Anda di halaman 1dari 7

Tips Menjadi Moderator dalam Sebuah 

Presentasi

Posted on Agustus 31, 2008 by paknewulan| 157 Komentar

Sebenarnya sih pengennya aku nyari referensi di internet tentang bagaimana caranya menjadi seorang moderator yang baik
dalam sebuah presentasi…utamanya buat mendukung my competencies saat ngajar teknik presentasi pada Diklat Pim Tingkat
IV. Sebenarnya saya sendiri sudah punya pedoman bagaimana menjadi moderator yang baik…yang saya dapat dari Mr.
Marpaung saat ngikut diklat di Jakarta Mei kemaren…. but terus terang saja saya seringkali kurang marem saat hanya punya
sebuah referensi… so dengan seksama saya kemudian search di Paman Google dengan kata kunci moderator….Tapi referensi
moderator yang ada di internet ternyata bagaimana menjadi moderator di mils-mils diskusi di internet, sedangkan moderator
untuk presentasi lisan gak kutemukan…. Sehingga aku yang semula pengen ngesearch…jadinya malah posting yang kudapat
selama kursus….buat ngisi khazanah tentang topik itu sekalian minta masukan kalau ada yang bersedia ngasih….

Moderator dalam sebuah presentasi lisan ternyata cukup penting bahkan menjadi orang kedua dalam sebuah presentasi…
Bahkan saya sendiri berpendapat lancar tidaknya jalannya sebuah presentasi yang diikuti dengan diskusi sangat tergantung
pada pengaturan sang moderator….mulai dari ngatur waktu presentasi, waktu tanya jawab, serta menarik tidaknya sebuah
presentasi….Oleh karena itu antara presenter dan moderator sebisa mungkin harus menjalin komunikasi terlebih dahulu
sebelum memulai jalannya diskusi guna merancang skenario presentasi…dan saat pelaksanaan diskusi moderator dan
presentasi juga harus saling membantu….Walaupun demikian moderator harus tetap setia dengan pakemnya sebagai orang
kedua dalam sebuah presentasi…. sehingga moderator dalam hal ini tidak akan mengeluarkan pernyataan yang bertentangan
dengan presenter apalagi sampai menjatuhkan sang presenter…..karena namanya juga presentasi maka presenter lah aktor
utamanya….

Ada beberapa urutan langkah yang harus dilakukan moderator dalam sebuah presentasi, yakni : 1) Pembukaan; 2) Ucapan
Selamat Datang pada Peserta; 3) Uraian singkat latar belakang dan tujuan presentasi; 4) Perkenalan Penyaji dan Tema
Presentasi; 5) Penentuan waktu dan mekanisme tanya jawab; 6) Mengundang Pembicara menyajikan presentasi; 7)
Rangkuman umum inti presentasi penyaji; Mengundang pendengar untuk bertanya; 9) Ucapan terimakasih kepada penyaji dan
pendengar; 10) Moderator menutup presentasi

1. Pembukaan

Tugas pertama Moderator adalah membuka jalannya presentasi, diskusi, seminar, lokakarya. Sebagai contoh saya sajikan
kalimat pembuka sebagai berikut :

Selamat Pagi….Ass. Wr. Wb…..

Baiklah Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, marilah kita buka pertemuan pagi ini dengan terlebih dahulu mengucap puji syukur
kehadlirat Tuhan YME…..

1. Ucapan Selamat Datang Peserta

Tugas berikut adalah mengucapkan selamat datang pada peserta. Disini upayakan agar peserta mendapat kesan yang
menyenangkan terhadap acara presentasi sekaligus sedikit memberi kesan bahwa Anda adalah seorang moderator yang baik.
Contoh kalimatnya adalah

Selamat datang bagi para eksekutif muda yang hadir dalam acara Diskusi yang menarik ini dan dilaksanakan di gedung yang
juga ekslusif, yaitu…..

1. Uraian singkat latar belakang dan tujuan presentasi

Upayakan peserta merasa tertarik dengan materi presentasi dengan menceritakan latar belakang dan tujuan presentasi. Disini
moderator harus berusaha agar topik yang disajikan itu seolah-olah merupakan hal yang penting, up to date sekaligus dekat
dengan kehidupan keseharian peserta. Contoh kalimatnya adalah

Diskusi yang menarik ini dilatarbelakangi oleh adanya keprihatinan kita pada……..Oleh karena itu, diskusi kita hari ini akan
bertujuan untuk…..
1. Perkenalan Penyaji dan Tema Presentasi

Dalam memperkenalkan presenter, upayakan agar audiens merasa yakin dengan kualitas dan kapabilitas si pembicara,
utamanya kelayakan kompetensi sehubungan dengan makalah yang hendak disajikan. Contoh kalimatnya adalah….

Untuk menyemarakkan acara diskusi, sengaja kami undang seorang pakar…….bernama…….beliau lahir di…….jabatan yang
pernah disandangnya adalah…..Dan hari ini Beliau telah siap dengan makalahnya yang bertajuk…………..Untuk
memperlancar kegiatan presentasi kali ini, saya (nama modertor) akan berusaha memandu acara sampai selesai….

1. Penentuan waktu dan mekanisme tanya jawab

Waktu yang diatur meliputi waktu presentasi dan pengaturan sesi tanya jawab, termasuk alokasi waktu serta jumlah sesi yang
akan direncanakan. Contohnya

Agar diskusi kita berjalan dengan lancar, maka penyaji akan kita persilakan untuk menyajikan makalahnya selama…..menit.
Sedangkan untuk sesi tanya jawab akan kita beri waktu selama……menit, setelah Bapak…….menyajikan makalahnya.

1. Mengundang Pembicara menyajikan presentasi

Contohnya….Saya persilakan pakar kita, Bapak…..menyajikan makalahnya……

1. Rangkuman umum inti presentasi penyaji

Rangkuman presentasi yang mungkin sering Anda lihat di televisi adalah pada akhir kegiatan…tetapi ada manfaat khusus jika
moderator menyampaikan kesimpulan setelah presenter menyajikan makalah, yakni untuk menarik peserta buat memberikan
pertanyaan…terutama jika presenternya monoton, terlalu teks book atau secara umum kurang baik dalam menampilkan
makalah. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut.

Demikianlah sajian yang menarik dari Bapak……Sajian tadi saya yakin akan merangsang kita untuk berfikir arti
pentingnya…… Jalan keluar yang ditawarkan antara lain adalah………….

1. Mengundang pendengar untuk bertanya

Lebih baik jika sesi tanya jawab dibagi dalam beberapa sesi dengan satu sesi maksimum 3 penanya. Contohnya

Untuk memperjelas makalah yang telah disajikan, kami undang Bapak dan Ibu untuk memberikan pertanyaan. Untuk
kesempatan pertama, kami akan buka termin pertama dengan 3 penanya…..Mohon Bapak – Ibu menyebutkan nama dan asal
instansi sebelum mulai bertanya…..serta mohon agar pertanyaan yang diberikan singkat, tepat sasaran. Kami persilakan…..

1. Ucapan terimakasih kepada penyaji dan pendengar

Sampaikan dengan ramah, tulus dan penuh senyum.Contohnya….

Terima kasih atas Bapak…..yang telah sudi membagi sedikit pengalamannya pada acara diskusi hari ini…..Rasa terimakasih
juga saya sampaikan kepada para hadirin sekalian, utamanya atas partisipasi aktif selama diskusi berlangsung….

1. Moderator menutup presentasi

Tutup dengan ucapan yang bersemangat atau kalimat-kalimat yang bernada optimis atas pemecahan masalah yang telah
didiskusikan. Contohnya….

Kita tutup diskusi kita hari ini dengan ucapan Semoga Indonesia tetap maju…..serta tepuk tangan untuk kita semua……

http://paknewulan.wordpress.com/2008/08/31/tips-menjadi-moderator-dalam-sebuah-presentasi/
 Panduan Menjadi Moderator Seminar yang Efektif & Handal Tips Ampuh Add comments Tips menjadi moderator
seminar efektif handal

Moderator acara memegang peranan yang amat penting pada hari-H. Sukses tidaknya, berkesan tidaknya acara bagi peserta,
narasumber, pemasang iklan dan panitia akan amat terlihat pada bagaimana moderator menjalankan tugasnya.

Berdasarkan pengalaman pribadi saya, berikut adalah sedikit panduan tentang bagaimana menjadi moderator seminar yang
baik. Anda barangkali punya pengalaman yang bisa memperkaya, silahkan dibagi di sini.

Persiapan sebelum hari-H

1. Pelajari material setiap sesi.

Mau cara yang gampang, minta panitia untuk kirimkan handout dari setiap pembicara. Tapi ada kalanya (sering bahkan)
handout ini tidak bisa diterima hingga hari H. Maka tempuh alternatif lain: Anda bisa lakukan riset di internet. Dengan cara
ke-2 ini, Anda tetap harus setidaknya membaca beberapa bagian dari handout/slide begitu Anda tiba di lokasi acara.
Pengetahuan tentang materi yang akan disampaikan akan membantu Anda:

 Membuat preview dan kata-kata pembuka sesi yang berbobot dan tidak kacangan. Jika narasumber yang hadir adalah
orang2 terpilih, tak ada salahnya Anda juga tampil smart dan well-informed.
 Ngobrol dengan narasumber ketika mereka hadir di lokasi sebelum acara berlangsung. Pengetahuan Anda tentang
apa2 yang akan mereka bawakan tidak hanya akan membuat hubungan Anda jadi lebih cair, namun juga membuat
sang narasumber berikan apresiasi kepada Anda atas pemahaman atau minimal ketertarikan yang Anda punya atas
materi yang akan dia bawakan.

2. Pilih busana baik-baik

Jangan pakai baju warna kinclong atau apapun yang mencolok. Itu akan membuat Anda tampak lebih menonjol ketimbang
sang pembicara. Dalam acara di mana Anda jadi moderator, ingat ingatlah untuk tidak tampak lebih keren secara menonjol
ketimbang sang narasumber. Dengan baju yang mencolok apalagi dandan yang berlebihan, itu akan membuat perhatian
audience dan pemirsa dokumentasi foto/film menjadi teralihkan secara serius pada Anda. “Yah, klo dasarnya emg keren
gimana, dong?”. Iya, tahu. Tapi bagaimanapun, bintangnya adalah mereka para narasumber, sayangnya bukan Anda sang
moderator.

3. Persiapkan amunisi dengan baik

Anda sebaiknya bersiap manakala panitia terlalu sibuknya hingga tak sempat siapkan hal-hal remeh untuk kepentingan
narasumber. Berikut adalah yang biasa saya siapkan dan bawa pada saat acara:

 Form kurikulum vitae pembicara. Meskipun panitia biasanya punya, tapi saya lebih suka pake punya sendiri manakala
desain & layoutnya lebih keren.
 Paparan perkenalan diri Anda sendiri, untuk dibacakan oleh MC. Saya lebih menyukai model perkenalan yang
sifatnya pemaparan alih-alih berbentuk daftar yang membuat cara pembacaan menjadi kaku. Apapun, sebaiknya ini
Anda siapkan sendiri. Normalnya, Anda tak perlu membuat perkenalan yang panjang apalagi sampai melebihi
narasumber.
 Form pertanyaan peserta. Intinya adalah ada slot untuk mengisi nama, asal, dan pertanyaan. Tapi tentu pake kertas
kosong pun tak masalah. Intinya Anda harus bawa, dan bukan hanya untuk Anda sendiri, tapi juga untuk narasumber
yang bisa jadi tak membawa selembar kertas pun bersama mereka. Akan tampak profesional bila kertas2 yang Anda
bawa memiliki kop nama kegiatan. Itu akan membuat Anda (dan panitia) terkesan well-prepared.
 Surat Cinta untuk memberitahukan batas waktu. Saya biasa menggunakan surat cinta untuk memberitahukan bahwa
waktu kurang 15 menit, kurang 5 menit, dan waktu telah habis. Saya cetak di kertas ukuran A5 dg ukuran huruf super
besar. Diupayakan pake kertas yang tebal, sedemikian rupa sehingga bila Anda menunjukkannya ke pembicara, kertas
tersebut tidak trawang terlihat oleh hadirin. Dan satu lagi, bikin juga surat cinta untuk memberitahu agar narasumber
mempersingkat jawabannya (untuk digunakan di sesi tanya jawab).
 Siapkan juga kertas kosong ukuran kecil (misal A5 bagi dua) untuk surat-suratan dengan panitia, yakni manakala
Anda memanggil panitia ke meja Anda.
 Dan juga siapkan ballpoint, untuk Anda dan juga jaga-jaga buat narasumber (bisa minta ke panitia sebelum Anda maju
ke depan) 

Aktivitas Moderator pada Hari-H

Urutan aktivitas seorang moderator adalah sebagai berikut

1) Moderator harusnya hadir jauh sebelum acara dimulai. Bukan dadakan. Dengan demikian, moderator bisa turut
menyiapkan perangkat atau memastikan ketersediaan alat dan bahwa itu semua berfungsi

 Meja dan kursi pembicara di depan


 Kursi pembicara yang tidak sedang berbicara
 Pengeras suara
 LCD proyektor

2) Moderator “membriefing” panitia, sebelum acara dimulai, untuk perihal-perihal sebagai berikut:

 Minta kurikulum vitae; siapkan/bikin sendiri juga, just in case


 Kalo air minum dari moderator atau narasumber habis, minta ke panitia agar langsung saja ganti dengan yang baru
 Ingatkan agar panitia memberikan minum/makanan dari sebelah kanan belakang
 Tunjuk/kenali panitia yang mengoperasikan perangkat elektronik misal sound system dan slide
 Buat kesepakatan komunikasi dengan panitia, terutama bila Anda butuh bantuan hingga membutuhkan panitia untuk
maju ke depan menghampiri Anda

3) Saat Pembicara memasuki ruangan, siapkan tempat duduk sejak awal. Bilang ke panitia untuk mengkhususkan kursi
tertentu, dijaga agar tidak diduduki oleh peserta yang datang terlebih dulu. Narasumber bisa diantar oleh panitia acara untuk
kemudian diperkenalkan kepada moderator.

4) Moderator memperkenalkan diri kepada narasumber

5) Pembicara mengisi kurikulum vitae. Siapkan ballpoint, just in case. Namun sebelumnya, tanyakan apakah pembicara
memiliki kurikulum vitae yang dibawa sendiri dari rumah. Tanyakan bagaimanakah dia sang pembicara ingin diperkenalkan.
Bisa jadi dia punya pencapaian atau prestasi atau informasi apapun yang belum terdapat di form CV. Bisa jadi juga dia sudah
menyiapkan CV yang amat panjang -misal 6 halaman- dan dia punya arahan terkait mana-mana saja yang perlu dibacakan.
Intinya, buat sang pembicara senang atas bagaimana dia diperkenalkan.

6) Setelah pembicara rampung mengisi CV, moderator melakukan koordinasi dengan pembicara terkait:

 CV pembicara. Bacalah CV yang telah ditulis pembicara. Pastikan Anda bisa membaca semua tulisan yang ada. Jika
ada yang tak jelas, langsung tanyakan, jangan sampai ada kejadian Anda terbata-bata atau kelihatan bingung ketika
sedang membaca CV. Yang paling utama, jangan sampai Anda salah mengeja nama pembicara. Terutama untuk nama
dengan ejaan lama dan yang memiliki huruf o atau e (untuk orang jawa).
 Kisi-kisi materi, dikonfirmasikan lagi tentang apa yang akan moderator sampaikan sebagai pengantar. Terkadang apa
yang disampaikan narasumber berbeda dengan apa yang sudah jadi arahan panitia. Maka hal ini harus
dikomunikasikan dengan baik.
 Kesepakatan masalah waktu. Informasikan berapa waktu total yang dimiliki pembicara atau bahkan setiap pembicara.
Jika acara ternyata molor, maka sampaikan juga modifikasi jadwalnya.
 Pemberitahuan manakala waktu habis. Sampaikan bagaimana Anda akan mengkomunikasikan habisnya waktu kepada
pembicara. Tunjukkan contoh “surat cinta” yang akan Anda sodorkan kepada mereka.
 Tanyakan tentang penyiapan laptop; mau minta dipasangkan atau lebih suka pasang sendiri? Termasuk juga sistem
audio yang nyambung ke laptop. Lalu tanyakan, apakah butuh bantuan operator untuk slide?
 Jangan paksa narasumber untuk banyak berbicara. Pahami bahwa banyak pembicara/narasumber yang butuh
membentuk konsentrasi dan mengondisikan diri sebelum mereka maju ke panggung. Jikapun mereka mengajak Anda
ngobrol, jangan obrolkan hal-hal yang tidak relevan dengan apa yang akan dia sampaikan.
7) Masuk acara Pembukaan: pembacaan agenda acara oleh MC, sambutan-sambutan, dan apapun yang masuk pada prosesi
pembukaan kegiatan. Sebagai moderator, Anda sebaiknya duduk manis memperhatikan. Siapapun yg memberi sambutan,
pastinya adalah orang penting yg berharap Anda juga turut memperhatikan dia berbicara.

8 ) MC menyerahkan acara kepada Anda sebagai Moderator, setelah sebelumnya memperkenalkan. Gunakan dokumen
perkenalan diri sesuai amunisi yang telah Anda siapkan.

9) Sesi Pertama

 Ucapkan salam setelah sebelumnya menebarkan senyum kepada hadirin. Dan ketika mengucapkan salam, pastikan
Anda memandang hadirin, jangan menunduk melihat naskah/meja.
 Memberikan pengantar materi, misal mengapa kok materi yang akan disampaikan penting untuk dimunculkan di acara
ybs.
 Apa yang diharapkan dari peserta
 Mengundang pembicara ke depan
 Memperkenalkan pembicara
 Mempersilahkan pembicara mulai berbicara
 Mengingatkan lagi masalah waktu tanpa perlu terdengar di mike
 Ketika sudah selesai, berikan komentar/review singkat tentang apa yang baru disampaikan

10) Sesi Kedua, ketiga, dan seterusnya. Apa yang dilakukan adalah memberi simpulan atau mencuplik sedikit bagian dari
paparan yang baru saja disampaikan

“Menarik sekali apa yang disampaikan oleh Bapak/Ibu. Jadi ternyata … . Nah, baik. Sekarang, marilah kita beranjak pada
pemaparan ke-2 yang akan disampaikan oleh yang terhormat Bapak/Ibu ….

11) Pada Sesi Diskusi

 Memberi kesempatan peserta bertanya setelah sebelumnya mensosialisasikan berapa banyak termin yang tersedia, dan
berapa penanya di setiap terminnya. Sekalian juga Anda sampaikan aturan main semisal keharusan untuk
mengacungkan tangan, lalu menyebutkan nama dan asal sebelum bertanya, serta batasan jumlah pertanyaan yang
boleh diajukan setiap orang.
 Menegaskan; yang disampaikan peserta tu pertanyaan atau pernyataan
 Membantu peserta dalam merumuskan pertanyaan. Beneran, banyak sekali peserta yang bingung-bingung sendiri
ketika bertanya.
 Memotong dan meringkas pertanyaan bila terlalu panjang
 Memancing pertanyaan dengan mengajukan frasa-frasa yang menggiring pada pertanyaan.
 Menegaskan dan mengulang pertanyaan, entah sekedar untuk memastikan seluruh peserta mendengar (manakala mike
untuk peserta tidak tersedia) atau untuk mengingatkan lagi ketika narasumber hendak menanggapinya.

12) Kesimpulan dan Penutup. Ada kalanya kesimpulan tidak diperlukan jika memang forum/acaranya tidak dimaksudkan
untuk membuat atau menuju ke arah simpulan tertentu. Yang wajib Anda sampaikan adalah poin-poin penting dari apa-apa
yang telah disampaikan narasumber dan juga berdasarkan hasil sesi diskusi.

13) Pemberian kenang-kenangan. Untuk ini, Anda bisa bantu narasumber untuk memposisikan dirinya berdasarkan urutan
tertentu di tempat pemberian kenang-kenangan. Bagaimana Anda tahu urutannya? Tentu saja karena Anda sebelumnya telah
ngobrol dengan panitia tentang ini.

14) Foto bersama. Baik sekali bila Anda berada di tengah-tengah para narasumber. Dan sebaiknya simpan saja Peace Sign
Anda

http://akhmadguntar.com/tips-ampuh/panduan-menjadi-moderator-seminar-yang-handal/

http://madrasahimpian.blogspot.com/2009/02/panduan-menjadi-moderator-seminar-yang.html
 Menjadi Moderator Handal

Persiapan sebelum hari-H

1. Pelajari material setiap sesi.

Mau cara yang gampang, minta panitia untuk kirimkan handout dari setiap pembicara yang biasanya di sediakan Company
Event & Company Management. Tapi ada kalanya (sering bahkan) handout ini tidak bisa diterima hingga hari H. Maka
tempuh alternatif lain: Anda bisa lakukan riset di internet mengenai Company Event & Company Management. Dengan cara
ke-2 ini, Anda tetap harus setidaknya membaca beberapa bagian dari handout/slide begitu Anda tiba di lokasi acara dari
Company Party, Company Party Event, Company Event, Company Event Planner & Company Party Planner. Pengetahuan
tentang materi yang akan disampaikan akan membantu Anda:

2. Pilih busana baik-baik

Jangan pakai baju warna kinclong atau apapun yang mencolok. Itu akan membuat Anda tampak lebih menonjol ketimbang
sang pembicara. Dalam acara di mana Anda jadi moderator, ingat ingatlah untuk tidak tampak lebih keren secara menonjol
ketimbang sang narasumber. Dengan baju yang mencolok apalagi dandan yang berlebihan, itu akan membuat perhatian
audience dari Company Party, Company Party Event, Company Event, Company Event Planner & Company Party Planner
dan pemirsa dokumentasi foto/film menjadi teralihkan secara serius pada Anda. “Yah, klo dasarnya emg keren gimana,
dong?”. Iya, tahu. Tapi bagaimanapun, bintangnya adalah mereka para narasumber, sayangnya bukan Anda sang moderator.

3. Persiapkan amunisi dengan baik

Anda sebaiknya bersiap manakala panitia terlalu sibuknya hingga tak sempat siapkan hal-hal remeh untuk kepentingan
narasumber. Berikut adalah yang biasa saya siapkan dan bawa pada saat acara:

 Form kurikulum vitae pembicara. Meskipun panitia biasanya punya, tapi saya lebih suka pake punya sendiri manakala
desain & layoutnya lebih keren.
 Paparan perkenalan diri Anda sendiri, untuk dibacakan oleh MC dari Event Management Planner, Management Party,
Management Planner, Party Event & Party Event Planner. Saya lebih menyukai model perkenalan yang sifatnya
pemaparan alih-alih berbentuk daftar yang membuat cara pembacaan menjadi kaku. Apapun, sebaiknya ini Anda
siapkan sendiri. Normalnya, Anda tak perlu membuat perkenalan yang panjang apalagi sampai melebihi narasumber.
 Form pertanyaan peserta. Intinya adalah ada slot untuk mengisi nama, asal, dan pertanyaan. Tapi tentu pake kertas
kosong pun tak masalah. Intinya Anda harus bawa, dan bukan hanya untuk Anda sendiri, tapi juga untuk narasumber
yang bisa jadi tak membawa selembar kertas pun bersama mereka. Akan tampak profesional bila kertas2 yang Anda
bawa memiliki kop nama kegiatan. Itu akan membuat Anda (dan panitia dari Event Management Planner,
Management Party, Management Planner, Party Event & Party Event Planner) terkesan well-prepared.

Temukan informasi lainnya mengenai Company Event – Company Management – Company Event Management – Company
Party – Company Party Event – Company Event – Company Event Planner – Company Party Planner – Event Party Planner –
Event Management Party – Event Management Planner – Management Party – Management Planner – Party Event – Party
Event Planner hanya di Company Event Management:Company Party Event-Company Event Planner Jakarta Barat pada
88db.com

http://kamissore.blogspot.com/2009/06/menjadi-moderator-handal.html

 Berdebat yang Baik dan Benar

November 15th, 2009 by Agung Pushandaka

Sekedar mengisi hari Minggu yang luang, saya lihat-lihat file berita di website Metro TV. Ada satu berita yang menarik untuk
saya, yaitu berita tentang kericuhan rapat kerja antara Komisi III DPR dengan LSM anti korupsi, Kompak. Sebenarnya ini
berita sudah agak basi, tapi saya blum pernah lihat kejadiannya. Saya cuma pernah lihat talkshow tentang itu di TVone.
Cuma sayangnya, dalam talkshow di TVone itu ndak ada yang namanya berbincang-bincang. Wakil dari Kompak, berbicara
terus, sementara di sisi lain dia meminta pendapat anggota parlemen yang hadir tentang kasus Chandra-Bibit. Yang anehnya,
berkali-kali wakil Kompak itu bilang, “Perbedaan pendapat itu hal lumrah dalam sebuah diskusi/debat”. Saya setuju itu, tapi
yang saya kurang setuju adalah cara menyampaikan pendapat itu sendiri.

Di luar kasus kericuhan di rapat kerja Komisi III-LSM itu, saya juga seringkali melihat talkshow di tivi, terutama TVone, yang
berubah menjadi acara diskusi yang ndak tertib. Mirip banget dengan diskusi yang diikuti bocah-bocah sekolah dasar untuk
menentukan permainan apa yang akan mereka mainkan di akhir pekan. Pembawa acara, yang seharusnya menjadi moderator
malah cuma diam saja seperti menikmati pertengkaran “perdebatan” antar narasumber yang hadir.

de·bat /débat/ n pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dng saling memberi alasan untuk mempertahankan
pendapat masing-masing: debat tt calon presiden mendapat perhatian dr masyarakat;

Apa sih fungsi moderator dalam sebuah debat? Moderator adalah seorang penengah dalam sebuah debat/diskusi. Dialah orang
yang paling bertanggung jawab akan terjaganya ketertiban dan tercapainya tujuan dari debat itu sendiri. Tapi kalau ternyata
moderatornya cuma diam, seperti pembawa acara talkshow di TVone, sementara debat yang dia pandu malah lebih seperti
pertengkaran, lebih baik dia menyingkir dari sana karena dia ndak bisa menjalankan tugasnya. Seharusnya dia memiliki
kewibawaan di tengah-tengah peserta debat, karena dia boleh dan harus bisa mengijinkan atau menghentikan pembicaraan
peserta.

Trus debat yang baik itu seperti apa? Debat yang baik adalah adanya suatu pertukaran pendapat. Perbedaan pendapat lumrah
banget dalam suatu debat. Malah, karena lumrahnya, perbedaan pendapat bukan lagi menjadi yang utama dalam sebuah debat.
Tapi lebih penting lagi adalah cara menyampaikan pendapat.

Kedua belah pihak (bisa jadi lebih) harus menyadari tujuan mereka mengikuti debat. Yaitu menyampaikan pendapat masing-
masing. Lah, sekarang coba pikirkan, bagaimana setiap pihak bisa menyampaikan pendapat kalau salah satu pihak berbicara
terus? Penonton pun cuma akan dibuat bingung karena mereka harus mendengarkan 2 orang berbicara bersamaan. Intinya
adalah saling menghormati. Setiap pihak/orang punya hak untuk berbicara.

Lalu bagaimana berdebat dengan benar. Ya tentu saja harus dilandasi dengan aturan yang berlaku. Misalnya, ndak ada
penghinaan di sana. Menyampaikan kritik dengan pedas adalah sah, tapi kalau sampai mengina pihak lawan (personally), itu
tentu sudah ndak bisa dibenarkan. Sekali lagi, moderator harus bisa bertindak untuk mencegah hal-hal seperti itu dapat terjadi.

Saya juga menyayangkan talkshow yang sering diadakan di tivi. Seringkali pembawa acara/moderator ndak mampu menguasai
keadaan. Sehingga penonton malah jadi bingung harus mendengar yang mana, karena ndak jarang narasumber yang menjadi
peserta debat berebutan untuk bicara tanpa bisa ditengahi oleh sang empunya acara. Apalagi biasanya acara talkshow terbatas
waktunya. Seharusnya moderator benar-benar mampu dan adil membagi waktu untuk setiap pembicara menyampaikan
pendapatnya. Yang paling parah adalah di TVone. Ndak ada perdebatan, yang ada cuma percekcokan. Hehe..

Untuk acara talkshow di tivi, saya menyarankan anda menonton Save Our Nation. Acara bincang-bicang yang ditayangkan
Metro TV setiap hari Rabu, pukul 23.00 waktu Denpasar ini, ditayangkan dalam suasana yang tenang. Memang ndak ada
konfrontasi seperti yang sering diadakan TVone. Tapi dari Save Our Nation, kita malah bisa mendengarkan pendapat orang
lain dengan enak, tenang, dan utuh, meskipun kita punya pendapat yang berbeda.

Rabu lalu (11/11) topiknya tentang Kekuatan dan Kelemahan KPK. Di situ saya benar-benar bisa menyimak apa yang ada di
benak Pak Chandra dan Pak Bibit secara utuh dan perasaan tenang. Ndak seperti talkshow tivi lain yang malah cuma memberi
informasi kepada pemirsanya setengah-setengah saja.

***Maka dari itu saya berharap, berdebatlah dengan baik juga benar. Kalau kata orang tua dulu, semakin banyak  kita
ngomong maka semakin banyak pula kemungkinan kita salah. Kalau anda memang benar pengen berdebat, biarkan pihak
lawan menyampaikan pendapatnya. Setelah itu baru anda bantah, kalau memang perlu dibantah. Tapi kalau pihak lawan anda
cuma seperti Kompak yang ndak pernah memberikan kesempatan kepada anda untuk bicara, lebih baik anda pergi saja. Ndak
ada gunanya anda di sana, toh suara anda ndak akan pernah mereka dengar.

Jadi, berdamailah dalam perbedaan, Indonesia..

Anda mungkin juga menyukai