1. Merek menjadi pelengkap bagi gaya hidup dan melekat pada aktivitas, minat
dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan
status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai
sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola
perilaku tertentu. Terutama bagaimana konsumen ingin dipersepsikan oleh
orang lain berdasarka merek yang dipakai, sehingga gaya hidup sangat
berkaitan dengan bagaimana konsumen membentuk image di mata orang
lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan
image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu dan dapat diperkuat
dengan merek, seeprti sesorang akan dipersepsikan gagah jika naik motor
Harley Devidson. Saudara diminta menjelaskan bagaimana gaya hidup
dikaitan dengan merek sehingga membentuk kepribadian seseorang. (40%)