Laporan Acara 6
Laporan Acara 6
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
OLEH :
YOUNDREE RUDY
D061171507
GOWA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
bervariasi, terkadang hanya terdiri dari sebuah kristal atau gugusan kristal-kristal
dalam rongga-rongga atau celah batuan, mineral juga sering ditemukan dalam
permukaan.
yang berpengaruh dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu upaya untuk
diusahakan dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi, seiring dengan tahapan
menjadi dua kategori yaitu sumber daya yang teridentifikasi dan yang tidak
dalam wujud padat, cair, maupun gas pada kerak bumi yang secara ekonomis
layak untuk ditambang baik diwaktu sekarang ataupun diwaktu yang akan datang.
perusahaan yang bergerak di bidang bijih, baik itu mencari emas, tembaga, perak,
pemahaman lebih lanjut mengenai endapan mineral akan dibahas pada laporan ini.
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk melakukan pengolahan data
dari deskripsi mineral dan menentukan tekstur khusus dan jenis endapannya
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Sampel
2. Porselen
3. Kikir Baja
4. Paku Baja
5. Magnet
6. Hcl 0,1 M
7. Kaca
8. Komprator
9. Lab Kasar
Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai
mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain
terjadinya dan kegunaannya. Minerologi terdiri dari kata mineral dan logos,
(anorganik). Maka pengertian yang jelas dari batasan mineral oleh beberapa ahli
Endapan ini terjadi sebagai lensa polymetallic masif sulfida yang terbentuk
endapan VMS berupa akumulasi mineral sulfida berlapis yang mengendap dari
cairan hidrotermal di bawah dasar laut dalam berbagai setting geologi dari masa
terbentuknya hingga sekarang. Adapun beberapa hal yang khas dari endapan VMS
induk. Dugaan inilah yang membuat beberapa scientist untuk melakukan tes untuk
fenomena metalogenik serta dari area singkapan endapan dapat diperkirakan umur
dalam, berumur dan memilike tipe petrokimia yang distribusi sebagian pada
di tahun 2650-2730 yang terjadi akibat sabuk vulkanik di Canadian Shield, tapi
hanya 2 komposisi sabuk vulkanik yang diketahui berumur sama dengan yang
terlihat pada zonasi dari kimia, mineralogi dan tekstur bijih dan perubahan
metasomatisme menjadi batuan induk. Mineral logam lainnya, pirotit,
magnetit dan bornit (jika ada) cenderung untuk terkonsentrasi pada inti
zona stockwork dan bagian tengah basalt pada lapisan sulfida massif. Barit,
umumnya terjadi dengan konsentrasi spalerit dan galena yang paling tinggi pada
zona paling luar dari lapisan sulfida massif. Pirit, umumnya lebih dulu berada di
sepanjang pola zonasi sulfida, cenderung untuk mencapai bagian yang relatif
Karena adanya tekanan hidrostatis, air laut meresap melalui rekahan-rekahan yang
terbentuk di lantai samudera (recharge). Air laut ini mempunyai karakter kimiawi
tertentu. Fluida tersebut dipanaskan oleh batuan bagian dalam yang melebur pada
dengan air laut menyebabkan tingginya kadar sulfida dan sulfat. Fluida yang
Cu –Zn.
1. tipe Zn-Cu
2. tipe Pb-Zn-Cu
3. tipe Cu
1. jenis Zn-Pb-Cu
2. jenis Zn-Cu
3. jenis Cu
ruang dan waktu yang berbeda, berhubungan dengan lingkungan tektonik bawah
laut yang berbeda, dari lingkungan ophiolite ke oceanic rift arc, continental back
1. Black smoker
lebih dari 3600C, endapan mineral yang dihasilkan, yaitu pirit (FeS2),
kalkopirit (CuFeS2), anhidrit (CaSO4) dan mineral yang dihasilkan yaitu mineral
sulfida. Bahan bijih yang diendapkan dalam fumarol atau black smoker
stratiform.
2. White Smoker
Endapan ini terbentuk di busur pulau yang memiliki suhu antara 2600-3000C,
endapan mineral yang dihasilkan yaitu pirit (FeS2) dan sphalerit (ZnS),
dan kaya akan zinc. Disebut white smoker karena menghasilkan unsur Al sebagai
ciri khasfelsic.
archean rocks.
Karakteristik dan genesa endapan ini sangat menarik karena berbeda dengan
tipe endapan lain, sehingga masih menjadi perdebatan diantara para geoscientist.
Namun belakangan ini telah ditemukan bahwa endapan ini dapat ditemukn
akibat semburan larutan hidrotermal bersuhu tinggi (350oC) yang timbul akibat
aktifitas presipitasi mineral logam, yang serupa dengan endapan VMS. Dari
utama, yaitu:
karakteristik tipe endapan yang menceritakan tentang proses geologi yang terjadi.
Endapan VMS terdiri dari lapisan konkordan pada kadar sulfida yang tinggi,
komposisi 60% atau lebih mineral sulfida (Sangster dan Scott, 1976), yang secara
urat stringer. Mineralisasi tipe sulfida terjadi pada jalur alterasi batuan
hidrotermal. Kontak bagian atas dari lapisan VMS (dengan batuan dinding atas)
Perbandingan panjang dengan ketebalan yaitu antara 3-10 : 1. Endapan yang akan
ditambang mungkin terdiri dari beberapa lapisan VMS dan lapisan tersebut
Endapan skarn pertama kali dinyatakan sebagai batuan metamorf hasil kontak
antara batuan sedimen karbonatan dengan intrusi magma oleh ahli petrologi
metamorf, dengan terjadi perubahan kandungan batuan sedimen yang kaya
karbonat, besi, dan magnesium menjadi kaya akan kandungan Si, Al, Fe dan Mg
dimana proses yang bekerja berupa metasomatisme pada intrusi atau di dekat
intrusi batuan beku (Best 1982).
Endapan skarn terbentuk sebagai efek dari kontak antara larutan hidrothermal
yang kaya silika dengan batuan sedimen yang kaya kalsium. Proses
pembentukannya diawali pada keadaan temperatur 400°C – 650°C dengan
mineral-mineral yang terbentuk berupa mineral calc-silicate seperti diopsid,
andradit, dan wollastonit sebagai mineral-mineral utama pembawa mineral bijih
(Einaudi et al. 1981). Tapi terkadang dijumpai juga pembentukan endapan skarn
juga terbentuk pada temperatur yang lebih rendah, seperti endapan skarn yang
kaya akan kandungan Pb-Zn (Kwak 1986). Pengaruh tekanan yang bekerja selama
pembentukan endapan skarn bervariasi tergantung pada kedalaman formasi batuan
Singkatnya:
a. Eksoskarn
Eksoskarn adalah endapan skarn yang terbentuk di sekitar intrusi batuan beku,
tidak mengalami kontak langsung dengan intrusi.
b. Endoskarn
Endoskarn adalah endapan skarn yang terbentuk pada kontak batuan sedimen
dengan intrusi ataupun di dalam batuan beku intrusi itu sendiri sebagai xenolith.
a. Skarn Prograde Mineral skarn pada tipe ini terbentuk pada suhu yang tinggi,
dan terjadi pada fase awal. Beberapa jenis mineral pencirinya adalah; garnet,
klinopiroksen, biotit, humit,dan montiselit.
b. Skarn Retrograde Minineral skarn pada tipe ini terbentuk pada suhu yang
rendah. Beberapa contoh mineral pencirinya adalah; serpentin, amfibol, tremolit,
epidot, klorit dan kalsit.
3.1 Sampel X
Pada sampel 01 merupakan mineral dengan warna hitam. Cerat atau warna
mineral dalam bentuk hancuran (serbuk) pada mineral ini adalah putih.
Kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena
cahaya atau biasa disebut Kilap pada mineral ini adalah logam. Belahan atau
kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau lebih arah tertentu
apabila kita pukul tidak hancur, belahan pada mineral ini adalah 1 arah. Pecahan
adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang tidak teratur
apabila mineral dikenai gaya, pecahan mineral ini adalah uneven (tidak rata).
mineral ini adalah 5,5-6 skala mohs. Berat jenis atau perbandingan antara berat
mineral dengan volume mineral pada mineral ini adalah 4,5 – 4,8 gr/m3 . Sifat
kemagnetan atau sifat mineral terhadap gaya magnet pada mineral ini adalah
derajat kejernihan mineral ini adalah Opak (Tidak dapat meneruskan cahaya).
mineral ini adalah Brittle (bidang pecahnya tidak rata). Komposisi kimia dari
mineral ini adalah (Ce,Ca,Y)2 PbS. Sistem kristal atau cara untuk
berdasarkan letak atom dalam sumbu xyz, sistem kristal pada mineral ini adalah
Isometrik. Jenis endapan hidrotermal dengan tipe endapan VMS. Mineral alterasi
sulfur dan kalkopirit mineralisasi yaitu galena. Tekstur khusus segregasi. Zona
alterasi tidak ada dan zona mineralisasi peripheral. Golongan Mineral Sulfida.
rekahan yang terbentuk di lantai samudera (recharge). Air laut ini mempunyai
karakter kimiawi tertentu. Fluida tersebut dipanaskan oleh batuan bagian dalam
yang melebur pada kerak samudera sampai ketinggian temperatur 400°C. Reaksi
fluida magmatis dengan air laut menyebabkan tingginya kadar sulfida dan sulfat.
untuk sebagian besar produksi timbal di dunia. Galena juga merupakan bijih yang
signifikan dari perak. Kegunaan timbal paling penting saat ini adalah dalam
baterai timbal. Sebuah baterai khusus mengandung sekitar 20 pon timbal dan
harus diganti setiap empat atau lima tahun. Baterai timbal juga digunakan sebagai
sumber pasokan listrik darurat untuk jaringan komputer, fasilitas komunikasi, dan
sistem penting lainnya. Timbal juga merupakan salah satu logam yang digunakan
dalam sistem penyimpanan energi yang terkait dengan pembangkit listrik dan
kendaraan hybrid.
3.2 Sampel EM 17
mineral Sulfida. Ketika lapuk akan bewarna Hitam dan ketika segar bewarna
keemasan, cerat hitam, kilap logam, belahan tidak jelas. Pecahan tidak ada.
Sampel ini memiliki tingkat kekerasan 6-6,5 dan tergores pada porselen. Berat
Diamagnetik merupakan sifat yang tidak memiliki sifat daya tarik magnet. Derajat
kejernihan opaq, Opaq merupakan sifat yang dimiliki mineral yang sukar atau
tidak bisa mentramisikan cahaya masuk ke dalam mineral. Tenacity brittle, brittel
merupakan sifat dalam yang mudah hancur jika dipukul. , system Kristal
isometrik, dan komposisi kimia mineral FeS2. Jenis endapan hidrotermal dengan
tipe endapan VMS. Minetal alterasi sulfur dan Mineralisasi yaitu pirit dengan
tekstur khusus segregasi dan zona mineralisasi pyrite shell Nama mineralnya
adalah pyrite.
mesotermal dan hipotermal. Karena adanya tekanan hidrostatis, air laut meresap
melalui rekahan-rekahan yang terbentuk di lantai samudera (recharge). Air laut ini
bagian dalam yang melebur pada kerak samudera sampai ketinggian temperatur
400°C. Reaksi fluida magmatis dengan air laut menyebabkan tingginya kadar
sulfida dan sulfat. Fluida yang panas perlahan naik ke permukaan dikarenakan
Dijumpai juga dalam batuan beku, retas pegmatit dan dalam deposit
dan sulfur.
kalkopirit, galena dan sphalerit, malasit dan azurite. Kegunaan mineral ini sebagai
penciri mineral ekonomis pada suatu daerah, sebagai ciri penentuan zona tektonik,
sebagai bahan dasar industri, sebagai material penelitian geologi, sebagai bahan
3.3 Sampel EM 15
golongan mineral Sulfida. Ketika lapuk akan bewarna abu-abu dan ketika segar
bewarna hitam, cerat abu-abu metalik, kilap logam, belahan tidak jelas. Pecahan
tidak ada. Sampel ini memiliki tingkat kekerasan 1-1,5 dan tergores pada kuku.
Berat jenis sampel ini adalah 4,7 g/cm3 dengan sifat kemagnetan paramagnetic.
Paramagnetik merupakan sifat yang memiliki sifat daya tarik magnet yang lemah.
Derajat kejernihan opaq, Opaq merupakan sifat yang dimiliki mineral yang sukar
atau tidak bisa mentramisikan cahaya masuk ke dalam mineral. Tenacity brittle,
brittel merupakan sifat dalam yang mudah hancur jika dipukul. , system Kristal
hidrotermal dengan tipe endapan VMS. Komposisi mineral primer yaitu kuarsa
Zona mineralisasi yaitu Low Grade Core. Nama mineralnya adalah Molybdenit.
Proses pembentukan mineral ini berasal dari proses hydrothermal Karena
terbentuk di lantai samudera (recharge). Air laut ini mempunyai karakter kimiawi
tertentu. Fluida tersebut dipanaskan oleh batuan bagian dalam yang melebur pada
dengan air laut menyebabkan tingginya kadar sulfida dan sulfat. Fluida yang
dibidang geologi dan sebagai penentuan mineral yang terdapat mineral ekonomis.
3.4 Sampel EM 5
mineral Sulfida. Ketika lapuk akan bewarna Hitam dan ketika segar bewarna
keemasan, cerat hitam, kilap logam, belahan tidak jelas. Pecahan tidak ada.
Sampel ini memiliki tingkat kekerasan 6-6,5 dan tergores pada porselen. Berat
Diamagnetik merupakan sifat yang tidak memiliki sifat daya tarik magnet. Derajat
kejernihan opaq, Opaq merupakan sifat yang dimiliki mineral yang sukar atau
tidak bisa mentramisikan cahaya masuk ke dalam mineral. Tenacity brittle, brittel
merupakan sifat dalam yang mudah hancur jika dipukul. , system Kristal
isometrik, dan komposisi kimia mineral FeS2. Jenis endapan hidrotermal dengan
tipe endapan SKARN. Mineralisasi yaitu pirit dengan tekstur khusus disemination
Endapan skarn terbentuk sebagai efek dari kontak antara larutan hidrothermal
yang kaya silika dengan batuan sedimen yang kaya kalsium. Proses
(Einaudi et al. 1981). Tapi terkadang dijumpai juga pembentukan endapan skarn
juga terbentuk pada temperatur yang lebih rendah, seperti endapan skarn yang
kaya akan kandungan Pb-Zn (Kwak 1986). Pengaruh tekanan yang bekerja selama
galena dan sphalerit, malasit dan azurite. Kegunaan mineral ini sebagai penciri
mineral ekonomis pada suatu daerah, sebagai ciri penentuan zona tektonik,
sebagai bahan dasar industri, sebagai material penelitian geologi, sebagai bahan
kekuningan dan warna lapuk coklat kehitaman. Warna merupakan warna yang di
terlihat ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna coklat dimana cerat
merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk bubuk. Kilap
mineral ini ialah kilap logam , dimana kilap logam ialah Kesan ketika mineral ini
terkena cahaya menyerupai logam. Mineral ini belahan tidak sempurna. Pecahan
dari mineral ini ialah pecahan Uneven, dimana Uneven ialah suatu permukaan
yang terbentuk akibat pecahnya suatu mineral tidak sempurna. Kekerasan ialah
suatu sifat yang ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut
percobaan, kekerasan dari mineral ini berdasarkan skala mosh adalah 3 karena
dapat tergores oleh Kawat tembaga. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini
ialah sebesar 4,1-4,3 gr/cm3 dimana berat jenis merupakan perbandingan antara
berat mineral diudara terhadap volume. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah
diamagnetik atau mineral tidak dapat tertarik oleh gaya magnet dimana sifat
kemagnetan sendiri merupakan sifat mineral terhadap daya tarik magnet. Derajat
kejernihan dari mineral ini ialah Opaq atau mineral tidak dapat mentransmisikan
cahaya. Mineral ini memiliki tenacity brittle, dimana tenacity ialah sifat mineral
ataupun mengirisnya dapat mudah hancur. Mineral ini memiliki sistem kristal
isometrik dengan komposisi kimia CuFeS2. Mineral ini tergolong dalam golongan
mineral Sulfida. Jenis endapan hidrotermal dan tipe endapan VMS dengan mineral
alterasi malasit dan mineralisasi kalkopirit dan galena dengan tekstur khusus
disemination, zona alterasi prophylitik dan zona mineralisasi low grade core.
Berdasarkan deskripsi ciri fisik di atas, nama mineral ini adalah Kalkopirit.
terbentuk di lantai samudera (recharge). Air laut ini mempunyai karakter kimiawi
tertentu. Fluida tersebut dipanaskan oleh batuan bagian dalam yang melebur pada
dengan air laut menyebabkan tingginya kadar sulfida dan sulfat. Fluida yang
tembaga, bahan baku industri, bahan pembuatan kabel, bahan penelitian dibidang
geologi lainnya.
3.6 Sampel EM 30
Sampel dengan nomor urut 06, nomor peraga EM 30 memiliki warna segar
putih ke abuan, lapu kecokelatan, memiliki warna cerat abu-abu, kilap non logam
yaitu dimana kilapnya seperti non logam, belahan tidak ada, memiliki kekerasan
2,5-3,5, berat jenis 4,8 gr/cm3, sifat kemagnetan diamagnetik yaitu tidak adanya
tarik magnet, derajat kejernihan opaq yaitu tidak dapat ditembus oleh cahaya,
Tenacity Brittle yaitu rapuh, komposisi kimia BaSO4, sistem kristal orthorombik,
golongan mineral sulfat. Jenis endapan hidrotermal dan tipe endapan VMS dengan
mineral primer tidak dijumpai dan tekstur khusus segregasi. Berdasarkan ciri-ciri
dengan batuan yang dilewatinya pada kondisi fisika dan kimia tertentu. Larutan
magmatik, namun dapat pula berasal dari air meteorik, air connate, atau air yang
mengandung mineral yang dihasilkan selama proses metamorfisme dan kemudian
Mineral ini berasosiasi dengan mineral sulfur, kuarsa dan mineral Au/Ag,
dengan kegunaan sebagai bahan penelitian geologi dalam bidang petrologi dan
kenampakan ketika lapuk akan bewarna hitam dan ketika segar bewarna pink
keunguan, cerat hitam, kilap logam, belahan tidak jelas. Sampel ini memiliki
tingkat kekerasan 1,5-2 . Berat jenis sampel ini adalah 4,59-4,76 g/cm3 dengan
sifat daya tarik magnet yang lemah. Derajat kejernihan opaq, Opaq merupakan
sifat yang dimiliki mineral yang sukar atau tidak bisa mentramisikan cahaya
masuk ke dalam mineral. Tenacity brittle, brittel merupakan sifat dalam yang
mudah hancur jika dipukul. , system Kristal heksagonal, dan komposisi kimia
mineral CuS. Jenis endapan hidrotermal dengan tipe endapan VMS dengan
mineralisasi kalkopirit dan covellit, tekstur khusus segregasi dan zona alterasi
yaitu argilik. Zona mineralisasi low pyrite shell. Nama mineralnya adalah pyrite.
daerah sekitar gunung api bawah laut yang larutan sisa magma bercampur dengan
Calcopyrit.
Sampel dengan nomor urut 08, nomor peraga EM 116 mineral dengan
warna segar hitam dan warna lapuk kecoklatan. Cerat atau warna mineral dalam
bentuk hancuran (serbuk) pada mineral ini adalah hitam. Kenampakan atau cahaya
yang dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya atau biasa disebut
Kilap pada mineral ini adalah logam. Kekerasan adalah ketahanan mineral
terhadap suatu tekanan, kekerasan pada mineral ini adalah 2,5-3. Berat jenis atau
perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral pada mineral ini adalah
8,93 gr/m3 . Sifat kemagnetan atau sifat mineral terhadap gaya magnet pada
mineral ini adalah Paramagnetik ( memiliki daya magnet rendah ). Bentuk mineral
atau kenampakan luar dari mineral akibat adanya sistem kristal didalamnya,
bentuk mineral pada mineral ini adalah anhedral. Derajat kejernihan atau
derajat kejernihan mineral ini adalah Opak (Tidak dapat meneruskan cahaya).
mineral ini adalah Brittel. Komposisi kimia dari mineral ini adalah Cu.. Sistem
kristal pada mineral ini adalah Isometrik. Golongan mineral native elements. Jenis
endapan Hidrotermal dan tipe endapan VMS. Mineralisasi Cu. Tekstur khusus
daerah sekitar gunung api bawah laut yang larutan sisa magma bercampur dengan
4.1 Kesimpulan
1. Genesa pembentukan Jenis endapan Karena adanya tekanan hidrostatis, air laut
(recharge). Air laut ini mempunyai karakter kimiawi tertentu. Fluida tersebut
dipanaskan oleh batuan bagian dalam yang melebur pada kerak samudera
sampai ketinggian temperatur 400°C. Reaksi fluida magmatis dengan air laut
menyebabkan tingginya kadar sulfida dan sulfat. Fluida yang panas perlahan
4.2 Saran
Mottana, A. (1977). Guide to Rocks and Minerals, Simon and Schuster’s, New
York