasan utama
bagian selatan dapat mengakses KIKN dan KIPP melalui perluasan jaringan
jalan primer dan sekunder. Adapun perluasan jaringan ini memungkinkan
layanan bus sekunder dan tersier, seperti rute bus regular, untuk memenuhi
kebutuhan komunitas lokal dengan menghubungkannya ke lokasi utama atau
pusat mobilitas di KIKN dan KIPP.

F.6.4 Kota yang Akttf

Kota yang aktif dan ramah pejalan kaki didesain untuk mengutamakan pejalan
kaki daripada kendaraan. IKN dibangun untuk menyediakan kawasan pejalan
kaki sehinggga menjadikan IKN sebagai tempat yang layak untuk tinggal,
bekerja, dan bermain. Prinsip utama dari strategi kota yang aktif dan ramah
pejalan kaki mencakup, tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut ini:

a. koridor . . .

SK No 116524 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-69-
a. koridor jalur hijau: menggabungkan jaringan koridor jalur hijau strategis
untuk mobilitas aktif-koneksi/jalur untuk mobilitas aktif yang melengkapi
dan memamerkan aset alam IKN;
b. inisiatif wilayah bebas kendaraan: memungkinkan inovasi dengan jalan dan
area bebas kerrdaraan di kota;
c. jaringan mobilitas aktivitas dengan konektivitas tinggi: menyediakan
jaringan mobilitas aktivitas yang luas, khususnya konektivitas first/ last
mile, dengan kualitas tertentu ke jaringan transit (dengan beg'alan kaki,
bersepeda, dan Personal Mobility Deuice (PMDI) yang akan diintegrasikan
dengan penuh dengan jaringan transportasi umum;
d. lingkungan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki dan mengutamakan
manusia: memfasilitasi tempat-tempat dinamis dengan lingkungan yang
dapat dilalui dengan berjalan kaki dan peka terhadap iklim tropis serta
merencanakan jalan yang mengutamakan manusia sebagai bagian dari
konsep mouement and place;
e. iklim mikro yang mendukung: membantu menggerakkan mobilitas aktif
pada iklim tropis, faktor iklim mikro akan dimasukkan ke dalam
perencanaan dan desain IKN;
f. desain inklusif: guna mendukung akses, semua prinsip IKN didesain dengan
baik sehingga dapat menghilangkan hambatan antara ruang fisik dan
komunitas. Para lanjut usia, penyandang disabilitas, dan mereka yang
memiliki masalah mobilitas sering kali membutuhkan lebih banyak bantuan
untuk mengatasi hambatan fisik di kota.

Pada tataran strategis, jalur hijau f aringan hijau), koridor ekologi, jalur pejalan
kaki, dan jalur sepeda tidak hanya menawarkan peluang besar untuk mobilitas
berbasis rekreasi, tetapi juga terintegrasi dengan jaringan transportasi umum
di berbagai titik yang secara signifikan meningkatkan konektivitas antarmoda.
Adapun pada tataran yang lebih mikro, jalan bebas kendaraan bermotor
merupakan koridor akses mendasar sebagai penunjang kehidupan masyarakat
yang dinamis. Jalan bebas kendaraan bermotor ini menawarkan lingkungan
aman berkecepatan rendah untuk pejalan kaki dan moda aktif, seperti sepeda
dan PMD, untuk berbagi ruangjalan dan secara aktif berinteraksi dengan fasad
bangunan. Ruang-ruang ini juga akan terbuka untuk layanan transit tersier,
seperti angkutan otonom (CAV) yang menyediakan koneksi lokal atau transit.
Pada tingkat desain, faktor iklim mikro akan sepenuhnya dimasukkan ke dalam
rencana IKN untuk membantu menstimulasi mobilitas aktif di iklim tropis.

F.6.5Kota...

SK No 116525 A
PITES I DEN
REPUBLIK INDONESIA

_70_
F.6.5 Kota yang Eflslen, Ama!, dan Reelllen

Sistem koridor transportasi baru yang mewujudkan desain berbasis prinsip


yang digabungkan dengan jalan akan membentuk ekosistem yang tidak
membebani lingkungan. Prinsip utama dari lapisan strategi mobilitas kota yang
efisien, aman, dan resilien meliputi beberapa hal berikut:
a. mewujudkan hierarki transportasi baru dan ekosistem jalan yang
mengutamakan manusia dan menyeimbangkan kembali prioritas terhadap
transportasi umum, tumpangan bersama, pesepeda, dan pejalan kaki;
b. menerapkan strategi pengangkutan inovatif yang memisahkan lalu lintas
kargo dan penumpang, melakukan lalu lintas kargo strategis di pinggiran
kota, memencarkan pusat-pusat konsolidasi, menggalakkan solusi ramah
lingkungan, dan mengadopsi solusi teknologi baru;
c. mendesain koridor jalan utama yang akan menjauhkan lalu lintas yang
sibuk dan strategis dari lingkungan hunian masyarakat, memprioritaskan
rute yang lebih cepat untuk transportasi umum, dan menawarkan banyak
pilihan dan titik masuk dan keluar kota demi membangun resiliensi;
d. mengadopsi intelligent transport system,s (ITS) dari solusi teknologi baru yang
dapat berdampak positif pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi IKN;
e. menyediakan lapisan kebijakan pendukung dengan opsi yang dapat
mencakup penetapan harga jalan secara elektronik, kontrol kepemilikan
kendaraan, dan pusat parkir bersama yang berlokasi strategis (tidak ada
tempat parkir pribadi);
f. memasukkan pendekatan baru untuk persimpangan jalan yang
menyeimbangkan prioritas untuk kendaraan bermotor menuju transportasi
umum, tumpangan bersama, pesepeda, dan pejalan kaki;
g. menyediakan kebijakan pendukung dengan opsi yang dapat mencakup
penetapan harga jalan secara elektronik, kontrol kepemilikan kendaraan,
dan pusat parkir bersama yang berlokasi strategis (tidak ada tempat parkir
pribadi); serta
h. menyeimbangkan prioritas untuk kendaraan bermotor menuju transportasi
umum, tumpangan bersama, pesepeda, dan pejalan kaki.

Jaringan jalan IKN didasarkan pada pemisahan antara lalu lintas strategis dan
lingkungan masyarakat, pengutamaan ntte transportasi umum yang lebih
cepat, dan penjaminan keterjangkauan di tingkat regional dan kota. Berikut ini
adalah uraian jaringan jalan dalam kawasan perkotaan:

a.Jaringan...

SK No 116526 A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA

- 7t -

a. Jaringan jalan utama menghubungkan berbagai area pengembangan untuk


melengkapi arah koridor transportasi umum utama. Hal ini dilakukan untuk
memastikan bahwa rute transportasi umum menyediakan koneksi yang
lebih langsung. Jalan utama juga akan dilalui beberapa rute transportasi
umum sekunder.
b. Koridor jalan sekunder tidak ditunjukkan karena fleksibilitasnya yang lebih
tinggi. Adapun hal ini akan disajikan dalam tata letak lingkungan binaan
pada penahapan rencana yang lebih terperinci dan koridor jalan dirancang
sebagai ruang multimoda untuk semua jenis kendaraan.

Integrasi IKN dengan komunitas lokal juga menjadi pertimbangan penting


untuk memastikan bahwa semua warga memiliki akses ke KIKN dan KIPP. Jalan
telah direncanakan sesuai dengan kelayakan klasifikasi yang dapat mendukung
strategi transportasi umum secara keseluruhan di kawasan KIKN, yaitu
penduduk lokal akan dilayani oleh layanan bus sekunder dan tersier.

Penyediaan jalan untuk IKN mematuhi prinsip-prinsip praktik baik hierarki


jalan internasional. Adapun hal ini dilakukan untuk memastikan keselarasan
dengan penggunaan fungsional jalan, keterjangkauan yang memadai,
penyelarasan dengan konsep daerah cakupan yang dapat dilalui dengan
berjalan kaki, serta jarak persimpangan yang tepat dari perspektif efisiensi dan
keselamatan lalu lintas. Rencana yang terperinci dan desain jaringan
transportasi yang dilakukan pada tahap berikutnya akan mencerminkan
pedoman jarak jalan khusus untuk KPIKN.

Koridor kota sekunder dengan jalur bus khusus untuk sebagian jaringan
transportasi umum sekunder dan layanan pengumpan tersier. Koridor ini
mengakomodasi perjalanan perkotaan di dalam KPIKN dan menghubungkan ke
jalan akses lokal. Jalur lalu lintas digunakan oleh semua kendaraan termasuk
taksi, baik konvensional maupun digital (e-haitl, dan kendaraan kecil lainnya
yang menuju ke area ritel dan komersial. Jalur sepeda khusus dan jalur
kendaraan mobilitas aktif tersedia dengan jelas pada kedua sisi jalan demi
menciptakan sirkulasi dan ruang publik yang aman bagi pejalan kaki. Kendati
serupa dengan koridor perkotaan primer, koridor sekunder memiliki ruang
khusus yang lebih luas untuk menyediakan layanan angkutan transit
berkualitas tinggi sebagai bagian dari jaringan transportasi umum sekunder.
Koridor ini mengakomodasi lalu lintas perkotaan yang memfasilitasi perjalanan
antar-area pengembangan.

Kemudian . . .

SK No 116527 A
PR ES IDE N
REPI.IBLIK INDONESIA

-72-
Kemudian koridor kota yang strategis mengakomodasi kendaraan berat
(terutama barang) dan hanya diperuntukkan perjalanan regional. Jalan tersebut
akan digunakan oleh bus transportasi umum daerah tanpajalur transit khusus.
Karena mobilitas aktif lebih difokuskan di wilayah perkotaan, mobilitas aktif
tidak diprioritaskan dalam jenis jalan ini, tetapi koridor mobilitas aktif/ taman
hijau terpisah.
Dengan menggabungkan aplikasi cerdas dan pemilihan teknologi digital yang
tepat di berbagai moda transportasi, solusi transportasi cerdas (lTS) dapat
mendorong efisiensi untuk memastikan sistem transportasi IKN yang aman,
andal, dan berkelanjutan. Beberapa strategi ITS yang akan disediakan dalam
IKN, antara lain, informasi perjalanan dan la1u lintas multim oda real-time,
tindakan manajemen insiden, dan sistem manajemen parkir. Langkah-langkah
ITS akan diperlukan untuk meningkatkan sistem transportasi umum, seperti
tiket pintar yang terintegrasi, tindakan prioritas, data analisis real-time, dan
manajemen yang akan dibutuhkan. Strategi logistik kota akan memanfaatkan
sistem manajemen loading baA dan sistem operasi armada untuk
memaksimalkan efisiensi. Ada banyak elemen ITS yang dapat dimanfaatkan IKN
dalam rencana masa depannya, dua bidang utama dijelaskan lebih lanjut di
bawah ini:
a. Sistem dan operasi: ITS membantu IKN dalam mencapai tujuan untuk
meningkatkan keselamatan, mengoptimalkan infrastruktur atau ruang jalan
yang tersedia, meningkatkan pilihan transportasi, memberikan perbaikan
lingkungan, dan mengelola peristiwa yang direncanakan dan tidak
direncanakan.
b. Penetapan Harga Mobilitas: sistem ITS dapat mendukung penerapan harga
mobilitas dan inisiatif utama lainnya untuk IKN jika dipertukan pada masa
mendatang.

IKN perlu mempertimbangkan aspek resiliensi dalam desain sistem


infrastruktur perkotaan, terutama dalam aspek transportasi sehingga kota dan
penduduknya mampu mengelola gangguan lingkungan, bencana a1am,
guncangan sosial dan ekonomi, serta tekanan pada masa depan yang kompleks
dan terus berubah. Strategi mobilitas IKN mencakup sistem mobilitas yang
tangguh yang dapat memberikan layanan multimoda yang beroperasi dengan
lalrcar (seamless), siap dengan sistem redun dansi (redundancgl, andal, efisien,
fleksibel, dan tanggap terhadap guncangan dan tekanan tersebut. Sehubungan
dengan sifat resiliensi yang terintegrasi, IKN hanrs dipahami sebagai sistem
holistik yang menghubungkan strategi transportasi dengan aspek lain, seperti
strategi ekonomi, air, energi, infrastruktur limbah dan jaringan yang terkait,

serta

SK No 116528 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-73-
serta akan saling bergantung dengan sistem lainnya dan dengan demikian
menjadi suatu landasan bagi perlunya sistem yang tangguh.

Strategi parkir yang menyeluruh untuk IKN diusulkan untuk mendukung


campuran moda kota, yaitu 80 persen angkutan umum dan mobilitas aktif dan
l:,anya 20 persen perjalanan dengan kendaraan pribadi. Oleh karena itu,
pertimbangan utama dari strategi tersebut mencakup:
a. semua fasilitas parkir akan digunakan bersama melalui konsep shared
parking yang disediakan dalam hub mobilitas;
b. jumlah ruang parkir di dekat kawasan berkepadatan tinggi akan jauh lebih
sedikit dibandingkan yang berkepadatan sedang dan rendah;
c. strategi digital dan TIK yang memungkinkan pengelolaan kebutuhan parkir
akan diterapkan untuk memastikan kenyamanan dan efisiensi penyediaan
parkir;
d. ruang parkir akan dirancang untuk kemampuan beradaptasi sehingga
ruang parkir dapat digunakan kembali untuk keperluan lain seiring dengan
berkurangnya perjalanan mobil pribadi sejalan dengan peningkatan
pengguna angkutan umum, berbagi tumpangan, dan peningkatan kerja
j arak j auh.

Pada tataran strategis, IKN dapat membantu penerapan strategi logistik atau
pengangkutan yang inovatif. Strategi tersebut berupaya untuk mewujudkan
hal-hal berikut:
a. memisahkan lalu lintas barang dengan penumpang demi keselamatan di
jalan raya dan manfaat efisiensi;
b. memusatkan lalu lintas barang strategis di pinggiran kota dalam koridor
transportasi yang melayani gerbang eksternal utama. Cara ini dapat
membebaskan daerah pusat dan yang berkepadatan tinggi dari kendaraan
angkutan berat serta meningkatkan pemanfaatan rute, waktu operasional,
dan protokol keamanan;
c. menempatkan pusat-pusat konsolidasi tingkat makro di jalur-jalur
pengangkutan strategis ;

d.menerapkan...

SK No 116529 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-74 -

d. menerapkan sistem hub-and-spoke untuk mendukung operasi


terkonsolidasi pada tingkat pengembangan; dan
e. menggalakkan solusi logistik yang ramah lingkungan dan mengadopsi
teknologi baru yang mendukung inovasi pengiriman jarak jauh seperti
sepeda motor listrik, drone, dan AY.

Koridor angkutan strategis merupakan bagian dari strategi pengangkutan/


logistik berlapis untuk IKN. Konsep strategi pengiriman barang/ logistik
bertujuan untuk menciptakan sistem logistik yang efisien dan berdampak
minim terhadap lalu lintas kota dan meningkatkan keselamatan dari aspek
transportasi. Strategi tersebut terdiri atas hierarki yang telah ditentukan
rentangnya mulai dari tingkat regional hingga sampai ke tujuan akhir.

Tingkat regional sebagai tataran tertinggi meliputi bandara kargo, pelabuhan


kargo, rel barang, dan angkutan truk besar. Selanjutnya, muatan logistik
tersebut akan dikelola ke dalam pusat konsolidasi primer untuk didistribusikan
ke moda transportasi yang lebih kecil dan lebih ramah lingkungan dan
kemudian dikirimkan ke tingkat kota KIKN. Langkah selanjutnya adalah
melakukan konsolidasi dalam skala yang lebih kecil, yaitu pusat konsolidasi
komunitas, yang bangunannya diintegrasikan di kawasan perkotaan. Terakhir,
barang pada tahap final akan didistribusikan ke tqjuan akhir dengan
menggunakan transportasi first/ last mile. Pertimbangan utama lainnya untuk
pusat konsolidasi mencakup hal berikut:
a. Lokasi: lokasi pusat konsolidasi harus terhubung dengan jaringan jalan raya
dan terintegrasi dengan kebutuhan baik untuk distribusi maupun layanan
pengiriman sesuai dengan persyaratan operasional kota atau operasi rantai
pasokan industri IKN.
b. Ukuran: skala pusat konsolidasi ditentukan oleh volume dan penyebaran
lalu lintas yang diproses setiap harinya. Pusat konsolidasi umumnya akan
mencakup area yang digunakan untuk pemindaian keamanan,
penyimpanan di luar lokasi, fasilitas barang yang didinginkan dan
dibekukan, tempat bongkar muat, fasilitas untuk pengemudi dan
pengangkut barang, dan aktivitas lainnya.
c. Jenis Kendaraan: pengiriman yang dilakukan oleh kendaraan kecil lalu
diganti dengan kendaraan yang lebih besar dan sebaliknya. Jenis armada
khas yang digunakan dalam model hierarki ialah hub-and-spoke.

Keberhasilan . . .

SK No 116530A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA

-75-
Keberhasilan strategi pengangkutan barang/ logistik sangat terkait dengan
kebutuhan logistik bisnis dan industri. Sebagai kota yang masih hijau, IKN
menawarkan kesempatan untuk secara holistik mengembangkan peralatan
standar dan perangkat pendukung, prosedur operasional standar, proses
pergerakan, dan konsolidasi dalam hubungan dan integrasinya dengan pelbagai
industri yang dibangun dan dikembangkan di dalam IKN.

F.6.6 Kota yang Siap Menghadapi Masa Depan

Strategi ini mendorong inovasi dan prioritas untuk menghadapi masa depan,
serta membantu mengelola prinsip:
a. tempat masa depan, yaitu tempat untuk mewujudkan konsep tinggal,
bekerja, dan bermain yang nyata melalui penggunaan lahan terintegrasi,
mobilitas dan pembangunan tempat dengan ruang yang dapat disesuaikan,
pembangunan yang kompak dan terhubung, dan pemberian insentif pada
moda mobilitas aktif;
b. perjalanan masa depan, yaitu perjalanan yang merangkul inovasi untuk
meningkatkan perjalanan melalui mobilitg as a seruice (MaaS), pencarian
rute dinamis dan mode mobilitas masa depan, termasuk kendaraan listrik
atau electric uehicle (EV), serta kendaraan yang terhubung dan otonom (CAV)
untuk transportasi umum;
c. data masa depan, yaitu data yang memungkinkan investasi yang lebih tepat
sasaran, berdampak nyata, dan efisien dalam layanan dan infrastruktur
transportasi dengan memanfaatkan big data untuk lebih memahami
perilaku dan pergerakan pengguna ke, dari, dan sekitar IKN;
d. jalan masa depan, yaitu jalan yang memprioritaskan moda dan pola
mobilitas di seluruh IKN agar mengutamakan transportasi umum dan
mobilitas aktif serta membuat jalan yang lebih fleksibel dan mudah
beradaptasi pada siang hari;
e. parkir masa depan, yaitu parkir yang mengelola kebutuhan perparkiran
(manajemen supplg and demandl, sentra parkir bersama, dan
memungkinkan struktur parkir yang dapat disesuaikan untuk digunakan
kembali sebagai bukti penerapan CAV di masa depan; dan
f. logistik masa depan, yaitu logistik yang mengadopsi pengiriman pintar dan
logistik yang terkonsolidasi, terpisah, dan efisien.

F.7 Infrastruktur . . .

SK No 116531 A
PRESIDEN
FIEPUBLIK INDONESIA

-76-

F.7 Infrastruktur Energi


Rencana Induk IKN mengusulkan 100 persen kebutuhan listrik tahunan IKN
dipasok oleh pembangkit listrik terbarukan, antara lain, pembangkit listrik
tenaga (PLT) surya atau solar farm dan PLT surya atap (panel surya atap). Untuk
memenuhi kebutuhan sekaligus mengatasi pasokan listrik tenaga surya yang
tidak stabil, IKN akan terhubung dengan sistem ketenagalistrikan Kalimantan.
Selama periode iradiasi rendah, IKN akan mengambil pasokan yang dibutuhkan
dari sistem ketenagalistrikan Kalimantan. Selama periode puncak, energi surya
yang berlebih akan disimpan dan diekspor ke sistem ketenagalistrikan
Kalimantan. Solusi penyimpanan energi yang dapat dipertimbangkan di
antaranya baterai dan hidrogen.

Sistem transportasi kota IKN menggunakan perpaduan penggunaan kendaraan,


yaitu berbasis listrik dan hidrogen. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan
listrik untuk penggunaan kendaraan listrik dan hidrogen, proyeksi kebutuhan
listrik sekitar 900 Mwh/hari selaras dengan visi net zero emission IKN. Total
kebutuhan tersebut seluruhnya dapat dipasok oleh sistem karena hasil
perhitungan tersebut lebih kecil 4 persen dari total proyeksi konsumsi listrik
untuk KPIKN.
Sistem ketenagalistrikan IKN terdiri atas berbagai sumber listrik, seperti
pembangkit solar farm, panel surya atap, panel surya penerangan jalan, dan
panel surya terapung. Oleh sebab itu, kemampuan jaringan untuk
mendistribusikan pasokan listrik dari pembangkit tersebar diperlukan integrasi
dalam pemenuhan kebutuhan listrik pada setiap waktu. IKN direncanakan
mengaplikasikan smart grid, yaitu sistem jaringan yang memungkinkan aliran
listrik dan data dua arah dengan teknologi komunikasi digital untuk
mendeteksi, bereaksi, dan secara proaktif beradaptasi dengan perubahan
penggunaan dan berbagai masalah meliputi:
a. transmisi listrik yang lebih elisien;
b. respons lebih cepat untuk mengubah pasokan dan permintaan listrik;
c. pemulihan listrik yang lebih cepat setelah gangguan listrik;
d. pengurangan biaya operasional dan manajemen untuk utilitas;
e. manajemen beban yang lebih efisien;

f. peningkatan . . .

SK No 116532A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA

-77 -

f. peningkatan integrasi sistem energi terbarukan berskala besar dan


terdistribusl dan
g. integrasi yang lebih baik dari sistem pembangkit listrik pemilik-pelanggan
(misalnya panel atap di IKN).

Untuk jaringan transmisi dan distribusi, direncanakan semua kabel berada di


bawah tanah dalam jaringan utilitas terpadu. Meskipun ada biaya yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan jaringan di atas tanah louerleadl, jaringan
transmisi dan distribusi di bawah tanah memiliki sejumlah manfaat tambahan
yang meliputi:
a. pelindungan dari cuaca buruk, seperti hujan lebat, angin kencang, dan
sambaran petir;
b. dari sabotase; darr
c dampak visual untuk estetika perkotaan yang lebih baik.

Dengan diterapkannya smart grid., terdapat banyak perang)rat internet of things,


snatt fiEters, sensors, dan relags yang terhubung ke jaringan listrik. Secara
inheren, konsep ini berisiko akan banyak titik masuk untuk serangan siber.
Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang tepat untuk melindungi alur
informasi dan sinyal kontrol yang luas dalam jaringan. Program kearnanan siber
yang baik harus dirancang sejak awal sebagai bagian integral dari sistem
keamanan. Program tersebut mencakup pencegahan dan pertahanan dari
serangan, identifikosi, autentikasi dan kontrol akses, serta protokol komunikasi
dan jaringan. Semua komponen yang ada di dalam jaringan harus dimasukkan
dalam program ini, termasuk pengguna akhir. Standar keamanan siber yang
jelas juga diperlukan untuk semua perangkat yang akan terhubung lre jaringan
listrik, termasuk perangkat konsumen mencakup snart metet dan sistem
platowltaic (PV) berbasis rumah.

IKN direncanakan menggunakan carnpuran gas hidrogen dan gas alam sebagai
sumber dari gas kota agar sejalan dengan visi IKN dengan net zero emi,ssion.
Meskipun ga.s alam dianggap sebagai sumber energi bersih, gas alam tidak
dapat diperbarui. Oleh karena itu, direncanakan IKN agar memproduksi dan
mengekspor energi surya yang setara dengan jumlah energi yang digunakan dari
gas alam untuk mencapai KPI 100 persen energi terbarukan,

Untuk. . .

SK No l16570A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-78-
Untuk memfasilitasi penahapan peningkatan pasokan hidrogen, KIKN akan
dibagi menjadi tiga klaster. Setiap klaster akan memiliki proporsi hidrogen dan
gas alam yang berbeda dalam campurannya. Klaster pertama dan kedua terdiri
atas sel-sel pengembangan yang akan dikembangkan hingga tahun 2038 dan
akan disuplai oleh 20 persen hidrogen dan setidaknya 80 persen gas alam. Sel-
sel ini dibagi menjadi dua klaster guna memfasilitasi transisi pada masa
mendatang menuju campuran gas dengan persentase yang lebih tinggi. Klaster
ketiga terdiri atas sel-sel pengembangan yang akan dikembangkan sekitar
tahun 2038 hingga tahun 2045 dan akan disuplai oleh minimal 80 persen gas
hidrogen. Wilayah di luar KIKN yang masih termasuk kawasan KPIKN seperti
kawasan militer, kawasan industri, dan beberapa pemukiman yang lebih padat
akan dilayani oleh jaringan gas kota mandiri. Proporsi pasokan untuk wilayah
ini adalah 20 persen hidrogen dan 80 persen gas alam.
Untuk kepentingan jangka panjang atau setelah tahun 2045, rancangan
jaringan gas kota perlu memiliki fleksibilitas untuk diubah menjadi jaringan gas
kota berbasis 100 persen hidrogen yang terintegrasi di dalam satu sistem.
Penggunaan sistem pemisahan klaster sejak awal akan membantu memfasilitasi
transisi ini pada masa depan. Sifat fleksibel dari jaringan distribusi gas kota ini
ditunjang dengan kemampuannya dalam menampung gas alam (NG) dan gas
hidrogen. Fleksibilitas ini dapat dicapai dengan memastikan bahwa bahan pipa
yang digunakan sesuai untuk menyalurkan gas alam (NG) dan gas hidrogen
(pipa polietilena). Selain itu, peralatan pengurang tekanan harus dirancang agar
mampu menahan laju aliran yang berbeda dari gas alam (NG) ataupun gas
hidrogen (melalui sistem kontrol).

F.8 Infrastruktur Teknologl, Informasl, dan unlkasi


Pusat data akan disusun guna melayani sistem data dan teknologi informasi (TI)
pemerintah, yakni pusat data pemerintah pusat dan pusat data tepi. Pusat data
ini direncanakan berada di area KIPP dan akan dibangun pada Tat,ap 2.
Penyediaan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan untuk
memenuhi prinsip "Kenyamanan dan Efisiensi melalui Teknologi" dalam
mendukung target KPI terkait: (i) ketersediaan 100 persen konektivitas digital
dan TIK bagi seluruh warga dan bisnis melalui penyediaan infrastruktur
konektivitas TIK, (ii) peringkat uery high dalam egouemment deuelopment index
(EGDI) oleh PBB; dan. (iii) lebih dari 75 persen kepuasan bisnis dengan
perangkat layanan digital melalui penyediaan infrastruktur dasar bagi
konektivitas TIK guna memungkinkan diterapkannya inisiatif kota cerdas
dengan infrastruktur TIK sebagai berikut:
a. Jaringan . . .

SK No 116534A
FRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA

-79 -

a. Jaringan 5G atau jaringan generasi terbaru adalah jaringan pemancar sel


makro dan mikro dengan kemampuan komputasi edge yang diperlukan
untuk fungsionalitas yang memiliki standar teknologi generasi kelima atau
generasi terbaru pada sebuah jaringan seluler.
b. Fiber Broadband adalah koneksi broadband yang menggunakan kabel serat
optik untuk mengirimkan data dengan kecepatan tinggi menuju kawasan
perumahan dan bisnis.
c. Fiber Backhaul adalah jaringan penyangga yang terhubung pada internet
global. Pusat data dan jaringan adalah fasilitas untuk mendukung
konektivitas yang memusatkan kegiatan operasional dan peralatan IT milik
pemerintah dengan tujuan untuk penyimpanan, pemrosesan, serta
penyebaran data dan aplikasi.

Jaringan 5G atau jaringan generasi terbaru memungkinkan pembagian (slicingl,


yakni teknik pembagiah satu infrastruktur jaringan fisik menjadi beberapa
jaringan virtual dengan peningkatan signifikan pada lebar pita (banduidth) dan
latensi. Setiap jaringan virtual yang dihasilkan dari pembagian jaringan tersebut
akan memunculkan jaringan terpisah yang utuh dan dioptimalkan untuk
digunakan bagi keperluan bisnis tertentu serta berbagai layanan dan aplikasi
yang terbagi dalam tiga kategori umum, yaitu sebagai berikut:
a. Broadband seluler (mobile broadbandl yang ditingkatkan, yaitu aplikasi yang
menghadirkan banduidth dan throughput yar:g tinggi dari jaringan dengan
kecepatan data tinggi (high data rate) untuk suara, video, dan augmented
realitg;
b. Komunikasi ultra-andal (ultra-reliable) dan dengan latensi rendah, yaitu
rangkaian fitur yang dirancang untuk mendukung aplikasi penting, seperti
manajemen lalu lintas cerdas, jaringan cerdas, serta sistem transportasi
cerdas; dan
c. Komunikasi mesin yang masif, yaitu aplikasi yang menyediakan koneksi ke
sejumlah besar perangkat secara intermiten sehingga mewadahi sejumlah
kecil trafik seperti limbah cerdas dan lampu jalan cerdas.

Rencana Induk mengusulkan agar IKN membangun infrastruktur fisik yang


diperlukan untuk mendukung jangkauan 5G atau jaringan generasi terbaru
untuk wilayah KIKN secara progresif sebelum mencapai jangkauan penuh
untuk wilayah berpenduduk pada Tahap 5. Sistem 5G atau jaringan generasi
terbaru akan dikembangkan secara bertahap yang sejalan dengan Tahap
Ekonomi dan Tata Ruang.

G. PRINSIP. . .

SK No I16535 A
PRESIDEN
REPIIELIK INDONESIA

-80-
G. PRINSIP DASAR PEMINDAHAN SERTA PENYELENGGARAAN PUSAT

Inti dari pemindahan IKN ke Kalimantan adalah pemindahan pusat


pemerintahan yang terdiri atas eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sehubungan
dengan itu, pemindahan IKN tidak terlepas dari pemindahan aparatur sipil
negara sebagai pegawai yang bekerja di instansi pemerintah pusat. Pemindahan
IKN akan menjadi momentum reformasi birokrasi mela-lui upaya perbaikan tata
kelola pemerintahan pada tingkat pusat yang efektif dan efisien melalui berbagai
rencana sebagaimana tertuang pada uraian di bawah ini.

G.1 Pemindahan IKN dan Momentum Penerapan Srnart, @aernance dt IKN


Pemindahan aparatur sipil negara ke IKN merupakan momentum penerapan
tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien, yang berangkat dari
prakondisi bahwa IKN dibangun dengan visi sebagai'Kota Dunia untuk Semua'.
Selain itu, kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, gelombang penetrasi internet secara masif, serta munculnya
pandemi COVID-l9 telah mengubah wajah dan cara kerja pemerintahan
menjadi berbasis fleksibilitas serta konektivitas digital. Reformasi Kelembagaan
dan Birokrasi juga menjadi salah satu komponen dari salah satu Pilar
Pembangunan Indonesia pada Visi Indonesia 2045 yaitu 'Pemantapan
Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan". Sasaran pembangunan
Bidang Aparatur iaLat. tenuujudnga tata kepemerintahan gang baik, bersih" dan
berutibauta gang berdasarkan hukum serta birokrasi gang profesional dan netral.
Dalam kerangka reformasi birokrasi dan tata kelola, dilaksanakan berbagai
strategi sebagai berikut:
a. Penguatan implementasi manajemen aparatur sipil negara dilakukan
melalui penerapan manajemen talenta nasional aparatur sipil negara,
peningkatan sistem merit aparatur sipil negara, penyederhanaan
eselonisasi, serta penataan jabatan fungsional.
b. Penataan kelembagaan dan proses bisnis dilakukan melalui penataan
kelembagaan instansi pemerintah dan penerapan sistem pemerintahan
berbasis elektronik terintegrasi.
c. Reformasi sistem akuntabilitas kinerja dilakukan melalui perluasan
implementasi sistem integritas, penguatan pengelolaan reformasi birokrasi
dan akuntabilitas kinerja organisasi, serta reformasi sistem perencana€rn
dan penganggaran; dan

d.Transformasi...

SK No 116536A
PRESIDEN
REPUBLIF INNONESIA

-81 -

d. Transformasi pelayanan publik dilakukan melalui pelayanan publik


berbasis elektronik (e-seruicel, penguatan pengawasan masyarakat atas
kinerja pelayanan publik, penguatan ekosistem inovasi, dan penguatan
pelayanan terpadu.

Dalam perkembangannya saat ini, paradigma pemerintahan yang diterapkan di


IKN mengarah pada konsep pemerintahan pintar yang efektif dan efisien iebagai
salah satu pilihan karena karakteristiknya selama ini sebagai inti
penyelenggaraan kota cerdas dengan memanfaatkan peluang penerapan
reformasi birokrasi yang didukung oleh nilai-nilai partisipasi, transparansi, dan
efisiensi, baik dalam pengambilan kebijakan, penyelenggaraan pelayanan
publik, maupun penyelenggaraan pemerintahan secara umum. Secara spesifik,
tiga elemen terpenting yang wajib dipenuhi dalam penerapan pemerintahan
pintar meliputi (i) organisasi pemerintahan yang berkaitan dengan komitmen,
responsivitas, dan manajemen operasional; (ii) partisipasi publik yang berkaitan
dengan bagaimana dan sejauh mana bentuk partisipasi yang bisa dilakukan
masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan; dan (iii) penggunaan
teknologi yang berkaitan dengan bagaimana dan seperti apa bentuk
pemanfaatan teknologi digital dalam mendorong tata kelola partisipatif dan
kolaboratif dengan empat upaya yang akan dilakukan seperti tampak pada
Gambar 3-9 berikut:

Gambar 3-9 Kerangka Penerap an Snart Gouenance

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2021

G.2Asesmen...

SK No 116685 A
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA

-82-

G.2 Agesmen Pemlndahaa Kementerien/Lerbaga dan Aparatur Stpil


Negara ke IKN

Pemindahan KIL yang dapat mendukung peran IKN sebagai pusat


pemerintahan mempertimbangkan tata urutan kelembagaan pemerintahan
sebagaimana tertuang dalam undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
Negara, serta efektivitas penyelenggaraan pemerintahan pada tingkat pusat
yang terbagi dalam lima klaster. Terdapat beberapa lembaga yang direncanakan
untuk tidak dipindahkan karena mempertimbangkan peran, tugas, dan fungsi
yang penyelenggaraannya akan lebih optimal jika tidak dipindahkan ke IKN.
Adapun rincian asesmen skenario pemindahan K/L dapat dilihat sebagai
berikut:
Gambar 3- 10 Asesmen Skenario Kementeria-n/Lembaga

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 202 i

G.3 Kerangka. . .

SK No 116684A
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA

-83-
G.3 Keraagka Perencanaan Tahapan Ponladahaa Aparatur slpll lyogara dan
Unlt Organlsasl Kementerlan/Leabaga Lc II(N
secara umum, pemindahan KIL dan aparatur sipil negara ke IKN mengikuti
algoritma yang terdiri atas tiga bagian, yakni (i) tetapkan skenario unit
organisasi yang disusun oleh K/L yang dipindahkan ke IKN; (ii) tetapkan
skenario aparatur sipil negara yang disusun oleh K/L yang akan dipindahkan
k9 IKN; dan (iii) tetapkan skenario keluarga, yang disusun oleh tiap aparatur
sipil negara yang akan dipindahkan ke IKN dengan ilustrasi pada Gambar 3-1 1:

Gambar 3- 11 Kerangka Perencanaaa Tahapan pemindahan


Kementerian/ Lembaga dan ASN ke IKN

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2021

Unlt Organlsasl l(emeaterlan/Lerrbaga yang


Dlptndahkan Le IlflI
Pelaksanaan asesmen unit organisasi K/L yang akan dipindahkan ke IKN
dilakukan oleh setiap K/L dengan mempertimbangkan koridor sebagai berikut:
a. Tingkat kepentingan/urgensi unit organisasi yang dipindahkan pada klaster
awal karena:
1) berkaitan langsung dengan perumusan kebijakan;

2) mendukung . . .

SK No l16683A
PRES IDEN
REPTJBt.I': IiJDONESIA

-44-
2) mendukung langsung tugas dan fungsi pimpinan instansi; dan
3) unit organisasi berfungsi sebagai unit pelayanan publik
(mempertimbangkan jumlah layanan yang masih berpusat di Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta);
b. Unit organisasi yang berfungsi sebagai unit pelayanan publik berpotensi
tidak dipindahkan ke IKN (mempertimbangkan jumlah layanan yang masih
berpusat di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta).

Visi transformasi cara kerja baru di IKN, antara lain adalah kantor bersama
(shared-officel, pengaturan kerja yang fleksibel (flexible uorking arrangementl,
dan visi pemerintahan pintar. Sebagai catatan pertimbangan, unit organisasi
dengan mandat perumusan kebijakan akan lebih efektif jika dekat dengan
pimpinan K/ L, dengan jumlah aparatur sipil negara lebih sedikit dari unit
organisasi yang memiliki tugas dan fungsi pelayanan. Selain itu, unit organisasi
yang terkait pelayanan publik akan lebih efektif jika dekat dengan penerima
layanan (masyarakat dan dunia usaha) yang membutuhkan aparatur sipil
negara dalam jumlah yang lebih banyak.

G.5 Koridor Asesmen Aparatur Stptl Negara yang Dtptndahkan ke IKN


Setelah dilakukan asesmen terhadap unit organisasi K/L, selanjutnya
dilakukan pelaksanaan asesmen aparatur sipil negara yang akan dipindahkan
ke IKN. Pelaksanaannya dilakukan oleh setiap unit kepegawaian KIL dengan
koridor sebagai berikut:
a. aparatur sipil negara dengan tingkat pendidikan minimal Diploma 3 (D-3);
b. memperhatikan batas usia pensiun;
c. data kinerja aparatur sipil negara dengan mempertimbangkan 20 persen
pegawai merepresentasikan kinerja 80 persen pegawai; dan
d. data penilaian potensi dan kompetensi.

l-*l ASING/
o RGANISASI INTERNASIONAL KE IKN

IKN merupakan pusat pemerintahan Indonesia yang baru, termasuk untuk


pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang diplomasi dan pelaksanaan
hubungan luar negeri dengan negara akreditasi. Sebagaimana diatur dalam

Konvensi . . .

SK No 116540A
PRES IDEN
FIEPUBLIK INDONESIA

-85-
Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar berlokasi
di Ibu kota Negara serta mempertimbangkan pelaksanaan politik luar negeri
yang strategis dan optimal meliputi pelaksanaan hubungan luar negeri dengan
negara mitra, kerja sama internasional baik bilateral, regional, maupun global,
serta pelayanan publik atau kekonsuleran lainnya. Dengan demikian,
kedudukan perwakilan negara asing (PNA), termasuk organisasi internasional
(OI) yang berada di Jakarta, harus turut pindah ke IKN di komplek diplomatik
(diplomatic compounQ dengan menyesuaikan tahapan dan lini masa yang telah
disusun.
Pembangunan IKN yang barr- juga berpotensi dapat mendorong pemerintah
asing yang sebelumnya belum memiliki kedutaan besar di Jakarta, untuk
langsung membangun misi diplomatik/kedutaan ataupun perwakilannya di
IKN. Hal ini nantinya dapat berdampak pada perluasan kerja sama bilateral
dengan negara mitra baru dan pengembangan hubungan dan kerja sama
internasional.

Perpindahan PNA dan OI ke lokasi IKN yang baru juga akan memberikan
dampak dan kontribusi yang positif bagi pengembangan kota IKN, misalnya
kerja sama internasional, baik investasi, kerja sama pembangunan kota,
maupun perdagangan dan jasa. Selain itu, pemindahan tersebut juga akan
mendorong peningkatan pembangunan sektor lainnya, seperti pendidikan,
kesehatan, dan kesempatan kerja.

Apabila merujuk data pada tahun 2Q21, telah teridentifikasi sejumlah PNA dan
OI yang akan didorong perpindahannya dari Jakarta ke lokasi kawasan
diplomatik di KIPP, yaitu diperkirakan sebanyak kurang lebih 104 kedutaan
besar dan 3 I organisasi internasional.

Selain kedutaan besar dan organisasi internasional, terdapat pula perwakilan


pemerintahan asing lain yang juga berlokasi di Jakarta terdapat sebanyak 25
konsul kehormatan dan 2l misi ASEAN. Kedudukan Konsul Kehormatan ini
tidak perlu direalokasikan di IKN, sedangkan perwakilan asing untuk misi
ASEAN tidak berpindah karena mempertimbangkan Sekretariat ASEAN
berkedudukan di Jakarta.
Status lahan bagi PNA dan OI di area tersebut diperuntukkan keperluan
diplomatik. Jangka waktu perpindahan PNA dan OI ke IKN baru diharapkan
berlangsung dalam jangka waktu 10 tahun setelah tanggal penetapan status
IKN.

Tabel 3-2...

SK No 116541A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA

-86-
Tabel 3-2 Realokasi IKN Baru Bagi PNA dan OI

Realokasi PNA dan OI ke IKN Baru

Skenario 1. PNA/OI memindahkan kantor perwakilannya ke IKN baru.


2. PNA/OI membuka kantor perwakilan di IKN baru sebagai
fungsi representasi.

Beberapa 3. Penyediaan lahan kantor PNA dan OI di area komplek


dukungan diplomatik.
dan fasilitasi 4. Mekanisme pemindahan PNA/OI pada fase transisi serta
yang perlu penyediaan fasilitas layanan diplomatik PNA dan OI.
dipersiapkan 5. Sarana dan prasarana IKN yang menunjang operasional
oleh kegiatan PNA dan OI.
Pemerintah
Indonesia
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2020

I.
Perumusan Rencana Induk Sistem dan Strategi Pertahanan dan Keamanan di
IKN diawali dengan kajian yang melibatkan para pakar pertahanan dan
keamanan, yang selanjutnya dikoordinasikan dan dikonsolidasikan bersama
Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara, dan Badan Intelijen Negara
serta Lembaga pertahanan dan keamanan lainnya. Rencana Induk Sistem dan
Strategi Pertahanan dan Keamanan bertumpu pada pilar pertahanan,
Keamanan, Keamanan Siber dan Intelijen,

Rencana Induk Sistem dan Strategi Pertahanan disusun dengan menyesuaikan


dan mengacu pada Undang-Undang Pertahanan, Undang-Undang Kepolisian
Negara Republik Indonesia, Undang-Undang Tentara Nasionalpenyelenggaraan
Indonesia,
Undang-Undang Intelijen
Pertahanan Negara. Negara, Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik, Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, perpres
Kebijakan Umum Pertahanan Negara, dan Kebijakan
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA

-47-
Pembangunan pertahanan di IKN tidak terlepas dari pembangunan pertahanan
negara yang bertujuan untuk membangun kekuatan pertahanan tangguh yang
memiliki kemampuan penangkalan sebagai negara kepulauan dan negara
maritim. Untuk menangkal, menyangkal, dan menghancurkan ancaman
pertahanan, sistem dan strategi pertahanan berlapis ditempuh dengan
pertahanan cerdas (smart defensel yaitu sinergi antara hard defense berupa
pertahanan militer dan soft defense berupa pertahanan nirmiliter. Selanjutnya
pertahanan cerdas ini disinergikan dengan diplomasi total sebagai wujud dual
strategi sistem pertahanan. Pembangunan pertahanan negara, baik pertahanan
militer maupun pertahanan nirmiliter diselenggarakan secara terpadu dengan
mengacu pada sistem pertahanan negara yang bersifat semesta dan yang
diarahkan pada beberapa hal berikut:
a. Pembangunan Postur Pertahanan Negara
Pembangunan pertahanan negara dilakukan untuk mewujudkan
pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter menuju kekuatan maritim
regional yang disegani di kawasan Asia Timur dengan prinsip defensif aktif
(actiue defense) dan berlapis (lageredl dalam rangka menjamin kepentingan
nasional. Usaha pertahanan negara diselenggarakan melalui pembangunan
postur pertahanan negara secara berkesinambungan untuk mewujudkan
kekuatan, kemampuan, dan gelar. Pembangunan postur pertahanan militer
diarahkan pada pemenuhan Kekuatan Pokok Strategis (Strategic Essential
Force) komponen utama dan menyiapkan komponen pertahanan lainnya.
Sementara itu, pembangunan postur pertahanan nirmiliter diprioritaskan
pada peningkatan peran kementerian dan/atau lembaga dalam menghadapi
(a) ancaman, (b) kemampuan pengelolaan sumber daya nasional, serta
(c) sarana prasarana nasional sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing guna mendukung kepentingan pertahanan negara.
b. Pembangunan Sistem Pertahanan Negara
Pembangunan sistem pertahanan negara yang terintegrasi terdiri atas
pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter yang diarahkan untuk
mewujudkan sinergi dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi koordinasi
dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
c. Pembangunan Kelembagaan
Pembangunan kelembagaan pertahanan militer ataupun pertahanan
nirmiliter diselenggarakan guna mewujudkan kekuatan yang terintegrasi
dalam pengelolaan pertahanan negara melalui penguatan dan penataan
ulang serta restrukturisasi kelembagaan.

Konsep . . .

SK No 116543 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-88-
Konsep lain sistem pertahanan di IKN adalah gerbang maritim virtual (uirtual
maritime gatel. Gerbang maritim virtual merupakan sebuah gerbang modern
dengan memanfaatkan elemen-elemen pembangun gerbang berupa sistem
teknologi modern dengan arsitektur imajiner untuk memastikan pergerakan
orang, barang, atau instrumen lainnya, seperti kapal baik di permukaan
ataupun bawah laut dapat terkuantifikasi dengan tepat. Posisi gerbang maritim
virtual IKN Indonesia akan diletakkan di Selat Makassar, yang diapit oleh dua
pulau besar yaitu Kalimantan dan Sulawesi. Fungsi dari gerbang maritim virtual
IKN di Selat Makassar adalah untuk mengidentifikasi segala bentuk objek
terapung ataupun objek bawah air yang melintasi Selat Makassar menuju IKN.

Arsitektur gerbang maritim virtual IKN di Selat Makassar dibangun dengan


menggunakan elemen-elemen sistem teknologi modern yang ada saat ini.
Elemen-elemen teknologi terdiri atas sensor, platfurm buoy, sistem komunikasi,
ground data terminal, sofiuare analisis data, dan human interfae tuntuk
kebutuhan pengambilan keputusan. Elemen sistem teknologi gerbang maritim
virtual IKN di Selat Makassar terdiri atas dua modul sistem deteksi dini
terapung, yaitu dua modul ground data terminal, dan pusat kendali informasi.
Modul sistem deteksi dini terapung merupakan sistem deteksi yang mampu
mendeteksi pergerakan objek di permukaan dan bawah laut serta yang mampu
data-data digital ke pusat kendali informasi. Selain itu, sistem
deteksi dini terapung juga mampu menyediakan catu daya yang independen.
Elemen teknologi sistem deteksi dini terapung terdiri atas platform buog, catu
daya, sensor aktif dan pasif, receiuer, transmitter, dar: micro controller. Modrul
ground data terminal adalah sistem teknologi yang berfungsi untuk menangkap
semua data yang berasal dari sistem deteksi dini terapung . Ground data terminal
merupakan sistem yang berada di daratan daerah terdekat dengan sistem
deteksi dini yang masih memungkinkan untuk melakukan komunikasi internet
dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi yang telah ada. Data yang telah
diterima oleh ground data terminal selanjutnya diteruskan ke pusat kendali
informasi. Jenis data yang diterima ini diklasifikasikan berdasarkan sensor yang
menerima data tersebut.

I.1 Sistem Keamanan IKN

Selain sistem pertahanan, di IKN akan dikembangkan juga sistem keamanan


yang canggih dan modern. Sistem keamanan IKN akan didukung oleh
keamanan cerdas (smarf securitgl yang mengusung konsep sistem keamanan
terpadu, terintegrasi, dan mampu memprediksi bahaya, bencana, dan tindak
pidana di lokasi melalui pemanfaatan peranti perlengkapan keamanan (seanrity

sAstem

SK No 116665A
PRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA

-89-
sgstem suppofl. Konsep smart security yartg akan dibangun di IKN pada tahap
awal ini akan menyasar pada terwujudnya safe and seanre citg.
Konsep keamanan cerdas IKN secara garis besar dibagi meqjadi dua, yaitu (1)
pelayanan kepolisian dan (2) pencegahan kejahatan (reducing cime/ preuentionl.
Pelayanan kepolisian dibagi menjadi (1) Sistem Pengamanan Kota Modern
(Sispam Kota Modern); (2) Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran
Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) Modern; (3) Layanan tanggap darurat
lemergency and response\; serta (4) layanan administrasi kepolisian. Adapun
aspek pencegahan kejahatan dibagi menjadi (1) surveilans dan (2) keterlibatan
masyarakat dan berbagai mitra terkait (communitg and partner engagementl.
Lebih lanjut, konsep keamanan cerdas IKN dideskripsikan pada gambar 3-12.

Gambar 3-12 Konsep Smar, Secunry IKN

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2021

Pengendalian

SK No 116681A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA

-90-
Pengendalian sistem keamanan cerdas IKN akan didukung oleh beberapa
komponen, di antaranya adalah (1) pusat komando atau command center
keamanan cerdas, yang merupakan sistem terpadu berbasis teknologi informasi
dan big data (bersumber dari internal maupun kepolisian) untuk mendukung
kegiatan operasional kepolisian dalam rangka pelayanan masyarakat,
utamanya bagi kepala satuan kerja atau kepala operasi untuk melakukan
pengoordinasian tindak lanjut pada situasi darurat maupun antisipasi situasi
yang dapat menimbulkan atau meningkatkan eskalasi gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat (kamtibmas); (21 securitg operation cenler(SOC) dan/atau
monitoring center sistem aplikasi pelayanan kepolisian yang melakukan
pengawasan/ monitoing keamanan jaringan dan aplikasi terkait pelayanan
kepolisian pada data center Polri di IKN; serta (3) computer seanritg incident
response feam (CSIRT) keamanan cerdas atau tim siber khusus yang handal
dengan tugas menjaga keamanan siber, mencegah serangan siber, serta
memulihkan sistem digital (apabila serangan siber tidak berhasil dicegah) pada
seluruh infrastruktur digital yang terkait dengan sistem keamanan cerdas.
Penjelasan mengenai masing-masing komponen dalam sistem keamanan cerdas
IKN adalah sebagai berikut:
a. Layanan Tanggap Darurat (Emergencg and Response)
Pada layanan tanggap darurat, sistem keamanan cerdas akan menyediakan
berbagai upaya untuk dapat memberikan respons cepat dalam menghadapi
insiden dan situasi darurat yang dilaporkan oleh masyarakat kepada polisi.
Situasi darurat tersebut dapat berupa peristiwa kejahatan, gangguan
kamtibmas, bencana, serta situasi darurat lainnya yang berpotensi
menyebabkan atau meningkatkan eskalasi gangguan kamtibmas.
Dukungan sistem pada layanan tanggap darurat dapat berupa:
1 . Pusat panggilan atau call center (Layanan Polisi 1 10) merupakan saluran

via telepon bagi masyarakat untuk melakukan pelaporan ataupun


pengaduan untuk dikoordinasikan melalui pusat komando untuk
langkah tindak lanjut.
2. Tombol panik atau panic button adalah sistem yang dapat membantu
memperingatkan personel Polri terdekat dalam situasi darurat tempat
terdapat ancaman terhadap orang atau properti dengan pengawasarl
melalui pusat komando. Beberapa alternatif lokasi tombol panik dapat
berupa aplikasi pada smartphone ataupun instalasi tombol panik pada
lokasi tertentu/rawan.

3.Sistem...

SK No I16546 A
PRESIDEN
REPLIBLIK INDONESIA

-91 -

3. Sistem peringatan dini atau earlg warning sAstem merupakan rantai


sistem komunikasi informasi yang dapat memperkirakan dan memberi
sinyal gangguan yang mungkin berdampak buruk terhadap stabilitas
keamanan kota.

b. Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas


(Kamseltibcarlantas) Modern
Salah satu komponen sistem keamanan cerdas IKN adalah sistem
kamseltibcarlantas modern dengan sasaran mewujudkan dan memelihara
kamseltibcarlantas, meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan
tingkat fatalitas korban kecelakaan, membangun budaya tertib lalu lintas,
serta meningkatkan kualitas pelayanan lalu lintas kepada masyarakat IKN.
Sistem kamseltibcarlantas modern IKN melibatkan otomatisasi beberapa
maupun seluruh fungsi kepolisian di bidang lalu lintas, di antaranya adalah
penyekatan dan pengalihan lalu lintas, penegakan hukum, dan respons
cepat (quick responsel bidang lalu lintas.

Keseluruhan layanan lalu lintas di IKN akan dikoordinasikan melalui tralfic


management center (TMC). TMC merupakan pusat komando pengendalian,
komunikasi, koordinasi, dan informasi guna memberikan respons cepat di
bidang lalu lintas serta manajemen keselamatan jalan (road safetg
managementl. Terdapat dua alternatif pilihan untuk operasional TMC.
Pertama, TMC dapat bergabung atau meletakkan fungsi-fungsinya pada
pusat komando IKN dengan beberapa penyesuaian berdasarkan fungsi yang
perlu dimiliki TMC. Kedua, TMC dibangun secara terpisah dari pusat
komando, tetapi peranti kelengkapan surveilans yang dimiliki bersifat satu
kesatuan ataupun terintegrasi dengan perangkat surveilans pusat komando.
Contohnya kamera CCTY, plate number identification, fae reagnition, dan
berbagai teknologi surveilans lainnya yang dilengkapi dengan Artijicial
Intelligence (AI) bidang lalu lintas (lantas) untuk dapat mendeteksi
pelanggaran, kecelakaan lantas, dan kemacetan, serta otomatisasi skenario
pengaturan lantas (penyekatan dan pengalihan) untuk menjaga kelancaran
ataupun menghadapi situasi darural f emergencg routing (memfasilitasi
pergerakan tim tanggap darurat, misalnya polisi, pemadam kebakaran, atau
ambulans dengan memberikan alternatif rute berdasarkan lalu lintas
terkini). Dukungan sistem untuk mendukung sistem kamseltibcarlantas
modern di IKN adalah sebagai berikut:

l. Securitg

SK No 116547 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-92-
l. Securitg and safetg center merupakan sebuah sistem yang terintegrasi
antar pemangku kepentingan di bidang lantas untuk mendukung
keselamatan lalu lintas melalui sistem pemetaan titik rawan
kecelakaan/ blackspot dan sistem pendataan kecelakaan lalu lintas dan
pelanggaran. Komponen sistem ini akan didukung oleh e-manajemen
penyidikan (untuk tindak pidana), electronic traffic lau
enforcementlETLE (untuk pelanggaran), sistem speed management, dar,
sistem traffic accident earlA warning (TAEW).
2. Electronic registration and identifi,cafion (ERI) merupakan sistem
pendataan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor secara
elektronik. ERI merupakan basis data untuk pelayanan administrasi
kepolisian di bidang lantas, misalnya pembuatan dan perpanjangan SIM,
STNK, dan BPKB. Selain rtu, database ERI juga dapat digunakan untuk
kepentingan penyidikan, surveilans kota, identifikasi identitas pelanggar
lantas, manajemen poin pelanggaran, dan sebagainya. Lebih lanjut,
pangkalan data (daiabase) ERI juga akan menjadi bagian dari pusat
komando data raya (big data command ecntefi keamanan cerdas yang
juga memerlukan komponen data eksternal, misalnya data
kependudukan, data pajak kendaraan, atau data ETLE.
3. Intelligent trafJic analgsis sgstem flNTAN) merupakan sistem informasi,
komunikasi, dan solusi kamseltibcarlantas yang dirancang untuk
menghasilkan berbagai altematif keputusan dalam menyelesaikan
permasalahan di bidang lantas dan pelayanan di bidang lantas, misalnya
pengalihan arus, sistem buka tutup dan/atau alternatif rute yang
tersedia dalam menghadapi situasi darurat. Pengoperasian INTAN perlu
didukung oleh teknologi maupun SDM yang mampu melakukan big data
mining. Program yang tersedia pada INTAN terdiri atas (1) sistem
informasi yang berisi informasi kepadatan arus, jalan alternatif, situasi
dan kondisi; (2) kepentingan, waktu tempuh, solusi dan emergencg; (31
sistem komunikasi; (4) pola-pola penempatan petugas dan pemangku
kepentingan antara back office dar, warga, pengguna jalan, petugas, dan
siapa saja yang ada di lapangan; (5) sistem komando pengendalian yaitu
quick response fime (QRT) dan sistem ring; (6) sistem koordinasi; serta (7)
pelayanan terpadu lintas wilayah, fungsi dan pemangku kepentingan.
4. Traffic attitude record (TAR) merupakan sistem manajemen poin
pelanggaran lalu lintas. Melalui sistem ini, pengemudi yang telah
mencapai batas maksimum nilai tertentu akan kehilangan haknya
untuk mengemudi (pencabutan SIM). Sistem tersebut diharapkan
mampu meningkatkan keselamatan di jalan dan budaya berlalu lintas.

5. Safetg

SK No l16548A
PRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA

-93-
5. Safetg diuing center (SDC) merupakan sebuah pusat pendidikan dan
pelatihan keselamatan dalam berlalu lintas. T\rjuan dari SDC adalah
untuk meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan pengemudi
dalam berkendara di jalan raya, sehingga budaya tertib lalu lintas dapat
terbentuk serta peningkatan keselamatan berkendara dapat terealisasi.
SDC didorong untuk dapat dibangun pada satu area yang sama dan
terintegrasi dengan gedung Pusat Pelayanan Kepolisian Terpadu. Hal itu
disebabkan SDC perlu dimanfaatkan sebagai mekanisme dalam sistem
uji SIM ataupun menjadi bagian dari mekanisme yang harus ditempuh
dalam penerbitan SIM ataupun dalam upaya pengemudi untuk
mendapatkan kembali hak mengemudinya.

c Sistem Pengamanan Kota Modern (Sispamkota Modern)


Sispamkota modern merupakan sebuah prosedur sistem pengamanan kota
yang bertujuan untuk memberikan kejelasan dan pedoman bagi personel
kepolisian, instansi terkait, dan kesatuan pendukung dalam
penanggulangan gangguan kamtibmas. Prosedur yang diatur dalam
sispamkota termasuk pola pengamanan yang bersifat kontijensi jika
menghadapi perubahan situasi kamtibmas di wilayah IKN. Beberapa
gangguan yang dimaksud di antaranya adalah konflik sosial, kerusuhan
massa anarkis, pendudukan paksa terhadap simbol negara, lembaga
negara, perwakilan asing, dan infrastruktur kritis IKN lainnya, bencana
alam atau non-alam (situasi tanggap danrrat bencana dan pasca bencana),
serta terorisme.

Prosedur, mekanisme, serta cara bertindak pada situasi tersebut di IKN


akan diatur dalam dokumen terpisah. Namun, secara umum sispamkota
IKN akan diperkuat dengan seanritg system support smart seanritg IKN dan
menjadi bagian dari pelaksanaan operasional sistem keamanan cerdas itu
sendiri. Prosedur dalam sispamkota IKN akan memanfaatkan data raya, AI,
dan internet of things sehingga alternatif penanganan dan keputusan yang
dibuat dalam bertindak dapat lebih terukur dan mempertimbangkan
berbagai jenis kerugian daripada mengambil keputusan dengan cara
manual. Selain itu, sispamkota IKN yang telah memanfaatkan seanitg
sgstem support ini juga akan meningkatkan kecepatan respons, baik dalam
pengambilan keputusan, maupun deploy personel/pasukan. Seluruh
pemangku kepentingan terkait akan terhubung dengan sistem yang ada dan
pengoordinasiannya akan dilakukan dengan lebih mudah dengan bantuan
sistem tersebut.

Securitg , . .

SK No 116549 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-94-
Secaitg sgstem support yang akan berperan besar dalam sispamkota IKN
adalah teknologi surveilans, terutama smart uideo analgsis untuk
memprediksi volume kerumunan, deteksi pergerakan mencurigakan,
deteksi material/ barang berbahaya/ terlarang yang dibawa oleh orang dalam
kerumunan, face recognition, menampilkan alternatif/ saran tindak lanjut
yang perlu dilakukan oleh pihak kepolisian dan pemangku kepentingan
terkait, serta sistem lainnya yang dapat mendukung pengamanan kota.
d. Pelayanan Kepolisian Terpadu
Pelayanan kepolisian terpadu merupakan salah satu komponen sistem
keamanan cerdas yang utama dalam pelayanan kepolisian yang dapat
dirasakan oleh masyarakat secara langsung dalam kehidupan sehari-sehari.

Selama ini, Polri memiliki fasilitas sentra pelayanan kepolisian terpadu


(SPKT) yang merupakan beranda terdepan dari layanan kepolisian. Adapun
pelayanan SPKT mencakup laporan polisi (LP), surat tanda terima laporan
polisi (STTPLP), surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan
(SP2HP), surat keterangan tanda lapor kehilangan (SKTLK), surat
keterangan catatan kepolisian (SKCK), surat tanda terima pemberitahuan
(STTP), surat keterangan lapor diri (SKLD), surat izin keramaian, surat
rekomendasi izin usaha jasa pengamatan, surat izin mengemudi (SIM), dan
surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK). Selain itu, SPKT juga
berfungsi untuk pengoordinasian dan pemberian bantuan serta pertolongan
(penanganan TKP, turjawali, dan pengamanan), pelayanan masyarakat
melalui berbagai media, serta penyajian informasi umum yang berkaitan
dengan kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, penerapan pelayanan
kepolisian terpadu sebagai bagian sistem keamanan cerdas IKN akan
dilakukan dengan tujuan untuk memaksimalkan kepuasan masyarakat
dalam mendapatkan seluruh komponen layanan di atas.

Terdapat dua model pelayanan kepolisian terpadu yang akan tersedia di IKN.
Pertama, layanah pada gedung pusat pelayanan kepolisian terpadu yang
dilakukan secara tatap muka. Kedua, layanan pada aplikasi pelayanan
kepolisian terpadu yang dapat diakses secara daring. Sasaran jangka
pendek dan jangka menengah yang akan disasar oleh pelayanan kepolisian
terpadu di IKN di antaranya adalah:
1) data mengalir/integrasi penuh seluruh data yang dibutuhkan dalam
pelayanan (terdapat beberapa pelayanan yang bisa dilakukan
sepenuhnya tanpa tatap muka dengan petugas);

2) ketepatan. . .

SK No l16550A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-95-
2l ketepatan waktu pelayanan sebagaimana komitmen yang diperjanjikan;
3) tidak ada pungutan liar;
4l kelancaran dan kemudahan dalam mengakses layanan ataupun
informasi terkait layanan;
s) penyediaan fitur/informasi bagi masyarakat untuk mengetahui
status/progres dari dokumen yang sedang diajukan; dan
6) penyediaan fitur/mekanisme yang aman bagi masyarakat untuk
melaporkan ketidakpuasan/penyelewengan yang terjadi serta tindak
lanjut atas laporan tersebut yang dapat diakses oleh pelapor.

Untuk mendukung hal tersebut, pelayanan kepolisian terpadu pada sistem


keamanan cerdas IKN akan didukung oleh mekanisme yang lebih mudah,
data raya, monitoing centerlSOC dan CSIRT yang bekerja 7x24 jam untuk
mengatasi berbagai permasalahan dalam sistem, sumber daya manusia
yang humanis dan memiliki kompetensi pelayanan, aplikasi yang memiliki
user interface/ user expeience yang mudah digunakan untuk berbagai
kalangan/umur, tim pengkajian dan pengoordinasian yang bertugas untuk
meningkatkan pengalaman/kepuasan masyarakat dalam menerima
layanan, serta gedung pelayanan yang layak serta ramah anak dan
disabilitas.
e Surveilans
Sistem surveilans pada sistem keamanan cerdas IKN dapat dikategorikan
sebagai garda terdepan sistem dalam mendeteksi pelanggaran, kejahatan,
dan gangguan kamtibmas di IKN. Hampir seluruh komponen sistem
keamanan cerdas IKN bergantung pada sistem surveilans. Dukungan sistem
untuk sistem surveilans IKN dapat terdiri atas hal berikut:
1. CCTV: ditujukan untuk people sensing and tracking big data kepolisian
agar dapat melakukan pencocokan biometrik dengan identitas digital.
2. Drone: digunakan untuk mencari tersangka, mendapatkan informasi
dan menyurvei daerah bencana tanpa menggunakan helikopter atau
pesawat terbang.
3. Bodg camerai digunakan sebagai kamera portabel mempunyai berbagai
fitur yang dapat menunjang kegiatan kepolisian di lapangan, mulai dari
sebagai alat perekam, alat komunikasi, global positioning system (GPS),
ataupun berfungsi sebagai infrared untuk mendukung aktivitas pada
malam hari.

4. Kamera

SK No 116551A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA

-96-

4. Kamera robot: dirancang khusus untuk ditempatkan di tempat yang


memiliki potensi berbahaya dan berisiko dan tidak bisa dijangkau
petugas.
5. Sistem pengenalan plat nomor otomatis: digunakan untrtk mendeteksi
pelaku kejahatan dengan menggunakan kendaraan yang terintegrasi
dengan database ERI. Teknologi ini mampu mengenali plat nomor mobil,
pemilik kendaraan, alamat, dan status kendaraan untuk memudahkan
petugas di lokasi terdekat jika ada kendaraan yang mencurigakan
berdasarkan data yang diterima.
6. Kamera patroli: digunakan untuk mengidentifikasi empat sisi pada
kendaraan patroli kepolisian untuk melakukan pemindaian (scanningl
dalam rangka identifikasi pelacakkan kendaraan ataupun orang yang
dicurigai melalui perintah dan otorisasi dari pusat komando.
7. Face recognition: digunakan untuk pengenalan wajah (fae recognitionl
melalui pengolahan biometrik. Pengenalan wajah mencakup deteksi
wajah dan identifikasi wajah yang menggunakan masker.
8. Video analytics: digunakan untuk membantu menganalisis data digital
atas aktivitas yang mencurigakan dan menginstruksikan tindakan
keamanan.

f. Keterlibatan Masyarakat dan Berbagai Mitra terkait (Communitg and Partner


Engagement)
Penerapan keamanan cerdas IKN tidak dapat terlaksana hanya dengan
pembangunan teknologi dan infrastruktur saja. Sistem keamanan cerdas
perlu didukung dengan kerja sama dan keterlibatan masyarakat dan
berbagai pihak. Tujuannya adalah untuk (i) meningkatkan kepercayaan
masyarakat kepada polisi dengan komunikasi kreatif dan kolaborasi antara
kelompok masyarakat, kelompok bisnis, dan pemerintah; (ii) melakukan
intervensi dini dengan bekerja sama dengan kelompok masyarakat untuk
mencegah dan mengurangi eskalasi gangguan kamtibmas; serta (iii)
memperkuat ketahanan masyarakat, khususnya pada kelompok rentan,
melalui inisiatif keam ar,an (seanitg initiatiuel.
T\rgas pokok dari komponen sistem ini berbentuk preemtif, preventif, dan
strategi proaktif dalam mencegah kejahatan. Secara umum, sistem ini dapat
dibagi ke dalam dua komponen kegiatan, yaitu neighbourhood utatch dan
kolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah. Bentuk kerja sama atau

strategi . . .

SK No 116552A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA

-97 -

strategi yang dilakukan dapat berupa pengembangan strategi inovatif dalam


penyebaran informasi dan menumbuhkan partisipasi masyarakat;
pemanfaatan media sosial sebagai sumber informasi real time dalam
identifikasi strategi pelayanan kepolisian yang dibutuhkan oleh masyarakat;
kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung berbagai acara
masyarakat; kolaborasi untuk mencegah dan mengurangi residivisme,
mencegah viktimisasi berulang, dan melindungi kelompok rentan;
dukungan dalam strategi deteksi dan pencegahan kej ahatan terhadap
perempuan dan anak; dukungan terhadap inisiatif program keamanan dan
keselamatan yang dibentuk masyarakat; serta kolaborasi dengan berbagai
sektor pemerintah yang terkait dengan pencegahan kejahatan.

Keamanan dalam pelaksanaan kota cerdas adalah sebuah upaya dalam


menjaga data dan informasi dalam pemerintahan. Keamanan infrastruktur dan
keamanan informasi sangat dipertimbangkan di dalam pelaksanaan kota cerdas
karena akan memaksimalkan pelayanan pemerintah. Dalam melaksanakan
pengamanan siber tersebut, terdapat beberapa prinsip utama yang melandasi
kerangka konseptual keamanan siber dimaksud, yaitu sebagai berikut:
1) Kerahasiaan: pencegahan penyingkapan informasi kepada pihak yang tidak
memiliki hak terhadap informasi tersebut;
2) Integritas: pencegahan perubahan informasi oleh pihak yang tidak memiliki
otoritas untuk mengubah informasi tersebut;
3) Otentikasi: informasi harus tersedia ketika dibutuhkan;
4) Ketersediaan: informasi harr.rs tersedia ketika dibutuhkan; dan
5) Nir-penyangkalan: pihak-pihak yang terlibat tidak dapat menyangkal di hari
kemudian.

Prinsip tersebut kemudian diejawantahkan ke dalam cgber secuitg frameutork


atau kerangka kerja keamanan siber. Konsep tersebut merujuk pada cgber
sea)itA framework NIST yang menggambarkan lima fungsi dalam siklus
keamanan siber, yaitu identifu, protect, detect, respond, dan recouer. Delinisi
untuk masing-masing fungsi adalah sebagai berikut:
a. Identifu (identifikasi) adalah mengembangkan pemahaman organisasi untuk
mengelola risiko keamanan siber terhadap sistem, aset, data, dan
kemampuan.
b.Protect...

SK No 116553 A
PRESIDEN
REPUBt:,. lNl-TnNESIA

-98-
b. Protect (pelindungan) adalah mengembangkan dan menerapkan
pelindungan yang sesuai untuk memastikan pengiriman layanan
infrastruktur penting.
c. Detecf (deteksi) adalah mengembangkan dan menerapkan kegiatan yang
sesuai untuk mengidentifikasi terjadinya peristiwa keamanan.
d. Respond (menanggapi) adalah mengembangkan dan mengimplementasikan
kegiatan yang sesuai ketika menghadapi peristiwa keamanan yang
terdeteksi.
e. Recouer (pemulihan) adalah mengembangkan dan menerapkan kegiatan
yang sesuai untuk ketahanan dan untuk memulihkan kemampuan atau
layanan apa pun yang mengalami gangguan karena peristiwa keamanan
tersebut.

1.2 Tata Ruang Pertahanan IKN

Pembangunan tata ruang pertahanan IKN diarahkan untuk memperkuat sistem


pertahanan dan keamanan negara yang terintegrasi sehingga mampu
menghadapi ancaman, dan menunjang keamanan kawasan perbatasan negara,
wilayah maritim, wilayah daratan, dan wilayah dirgantara termasuk mitigasi
bencana. Pembangunan tersebut diselenggarakan secara terintegrasi antara
unsur pemerintah dan pemerintah daerah melalui penataan ruang wilayah
nasional/daerah dengan tata ruang wilayah demi mewujudkan ruang
pertahanan yang tangguh. Penataan wilayah pertahanan merupakan penetapan
wilayah pertahanan berdasarkan suatu perencanaan wilayah pertahanan,
pemanfaatan wilayah pertahanan, dan pengendalian pemanfaatan wilayah
pertahanan. Rencana pembangunan IKN tersebut berupa perencanaan tata kota
beserta zonasi penempatan gedung pemerintahan, termasuk aspek pertahanan
dan keamanan, yang terhubung dengan jaringan dan fasilitas publik seperti
transportasi, energi, telekomunikasi, air minum, dan sanitasi.

BAB IV. . .

SK No I16554 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-99-
lr:I
PENAHAPAN PEMBANGUNAN DAN SKEMA PENDANAAN

A nit t-Irfl
Proses penahapan mempertimbangkan sasaran pembangunan serta seluruh
proses yang diperlukan, termasuk kesiapan lokasi dan sumber daya yang
diperlukan untuk pembangunan IKN. Secara umum, penambahan penduduk
IKN terpusat di KIKN. Berdasarkan tata waktu IKN, periode pengembangan IKN
dimulai pada tahun 2022 dan dalam periode perenc€rnaan IKN jangka panjang,
diproyeksikan sampai dengan tahun 2045. Secara garis besar pembangunan
dibagi menjadi lima tahap, sebagai berikut:
a. Tahap I (2022-20241
b. Tahap 2 (2025-20291
c. Tahap 3 (2O3O-2O341
d. Tahap 4 (2035-2039l.
e. Tahap 5 (2O4O-2O45)

Berdasarkan analisis kegiatan ekonomi, jumlah penduduk sebagai konsekuensi


dari kegiatan ekonomi tersebut, diproyeksikan terus meningkat dari awal tahun
perencanaan hingga 2045. Pada Tahap 1 dan 2, kenaikan ini terjadi secara
eksponensial sejalan dengan pembukaan kawasan di KIKN dan dengan skema
pemindahan aparatur sipil negara ke KIKN. Pada Tahap 3 pertambahan
penduduk diproyeksikan lebih lambat, kemudian meningkat kembali pada
Tahap 4 dan Tahap 5 ketika seluruh kegiatan sektor ekonomi baru mulai
berkembang. Penahapan dalam pembangunan IKN disusun untuk
menggambarkan pembangunan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
panjang untuk mencapai Visi Indonesia 2045.

Gambar4-L...

SK No 116555 A
PRESIDEN
ELIK INDONESIA

- 100-

Gambar 4-1 Peta Pembagian Wilayah

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2020

Penahapan pengembangan di KIKN disusun agar pembangunan kawasan,


infrastruktur, dan jaringan transportasi umum massal dapat berjalan secara
berkesinambungan dan sekaligus terpadu. Pengembangan setiap kawasan
perkotaan diarahkan agar KIKN berkembang menjadi kota yang kompak dan
efisien. Pembangunan infrastruktur primer dimulai sebelum penduduk pionir
pindah. Perpindahan penduduk dimulai dengan perpindahan sektor
pertahanan pada tahun Tahap 1 pemindahan status IKN. Infrastruktur IKN
akan melayani kawasan ini pada akhir Tahap 1 saat pemindahan status IKN
dilaksanakan.

Untuk. . .

SK No 116680A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-101 -

Untuk memenuhi kebutuhan penduduk, pada akhir Tahap 1, Bendungan


Sepalu Semoi dan Intake Sungai Sepaku sudah beroperasi untuk memenuhi
kebutuhan air baku yang meningkat dengan pesat, demikian juga dengan
sistem drainase makro utama perkotaan serta pengolahan sampah dan air
kotor. Pengembangan sistem mobilitas pada pengembangan perkotaan di KIKN
dapat dibagi menjadi empat komponen, yaitu jalan utama, jalur kereta api
regional, jalur transit 1, dan jalur transit 2 yang merupakan jalur transportasi
umum berbasis rel. Jalan utama direncanakan untuk dibangun mulai pada
tahun 2023 dan selesai secara keseluruhan pada tahun 2035. Stasiun kereta
regional di KIPP dibangun dan akan disusul oleh stasiun kereta regional pada
IKN Barat dan IKN Timur seiring dengan berkembangnya KIKN serta
bertambahnya jumlah penduduk di KIKN. Pembangunan Infrastruktur pada
Tahap 1 juga diarahkan untuk menjadi katalis bagi penarikan investasi dan
talenta unggul yang akan mendukung pengembangan klaster-klaster ekonomi
yang dimulai pada tahun 2025 (Tahap 2). Tahapan pembangunan IKN diuraikan
sebagai berikut:

Tabel 4-1 ...

SK No 116557A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESiA

-ro2-

Tabel 4-1 Rencana Penahapan Pemindahan dan Pembangunan IKN

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5


Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
Karakteristik 1) ASN K/L; 1) ASN K/L; 1) ASN K/L; 1) ASN K/L; 1) ASN K/L;
Penduduk 2) TNI/Polri/BIN 2) Keluarga ASN, TNI, 2) Keluarga ASN, TNI, 2) Keluarga ASN, TNI, 2) Keluarga ASN, TNI,
direncanakan untuk Polri dan BIN; Polri dan BIN; Polri dan BIN; Polri dan BIN;
pindah terlebih 3) Investor/pengusaha; 3) Investor/pengusaha; 3) Investor/pengusaha; 3) Investor/pengusaha;
dahulu (pada T-1); 4) Tenaga Kerja 4) Tenaga Kerja 4) Tenaga Kerja 4) Tenaga Kerja
3) Keluarga ASN, TNI, (konstruksi, klaster (konstruksi, klaster (konstruksi, klaster (konstruksi, klaster
Polri dan BIN; ekonomi, ekonomi, ekonomi, ekonomi,
4) Tenaga Kerja perdagangan, perdagangan, perdagangan, perdagangan,
(konstruksi, akmamin, dan jasa- akmamin, dan jasa- akmamin, dan jasa- akmamin, dan jasa-
perdagangan, jasa) dan jasa) dan jasa) dan jasa) dan
akomodasi-makanan keluarganya; keluarganya; keluarganya; keluarganya;
minuman (akmamin) 5) Akademisi, peneliti, 5) Akademisi, peneliti, 5) Akademisi, peneliti, 5) Akademisi, peneliti,
dan jasa-jasa), serta dan keluarganya; dan keluarganya; dan keluarganya; dan keluarganya;
keluarganya; 6) Mahasiswa; 6) Mahasiswa; 6) Mahasiswa; 6) Mahasiswa;
5) Penduduk lokal. 7) Penduduk lokal. 7) Penduduk lokal. 7) Penduduk lokal. 7) Penduduk lokal.

Sosial . . .

SK No 058001 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA

-103-

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5


Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
Sosial 1) Penyelesaian masalah tumpang tindih kepemilikan lahan, pembangunan 1) Penguatan ketahanan sosial-budaya
fasilitas umum (balai adat, ruang publik), pelibatan masyarakat lokal dan masyarakat, pengembangan IKN yang sesuai
stakeholder terkait dalam proses identifikasi aset cagar budaya, rencana tata ruang, pengembangan kebijakan
pengembangan kapasitas masyarakat lokal dan peluang ekonomi bagi ekonomi hijau dan berkelanjutan bagi sektor-
kelompok rentan, pelibatan masyarakat dalam pengelolaan wilayah DAS; sektor baru;
2) peningkatan kapasitas lembaga pendidikan lokal untuk mempersiapkan 2) Peningkatan kapasitas dan daya saing lembaga
tenaga kerja lokal yang terampil sesuai minat investor di klaster-klaster pendidikan dan riset kelas dunia.
ekonomi, serta pengembangan lembaga pendidikan dan riset kelas dunia.

Infrastruktur 1) Pembangunan 1) Pembangunan 1) Pembangunan sistem 1) Pembangunan KA 1) Penyediaan fasilitas


dan sebagian jalan tol Bandara VVIP; angkutan umum Regional mendukung infrastruktur dan
Lingkungan untuk mendukung 2) Peningkatan massal di KIKN; IKN; transportasi telah
IKN; kapasitas terpasang 2) IPAL yang berlokasi 2) Ekspansi IPAL yang mencapai tahap akhir;
2) Pembangunan TPST, Bendungan Sepaku di daerah berlokasi di daerah 2) Pengembangan
Pengelolaan Sampah Semoi dan Intake infrastruktur pusat infrastruktur pusat potensi bendungan
dan Limbah B3, Sungai Sepaku; dengan kapasitas dengan kapasitas multiguna lainnya;
Kolam Retensi, SPAM sekitar 50%; sekitar 100%; 3) Penambahan
amenitas digital dan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-104-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
di sebagian KIPP 3) IPAL untuk 3) IPAB yang berlokasi 3) Penambahan perkotaan untuk
Tahap 1; melayani kawasan di daerah kapasitas yang telah penerapan solusi kota
3) Fasilitas penyediaan eksisting beroperasi; infrastruktur pusat ada serta cerdas di KIKN.
listrik telah tersedia 4) Pengembangan dengan kapasitas penambahan fasilitas
untuk melayani pusat data terpadu sekitar 50%; di wilayah timur laut
penduduk KIKN; untuk mendukung 4) Bendungan Batu dan Solar farm di
4) Bendungan Sepaku layanan pengelolaan Lepek telah wilayah IKN Utara;
Semoi, Intake Sungai kota (pemerintahan, beroperasi pada 4) Identifikasi potensi
Sepaku, dan jaringan publik, dan usaha) tahap ini; dan rancangan
transmisi air bakunya; atau smart city 5) Daerah detensi di bendungan multiguna
5) Sistem drainase backbone; daerah terbangun, lainnya;
makro utama 5) Penambahan dan juga 5) Penambahan
perkotaan; amenitas perkotaan pembangunan amenitas digital dan
6) Pembangunan (layanan sekunder fasilitas pemanenan perkotaan untuk
Infrastruktur TIK: dan tersier) untuk air hujan di penerapan solusi kota
Jaringan Utama mendukung bangunan danmilik cerdas di KIKN.
Telekomunikasi, BTS, aktivitas umum, pemerintah;
jaringan interkoneksi
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESiA

- ro5-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
dan jaringan bekerja, berusaha, 6) Penambahan
Transmisi Tegangan dan wisata kota. amenitas digital dan
Tinggi; perkotaan untuk
7) Sarana peribadatan, penerapan solusi
pendidikan, kota cerdas di
kesehatan/kebugaran, kawasan prioritas.
perdagangan, dan
akmamin untuk
mendukung
perkantoran dan
perumahan.

Pengembangan Tahap pembangunan Tahap pembangunan Tahap pembangunan Tahap pembangunan Tahap pembangunan
Kawasan kota – Tahap 1 (2024) di: kota – Tahap 2 (2029) kota – Tahap 3 di 3 kota – Tahap 4 di 4 kota – Tahap 5 di 4
1) Sebagian KIPP tahap di 3 kawasan: kawasan: Zonakawasan: kawasan:
1A Sub-BWP I 1) KIPP tahap 1B Sub-
BWP I, sebagian
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
Zona Mixed-Use dengan 1) KIPP tahap 1A, tahap 2A sub-BWP 1) KIPP tahap 2A, dan 1) KIPP tahap 2B sub-
tipologi: sebagian 1B Sub- II; sebagian tahap 2B BWP II, tahap 3A dan
1) Pemerintahan Pusat; BWP I; 2) Kawasan IKN Barat; sub-BWP II; 3B Sub-BWP III;
2) Smart Government; 2) Kawasan IKN Barat 3) Kawasan IKN Timur 2) Kawasan IKN Barat 2) Kawasan IKN Barat;
3) Kawasan 3) Kawasan IKN Timur FRESIDEN 3) Kawasan IKN Timur; 3) Kawasan IKN Timur;
perkantoran; Zona
REPUBLIK Mixed Use dengan
INDONESIA 4) Kawasan IKN Utara 4) Kawasan IKN Utara
4) Kawasan Zona Mixed Use dengan tipologi:
permukiman tipologi: -1)106-
Pemerintahan Zona Mixed Use dengan Zona Mixed Use dengan
1) Pemerintahan Pusat; tipologi: tipologi:
Pusat; 2) Smart Government; 1) Pemerintahan Pusat; 1) Pemerintahan Pusat;
2) Smart Government; 3) Kawasan 2) Smart Government; 2) Smart Government;
3) Kawasan perkantoran – 3) Kawasan 3) Kawasan
perkantoran – Perluasan; perkantoran – perkantoran –
Perluasan; 4) Kawasan bisnis – Perluasan; Perluasan;
4) Kawasan bisnis – Perluasan; 4) Kawasan bisnis – 4) Kawasan bisnis –
Perluasan; 5) Hotel Bisnis dan Perluasan; Perluasan;
5) Hotel Bisnis dan MICE – Perluasan; 5) Hotel Bisnis dan 5) Hotel Bisnis dan
MICE – Perluasan; MICE – Perluasan; MICE – Perluasan;
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-to7-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
6) Industri 4.0 center 6) Industri 4.0 center 6) Industri 4.0 center of 6) Industri 4.0 center of
of excellence – of excellence – excellence – excellence –
Perluasan; Perluasan; Perluasan; Perluasan;
7) Riset dan 7) Riset dan 7) Pusat riset dan 7) Pusat riset dan
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
talenta; talenta – Perluasan; talenta – Perluasan; talenta – Perluasan;
8) Universitas 8) Universitas 8) Universitas unggulan 8) Universitas unggulan
unggulan; unggulan - – Perluasan; – Perluasan;
9) Pariwisata Perluasan; 9) Pariwisata Kesehatan 9) Pariwisata Kesehatan
Kesehatan dan 9) Pariwisata dan Kebugaran dan Kebugaran
Kebugaran (rumah Kesehatan dan (rumah sakit (rumah sakit
sakit internasional); Kebugaran (rumah internasional) - internasional) –
10)Hotel & Eco Resort; sakit internasional) Perluasan; Perluasan;
11)Kawasan industri – Perluasan; 10)Hotel dan Eco resort – 10)Hotel dan Eco resort-
10)Hotel dan Eco resort Perluasan; Perluasan;
Pengembangan . . .
– Perluasan; 11)Kawasan industri - 11)Kawasan industri –
11)Kawasan industri – Perluasan Perluasan
Perluasan
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA

- 108-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
Pengembangan 1) Pemerintahan; 1) Pemerintahan – 1) Pemerintahan - 1) Pemerintahan – 1) Pemerintahan –
Industri dan 2) Pemerintahan Induced Perluasan; Perluasan; Perluasan; Perluasan;
Pusat 2) Pemerintahan 2) Pemerintahan 2) Pemerintahan 2) Pemerintahan
Pertumbuhan Induced – Perluasan; Induced – Perluasan; Induced – Perluasan; Induced – Perluasan;
Ekonomi di 3) Electric 2-Wheeler 3) Electric 2 Wheeler 3) Electric 2 Wheeler 3) Electric 2 Wheeler
KIKN dan (kantor dan litbang); (kantor dan litbang) (kantor dan litbang) – (kantor dan litbang) –
kawasan 4) Solar PV (kantor – Perluasan; Perluasan; Perluasan;
lainnya dan litbang); 4) Solar PV (kantor dan 4) Solar Panel (kantor 4) Solar Panel (kantor
5) Ekowisata dan litbang) – Perluasan; dan litbang) – dan litbang) –
MICE 5) Ekowisata dan MICE Perluasan; Perluasan;
6) Industri 4.0 center – Perluasan; 5) Ekowisata dan MICE 5) Ekowisata dan MICE
of excellence; 6) Industri 4.0 center of – Perluasan; – Perluasan;
7) Biosimilar (kantor excellence – 6) Industri 4.0 center of 6) Industri 4.0 center of
dan litbang); Perluasan; excellence – excellence –
8) Biofuel (kantor dan 7) Biosimilar (kantor Perluasan; Perluasan;
litbang); dan litbang) – 7) Biosimilar (kantor 7) Biosimilar (kantor
10) Petrokimia
9) API (kantor dan Perluasan; dan litbang) – dan litbang) –
litbang); Perluasan; Perluasan;
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA

-109-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
10)Petrokimia – 8) Biofuel (kantor dan 8) Petrokimia dan 8) Petrokimia dan
Perluasan dan litbang) – Perluasan; oleokimia – oleokimia –
Oleokimia 9) Petrokimia dan Perluasan; Perluasan;
11)Herbal dan ekstrak oleokimia – 9) API (kantor dan 9) API (kantor dan
tanaman (kantor Perluasan; litbang) – Perluasan; litbang) – Perluasan;
dan litbang); 10)API (kantor dan 10)Industri farmasi baru 10)Industri farmasi baru
12)Pertanian (kantor litbang) – Perluasan; – Perluasan dari API – Perluasan dari API;
dan litbang); 11)Herbal dan ekstrak dan 11)Industri farmasi baru
13)Protein nabati tanaman (kantor Petrokimia/oleokimia; – Perluasan dari API
(kantor dan litbang); dan litbang) – 11)Bahan bakar sintetis dan
14)Pariwisata Perluasan; (kantor dan litbang); Petrokimia/oleokimia;
Kesehatan dan 12)Pertanian (kantor 12)Herbal dan ekstrak 12)Bahan bakar sintetis
Kebugaran (rumah dan litbang) – tanaman (kantor dan (kantor dan litbang);
sakit internasional); Perluasan; litbang) – Perluasan; 13)Herbal dan ekstrak
15)Universitas dan 13)Protein nabati 13)
14)Pertanian (kantor dan
Pariwisata... tanaman (kantor dan
lembaga vokasi (kantor dan litbang) litbang) – Perluasan; litbang) – Perluasan;
unggulan; – Perluasan; 14)Pertanian (kantor dan
16)Pertambangan I.4.0; litbang) – Perluasan;
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

- 110-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
14)Pariwisata 14)Protein nabati (kantor 15)Protein nabati (kantor
Kesehatan dan dan litbang) – dan litbang) –
Kebugaran (rumah Perluasan; Perluasan;
sakit internasional) 15)Pariwisata Kesehatan 16)Pariwisata Kesehatan
– Perluasan; dan Kebugaran dan Kebugaran
15)Universitas dan (rumah sakit (rumah sakit
lembaga vokasi internasional) – internasional) –
unggulan – Perluasan; Perluasan;
Perluasan; 16)Universitas dan 17)Universitas dan
16)Vaksin (kantor dan lembaga vokasi lembaga vokasi
litbang); unggulan – unggulan –
17)Gasifikasi batu bara; Perluasan; Perluasan;
18)OEM Hub dan 17)Vaksin (kantor dan 18)Vaksin (kantor dan
Perluasan; litbang) – Perluasan; litbang) – Perluasan;
19)Pertambangan I.4.0 18)20)
Gasifikasi
Industribatu
. . .bara; 19)Gasifikasi batu bara;
– Perluasan 19)OEM Hub dan 20)OEM Hub dan
Perluasan; Perluasan;
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA

- 111-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
20)Industri Nutrisi – 21)Industri Nutrisi –
Perluasan dari Perluasan dari
protein nabati, protein nabati,
ekstrak tanaman, ekstrak tanaman,
dan herbal dan herbal

Pertahanan Fokus pembangunan di Fokus pembangunan di Fokus pembangunan di Fokus pembangunan di Fokus pembangunan di
KIPP KIPP, KIKN, KPIKN, dan KIKN, KPIKN, dan luar KIKN, KPIKN, dan luar KIKN, KPIKN, dan luar
luar KPIKN KPIKN KPIKN KPIKN
TNI AD:
1) Pembentukan satuan TNI AD: TNI AD: TNI AD: TNI AD:
baru; 1) Pembentukan 1) Pembentukan 1) Pembentukan satuan 1) Pembentukan satuan
2) Gedung perkantoran satuan baru; satuan baru; baru; baru;
dan sarpras; 2) Gedung perkantoran 2) Gedung perkantoran 2) Gedung perkantoran 2) Gedung perkantoran
3) Pemindahan sebagian dan sarpras; dan sarpras; dan sarpras; TNI dan sarpras;
subden markas besar 3) Pembentukan 3) Pembentukan 3) Pembentukan kodam 3) Pembentukan kodam
beserta personel kodam khusus; kodam khusus; khusus; khusus;
4) Realokasi satuan TNI 4) Realokasi satuan TNI
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA

-tt2-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
TNI AL: 4) Realokasi satuan 4) Realokasi satuan TNI AL: TNI AL:
1) Gedung perkantoran TNI TNI 1) Pembentukan satuan 1) Pembentukan satuan
dan sarpras; baru; baru;
2) Pemindahan sebagian TNI AL: TNI AL: 2) Gedung perkantoran 2) Gedung perkantoran
subden markas besar 1) Pembentukan 1) Pembentukan dan sarpras; dan sarpras;
beserta personel satuan baru; satuan baru; 3) Gelar coastal 3) Gelar coastal
2) Gedung perkantoran 2) Gedung perkantoran surveillance surveillance
TNI AU: dan sarpras; dan sarpras; (permukaan dan (permukaan dan
1) Gedung perkantoran 3) Gelar coastal 3) Gelar coastal bawah permukaan); bawah permukaan);
dan sarpras; surveillance surveillance 4) Realokasi satuan TNI 4) Realokasi satuan TNI
2) Pemindahan sebagian (permukaan dan (permukaan dan
subden markas besar bawah permukaan); bawah permukaan); TNI AU: TNI AU:
beserta personel; 4) Realokasi satuan 4) Realokasi satuan 1) Pembentukan satuan 1) Pembentukan satuan
3) Pembangunan TNI TNI baru;
Mabes baru;
Komando Pertahanan 2) Gedung perkantoran 2) Gedung perkantoran
Udara Nasional TNI AU: TNI AU: dan sarpras; dan sarpras;
(Hanudnas) 1) Pembentukan 1) Pembentukan 3) Realokasi TNI AU; 3) Realokasi TNI AU;
satuan baru; satuan baru;
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA

-113-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
Mabes TNI: 2) Gedung perkantoran 2) Gedung perkantoran 4) Pembangunan 4) Pembangunan
1) Gedung perkantoran dan sarpras; dan sarpras; pangkalan udara pangkalan udara
dan sarpras; 3) Realokasi TNI AU; 3) Realokasi TNI AU;
2) Pemindahan sebagian 4) Pembangunan 4) Pembangunan Mabes TNI: Mabes TNI:
subden markas besar pangkalan udara pangkalan udara 1) Gedung perkantoran 1) Gedung perkantoran
beserta personel; dan sarpras; dan sarpras;
3) Relokasi Satuan Mabes TNI: Mabes TNI: 2) Realokasi 2) Realokasi
Paspamres 1) Gedung perkantoran 1) Gedung perkantoran satuan/pemindahan satuan/pemindahan
dan sarpras; dan sarpras; pegawai pegawai
Kementerian 2) Realokasi 2) Realokasi
Pertahanan: satuan/pemindahan satuan/pemindahan Kementerian Kementerian
1) Gedung perkantoran pegawai pegawai Pertahanan: Pertahanan:
dan sarpras; 1) Gedung perkantoran 1) Gedung perkantoran
2) Pemindahan pegawai Kementerian Kementerian dan sarpras; dan sarpras;
Pertahanan: Pertahanan: 2) Realokasi 2) Realokasi
Polri: 1) Gedung perkantoran 1) Gedung perkantoran satuan/pemindahan satuan/pemindahan
1) Pembentukan satuan dan sarpras; dan sarpras; 2)pegawai
Gedung . . . pegawai
baru;
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA

-tt4-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
2) Gedung, 2) Realokasi 2) Realokasi Polri: Polri:
perkantoran, sistem, satuan/pemindahan satuan/pemindahan 1) Pembentukan satuan 1) Pembentukan satuan
dan sarpras; pegawai pegawai baru; baru;
3) Gelar command 2) Gedung, 2) Gedung, perkantoran,
center dan smart perkantoran, sistem, sistem, dan sarpras;
security; Polri: Polri: dan sarpras; 3) Gelar command center
4) Pemindahan sebagian 1) Pembentukan 1) Pembentukan 3) Gelar command dan smart security;
personel kantor pusat satuan baru; satuan baru; center dan smart 4) Relokasi pegawai
2) Gedung, 2) Gedung, security;
4) Relokasi pegawai
BIN perkantoran, sistem, perkantoran, sistem,
1) Gedung, dan sarpras; dan sarpras; BIN
perkantoran, sistem, 3) Gelar command 3) Gelar command 1) Gedung, perkantoran,
BIN
dan sarpras; center dan smart center dan smart 1) Gedung, sistem, dan sarpras;
2) Pembangunan security; security; perkantoran, sistem, 2) Pemindahan sebagian
Puskodal; 4) Relokasi pegawai 4) Relokasi pegawai dan sarpras; BSSN personel
3) Pemindahan sebagian 2) Pemindahan sebagian
personel personel
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

- 115-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
BSSN BIN BIN BSSN BSSN
1) Pembangunan SOC 1) Gedung, 1) Gedung, 1) Gelar SOC IKN 1) Gelar SOC IKN
IKN; perkantoran, sistem, perkantoran, sistem,
2) Pemindahan sebagian dan sarpras; dan sarpras;
personel 2) Pemindahan 2) Pemindahan
sebagian personel sebagian personel

BSSN BSSN
1) Gelar SOC IKN 1) Gelar SOC IKN
A.lTahap...
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2O2O
PRESIDEN
REPI.JBLIK INDONESIA

- 116 -
A.1 Tahap 1: Rencana Pembaagunan IKN tahun 2022-2024
Implementasi pembangunan IKN pada Tahap 1 dibagi ke dalam tiga alur kerja
besar, yaitu pembangunan perkotaan, pembangunan infrastruktur, dan
pembangunan ekonomi. Alur kerj a pengembangan kota terdiri dari kegiatan
yang berkaitan dengan rencana tata kota dan relokasi pemerintahan.

Pada tahun 2022-2023, akan dilakukan pembangunan tahap.awal di sebagian


KIPP tahap 1A Sub-BWP I. Pada Tahap 1, perumahan untuk ASN, TNI, Polri dan
BIN akan dibangun, baik berbentuk rumah tapak maupun unit apartemen,
sarana peribadatan, pasar, serta fasilitas akmamin akan disediakan untuk
mendukung konstruksi dan tahap awal pemindahan. Pada awal tahun 2023,
awal tahun 2024, hingga tahun 2025 dan selanjutnya, pembangunan fasilitas
litbang, perguman tinggi kelas dunia, lembaga pendidikan sepanjang hayat,
pusat inovasi, fasilitas kesehatan, dan rumah sakit internasional akan dimulai.
Relokasi penduduk akan dimulai dengan TNI, Polri, dan BIN di tahun 2023
(relokasi pelopor) dan relokasi representasi badan eksekutif, legislatif, yudikatif,
serta ASN akan dilakukan di awal ta.}:lun 2024. Tahap 1 tercapai ketika
perpindahan ASN dimulai. Sebelum pencapaian ini, IKN didominasi oleh pekerja
konstruksi dan pertahanan keamanan, terutama pada KIKN.

A.2 Tahap 2: Rencana Pembangunan IKN tahun 2025-2o.29


Talrap 2 direncanakan pada kurun waktu 2025-2029. Pada tahap ini,
infrastruktur utama ditargetkan sudah siap untuk dihubungkan ke kawasan
baru yang dikembangkan setelah Tahap 1. Selain itu, untuk mencapai KPI kota
1O menit, fasilitas transportasi umum baik primer maupun sekunder
ditargetkan siap untuk dipakai pada kawasan yang dihuni oleh penduduk IKN.
Pada tahap pengembangan terakhir, peningkatan jumlah penduduk di dalam
IKN meningkat dengan taj am seiring dengan tahap awal pembangunan
universitas unggulan yang mendorong berkembangnya kegiatan ekonomi
berbasis riset dan teknologi pada periode tahun 2035 menuju 2045.

Pada akhir Tahap 2, KIPP ditargetkan untuk Tahap 1A dan sebagian 1B Sub-
BWP I, IKN Barat telah mulai pengembangan di daerah Bukit Raya, sedangkan
IKN Timur baru terbangun pada sisi barat. Rencana pengembangan sampai
dengan tonggak pencapaian Tahap 2 pada aspek infrastruktur transportasi
yaitu pembangunan Bandara WIP, yang perlu didukung dengan pengembangan
sarana prasarana di sekitar jalur-jalur utama transportasi umum massal.

Pada. . .

SK No l16558A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-tt7-
Pada Tahap 2 (dan dilanjutkan pada Tahap 3), rencana pembangunan ekonomi
yang dikembangkan meliputi 6 klaster industri dan 2 pemampu yang terdiri
atas:
a. klaster industri pertanian berkelanjutan akan berfokus pada menarik minat
perusahaan dan pelaku industri untuk mendirikan basis manufaktur,
litbang, dan hilirisasi sumber daya lokal serta mengembangkan produk baru
bernilai tambah tinggi;
b. klaster manufaktur berbasis energi baru terbarukan (EBT) akan berfokus
pada menarik minat industri pelopor baik badan usaha milik negara (BUMN)
maupun internasional untuk membangun pabrik perakitan untuk melayani
permintaan di KIKN dan Kawasan Timur Indonesia;
c. klaster farmasi terintegrasi difokuskan untuk meningkatkan ketersediaan
bahan baku obat dan produk farmasi maju;
d. klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan difokuskan untuk
mengembangkan destinasi wisata di kawasan pesisir, taman margasatwa,
dan perkotaan yang terintegrasi dengan gaya hidup dan kesehatan, serta
pengembangan hotel berstandar MICE;
e. klaster bahan kimia lanjutan difokuskan untuk menggali potensi untuk
membangun pabrik petrokimia baru yang direncanakan akan mulai
produksi di tahun 2030 dengan tetap memantau penawaran-permintaan
global di semua kategori produk;
f. klaster energi rendah karbon dan pertambangan difokuskan untuk
memperluas kegiatan hulu (produksi energi), menarik investasi untuk
kegiatan eksplorasi, serta pemanfaatan teknologi enhanced oil recouery
(EOR) untuk peningkatan produksi dari ladang minyak tua, serta
pengembangan biofuel;
g. kota cerdas dan pusat digital dimulai dengan pengembangan konsep
industri 4.0 untuk berbagai sektor yang ada, utamanya sektor eksisting di
IKN; serta
h. pendidikan abad ke-21 peningkatan kualitas pada sekolah menengah,
sekolah kejuruan, dan perguruan tinggi sesuai kebutuhan pengembangan
strategi talenta pada sektor ekonomi dan industri yang akan dikembangkan
di IKN.

A.3 Tahap. . .

SK No 116559A
PRESIOEN
REPTJELIK INDONESIA

- 118 -
A.3 Tahap 3: Rencana Pembangunan IKN tahun 2O3O-2O34
Pada Tahap 3, KIPP yang ditargetkan adalah Tahap 18 Sub-BWP I. Sedangkan
infrastruktur kawasan yang dipersiapkan, yaitu sebagai berikut:
a. Sistem angkutan umum massal di KIKN.
b. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
c. Pada tonggak pencapaian ini instalasi pengolahan air minum (IPAM) yang
berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas 50% dari
perencanaan keseluruhan dibangun dan IPAM yang berekspansi dengan
kapasitas sekitar 600/o dari perencanaan keseluruhan.
d. IPAM.
Pada tonggak pencapaian ini IPAM yang berlokasi di daerah infrastruktur
pusat dengan kapasitas 50% dari perencanaan keseluruhan dibangun dan
IPAB yang berekspansi dengan kapasitas sekitar 600/o dari perencanaan
keseluruhan.
e. Bendungan Batu Lepek telah beroperasi.
f. Fasilitas penunjang kota spons.
Daerah detensi (koridor hijau dan biru) di daerah terbangun, dan juga
pembangunan fasilitas pemanenan air hujan di bangunan milik pemerintah,
termasuk pemukiman ASN.
g. Pengolahan Sampah.
Penambahan kapasitas pada fasilitas yang telah ada.
h. Penyediaan Listrik dan Energi.
Penambahan kapasitas yang telah ada serta penambahan fasilitas di wilayah
tenggara dan di utara KIKN.
i. Penambahan amenitas digital dan perkotaan untuk penerapan solusi kota
cerdas di kawasan prioritas.

Pada tahun 2O3O-2O34 pengembangan industri dan pusat pertumbuhan


ekon6mi, sebagaimana telah dijabarkan pada tahap sebelumnya, ditekankan
pada tahapan pembangunan industri dan akan dilanjutkan dengan rencana
sebagai berikut:
a. klaster industri pertanian berkelanjutan akan berfokus pada menarik minat
perusahaan dan pelaku industri untuk mendirikan basis manufaktur,
penelitian dan pengembangan serta peningkatan produksi eksisting yang
berkelanjutan;

b. klaster

SK No l16560A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA

-119-
b. klaster manufaktur berbasis EBT akan berfokus pada menarik minat
industri pelopor baik BUMN maupun internasional untuk membangun
pabrik perakitan panel surya dan kendaraan listrik untuk melayani
permintaan di KIKN dan Kawasan Timur Indonesia;
c. klaster farmasi terintegrasi akan berfokus pada peningkatan produksi
eksisting untuk meraup pasar ekspor, serta memperluas ke bidang
pengemasan primer dan sekunder;
d. klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan akan difokuskan pada
pengembangan destinasi wisata di kawasan pesisir, taman margasatwa, dan
perkotaan yang terintegrasi dengan gaya hidup dan kesehatan, serta
pengembangan hotel berstandar MICE;
e. klaster bahan kimia lanjutan akan difokuskan untuk meningkatkan
kapasitas produksi dan meraup peluang ekspor;
f. klaster energi rendah karbon dan pertambangan akan berfokus untuk
memperluas pemanfataan teknologi EOR untuk peningkatan produksi dari
ladang minyak tua, memperbarui kilang minyak di Balikpapan,
mengembangkan pabrik gasifikasi batu bara untuk mengurangi
ketergantungan pada impor, memperluas aktivitas ke hilir dengan
mengembangkan pusat OEM, serta meningkatkan rehabilitasi pertambahan
dan teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan;
g. kota cerdas dan pusat digital dimulai dengan pengembangan konsep
industri 4.0 untuk berbagai sektor yang ada, utamanya sektor eksisting
di IKN; serta
h. pendidikan abad ke-21 peningkatan kualitas pada sekolah menengah,
sekolah kejuruan, dan perguruan tinggi sesuai kebutuhan pengembangan
strategi talenta pada sektor ekonomi dan industri yang akan dikembangkan
di IKN.

A.4 Tahap 4: Rencana Pehbangunan IKN tahua 2035-2039


Tahap 4 di{andai dengan dimulainya perkembangan pesat di bidang pendidikan
dan kesehatan yang akan menjadi motor penggerak sektor ekonomi lain di IKN.
Perluasan kawasan perkotaan pada tahap ini telah mencapai IKN Utara,
terutama pada kawasan yang terhubung langsung dengan IKN Timur.
Sedangkan terkait KIPP pembangunan yang dilakukan adalah Tahap 2A dan
sebagian Tahap 28 Sub-BWP II.

Penambahan . . .

SK No l1656l A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-t20-
Penambahan fasilitas infrastruktur pada Tahap 4 adalah sebagai berikut:
a. Pembangunan KA regional untuk mendukung IKN.
Stasiun kereta regional ditargetkan sudah terbangun dan beroperasi agar
dapat mendorong perkembangan ekonomi.
b. Identifikasi potensi dan rancangan bendungan multiguna lainnya.
c. IPAL.
d. Ekspansi IPAL yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan
kapasitas sekitar 100%.
e. IPAM.
f. Penyediaan listrik dan energi.
Penambahan kapasitas yang telah ada, serta penambahan fasilitas di wilayah
timur laut dan solar farm di wilayah IKN Utara.
g. Penambahan amenitas digital dan perkotaan untuk penerapan solusi kota
cerdas di KIKN.

Pada Tahap 4 (dan dilanjutkan pada Tahap 5), pembangunan ekonomi yang
dikembangkan meliputi 6 klaster industri dan 2 pemampu yang terdiri atas hal
berikut:
a. Klaster industri pertanian berkelanjutan akan berfokus pada menarik minat
perusahaan dan pelaku industri untuk mendirikan basis manufaktur,
litbang, dan peningkatan produksi eksisting yang berkelanjutan, serta
menarik pemain industri untuk berinvestasi di manufaktur nutrisi.
b. Klaster manufaktur berbasis EBT akan berfokus pada perluasan kapasitas
pabrik perakitan untuk melayani permintaan lebih luas yang didukung
penyediaan insentif untuk pengembangan kapabilitas litbang, dan
penarikan investasi baru bidang suku cadang dan komponen E2W dan panel
surya.
c. Klaster farmasi terintegrasi akan difokuskan untuk meningkatkan
ketersediaan bahan baku obat di dalam negeri, inovasi produk farmasi baru
berbasis bahan kimia, produksi vaksin di dalam negeri, dan peningkatan
pasar ekspor.

d. Klaster

SK No 116562 A
PRESIDEN
REPLIBLIK INDONESIA

-t2t-
d. Klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan akan difokuskan pada
diversifikasi destinasi wisata di kawasan pesisir, taman margasatwa, dan
perkotaan yang terintegrasi dengan gaya hidup dan kesehatan, serta
pengembangan hotel berstandar MICE.
e. Klaster bahan kimia lanjutan akan difokuskan untuk menggali potensi
untuk menarik minat produsen kimia khusus, peluang untuk menarik
minat pengguna akhir petrokimia lintas sektor, menggali peluang pasar
ekspor produk petrokimia, menambah kilang untuk produksi minyak
nabati, menambah pabrik oleokimia dan litbang.
f. Klaster energi rendah karbon dan pertambangan akan difokuskan untuk
memperluas gasifikasi batu bara untuk mengurangi ketergantungan pada
impor, memperkuat pusat EOM, menggali potensi pengembangan biofuel,
meningkatkan rehabilitasi pertambahan dan teknologi untuk mengurangi
dampak lingkungan.
g. Kota cerdas dan pusat digital dimulai dengan pengembangan konsep
industri 4.0 untuk berbagai sektor yang ada, serta perluasan teknologi kota
cerdas seperti AI dan lain-lain.
h. Pendidikan abad ke-21 berfokus pada pengembangan perguruan tinggi
sektor khusus dan kampus universitas global berstandar dunia.

A.5 Tahap 5: Rencana Pe IKN tahun 2O4O-2O45

Pada Tahap 5, diharapkan pengembangan IKN telah mencapai puncaknya


ditandai dengan pengembangan industri berkelanjutan serta pertumbuhan
penduduk yang telah stabil. Populasi KIKN dicanangkan mencapai kurang lebih
1,7 s.d. 1,9 juta jiwa dengan kepadatan kawasan perkotaan mencapai sekitar
100 jiwa per hektare.

Pada tahun 2O4O-2O45, pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan


ditargetkan antara lain tahap 2B Sub-BWP II, Tahap 3A, dan 3El Sub-BWP III
pembangunan infrastruktur ditargetkan telah terbangun secara menyeluruh,
baik sarana prasarana pendukung kawasan maupun koridor transportasi
penghubung antar pusat kegiatan. Untuk pembangunan industri yang
dikembangkan di dalam 6 klaster industri dan 2 pemampu yang terdiri atas hal
berikut:

a. Klaster . . .

SK No 116563 A
PRESIDEN
REPLIBLIK INOONESIA

-t22-
a. Klaster industri pertanian berkelanjutan akan berfokus pada penelitian dan
pengembangan format protein yang lebih baru, menarik investor untuk
memulai perluasan ke bahan-bah an nutraceutical.
b. Klaster manufaktur berbasis EBT akan berfokus pada penelitian,
pengembangan, dan inovasi pada eksplorasi teknologi generasi berikutnya
serta kapabilTlas end-to-end produksi panel surya dan kendaraan listrik
berbasis teknologi baru.
c. Klaster farmasi terintegrasi akan difokuskan pada penelitian dan
pengembangan serta inovasi yang berkelanjutan untuk memperluas pangsa
ekspor dan penyediaan pasokan bahan baku dan produk akhir yang cukup
di dalam negeri.
d. Klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan akan difokuskan pada
diversifikasi destinasi wisata, inovasi layanan wisata, dan penguatan daya
dukung yang akan meningkatkan daya saing dan keberlanjutan pariwisata.
e. Klaster bahan kimia lanjutan difokuskan untuk menggali potensi untuk
menarik minat produsen kimia khusus, peluang untuk menarik minat
pengguna akhir petrokimia lintas sektor, menggali peluang pasar ekspor
produk petrokimia, penggalian minat produsen kimia khusus untuk API
farmasi dan produk farmasi baru.
f. Klaster energi rendah karbon dan pertambangan akan difokuskan untuk
meningkatkan teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan dan
perluasan penerapan teknologi dekarbonisasi mutakhir.
g. Kota cerdas dan pusat digital dimulai dengan pengembangan konsep
industri 4.0 untuk berbagai sektor yang ada, serta perluasan teknologi kota
cerdas seperti AI dan lain-lain.
h. Pendidikan abad ke-21 berfokus pada pengembangan perguruan tinggi
sektor khusus dan kampus universitas global berstandar dunia.

Setelah tahun 2045, keseluruhan enam klaster akan terus dikembangkan dari
segi inovasi dan teknologinya untuk pemenuhan kebutuhan produksi domestik,
regional ataupun global, serta penurunan ekspor dan perluasan pangsa ekspor.

B. Skema

SK No 116564A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA

-t23-
B. Skema Pendanaan IKN
Dalam rangka mendukung persiapan, pembangunan, dan pemindahan, serta
penyelenggaraan pemerintahan khusus IKN, Pemerintah melakukan sinergi
pendanaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dan sumber lainnya yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Sinergi pendanaan tersebut diperlukan agar terdapat kesinambungan liskal


dengan melakukan berbagai upaya antara lain dengan mengoptimalkan
penggunaan skema-skema pendanaan yang kreatif dan inovatif dengan tetap
menjaga akuntabilitas.

Sumber pendanaan dimaksud adalah sebagai berikut:


a. APBN yang dapat dilakukan melalui alokasi anggaran belanja dan/atau
pembiayaan.
b. Skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk mendukung
IKN yang dapat dilaksanakan dengan beberapa skema di antaranya:
1) KPBU tarif (user pagmentl:
a) pengembalian investasi berupa pembayaran dari pengguna (user
paamentl;
b) diproritaskan untuk penyediaan infrastruktur di IKN;
c) dalam ha1 dibutuhkan untuk lebih memastikan perolehan
pembiayaan swasta (bankabilitgl, dapat diberikan dukungan yang
bersumber dari APBN dalam bentuk antara lain penjaminan
infrastruktur, dukungan sebagian konstruksi, dan/ atau dukungan
kelayakan proyek (uiabilitg S ap fund);
2) KPBU auailabilitg pagmenti
a) pengembalian investasi berupa pembayaran ketersediaan layanan
( au ailab ilitg p ag me nt) ;

b) diprioritaskan untuk penyediaan infrastruktur di IKN;


c) bersumber dari APBN melalui belanja penanggung j awab proyek
kerja sama;
d) dalam hal dibutuhkan untuk memastikan kelayakan proyek dengan
skema KPBU auailabilitg pagment, dapat diberikan dukungan yang
bersumber dari APBN dalam bentuk antara lain penjaminan
infrastruktur, dukungan sebagian konstruksi, dan/atau dukungan
kelayakan proyek.
c. Skema . . .

SK No 116565 A
PRESIDEN
FTEPUBLIK INDONESIA

-t24-
c. Skema partisipasi badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya
dimiliki negara termasuk BUMN/swasta murni antara lain:
1) BUMN melalui investasi yang dalam pelaksanaannya dapat bekerja
sama dengan swasta;
2) BUMN melalui penugasan dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
3) swasta murni, melalui investasi murni dari swasta yang dapat diberikan
insentif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. Skema dukungan pendanaan/pembiayaan internasional yang merupakan
skema untuk mewadahi pemberian dana antara lain dari bilateral/lembaga
multilateral yang hendak berpartisipasi dalam pengembangan IKN yang
hijau dan cerdas yang dapat melalui hibah dan/ atau pemberian dana
talangan.
e. Skema pendanaan lainnya (creatiue financingl, seperti croud funding dan
dana dari filantropi.

Dalam rangka memaksimalkan sumber pendanaan yang diperlukan untuk


pembangunan dan penyelenggaraan IKN, sumber pendanaan dapat berasal dari
pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) antara lain melalui skema:
a. sewa:
berupa pemanfaatan barang milik negara yang dilakukan untuk kurun
waktu tertentu guna memperoleh kompensasi berupa kas;
b. kerja sama pemanfaatan:
pemerintah dapat menyediakan lahan untuk dimanfaatkan, sedangkan
untuk konstruksi dan pengoperasian gedung atau fasilitas yang dibangun
akan dilakukan oleh pengembang sebagai bentuk pengembalian investasi;
serta
c. bangun guna serah/bangun serah guna:
skema ini hampir sama dengan ta.ta cara kerja sama pemanfaatan, dengan
penyerahan aset yang dilakukan secara langsung setelah konstruksi (skema
bangun serah guna), atau pada akhir periode pengoperasian (skema bangun
guna serah).

Untuk. . .

SK No 116566A
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA

_t25_

Untuk mengoptimalkan struktur keda sama guna meningkatkan layanan,


pelaksanaan skema pendanaan dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan
badan layanan umum sesuai peraturan perundang-undangan. Selain itu,
penyediaan infrastruktur juga dapat menggunakan metode pengadaan barang
dan jasa sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan
memperhatikan karakteristik pembangunan IKN dan sesuii tata kelola yang b,-aik
(g o o d mrpo rate g ov emancel.

Dalam rangka keberlanj utan pembangunan IKN, program pembangunan IKN


ditetapkan sebagai program prioritas nasional dalam rencana pembangunan
jangka menengah nasional dan/ atau rencana kerja pemerintah dengan
memperhatikan fiskal nasional. Untuk itu diperlukan
pengalokasian pendanaan program prioritas nasional untuk penyediaan
infrastruktur dasar dan KIPP yang dilaksanakan sesuai target
yang ditetapkan dalam Tahap2 dan Tahap B, se bagaimana diuraikan di atas.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

JOKO WIDODO

Salinan sesuai dengan aslinya


KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
De B idang Perundang-undangan dan
trasi Hukum,

na Djaman

SK No 116426A

Anda mungkin juga menyukai