Anda di halaman 1dari 42

BEST PRACTICES

Judul :

IMPLEMENTASI MANAJEMEN SALAK BALI UNTUK


MENUMBUHKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN
WARGA SDN BANDUNGREJO 1
KARANGANYAR DEMAK

OLEH:
R.ATIK WARSIATUN,S.Pd
Kepala Sekolah SDN Bandungrejo 1
NIP.196809101996032002

UPTD DIKBUD KECAMATAN


KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2020

1
SURAT PERNYATAAN
ASLI HASIL KARYA SENDIRI

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama : R.Atik Warsiatun,S.Pd


NIP : 196809101996032002
Pangkat/Golongan : Pembina Tk I , IV/b
Jabatan : Kepala SDN Bandungrejo 1 Kec.Karanganyar
Kab.Demak
Menyatakan bahwa naskah karya Best practices dengan judul :

Implementasi Manajemen Salak Bali Untuk Menumbuhkan Sikap Peduli


Lingkungan Warga SD Negeri Bandungrejo 1 Karanganyar Demak

Adalah benar-benar asli hasil karya saya sendiri :

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila ternyata
pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia untuk diproses dan menerima
sanksi sesuai dengan hukum atau peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.

Karanganyar.10BMaret 2020
yang membuat pernyataan

R.Atik Warsiatun,S.Pd
NIP.196809101996032002

ii
20202
0

iii
Abstrak

Atik Warsiatun.2020 ” Implementasi Manajemen Salak Bali Untuk


Menumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan Warga SD Negeri Bandungrejo 1
Karanganyar Demak”.Best Practise.

Dalam rangka mewujudkan sekolah yang peduli terhadap lingkungan


menuju sekolah adiwiyata maka perlu dilakukan upaya kepedulian bagi warga
sekolah melalui kegiatan pembiasaan dengan implementasi Manajemen Salak Bali
di SDN Bandungrejo 1 Karanganyar Demak.Makalah ini bertujuan untuk
memberikan gambaran mengenai : (1) Kegiatan pembiasaan bagi warga sekolah
untuk mencintai,melestarikan dan mengelola lingkungan,dan (2) hasil atau
dampak lingkungan sekolah dari pelaksanaan program pembiasaan warga sekolah

Makalah ini merupakan pengalaman pelaksanaan pembiasaan di SDN


Bandungrejo 1 Karanganyar Demak dalam bentuk best practice.Manfaat
melaksanakan program kegiatan pembiasaan antara lain :(1) Penumbuhan
kepedulian warga sekolah untuk selalu menjaga kebersihan dan merawat
lingkungan.(2).Menumbuhkan kreatifitas warga sekolah.(3).Pemberian peluang
untuk berwirausaha bagi warga sekolah.(4) Adanya perasaan bangga serta nyaman
menjadi bagian dari warga SDN Bandungrejo 1 Karanganyar Demak.

Berdasarkan pengalaman ini maka : (1) kepala sekolah menjalin


kerjasama,keterbukaan,dan kebersamaan kepada warga sekolah dan seluruh
stakeholder yang ada agar tercapai visi dan misi sekolah dengan menerapkan
Manajemen Salak Bali.(2).sekolah perlu membentuk tim work untuk mewujudkan
sekolah yang peduli lingkungan dengan melakukan analisis SWOT.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, mengiringi
selesainya penyusunan makalah best practice yang berjudul “Implementasi
Manajemen Salak Bali Untuk Menumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan Warga
SD Negeri Bandungrejo 1 Karanganyar Demak”. Karya tulis ini merupakan
pengalaman di lapangan yang sudah penulis lakukan selama menjalankan tugas
sebagai kepala sekolah di SDN Bandungrejo 1. Dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ungkapan terima kasih yang tulus kepada yang terhormat:
1. Drs.Nasirun,MM Kepala UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak yang telah memberi dukungan
dan motivasi.
2. Yadiyanto,S,Pd.MH, Pengawas Madya Dabin 4 UPTD Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak yang telah
memberi dukungan dan motivasi.
3. Rekan-rekan guru dan staf SDN Bandungrejo 1 yang telah bekerja keras,
cerdas, dan ikhlas dalam mengelola proses pembelajaran yang
berkualitas.dan pembiasaan pengelolaan lingkungan hidup
4. Komite SDN Bandungrejo 1 yang telah memberikan dukungan kepada
SDN bandungrejo 1

Semoga budi baik yang telah diberikan kepada penulis secara tulus dan ikhlas
mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari tidak menutup kemungkinan karya tulis ini masih terdapat
kesalahan dan kekurangan baik dari segi isi dan cara penyajian. Oleh karena itu,
sumbang saran dan kritik konstruktif sangat penulis harapkan dan nantikan demi
kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi
dunia pendidikan .

Demak, Maret 2020


R.Atik Warsiatun,S.Pd

v
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL …………………………………………………… i
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH ………………… ii
PENGESAHAN …………………………………………… iii

ABSTRAK …………………………………………………… iv

KATA PENGANTAR ………………………………………… v

DAFTAR ISI …………………………………………………… vi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………. vii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………… viii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………… 1

B. Permasalahan ………………………………. 2

C. Tujuan …………………………………….. 2

D. Manfaat …………………………………….. 3

BAB II : KAJIAN PUSTAKA 4


BAB III METODE 8
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 10
A. Keadaan Awal ............................................. 10
B. Proses ……………………………………… 11
C. Hasil Akhir ……………………………………… 15
BAB V SIMPULAN dan REKOMENDASI 18

Daftar Pustaka ……………………………………………………… 19


Lampiran................................................................................................... 20

vi
DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 1 : Ganbar Kondisi Dulu dan Sekarang …………. 20
Gambar 2 : Penambahan Sarpras …………. 25
Gambar 3 : Progres …………. 27
Gambar 4 : Hasil Kewirausahaan Pemanfaatan daur Ulang ……… 30

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Undangan Kerja Bakti Orang Tua Siswa

Lampiran 2 : Daftar Hadir Kerja Bakti

Lampiran 3 : Piagam Penghargaan Adiwiyata Tk.Kecamatan

Lampiran 4 : Piagam Penghargaan Tk.Kabupaten

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup menegaskan bahwa lingkungan hidup yang baik
dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia.Adanya program
rintisan sekolah adiwiyata yang ditetapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Demak salah satunya SDN Bandungrejo 1 harus mulai berbenah untuk
mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan
Terkait dengan hal tersebut maka sekolah perlu menetapkan Visi dan misi
yang selaras dengan UU Nomor 32 Tahun 2009 dan selaras pula dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 yang menyatakan
bahwa tujuan pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
Pengembangan potensi peserta didik tentu membutuhkan seperangkat
pemikiran cerdas, di antaranya dengan mengelola kekuatan sekolah secara terpadu
baik guru, orangtua, komite sekolah, dan peserta didik sebagai subjek pendidikan.
Proses tersebut diselenggarakan dengan berorientasi pada
pembudayaan,pembiasaan, pemberdayaan, pembentukan akhlak mulia, budi
perkerti luhur, watak, kepribadian, karakter unggul, dan berbagai kecakapan hidup
(life skills).

Realitas di lapangan khususnya SDN Bandungrejo 1 dihadapkan pada


kenyataan bahwa sampai tahun 2016 pengembangan kepedulian terhadap
lingkungan hidup di SDN Bandungrejo 1 masih sangat kurang.Hal ini dibuktikan
dengan adanya issu local berupa sampah yang menggunung di area belakang
sekolah yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan kurangnya
kerindangan di sekitar sekolah.Adanya Program sekolah adiwiyata dari Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Demak maka UPTD Dikbud Karanganyar melalui

1
K3S ( Kelompok Kerja Kepala Sekolah ) menunjuk (1).SDN Kotakan. (2).SDN
Bandungrejo 1 dan (3).SDN Ngemplik Wetan untuk mengikuti penilaian sekolah
adiwiyata tingkat kabupaten.

B. Permasalahan

Dari uraian latar belakang dapat diketahui bahwa SDN Bandungrejo 1


menghadapi beberapa permasalahan yang perlu dicarikan
pemecahannya.Adapun permasalahan yang ada di SDN Bandungrejo 1
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan di SDN
Bandungrejo 1 Karanganyar Demak ?
2. Bagaimanakah hasil yang tampak dengan adanya pembiasaan dan
implementasi manajemen Salak Bali di SDN Bandungrejo 1 Karanganyar
Demak ?

C. Tujuan

Penulisan makalah ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Bagi siswa :

a) Menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan melalui kegiatan


pembiasaan antara lain :

- Pembiasaan 5 menit melakukan gerakan pungut sampah setiap


hari sebelum jam pelajaran

- Pembiasaan bertanam dan merawat tanaman di lingkungan sekitar


sekolah

- Pembiasaan menjaga kebersihan dan kerindangan lingkungan


melalui kerja bakti setiap hari Jumat

- Pembiasaan melakukan pengelolaan sampah di sekitar sekolah

b) Mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi warga sekolah

2
c) Menjadikan suasana sekolah yang nyaman,sejuk,bersih dan rindang

2. Bagi Kepala Sekolah,Guru,dan Karyawan sekolah

a) Menumbuhkan kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan sekolah

b) Menumbuhkan kreatifitas untuk berinovasi dan berkreasi

3. Bagi masyarakat

a) Menginspirasi kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan

b) Memberikan motivasi warga masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan


lingkungan sekolah

C. Manfaat
Adapun manfaat penulisan Best practice ini secara mikro maupun secara
mikro agar dapat menginspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam
mengembangkan sikap kepedulian terhadap lingkungan sehingga tercipta
kondisi lingkungan sekolah yang berwawasan lingkungan,berinovasi serta
berjiwa wira usaha

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Implementasi Manajemen Salak Bali

1. Implementasi
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Implementasi
adalah pelaksanaan atau penerapan.

Menurut Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul Konteks


Implementasi Berbasis Kurikulum mengemukakan pendapatnya mengenai
implementasi atau pelaksanaan sebagai berikut : “Implementasi adalah
bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu
sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang
terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan”(Usman, 2002:70)

Cleaves ( dalam Wahab 2008;187),Implementasi itu mencakup


“Proses bergerak menuju tujuan kebijakan dengan cara langkah
administrative dan politik”.Keberhasilan atau kegagalan implementasi
sebagai demikian dapat dievaluasi dari sudut kemampuannya secara nyata
dalam meneruskan atau mengoperasionalkan program-program yang telah
dirancang sebelumnya

Pengertian implementasi yang dikemukakan di atas, dapat


dikatakan bahwa implementasi adalah bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu
kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh
karena itu implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek
berikutnya

4
2. Manajemen

Menurut Suyadi Prawiro, Manajemen adalah suatu ilmu dan seni


yang berkaitan dengan rangkaian aktivitas terpadu untuk mensinerjikan
tenaga manusia, sumber daya alam dan teknologi untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya, serta dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup.

Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnell dalam bukunya The


Principles of Management mengatakan bahwa manajemen adalah cara
untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas mengenai manajemen bisa
di simpulkan bahwa manajemen adalah sebagai proses pelaksanaan system
kerja yang umumnya dilakukan orang lain dan ditujukan untuk
memperoleh hasil pencapaian suatu tujuan bersama.

3. Salak Bali

Buah Salak adalah buah yang tumbuhnya menggerombol dalam satu


batang,Bermakna konotasi bahwa semua warga sekolah harus bersatu
dalam mencapai visi , misi dan tujuan.Adapun istilah Salak Bali adalah
akronim yang di pakai penulis untuk melaksanakan strategi.Salak Bali
adalah akronim dari Sadarkan,Lakukan,Bantu,dan Libatkan. Diharapkan
seluruh warga sekolah mempunyai kesadaran untuk peduli terhadap
lingkungan ,melakukan upaya melestarikan lingkungan,saling dukung dan
saling membantu,serta melibatkan diri secara langsung baik
siswa,guru/karyawan,kepala sekolah,orang tua maupun komite dalam
mewujudkan visi ,misi dan tujuan sekolah.Salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan menerapkan kegiatan pembiasaan yang
sebelumnya belum dilakukan oleh warga sekolah

B. Menumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan


a. Menumbuhkan

5
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,.Menumbuhkan berasal
dari kata dasar tumbuh.menumbuhkan dapat berarti menjadikan
(menyebabkan).Menumbuhkan berarti memelihara dan sebagainya supaya
tumbuh (bertambah besar,sempurna) ,berarti pula memperkembangkan
b. Sikap Kepedulian Lingkungan
Menurut Suparno (2004:84), sikap kepedulian
lingkungan  ditunjukkan dengan adanya peghargaan terhadap alam.
Hakikat penghargaan terhadap alam adalah kesadaran bahwa manusia
menjadi bagian alam, sehingga mencintai alam juga mencintai kehidupan
manusia. Mencintai lingkungan hidup dan alam haruslah diarahkan agar
ada sikap untuk mencintai kehidupan. Jika semua orang mencintai
lingkungan hidup dan alam, maka semua orang akan peduli untuk
memelihara kelangsungan hidup lingkungan, tidak pernah merusak dan
mengeksploitasi sehingga di kemudian hari tercipta lingkungan yang
menguntungkan semua manusia yang termasuk bagian dari lingkungan
tersebut
Nenggala (2007 :173 ) berpendapat bahwa indikator seseorang
yang peduli lingkungan adalah :
1.      Selalu menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
2.      Tidak mengambil, menebang atau mencabut tumbuh-tumbuhan yang
terdapat di sepanjang perjalanan.
3.      Tidak mencoret-coret, menorehkan tulisan pada pohon, batu-batu,
jalan atau dinding.
4.      Selalu membuang sampah pada tempatnya.
5.      Tidak membakar sampah di sekitar perumahan.
6.      Melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan.
7.      Menimbun barang-barang bekas.
8.      Membersihkan sampah-sampah yang menyumbat saluran air.
B. Kegiatan Pembiasaan
Secara etimologi, pembiasaan asal katanya adalah biasa. Dalam
kamus bahasa Indonesia biasa adalah lazim atau umum, seperti sedia kala,
sudah merupakan yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

6
Dengan adanya prefiks pe- dan sufiks –an menunjukan arti proses.
Sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat
sesuatu/seseorang menjadi terbiasa.
Pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara
berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Pembiasaan
sebenarnya berintikan pengalaman, yang dibiasakan adalah sesuatu yang
diamalkan. Pembiasaan menentukan manusia sebagai sesuatu yang
diistemawakan, yang dapat menghemat kekuatan, karena akan menjadi
kebiasaan yang melekat dan spontan agar kekuatan itu dapat dipergunakan
untuk berbagai kegiatan dalam setiap pekerjaan dan aktivitas lainnya (H.
E. Mulyasa, 2003:166)
Menurut Ramayulis, “metode pembiasaan adalah cara untuk
menciptakan suatu kebiasaan atau tingkah laku tertentu bagi anak didik.”
Menurut Heri Gunawan, “metode pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja
dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu menjadi kebiasaan.
Berdasar uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembiasaan
merupakan proses kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang yang
bertujuan untuk membuat individu menjadi terbiasa dalam
bersikap,berperilaku dan berfikir dengan benar dan relative menetap
karena dilakukan secara berulang-ulang di dalam proses pembelajaran
maupun di luar proses pembelajaran .

7
BAB III
METODOLOGI

Metode yang di gunakan untuk menumbuhkan kepedulian pada lingkungan


adalah metode pembiasaan dengan tahapan operasional pelaksanaannya sebagai
berikut :
a. Membentuk team works yang terdiri dari guru dan karyawan dalam hal
ini Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab.Tim ini bertugas untuk
mengelola kegiatan yang bertujuan melestarikan dan memelihara
lingkungan sekolah,serta menggerakkan semua warga sekolah agar
peduli terhadap lingkungan
b. Memberdayakan seluruh stakeholder di sekolah.Terutama komite sekolah
dan orang tua siswa agar ikut peduli dalam mengelola lingkungan
sekolah.Orang tua dilibatkan secara langsung dalam mengelola
sekolah.Keterlibatan orang tua yaitu dengan memberikan kontribusi
berupa bantuan tanaman dan dana pengelolaan yang disepakati bersama
komite sekolah,serta bantuan tenaga yaitu kerja bakti secara terjadwal
baik dalam penghijauan,sanitasi maupun dalam mengatasi isu local
berupa sampah
c. Melakukan kesepakatan kerja sama dengan penjual di warung sekolah
berupa perjanjian bahwa warung sekolah tidak menyediakan plastic
pembungkus air minum/es dan tidak menjual makanan atau minuman
yang berwarna dan berpenguat rasa buatan.Sekolah lewat Dinas
Kesehatan selalu memantau jajanan di warung sekolah

d. Memberikan pengertian kepada siswa agar secara sadar melakukan


kegiatan pembiasaan antara lain (1).Pembiasaan lima menit gerakan
memungut sampah.Kegiatan ini dilakukan sebelum jam masuk sekolah.
Kompensasi bagi yang kedapatan membuang sampah tidak pada
tempatnya adalah harus membawa tanaman dalam pot untuk sekolah.(2).
Pembiasaan memilah sampah ke dalam tempat sampah
organic,kertas,dan plastic..(3). Pembiasaan membeli minum dengan gelas
minum yang di bawa dari rumah. (4). Pembiasaan kerja bakti setiap hari
Jumat.Kerja bakti yang dilakukan antara lain membersihkan rumput
8
liar,penanaman pohon,dan perawatan tanaman serta kebersihan sekolah.
(5). Pembiasaan mendaur ulang sampah plastic dan mengurangi resiko
pencemaran sampah plastic.Kegiatan mendaur ulang sampah plastic
dengan cara dibuat keterampilan berupa tas,bros,maupun ecobriks.(6).
Pembiasaan mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang ke bank
sampah sekolah dan (7). Pembiasaan membawa air dalam botol mineral
untuk menyiram tanaman pada saat musim kemarau.Hal ini dilakukan
untuk mengatasi kekurangan air di sekolah sehingga tanaman tidak mati

Sedangkan metode untuk menetukan hasil dari implementasi manajemen


salak bali adalah menggunakan metode observasi

9
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal

Sebelum manajemen Salak Bali diterapkan warga sekolah belum melakukan


pembiasaan peduli lingkungan.Para siswa hanya melakukan tugas rutin piket
di lingkungan kelas masing-masing.Keadaan awal yang tampak antara lain :
1. Belum ada tempat sampah terpilah
2. Lahan di lingkungan sekolah masih belum dimanfaatkan
3. Sanitasi belum tertata dan belum berfungsi maksimal
4. WC /KM mandi belum terawat dengan baik
5. Gedung perpustakaan belum dimanfaatkan hanya sebagai gudang buku
6. Kondisi kantin masih kumuh berada di depan sekolah
7. Belum ada koperasi sekolah
8. Belum ada grandhouse sekolah
9. Belum ada kolam ikan
10. Sampah masih menggunung di lahan belakang sekolah
11. Belum ada tempat istirahat bagi siswa yang nyaman di warung sekolah
12. Kondisi sekolah masih gersang

B. Proses selama manajemen Salak Bali dilaksanakan


Awal pelaksanaan managemen saak bali kepla sekolah melakukan orientasi
baik terhadap para guru maupun orientasi lingkungan.Semua fakta
dilapangan dijadikan catatan dan dijadikan sebagai program untuk melakukan
perubahan.Setelah mengenal kondisi lingkungan dan para guru,dua Minggu
ditempat tugas yang baru Kepala Sekolah membentuk timwork, dan timwork
mulai melaksanakan program-program yang telah di data.
Adapun program awal yang di lakukan adalah :
1. Membuat jadwal kerja bakti dan kebersihan sekolah secara rutin yang
dilaksanakan setiap hari Jumat setelah Senam pagi
2. Melaksanakan gerakan 5 menit pungut sampah sebelum jam pelajaran
dimulai

10
3. Kepala Sekolah mengajukan proposal ke DLH Demak untuk meminta
bantuan tanaman dan tempat sampah,serta bantuan ke PT Jarum
Kudus untuk meminta bantuan tanaman hias
4. Semua siswa membawa tanaman hias dan pot bunga dari rumah
5. Kepala sekolah mengeluarkan himbauan dan larangan yang
disosialisasikan kepada warga sekolah antara lain :
- Larangan memetik,merusak atau mencabut tanaman yang ditanam
disekolah,jika diketahui ada yang melanggar maka sangsinya
adalah anak di suruh mengganti tanaman baru
- Himbauan membawa air dari rumah dalam botol aqua besar untuk
kelas 4-6 dan dalam botol agua kecil untuk kelas 1-3 yang
digunakan untuk menyiram tanaman ketika sekolah kekurangan
air
- Membagi siswa untuk bertanggung jawab terhadap pemeliharaan
taman di depan kelas masing-masing
Kepala Sekolah juga meminta bantuan orang tua murid untuk ikut berperan serta
dalam melaksanakan program sekolah dengan ikut kerja bakti secara terjadwal di
sekolah yang diadakan setiap hari Jumat dan Minggu selama 10 kali penjadwalan .
Jadwal Kerja Bakti
KELAS HARI/TGL YANG DIKERJAKAN KETERANGAN
Jumat, Membersihkan dan membongkar
1A 18 Januari bekas bangunan
2019 belakang sekolah
Jumat Membersihkan sampah yang
2A 25 Januari menggunung di belakang
2019 sekolah untuk di buang ke TPA
Membersihkan sampah yang
Jumat
menggunung di belakang
1 Februari
2B sekolah untuk di buang ke
2019
TPA,dilanjutkan membersihkan
lahan di luar pagar
3A Jumat Membuat galengan untuk

11
8 Februari menanam tanaman buah dan
2019 sayur di belakang sekolah
Membuat galengan untuk
Jumat menanam tanaman buah dan
3B 15 Februari sayur di belakang sekolah
2019 sebagian membuat taman di
depan perpustakaan
Membuat kolam ikan untuk
Jumat
yang bapak-bapak,sedamgkan
4A 22 Februari
yang ibu-ibu bertanam tanaman
2019
hias di depan
Meratakan bekas pembuangan
Jumat
4B sampah dibelakang SD dengan
1 Maret 2019
tanah urug
Meratakan bekas pembuangan
Jumat
5A sampah dibelakang SD dengan
8 Maret 2019
tanah urug
Memperbaiki sanitasi dan
Jumat paving yang ambles,untuk ibu-
5B 15 Maret ibu bertanam tanaman sayur dan
2019 apotek hidup di belakang

Jumat Menanami pohon buah-buahan


6 22 Mareet bantuan dari LH di lingkungan
2019 sekitar sekolah

Bagi orang tua siswa yang tidak dapat hadir pada hari yang telah dijadwalkan secara
kesadaran sendiri mereka membayar denda yang telah disepakati bersama sebesar
Rp.30.000,00 - Rp 50.000,00 atau membawa makanan dan minuman ke sekolah
untuk yang kerja bakti
Sumbangan orang tua murid digunakan untuk :
- Pembuatan grandhouse

12
- Pembuatan slogan-slogan/tulisan dan Asmaul Husna
- Membeli 11 dam truk tanah urug
- Membeli pot-pot bunga
- Menambah tanaman hias
- Memperbaiki kolam ikan
- Membuat koperasi sekolah
Program selanjutnya adalah memindahkan warung sekolah yang semula berada
disudut sebelah Barat dan Timur depan sekolah di area belakang sekolah.Kepala
sekolah memanggil masyarakat yang berjualan di warung sekolah tersebut yaitu Bu
Eko Wardani dan Bu Maryati untuk melakukan kesepakatan kerja sama antara lain :
- Bersedia direlokasi warung sekolah yang ada dengan swadana
- Bersedia menjaga kebersihan lingkungan warung sekolah
- Secara sadar memberikan kontribusi kepada sekolah dari hasil keuntungan
warung tersebut sebesar Rp 2000,00-Rp 5000,00 per hari.
Hasil kontribusi warung digunakan oleh sekolah untuk pemesanan kalender
yang berisi kegiatan sekolah yang dibagikan secara gratis kepada orang tua
siswa ,pemerintahan desa,komite,guru dan karyawan sekolah serta staf dan
kantor UPTD.Sisa kalender dibagikan kepada siswa baru kelas 1 secara
gratis.
- Melakukan penandatanganan kerja sama antara sekolah dengan pengelola
warung sekolah agar menjual jajanan sehat tidak berpewarna
buatan,berperasa buatan,minuman yang tidak memakai kemasan plastic serta
sedotan,serta makanan ringan berupa chiki
Dan mulai saat itu sekolah melarang para siswa untuk memakai bungkus
minuman plastic serta menyuruh para siswa membawa cangkir /gelas dari rumah

C. Hasil yang Di peroleh dengan Manajemen Salak Bali

Strategi penumbuhan kepedulian terhadap lingkungan melalui kegiatan


pembiasaan dengan Manajemen Salak Bali di SDN Bandungrejo 1 memiliki dampak
sebagai berikut :
1. Kesadaran Peduli

Sebelum implementasi Manajemen Salak Bali warga sekolah kurang peduli terhadap

13
lingkungan sekolah.Lahan di sekitar sekolah tidak terurus,kotor,Sampah dibiarkan
menggunung di belakang sekolah tidak ada tempat pembuangan akhir pemilahan
dan bank sampah.Banyak lahan yang tidak dimanfaatkan.Sekolah melakukan
sosialisasi dan melibatkan peran orang tua siswa untuk ikut mengelola lingkungan
sekolah.Warga sekolah mulai peduli dengan lingkungan sekolah.

2. Kesadaran Berpartisipasi

Manajemen Salak Bali menjadikan orang tua ikut berperan serta secara langsung,
Secara terjadwal sesuai surat edaran dari sekolah ,orang tua secara sadar melibatkan
diri ikut bekerja bakti mendukung program sekolah.Pembuatan biopori untuk
menambah resapan air ,perbaikan sanitasi maupun perbaikan paving yang ambles
sehingga masalah banjir bisa diatasi, pembuatan tempat penampungan akhir
sampah,pembuatan kolam ikan,grandhouse dan taman serta tempat para siswa
beristirahat di warung sekolah.Semua warga sekolah baik guru,siswa maupun
orang tua ikut berpartisipasi mewujudkan sekolah adiwiyata.

3. Menumbuhkan Kreatifitas Warga Sekolah

Dengan adanya kegiatan pembiasaan memilah sampah warga sekolah bisa


mendaur ulang sampah untuk dijadikan barang yang berguna,seperti sampah plastic
untuk dijadikan keranjang tas,maupun bros yang bisa di jual kepada warga sekitar
maupun warga sekolah sendiri

4. Memberikan peluang uasaha bagi warga sekolah

Berfokus pada isu lokal mengenai sampah akhirnya warga sekolah bisa mengatasi
dengan memilah sampah organic untuk dijadikan kompos dan sampah plastic
dijadikan barang kerajinan yang mempunyai nilai jual.Sedangkan sampah berupa
kertas atau kardus bisa di jual ke pengepul lewat bank sampah sekolah yang hasil
jualnya dikembalikan ke kelas Di samping itu pemanfaatan lahan sekolah yang
dijadikan kolam ikan menghasilkan ikan yang dapat dikonsumsi warga
sekolah. Penanaman tanaman sayur di lahan sekolah juga bisa dinikmati oleh warga
sekolah.Walau sementara ini belum bisa didistribusikan kepada warga luar
setidaknya dapat menghemat anggaran belanja warga sekolah
5. Adanya perasaan bangga dan nyaman menjadi bagian dari warga SDN
Bandungrejo 1

14
Sebelum penerapan Manajemen Salak Bali,kerindangan dan kenyamanan lingkungan
sekolah masih sangat kurang.Apresiasi warga terhadap sekolah juga kurang.Hasil
dari kegiatan pembiasaan yang dilakukan warga sekolah SDN Bandungrejo 1 dapat
meraih peringkat 1 Sekolah Adiwiyata tingkat provnsi pada bulan September
2019 .Dari hasil yang di raih warga sekolah merasa bangga karena berkat
Manajemen Salak Bali sekarang warga sekolah semakin mencintai dan peduli
terhadap lingkungan sekolah

D. Kendala yang di Hadapi dalam Mengatasi Implementasi Manajemen Salak


Bali

Ada beberapa kendala yang muncul dalam menerapkan Manajemen Salak


Bali .Walaupun secara umum relative kecil.Kendala tersebut antara lain : (1)
Perlunya motivasi yang terus-menerus dari para guru terhadap siswa dalam
melaksanakan kegiatan Pembiasaan.(2).Keterbatasan dana BOS yang dialokasikan
untuk mendukung sekolah Adiwiyata (3).Keamanan sekolah yang kurang karena
pagar depan sekolah yang terlalu pendek sehingga memudahkan anak luar keluar
masuk di arena sekolah pada sore hari(4) Halaman sekolah /lapangan volley yang
sering dipakai warga pada waktu sore hari sehingga keamanan tanaman kurang
terkontrol.(5) Pihak pemerintahan desa yang belum mengupayakan lapangan olah
raga untuk warga
E. Faktor-Faktor Pendukung
Beberapa factor pendukung yang dapat menguatkan penerapan Manajemen Salak
Bali diantaranya : (1) Kepala Sekolah,guru,dan tenaga pendidik memiliki motivasi
yang tinggi untuk mewujudkan sekolah adiwiyata,(2) Komite Sekolah sangat
mendukung semua program sekolah sehingga memudahkan sekolah dalam
mengembangkan sumber daya yang optimal.(3) Pemerintahan Desa setiap tahun
memberikan kontribusi yang bisa membantu program sekolah,(4) Kepala UPTD dan
Pengawas Dikbud selalu memotivasi dan memberikan sumbang saran kepada
sekolah.(5) Dinas Lingkungan Hidup sangat mendukung terwujudnya sekolah
adiwiyata dengan memberikan bantuan berupa beberapa tanaman,tempat sampah dan
komposter

15
BAB V
SIMPULAN dan REKOMENDASI
A. Simpulan

Uraian hasil pengalaman lansung dalam mengelola sekolah dalam kurun waktu
kurang lebih dua tahun dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penumbuhan kepedulian warga sekolah untuk selalu menjaga kebersihan dan
merawat lingkungan.(2).Menumbuhkan kreatifitas warga sekolah.
(3).Pemberian peluang untuk berwirausaha bagi warga sekolah.(4) Adanya
perasaan bangga serta nyaman menjadi bagian dari warga SDN Bandungrejo
1 Karanganyar Demak.
2. Dampak penumbuhan kepedulian terhadap lingkungan melalui kegiatan
pembiasaan dengan Manajemen Salak Bali di SDN Bandungrejo 1
diantaranya : ( 1 ) Kesadaran peduli dari warga sekolah terhadap lingkungan
sekolah.(2). Kesadaran berpartisipasi.Baik orang tua,guru maupun siswa
semua ikut berpartisipasi dalam mewujudkan sekolah adiwiyata.(3).
Menumbuhkan Kreatifitas Warga Sekolah.(4). Memberikan peluang uasaha
bagi warga sekolah.(5) dan Adanya perasaan bangga dan nyaman menjadi
bagian dari warga SDN Bandungrejo 1
B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil yang dicapai dalam pelaksanaan Manajemen salak bali


maka direkomendasikan agar (1) Kepala sekolah selalu menjalin kerjasama dan
keterbukaan kepada warga sekolah.(2). Melibatkan stakeholder agar ikut
berpartisipasi aktif dalam memajukan sekolah(3) Ciptakan suasana kondusif dan
kekeluargaan antar warga sekolah.(4) Sekolah perlu membentuk tim work untuk
mewujudkan visi,misi dan tujuan sekolah dengan analisis SWOT

16
DAFTAR PUSTAKA

Armai Arief , Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam..., hal. 110

Abdul Majid, M.Pd.,2014.Manajemen Pembelajaran ,Remaja Rosdakarya Danim,

Sudarwan. 2008. Kinerja Staf dan Organisasi. Bandung: Pustaka Setia.


Suyadi Prawirosentoso.2014. Manajemen Stratejik & Pengambilan Keputusan
Korporasi. PT. Bumi Aksara

Freddy Rangkuti.2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka utama

H. E. Mulyasa, ed. Dewi Ispurwanti,2003 Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta:


Bumi Aksara

Harry Hikmat,2013. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat,Penerbit: Humaniora


Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Rencana Manajemens Kementerian
Pendidikan Nasional 2010-2014. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 044/U/2002 tentang Dewan


Pendidikan dan Komite Sekolah.

Nurhasanah. 2007. Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia untuk SD & SMP.
Jakarta: PT Bina Sarana Pustaka.

Nurkholis.2003.Manajemen Berbasis Sekolah.Jakarta:Grasindo

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar


Kompetensi Lulusan.
Ramayulis,2005, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam
Mulia,2005),

Tri Astuti S.Pd.I.2015. Pedoman Umum Pelajar Ekonomi. Vicosta Publishing

17
Gambar 1 : GAMBAR KONDISI DULU DAN SEKARANG

1. Perpustakaan Sekolah dulu dan sekarang

Perpustakaan sudah difungsikan dengan baik

2. Halaman Sekolah yang dulu sekarang

18
3. Pagar sekolah yang dulu dan sekarang

4. Depan Kelas 1 dulu dan Sekarang

5. Ruang Kelas kosong dan rusak sekarang menjadi mushola

19
6. Lorong menuju belakang dulu dan sekarang

7. Belakang SD sebelah Timur dulu dan sekarang

8. Belakang SD dulu tumpukan sampah dan kondisi sekarang

20
9. Belakang SD dulu dan Sekarang

10. Sumur belakang SD dulu tidak berfungsi sekarang untuk menyiram


tanaman

11. Belakang SD dulu kurang difungsikan sekarang menjadi taman

21
12. Tempat parker siswa dulu dan sekarang

13. Warung Sekolah yang dulu dan Sekarang

Gambar 2 : PENAMBAHAN SARPRAS


Pembuatan Kolam Ikan Pembuatan Taman

22
Pengadaan Koperasi Sekolah

Gambar 3 : PROGRES

23
Kegiatan Kerja Bakti Orang Tua Siswa

Kegiatan Bertanam

24
Kegiatan Rapat Pengawas,Komite,dan Orang tua Siswa

Perawatan Sarpras
Kepedulian Kepala Sekolah dan Guru Kepedulian Guru

Kepedulian Karang Taruna Kepedulian Pengawas

Kepedulian Siswa

25
Pembiasaan 5 menit gerakan pungut sampah setiap hari

26
Gambar 4 :

HASIL KEWIRAUSAHAAN PEMANFATAN DAUR ULANG

Bros dari plastik bekas Kesed dari kain perca

Keranjang dari plastic dan gelas minum Pameran hasil karya

27
Lampiran 1 : Undangan Kerja Bakti

28
Lampiran 2 : Daftar Hadir Kerja Bakti

29
30
Lampiran 3 : Piagam Penghargaan Adiwiyata Tk Kecamatan

31
Lampiran 4 : Piagam Penghargaan Adiwiyata Tk Kabupaten

32
33
Piagam penghargaan Tingkat Provinsi

34

Anda mungkin juga menyukai