REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN II
UNDANG.UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2022
TENTANG
IBU KOTA NEGARA
SK No 116568A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
l-murmtilFri
DAFTAR ISr................ I
DAFTAR GAMBAR...... 4
DAFTAR TABEL.....,..,. 5
BAB I PENDAHULUAN............... 6
A. LATAR BELAKANG... 6
B, TUJUAN DAN SASARAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK IKN..... 7
C, RUANG LINGKUP...... 8
C.l Ruang Lingkup Wilayah 9
C I 1 9
C I 2 Kawasan IKN (KIKN) 10
c 1 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) .................. l1
C.2 Ruang Lingkup Substansi t2
BAB II VISI, TUJUAN, DAN PRINSIP DASAR IBU KOTA NEGARA.,.........,.,... t3
A. VISI DANTUJUAN l3
A. I Landasan Pembangunan IKN............ 13
A.2 Visi dan T\rjuan Pembangunan IKN .............. t4
B. PRINSIP INDIKATOR KINERJA UTAMA IKN............... 15
B.1 Kerangka KPI IKN...... 16
8.2 Prinsip KPI IKN......... 16
B.3 Target KPI IKN......... t7
BAB III PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN IBU KOTA NEGARA 25
A. PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KAWASAN,..,,..,.,.................. 25
A. 1 Kota Hutan (Forest Citgl ........... 25
A.2 Kota Spons (Sponge Cit91 ........... 28
A.3 Kota Cerdas (Smart Citgl... 31
B. PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN EKONOMI................... 31
SK No l16603A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
C. PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN SOSIAL DAN SUMBER
DAYA MANUSI4................. 36
C.1 Prinsip Dasar Pembangunan Sosial 36
C.2 Prinsip Dasar Pembangunan Sumber Daya Manusia........... 40
C.2. I Kesehatan .... ... ... ... ..
. 40
C.2.2 Pendidikan .............. 42
C.2.3 Ketenagakerjaan....... 44
D. PRINSIP DASAR PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN
PERTANAHAN 46
D.1 Prinsip Dasar Penyediaan Tanah 46
D.2 Prinsip Dasar Pengelolaan Pertanahan ................ 48
E. PRINSIP DASAR PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP 49
F. PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 50
F.1 Pembangunan Penrmahan dan Permukiman. 50
F.2 Infrastruktur Persampahan............ 53
F.3 Infrastruktur Pengelolaan Air Limbah......... 53
F.4 Infrastruktur Air. .. ... .. . 54
F.5 Pengembangan Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial............ 55
F.6 Mobilitas dan Konektivitas . ... ... ... ... . 58
F.6.1 Kota yang Terhubung ... 59
F.6.2 Kota yang Kompak dan Mudah Dikembangkan ........ 62
F.6.3 Kota yang Berkelanjutan dan Mudah Diakses .......... 65
F.6.4 Kota yang Aktif dan Ramah Pejalan Kaki.................. 68
F.6.5 Kota yang Efisien, Aman, dan Resilien........ 70
F.6.6 Kota yang Siap Menghadapi Masa Depan ................. 75
F.7 Infrastruktur Energi... 76
F.8 Infrastruktur Teknologi, Informasi, dan Komunikasi............ 78
G. PRINSIP DASAR PEMINDAHAN SERTA PENYELENGGARAAN
PUSAT PEMERINTAHAN .......,..,...., 80
SK No 116604A
PRESIDEN
REPI.JBLIK INDONESIA
-3
G. 1 Pemindahan IKN dan Momentum Penerapan Smad
Gouemance di IKN ... ... ... .. . ..... . ... 80
G.2 Asesmen Pemindahan Kementerian/Lembaga dan
Aparatur Sipil Negara ke IKN . ... ... ... ... ... ... ... ... . 82
G.3 Kerangka Perencanaan Tahapan Pemindahan Aparatur
Sipil Negara dan Unit Organisasi Kementerian/Lembaga
ke IKN ..................83
G.4 Koridor Asesmen Unit Organisasi KementerianlLembaga
yang Dipindahkan ke IKN............... ................83
G.5 Koridor Asesmen Aparatur Sipil Negara yang Dipindahkan
ke IKN ..................84
H. PRINSIP DASAR PEMINDAHAN PERWAKILAN NEGARA ASING/
ORGANISASI INTERNASIONAL KE IKN ..................84
I. PRINSIP DASAR PERTAHANAN DAN KEAMANAN IBU KOTA
NEGARA....... ...............86
I.1 Sistem Keamanan IKN............... .....................88
I.2 Tata Ruang Pertahanan IKN .............. .............98
BAB IV RENCANA PENAHAPAN PEMBANGUNAN DAN SKEMA
PENDANAAN IBU KOTA NEGARA....... ........................99
A. Penahapan Pembangunan IKN............ ...................99
A.1 Tahap 1: Rencana Pembangunan IKN tahun 2022-2024....116
A.2 Tahap 2: Rencana Pembangunan IKN tahun 2025-2029 ....116
A.3 Tahap 3: Rencana Pembangunan IKN tahun 2030-2034.... I 18
A.4 Tahap 4: Rencana Pembangunan IKN tahun 2035-2039....1L9
A.5 Tahap 5: Rencana Pembangunan IKN tahun 2040-2045....12L
B. Skema Pendanaan IKN .............. .....123
SK No I16605 A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
SK No 116606A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
SK No l16607A
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-6
I:TTili
lllsl\rit[fllII|IlllN
A. LIITAR BELAKANG
Ibu Kota Negara Nusantara yang selanjutnya disebut IKN mempunyai fungsi
sentra-l dan menjadi simbol suatu negara untuk menunjukkan jati diri bangsa
dan negara. Oleh karena itu, pemindahan dan pengembangan ibu kota yang
baru perlu didasarkan pada perkembangan prinsip pembangunan kota yang
matang serta kebutuhan dan visi jangka panjang suatu bangsa. Paradigma
perencanaan dan prinsip pengembangan IKN disusun menjadi pertimbangan
penting dalam pengembangan di lokasi yang baru.
Studi kelayakan teknis untuk penentuan lokasi IKN yang dilakukan pada tahun
2Ol8-2O19 menjadi dasar pemilihan lokasi IKN yang baru. Pemindahan IKN ke
Kalimantan didasarkan pada beberapa pertimbangan keunggulan wilayah.
Pertama, dari sisi lokasi, letaknya sangat strategis karena berada di tengah-
tengah wilayah Indonesia yang dilewati alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) II
di Selat Makassar yang juga berperan sebagai jalur laut utama nasional dan
regional. Kedua, lokasi IKN memiliki infrastruktur yang relatif lengkap, yaitu
bandara, pelabuhan, dan jalan tol yang baik serta ketersediaan infrastruktur
lain, seperti jaringan energi dan air minum yang memadai,. Ketiga, lokasi IKN
berdekatan dengan dua kota pendukung yang sudah berkembang, yaitu Kota
Balikpapan dan Kota Samarinda. Keempat, ketersediaan lahan yang dikuasai
pemerintah sangat memadai untuk pengembangan lKN. Kelima, minim risiko
bencana alam. Pemindahan IKN ke Kalimantan sejalan dengan visi tentang
lahirnya sebuah 'pusat gravitasi' ekonomi baru di tengah Nusantara. Selain itu,
perencanaan IKN juga disusun berdasarkan rekomendasi dari hasil Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rapid Asses sment yang disusun
Kementerian . . .
SK No 116608 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-7 -
b.pembangunan...
SK No I16609 A
PRE S ID EN
REPI.IBLIK INDONESIA
-8-
b. pembangunan kawasan dan ekonomi;
c. pengembangan sosial;
d. pengelolaan pertanahan;
e. pelindungan dan pengelolaaa lingkungan hidup serta kebencanaan;
f. pembangu.nan sistem keamanan dan pertahanan;
g. pembangunErn sarana dan prb.sarana dasar dan pendukung;
h. peningkatan tata kelola dan penyelenggaraan pusat pemerintahan; serta
i. proses, tahapan pembangunan dan pemindahan, serta skema pendanaan
yang akan digunakan.
c.
wilayah IKN berada di sebelah utara Kota Balikpapan dan sebelah selatan Kota
samarinda dengan luas wilayah darat kurang lebih 2s6.142 hektare dan luas
wilayah perairan laut kurang lebih 68.189 hektare, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar l-1.
Gambar 1- I peta Wilayah IKN dan Batas Kabupaten Eksisting
Secara . . .
SK No 116705 A
PRESIDEN
REPLIELIK INDONESIA
-9-
Secara administratif, saat ini wilayah IKN terletak di antara dua kabupaten,
yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara (Kecamatan Penajam dan Sepaku) dan
Kabupaten Kutai Kartanegara (Kecamatan Loa Kulu, Loa Janan, Muara Jawa,
dan Samboja) serta dibatasi oleh:
a. bagian utara : Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan Loa Janan, dan
Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara;
b. bagian selatan : Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara,
Teluk Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Barat,
Kecamatan Balikpapan Utara, dan Kecamatan Balikpapan
Timur Kota Balikpapan;
c. bagian timur : Selat Makassar; dan
d. bagian barat : Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara dan
Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara.
Perencanaan IKN terbagi atas tiga wilayah perencanaan, yakni sebagai berikut:
a. Kawasan Pengembangan IKN (KPIKN) dengan luas wilayah kurang lebih
199.962 hektare;
b. Kawasan IKN (KIKN) dengan luas wilayah kurang lebih 56. 180 hektare; dan
c. Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang merupakan bagian dari KIKN
dengan luas wilayah kurang lebih 6.671 hektare.
c.1
C.l.l Wilayah IKN
Wilayah IKN akan menjadi katalis untuk Kalimantan dengan memanfaatkan
keunggulan Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. Wilayah IKN seluas kurang
lebih 256.142 hektare, terdiri atas 51 wilayah administratif setingkat desa atau
kelurahan yang mayoritas berada di dalam wilayah IKN dengan perincian
15 desa/kelurahan di Kecamatan Sepaku, 21 desa/kelurahan di Kecamatan
Samboja, 5 desa/kelurahan di Kecamatan Loa Janan, 2 desa/kelurahan di
Kecamatan Loa Kulu, 7 desa/kelurahan di Kecamatan Muara Jawa, dan
I desa/kelurahan di Kecamatan Penajam.
Gambarl-2...
SK No 116611A
PRESIDEN
REtrLIBLIK INDONESIA
-10-
Gambar 1-2 Peta Cakupan Wilayah IKN
Adapun. . .
SK No 116704A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- l1-
Adapun wilayah desa dalam dua kecamatan yang beririsan dengan Kawasan
IKN dapat dilihat pada Gambar 1-3 di bawah ini.
C.2 Ruang. . .
SK No 116703 A
PRESIDEN
FIEPLIELIK INDONESIA
-12-
C.2 Ruang Lingkup Substansl
Rencana Induk IKN menjadi acuan untuk rencana tata ruang dan rencana
sektoral sehingga menjadi satu kesatuan perencanaan yang komprehensif dan
terintegrasi.
Rencana Induk IKN sebagai lampiran Undang-Undang Ibu Kota Negara
mencakup 4 bab, yaitu sebagai berikut:
a. Bab lPendahuluan
Bab ini terdiri atas latar belakang, tqjuan dan sasaran penyusunan Rencana
Induk IKN, serta ruang lingkup wilayah dan substansi.
b. Bab 2 Visi, T\rjuan, dan Prinsip Dasar Ibu Kota Negara
Bab ini terdiri atas penjelasan mengenai landasan pembangunan IKN, visi
dan tujuan pembangunan IKN, serta prinsip indikator kinerja ulama (keg
performance indicators (KPI)) IKN.
c. Bab 3 Prinsip Dasar Pembangunan Ibu Kota Negara
Dalam bab ini dibahas prinsip dasar dari berbagai aspek atau bidang
pembangunan Ibu Kota Negara yang meliputi bidang pengembangan
kawasan, ekonomi, sosial dan sumber daya manusia (SDM), pertanahan,
lingkungan, infrastruktur, pemindahan aparatur sipil negara (ASN),
perwakilan negara asing (PNA)/organisasi internasional (OI), serta
pertahanan dan keamanan.
d. Bab 4 Rencana Penahapan Pembangunan dan Skema Pendanaan lbu Kota
Negara
Bab ini berupa penjelasan atas lima tahap pembangunan IKN (Tahap 1,
2O22-2O2a; Tahap 2, 2025-2029; Tahap 3, 2O3O-2O34; Tahap 4,
2035-2039; dan Tahap 5,2O4O-2O45), serta skema pendanaan IKN.
BABII ...
SK No 116614 A
PRESIDEN
REPIIBLIK INDONESIA
-13-
irlfrrit
VISI, TUJUAN, DAN PRINSIP DASAR IBU KOTA NEGARA
A. VISIDANTUJUAN
Manfaat . . .
SK No 116615 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t4-
Manfaat dari pemindahan Ibu Kota Negara adalah sebagai berikut:
a. memberikan akses yang lebih merata bagi seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI);
b. mendorong pembangunan Kawasan Indonesia bagian Timur untuk
pemerataan wilayah:
1) peningkatan PDB riil nasional;
2) peningkatan kesempatan kerja; dan
3) penurunan kemiskinan dan kesenjangan antarkelompok pendapatan.
c. mengubah orientasi pembangunan dari Jawa-sentris menjadi
Indonesia-sentris;
d. ketersediaan lahan yang luas dengan kawasan hijau yang lebih dominan
dari wilayah terbangun; dan
e. mengurangi beban Pulau Jawa dan Kawasan Perkotaan Jabodetabek.
IKN akan menjadi mesin penggerak perekonomian bagi Kalimantan dan menjadi
pemicu penguatan rantai nilai domestik di seluruh Kawasan Timur Indonesia.
Pembangunan IKN menempatkan Indonesia dalam posisi yang lebih strategis
dalam jalur perdagangan dunia, aliran investasi, dan inovasi teknologi. Selain
itu, IKN juga akan menjadi percontohan bagi pengembangan kota yang hijau
dan berkelanjutan yang didorong oleh penerapan teknologi terkini. Visi "Kota
Dunia untuk Semua" tidak hanya menggambarkan masyarakat yang akan
tinggal di IKN pada masa depan, tetapi juga kondisi lingkungan yang akan
dipulihkan dan dipertahankan.
Visi tersebut diturunkan ke dalam tiga tujuan utama, yaitu sebagai:
a, simbol identitas nasional: kota yang mewujudkan jati diri, karakter sosial,
persatuan dan kebesaran suatu bangsa;
b. kota berkelanjutan di dunia: kota yang mengelola sumber daya secara efisien
dan memberikan pelayanan secara efektif dengan pemanfaatan sumber daya
air dan energi yang efisien, pengelolaan sampah, moda transportasi
terintegrasi, Iingkungan layak huni dan sehat, sinergi lingkungan alam dan
lingkungan binaan; dan
c. penggerak . . .
SK No 116616A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-15-
c penggerak ekonomi Indonesia pada masa depan: progresif, inovatif, dan
kompetitif dalam hal teknologi, arsitektur, tata kota, dan sosial. pendekatan
strategi ekonomi superlub untuk memastikan sinergi paling produktif
antara tenaga kerja, infrastruktur, sumber daya, dan jaringan Jeita untuk
memaksimalkan peluang untuk semua.
Gambar 2-1 Visi lbu Kota Negara
B.1 Kerangka. . .
SK No 116702A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-16-
8.1 Keraagka XPI IKIY
KPI digunakan mulai dari perencanaan, pengembangan, penerapan, dan
pengelolaan. KPI menjadi sebuah perangkat penilaian uniuk:
a. memantapkan visi melalui target-target KpI IKN;
b. menunjukkan keefektifan desain Rencana Induk IKN;
c. memberikan sebuah kerangJ<a kerja penilaian untuk mempertimbangkan
desain alternatif yang diusulkan pihak lain pada masa depan;
d' menggarisbawahi elemen desain yang berpotensi menghambat pencapaian
KPI IKN; dan
e. mengidentifikasi area sasaran yang mungkin memerlukan strategi mitigasi.
Tema
SK No 116701A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t7-
Tema yang disusun berdasarkan prinsip KpI IKN menjadi dasar dalam
penetapan target untuk setiap tema. Sebanyak 24 target Kpl--dengan turunan
tiga target per prinsip--dikembangkan sejalan dengan tema-tema yang telah
disusun. Penetapan target dilakukan dengan memadukan antara perspektif
bottom-up, top-doun, dan komitmen pemerintah.
SK No l16700A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
_ 18_
-20-
KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan
Prinsip Deskripsi KPI
2045 2045 2045 Target
2.3 100% ruang Strategis 100% 100% Akses universal
publik dianggap sebagai
dirancang sebuah hak asasi
menggunakan manusia oleh
prinsip akses berbagai
universal, organisasi global
kearifan lokal, terkemuka
serta desain
yang responsif
gender dan
inklusif
-21 -
-22-
KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan
Prinsip Deskripsi KPI
2045 2045 2045 Target
limbah di terbaik, Jerman
tahun 2045 dan Austria
dengan daur
ulang s.d. 56%
sampah
6. Aman dan 6.1 Top-10 EIU Strategis Top 10 Strategis Setingkat dengan
Terjangkau Liveable City 10 kota terbaik
di dunia pada pada tahun 2019,
tahun 2045 misalnya Vienna,
Melbourne,
Osaka
-23-
-24-
Keterangan:
Pendekatan Penentuan Target
Acuan top-down
Estimasi bottom-up yang dapat dicapai
Komitmen Pemerintah
Strategis Menyesuaikan kondisi saat tahun tersebut
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-25-
t:-rslm
"Kota
SK No 116627A
PRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA
-26-
Beberapa . . .
SK No 116628 A
PRES IDEN
REPUELIK INOONESIA
-27 -
Beberapa prinsip kota hutan untuk Kawasan IKN seluas kurang lebih
56. 180 hektare adalah sebagai berikut:
Prinsip5...
SK No 116629 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-28-
Prinsip 5. Pembangunan Terkendali lAntt-Spraul DernlopmenQ
Wilayah IKN merupakan wilayah yang memiliki ekosistem sensitif sehingga
diperlukan pengendalian dalam pembangunannya. Penerapan pembangunan
permukiman yang kompak dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan
pribadi dan dapat memberikan pelindungan pada daerah mitra IKN, daerah
hijau, dan tangkapan air, termasuk menghindari pengembangan permukiman
di zona rawan bencana serta menyediakan akses yang lebih baik pada fasilitas
dan layanan kota. Pembuatan jalur tlija.u (greenbeltl yarrg mengelilingi kota
diterapkan untuk membatasi pemekaran kota, terutama yang ada di lokasi
pusat keanekaragaman hayati (biodiuersitg lrctspotl, serta untuk
mempertahankan daya dukung dan kualitas lingkungan.
Prinsip 5. Pelibatan Masyarakat
Hutan dan lingkungan memberikan manfaat yang cukup besar kepada
masyarakat. Keberlanjutan hutan dan lingkungan sangat bergantung pada
kegiatan yang dilakukan oleh manusia ataupun masyarakat. Adopsi kearifan
masyarakat lokal diterapkan dalam pemanfaatan sumber daya hutan yang
dapat juga menjadi representasi identitas bangsa. Selain itu, bentuk
keterlibatan masyarakat untuk mendukung terciptanya kota hutan dilakukan
dengan melibatkan masyarakat sebagai citizen forester, baik dalam penanaman
pohon maupun dalam pengelolaan dan pemonitoran pohon di perkotaan.
Kota spons mengacu pada kota yang berperan seperti spons yang mampu
menahan air hujan agar tidak langsung melimpas ke saluran-saluran drainase
dan yang mampu meningkatkan peresapan ke dalam tanah sehingga bahaya
banjir dapat berkurang serta kualitas dan kuantitas air dapat meningkat
melalui penyaringan tanah dan penyimpanan dalam tanah (akuifer). Untuk
mendukung hal tersebut, IKN direncanakan dengan:
a. ruang . . .
SK No l16630A
PRESIDEN
REPLIBLIK INDONESIA
-29-
aruang terbuka hijau dan biru yang tersebar luas, terdistribusi merata, dan
tersambung dalam satu-kesatuan tata hidrologis untuk menahan dan
menyimpan air serta meningkatkan kualitas ekosistem perkotaan dan
keanekaragaman hayati sehingga menciptakan ruang budaya dan rekreasi
yang nyaman;
b desain fasilitas perkotaan, seperti atap hijau lgreen roofiopl skala mikro pada
bangunan-bangunan dan gedung-gedung untuk menahan air hujan
sebelum diserap oleh tanah atau sebelum menjadi limpasan ke saluian
drainase dan sungai; dan
c desain fasilitas perkotaan pada skala makro, seperti penerapan jalan
dan trotoar berpori, biosengkedan, dan sistem bi,oretenii untuk
menahan/menyerap air hujan dengan cepat sehingga memfasilitasi
kelancaran dan keselamatan pergerakan kendaraan dan orang.
Tiga tujuan IKN sebagai kota spons ialah kota kepulauan, kota penyerap, dan
kota terpadu. Perincian mengenai hal tersebut diuraikan dalam Gambar 3-1
berikut:
Gambar 3-1 Tujuan Sponge Crtgr di KIKN
Adapun. . .
SK No 116692A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-30-
Adapun prinsip dan contoh implementasi kota spons di Wilayah IKN adalah
sebagai berikut:
A.3Kota...
SK No 116632A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-31 -
terkait . . .
SK No 116633 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-32-
terkait dan diintegrasikan dalam visi. Reimagined Indonesia: Locallg Integrated,
Globallg Connected, Uniuersallg Inspired. Visi Locallg Integrated atau terintegrasi
secara domestik dimaknai bahwa IKN superhub ekonomi akan mengubah wajah
perekonomian Indonesia agar menjadi lebih inklusif melalui strategi tiga kota
(IKN, Balikpapan, dan Samarinda) serta kerja sama dengan kabupaten/ kota
lainnya di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu menjadi penggerak perekonomian
di Kalimantan Timur serta menjadi pemicu yang memperkuat rantai nilai
domestik di wilayah bagian timur dan seluruh Indonesia. Yisi Globallg
Connected, atau terhubung secara global, adalah bahwa superhub ekonomi IKN
akan menggerakkan aktivitas ekonomi maju dan berdaya saing tinggi agar
mampu menempatkan Indonesia di posisi yang lebih strategis dalam jalur
perdagangan dunia, arus investasi, dan inovasi teknologi. Visi Uniuersallg
Inspired, atau terinspirasi secara universal, adalah bahwa superhub ekonomi
IKN akan dibangun berdasarkan contoh-contoh terbaik dari kota yang cerdas,
inklusif, dan berkelanjutan di dunia.
Dalam mewujudkan konsep Tiga Kota yang kokoh, IKN, Balikpapan, dan
Samarinda akan membentuk segitiga pembangunan ekonomi yang saling
melengkapi. IKN akan menjadi 'saraf dalam strategi Tiga Kota sebagai pusat
pemerintahan baru dan pusat inovasi hijau yang berperan sebagai basis untuk
sektor-sektor baru yang didorong oleh inovasi, seperti biosimilar dan vaksin,
protein nabati, nutraceutical, dan energi baru terbarukan (EBT). IKN juga akan
menjadi basis untuk Smart Citg dan layanan digital, pendidikan abad ke-21,
serta pariwisata kota, bisnis, dan kesehatan. Samarinda akan menjadi 'jantung'
dari struktur Tiga Kota yang mentransformasi sektor pertambangan, minyak,
dan gas menjadi sektor energi yang baru, rendah karbon, dan berkelanjutan.
Samarinda juga diharapkan dapat memperoleh manfaat dari peningkatan
aktivitas pariwisata di wilayah Kalimantan Timur. Balikpapan akan menjadi
'otot' pembangunan ekonomi Tiga Kota dengan memanfaatkan pusat logistik
dan layanan pengirimannya yang telah mapan untuk sektor-sektor berorientasi
impor dan ekspor serta memperkuat peran superhub ekonomi dalam arus
perdagangan antar dan intra-regional. Balikpapan juga akan menampung
klaster petrokimia dan membantu mendorong diversifikasi produk dari minyak
dan gas hulu menjadi berbagai turunan petrokimia hilir.
Superhub
SK No 116634A
PRESIDEN
TJBLIK INDONESIA
-33-
Superhub ekonomi IKN juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi
yang besar ke wilayah mitra Kalimantan Timur yang lebih luas serta akan
memainkan peran sebagai 'paru-paru' bagi struktur Tiga Kota. Sebagai mitra
IKN, wilayah Kalimantan Timur yang lebih luas juga diharapkan dapat
memperoleh manfaat dari peningkatan ekowisata dan aktivitas kebugaran
terutama di sekitar aset alam dan budaya yang melimpah di bagian utara
Kalimantan serta mendukung industri hilir di bidang pertanian melalui
produksi dan pengolahan hulu untuk kelapa sawit dan komoditas potensial
lainnya.
e.Klaster...
SK No 116635 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-34-
C. Turunan Klmla dengan misi membangun pusat
pengembangan bahan kimia dan produk turunan kimia bagi sektor yang
berpotensi memiliki permintaan tinggi serta membuka lapangan kerja
dengan memanfaatkan sumber daya alam di Kalimantan Timur.
Pengembangannya berfokus pada pengembangan industri petrokimia dan
oleokimia yang didukung penyediaan 16naga kerja berketerampilan
menengah hingga tinggi.
f. ndrh I(arbon dengan misi mentransformasi industri
energi yang sudah ada di Kalimantan Timur dengan mengembangkan
produksi energi rendah karbon sebagai sumber energi pada masa depan,
seperti biofuel, bahan bakar sintetis, dan gasifikasi batu bara.
Keenam klaster ekonomi penggerak tersebut juga akan diperkuat oleh dua
pemampu atau enabler, yattu Klaster Pendidikan abad ke-21 untuk
menyediakan tenaga kerja terampil sesuai dengan kebutuhan 6 klaster ekonomi
serta penerapan kota cerdas dan pusat industri 4.0 (i4,0) untuk menjadikan
kawasan ini sebagai kota layak huni dan maju dalam melayani kebutuhan
masyarakat dan dunia usaha pada masa depan.
Gambar 3-2 Reatieasi Visi srrperhzi Ekonomi MiH;;;.* o.","r Ekonomi dan
Strategi . . .
SK No 116669A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-35-
Strategi klaster yang terperinci telah dikembangkan dan akan dilaksanakan
secara bertahap yang dimulai tahun 2025. Pada periode 2025-2035,
pengembangan klaster ekonomi berfokus pada pembangunan fondasi yang kuat
untuk setiap klaster ekonomi. Pengembanganan klaster ekonomi selanjutnya
diarahkan untuk ekspansi serta penguatan daya saing dan kontribusi pada
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Serangkaian proyek unggulan dari setiap klaster ekonomi akan dipitih dengan
cermat untuk membantu mempercepat pengembangan superhub ekonomi.
Pengembangan proyek-proyek unggulan ini akan melibatkan investasi yang
bersumber dari dalam dan luar negeri. Dukungan pemerintah dapat diberikan
untuk mempercepat penarikan investasi yang difokuskan pada:
a. penyediaan sistem pendidikan dan pelatihan maju untuk menyediakan
tenaga kerja dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan klaster
ekonomi yang akan dikembangkan;
b. pengembangan ekosistem teknologi digital berupa infrastruktur dan talenta
teknologi informasi;
c. ruang uji peraturan (regulatory sandbox atau testbedl yang pro-investasi,
pro-inovasi yang memungkinkan uji coba produk, teknologi, dan model
bisnis baru, pro-perdagangan untuk mendukung efisiensi rantai pasok
klaster ekonomi, dan pro-lingkungan; dan
d. perencanaan dan pengembangan infrastruktur yang holistik dan jangka
panjang untuk memenuhi kebutuhan yang sama dari klaster-klaster
ekonomi dan memenuhi persyaratan khusus klaster ekonomi tertentu.
Insentif fiskal dan non-fiskal dapat disediakan untuk meningkatkan daya tarik
investasi dan talenta unggul antara lain terkait perpajakan, dukungan relokasi,
sarana dan prasarana kota yang layak huni, akses kepada lahan dan
perumahan yang terjangkau, kemudahan perizinan, kemudahan pengadaan
barang dan jasa, kemudahan ekspor dan impor, dukungan penciptaan pasar
untuk produk-produk baru yang dihasilkan klaster ekonomi baru, dan lain
sebagainya. Skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang
beragam akan disediakan untuk membantu pengurangan risiko dari investasi
belanja modal yang tinggi untuk beberapa proyek unggulan yang akan
dikembangkan. Berbagai insentif tersebut juga diharapkan dapat mendukung
KIKN sebagai kota dan pusat ekonomi superhub yang kompetitif dan memiliki
daya tarik yang tinggi untuk talenta unggul, khususnya dari kalangan generasi
muda, untuk datang, menetap dan bekerja atau membuka usaha di KIKN dan
menggerakkan pengembangan klaster-klaster ekonomi di KIKN dan Provinsi
Kalimantan Timur secara berkelanjutan.
C. PRINSIP. . .
SK No 116637 A
PRESIDEN
REPI.JBLIK INDONESIA
-36-
td
Dalam . . .
SK No 116690A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-37 -
Pembangunan . . .
SK No 116639 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-38-
Pembangunan ekonomi yang tertuang dalam Rencana Induk IKN penting dalam
mewujudkan kohesi sosial serta IKN yang inklusif. Saat ini, strategi
pembangunan ekonomi telah dikembangkan untuk membentuk nilai-nilai sosial
yang telah ada, membangun keterampilan masyarakat, serta memungkinkan
masyarakat lokal menjadi bagian yang kuat pada pembangunan ekonomi IKN
pada masa depan.
Di sisi lain, keberagaman latar belakang penduduk lokal, yang terdiri atas
penduduk asli dan pendatang, di Provinsi Kalimantan Timur menghadirkan
tantangan tersendiri bagi IKN. IKN perlu memperhatikan penduduk lokal yang
perlu ditingkatkan keterampilan atau tingkat pendidikannya sehingga dapat
berpartisipasi aktif dalam membangun sektor ekonomi IKN. Dengan adanya
pengembangan sektor ekonomi IKN, banyak lapangan kerja yang akan terbuka
bagi seluruh lapisan penduduk. Kesempatan kerja yang bersifat inklusif dan
merata dapat mengoptimalkan peluang ekonomi penduduk lokal.
Klaster . . .
SK No l16640A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-39-
Klaster yang kedua adalah klaster industri pertanian yang berkelanjutan,
terutama untuk ekstrak tanaman dan produk herbal. Klaster ini diarahkan
untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas pertanian yang dihasilkan
penduduk lokal dan membuka lapangan kerja dari proses hilirisasi pengolahan
komoditas pertanian. Lapangan kerja yang tercipta dari pengembangan klaster
tersebut, misalnya adalah untuk ekstrak tanaman:
a. petani tanaman sumber ekstrak;
b. pekerja tanam, panen, pengeringan, dan produksi;
c. pengumpul hasil alam liar;
d. pengusaha, manajer, dan pekerja di manufaktur produk pertanian
tradisional lokal;
e. pedagang besar dan kecil; dan
f. pengusaha dan pekerja pengemasan dan pemasaran.
SK No 116641A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-40-
Kohesi sosial juga sangat terkait dengan pengadaan lahan untuk IKN dan
kegiatan yang terkait dengan pembebasan lahan. Pengadaan lahan harus
memenuhi standar ketentuan yang berlaku di Indonesia yang ditentukan
berdasarkan aturan dan kebijakan atau standar yang ditetapkan oleh organisasi
internasional yang bertujuan untuk memfasilitasi pelindungan sosial.
Direkomendasikan juga bahwa revitalisasi dan penataan kawasan permukiman
masyarakat lokal mempertimbangkan keterkaitan dengan mata pencaharian
dan keterikatan warisan sejarah dan budaya dari komunitas yang ada.
C.2.1 Kesehatan
Kesehatan tidak hanya diartikan sebagai sehat fisik dan terhindar dari penyakit,
narnun juga secara mental, sosial, dan spiritual secara keseluruhan yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
World Health Organization (WHO) juga menyatakan bahwa kesehatan adalah
salah satu hak asasi manusia (HAM) yang semua orang,
terlepas dari suku, agama, pandangan politik, kepercayaan, serta kondisi
sosioekonomi, untuk mendapatkan dan mengaksesnya. Dengan kata lain,
kondisi sehat dan bugar memungkinkan warga untuk tetap beraktivitas dan
produktif, baik itu di lingkungan terkecil maupun di masyarakat. Penduduk
yang sehat menjadi elemen penting dalam pembentukan kota sehat sekaligus
kota yang menyehatkan. Begitu pula sebaliknya, kota yang menyehatkan akan
mendorong terwujudnya penduduk yang sehat.
Dilihat dari risiko kesehatan berdasarkan data yang ada, wilayah Kabupaten
Kutai Kartanegara rentan terhadap penyakit yang disebarkan melalui vektor
hewan, seperti malaria, demam berdarah, filariasis, zika, dan chikungunya.
Sementara itu, Kabupaten Penajam Paser Utara adalah salah satu wilayah
endemik malaria tertinggi di Indonesia dengan annual parasite incidence (APll
sekitar 6,53 per 1000 orang di tahun 2021. Selain itu, penyakit infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA), tifoid, dan dengue juga sering ditemukan di wilayah
Kabupaten Penajam Paser Utara. Banyaknya aktivitas penebangan pohon,
terutama di kawasan hutan, biasanya meninggalkan kubangan air dan menjadi
tempat berkembangbiaknya nyamuk anophples balabacensis yang membawa
vektor penyakit malaria. Tantangan lainnya, adalah tren meningkatnya
prevalensi penyakit tidak menular (PIM) di antaranya stroke, penyakit jantung,
kanker, dan diabetes yang merupakan penyebab utama beban penyakit
(kematian dan kecacatan). Kejadian PIM disebabkan mayoritas karena gaya
hidup. . .
SK No 116642 A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-4t-
hidup masyarakat yang kurang sehat seperti kurangnya aktivitas lisik dan pola
konsumsi yang tidak sehat. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Provinsi
Kalimantan Timur yang ditunjukkan dengan masih besarnya proporsi beban
penyakit tidak menular, dibandingkan penyakit menular.
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut intervensi pada upaya kuratif tidak dapat
menurunkan beban penyakit secara optimal, sehingga desain upaya promotif
dan preventif hidup sehat untuk menurunkan beban penyakit (menular dan
tidak menular) dan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit.
Prinsip dasar kota sehat (healthg cifg) dikembangkan dengan mengacu
pada definisi kesehatan berdasarkan WHO dan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan. Selain itu, pengembangan kota sehat juga
mengacu pada:
a. Model Kota Sehat WHO
Kota sehat adalah kota yang memberikan manfaat bagi manusia dan planet,
yang mendorong partisipasi aktif dari warganya untuk mewujudkan
kesejahteraan dan perdamaian. WHO mendefinisikan kota sehat ke dalam
enam kategori yaitu peace, planet, place, people, participation, dan
prosperitg. Selain WHO, Kementerian Kesehatan juga mendefinisikan kota
atau kabupaten yang sehat sebagai kota yang bersih, nyaman, aman, dan
sehat untuk dihuni warganya.
b. Strategi Kota Sehat Cardiff
Cardiff mengembangkan model kota sehat berdasarkan WHO European
Nehaork of Healthg Cities. Model tersebut disusun bahwa kota sehat tidak
hanya mengarah kepada perwujudan di skala kota saja, melainkan juga
sebagai sebuah bentuk perwujudan dari upaya lainnya pada skala global.
Model ini berfokus kepada beberapa hal utama, seperti lingkungan yang
saling mendukung, gaya hidup sehat, dan rancang kota yang sehat.
c. Strategi Kota Sehat Vancouver
Strategi ini berbasis pada konsep A Healthg Citg for All: kota di mana semua
terus berusaha untuk meningkatkan kondisi kota yang memberikan
warganya kesempatan untuk menikmati tingkat kesehatan dan well-being
yang setinggi mungkin. Untuk mewujudkan hal tersebut, Vancouver
menekankan pada tiga aspek utama dalam kota yang menyehatkan yaitu
warga yang sehat (healthg peoplel, komunitas yang sehat (healthg
communitiesl, dan lingkungan yang sehlat (healthy enuironmentl. Seluruh
aspek kota sehat ini dapat dipenuhi tidak hanya dari sektor kesehatan,
namun perlu menjadi arus utama dalam pembangunan kota sehat dari
sektor lainnya.
Pengembangan . . .
SK No 116643 A
PRESIDEN
REFTIBLIK INDONESIA
_42_
C.2.2 Pendldlkan
b.penting...
SK No 116689 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-43-
b. penting untuk meningkatkan ketersediaan pendidikan tersier lanjutan di
bidang science, technologg, engineering, and mathemalics (STEM) dan
manajemen guna mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam
klaster ekonomi di masa depan; dan
c. pendidikan K-12 berkualitas tinggi menjadi kriteria utama untuk menarik
minat pindahnya warga domestik dan asing serta menjadi prasyarat yang
harus ada di IKN.
2) Perluasan . . .
SK No 116645 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-44-
2) Perluasan daya tampung pada perguruan tinggi eksisting dapat
dilakukan melalui alternatif penambahan infrastruktur perguruan tinggi
yang sudah ada maupun alternatif program studi di luar kampus utama
(PSDKU).
3) Penguatan fokus program studi pada perguruan tinggi eksisting yang
selaras dengan potensi unggulan wilayah Kalimantan dan kebutuhan
industri - perguruan tinggi sebagai rujukan berbasis ecnter of excellence
(CoE).
4) Pendirian perguman tinggi asing (PTA) di Indonesia dapat menjadi
peluang pengembangan kerja sama kelembagaan dalam rangka
peningkatan kapasitas kelembagaan perguruan tinggi. Kualitas lembaga
PIA yang akan dibangun di Indonesia akan menjadi benchmark bagi
perguruan tinggi dalam negeri untuk peningkatan kualitas berstandar
internasional.
5) Perluasan jaringan antarlembaga, antar-tenaga akademik untuk
meningkatkan international expose (kesempatan penelitian, publikasi,
dan inovasi).
6) Program studi PTA perlu diarahkan untuk bidang keilmuan strategis
yang berpotensi sebagai faktor pengungkit IPTEK dan daya saing
Indonesia.
Semua ini harus didukung oleh fondasi K-12 yang kuat untuk membangun
tenaga kerja yang tangguh di masa depan yang dilengkapi dengan keterampilan
abad ke-21.
C.2.3 KetenagakcrJaan
d. pendataan . . .
SK No 116646A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-45-
d. pendataan calon tenaga kerja dari masyarakat lokal yang memerlukan
pelatihan; dan
e. pemanfaatan instrumen koordinasi ketenagakerjaan antar-pemangku
kepentingan di daerah.
Pada tahap awal pembangunan IKN, penciptaan lapangan kerja akan bertumpu
sepenuhnya pada sektor konstruksi. Kebutuhan pembiayaan dan sumber daya
pendukung untuk menunjang sektor konstruksi akan mendorong adanya
investasi pada wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang akan meningkatkan
roda perekonomian. Pada tahap awal pembangunan IKN, penciptaan lapangan
kerja diproyeksikan akan bertumpu pada sektor-sektor seperti konstruksi
(75 persen), pemerintahan (20 persen), serta layanan pendukung (5 persen).
Dalam jangka menengah dan panjang, pemindahan IKN akan menjadi sumber
pertumtmhan ekonomi baru dan menjadi penggerak ekonomi untuk pulau
Kalimantan dan sekitarnya. Sektor-sektor ekonomi dengan keunggulan
komparatif dan kompetitif yang dikembangkan di IKN akan menjadi pengungkit
pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan dapat menurunkan
kesenjangan. Penciptaan lapangan kerja baru akibat berkembangnya sektor
jasa dan sektor ekonomi yang bernilai tambah tinggi akan menciptakan
lapangan kerja yang memadai, serta dapat mengurangi ketimpangan
antar-kelompok pendapatan.
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah tingkat inklusivitas,
dalam hal ini adalah pengikutsertaan peran masyarakat setempat sebagai
pelaku utama pembangunan. Pada konteks pembangunan IKN, masyarakat
setempat tidak hanya sebagai penonton tetapi sebagai pemain utama. Strategi
untuk melibatkan tenaga kerja dari masyarakat lokal dapat dilakukan dari
kegiatan pemetaan karakteristik tenaga kerja lokal, pemetaan kuota afirmasi
tenaga kerja lokal, dan pelatihan tenaga kerja lokal (dalam bentuk pembekalan
keterampilan (skillingl dan alih kompetensi (reskillingll. Untuk meningkatkan
keahlian dan/atau membuat masyarakat sekitar memperoleh keahlian baru
agar dapat berkontribusi dalam pembangunan IKN, maka transformasi balai
latihan kerja (BLK) di sekitar IKN menjadi salah satu faktor penting di dalam
penyerapan tenaga kerja masyarakat sekitar.
D. PRINSIP. . ,
SK No 116647 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-46-
D. PRINSIP DASAR PENYEDIAAN DAN PENGELOLIIAN PERTANAIIAN
SK No 116648 A
PRESIDEN
REPU BLIK INDONESIA
-47-
Gambar 3-5 Ketentuan Peraturan Perundangan untuk Pengadaa.n Tanah
objek. . .
SK No 116688 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
_48_
Objek pengadaan tanah dan penilaian besarnya ganti rugi oleh penilai
dilakukan bidang per bidang tanah, yang meliputi enam objek pengadaan tanah
yang dapat dijelaskan melalui Gambar 3-7 sebagai berikut:
Gambar 3-7 Objek Pengadaan Tanah
D.2
Setelah perolehan tanah, Otorita IKN berwenang mengelola wilayah IKN dan
diberi hak pengelolaan atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional. Pemberian hak pengelolaan tersebut dilakukan dengan
memperhatikan hak atas tanah masyarakat dan hak atas tanah masyarakat
adat. Di atas hak pengelolaan dapat diberikan hak atas tanah kepada orang
perseorangan dan pihak lain dengan perjanjian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan.
Di IKN diberlakukan pembatasan pengalihan hak atas tanah. pembatasan
pengalihan hak atas tanah tersebut dilaksanakan dengan mewajibkan
masyarakat yang akan mengalihkan kepemilikan atas tanahnya yang terletak di
wilayah IKN untuk terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari otorita IKN
sebelum melakukan tindakan pengalihan hak atas tanah kepada pihak lain
dan diadministrasikan proses jual belinya oleh Kementerian Agraria dan
Tata..,
SK No 116687 A
PRESIDEN
REPLIBLIK INOONESIA
-49-
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Pembatasan tersebut tidak
dimaksudkan untuk menghilangkan hak keperdataan kepemilikan tanah. Di
wilayah IKN, Otorita IKN diberi hak untuk diprioritaskan sebagai pembeli atas
tanah yang akan dijual di wilayah IKN.
E. PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Untuk mencapai KPI IKN, yaitu 65 persen kawasan hijau alami, alokasi
penggunaan kawasan hijau yang memiliki nilai guna bagi penduduk, seperti
ekowisata dan ruang publik, dapat menjadi sumber nilai ekonomi dan rekreasi.
Hal ini sama dengan kedudukan RTH kota sebagai pemenuhan kebutuhan
konsumsi lahan penduduk, tetapi pada saat bersamaan menjadi kawasan hijau
alami yang memiliki nilai lindung walaupun tidak setinggi kawasan lindung
murni. Untuk memastikan tidak ada pengembangan tambahan di kawasan IKN
sesual , . ,
SK No 116651A
PRESIOEN
REPUELIK INDONESIA
-50-
sesuai dengan perencanaan dan untuk mencegah pertumbuhan penduduk yang
terlalu tinggi, pemanfaatan ruang didasarkan pada Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang.
Upaya untuk melestarikan alam, memulihkan kawasan bekas tambang,
mendukung ketahanan pangan, dan menunjang sistem infrastruktur yang
efisien, dirancang untuk memberikan manfaat secara langsung bagi penduduk
IKN sehingga menjamin kelayakan hidup penduduk dan menghormati
batas-batas lingkungan alam. Pemanfaatan produksi pangan lokal yang
dipenuhi oleh strategi ketahanan pangan IKN sejalan dengan strategi IKN,
termasuk produksi pangan berbasis ekonomi sirkular (ciranlar economyl.
F.1
SK No I16652 A
PRESIDEN
REPI.JBLIK INDONESIA
-51 -
Perumahan di kawasan IKN didorong agar tidak membuat area perkotaan yang
tumbuh menjadi tempat yang eksklusif, tetapi tetap menjadi tempat masyarakat
untuk mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk seluruh kalangan
(inklusif). Dengan terbukanya kesempatan tersebut, penyediaan akses
perumahan akan mengedepankan manusia dan pemenuhan akan hak asasi
manusia dalam pembangunan perkotaan yang berkelanjutan: hak atas hidup
layak, hak atas layanan dasar, hak atas kesehatan, dan hak atas privasi.
c. Pembangunan . . .
SK No 116653 A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-52-
c. Pembangunan perumahan juga menerapkan konsep transformasi
bermukim, di antaranya dengan perubahan cara pandang dalam berhuni di
lahan yang lebih efektif dan efisien, dengan cara sebagai berikut:
1) Tinggal di hunian vertikal akan tercipta hunian dengan kepadatan ideal.
Tantangan terletak pada pemeliharaan hubungan sosial yang harus
dapat dijawab oleh desain hunian.
2) Tinggal di kawasan kompak semua kebutuhan terlayani dan dapat
diakses dengan cepat dan mudah dijangkau.
3) Menerapkan teknologi cerdas dalam kehidupan untuk meningkatkan
kenyamanan penghuni sekaligus menerapkan prinsip hidup
berkelanjutan.
Ketiga hal tersebut akan berimplikasi positif pada tersedianya ruang-ruang
terbuka untuk publik ataupun lingkungan yang lebih luas jika
dibandingkan kondisi di kota-kota besar saat ini.
d. Perumahan aparatur sipil negara dengan spesifikasi hunian berorientasi
pada kenyamanan serta berfungsi ganda sebagai hunian dan tempat
bekerja, seperti tampak pada tabel berikut:
Tabel 3-1 Spesifikasi Rumah Dinas bagi Pejabat Negara, ASN, TNI, dan Polri
l-rl?i! Peruntukan Hunlan Tipe Rumah Luas Unit (m2)
I Menteri/ Pejabat Tinggi Negara Rumah Tapak 580
2 Pejabat Negara Rumah Tapak 490
3 JPT Madya/ Eselon 1 Rumah Tapak 390
4 JPT Pratama/Eselon 2 Rumah Susun 290
5 Administrator / Eselon 3 Rumah Susun 190
6. Pejabat Fungsional dan staf lainnya Rumah Susun 98
F.2 Infrastruktur . . .
SK No 116569A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-53-
IKN menargetkan 100 persen sampah ditangani dan diolah supaya dapat beralih
dari pengelolaan sampah tradisional. Sampah dipisahkan pada sumbernya dan
dikumpulkan dengan menggunakan berbagai cara untuk diolah secara
terpusat. IKN akan mengadopsi strategi proyeksi konservatif 5 persen sampah
non-organik akan langsung dibuang ke tempat penimbunan sampah. Fasilitasi
daur ulang sampah sebagai fokus utama dari sistem pengelolaan sampah akan
mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA),
sehingga memperpanjang umur TPA, serta mengurangi penggunaan lahan
untuk TPA baru beserta gangguan dan aspek lingkungan. Di samping itu,
barang hasil daur ulang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk
menghasilkan produk baru.
Untuk mencapai KPI 100 persen pengelolaan air limbah pada tahun 2035, air
limbah diolah secara terpusat di instalasi pengolahan air limbah. Instalasi
pengolahan air limbah akan membentuk sistem ganda untuk melayani IKN serta
akan melayani industri dan permukiman yang ada di luar IKN. Pemilihan
teknologi pengelolaan air limbah yang tepat bergantung pada sejumlah faktor
fisik dan nonfisik. Teknologi yang paling tepat adalah teknologi yang
memberikan tingkat layanan yang paling dapat diterima secara sosial dan
lingkungan dengan biaya yang paling rendah.
Sistem . . .
SK No 116655 A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-54-
F.4
Pengelolaan sumber daya air perkotaan bertujuan untuk memberikan
keamanan akses air minum yang andal, sistem sanitasi yang layak,
perlindungan sumber air dari polusi, dan pengurangan risiko banjir dalam satu
sistem pengelolaan air terpadu. Strategi ini akan menerapkan prinsip kota
spons (sponge citgl gu.na mengintegrasikan jaringan biru dan hijau, agar dapat
memberikan manfaat kenyamanan dan kesehatan bagi penduduk IKN.
Strategi pengelolaan air secara terpadu untuk melayani IKN diperlukan dalam
memenuhi kebutuhan pengembangan dan kendala yang akan dihadapi oleh
pembangunan IKN. Pendekatan pengelolaan air terpadu yang menggabungkan
pengelolaan penggunaan air, limpasan air hujan, dan pengolahan air limbah,
dengan mengadopsi pendekatan terintegrasi antara sistem pengelolaan air
secara tradisional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi sumber
daya secara keseluruhan dengan pertimbangan yang cermat dalam
penggunaannya, dan juga kontribusinya dalam sistem ekologi dengan tetap
menghormati batasan alam. Hasil utama memanfaatkan pengelolaan air
terpadu ini adalah menyediakan akses yang aman dan andal atas air minum,
sanitasi yang efektif, serta melindungi saluran air dari polusi.
Tiga
SK No 116656A
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-55-
Tiga elemen yang perlu digunakan dalam pengembangan pengelolaan air
berkelanjutan di kawasan IKN meliputi (i) ketahanan, yaitu sistem air dapat
beradaptasi dengan iklim dan pertumbuhan pada masa depan serta mengurangi
risiko dan kerentanan; (ii) efisiensi, yaitu tingkat layanan terpenuhi secara
memadai dengan menyeimbangkan permintaan dan kapasitas dan dengan
investasi yang dilakukan secara tepat; serta (iii) kualitas, yaitu kesehatan
masyarakat dan lingkungan terlindungi. Sistem pengairan IKN mencakup
penggunaan sistem alami, seperti hutan, dataran banjir, penghijauan dan
tanah, biasanya dikenal sebagai infrastruktur hijau, untuk berkontribusi dalam
menyediakan pasokan air minum yang andal serta memberikan pelindungan
terhadap banjir dan kekeringan.
F.5 Fasllitas U
Secara umum pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial mehggunakan
prinsip skala pelayanan, pencapaian dengan berjalan kaki, serta integrasi
dengan kawasan. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas
fasilitas umum dan sosial bagi penduduk yang dilayaninya. Adapun untuk
bangunan fasilitas bersama memiliki prinsip umum perancangan yang meliputi:
a. aksesibilitas;
b. konektivitas;
c. infrastruktur hijau;
d. pengelolaan;
e. keamanan; dan
f. tanggap bencana.
Seiring dengan penambahan jumlah penduduk, jumlah fasilitas umum dan
sosial juga perlu ditambah dari yang sudah diperhitungkan untuk kondisi saat
ini untuk menunjang kebutuhan masyarakat. Asumsi kebutuhan untuk
fasilitas yang digunakan untuk menentukan angka kebutuhan fasilitas, adalah
sebagai berikut:
a. Penyesuaian yang dilakukan untuk menciptakan tata guna lahan yang lebih
efisien, misalnya dengan mengombinasikan fungsi pelayanan publik dan
pemerintahan dalam satu bangunan, adalah sebagai berikut:
i. Pelayanan . . .
SK No 116657 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-56-
i. Pelayanan Publik dan Pemerintahan
1) Kantor rukun warga (RW) dikombinasikan dengan ruang serbaguna
dan perpustakaan untuk memungkinkan efektivitas lahan dan
memastikan fasilitas tersebut dapat diakses dengan berjalan kaki
dari area hunian.
2l Kantor kelurahan dikombinasikan dengan ruang serbaguna untuk
memungkinkan efektivitas lahan dan memastikan fasilitas tersebut
dapat diakses dengan l0 menit berjalan kaki dari simpul transportasi
massal sekunder.
3) Kantor kecamatan dikombinasikan dengan ruang serbaguna untuk
memungkinkan efektivitas lahan dan memastikan fasilitas tersebut
dapat diakses dengan 10 menit berjalan kaki dari simpul transportasi
massal utama.
4) Perkiraan kebutuhan lahan untuk kombinasi fasilitas ini
diasumsikan berdasarkan koefisien dasar bangunan (KDB) dengan
ketinggian bangunan.
5) Kantor polisi dan pemadam kebakaran dipisahkan dari kombinasi
fungsi pelayanan publik dan pemerintahan karena karakter
pelayanannya.
11 Pelayanan Kesehatan
1) Pelayanan kesehatan dipisahkan dari kombinasi fungsi pelayanan
umum dan pemerintahan karena karakter pelayanannya. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit terhadap
fasilitas pelayanan lain beserta penggunanya.
2) Fasilitas yang disebutkan di atas diharuskan berada dalam capaian
10 menit berjalan kaki dari halte transportasi umum.
3) Fasilitas yang disebutkan di atas disarankan ditempatkan
berdekatan dengan ruang terbuka umum dan fasilitas keagamaan,
sesuai dengan skala pelayanannya.
4) Pelayanan Kesehatan Primer (Puskesmas, Klinik Pratama),
Pelayanan Rujukan (Rumah Sakit), dan Laboratorium Kesehatan.
a) Jumlah kebutuhan didasarkan pada jumlah kecamatan, rasio
dengan jumlah penduduk serta karakteristik wilayah. Pemetaan
kebutuhan tersebut juga memperhitungkan kebutuhan tenaga
kesehatan yang akan bertugas pada fasilitas kesehatan serta
mengikuti pola transisi demografi dan epidemiologi.
b) Rumah. . .
SK No 116658 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-57-
b) Rumah Sakit dikembangkan dengan standar internasional dan
memiliki layanan unggulan dan menjadi pusat pengembangan
pelayanan kesehatan tradisional.
c) Khusus laboratorium kesehatan memperhatikan pemenuhan
standar tingkat keamanan hayati.
d) Fasilitas yang disebutkan di atas disarankan ditempatkan
berdekatan dengan ruang terbuka umum dan fasilitas
keagamaan, sesuai dengan skala pelayanannya.
iii. Fasilitas Pendidikan
1) Lahan yang dibutuhkan untuk sekolah merujuk kepada peraturan
yang berlaku.
2) Perhitungan kebutuhan lahan menggunakan kebutuhan untuk dua
atau lebih lantai bangunan untuk semua jenis sekolah demi
mengurangi kebutuhan lahan.
3) Sekolah Tinggi terdiri atas universitas unggulan dan sekolah tinggi
lainnya.
4) Jumlah pelajar dan pekerja di universitas unggulan mengikuti
kebutuhan pengembangan dan penahapan IKN.
5) Jumlah mahasiswa di perguruan tinggi, termasuk di dalamnya
politeknik dan universitas lainnya, diasumsikan sebanyak 16 persen
dari populasi usia 19-25 tahun yang melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi.
b. Validasi dari distribusi fasilitas umum utama (taman kanak-kanak, sekolah
menengah, dan klinik) berada dalam radius perjalanan 10 menit mobilitas
aktif.
c. Fasilitas pendidikan hingga sekolah menengah atas untuk mendukung
seluruh populasi KIKN.
d. Area ritel (pasar rakyat atau pasar tradisional) dihitung menggunakan
standar nasional.
Sementara . . .
SK No 116659 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-58-
Sementara itu, fasilitas umum dan fasilitas sosial di KIPP dibagi ke dalam empat
kategori, yaitu sebagai berikut:
a. Skala Persil dan Distrik
Fasilitas umum dan fasilitas sosial skala persil adalah fasilitas umum dan
sosial yang memiliki skala pelayanan kurang dari 15.000 jiwa, dapat dicapai
dengan berjalan kaki selama 5 menit, serta terintegrasi pada bangunan yang
terletak di area yang bersifat semi publik.
b. Skala Sub-Sub-BWP/Kelurahan
Fasilitas umum dan fasilitas sosial skala Sub-Sub-BWP/kelurahan adalah
fasilitas umum dan sosial yang memiliki skala pelayanan di antara 15.000
jiwa dan 30.000 jiwa, dapat dicapai dengan mobilitas aktif selama 10 menit,
serta terletak di pusat distrik yang bersifat publik.
c. Skala Sub-BWP
Fasilitas umum dan fasilitas sosial skala Sub-BWP adalah fasilitas umum
dan sosial yang memiliki skala pelayanan di antara 30.000 jiwa dan 200.000
jiwa, dapat dicapai dengan mobilitas aktif selama 20 menit, serta terletak di
pusat kawasan yang bersifat publik.
d. Skala KIPP
Fasilitas umum dan, fasilitas sosial skala KIPP adalah fasilitas umum dan
sosial yang memiliki skala pelayanan lebih dari 200.000 jiwa, dapat dicapai
dengan berjalan kaki dan terintegrasi dengan transportasi publik.
Keberadaannya terletak di area perkotaan dengan pencapaian baik dan
dapat menjad i. landmark perkotaan.
Aspek. . .
SK No l16660A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-59-
Aspek penting yang perlu menjadi pertimbangan adalah dampak pada
lingkungan hidup dan sosial, integrasi tata guna lahan, strategi ekonomi, dan
pertimbangan kelayakan dalam pengembangan infrastruktur. Dengan
demikian, pertimbangan tersebut dapat menghasilkan rekomendasi konsep,
prinsip, dan pedoman transportasi yang bersifat holistik, terfokus, dan dapat
memberikan hasil yang sepadan dengan investasi yang dikeluarkan (ualue for
monegl, serta dapat memfasilitasi dalam pencapaian tqjuan pembangunan IKN
secara menyeluruh. Prinsip utama mengedepankan inovasi dan fleksibilitas
serta memperhatikan berbagai kemungkinan pada masa mendatang. Adapun
keenam strategi mobilitas adalah (1) kota yang terhubung, (2) kota yang kompak
dan mudah dikembangkan, (3) kota yang berkelanjutan dan mudah diakses,
(4) kota yang aktif dan ramah pejalan kaki, (5) kota yang efisien, aman, dan
resilien, serta (6) kota yang siap menghadapi masa depan.
Konektivitas . . .
SK No 116661A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-60-
Konektlvitas Kereta Api Regional
Penilaian pada tingkat konsep mengenai potensi koridor kereta api dari
Balikpapan ke IKN telah mempertimbangkan aspek-aspek penting, seperti di
bawah ini:
a. Pertimbangan lingkungan, sosial, dan rekayasa teknis. Alinyemen koridor
pada tingkat konsep telah disempurnakan untuk menghindari atau
memitigasi kendala lingkungan dan sosial.
b. Konektivitas sistem transit menghubungkan pelabuhan, bandara, Kota
Balikpapan, KIPP, KIKN, dan KPIKN untuk mengintegrasikan pusat-pusat
kegiatan di tiga kota.
c. Selain konektivitas rel kereta api, konsep reljuga mencakup konektivitas rel
regional untuk transportasi barang antara gerbang utama, seperti
pelabuhan dengan kawasan industri.
Keterhubungan Bus
Konektivitas kereta regional akan didukung oleh layanan bus regional dalam
wilayah KPIKN dan sekitarnya. Hal ini menjamin pilihan moda transportasi
umum dan memungkinkan keterjangkauan yang lebih luas ke penduduk
setempat serta yang terpencil. Meskipun rencana rute bus regional dianggap
cukup fleksibel untuk ditetapkan secara operasional setelah KIKN beroperasi,
strategi teknis ini mengusulkan pembangunan terminal bus antarkotaljarak
jauh dalam area KIKN. Terminal bus ini akan menempati lokasi yang sama
dengan stasiun gerbang sebagai stasiun kereta api regional pertama dalam
batas KIKN saat bepergian dengan tujuan KIPP dan akan dikembangkan sebagai
hub atau 'pusat' mobilitas utama yang memungkinkan pertukaran moda
transportasi antara jalur kereta api regional dan koridor transportasi umum
KIKN primer dan sekunder di KIKN.
SK No 116662A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-61 -
Provinsi Kalimantan Timur. Sesuai dengan konsep koridor kereta api, strategi
jalan regional juga menyediakan koneksi transportasi barang utama ke pusat
kegiatan terkait dan infrastruktur transportasi utama serta gerbang (bandara
dan pelabuhan).
Semua . . .
SK No 116663 A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-62-
Semua proyek infrastruktur transportasi yang diusulkan akan memerlukan
studi kelayakan yang terperinci untuk menyempurnakan kesejajaran dan
spesifikasi. Studi-studi ini akan memitigasi dampak pada lingkungan dan
kondisi sosial masyarakat.
T\rjuan utama dari rencana IKN adalah menciptakan kota masa depan yang
tidak bergantung pada kendaraan pribadi dengan konsep pengembangan
kawasan berorientasi transit atau transit oriented deuelopment (TOD).
T\rjuannya adalah agar komunitas dapat tinggal, bekerja, dan bermain dengan
layak, sebuah komunitas yang memungkinkan lebih banyak pejalan kaki,
pesepeda, dan pengguna transit, serta dapat mengurangi kebutuhan perjalanan
harian dan kota yang kompak. Dengan demikian, prinsip utama dari strategi
mobilitas kota yang kompak dan mudah dikembangkan meliputi:
a. memastikan pengembangan terpadu dan terhubung yang mendekatkan
masyarakat dengan kawasan bisnis;
b. memusatkan pembangunan transportasi terpadu dan perencanaan tata
guna lahan melalui TOD yang mengurangi kebutuhan untuk bepergian;
c. mempertimbangkan IKN sebagai serangkaian area pengembangan
(deuelopment cell) terpisah yang harus tumbuh secara organik dari waktu ke
waktu untuk menghindari pertumbuhan tak terkendali di seluruh area
sehingga TOD menjadi kerangka utama; dan
d. menyediakan layanan untuk mendukung konsep tinggal, bekerja, dan
bermain di tingkat area pengembangan serta memastikan jaringan transit
yang berkualitas sejak awal guna mewujudkan misi kota yang tidak
bergantung pada kendaraan pribadi.
Ruang lingkup untuk Strategi Kota yang Kompak dan Mudah Dikembangkan
meliputi:
a. modul yang kompak dan mudah dikembangkan sebagai "blok/area
pembangun" kota yang dapat dilalui dengan berjalan kaki;
b. transportasi terpadu dan perencanaan tata guna lahan, khususnya melalui
TOD; dan
c. pengurangan kebutuhan untuk melakukan perjalanan jauh.
IKN. . .
SK No 116664A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-63-
IKN direncanakan terdiri atas lingkungan kompak dan berdensitas/ kepadatan
tinggi yang berfungsi sebagai blok pembangun kota. Adapun lingkungan ini
menerapkan konsep tata guna lahan campuran (mixed-use) untuk mendukung
pengurangan kebutuhan akan perjalanan dan menyediakan semua fungsi yang
diperlukan untuk memastikan akses 10 menit ke semua fasilitas daiar dan
umum serta ruang hijau terbuka yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki,
bersepeda, atau menggunakan kendaraan otonom (menggalakkan gaya hidup
aktif dengan bedalan kaki, bersepeda, dan berkendara dengan mobil otonom
Qtalk-cgcle-ridell.
Perlu ditekankan bahwa ToD tidak semata-mata terbatas pada proyek properti
yang berdekatan dengan simpul transit. Sejumlah prinsip TOD tercantum di
bawah ini untuk menunjukkan bagaimana konsep TOD diintegrasikan,
Gambar 3-8 Prinsip Pembangunan Berorientasi Transit untuk IKN
Contoh Ilustrasi
Prinsip Pembangunan Berorientasi Transit
Rencana Konsep
1. Mengembangkan lingkungan yang menggiatkan
berjalan kaki;
2. Mengutamakan jaringan mobilitas aktif;
3. Menciptakan jaringan jalan/jalur yang padat;
4. Menemukan lokasi pembangunan di dekat
transportasi umum berkualitas tinggi;
5. Merencanakan penggunaan, pendapatan, dan
demografi multi-fungsi;
6. Mengoptimalkan kepadatan dan menyesuaikan
kapasitas transit;
7. Menciptakan wilayah dengan perjalanan transit
singkat; dan
8. Meningkatkan mobilitas dengan mengatur
parkir dan penggunaan jalan.
a. memastikan . . .
SK No 116686 A
PRESIDEN
REPIJELIK INDONESIA
-64-
a. memastikan pengembangan yang lebih kompak dan terhubung;
b. mengurangi kebutuhan infrastruktur dan dengan demikian dapat menekan
biaya modal;
c. mendukung kota tanpa emisi; dan
d. mendukung perubahan perilaku perjalanan.
Gagasan kota yang kompak dan mudah dikembangkan untuk IKN merupakan
sebuah upaya yang seiring dan sejalan serta memungkinkan penahapan yang
fleksibel dan berkelanjutan untuk ibu kota.
a. Setelah sebuah simpul TOD sudah dihuni secara penuh dan dilayani secara
efektif oleh layanan transit dan fasilitas umum, barulah area pengembangan
TOD yang bersebelahan akan mulai difungsikan.
b. Dari perspektif mobilitas, hal ini memungkinkan jaringan transportasi
untuk ditambahkan atau diperpanjang secara bertahap yang diselaraskan
sepenuhnya dengan tata guna lahan sehingga menciptakan jaringan
transportasi yang dapat dikembangkan sesuai dengan jumlah penduduk
dan pertumbuhan ekonomi. Gagasan tersebut juga menunjukkan
penyediaan transportasi yang bersifat mandiri di setiap tahap
perkembangan, tidak hanya dari segi kebutuhan mobilitas, tetapi juga
sejalan dengan strategi penahapan untuk konsep ualue for moneg.
c. Konsentrasi lalu lintas yang ditimbulkan berkat tata kota yang kompak akan
. menghasilkan kebutuhan transportasi yang cukup untuk penyediaan
layanan transit berfrekuensi tinggi dengan konsep berjalan kaki, bersepeda,
dan pemanfaatan transportasi umum berbanding penggunaan kendaraan
pribadi.
F.6.3 Kota. . .
SK No 116520A
PRESIDEN
REPLIBLIK INDONESIA
-65-
F.5.3 Kota yang Berkelanjutan dan Mudah Diakses
mendukung . . .
SK No 116521A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-66-
mendukung rencana tersebut dan membantu memaksimalkan pilihan mobilitas
melalui berbagai moda dan konektivitas tanpa batas yang mencakup:
a. koridor regional, yaitu koneksi regional langsung dan ekspres yang
menyediakan konektivitas eksternal dari/ke stasiun pintu gerbang regional
IKN;
b. koridor primer, yaitu angkutan massal yang menghubungkan modul IKN
berkepadatan tinggi, pusat aktivitas terbesar, pintu gerbang, dan hub transit
utama. Koridor utama berpusat di sekitar Jalur IKN Utara-Selatan dan Jalur
IKN Timur-Barat. Teknologi harus didasarkan pada kebutuhan dan tata
guna lahan sesuai dengan penahapan pembangunan yang dapat berupa
kereta kota, angkutan cepat massal (MRT), hingga kereta ringan. Adapun
prioritas akan diberikan pada kendaraan otonom dan tanpa emisi;
c. koridor sekunder, yaitu transportasi umum berkualitas tinggi yang
menghubungkan modul kepadatan menengah ke jaringan utama. Teknologi
harus didasarkan pada kebutuhan dan tata guna lahan pada tahap
masterplan yang terperinci, tetapi dapat berupa trem/trem listrik dan bus
rapid transit (BRT) hingga koridor bus berkualitas. Adapun kendaraan
beremisi rendah dan tanpa emisi akan diprioritaskan; dan
d. koridor tersier, yaitu meskipun tidak ditampilkan secara detail untuk skala
kota ini, koridor tersier akan membantu memenuhi kebutuhan tingkat lokal
dan intrakomunitas dan memungkinkan konektivitas jarak tqiuan awal dan
akhir l"first/ last milel ke jaringan primer dan sekunder. Koridor ini termasuk
bus pengumpan, angkutan kendaraan yang terhubung dan otonom atau
connected autonomous uehicle (CAV), layanan first/ last mile lair,nya, dan
jaringan pusat mobilitas.
Untuk mencapai target KPI sebesar 80 persen untuk perjalanan yang dilakukan
dengan moda transportasi umum dan mobilitas aktif KIKN (mode-s haringl,
usulan rencana transportasi dan tata guna lahan terpadu telah dianalisis untuk
menentukan prakiraan perjalanan dan pembagian moda pada jam sibuk
tertentu. Analisis awal menunjukkan bahwa KPI dan sasaran kebijakan yang
dicapai dalam setiap zona di. KIKN menunjukkan bahwa tingkat perjalanan
dengan transportasi umum dan mobilitas aktif adalah sebesar 80 persen atau
lebih. Hal itu menunjukkan bahwa koridor primer dan sekunder yang diusulkan
berfungsi secara efektif dengan distribusi tata guna lahan dan konsep kota
ramah pejalan kaki yang dijelaskan kemudian untuk menjadi pilihan mobilitas
yang lebih menarik daripada kendaraan pribadi berbasis jalan raya.
Agar
SK No l16522A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-67 -
Jaringan bus diarahkan untuk melayani penumpang dari jaringan jalan raya
sekunder ke pusat transportasi umum primer dan sebaliknya. Jaringan
tersebut juga menghubungkan koridor tersier masa depan sebagai penyedia
layanan jarak jauh first/ last mile. Jaringan dikembangkan dengan
menggunakan pendekatan yang membagi area KIKN menjadi tiga bagian untuk
menciptakan area layanan yang lebih terfokus dengan panjang rute yang
nyaman untuk perjalanan bus perkotaan. Hub-Lutb mobilitas ini akan
memungkinkan IKN untuk menyelenggarakan penyediaan kebutuhan mobilitas
yang lebih terintegrasi, tanpa kendala, dan siap untuk menyongsong masa
depan dengan menggabungkan inovasi-inovasi utama. Komponennya dapat
terdiri atas:
a. transportasi umum, yaitu angkutan massal, bus I shuttle interchange,
fasilitas ruang tunggu yang disempurnakan, informasi jadwal secara real-
time, dan layar transit dinamis;
b. mobilitas aktif, yaitu fasilitas pejalan kaki, kendaraan mobilitas pribadi
(PMD), fasilitas parkir sepeda, fasilitas reparasi/ penyimpanan sepeda,
penyewaan sepeda, dan informasi rute yang dinamis;
c. parkir, yaitu sentra parkir bersama, lokasi antarjemput khusus Qtick-up
drop-off atau PUDO), trotoar fleksibel, tumpangan bersama (ride sharingl
sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kendaraan pribadi bersama (car
shaing\, sistem parkir cerdas, pengisian daya kendaraan listrik, dan
kendaraan otonom terkoneksi (CAV); dan
d. logistik, yaitu pusat pengiriman paket serta ekspedisi last-mile (e-trike,
drone, atau automatic uehicle (AV) jika berlaku).
a. transportasi . . .
SK No 116523 A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-68-
a. transportasi umum bertenaga listrik atau bahan bakar berbasis hidrogen.
Sistem rel diharapkan dapat dioperasikan sepenuhnya dengan tenaga
listrik. Demikian pula armada bus akan menggunakan tenaga listrik.
Namun, dalam tahap selanjutnya akan ditetapkan ketentuan mengenai
pelaksanaan armada bus bertenaga hidrogen;
b. sistem berkemampuan digital untuk memastikan penggunaan sumber daya
yang dioptimalkan dan efisiensi yang menuntut tindakan responsif untuk
meminimalkan konsumsi energi dan sumber daya;
c. prioritas pada penggunaan material bangunan dengan konsumsi energi dan
jejak karbon yang rendah (lou embodied carbonl untuk konstruksi atau
peralatan yang sedapat mungkin berasal dari sumber-sumber lokal atau
hasil daur ulang;
d. penggunaan bahan dan teknologi dengan dampak lingkungan yang positif
atau dengan tingkat kerugian minimum, contohnya berupa material
pengerasan jalan alternatif yang dapat mengurangi efek urban leat island
atau yang dapat mengurangi konsumsi energi kendaraan; dan
e. pengelolaan sumber daya yang cermat, termasuk energi, material, dan
peralatan / kendaraan yang mengadopsi pendekatan siklus hrdup (life cgclel
dan mendorong ekonomi sirkular yang mempertimbangkan penurunan
produksi limbah secara optimal dan mendorong pemulihan nilai.
Dalam strategi kota yang berkelanjutan dan mudah diakses ini, penduduk lokal
yang sebagian besar tinggal di lokasi yang berdekatan dengan kawasan utama
bagian selatan dapat mengakses KIKN dan KIPP melalui perluasan jaringan
jalan primer dan sekunder. Adapun perluasan jaringan ini memungkinkan
layanan bus sekunder dan tersier, seperti rute bus regular, untuk memenuhi
kebutuhan komunitas lokal dengan menghubungkannya ke lokasi utama atau
pusat mobilitas di KIKN dan KIPP.
Kota yang aktif dan ramah pejalan kaki didesain untuk mengutamakan pejalan
kaki daripada kendaraan. IKN dibangun untuk menyediakan kawasan pejalan
kaki sehinggga menjadikan IKN sebagai tempat yang layak untuk tinggal,
bekerja, dan bermain. Prinsip utama dari strategi kota yang aktif dan ramah
pejalan kaki mencakup, tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut ini:
a. koridor . . .
SK No 116524 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-69-
a. koridor jalur hijau: menggabungkan jaringan koridor jalur hijau strategis
untuk mobilitas aktif-koneksi/jalur untuk mobilitas aktif yang melengkapi
dan memamerkan aset alam IKN;
b. inisiatif wilayah bebas kendaraan: memungkinkan inovasi dengan jalan dan
area bebas kerrdaraan di kota;
c. jaringan mobilitas aktivitas dengan konektivitas tinggi: menyediakan
jaringan mobilitas aktivitas yang luas, khususnya konektivitas first/ last
mile, dengan kualitas tertentu ke jaringan transit (dengan beg'alan kaki,
bersepeda, dan Personal Mobility Deuice (PMDI) yang akan diintegrasikan
dengan penuh dengan jaringan transportasi umum;
d. lingkungan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki dan mengutamakan
manusia: memfasilitasi tempat-tempat dinamis dengan lingkungan yang
dapat dilalui dengan berjalan kaki dan peka terhadap iklim tropis serta
merencanakan jalan yang mengutamakan manusia sebagai bagian dari
konsep mouement and place;
e. iklim mikro yang mendukung: membantu menggerakkan mobilitas aktif
pada iklim tropis, faktor iklim mikro akan dimasukkan ke dalam
perencanaan dan desain IKN;
f. desain inklusif: guna mendukung akses, semua prinsip IKN didesain dengan
baik sehingga dapat menghilangkan hambatan antara ruang fisik dan
komunitas. Para lanjut usia, penyandang disabilitas, dan mereka yang
memiliki masalah mobilitas sering kali membutuhkan lebih banyak bantuan
untuk mengatasi hambatan fisik di kota.
Pada tataran strategis, jalur hijau f aringan hijau), koridor ekologi, jalur pejalan
kaki, dan jalur sepeda tidak hanya menawarkan peluang besar untuk mobilitas
berbasis rekreasi, tetapi juga terintegrasi dengan jaringan transportasi umum
di berbagai titik yang secara signifikan meningkatkan konektivitas antarmoda.
Adapun pada tataran yang lebih mikro, jalan bebas kendaraan bermotor
merupakan koridor akses mendasar sebagai penunjang kehidupan masyarakat
yang dinamis. Jalan bebas kendaraan bermotor ini menawarkan lingkungan
aman berkecepatan rendah untuk pejalan kaki dan moda aktif, seperti sepeda
dan PMD, untuk berbagi ruangjalan dan secara aktif berinteraksi dengan fasad
bangunan. Ruang-ruang ini juga akan terbuka untuk layanan transit tersier,
seperti angkutan otonom (CAV) yang menyediakan koneksi lokal atau transit.
Pada tingkat desain, faktor iklim mikro akan sepenuhnya dimasukkan ke dalam
rencana IKN untuk membantu menstimulasi mobilitas aktif di iklim tropis.
F.6.5Kota...
SK No 116525 A
PITES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
_70_
F.6.5 Kota yang Eflslen, Ama!, dan Reelllen
Jaringan jalan IKN didasarkan pada pemisahan antara lalu lintas strategis dan
lingkungan masyarakat, pengutamaan ntte transportasi umum yang lebih
cepat, dan penjaminan keterjangkauan di tingkat regional dan kota. Berikut ini
adalah uraian jaringan jalan dalam kawasan perkotaan:
a.Jaringan...
SK No 116526 A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
- 7t -
Koridor kota sekunder dengan jalur bus khusus untuk sebagian jaringan
transportasi umum sekunder dan layanan pengumpan tersier. Koridor ini
mengakomodasi perjalanan perkotaan di dalam KPIKN dan menghubungkan ke
jalan akses lokal. Jalur lalu lintas digunakan oleh semua kendaraan termasuk
taksi, baik konvensional maupun digital (e-haitl, dan kendaraan kecil lainnya
yang menuju ke area ritel dan komersial. Jalur sepeda khusus dan jalur
kendaraan mobilitas aktif tersedia dengan jelas pada kedua sisi jalan demi
menciptakan sirkulasi dan ruang publik yang aman bagi pejalan kaki. Kendati
serupa dengan koridor perkotaan primer, koridor sekunder memiliki ruang
khusus yang lebih luas untuk menyediakan layanan angkutan transit
berkualitas tinggi sebagai bagian dari jaringan transportasi umum sekunder.
Koridor ini mengakomodasi lalu lintas perkotaan yang memfasilitasi perjalanan
antar-area pengembangan.
Kemudian . . .
SK No 116527 A
PR ES IDE N
REPI.IBLIK INDONESIA
-72-
Kemudian koridor kota yang strategis mengakomodasi kendaraan berat
(terutama barang) dan hanya diperuntukkan perjalanan regional. Jalan tersebut
akan digunakan oleh bus transportasi umum daerah tanpajalur transit khusus.
Karena mobilitas aktif lebih difokuskan di wilayah perkotaan, mobilitas aktif
tidak diprioritaskan dalam jenis jalan ini, tetapi koridor mobilitas aktif/ taman
hijau terpisah.
Dengan menggabungkan aplikasi cerdas dan pemilihan teknologi digital yang
tepat di berbagai moda transportasi, solusi transportasi cerdas (lTS) dapat
mendorong efisiensi untuk memastikan sistem transportasi IKN yang aman,
andal, dan berkelanjutan. Beberapa strategi ITS yang akan disediakan dalam
IKN, antara lain, informasi perjalanan dan la1u lintas multim oda real-time,
tindakan manajemen insiden, dan sistem manajemen parkir. Langkah-langkah
ITS akan diperlukan untuk meningkatkan sistem transportasi umum, seperti
tiket pintar yang terintegrasi, tindakan prioritas, data analisis real-time, dan
manajemen yang akan dibutuhkan. Strategi logistik kota akan memanfaatkan
sistem manajemen loading baA dan sistem operasi armada untuk
memaksimalkan efisiensi. Ada banyak elemen ITS yang dapat dimanfaatkan IKN
dalam rencana masa depannya, dua bidang utama dijelaskan lebih lanjut di
bawah ini:
a. Sistem dan operasi: ITS membantu IKN dalam mencapai tujuan untuk
meningkatkan keselamatan, mengoptimalkan infrastruktur atau ruang jalan
yang tersedia, meningkatkan pilihan transportasi, memberikan perbaikan
lingkungan, dan mengelola peristiwa yang direncanakan dan tidak
direncanakan.
b. Penetapan Harga Mobilitas: sistem ITS dapat mendukung penerapan harga
mobilitas dan inisiatif utama lainnya untuk IKN jika dipertukan pada masa
mendatang.
serta
SK No 116528 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-73-
serta akan saling bergantung dengan sistem lainnya dan dengan demikian
menjadi suatu landasan bagi perlunya sistem yang tangguh.
Pada tataran strategis, IKN dapat membantu penerapan strategi logistik atau
pengangkutan yang inovatif. Strategi tersebut berupaya untuk mewujudkan
hal-hal berikut:
a. memisahkan lalu lintas barang dengan penumpang demi keselamatan di
jalan raya dan manfaat efisiensi;
b. memusatkan lalu lintas barang strategis di pinggiran kota dalam koridor
transportasi yang melayani gerbang eksternal utama. Cara ini dapat
membebaskan daerah pusat dan yang berkepadatan tinggi dari kendaraan
angkutan berat serta meningkatkan pemanfaatan rute, waktu operasional,
dan protokol keamanan;
c. menempatkan pusat-pusat konsolidasi tingkat makro di jalur-jalur
pengangkutan strategis ;
d.menerapkan...
SK No 116529 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-74 -
Keberhasilan . . .
SK No 116530A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-75-
Keberhasilan strategi pengangkutan barang/ logistik sangat terkait dengan
kebutuhan logistik bisnis dan industri. Sebagai kota yang masih hijau, IKN
menawarkan kesempatan untuk secara holistik mengembangkan peralatan
standar dan perangkat pendukung, prosedur operasional standar, proses
pergerakan, dan konsolidasi dalam hubungan dan integrasinya dengan pelbagai
industri yang dibangun dan dikembangkan di dalam IKN.
Strategi ini mendorong inovasi dan prioritas untuk menghadapi masa depan,
serta membantu mengelola prinsip:
a. tempat masa depan, yaitu tempat untuk mewujudkan konsep tinggal,
bekerja, dan bermain yang nyata melalui penggunaan lahan terintegrasi,
mobilitas dan pembangunan tempat dengan ruang yang dapat disesuaikan,
pembangunan yang kompak dan terhubung, dan pemberian insentif pada
moda mobilitas aktif;
b. perjalanan masa depan, yaitu perjalanan yang merangkul inovasi untuk
meningkatkan perjalanan melalui mobilitg as a seruice (MaaS), pencarian
rute dinamis dan mode mobilitas masa depan, termasuk kendaraan listrik
atau electric uehicle (EV), serta kendaraan yang terhubung dan otonom (CAV)
untuk transportasi umum;
c. data masa depan, yaitu data yang memungkinkan investasi yang lebih tepat
sasaran, berdampak nyata, dan efisien dalam layanan dan infrastruktur
transportasi dengan memanfaatkan big data untuk lebih memahami
perilaku dan pergerakan pengguna ke, dari, dan sekitar IKN;
d. jalan masa depan, yaitu jalan yang memprioritaskan moda dan pola
mobilitas di seluruh IKN agar mengutamakan transportasi umum dan
mobilitas aktif serta membuat jalan yang lebih fleksibel dan mudah
beradaptasi pada siang hari;
e. parkir masa depan, yaitu parkir yang mengelola kebutuhan perparkiran
(manajemen supplg and demandl, sentra parkir bersama, dan
memungkinkan struktur parkir yang dapat disesuaikan untuk digunakan
kembali sebagai bukti penerapan CAV di masa depan; dan
f. logistik masa depan, yaitu logistik yang mengadopsi pengiriman pintar dan
logistik yang terkonsolidasi, terpisah, dan efisien.
F.7 Infrastruktur . . .
SK No 116531 A
PRESIDEN
FIEPUBLIK INDONESIA
-76-
f. peningkatan . . .
SK No 116532A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-77 -
IKN direncanakan menggunakan carnpuran gas hidrogen dan gas alam sebagai
sumber dari gas kota agar sejalan dengan visi IKN dengan net zero emi,ssion.
Meskipun ga.s alam dianggap sebagai sumber energi bersih, gas alam tidak
dapat diperbarui. Oleh karena itu, direncanakan IKN agar memproduksi dan
mengekspor energi surya yang setara dengan jumlah energi yang digunakan dari
gas alam untuk mencapai KPI 100 persen energi terbarukan,
Untuk. . .
SK No l16570A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-78-
Untuk memfasilitasi penahapan peningkatan pasokan hidrogen, KIKN akan
dibagi menjadi tiga klaster. Setiap klaster akan memiliki proporsi hidrogen dan
gas alam yang berbeda dalam campurannya. Klaster pertama dan kedua terdiri
atas sel-sel pengembangan yang akan dikembangkan hingga tahun 2038 dan
akan disuplai oleh 20 persen hidrogen dan setidaknya 80 persen gas alam. Sel-
sel ini dibagi menjadi dua klaster guna memfasilitasi transisi pada masa
mendatang menuju campuran gas dengan persentase yang lebih tinggi. Klaster
ketiga terdiri atas sel-sel pengembangan yang akan dikembangkan sekitar
tahun 2038 hingga tahun 2045 dan akan disuplai oleh minimal 80 persen gas
hidrogen. Wilayah di luar KIKN yang masih termasuk kawasan KPIKN seperti
kawasan militer, kawasan industri, dan beberapa pemukiman yang lebih padat
akan dilayani oleh jaringan gas kota mandiri. Proporsi pasokan untuk wilayah
ini adalah 20 persen hidrogen dan 80 persen gas alam.
Untuk kepentingan jangka panjang atau setelah tahun 2045, rancangan
jaringan gas kota perlu memiliki fleksibilitas untuk diubah menjadi jaringan gas
kota berbasis 100 persen hidrogen yang terintegrasi di dalam satu sistem.
Penggunaan sistem pemisahan klaster sejak awal akan membantu memfasilitasi
transisi ini pada masa depan. Sifat fleksibel dari jaringan distribusi gas kota ini
ditunjang dengan kemampuannya dalam menampung gas alam (NG) dan gas
hidrogen. Fleksibilitas ini dapat dicapai dengan memastikan bahwa bahan pipa
yang digunakan sesuai untuk menyalurkan gas alam (NG) dan gas hidrogen
(pipa polietilena). Selain itu, peralatan pengurang tekanan harus dirancang agar
mampu menahan laju aliran yang berbeda dari gas alam (NG) ataupun gas
hidrogen (melalui sistem kontrol).
SK No 116534A
FRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA
-79 -
G. PRINSIP. . .
SK No I16535 A
PRESIDEN
REPIIELIK INDONESIA
-80-
G. PRINSIP DASAR PEMINDAHAN SERTA PENYELENGGARAAN PUSAT
d.Transformasi...
SK No 116536A
PRESIDEN
REPUBLIF INNONESIA
-81 -
G.2Asesmen...
SK No 116685 A
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
-82-
G.3 Kerangka. . .
SK No 116684A
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA
-83-
G.3 Keraagka Perencanaan Tahapan Ponladahaa Aparatur slpll lyogara dan
Unlt Organlsasl Kementerlan/Leabaga Lc II(N
secara umum, pemindahan KIL dan aparatur sipil negara ke IKN mengikuti
algoritma yang terdiri atas tiga bagian, yakni (i) tetapkan skenario unit
organisasi yang disusun oleh K/L yang dipindahkan ke IKN; (ii) tetapkan
skenario aparatur sipil negara yang disusun oleh K/L yang akan dipindahkan
k9 IKN; dan (iii) tetapkan skenario keluarga, yang disusun oleh tiap aparatur
sipil negara yang akan dipindahkan ke IKN dengan ilustrasi pada Gambar 3-1 1:
2) mendukung . . .
SK No l16683A
PRES IDEN
REPTJBt.I': IiJDONESIA
-44-
2) mendukung langsung tugas dan fungsi pimpinan instansi; dan
3) unit organisasi berfungsi sebagai unit pelayanan publik
(mempertimbangkan jumlah layanan yang masih berpusat di Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta);
b. Unit organisasi yang berfungsi sebagai unit pelayanan publik berpotensi
tidak dipindahkan ke IKN (mempertimbangkan jumlah layanan yang masih
berpusat di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta).
Visi transformasi cara kerja baru di IKN, antara lain adalah kantor bersama
(shared-officel, pengaturan kerja yang fleksibel (flexible uorking arrangementl,
dan visi pemerintahan pintar. Sebagai catatan pertimbangan, unit organisasi
dengan mandat perumusan kebijakan akan lebih efektif jika dekat dengan
pimpinan K/ L, dengan jumlah aparatur sipil negara lebih sedikit dari unit
organisasi yang memiliki tugas dan fungsi pelayanan. Selain itu, unit organisasi
yang terkait pelayanan publik akan lebih efektif jika dekat dengan penerima
layanan (masyarakat dan dunia usaha) yang membutuhkan aparatur sipil
negara dalam jumlah yang lebih banyak.
l-*l ASING/
o RGANISASI INTERNASIONAL KE IKN
Konvensi . . .
SK No 116540A
PRES IDEN
FIEPUBLIK INDONESIA
-85-
Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar berlokasi
di Ibu kota Negara serta mempertimbangkan pelaksanaan politik luar negeri
yang strategis dan optimal meliputi pelaksanaan hubungan luar negeri dengan
negara mitra, kerja sama internasional baik bilateral, regional, maupun global,
serta pelayanan publik atau kekonsuleran lainnya. Dengan demikian,
kedudukan perwakilan negara asing (PNA), termasuk organisasi internasional
(OI) yang berada di Jakarta, harus turut pindah ke IKN di komplek diplomatik
(diplomatic compounQ dengan menyesuaikan tahapan dan lini masa yang telah
disusun.
Pembangunan IKN yang barr- juga berpotensi dapat mendorong pemerintah
asing yang sebelumnya belum memiliki kedutaan besar di Jakarta, untuk
langsung membangun misi diplomatik/kedutaan ataupun perwakilannya di
IKN. Hal ini nantinya dapat berdampak pada perluasan kerja sama bilateral
dengan negara mitra baru dan pengembangan hubungan dan kerja sama
internasional.
Perpindahan PNA dan OI ke lokasi IKN yang baru juga akan memberikan
dampak dan kontribusi yang positif bagi pengembangan kota IKN, misalnya
kerja sama internasional, baik investasi, kerja sama pembangunan kota,
maupun perdagangan dan jasa. Selain itu, pemindahan tersebut juga akan
mendorong peningkatan pembangunan sektor lainnya, seperti pendidikan,
kesehatan, dan kesempatan kerja.
Apabila merujuk data pada tahun 2Q21, telah teridentifikasi sejumlah PNA dan
OI yang akan didorong perpindahannya dari Jakarta ke lokasi kawasan
diplomatik di KIPP, yaitu diperkirakan sebanyak kurang lebih 104 kedutaan
besar dan 3 I organisasi internasional.
Tabel 3-2...
SK No 116541A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-86-
Tabel 3-2 Realokasi IKN Baru Bagi PNA dan OI
I.
Perumusan Rencana Induk Sistem dan Strategi Pertahanan dan Keamanan di
IKN diawali dengan kajian yang melibatkan para pakar pertahanan dan
keamanan, yang selanjutnya dikoordinasikan dan dikonsolidasikan bersama
Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara, dan Badan Intelijen Negara
serta Lembaga pertahanan dan keamanan lainnya. Rencana Induk Sistem dan
Strategi Pertahanan dan Keamanan bertumpu pada pilar pertahanan,
Keamanan, Keamanan Siber dan Intelijen,
-47-
Pembangunan pertahanan di IKN tidak terlepas dari pembangunan pertahanan
negara yang bertujuan untuk membangun kekuatan pertahanan tangguh yang
memiliki kemampuan penangkalan sebagai negara kepulauan dan negara
maritim. Untuk menangkal, menyangkal, dan menghancurkan ancaman
pertahanan, sistem dan strategi pertahanan berlapis ditempuh dengan
pertahanan cerdas (smart defensel yaitu sinergi antara hard defense berupa
pertahanan militer dan soft defense berupa pertahanan nirmiliter. Selanjutnya
pertahanan cerdas ini disinergikan dengan diplomasi total sebagai wujud dual
strategi sistem pertahanan. Pembangunan pertahanan negara, baik pertahanan
militer maupun pertahanan nirmiliter diselenggarakan secara terpadu dengan
mengacu pada sistem pertahanan negara yang bersifat semesta dan yang
diarahkan pada beberapa hal berikut:
a. Pembangunan Postur Pertahanan Negara
Pembangunan pertahanan negara dilakukan untuk mewujudkan
pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter menuju kekuatan maritim
regional yang disegani di kawasan Asia Timur dengan prinsip defensif aktif
(actiue defense) dan berlapis (lageredl dalam rangka menjamin kepentingan
nasional. Usaha pertahanan negara diselenggarakan melalui pembangunan
postur pertahanan negara secara berkesinambungan untuk mewujudkan
kekuatan, kemampuan, dan gelar. Pembangunan postur pertahanan militer
diarahkan pada pemenuhan Kekuatan Pokok Strategis (Strategic Essential
Force) komponen utama dan menyiapkan komponen pertahanan lainnya.
Sementara itu, pembangunan postur pertahanan nirmiliter diprioritaskan
pada peningkatan peran kementerian dan/atau lembaga dalam menghadapi
(a) ancaman, (b) kemampuan pengelolaan sumber daya nasional, serta
(c) sarana prasarana nasional sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing guna mendukung kepentingan pertahanan negara.
b. Pembangunan Sistem Pertahanan Negara
Pembangunan sistem pertahanan negara yang terintegrasi terdiri atas
pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter yang diarahkan untuk
mewujudkan sinergi dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi koordinasi
dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
c. Pembangunan Kelembagaan
Pembangunan kelembagaan pertahanan militer ataupun pertahanan
nirmiliter diselenggarakan guna mewujudkan kekuatan yang terintegrasi
dalam pengelolaan pertahanan negara melalui penguatan dan penataan
ulang serta restrukturisasi kelembagaan.
Konsep . . .
SK No 116543 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-88-
Konsep lain sistem pertahanan di IKN adalah gerbang maritim virtual (uirtual
maritime gatel. Gerbang maritim virtual merupakan sebuah gerbang modern
dengan memanfaatkan elemen-elemen pembangun gerbang berupa sistem
teknologi modern dengan arsitektur imajiner untuk memastikan pergerakan
orang, barang, atau instrumen lainnya, seperti kapal baik di permukaan
ataupun bawah laut dapat terkuantifikasi dengan tepat. Posisi gerbang maritim
virtual IKN Indonesia akan diletakkan di Selat Makassar, yang diapit oleh dua
pulau besar yaitu Kalimantan dan Sulawesi. Fungsi dari gerbang maritim virtual
IKN di Selat Makassar adalah untuk mengidentifikasi segala bentuk objek
terapung ataupun objek bawah air yang melintasi Selat Makassar menuju IKN.
sAstem
SK No 116665A
PRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA
-89-
sgstem suppofl. Konsep smart security yartg akan dibangun di IKN pada tahap
awal ini akan menyasar pada terwujudnya safe and seanre citg.
Konsep keamanan cerdas IKN secara garis besar dibagi meqjadi dua, yaitu (1)
pelayanan kepolisian dan (2) pencegahan kejahatan (reducing cime/ preuentionl.
Pelayanan kepolisian dibagi menjadi (1) Sistem Pengamanan Kota Modern
(Sispam Kota Modern); (2) Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran
Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) Modern; (3) Layanan tanggap darurat
lemergency and response\; serta (4) layanan administrasi kepolisian. Adapun
aspek pencegahan kejahatan dibagi menjadi (1) surveilans dan (2) keterlibatan
masyarakat dan berbagai mitra terkait (communitg and partner engagementl.
Lebih lanjut, konsep keamanan cerdas IKN dideskripsikan pada gambar 3-12.
Pengendalian
SK No 116681A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-90-
Pengendalian sistem keamanan cerdas IKN akan didukung oleh beberapa
komponen, di antaranya adalah (1) pusat komando atau command center
keamanan cerdas, yang merupakan sistem terpadu berbasis teknologi informasi
dan big data (bersumber dari internal maupun kepolisian) untuk mendukung
kegiatan operasional kepolisian dalam rangka pelayanan masyarakat,
utamanya bagi kepala satuan kerja atau kepala operasi untuk melakukan
pengoordinasian tindak lanjut pada situasi darurat maupun antisipasi situasi
yang dapat menimbulkan atau meningkatkan eskalasi gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat (kamtibmas); (21 securitg operation cenler(SOC) dan/atau
monitoring center sistem aplikasi pelayanan kepolisian yang melakukan
pengawasan/ monitoing keamanan jaringan dan aplikasi terkait pelayanan
kepolisian pada data center Polri di IKN; serta (3) computer seanritg incident
response feam (CSIRT) keamanan cerdas atau tim siber khusus yang handal
dengan tugas menjaga keamanan siber, mencegah serangan siber, serta
memulihkan sistem digital (apabila serangan siber tidak berhasil dicegah) pada
seluruh infrastruktur digital yang terkait dengan sistem keamanan cerdas.
Penjelasan mengenai masing-masing komponen dalam sistem keamanan cerdas
IKN adalah sebagai berikut:
a. Layanan Tanggap Darurat (Emergencg and Response)
Pada layanan tanggap darurat, sistem keamanan cerdas akan menyediakan
berbagai upaya untuk dapat memberikan respons cepat dalam menghadapi
insiden dan situasi darurat yang dilaporkan oleh masyarakat kepada polisi.
Situasi darurat tersebut dapat berupa peristiwa kejahatan, gangguan
kamtibmas, bencana, serta situasi darurat lainnya yang berpotensi
menyebabkan atau meningkatkan eskalasi gangguan kamtibmas.
Dukungan sistem pada layanan tanggap darurat dapat berupa:
1 . Pusat panggilan atau call center (Layanan Polisi 1 10) merupakan saluran
3.Sistem...
SK No I16546 A
PRESIDEN
REPLIBLIK INDONESIA
-91 -
l. Securitg
SK No 116547 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-92-
l. Securitg and safetg center merupakan sebuah sistem yang terintegrasi
antar pemangku kepentingan di bidang lantas untuk mendukung
keselamatan lalu lintas melalui sistem pemetaan titik rawan
kecelakaan/ blackspot dan sistem pendataan kecelakaan lalu lintas dan
pelanggaran. Komponen sistem ini akan didukung oleh e-manajemen
penyidikan (untuk tindak pidana), electronic traffic lau
enforcementlETLE (untuk pelanggaran), sistem speed management, dar,
sistem traffic accident earlA warning (TAEW).
2. Electronic registration and identifi,cafion (ERI) merupakan sistem
pendataan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor secara
elektronik. ERI merupakan basis data untuk pelayanan administrasi
kepolisian di bidang lantas, misalnya pembuatan dan perpanjangan SIM,
STNK, dan BPKB. Selain rtu, database ERI juga dapat digunakan untuk
kepentingan penyidikan, surveilans kota, identifikasi identitas pelanggar
lantas, manajemen poin pelanggaran, dan sebagainya. Lebih lanjut,
pangkalan data (daiabase) ERI juga akan menjadi bagian dari pusat
komando data raya (big data command ecntefi keamanan cerdas yang
juga memerlukan komponen data eksternal, misalnya data
kependudukan, data pajak kendaraan, atau data ETLE.
3. Intelligent trafJic analgsis sgstem flNTAN) merupakan sistem informasi,
komunikasi, dan solusi kamseltibcarlantas yang dirancang untuk
menghasilkan berbagai altematif keputusan dalam menyelesaikan
permasalahan di bidang lantas dan pelayanan di bidang lantas, misalnya
pengalihan arus, sistem buka tutup dan/atau alternatif rute yang
tersedia dalam menghadapi situasi darurat. Pengoperasian INTAN perlu
didukung oleh teknologi maupun SDM yang mampu melakukan big data
mining. Program yang tersedia pada INTAN terdiri atas (1) sistem
informasi yang berisi informasi kepadatan arus, jalan alternatif, situasi
dan kondisi; (2) kepentingan, waktu tempuh, solusi dan emergencg; (31
sistem komunikasi; (4) pola-pola penempatan petugas dan pemangku
kepentingan antara back office dar, warga, pengguna jalan, petugas, dan
siapa saja yang ada di lapangan; (5) sistem komando pengendalian yaitu
quick response fime (QRT) dan sistem ring; (6) sistem koordinasi; serta (7)
pelayanan terpadu lintas wilayah, fungsi dan pemangku kepentingan.
4. Traffic attitude record (TAR) merupakan sistem manajemen poin
pelanggaran lalu lintas. Melalui sistem ini, pengemudi yang telah
mencapai batas maksimum nilai tertentu akan kehilangan haknya
untuk mengemudi (pencabutan SIM). Sistem tersebut diharapkan
mampu meningkatkan keselamatan di jalan dan budaya berlalu lintas.
5. Safetg
SK No l16548A
PRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA
-93-
5. Safetg diuing center (SDC) merupakan sebuah pusat pendidikan dan
pelatihan keselamatan dalam berlalu lintas. T\rjuan dari SDC adalah
untuk meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan pengemudi
dalam berkendara di jalan raya, sehingga budaya tertib lalu lintas dapat
terbentuk serta peningkatan keselamatan berkendara dapat terealisasi.
SDC didorong untuk dapat dibangun pada satu area yang sama dan
terintegrasi dengan gedung Pusat Pelayanan Kepolisian Terpadu. Hal itu
disebabkan SDC perlu dimanfaatkan sebagai mekanisme dalam sistem
uji SIM ataupun menjadi bagian dari mekanisme yang harus ditempuh
dalam penerbitan SIM ataupun dalam upaya pengemudi untuk
mendapatkan kembali hak mengemudinya.
Securitg , . .
SK No 116549 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-94-
Secaitg sgstem support yang akan berperan besar dalam sispamkota IKN
adalah teknologi surveilans, terutama smart uideo analgsis untuk
memprediksi volume kerumunan, deteksi pergerakan mencurigakan,
deteksi material/ barang berbahaya/ terlarang yang dibawa oleh orang dalam
kerumunan, face recognition, menampilkan alternatif/ saran tindak lanjut
yang perlu dilakukan oleh pihak kepolisian dan pemangku kepentingan
terkait, serta sistem lainnya yang dapat mendukung pengamanan kota.
d. Pelayanan Kepolisian Terpadu
Pelayanan kepolisian terpadu merupakan salah satu komponen sistem
keamanan cerdas yang utama dalam pelayanan kepolisian yang dapat
dirasakan oleh masyarakat secara langsung dalam kehidupan sehari-sehari.
Terdapat dua model pelayanan kepolisian terpadu yang akan tersedia di IKN.
Pertama, layanah pada gedung pusat pelayanan kepolisian terpadu yang
dilakukan secara tatap muka. Kedua, layanan pada aplikasi pelayanan
kepolisian terpadu yang dapat diakses secara daring. Sasaran jangka
pendek dan jangka menengah yang akan disasar oleh pelayanan kepolisian
terpadu di IKN di antaranya adalah:
1) data mengalir/integrasi penuh seluruh data yang dibutuhkan dalam
pelayanan (terdapat beberapa pelayanan yang bisa dilakukan
sepenuhnya tanpa tatap muka dengan petugas);
2) ketepatan. . .
SK No l16550A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-95-
2l ketepatan waktu pelayanan sebagaimana komitmen yang diperjanjikan;
3) tidak ada pungutan liar;
4l kelancaran dan kemudahan dalam mengakses layanan ataupun
informasi terkait layanan;
s) penyediaan fitur/informasi bagi masyarakat untuk mengetahui
status/progres dari dokumen yang sedang diajukan; dan
6) penyediaan fitur/mekanisme yang aman bagi masyarakat untuk
melaporkan ketidakpuasan/penyelewengan yang terjadi serta tindak
lanjut atas laporan tersebut yang dapat diakses oleh pelapor.
4. Kamera
SK No 116551A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-96-
strategi . . .
SK No 116552A
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-97 -
SK No 116553 A
PRESIDEN
REPUBt:,. lNl-TnNESIA
-98-
b. Protect (pelindungan) adalah mengembangkan dan menerapkan
pelindungan yang sesuai untuk memastikan pengiriman layanan
infrastruktur penting.
c. Detecf (deteksi) adalah mengembangkan dan menerapkan kegiatan yang
sesuai untuk mengidentifikasi terjadinya peristiwa keamanan.
d. Respond (menanggapi) adalah mengembangkan dan mengimplementasikan
kegiatan yang sesuai ketika menghadapi peristiwa keamanan yang
terdeteksi.
e. Recouer (pemulihan) adalah mengembangkan dan menerapkan kegiatan
yang sesuai untuk ketahanan dan untuk memulihkan kemampuan atau
layanan apa pun yang mengalami gangguan karena peristiwa keamanan
tersebut.
BAB IV. . .
SK No I16554 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-99-
lr:I
PENAHAPAN PEMBANGUNAN DAN SKEMA PENDANAAN
A nit t-Irfl
Proses penahapan mempertimbangkan sasaran pembangunan serta seluruh
proses yang diperlukan, termasuk kesiapan lokasi dan sumber daya yang
diperlukan untuk pembangunan IKN. Secara umum, penambahan penduduk
IKN terpusat di KIKN. Berdasarkan tata waktu IKN, periode pengembangan IKN
dimulai pada tahun 2022 dan dalam periode perenc€rnaan IKN jangka panjang,
diproyeksikan sampai dengan tahun 2045. Secara garis besar pembangunan
dibagi menjadi lima tahap, sebagai berikut:
a. Tahap I (2022-20241
b. Tahap 2 (2025-20291
c. Tahap 3 (2O3O-2O341
d. Tahap 4 (2035-2039l.
e. Tahap 5 (2O4O-2O45)
Gambar4-L...
SK No 116555 A
PRESIDEN
ELIK INDONESIA
- 100-
Untuk. . .
SK No 116680A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-101 -
SK No 116557A
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESiA
-ro2-
Sosial . . .
SK No 058001 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-103-
-104-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
di sebagian KIPP 3) IPAL untuk 3) IPAB yang berlokasi 3) Penambahan perkotaan untuk
Tahap 1; melayani kawasan di daerah kapasitas yang telah penerapan solusi kota
3) Fasilitas penyediaan eksisting beroperasi; infrastruktur pusat ada serta cerdas di KIKN.
listrik telah tersedia 4) Pengembangan dengan kapasitas penambahan fasilitas
untuk melayani pusat data terpadu sekitar 50%; di wilayah timur laut
penduduk KIKN; untuk mendukung 4) Bendungan Batu dan Solar farm di
4) Bendungan Sepaku layanan pengelolaan Lepek telah wilayah IKN Utara;
Semoi, Intake Sungai kota (pemerintahan, beroperasi pada 4) Identifikasi potensi
Sepaku, dan jaringan publik, dan usaha) tahap ini; dan rancangan
transmisi air bakunya; atau smart city 5) Daerah detensi di bendungan multiguna
5) Sistem drainase backbone; daerah terbangun, lainnya;
makro utama 5) Penambahan dan juga 5) Penambahan
perkotaan; amenitas perkotaan pembangunan amenitas digital dan
6) Pembangunan (layanan sekunder fasilitas pemanenan perkotaan untuk
Infrastruktur TIK: dan tersier) untuk air hujan di penerapan solusi kota
Jaringan Utama mendukung bangunan danmilik cerdas di KIKN.
Telekomunikasi, BTS, aktivitas umum, pemerintah;
jaringan interkoneksi
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESiA
- ro5-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
dan jaringan bekerja, berusaha, 6) Penambahan
Transmisi Tegangan dan wisata kota. amenitas digital dan
Tinggi; perkotaan untuk
7) Sarana peribadatan, penerapan solusi
pendidikan, kota cerdas di
kesehatan/kebugaran, kawasan prioritas.
perdagangan, dan
akmamin untuk
mendukung
perkantoran dan
perumahan.
Pengembangan Tahap pembangunan Tahap pembangunan Tahap pembangunan Tahap pembangunan Tahap pembangunan
Kawasan kota – Tahap 1 (2024) di: kota – Tahap 2 (2029) kota – Tahap 3 di 3 kota – Tahap 4 di 4 kota – Tahap 5 di 4
1) Sebagian KIPP tahap di 3 kawasan: kawasan: Zonakawasan: kawasan:
1A Sub-BWP I 1) KIPP tahap 1B Sub-
BWP I, sebagian
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
Zona Mixed-Use dengan 1) KIPP tahap 1A, tahap 2A sub-BWP 1) KIPP tahap 2A, dan 1) KIPP tahap 2B sub-
tipologi: sebagian 1B Sub- II; sebagian tahap 2B BWP II, tahap 3A dan
1) Pemerintahan Pusat; BWP I; 2) Kawasan IKN Barat; sub-BWP II; 3B Sub-BWP III;
2) Smart Government; 2) Kawasan IKN Barat 3) Kawasan IKN Timur 2) Kawasan IKN Barat 2) Kawasan IKN Barat;
3) Kawasan 3) Kawasan IKN Timur FRESIDEN 3) Kawasan IKN Timur; 3) Kawasan IKN Timur;
perkantoran; Zona
REPUBLIK Mixed Use dengan
INDONESIA 4) Kawasan IKN Utara 4) Kawasan IKN Utara
4) Kawasan Zona Mixed Use dengan tipologi:
permukiman tipologi: -1)106-
Pemerintahan Zona Mixed Use dengan Zona Mixed Use dengan
1) Pemerintahan Pusat; tipologi: tipologi:
Pusat; 2) Smart Government; 1) Pemerintahan Pusat; 1) Pemerintahan Pusat;
2) Smart Government; 3) Kawasan 2) Smart Government; 2) Smart Government;
3) Kawasan perkantoran – 3) Kawasan 3) Kawasan
perkantoran – Perluasan; perkantoran – perkantoran –
Perluasan; 4) Kawasan bisnis – Perluasan; Perluasan;
4) Kawasan bisnis – Perluasan; 4) Kawasan bisnis – 4) Kawasan bisnis –
Perluasan; 5) Hotel Bisnis dan Perluasan; Perluasan;
5) Hotel Bisnis dan MICE – Perluasan; 5) Hotel Bisnis dan 5) Hotel Bisnis dan
MICE – Perluasan; MICE – Perluasan; MICE – Perluasan;
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-to7-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
6) Industri 4.0 center 6) Industri 4.0 center 6) Industri 4.0 center of 6) Industri 4.0 center of
of excellence – of excellence – excellence – excellence –
Perluasan; Perluasan; Perluasan; Perluasan;
7) Riset dan 7) Riset dan 7) Pusat riset dan 7) Pusat riset dan
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
talenta; talenta – Perluasan; talenta – Perluasan; talenta – Perluasan;
8) Universitas 8) Universitas 8) Universitas unggulan 8) Universitas unggulan
unggulan; unggulan - – Perluasan; – Perluasan;
9) Pariwisata Perluasan; 9) Pariwisata Kesehatan 9) Pariwisata Kesehatan
Kesehatan dan 9) Pariwisata dan Kebugaran dan Kebugaran
Kebugaran (rumah Kesehatan dan (rumah sakit (rumah sakit
sakit internasional); Kebugaran (rumah internasional) - internasional) –
10)Hotel & Eco Resort; sakit internasional) Perluasan; Perluasan;
11)Kawasan industri – Perluasan; 10)Hotel dan Eco resort – 10)Hotel dan Eco resort-
10)Hotel dan Eco resort Perluasan; Perluasan;
Pengembangan . . .
– Perluasan; 11)Kawasan industri - 11)Kawasan industri –
11)Kawasan industri – Perluasan Perluasan
Perluasan
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 108-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
Pengembangan 1) Pemerintahan; 1) Pemerintahan – 1) Pemerintahan - 1) Pemerintahan – 1) Pemerintahan –
Industri dan 2) Pemerintahan Induced Perluasan; Perluasan; Perluasan; Perluasan;
Pusat 2) Pemerintahan 2) Pemerintahan 2) Pemerintahan 2) Pemerintahan
Pertumbuhan Induced – Perluasan; Induced – Perluasan; Induced – Perluasan; Induced – Perluasan;
Ekonomi di 3) Electric 2-Wheeler 3) Electric 2 Wheeler 3) Electric 2 Wheeler 3) Electric 2 Wheeler
KIKN dan (kantor dan litbang); (kantor dan litbang) (kantor dan litbang) – (kantor dan litbang) –
kawasan 4) Solar PV (kantor – Perluasan; Perluasan; Perluasan;
lainnya dan litbang); 4) Solar PV (kantor dan 4) Solar Panel (kantor 4) Solar Panel (kantor
5) Ekowisata dan litbang) – Perluasan; dan litbang) – dan litbang) –
MICE 5) Ekowisata dan MICE Perluasan; Perluasan;
6) Industri 4.0 center – Perluasan; 5) Ekowisata dan MICE 5) Ekowisata dan MICE
of excellence; 6) Industri 4.0 center of – Perluasan; – Perluasan;
7) Biosimilar (kantor excellence – 6) Industri 4.0 center of 6) Industri 4.0 center of
dan litbang); Perluasan; excellence – excellence –
8) Biofuel (kantor dan 7) Biosimilar (kantor Perluasan; Perluasan;
litbang); dan litbang) – 7) Biosimilar (kantor 7) Biosimilar (kantor
10) Petrokimia
9) API (kantor dan Perluasan; dan litbang) – dan litbang) –
litbang); Perluasan; Perluasan;
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-109-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
10)Petrokimia – 8) Biofuel (kantor dan 8) Petrokimia dan 8) Petrokimia dan
Perluasan dan litbang) – Perluasan; oleokimia – oleokimia –
Oleokimia 9) Petrokimia dan Perluasan; Perluasan;
11)Herbal dan ekstrak oleokimia – 9) API (kantor dan 9) API (kantor dan
tanaman (kantor Perluasan; litbang) – Perluasan; litbang) – Perluasan;
dan litbang); 10)API (kantor dan 10)Industri farmasi baru 10)Industri farmasi baru
12)Pertanian (kantor litbang) – Perluasan; – Perluasan dari API – Perluasan dari API;
dan litbang); 11)Herbal dan ekstrak dan 11)Industri farmasi baru
13)Protein nabati tanaman (kantor Petrokimia/oleokimia; – Perluasan dari API
(kantor dan litbang); dan litbang) – 11)Bahan bakar sintetis dan
14)Pariwisata Perluasan; (kantor dan litbang); Petrokimia/oleokimia;
Kesehatan dan 12)Pertanian (kantor 12)Herbal dan ekstrak 12)Bahan bakar sintetis
Kebugaran (rumah dan litbang) – tanaman (kantor dan (kantor dan litbang);
sakit internasional); Perluasan; litbang) – Perluasan; 13)Herbal dan ekstrak
15)Universitas dan 13)Protein nabati 13)
14)Pertanian (kantor dan
Pariwisata... tanaman (kantor dan
lembaga vokasi (kantor dan litbang) litbang) – Perluasan; litbang) – Perluasan;
unggulan; – Perluasan; 14)Pertanian (kantor dan
16)Pertambangan I.4.0; litbang) – Perluasan;
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 110-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
14)Pariwisata 14)Protein nabati (kantor 15)Protein nabati (kantor
Kesehatan dan dan litbang) – dan litbang) –
Kebugaran (rumah Perluasan; Perluasan;
sakit internasional) 15)Pariwisata Kesehatan 16)Pariwisata Kesehatan
– Perluasan; dan Kebugaran dan Kebugaran
15)Universitas dan (rumah sakit (rumah sakit
lembaga vokasi internasional) – internasional) –
unggulan – Perluasan; Perluasan;
Perluasan; 16)Universitas dan 17)Universitas dan
16)Vaksin (kantor dan lembaga vokasi lembaga vokasi
litbang); unggulan – unggulan –
17)Gasifikasi batu bara; Perluasan; Perluasan;
18)OEM Hub dan 17)Vaksin (kantor dan 18)Vaksin (kantor dan
Perluasan; litbang) – Perluasan; litbang) – Perluasan;
19)Pertambangan I.4.0 18)20)
Gasifikasi
Industribatu
. . .bara; 19)Gasifikasi batu bara;
– Perluasan 19)OEM Hub dan 20)OEM Hub dan
Perluasan; Perluasan;
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
- 111-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
20)Industri Nutrisi – 21)Industri Nutrisi –
Perluasan dari Perluasan dari
protein nabati, protein nabati,
ekstrak tanaman, ekstrak tanaman,
dan herbal dan herbal
Pertahanan Fokus pembangunan di Fokus pembangunan di Fokus pembangunan di Fokus pembangunan di Fokus pembangunan di
KIPP KIPP, KIKN, KPIKN, dan KIKN, KPIKN, dan luar KIKN, KPIKN, dan luar KIKN, KPIKN, dan luar
luar KPIKN KPIKN KPIKN KPIKN
TNI AD:
1) Pembentukan satuan TNI AD: TNI AD: TNI AD: TNI AD:
baru; 1) Pembentukan 1) Pembentukan 1) Pembentukan satuan 1) Pembentukan satuan
2) Gedung perkantoran satuan baru; satuan baru; baru; baru;
dan sarpras; 2) Gedung perkantoran 2) Gedung perkantoran 2) Gedung perkantoran 2) Gedung perkantoran
3) Pemindahan sebagian dan sarpras; dan sarpras; dan sarpras; TNI dan sarpras;
subden markas besar 3) Pembentukan 3) Pembentukan 3) Pembentukan kodam 3) Pembentukan kodam
beserta personel kodam khusus; kodam khusus; khusus; khusus;
4) Realokasi satuan TNI 4) Realokasi satuan TNI
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-tt2-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
TNI AL: 4) Realokasi satuan 4) Realokasi satuan TNI AL: TNI AL:
1) Gedung perkantoran TNI TNI 1) Pembentukan satuan 1) Pembentukan satuan
dan sarpras; baru; baru;
2) Pemindahan sebagian TNI AL: TNI AL: 2) Gedung perkantoran 2) Gedung perkantoran
subden markas besar 1) Pembentukan 1) Pembentukan dan sarpras; dan sarpras;
beserta personel satuan baru; satuan baru; 3) Gelar coastal 3) Gelar coastal
2) Gedung perkantoran 2) Gedung perkantoran surveillance surveillance
TNI AU: dan sarpras; dan sarpras; (permukaan dan (permukaan dan
1) Gedung perkantoran 3) Gelar coastal 3) Gelar coastal bawah permukaan); bawah permukaan);
dan sarpras; surveillance surveillance 4) Realokasi satuan TNI 4) Realokasi satuan TNI
2) Pemindahan sebagian (permukaan dan (permukaan dan
subden markas besar bawah permukaan); bawah permukaan); TNI AU: TNI AU:
beserta personel; 4) Realokasi satuan 4) Realokasi satuan 1) Pembentukan satuan 1) Pembentukan satuan
3) Pembangunan TNI TNI baru;
Mabes baru;
Komando Pertahanan 2) Gedung perkantoran 2) Gedung perkantoran
Udara Nasional TNI AU: TNI AU: dan sarpras; dan sarpras;
(Hanudnas) 1) Pembentukan 1) Pembentukan 3) Realokasi TNI AU; 3) Realokasi TNI AU;
satuan baru; satuan baru;
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-113-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
Mabes TNI: 2) Gedung perkantoran 2) Gedung perkantoran 4) Pembangunan 4) Pembangunan
1) Gedung perkantoran dan sarpras; dan sarpras; pangkalan udara pangkalan udara
dan sarpras; 3) Realokasi TNI AU; 3) Realokasi TNI AU;
2) Pemindahan sebagian 4) Pembangunan 4) Pembangunan Mabes TNI: Mabes TNI:
subden markas besar pangkalan udara pangkalan udara 1) Gedung perkantoran 1) Gedung perkantoran
beserta personel; dan sarpras; dan sarpras;
3) Relokasi Satuan Mabes TNI: Mabes TNI: 2) Realokasi 2) Realokasi
Paspamres 1) Gedung perkantoran 1) Gedung perkantoran satuan/pemindahan satuan/pemindahan
dan sarpras; dan sarpras; pegawai pegawai
Kementerian 2) Realokasi 2) Realokasi
Pertahanan: satuan/pemindahan satuan/pemindahan Kementerian Kementerian
1) Gedung perkantoran pegawai pegawai Pertahanan: Pertahanan:
dan sarpras; 1) Gedung perkantoran 1) Gedung perkantoran
2) Pemindahan pegawai Kementerian Kementerian dan sarpras; dan sarpras;
Pertahanan: Pertahanan: 2) Realokasi 2) Realokasi
Polri: 1) Gedung perkantoran 1) Gedung perkantoran satuan/pemindahan satuan/pemindahan
1) Pembentukan satuan dan sarpras; dan sarpras; 2)pegawai
Gedung . . . pegawai
baru;
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-tt4-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
2) Gedung, 2) Realokasi 2) Realokasi Polri: Polri:
perkantoran, sistem, satuan/pemindahan satuan/pemindahan 1) Pembentukan satuan 1) Pembentukan satuan
dan sarpras; pegawai pegawai baru; baru;
3) Gelar command 2) Gedung, 2) Gedung, perkantoran,
center dan smart perkantoran, sistem, sistem, dan sarpras;
security; Polri: Polri: dan sarpras; 3) Gelar command center
4) Pemindahan sebagian 1) Pembentukan 1) Pembentukan 3) Gelar command dan smart security;
personel kantor pusat satuan baru; satuan baru; center dan smart 4) Relokasi pegawai
2) Gedung, 2) Gedung, security;
4) Relokasi pegawai
BIN perkantoran, sistem, perkantoran, sistem,
1) Gedung, dan sarpras; dan sarpras; BIN
perkantoran, sistem, 3) Gelar command 3) Gelar command 1) Gedung, perkantoran,
BIN
dan sarpras; center dan smart center dan smart 1) Gedung, sistem, dan sarpras;
2) Pembangunan security; security; perkantoran, sistem, 2) Pemindahan sebagian
Puskodal; 4) Relokasi pegawai 4) Relokasi pegawai dan sarpras; BSSN personel
3) Pemindahan sebagian 2) Pemindahan sebagian
personel personel
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 115-
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
Aspek
(2022-2024) (2025-2029) (2030-2034) (2035-2039) (2040-2045)
BSSN BIN BIN BSSN BSSN
1) Pembangunan SOC 1) Gedung, 1) Gedung, 1) Gelar SOC IKN 1) Gelar SOC IKN
IKN; perkantoran, sistem, perkantoran, sistem,
2) Pemindahan sebagian dan sarpras; dan sarpras;
personel 2) Pemindahan 2) Pemindahan
sebagian personel sebagian personel
BSSN BSSN
1) Gelar SOC IKN 1) Gelar SOC IKN
A.lTahap...
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2O2O
PRESIDEN
REPI.JBLIK INDONESIA
- 116 -
A.1 Tahap 1: Rencana Pembaagunan IKN tahun 2022-2024
Implementasi pembangunan IKN pada Tahap 1 dibagi ke dalam tiga alur kerja
besar, yaitu pembangunan perkotaan, pembangunan infrastruktur, dan
pembangunan ekonomi. Alur kerj a pengembangan kota terdiri dari kegiatan
yang berkaitan dengan rencana tata kota dan relokasi pemerintahan.
Pada akhir Tahap 2, KIPP ditargetkan untuk Tahap 1A dan sebagian 1B Sub-
BWP I, IKN Barat telah mulai pengembangan di daerah Bukit Raya, sedangkan
IKN Timur baru terbangun pada sisi barat. Rencana pengembangan sampai
dengan tonggak pencapaian Tahap 2 pada aspek infrastruktur transportasi
yaitu pembangunan Bandara WIP, yang perlu didukung dengan pengembangan
sarana prasarana di sekitar jalur-jalur utama transportasi umum massal.
Pada. . .
SK No l16558A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-tt7-
Pada Tahap 2 (dan dilanjutkan pada Tahap 3), rencana pembangunan ekonomi
yang dikembangkan meliputi 6 klaster industri dan 2 pemampu yang terdiri
atas:
a. klaster industri pertanian berkelanjutan akan berfokus pada menarik minat
perusahaan dan pelaku industri untuk mendirikan basis manufaktur,
litbang, dan hilirisasi sumber daya lokal serta mengembangkan produk baru
bernilai tambah tinggi;
b. klaster manufaktur berbasis energi baru terbarukan (EBT) akan berfokus
pada menarik minat industri pelopor baik badan usaha milik negara (BUMN)
maupun internasional untuk membangun pabrik perakitan untuk melayani
permintaan di KIKN dan Kawasan Timur Indonesia;
c. klaster farmasi terintegrasi difokuskan untuk meningkatkan ketersediaan
bahan baku obat dan produk farmasi maju;
d. klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan difokuskan untuk
mengembangkan destinasi wisata di kawasan pesisir, taman margasatwa,
dan perkotaan yang terintegrasi dengan gaya hidup dan kesehatan, serta
pengembangan hotel berstandar MICE;
e. klaster bahan kimia lanjutan difokuskan untuk menggali potensi untuk
membangun pabrik petrokimia baru yang direncanakan akan mulai
produksi di tahun 2030 dengan tetap memantau penawaran-permintaan
global di semua kategori produk;
f. klaster energi rendah karbon dan pertambangan difokuskan untuk
memperluas kegiatan hulu (produksi energi), menarik investasi untuk
kegiatan eksplorasi, serta pemanfaatan teknologi enhanced oil recouery
(EOR) untuk peningkatan produksi dari ladang minyak tua, serta
pengembangan biofuel;
g. kota cerdas dan pusat digital dimulai dengan pengembangan konsep
industri 4.0 untuk berbagai sektor yang ada, utamanya sektor eksisting di
IKN; serta
h. pendidikan abad ke-21 peningkatan kualitas pada sekolah menengah,
sekolah kejuruan, dan perguruan tinggi sesuai kebutuhan pengembangan
strategi talenta pada sektor ekonomi dan industri yang akan dikembangkan
di IKN.
A.3 Tahap. . .
SK No 116559A
PRESIOEN
REPTJELIK INDONESIA
- 118 -
A.3 Tahap 3: Rencana Pembangunan IKN tahun 2O3O-2O34
Pada Tahap 3, KIPP yang ditargetkan adalah Tahap 18 Sub-BWP I. Sedangkan
infrastruktur kawasan yang dipersiapkan, yaitu sebagai berikut:
a. Sistem angkutan umum massal di KIKN.
b. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
c. Pada tonggak pencapaian ini instalasi pengolahan air minum (IPAM) yang
berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas 50% dari
perencanaan keseluruhan dibangun dan IPAM yang berekspansi dengan
kapasitas sekitar 600/o dari perencanaan keseluruhan.
d. IPAM.
Pada tonggak pencapaian ini IPAM yang berlokasi di daerah infrastruktur
pusat dengan kapasitas 50% dari perencanaan keseluruhan dibangun dan
IPAB yang berekspansi dengan kapasitas sekitar 600/o dari perencanaan
keseluruhan.
e. Bendungan Batu Lepek telah beroperasi.
f. Fasilitas penunjang kota spons.
Daerah detensi (koridor hijau dan biru) di daerah terbangun, dan juga
pembangunan fasilitas pemanenan air hujan di bangunan milik pemerintah,
termasuk pemukiman ASN.
g. Pengolahan Sampah.
Penambahan kapasitas pada fasilitas yang telah ada.
h. Penyediaan Listrik dan Energi.
Penambahan kapasitas yang telah ada serta penambahan fasilitas di wilayah
tenggara dan di utara KIKN.
i. Penambahan amenitas digital dan perkotaan untuk penerapan solusi kota
cerdas di kawasan prioritas.
b. klaster
SK No l16560A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-119-
b. klaster manufaktur berbasis EBT akan berfokus pada menarik minat
industri pelopor baik BUMN maupun internasional untuk membangun
pabrik perakitan panel surya dan kendaraan listrik untuk melayani
permintaan di KIKN dan Kawasan Timur Indonesia;
c. klaster farmasi terintegrasi akan berfokus pada peningkatan produksi
eksisting untuk meraup pasar ekspor, serta memperluas ke bidang
pengemasan primer dan sekunder;
d. klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan akan difokuskan pada
pengembangan destinasi wisata di kawasan pesisir, taman margasatwa, dan
perkotaan yang terintegrasi dengan gaya hidup dan kesehatan, serta
pengembangan hotel berstandar MICE;
e. klaster bahan kimia lanjutan akan difokuskan untuk meningkatkan
kapasitas produksi dan meraup peluang ekspor;
f. klaster energi rendah karbon dan pertambangan akan berfokus untuk
memperluas pemanfataan teknologi EOR untuk peningkatan produksi dari
ladang minyak tua, memperbarui kilang minyak di Balikpapan,
mengembangkan pabrik gasifikasi batu bara untuk mengurangi
ketergantungan pada impor, memperluas aktivitas ke hilir dengan
mengembangkan pusat OEM, serta meningkatkan rehabilitasi pertambahan
dan teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan;
g. kota cerdas dan pusat digital dimulai dengan pengembangan konsep
industri 4.0 untuk berbagai sektor yang ada, utamanya sektor eksisting
di IKN; serta
h. pendidikan abad ke-21 peningkatan kualitas pada sekolah menengah,
sekolah kejuruan, dan perguruan tinggi sesuai kebutuhan pengembangan
strategi talenta pada sektor ekonomi dan industri yang akan dikembangkan
di IKN.
Penambahan . . .
SK No l1656l A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t20-
Penambahan fasilitas infrastruktur pada Tahap 4 adalah sebagai berikut:
a. Pembangunan KA regional untuk mendukung IKN.
Stasiun kereta regional ditargetkan sudah terbangun dan beroperasi agar
dapat mendorong perkembangan ekonomi.
b. Identifikasi potensi dan rancangan bendungan multiguna lainnya.
c. IPAL.
d. Ekspansi IPAL yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan
kapasitas sekitar 100%.
e. IPAM.
f. Penyediaan listrik dan energi.
Penambahan kapasitas yang telah ada, serta penambahan fasilitas di wilayah
timur laut dan solar farm di wilayah IKN Utara.
g. Penambahan amenitas digital dan perkotaan untuk penerapan solusi kota
cerdas di KIKN.
Pada Tahap 4 (dan dilanjutkan pada Tahap 5), pembangunan ekonomi yang
dikembangkan meliputi 6 klaster industri dan 2 pemampu yang terdiri atas hal
berikut:
a. Klaster industri pertanian berkelanjutan akan berfokus pada menarik minat
perusahaan dan pelaku industri untuk mendirikan basis manufaktur,
litbang, dan peningkatan produksi eksisting yang berkelanjutan, serta
menarik pemain industri untuk berinvestasi di manufaktur nutrisi.
b. Klaster manufaktur berbasis EBT akan berfokus pada perluasan kapasitas
pabrik perakitan untuk melayani permintaan lebih luas yang didukung
penyediaan insentif untuk pengembangan kapabilitas litbang, dan
penarikan investasi baru bidang suku cadang dan komponen E2W dan panel
surya.
c. Klaster farmasi terintegrasi akan difokuskan untuk meningkatkan
ketersediaan bahan baku obat di dalam negeri, inovasi produk farmasi baru
berbasis bahan kimia, produksi vaksin di dalam negeri, dan peningkatan
pasar ekspor.
d. Klaster
SK No 116562 A
PRESIDEN
REPLIBLIK INDONESIA
-t2t-
d. Klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan akan difokuskan pada
diversifikasi destinasi wisata di kawasan pesisir, taman margasatwa, dan
perkotaan yang terintegrasi dengan gaya hidup dan kesehatan, serta
pengembangan hotel berstandar MICE.
e. Klaster bahan kimia lanjutan akan difokuskan untuk menggali potensi
untuk menarik minat produsen kimia khusus, peluang untuk menarik
minat pengguna akhir petrokimia lintas sektor, menggali peluang pasar
ekspor produk petrokimia, menambah kilang untuk produksi minyak
nabati, menambah pabrik oleokimia dan litbang.
f. Klaster energi rendah karbon dan pertambangan akan difokuskan untuk
memperluas gasifikasi batu bara untuk mengurangi ketergantungan pada
impor, memperkuat pusat EOM, menggali potensi pengembangan biofuel,
meningkatkan rehabilitasi pertambahan dan teknologi untuk mengurangi
dampak lingkungan.
g. Kota cerdas dan pusat digital dimulai dengan pengembangan konsep
industri 4.0 untuk berbagai sektor yang ada, serta perluasan teknologi kota
cerdas seperti AI dan lain-lain.
h. Pendidikan abad ke-21 berfokus pada pengembangan perguruan tinggi
sektor khusus dan kampus universitas global berstandar dunia.
a. Klaster . . .
SK No 116563 A
PRESIDEN
REPLIBLIK INOONESIA
-t22-
a. Klaster industri pertanian berkelanjutan akan berfokus pada penelitian dan
pengembangan format protein yang lebih baru, menarik investor untuk
memulai perluasan ke bahan-bah an nutraceutical.
b. Klaster manufaktur berbasis EBT akan berfokus pada penelitian,
pengembangan, dan inovasi pada eksplorasi teknologi generasi berikutnya
serta kapabilTlas end-to-end produksi panel surya dan kendaraan listrik
berbasis teknologi baru.
c. Klaster farmasi terintegrasi akan difokuskan pada penelitian dan
pengembangan serta inovasi yang berkelanjutan untuk memperluas pangsa
ekspor dan penyediaan pasokan bahan baku dan produk akhir yang cukup
di dalam negeri.
d. Klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan akan difokuskan pada
diversifikasi destinasi wisata, inovasi layanan wisata, dan penguatan daya
dukung yang akan meningkatkan daya saing dan keberlanjutan pariwisata.
e. Klaster bahan kimia lanjutan difokuskan untuk menggali potensi untuk
menarik minat produsen kimia khusus, peluang untuk menarik minat
pengguna akhir petrokimia lintas sektor, menggali peluang pasar ekspor
produk petrokimia, penggalian minat produsen kimia khusus untuk API
farmasi dan produk farmasi baru.
f. Klaster energi rendah karbon dan pertambangan akan difokuskan untuk
meningkatkan teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan dan
perluasan penerapan teknologi dekarbonisasi mutakhir.
g. Kota cerdas dan pusat digital dimulai dengan pengembangan konsep
industri 4.0 untuk berbagai sektor yang ada, serta perluasan teknologi kota
cerdas seperti AI dan lain-lain.
h. Pendidikan abad ke-21 berfokus pada pengembangan perguruan tinggi
sektor khusus dan kampus universitas global berstandar dunia.
Setelah tahun 2045, keseluruhan enam klaster akan terus dikembangkan dari
segi inovasi dan teknologinya untuk pemenuhan kebutuhan produksi domestik,
regional ataupun global, serta penurunan ekspor dan perluasan pangsa ekspor.
B. Skema
SK No 116564A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t23-
B. Skema Pendanaan IKN
Dalam rangka mendukung persiapan, pembangunan, dan pemindahan, serta
penyelenggaraan pemerintahan khusus IKN, Pemerintah melakukan sinergi
pendanaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dan sumber lainnya yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
SK No 116565 A
PRESIDEN
FTEPUBLIK INDONESIA
-t24-
c. Skema partisipasi badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya
dimiliki negara termasuk BUMN/swasta murni antara lain:
1) BUMN melalui investasi yang dalam pelaksanaannya dapat bekerja
sama dengan swasta;
2) BUMN melalui penugasan dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
3) swasta murni, melalui investasi murni dari swasta yang dapat diberikan
insentif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. Skema dukungan pendanaan/pembiayaan internasional yang merupakan
skema untuk mewadahi pemberian dana antara lain dari bilateral/lembaga
multilateral yang hendak berpartisipasi dalam pengembangan IKN yang
hijau dan cerdas yang dapat melalui hibah dan/ atau pemberian dana
talangan.
e. Skema pendanaan lainnya (creatiue financingl, seperti croud funding dan
dana dari filantropi.
Untuk. . .
SK No 116566A
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
_t25_
ttd
JOKO WIDODO
na Djaman
SK No 116426A