Full
Full
SKRIPSI
Oleh:
Dewi Wulansari
NIM: 121224037
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SK鵬 覆PSI
1)isllsun oleh:
Dewい Ⅳ ulalllsari
121224037
Pembimbing I
ん
Dr B.WidhalyarltO,M.Pd. tanp,gal: I Desember 2015
Pembimhing II
′
I)「 ン.Karlllin,Ⅳ I Pd lanpy4al: 8 f)e-qember 20i6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sK]uPsI
KABUPATEN AHAKノゝRI
Ⅳ質 ULll,KALIMIANTAN TIIttillR
Disllslli1 01eli:
Dewi Wlllallsari
121224037
Nanla Iノ ellgkap
Sanata I)t-Larira
lt(Dllalldi二 Ph l).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO
Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan,
kamu akan menerimanya.
(Matius 21 : 22)
Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.
Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.
(Andrew Jackson)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyttakan dcngan sesunggllhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak lnelnuat karya atau bagian karya orang lain,kecuali yang tclah discbutkan
挙
Dcwi Wulallsa五
Vl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Yang mcnyatakan,
Dewi Wulansari
V‖
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Wulansari, Dewi. 2016. Unsur-Unsur Paragraf dan Pola Pengembangan
Paragraf pada Karangan Guru-Guru SD Kabupetan Mahakam Ulu,
Kalimantan Timur. SKRIPSI. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
Penelitian ini mengkaji unsur-unsur paragraf dan pola pengembangan
paragraf yang terdapat pada karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu,
Kalimantan Timur. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan unsur-unsur
paragraf dan pola pengembangan paragraf yang terdapat pada karangan guru-guru
SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif karena data
penelitian ini berupa kata-kata dan bukan angka. Sumber data dalam penelitian ini
adalah karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
Objek dalam penelitian ini adalah kelengkapan unsur-unsur paragraf dan pola
pengembangan paragraf dalam karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu,
Kalimantan Timur. Data penelitian berupa paragraf yang di dalamnya terdapat 59
paragraf dari 20 karangan. Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan
paragraf berdasarkan unsur-unsur paragraf dan pola pengembangan paragraf yang
digunakan oleh guru-guru Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pengembangan paragraf
yang digunakan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur
adalah pola (1) Umum khusus, (2) Khusus Umum, (3) Sebab Akibat, (4) Akibat
Sebab, (5) Kronologi, (6) Contoh, (7) Pertentangan, (8) Perbandingan, dan
(9) Definisi Luas. Sementara itu, unsur-unsur paragraf yang muncul adalah
kalimat utama dan kalimat penjelas.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan
beberapa saran. Pertama, Guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan
Timur yang menjadi subjek dalam penelitian ini agar lebih memperhatikan dan
menguasai berbagai materi yang ingin diajarkan kepada anak didiknya seperti
unsur-unsur paragraf dan pola pengembangan paragraf. Kedua, bagi guru Bahasa
Indonesia, guru harus mampu menjadi teladan dalam penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Dalam memberikan pengajaran mengenai
kompetensi menulis hendaknya guru lebih banyak memberikan latihan menulis
kepada siswa khususnya menulis paragraf. Latihan kompetensi menulis ini
diharapkan dapat meningkatkan pola pengembangan paragraf yang lebih variatif.
Ketiga, bagi penelitian berikutnya, peneliti berharap ada peneliti lain yang
mengembangkan penelitian sejenis. Penelitian ini dijadikan bahan pertimbangan
dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan paragraf, yaitu pola
pengembangan paragraf dan unsur-unsur paragraf.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
sehingga dengan berkat dan penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Unsur-Unsur Paragraf dan Pola Pengembangan Paragraf pada
Karangan Guru-Guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur ini
dengan baik. Sebagaimana disyaratkan dalam Kurikulum Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, penyelesaian
skirpsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.
Kelancaran dan keberhasilan proses pelaksanaan dan penyusunan skripsi
ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma.
3. Dr. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma.
4. Dr. B. Widharyanto, M.P.d., selaku dosen pembimbing pertama yang
dengan perhatian dan kesabaran, membimbing, memotivasi, dan memberi
berbagai masukan yang sangat berharga bagi penulis mulai dari awal
hingga akhirnya penulis menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku dosen pembimbing kedua dan selaku
triangulator yang juga dengan sabar berkenan membimbing, mengarahkan,
memberi masukan dan memotivasi hingga selesainya penulisan proposal
skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terima kasih atas dinamika belajar yang pernah kita lalui mulai dari awal
perkuliahan sampai penulis selesai menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa ada banyak pihak lainnya yang dengan berbagai
cara telah membantu dan mendukung penulis dalam keseluruhan proses
Yogyakarta,8]Desember 2016
Penulis
Dewi Wulallsan
X‖
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
otonomi baru (DOB) yang masih terus berbenah dalam segala bidang
menjadi guru bahasa Indonesia karena dari segi tenaga pengajar memang
Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan bagi guru-guru di Mahakam Ulu
masih ada beberapa daerah seperti Kabupaten Mahakam Ulu yang masih
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
fungsi ini merupakan tantangan bagi para pendidik (guru) sebagai modal
dasar untuk mendidik para siswa. Para pendidik (guru) perlu terus
Undang No.14 Tahun 2005 peran guru adalah sebagai pendidik, pengajar,
didik. Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi
bagi peserta didik dan lingkungannya. Salah satu faktor yang sangat
masyarakat.
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Saat ini, penggunaan bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indonesia yang baik dan benar sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan
Oleh karena itu, sebagai guru harus siap menghadapi segala tantangan
guru. Dalam hal ini bahasa yang diamati yaitu bahasa tertulis, meneliti
pada contoh berikut ini Pertanyaan dan renungan bagi kita ‘’Apakah kita
semua sudah sadar dengan kearipan lingkungan yang bersih dan sehat??
Apakah kita sudah bertanggung jawab dengan diri kita sendiri dan dengan
orang lain?’’
dua kalimat. Oleh sebab itu, dalam menuangkan gagasan atau pikiran kita
lain agar menjadi kesatuan yang padu. Hubungan ini menyatakan kesatuan
yang lebih besar, yaitu buah pikiran seluruh tulisan. Buah pikiran itu
Timur’’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
kepada para guru, mahasiswa bahasa dan sastra Indonesia, dan bagi
peneliti lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Bagi Guru
bervariasi.
b. Bagi Mahasiswa
Berikut ini adalah batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
(Tarigan, 2008).
tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca (Gie, 2002).
g. Karangan eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang
pembicara pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang (Keraf,
2007).
skripsi secara ringkas. Penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I
kerangka teori dan kerangka berpikir. Bab III Metodologi Penelitian yang
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Anggun Gitasari (2009), Hedwigis Risa
Verawati (2011), dan Caecilia Nurista Syahdu Hening (2014). Secara ringkas
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
11
narasi siswa kelas V SD Negeri Kalibening. Empat struktur paragraf itu adalah
(1) paragraf dengan dua unsur paragraf (kalimat utama dan kalimat penjelas),
(2) paragraf dengan tiga unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat
penegas, (3) paragraf dengan tiga unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, dan
transisi), (4) paragraf dengan empat unsur (kalimat utama, kalimat penjelas,
Timur.
12
deskriptif kualitatif.
dilakukan dengan langkah yaitu (1) peneliti mengumpulkan data dengan cara
membaca dan mencermati karangan, (2) peneliti memberi kode untuk setiap
penelitian ini adalah tentang pola pengembangan paragraf dan unsur- unsur
yang peneliti temukan adalah perbedaan subyek data dan sumber penelitian.
Pada tiga penelitian terdahulu yang relevan, subyek data adalah siswa di
sekolah dan guru guru SD. Sumber datanya adalah karangan siswa, karangan
guru dan tajuk rencana dari surat kabar. Dalam penelitian ini, subyek datanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kalimantan Timur.
2.2.1 Paragraf
bahasa atau pakar bahasa. Menurut Gorys Keraf (2004) alinea atau paragraf
adalah suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih
alinea itu gagasan tadi menjadi jelas oleh uraian-uraian tambahan, yang
maksudnya tidak lain untuk menampilkan pokok pikiran tadi secara lebih
dari sebuah karangan atau wacana (Soewandi, 2000: 49). Menurut Nuristo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
(1999: 16) Paragraf adalah kalimat yang berkaitan erat antara satu dengan
menjelaskan satu unit buah pikiran untuk mendukung buah pikiran yang
atau tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan
berkaitan erat antara satu dengan lain. Dapat dikatakan bahwa kualitas
paragraf yang berkaitan erat bergantung pada gagasan atau ide. Dengan kata
lain, paragraf yang baik mencerminkan pola pikir dari penulisnya sendiri.
Menurut Soewandi (2000: 52-53) paragraf yang baik memiliki enam ciri,
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
ketukan.
3) salah satu kalimat merupakan kalimat topiknya, yaitu kalimat yang berisi
akhir paragraf.
4) pada paragraf dalam karangan teknis atau karangan ilmiah, isi pernyataan
16
A. Kesatuan
kesatuan, apabila kalimat dalam paragraf tidak terlepas dari topiknya. Setiap
B. Kepaduan
C. Kelengkapan
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
(1) Suku Dayak tidak termasuk suku yang suka bertengkar. Mereka
bersengketa.
dikemukakan oleh Gorys Keraf (1980) bahwa paragraf yang efektif harus
memenuhi tiga syarat yaitu (1) kesatuan yang merupakan semua kalimat
kekompakan kalimat yang satu dengan yang lain, dan (3) perkembangan
merupakan wadah bagi penulis untuk menuangkan atau menjelaskan satu unit
pokok pikirannya. Untuk merangkai suatu paragraf yang sistematis dan logis,
atas empat unsur, yaitu transisi, kalimat topik atau kalimat utama, kalimat
18
unsur tersebut tidak harus hadir bersama-sama dalam satu paragraf. Berikut
A. Transisi
ide baru tetap bergerak pada topik yang sama. Terdapat dua cara
dengan penanda transisi tertentu. Cara kedua yaitu eksplisit yang dinyatakan
1) penanda hubungan kelanjutan: dan, serta, lagi, lagi pula, tambahan lagi,
6) penanda urutan jarak: di sana, di sini, di situ, sebelah, dekat, dan jauh.
19
8) penanda sebak-akibat: sebab, oleh sebab itu, oleh karena, dan akibatnya.
seandainya.
rangkuman.
antara satu pokok pikiran ke pokok pikiran yang lain. Transisi menunjang
suatu paragraf. Kalimat utama ini bisa berada di awal, tengah, dan akhir
paragraf. Kalimat utama pada awalnya berupa ide sentral pengarang yang
20
Kalimat penjelas menempati lebih dari setengah porsi suatu paragraf, karena
contoh ide sentral dalam kalimat utama. Penyusunan kalimat penjelas tidak
dan disusun berdasarkan hal-hal yang sangat dekat dengan ide sentral
D. Kalimat Penegas
atau penjelas kembali pernyataan atau ide yang diungkapkan dalam kalimat-
kalimat sebelumnya. Kedua, sebagai daya tarik bagi pembaca atau sebagai
menurut Wiyanto (2004: 28) unsur paragraf dibagi menjadi paragraf dengan
empat unsur, paragraf dengan tiga unsur, paragraf dengan dua unsur, dan
paragraf hanya satu unsur. Berikut ini uraian mengenai unsur-unsur paragraf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
penjelas, dan kalimat penegas. Paragraf berikut ini adalah contoh paragraf
dengan empat unsur, yaitu transisi, kalimat utama, kalimat penjelas, dan
kalimat penegas.
(2) Lagi pula, di asrama ini kita harus menjaga kebersihan. Kamar
mandi kita bersihkan sedikitnya dua hari sekali. Halaman kita sapu
bergiliran setiap pagi dan sore. Saluran air pembuangan kita
kontrol setiap minggu. Demikian pula sampah harus kita
perhatikan. Jangan sampai kita membuang sampah sembarangan.
Semua sampah, baik sampah besar maupun kecil, kita buang di
tempat sampah. Bila sudah terkumpul, kita bakar di tempat
pembakaran sampah atau kita buang ke tempat pembuangan akhir.
Bila perilaku hidup bersih itu kita lakukan, hidup kita di asrama
nyaman dan sehat.
i) Susunan paragraf terdiri atas transisi, kalimat utama, dan kalimat penegas.
ii) Susunan paragraf terdiri atas kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat
penegas. Paragraf berikut ini adalah contoh paragraf dengan tiga unsur.
22
penjelas. Paragraf berikut ini adalah contoh paragraf dengan dua unsur.
unsur di dalamnya. Paragraf berikut ini adalah contoh paragraf dengan satu
unsur.
paragraf menyangkut unsur apa saja yang terdapat dalam suatu paragraf.
23
Kemungkinan ketiga yakni hanya dua unsur dalam paragraf yakni kalimat
dalam paragraf. Posisi setiap unsur tidak harus dimulai dari transisi-kalimat
posisi unsur-unsur paragraf bisa berada. Hal ini bergantung pada topik yang
dikembangkan pengarang.
Jenis-jenis paragraf merupakan hasil dari ide pokok sebuah karangan dan
argumentasi.
a. Narasi
olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Sementara itu,
24
diceritakan. Narasi tidak hanya terdapat pada karya fiksi, tetapi juga pada
karya nonfiksi.
berikut.
b. Deskripsi
bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan
25
berikut.
(8) Wanita itu tampaknya tidak jauh usianya dari dua puluh tahun.
Mungkin ia lebih tua, tapi pakaian dan lagak-lagaknya
mengurangi umurnya. Parasnya cantik. Hidung bangur dan
matanya berkilauan seperti mata seorang India. Tahi lalat di atas
bibirnya dan rambutnya yang ikal berlomba-lomba
menyempurnakan kecantikannya (Nasucha, 2009).
c. Eksposisi
Menurut Gorys Keraf (1982) eksposisi atau pemaparan adalah salah satu
pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sesuatu
d. Persuasi
Menurut Gorys Keraf (2007) persuasi adalah suatu seni verbal yang
dikehendaki pembicara pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang.
Persuasi selalu bertujuan untuk mengubah pikiran orang lain; ia berusaha agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
orang lain dapat menerima dan melakukan sesuatu yang kita inginkan.
e. Argumentasi
yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar
mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan
apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau tidak.
28
29
adalah penulis mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling
B. Sudut Pandangan
barang dari atas atau dari bawah, tetapi bagaimana kita melihat barang itu
kesamaan atau perbedaaan antara dua orang, obyek atau gagasan bertolak
D. Analogi
analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda,
tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi.
E. Contoh
pembaca.
F. Proses
dan menghasilkan sesuatu atau urutan dari suatu kejadian atau peristiwa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
G. Sebab-akibat
terbalik.
Kedua cara ini merupakan cara yang paling umum dalam mengembangkan
pengggabungan, yaitu gagasan utama terdapat pada awal paragraf dan diakhir
diulang lagi.
I. Klasifikasi
J. Definisi Luas
31
A. Secara alamiah
waktu. Susunan logis ini terdapat dua macam urutan, yaitu urutan ruang
(spasial) yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang
dari luar ke dalam, dari atas ke bawah, dari kanan ke kiri, dan sebagainya.
Pikiran utama dimulai dari sebuah gagasan yang dianggap paling rendah
tinggi kedudukannya. Paragraf berikut ini adalah contoh dari paragraf yang
32
perkembangan dari zaman ke zaman. Pikiran utama itu dirinci dengan tiga
gagasan yaitu (1) traktor yang dijalankan dengan uap, (2) traktor yang
memakai roda rantai, dan (3) traktor buatan Ford dari Jepang.
C. Umum-Khusus
paragraf ini memaparkan gagasan utama yang bersifat umum atau luas ke
paragraf ini disebut paragraf deduktif. Paragraf berikut ini adalah contoh dari
D. Khusus-Umum
Jenis paragraf ini memaparkan gagasan utama yang bersifat khusus atau
sempit ke bagian-bagian yang lebih umum atau luas. Pola ini dikembangkan
dengan memaparkan hal-hal khusus dan ditutup dengan hal yang bersifat
umum. Gagasan utama biasanya terletak di akhir paragraf dan didahului oleh
33
Paragraf berikut ini adalah contoh dari paragraf yang mengandung pola
khusus-umum.
hal ini, persamaan atau perbedaan menjadi fokus tulisan. Hal yang
dibandingkan atau dipertentangkan adalah dua hal yang tingkatnya sama dan
kedua hal itu memiliki perbedaan dan persamaan. Paragraf berikut ini adalah
(15) Ratu Elisabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu
berusaha tampil di muka umum seperti yang diharapkan
rakyatnya. Kalau keluar kota paling mengenakan pakaian yang
praktis. Ia menyenangi topi dan scarf. Lain halnya dengan
Margareth Thatcher. Sejak menjadi pemimpin partai
konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia
membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung
berbelanja di tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke
pernikahan, ke pemakaman, dan ke upacara resmi misalnya
parlemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
F. Analogi
membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan hal yang belum
dikenal. Analogi ini berguna untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal itu.
Paragraf berikut ini adalah contoh dari paragraf yang mengandung pola
analogi.
G. Contoh-contoh
sebuah generalisasi yang terlalu umum, agar pembaca dapat dengan mudah
35
H. Sebab-Akibat
tersebut bisa juga terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan utama,
(18) Jalan Kebon Jati akhir-akhir ini kembali macet dan semrawut.
Lebih dari separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan
perdagangan kaki lima. Untuk mengatasinya, pemerintah akan
memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar.
Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda
pedagang kaki lima tempat mereka diijinkan berdagang.
Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran
pedagang kaki lima dilokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga
menimbulkan kemacetan lalu lintas.
I. Definisi Luas
yang berupa definisi formal, definisi dengan contoh dan keterangan lain yang
bersifat menjelaskan arti dari suatu kata. Paragraf berikut ini adalah contoh
36
J. Klasifikasi
Menurut UU No.14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
37
(kemasyarakatan).
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh guru SD terutama guru kelas.
Mata pelajaran bahasa Indonesia untuk SD, merupakan mata pelajaran wajib
38
yang diajarkan, mampu mengikuti kode etik profesional dan menjaga serta
memiliki kompetensi dan bekal wawasan yang baik dalam mata pelajaran
masalah, yaitu (1) Unsur-unsur paragraf apa saja yang terdapat dalam
(2) Pola pengembangan paragraf apa saja yang terdapat dalam karangan
39
memperoleh hasil analisis data, lalu peneliti dapat menarik simpulan. Berikut
40
Rumusan masalah
Klasifikasi
20 karangan yang terdiri dari karangan narasi, deskripsi, persuasi, argumentasi, dan
eskposisi (Keraf, 2007)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
43
Objek penelitian ini ada dua, yakni (1) unsur-unsur paragraf, dan (2)
44
peneliti dalam hal ini adalah peneliti sendiri. Ciri khas peneliti sebagai
pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
45
Ulu termasuk dalam dokumen yang berbentuk tulisan. Jenis data yang
empat tahap.
Kalimantan Timur.
46
pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Langkah-
langkah dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
Kalimantan Timur.
3.7 Triangulasi
memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar data itu untuk keperluan pengecekan
dilakukan untuk melihat hasil analisis peneliti sudah benar atau belum
47
Dharma dan Septina Krismawati, S.S., M.A. selaku dosen program studi
keabsahan dan menganalisis data. Data yang akan dianalisis yaitu karangan
Timur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
Bab ini terdiri dari tiga bagian, yaitu deskripsi data, analisis data, dan
menjelaskan hasil temuan analisis data dari dua rumusan masalah yaitu (1) unsur-
Kalimantan Timur dan (2) pola pengembangan paragraf yang digunakan oleh
Data dalam penelitian ini berupa paragraf yang unsur-unsur dan pola
paragraf yang ditemukan sebanyak 138. Data penelitian berupa paragraf yang di
Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Apabila dirinci, data yang berupa unsur-unsur
paragraf dapat dirinci atas: (1) data paragraf dengan tiga unsur, (2) data pargaraf
dengan dua unsur, dan (3) data paragraf dengan satu unsur. Paragraf dengan tiga
unsur sebanyak 14 data, paragraf dengan dua unsur sebanyak 35 data, dan
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Apabila dirinci, data yang berupa pola pengembangan paragraf dapat dirinci
atas : (1) data pola Umum-Khusus, (2) data pola Khusus-Umum, (3) data pola Sebab-
Akibat, (4) data pola Akibat-Sebab, (5) data pola Kronologi, (6) data pola Definisi
Luas, (7) data pola Contoh, (8) data pola Pertentangan, dan (9) data pola
3 data, pola Sebab-Akibat sebanyak 23 data, pola Akibat-Sebab sebanyak 1 data, pola
Kronologi sebanyak 10 data, pola Definisi Luas sebanyak 1 data, pola Contoh
sebanyak 7 data, pola Pertentangan sebanyak 3 data, dan pola Perbandingan sebanyak
1 data. Selain itu, peneliti juga menemukan paragraf yang tidak berpola sebanyak 4
data dan paragraf yang memiliki dua pola pengembangan paragraf sebanyak 12 data.
Karangan para guru bentuknya bervariasi yang terdiri beberapa jenis karangan
persuasi berjumlah 3. Karangan narasi ditemukan pada karangan 5, 7, 8, 11, 12, 14,
17, 18, dan 20. Karangan eksposisi ditemukan pada karangan 1, 4, 10, 13, 15, dan 20.
Karangan persuasi ditemukan pada karangan 3, 6, dan 16. Peneliti tidak menemukan
Ulu Kalimantan Timur. Sesuai dengan tema, sebagian besar karangan berjudul
‘’Lingkungan’’. Karangan tersebut berisi akibat yang terjadi apabila tidak menjaga
kebersihan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
ini.
Berikut ini adalah contoh paragraf yang diidentifikasi memiliki tiga unsur.
Paragraf (1) di atas terdiri dari tiga unsur, yaitu kalimat utama, kalimat
penjelas, dan transisi. Hal serupa juga terlihat dalam data lainnya sebanyak 13
paragraf.
Berikut ini adalah contoh paragraf yang diidentifikasi memiliki dua unsur.
(2) 1) Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampah yang
berserakan dimana-mana. 2) Kebersihan sangatlah penting untuk
dilakukan karena dengan kebersihanlah yang akan menjaga kita dari
ancaman-ancaman penyakit yang datang. 3) Ada beberapa cara yang bisa
dilakukan untuk mendapatkan kebersihan. (4-a)
Paragraf (2) di atas terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan kalimat
penjelas. Hal serupa juga terlihat dalam data lainnya sebanyak 38 paragraf.
Berikut ini adalah contoh paragraf yang diidentifikasi memiliki satu unsur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Paragraf (3) di atas terdiri dari satu unsur, yaitu kalimat penjelas. Hal serupa
pengembangan umum-khusus.
(4) 1) Bukan hanya itu lingkungan kotor pun terdapat di pemukiman padat,
padat pabrik, padat pariwisata, hingga kontrakan sekali bagaimana
tidak? 2) Seharusnya warga sadar akan kebersihan lingkungan dengan
membiasakan hidup bersih seperti membuang sampah pada tempatnya,
membersihkan rumah rutin dan membiasakan anak hidup dengan
kebersihan, bukan dengan membiarkannya dengan bermain di lingkungan
yang penuh dengan kotoran. (1-b)
pengembangan khusus-umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pengembangan sebab-akibat.
pengembangan akibat-sebab.
53
pengembangan pertentangan.
(8) 1) Kala itu disuatu desa, mentari belum bangun dari Peraduannya. Ayam-
ayam jagopun belum melakukan tugasnya. 2) Namun, Lukman telah
keluar dari rumahnya. 3) Hembusan angin pagi yang dingin berusaha
membekukannya. 4) Tangannya yang kekar telah memegang sebuah
ember hendak menimba air. (12-a)
pengembangan kronologi.
pengembangan perbandingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
(10) 1) Apabila kita membuang sampah kedalam sungai atau kali akan
membuat polusi, sehingga ikan-ikan akan mati, dan terjadi pendangkalan
terhadap kali tersebut. 2) Demikian juga apabila sampah dibuang
kedalam parit, akan menyebabkan banjir, sebab pada saat musim hujan
tiba saluran-saluran air akan tersumbat dan terjadilah banjir. (3-b)
pengembangan contoh.
(11) 1) Dengan adanya banjir, warga terpaksa mengungsi keatas atap- rumah
untuk menyelamatkan diri bersama kucingnya. 2) Musibah yang tidak
disangkah-sangkah seperti ini, kalau dilihat sepeleh tetapi kadang
membawa kerugian yang sangat besar. 3) Seperti barang-barang yang
tidak sempat diselamatkan, atau peliharaan, tentu membuat kita merasa
resah dan kecewa. (8-b)
(12) 1) Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampah yang
berserakan dimana-mana. 2) Kebersihan sangatlah penting untuk
dilakukan karena dengan kebersihanlah yang akan menjaga kita dari
ancaman-ancaman penyakit yang datang. 3) Ada beberapa cara yang
bisa dilakukan untuk mendapatkan kebersihan. (4-a)
55
Berikut diuraikan analisis data yang dilakukan oleh peneliti. Analisis data
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pola pengembangan paragraf apa saja
pengembangan paragraf.
Mahakam Ulu, Kalimantan Timur yaitu paragraf dengan tiga unsur, paragraf dengan
dua unsur, dan paragraf hanya satu unsur. Paragraf dengan tiga unsur merupakan
paragraf yang lengkap. Apabila dirinci, data yang berupa paragraf dengan tiga unsur
dapat dirinci atas: (1) kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi, (2) kalimat utama,
kalimat penjelas, dan kalimat penegas. Paragraf dengan dua unsur terbagi menjadi
lengkap dan tidak lengkap. Paragraf dengan dua unsur yang lengkap yaitu memiliki
kalimat utama dan kalimat penjelas. Apabila dirinci, data yang berupa paragraf
dengan dua unsur yang tidak lengkap dapat dirinci atas: (1) kalimat penjelas dan
transisi, (2) kalimat utama dan transisi. Paragraf yang hanya satu unsur merupakan
paragraf yang hanya memiliki satu unsur, yaitu kalimat-kalimat penjelas. Berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
peneliti akan menganalisis unsur-unsur paragraf dalam karangan yang dibuat guru-
Peneliti menemukan banyak paragraf yang memiliki tiga unsur yaitu transisi,
kalimat utama, dan kalimat penjelas. Selain itu, ada satu paragraf yang memiliki tiga
unsur, yaitu kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas. Berikut ini adalah
contoh (13), (14), (15), (16) yang diidentifikasi memiliki tiga unsur.
(14) 1) Suatu hari terjadi musim hujan yang berkepanjangan. 2) Akibat ulah
Baim, maka di kampungnya mengalami Banjir Bandang. 3) Keadaan ini
berlangsung cukup parah sehingga ketinggian Banjir hampir melewati
atap rumahnya. (5-b)
(15) 1) Akibat dari kejadian tersebut, banyak hal buruk yang menimpanya. 2)
Diantaranya adalah seluruh harta bendanya rusak akibat banjir, kegiatan
lainnya lumpuh total. 3) Belum lagi penyakit yang dideritanya akibat dari
pasca banjir. 4) Baim harus terbaring lemas di rumah sakit karena
terkena penyakit diare dan demam berdarah. (5-c)
Paragraf (13) terdiri dari tiga unsur, yaitu kalimat utama, kalimat penjelas, dan
transisi. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di awal paragraf, yaitu 1) Selain
57
sangat penting untuk dilakukan. Paragraf ini juga terdiri dari dua kalimat penjelas
yang berada pada kalimat 2) dan 3), yaitu 2) Membersihkan seisi rumah dan
lingkungan sekitar akan membuat lingkungan menjadi bersih dan tidak menjadi
sarang bagi penyakit untuk tumbuh dan berkembang. 3) Ada beberapa cara yang
barang-barang bekas, menguras bak mandi dan menutup semua sumber air sehingga
nyamuk tidak bisa berkembang baik di sana. Selain itu, paragraf ini juga memiliki
Paragraf (14) terdiri dari tiga unsur, yaitu kalimat utama, kalimat penjelas, dan
transisi. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di kalimat 2) yaitu 2) Akibat ulah
Baim, maka di kampungnya mengalami Banjir Bandang. Paragraf ini hanya terdiri
dari satu kalimat penjelas, yaitu 3) Keadaan ini berlangsung cukup parah sehingga
ketinggian Banjir hampir melewati atap rumahnya. Selain itu, paragraf ini juga
memiliki transisi berupa kalimat, yaitu 1) Suatu hari terjadi musim hujan yang
berkepanjangan.
Paragraf (15) terdiri dari tiga unsur, yaitu kalimat utama, kalimat penjelas, dan
transisi. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di awal paragraf, yaitu 1) Akibat dari
kejadian tersebut, banyak hal buruk yang menimpanya. Paragraf ini juga terdiri dari
tiga kalimat penjelas yang berada pada kalimat 2), 3), dan 4) yaitu 2) Diantaranya
adalah seluruh harta bendanya rusak akibat banjir, kegiatan lainnya lumpuh total. 3)
Belum lagi penyakit yang dideritanya akibat dari pasca banjir. 4) Baim harus
terbaring lemas di rumah sakit karena terkena penyakit diare dan demam berdarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi di kalimat 1), yaitu Akibat. Penemuan
peneliti tentang paragraf dengan tiga unsur juga terdapat di paragraf 7-b, 8-b, 8-c, 12-
(16) 1) Aku mempunyai seorang teman yang bernama Baim. 2) Baim memiliki
kebiasaan buruk yang dilakukannya. 3) Seringkali Baim membuang
sampah di sembarangan tempat. 4) Ketika membuang sampah Baim
hanya membuang sampah di selokan depan rumahnya. 5) Kebiasaan
buruk ini sudah diperingati. (5-a)
Paragraf (16) terdiri dari tiga unsur, yaitu kalimat utama, kalimat penjelas, dan
kalimat penegas. Pada paragraf ini, kalimat utama berada di awal paragraf, yaitu 1)
Aku mempunyai seorang teman yang bernama Baim. Paragraf ini juga terdiri dari tiga
kalimat penjelas yang berada pada kalimat 2), 3), dan 4), yaitu 2) Baim memiliki
di selokan depan rumahnya. Selain itu, paragraf ini memiliki satu kalimat penegas,
Peneliti menemukan paragraf yang hanya terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat
utama dan kalimat penjelas. Berikut ini adalah contoh (17), (18), (19), (20), (21),
(22), (23), (24), dan (25) yang diidentifikasi memiliki dua unsur.
(17) 1) Kebiasaan buruk dengan membuang sampah sudah tak akan asing
lagi, bahkan seakan sudah terbiasa lingkungan kotor sudah menjadi ciri
khas warga kota bagaimana tidak? 2) Seperti masih banyak sampah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
(18) 1) Untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, indah dan sehat, kita
harus membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. 2) Jangan
membuang sampah sembarang, seperti kekali atau sungai, atau kedalam
parit. (3-a)
(19) 1) Apabila kita membuang sampah kedalam sungai atau kali akan
membuat polusi, sehingga ikan-ikan akan mati, dan terjadi pendangkalan
terhadap kali tersebut. 2) Demikian juga apabila sampah dibuang
kedalam parit, akan menyebabkan banjir, sebab pada saat musim hujan
tiba saluran-saluran air akan tersumbat dan terjadilah banjir. (3-b)
Paragraf (17) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas.
Pada paragraf ini, kalimat utama berada di awal paragraf, yaitu 1) Kebiasaan buruk
dengan membuang sampah sudah tak akan asing lagi, bahkan seakan sudah terbiasa
lingkungan kotor sudah menjadi ciri khas warga kota bagaimana tidak? Paragraf ini
hanya terdiri dari satu kalimat penjelas, yaitu 2) Seperti masih banyak sampah yang
hingga hitam pekat warna air adanya pencermaran simbah. Berdasarkan paparan di
atas, paragraf ini lengkap karena memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas.
Paragraf (18) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas.
Pada paragraf ini, kalimat utama berada di awal paragraf, yaitu 1) Untuk menjaga
lingkungan agar tetap bersih, indah dan sehat, kita harus membuang sampah pada
tempat yang sudah disediakan. Paragraf ini hanya terdiri dari satu kalimat penjelas,
yaitu 2) Jangan membuang sampah sembarang, seperti kekali atau sungai, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kedalam parit. Berdasarkan paparan di atas, paragraf ini lengkap karena memiliki
Paragraf (19) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas.
Pada paragraf ini, kalimat utama berada di awal paragraf, yaitu 1) Apabila kita
membuang sampah kedalam sungai atau kali akan membuat polusi, sehingga ikan-
ikan akan mati, dan terjadi pendangkalan terhadap kali tersebut. Paragraf ini juga
terdiri dari satu kalimat penjelas, yaitu 2) Demikian juga apabila sampah dibuang
kedalam parit, akan menyebabkan banjir, sebab pada saat musim hujan tiba saluran-
saluran air akan tersumbat dan terjadilah banjir. Berdasarkan paparan di atas,
paragraf ini lengkap karena memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas. Penemuan
peneliti tentang paragraf dengan dua unsur juga terdapat di paragraf 3-c, 4-a, 6-a, 6-
b, 6-c, 7-a, 10-a, 12-a, 12-b, 12-d, 13-b, 13-c, 14-a, 14-d, 15-a, 16-a, 17-a, 18-a, 18-b,
(21) 1) Demikian cara hidup bersih dan bermanfaat yang bisa kita dapatkan.
2) Oleh karena itu, marilah kita semua menjaga kebersihan baik
kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan agar kita menjadi sehat
dan terhindar dari penyakit yang mengancam. (4-d)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
(22) 1) Namun sekarang kurang lebih lima tahun terakhir ini telah datang
orang-orang tidak kami kenal sebelumnya untuk mengambil dan merusak
semua kekayan alam yang kami miliki tanah, hutan, emas, batu bara,
batu koral, pasir, dan kayu. 2) Kayu yang kami miliki di ambil dengan
cara membuka perusahaan yang berujung pada pembabatan dan
penggrusakan terhadap hutan secara besar-besaran namun ujungnya
selalu masyarakat pedesaan yang disalahkan dan ini lah buktinya yang
kira rasakan sekarang kabut asap yang tebal menutupi alam, jagat raya
ini dengan kejam seperti kejamnya para pengusaha kaya. 3) Tidak hanya
itu banjirpun sering datang melanda sehingga segala macam penyakit
pun datang tiba-tiba ha..ha..ha..ha dengan kejam merengut jiwa-jiwa tak
berdosa. (11-c)
Paragraf (20) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat penjelas dan transisi. Pada
paragraf ini, kalimat penjelas terdiri dari dua kalimat yaitu 1) Penyakit tak datang
dengan sendirinya melainkan lingkungan yang kotor, sumber penyakit dapat tumbuh
dengan cepat bahkan dasyat berkembangnya sumber penyakit pun terdapat pada
pemupukan sampah, limbah pabrik, hingga ada pada air yang tergenang. 2) Air yang
tergenang kenapa dapat merangsang serangga nyamuk untuk dapat berkembang biak
dengan cepat. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi di kalimat 1), yaitu
Penyakit tak datang dengan sendirinya melainkan lingkungan yang kotor. Paragraf
ini mempunyai kalimat penjelas, tetapi tidak memiliki kalimat utama. Oleh sebab itu,
paragraf ini tidak koheren dengan kalimat penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini
Paragraf (21) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat penjelas dan transisi. Pada
paragraf ini, kalimat penjelas terdiri dari dua kalimat yaitu 1) Demikian cara hidup
bersih dan bermanfaat yang bisa kita dapatkan. 2) Oleh karena itu, marilah kita
semua menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kita menjadi sehat dan terhindar dari penyakit yang mengancam. Selain itu, paragraf
ini juga memiliki transisi di kalimat 1), yaitu Demikian. Paragraf ini mempunyai
kalimat penjelas, tetapi tidak memiliki kalimat utama. Oleh sebab itu, paragraf ini
tidak koheren dengan kalimat penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini termasuk
Paragraf (22) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat penjelas dan transisi. Pada
paragraf ini, kalimat penjelas terdiri dari tiga kalimat, yaitu 1) Namun sekarang
kurang lebih lima tahun terakhir ini telah datang orang-orang tidak kami kenal
sebelumnya untuk mengambil dan merusak semua kekayan alam yang kami miliki
tanah, hutan, emas, batu bara, batu koral, pasir, dan kayu. 2) Kayu yang kami miliki
di ambil dengan cara membuka perusahaan yang berujung pada pembabatan dan
masyarakat pedesaan yang disalahkan dan ini lah buktinya yang kira rasakan
sekarang kabut asap yang tebal menutupi alam, jagat raya ini dengan kejam seperti
kejamnya para pengusaha kaya. 3) Tidak hanya itu banjirpun sering datang melanda
sehingga segala macam penyakit pun datang tiba-tiba ha..ha..ha..ha dengan kejam
merengut jiwa-jiwa tak berdosa. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi di
kalimat 1), yaitu Namun. Paragraf ini mempunyai kalimat penjelas, tetapi tidak
memiliki kalimat utama. Oleh sebab itu, paragraf ini tidak koheren dengan kalimat
penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini termasuk paragraf yang tidak lengkap, akan
tetapi memiliki transisi. Penemuan peneliti tentang paragraf dengan dua unsur juga
63
(23) 1) Sampah tidak berguna atau tidak berfungsi ditaman didalam tanah,
supaya tidak mencemari lingkungan. 2) Lingkungan yang tercemar
menyebabkan timbulnya berbagai penyakit salah satu akibat, membuang
sampah sembarangan berakibat parit/Got meluap sehingga terjadi
penumpukan sampah disungai, sungaipun menjadi dangkal sehingga
waktu musim hujan air sungai tidak bisa tertampung dengan semana
mestinya. (10-b)
(25) 1) ada pun dampak yang sering terjadi, setelah kurang perhatian kita
tentang kebersihan lingkungan adalah timbulnya berbagai macam jenis
penyakit seperti diare, gatal-gatal, demam, dan berbagai macam
penyakit lainnya. 2) Maka hendaklah kita bersama-sama menjaga
kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya serta
sampah yang dapat di daur ulang dapat kita gunakan untuk keperluan
dan penghasilan hidup. (16-c)
Paragraf (23) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan transisi. Pada
paragraf ini, kalimat utama berada di kalimat 2), yaitu 2) Lingkungan yang tercemar
disungai, sungaipun menjadi dangkal sehingga waktu musim hujan air sungai tidak
bisa tertampung dengan semana mestinya. Selain itu, paragraf ini juga memiliki
transisi berupa kalimat, yaitu 1) Sampah tidak berguna atau tidak berfungsi ditaman
didalam tanah, supaya tidak mencemari lingkungan. Paragraf ini mempunyai kalimat
utama, tetapi tidak memiliki kalimat penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini
64
Paragraf (24) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan transisi. Pada
paragraf ini, kalimat utama berada di kalimat 2), yaitu 2) Semuanya ini menyebabkan
penyakit salah satunya diare dll. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi berupa
kalimat, yaitu 1) Akibat semua itu banjir melanda perkampungan dan rumahpun
menjadi bulan-bulan air tergenang. Paragraf ini mempunyai kalimat utama, tetapi
tidak memiliki kalimat penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini termasuk paragraf
Paragraf (25) terdiri dari dua unsur, yaitu kalimat utama dan transisi. Pada
paragraf ini, kalimat utama berada di kalimat 2), yaitu 2) Maka hendaklah kita
tempatnya serta sampah yang dapat di daur ulang dapat kita gunakan untuk
keperluan dan penghasilan hidup. Selain itu, paragraf ini juga memiliki transisi
berupa kalimat, yaitu 1) ada pun dampak yang sering terjadi, setelah kurang
jenis penyakit seperti diare, gatal-gatal, demam, dan berbagai macam penyakit
lainnya. Paragraf ini mempunyai kalimat utama, tetapi tidak memiliki kalimat
penjelas. Lalu, menurut teori paragraf ini termasuk paragraf yang tidak lengkap, akan
Peneliti menemukan beberapa paragraf yang terdiri dari satu unsur, yaitu
65
paragraf sebelumnya. Berikut ini adalah contoh (26), (27), (28) yang diidentifikasi
(28) 1) Hal terburuk yang terjadi akibat tersumbatnya air karena sampah
ialah ketika hujan turun maka akan menyebabkan terjadinya banjir. 2)
Tentu saja dengan adanya banjir sangat berdampak buruk bagi manusia,
misalnya rumah terendam banjir, lingkungan menjadi kotor serta
berdampak buruk bagi kesehatan manusia. (7-d)
Paragraf (26) terdiri dari satu unsur, yaitu kalimat penjelas. Pada paragraf ini,
kalimat penjelas terdiri dari tiga kalimat yaitu 1) Yang pertama adalah menjaga
kebersihan diri sendiri. 2) Menjaga kebersihan diri sendiri seperti mandi 2 kali
sehari, memotong kuku dan menggosok gigi akan membuat tubuh kita selalu bersih.
3) Sehingga jika kebersihan telah didapat, maka tubuh kita akan menjadi sehat dan
Paragraf (27) terdiri dari satu unsur, yaitu kalimat penjelas. Pada paragraf ini,
kalimat penjelas terdiri dari dua kalimat yaitu 1) Semakin sering manusia membuang
sampah sembarangan atau tidak pada tempatnya maka semakin banyak sampah yang
akan menumpuk dan pada akhirnya siklus air tersumbat. 2) Jika hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dibiarkan terus-menerus maka seluruh komponen hidup yang ada didalam air akan
Paragraf (28) terdiri dari satu unsur, yaitu kalimat penjelas. Pada paragraf ini,
kalimat penjelas terdiri dari dua kalimat yaitu 1) Hal terburuk yang terjadi akibat
tersumbatnya air karena sampah ialah ketika hujan turun maka akan menyebabkan
terjadinya banjir. 2) Tentu saja dengan adanya banjir sangat berdampak buruk bagi
dengan satu unsur juga terdapat 7-e, 11-b, 19-b, dan 19-j.
Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur yaitu pola umum khusus, khusus
umum, sebab akibat, akibat sebab, kronologi, definisi luas, contoh, pertentangan, dan
perbandingan. Apabila dirinci, data yang berupa pola pengembangan paragraf dapat
dirinci atas: (1) pola umum-khusus memaparkan gagasan utama yang bersifat umum
utama yang bersifat khusus ke bagian-bagian yang lebih umum, (3) pola sebab-akibat
memaparkan bahwa pola sebab berfungsi sebagai gagasan utama, sedangkan akibat
67
akibat dapat berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian
peristiwa, perbuatan, atau tindakan, (6) pola definisi luas memberikan penjelasan
terhadap sesuatu, mengemukakan hal yang berupa definisi formal atau definisi
dengan contoh dan keterangan lain yang bersifat menjelaskan arti dari satu kata,
(7) pola contoh digunakan untuk memberikan bukti atau penjelasan kepada pembaca
persamaan atau perbedaan menjadi fokus tulisan. Berikut ini peneliti akan
digunakan oleh guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Pola ini
Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Berikut ini adalah contoh (29), (30), (31) yang
(29) 1) Kebiasaan buruk dengan membuang sampah sudah tak akan asing
lagi, bahkan seakan sudah terbiasa lingkungan kotor sudah menjadi ciri
khas warga kota bagaimana tidak? 2) Seperti masih banyak sampah
yang berserakan di lingkungan terlebih di sungai terlihat jelas terdapat
banyak sampah, hingga hitam pekat warna air adanya pencermaran
simbah.(1-a)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
(30) 1) Bukan hanya itu lingkungan kotor pun terdapat di pemukiman padat,
padat pabrik, padat pariwisata, hingga kontrakan sekali bagaimana
tidak? 2) Seharusnya warga sadar akan kebersihan lingkungan dengan
membiasakan hidup bersih seperti membuang sampah pada tempatnya,
membersihkan rumah rutin dan membiasakan anak hidup dengan
kebersihan, bukan dengan membiarkannya dengan bermain di
lingkungan yang penuh dengan kotoran. (1-b)
(31) 1) Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampah yang
berserakan dimana-mana. 2) Kebersihan sangatlah penting untuk
dilakukan karena dengan kebersihanlah yang akan menjaga kita dari
ancaman-ancaman penyakit yang datang. 3) Ada beberapa cara yang
bisa dilakukan untuk mendapatkan kebersihan. (4-a)
khusus. Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1) Kebiasaan buruk dengan
membuang sampah sudah tak akan asing lagi, bahkan seakan sudah terbiasa
lingkungan kotor sudah menjadi ciri khas warga kota bagaimana tidak?, merupakan
kalimat utama yang berada dalam paragraf tersebut. Kalimat ini memberi informasi
banyak sampah, hingga hitam pekat warna air adanya pencermaran simbah,
utama dan kalimat 2) merupakan kalimat penjelas. Oleh sebab itu, paragraf ini
khusus. Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1) Bukan hanya itu lingkungan
kotor pun terdapat di pemukiman padat, padat pabrik, padat pariwisata, hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
lingkungan yang kotor, pemukiman padat, pabrik, pariwisata hingga kontrakan juga
membersihkan rumah rutin dan membiasakan anak hidup dengan kebersihan, bukan
memberi penjelasan seharusnya warga sadar akan kebersihan lingkungan dengan cara
1) dan 2) merupakan kalimat penjelas. Oleh sebab itu, paragraf ini termasuk pola
umum-khusus.
khusus. Paragraf ini terdiri dari tiga kalimat. Kalimat 1) Kebersihan adalah suatu
penjelasan kebersihan adalah keadaan dimana tidak ada sampah yang berserakan
dengan kebersihanlah yang akan menjaga kita dari ancaman-ancaman penyakit yang
datang, memberi penjelasan bahwa menjaga kebersihan sangatlah penting agar tidak
ada penyakit yang datang. Kalimat 3) Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
merupakan kalimat penjelas. Oleh sebab itu, paragraf ini termasuk pola umum-
khusus. Paragraf ini juga merupakan paragraf yang berpola definisi luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Selain ketiga paragraf yang telah diuraikan sebelumnya, ada paragraf lain
yang memiliki pola sejenis. Paragraf-paragraf tersebut terdapat dalam paragraf 4-b, 4-
c, 5-a, 6-a, 6-b, 7-a, 10-a, 13-a, 14-a, 15-a, 16-a, 19-a, 19-e, dam 19-f.
tetapi, pola ini tidak banyak ditemukan dalam penelitian ini. Berikut ini adalah contoh
(32) 1) Untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, indah dan sehat, kita
harus membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. 2) Jangan
membuang sampah sembarang, seperti kekali atau sungai, atau kedalam
parit. (3-a)
(34) 1) ada pun dampak yang sering terjadi, setelah kurang perhatian kita
tentang kebersihan lingkungan adalah timbulnya berbagai macam jenis
penyakit seperti diare, gatal-gatal, demam, dan berbagai macam
penyakit lainnya. 2) Maka hendaklah kita bersama-sama menjaga
kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya serta
sampah yang dapat di daur ulang dapat kita gunakan untuk keperluan
dan penghasilan hidup. (16-c)
umum. Paragraf ini menggunakan pola khusus-umum karena ide pokok dalam
paragraf ini dikembangkan mengikuti alur pemikiran induktif. Paragraf ini terdiri dari
dua kalimat. Kalimat 1) Untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, indah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
sehat, kita harus membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan,
berada pada kalimat 1) membahas hal khusus, sedangkan kalimat penjelas berada
pada kalimat 2) membahas hal umum. Oleh sebab itu, paragraf ini termasuk pola
khusus-umum.
umum. Paragraf ini menggunakan pola khusus-umum karena ide pokok dalam
paragraf ini dikembangkan mengikuti alur pemikiran induktif. Paragraf ini terdiri dari
kesadaran masyarakat akan hidup sehat dan nyaman tanpa polusi udara yang
sebagian dari iman, memberikan informasi kebersihan itu sebagian dari iman.
Berdasarkan paparan tersebut, kalimat utama berada pada kalimat 1) membahas hal
khusus, sedangkan kalimat penjelas berada pada kalimat 2) membahas hal umum.
umum. Paragraf ini menggunakan pola khusus-umum karena ide pokok berada pada
kalimat 2) yaitu ajakan menjaga kebersihan lingkungan. Paragraf ini terdiri dari dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
kalimat. Kalimat 1) ada pun dampak yang sering terjadi, setelah kurang perhatian
kita tentang kebersihan lingkungan adalah timbulnya berbagai macam jenis penyakit
seperti diare, gatal-gatal, demam, dan berbagai macam penyakit lainnya, memberi
sampah pada tempatnya serta sampah yang dapat di daur ulang dapat kita gunakan
untuk keperluan dan penghasilan hidup, memberi penjelasan ajakan untuk bersama-
berada pada bagian akhir paragraf, yaitu kalimat 2). Kalimat penjelas berada pada
bagian awal paragraf, yaitu kalimat 1). Oleh sebab itu, paragraf ini termasuk pola
khusus-umum.
kalimat utamanya dan unsur akibat sebagai kalimat-kalimat penjelasnya. Berikut ini
adalah contoh (35), (36), (37) yang diidentifikasi memiliki pola sebab-akibat.
73
(37) 1) Demikian cara hidup bersih dan bermanfaat yang bisa kita dapatkan.
2) Oleh karena itu, marilah kita semua menjaga kebersihan baik
kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan agar kita menjadi sehat
dan terhindar dari penyakit yang mengancam. (4-d)
akibat. Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1) dan 2) merupakan sebab
penumpukan sampah serta limbah pabrik, sedangkan akibatnya yaitu penyakit yang
datang tidak dengan sendirinya dapat tumbuh dengan cepat. Kalimat 2) menjelaskan
sebabnya yaitu air yang tergenang, sedangkan akibatnya yaitu dapat merangsang
serangga nyamuk untuk berkembang biak dengan cepat. Berdasarkan paparan di atas,
akibat. Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1) merupakan sebab akibat.
sedangkan akibatnya yaitu akan menimbulkan berbagai macam penyakit seperti diare,
demam berdarah, tipus dan lain-lain. Berdasarkan paparan di atas, paragraf ini
termasuk pola sebab akibat. Paragraf ini juga merupakan paragraf yang berpola
contoh.
akibat. Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1) dan 2) merupakan sebab
akibat. Kalimat 1) dan 2) menjelaskan sebabnya yaitu cara hidup bersih dan menjaga
74
sehat dan terhindar dari pernyakit yang mengancam. Berdasarkan paparan di atas,
Selain ketiga paragraf yang telah diuraikan sebelumnya, ada paragraf lain
yang memiliki pola sejenis. Paragraf-paragraf tersebut terdapat dalam paragraf 5-b, 5-
c, 6-a, 7-b, 7-c, 7-d, 7-e, 8-a, 8-b, 8-c, 10-b, 10-c, 11-c, 13-b, 14-c, 14-d, 17-b, 17-c,
penjelasnya. Pada penelitian ini tidak banyak yang menggunakan pola akibat sebab.
Berikut ini adalah contoh (38) yang diidentifikasi memiliki pola akibat-sebab.
sebab. Paragraf ini berpola akibat-sebab, karena kalimat yang menjadi akibatlah yang
hadir sebagai kalimat utama dalam paragraf, sedangkan yang menjadi kalimat
penjelas merupakan sebabnya. Paragraf ini terdiri dari tiga kalimat. Kalimat 1)
sebabnya yaitu manusia rakus dengan menebang pohon dan membunuh binatang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
demi kepentingan pribadi dan kantong mereka sendiri. Berdasarkan paparan di atas,
penelitian ini yang dibuat oleh guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan
Timur. Berikut ini adalah contoh (39), (40), (41) yang diidentifikasi memiliki pola
kronologi.
76
kronologi. Paragraf ini terdiri dari enam kalimat. Kalimat 1) Pada saat Lukman
Lukman menuju ke sungai. Kalimat 2) Dilihat Pak Hadi yang dengan seenaknya saja
bersalah pak Hadi berlalu dari pandangannya, memberi informasi kegiatan Pak Hadi
yang tanpa merasa berdosa dan bersalah. Kalimat 4) Lukman ingin sekali menegur
pak Hadi, namun Pak Hadi berlalu begitu cepat, memberi informasi kegiatan yang
dilakukan Lukman yang menegur Pak Hadi. Kalimat 5) Lukman kembali melanjutkan
langkah kakinya menuju sungai untuk mengambil air, memberi informasi kegiatan
Lukman yang melanjutkan langkah ke sungai untuk mengambil air. Kalimat (6) Usai
mengambil air Lukman pun kembali ke rumah, memberi informasi kegiatan Lukman
yang kembali ke rumah setelah mengambil air. Pola pengembangan paragraf ini
adalah kronologi karena ditandai kata penanda urutan waktu seperti berlalu (kalimat
3), berlalu begitu cepat (kalimat 4), melanjutkan (kalimat 5), dan usai (kalimat 6).
kronologi. Paragraf ini terdiri dari lima kalimat. Kalimat 1) Setelah beberapa saat
disertai angin kencang, memberi informasi turunnya hujan yang deras disertai angin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kencang. Kalimat 2) Hujan langsung sangat lama, air sungaipun mulai menguap,
memberi informasi hujan yang turun sangat lama sehingga mengakibatkan air sungai
menguap. Kalimat 3) Rumah Lukman yang terletak tidak jauh dari pinggir sungai,
lama-kelamaan tenggelam oleh luapan air sungai, memberi informasi bahwa rumah
Lukman dekat dengan sungai dan lama-kelamaan tenggelam oleh luapan air sungai.
Kalimat 4) Lukman sangat sedih dengan musibah yang menimpanya dan warga yang
menimpanya dan warga di desanya. Kalimat 5) Dalam sekejap saja desanya desanya
tergenang oleh Luapan air sungai, bak pulau ditengah malam, memberi informasi
bahwa keadaan desanya sudah tergenang oleh luapan air sungai. Pola pengembangan
paragraf ini adalah kronologi karena ditandai kata penanda urutan waktu seperti
setelah beberapa saat (kalimat 1). Berdasarkan paparan di atas, paragraf ini termasuk
pola kronologi.
kronologi. Paragraf ini terdiri dari empat kalimat. Kalimat 1) Lukman duduk
termenung diatas atap rumahnya, memberi penjelasan kegiatan Lukman yang sedang
sedih, memberi penjelasan bahwa hati Lukman sedang bersedih. Kalimat 3) Dalam
kesadaran agar tidak membuang sampah. Kalimat 4) Inilah salah satu akibat yang
sering terjadi jika kita sering membuang sampah ke sungai, yang mengakibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
akibat apa saja karen membuang sampah ke sungai. Pola pengembangan paragraf ini
adalah kronologi karena ditandai kata penanda urutan waktu seperti kapankah
(kalimat 3), sering (kalimat 4). Berdasarkan paparan di atas, paragraf ini termasuk
pola kronologi.
Selain ketiga paragraf yang telah diuraikan sebelumnya, ada paragraf lain
yang memiliki pola sejenis. Paragraf-paragraf tersebut terdapat dalam paragraf 12-e,
dengan teknik pemberian definisi. Artinya, definisi dapat dipahami sebagai uraian
atau penjabarana pengertian. Paragraf ini pola definisi luas hanya sedikit digunakan
dalam penelitian ini yang dibuat oleh guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu,
Kalimantan Timur. Berikut ini adalah contoh (42) yang diidentifikasi memiliki pola
definisi luas.
(42) 1) Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampah yang
berserakan dimana-mana. 2) Kebersihan sangatlah penting untuk
dilakukan karena dengan kebersihanlah yang akan menjaga kita dari
ancaman-ancaman penyakit yang datang. 3) Ada beberapa cara yang
bisa dilakukan untuk mendapatkan kebersihan. (4-a)
luas. Paragraf ini terdiri dari tiga kalimat. Kalimat 1) Kebersihan adalah suatu
79
penting untuk dilakukan karena dengan kebersihanlah yang akan menjaga kita dari
sangat penting untuk dilakukan dan dijaga agar terhindar dari ancaman penyakit.
Kalimat 3) Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kebersihan,
memberi penjelasan tentang cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kebersihan.
Berdasarkan paparan di atas, paragraf ini termasuk pola definisi luas. Paragraf ini
konkret dari sebuah generalisasi yang sifatnya abstrak, sehingga memperjelas sesuatu
yang sifatnya belum konkret. Pola pengembangan contoh adalah pola yang tidak
terlalu banyak digunakan dalam penelitian ini yang dibuat oleh guru-guru SD
Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Berikut ini adalah contoh (43), (44),
80
menguras bak mandi dan menutup semua sumber air sehingga nyamuk
tidak bisa berkembang baik di sana. (4-c)
Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1) Membuang sampah sembarangan
juga akan menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti: diare, demam berdarah,
di atas, kalimat yang menunjukan pola contoh berada di kalimat 1). Paragraf ini juga
Paragraf ini terdiri dari tiga kalimat. Kalimat 3) Ada beberapa cara yang dapat
barang bekas, menguras bak mandi dan menutup semua sumber air sehingga nyamuk
tidak bisa berkembang baik di sana, memberi penjelasan tentang contoh untuk
menunjukan pola contoh berada di kalimat 3). Paragraf ini juga merupakan paragraf
81
Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1) Banjir biasanya sangat identik
dengan timbulnya berbagai penyakit yang menyerang tubuh manusia dan akibat dari
Penyakit yang sering timbul dikala banjir yaitu DBD, malaria, penyakit gatal-gatal,
diare, muntaber cacar dan masih banyak penyakit lainnya, memberi penjelasan
tentang macam penyakit yang timbul karena bencana banjir seperti DBD, malaria dan
berada di kalimat 2). Paragraf ini juga merupakan paragraf yang berpola sebab akibat.
Selain ketiga paragraf yang telah diuraikan sebelumnya, ada paragraf lain
yang memiliki pola sejenis. Paragraf-paragraf tersebut terdapat dalam paragraf 8-b, 8-
penolakan dari sebuah ide atau gagasan tertentu. Berikut ini adalah contoh (46), (47),
(48) yang diidentifikasi memiliki pola pertentangan dan contoh (49) yang
(46) 1) Kala itu disuatu desa, mentari belum bangun dari Peraduannya.
Ayam-ayam jagopun belum melakukan tugasnya. 2) Namun, Lukman
telah keluar dari rumahnya. 3) Hembusan angin pagi yang dingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
(47) 1) Suatu sore Anto disuruh ibu nya membuang sampah ditempat
pembuangan sampah, tapi Anto ternyata membuang sampah itu di
tempat yang bukan tempat pembuangan sampah, Anto membuang
sampah dipinggir jalan. 2) padahal disitu ada tulisan yang berupa
larangan yaitu ‘’dilarang membuang sampah sembarangan’’, akan
tetapi Anto malah melanggar aturan itu. (17-a)
(48) 1) Pada suatu hari Andi diperintahkan Ibunya untuk pergi membuang
sampah di tempat pembuangan sampah. 2) Andi pun bergegas
mengambil sampah itu, namun pada saat Andi ingin pergi membuang
sampah, Andi Melihat ada sungai, Andi berhenti sejenak lalu berfikir
‘’dari pada saya jauh-jauh membuang sampah lebih baik buang disini
saja.’’ 3) Andi pun Menuangkan sampah yang dibawanya itu di sungai
tersebut, padahal di pinggiran sungai itu ada sebuah papan yang
bertuliskan larangan bahwa tidak boleh membuang sampah di sungai
tersebut. 4) Karena sudah menjadi kebiasaan warga di sana tidak
mempunyai rasa prihatin terhadap lingkungan akhirnya berdampak
buruk bagi semua warga.(18-a)
pertentangan. Paragraf ini terdiri dari empat kalimat. Kalimat 1) Kala itu disuatu
Kalimat ini mengandung pertentangan. Kalimat 2) Namun, Lukman telah keluar dari
rumahnya, memberi penjelasan bahwa Lukman telah keluar rumah. Kalimat 1) dan 2)
menunjukan bahwa adanya kalimat pertentangan, yaitu Lukman yang sudah keluar
dari rumah akan tetapi mentari belum bangun dari peraduannya. Kalimat 3)
bahwa udara pagi sangat dingin sekali. Kalimat 4) Tangannya yang kekar telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
tangan yang kekar telah memegang ember untuk menimba air. Berdasarkan paparan
di atas, paragraf ini termasuk pola pertentangan yang berada di kalimat 1).
pertentangan. Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1) Suatu sore Anto
disuruh ibu nya membuang sampah ditempat pembuangan sampah, tapi Anto
ternyata membuang sampah itu di tempat yang bukan tempat pembuangan sampah,
pertentangan antara yang disuruh ibunya dengan yang dilakukan Anto yaitu Anto
tidak membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi Anto membuang sampah di
pinggir jalan. Kalimat 2) padahal disitu ada tulisan yang berupa larangan yaitu
aturan itu, memberi penjelasan bahwa Anto telah melanggar aturan dengan
pertentangan. Paragraf ini terdiri dari empat kalimat. Kalimat 1) Pada suatu hari Andi
sampah pada tempatnya. Kalimat 2) Andi pun bergegas mengambil sampah itu,
namun pada saat Andi ingin pergi membuang sampah, Andi Melihat ada sungai,
Andi berhenti sejenak lalu berfikir ‘’dari pada saya jauh-jauh membuang sampah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
lebih baik buang disini saja.’’, memberi penjelasan adanya pola pertentangan yaitu
sungai itu ada sebuah papan yang bertuliskan larangan bahwa tidak boleh
yaitu Andi membuang sampah ke sungai padahal disitu sudah ada papan yang
sudah menjadi kebiasaan warga di sana tidak mempunyai rasa prihatin terhadap
tentang kebiasaan warga yang tidak mempunyai rasa prihatin dengan menjaga
pertentangan yang berada di kalimat 2) dan 3). Paragraf ini juga merupakan paragraf
(49) 1) Apabila kita membuang sampah kedalam sungai atau kali akan
membuat polusi, sehingga ikan-ikan akan mati, dan terjadi pendangkalan
terhadap kali tersebut. 2) Demikian juga apabila sampah dibuang
kedalam parit, akan menyebabkan banjir, sebab pada saat musim hujan
tiba saluran-saluran air akan tersumbat dan terjadilah banjir. (3-b)
perbandingan. Paragraf ini terdiri dari dua kalimat. Kalimat 1) Apabila kita
membuang sampah kedalam sungai atau kali akan membuat polusi, sehingga ikan-
ikan akan mati, dan terjadi pendangkalan terhadap kali tersebut, kalimat ini
85
akan terjadi polusi dan terjadi pendangkalan terhadap kali tersebut. Kalimat 2)
Demikian juga apabila sampah dibuang kedalam parit, akan menyebabkan banjir,
sebab pada saat musim hujan tiba saluran-saluran air akan tersumbat dan terjadilah
banjir, kalimat ini juga memberi penjelasan apabila sampah dibuang ke dalam parit
akan menyebabkan banjir. Selain itu, pada saat hujan akan menyebabkan saluran air
Peneliti juga menemukan adanya paragraf yang tidak memiliki pola. Berikut
ini adalah contoh (50), (51), (52) yang diidentifikasi tidak berpola.
(50) 1) Sekarang kisah desaku yang nyaman, aman dan indah itu telah
menjadi dongeng sebelum tidur oleh ayahku tercinta, ayah selalu
menceritakan kepada anak-anak dan cucu-cucunya bahwa dulu,
kehidupan masyarakat sangat lah mudah baik dalam hal bercocok
tanam, maupun usaha-usaha lainnya karena lingkungan hidup seperti air
dan hutan di sekitar kampung sangatlah teduh dan nyaman. (2) Karena
semua warga kampung sangat aktif dalam menjaga kebersihan kampung
dan kelestarian hutannya yang sangat hijau, rimbun dan teduh tempat
segala hewan-hewan berteduh. (11-b)
(51) 1) Pertanyaan dan renungan bagi kita ‘’Apakah kita semua sudah sadar
dengan kearipan lingkungan yang bersih dan sehat?? (2) Apakah kita
sudah bertanggung jawab dengan diri kita sendiri dan dengan orang
lain? (19-b)
86
Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, yaitu (1) kalimat utama, (2) kalimat
penjelas, (3) kalimat penegas, dan (4) transisi. Berdasarkan hasil temuan, paragraf
dilklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (1) paragraf dengan tiga unsur, (2)
paragraf dengan dua unsur, dan (3) paragraf dengan satu unsur.
Paragraf dengan tiga unsur meliputi kalimat utama, kalimat penjelas, kalimat
penegas dan transisi. Polanya dapat berupa KU-KPJ-T dan KU-KPJ-KPG. Paragraf
dengan dua unsur meliputi kalimat utama, kalimat penjelas dan transisi. Polanya
dapat berupa KU-KPJ, KU-T, dan KPJ-T. Paragraf dengan satu unsur meliputi
yang relevan dengan teori Wiyanto (2011). Peneliti menemukann tiga tipe unsur-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
unsur paragraf, yaitu paragraf dengan tiga unsur, paragraf dengan dua unsur, dan
paragraf dengan satu unsur. Hal ini dipertegas dengan teori Tarigan (2008) bahwa
kelengkapan unsur paragraf menyangkut unsur apa saja yang terdapat dalam suatu
paragraf. Kemungkinan pertama, semua unsur seperti transisi, kalimat topik, kalimat
pengembang, kalimat penegas. Adapun kemungkinan kedua, yakni hanya tiga unsur
yang terdapat dalam paragraf seperti (1) transisi, kalimat topik, kalimat penegas dan
(2) kalimat topik, kalimat pengembang, kalimat penegas. Kemungkinan ketiga, yakni
hanya dua unsur dalam paragraf yakni kalimat topik dan kalimat pengembang.
paragraf (kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi). Terdapat pula paragraf yang
ada tiga tipe pengelompokan unsur, yaitu (1) paragraf dengan tiga unsur, (2) paragraf
dengan dua unsur, dan (3) paragraf dengan satu unsur. Dengan demikian, para guru-
dengan tiga unsur, paragraf dengan dua unsur, dan paragraf dengan satu unsur seperti
88
menemukan tiga kelompok unsur paragraf, yaitu paragraf dengan tiga unsur, paragraf
dengan dua unsur, dan paragraf dengan satu unsur. Berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan peneliti mengenai unsur-unsur paragraf, hasil temuan penelitian ini berbeda
dengan penelitian yang terdahulu. Hasil penelitian Caecilia Nurista Syahdu Hening
paragraf terdiri dari paragraf dengan dua unsur dan paragraf dengan satu unsur. Oleh
sebab itu, dalam hasil analisis ini ditemukan beberapa unsur-unsur paragraf yang
guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu Kalimantan Timur, yaitu (1) pola Umum
Khusus, (2) pola Khusus Umum, (3) pola Sebab Akibat, (4) pola Akibat Sebab, (5)
pola Kronologi, (6) pola Contoh, (7) pola Definisi Luas, (8) Pertentangan, dan (9)
paragraf, pola kronologi sebanyak 10 paragraf, pola contoh sebanyak 7 paragraf, pola
89
Peneliti juga menemukan paragraf yang tidak berpola pada karangan guru-
guru SD Kabupaten Mahakam Ulu Kalimantan Timur. Hal ini disebabkan tidak
adanya kalimat utama dalam paragraf dan hanya terdapat satu kalimat dalam
paragraf. Jumlah paragraf yang tidak berpola yakni sebanyak 4 paragraf. Peneliti juga
menemukan hal lain, beberapa paragraf ditemukan beberapa pola didalamnya seperti
pola Umum Khusus dan pola Sebab Akibat, pola Umum Khusus dan pola Contoh,
pola Umum Khusus dan pola Definisi Luas, pola Sebab Akibat dan pola Contoh, pola
Sebab Akibat dan pola Kronologi, serta pola Kronologi dan Pertentangan.
narasi (kronologi) kalau menggunakan konjungsi misalnya kemudian, lalu, setelah itu
dan lain-lain. Hal ini ada hubungannya antara pola pengembangan dengan jenis
masing-masing pola pengembangan salah satu yang membedakan yaitu konten dan
konjungsi.
rincian, sebab akibat, dan contoh merupakan pola pengembangan yang digunakan
peserta didik kelas XII SMA Institut Indonesia 1, Yogyakarta, dalam membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
pola pengembangan contoh, dan pola pengembangan merinci pada karangan narasi
penelitian ini dengan ketiga penelitian terdahulu adalah hasil penelitian. Hasil
penelitian ini adalah pola pengembangan paragraf yang terdapat pada karangan guru-
definisi luas, pertentangan, perbandingan, dan ada paragraf yang tidak berpola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
paragraf. Pertama, unsur-unsur paragraf yang terdapat dalam paragraf karya guru-
paragraf itu ditemukan bervariasi dalam tiga pola. Apabila dirinci, tiga pola unsur
paragraf dapat dirinci atas: (1) paragraf dengan tiga unsur, (2) paragraf dengan dua
23 data, (4) Akibat-Sebab sebanyak 1 data, (5) Kronologi sebanyak 10 data, (6)
sebanyak 1 data, dan (9) Definisi Luas sebanyak 1 data. Pola pengembangan
5.2 Implikasi
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Timur ada empat unsur hanya kemunculannya bervariasi. Selain itu, peneliti juga
guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur ada sepuluh pola. Namun,
pola pengembangan paragraf yang paling dominan adalah pola sebab akibat. Oleh
sebab itu, para guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur harus lebih
terhadap paragraf dapat membantu pembaca dalam memahami isi yang terdapat
dalam suatu karangan yang ditulis penulis, sehingga isi dari penulis tersebut dapat
Walaupun guru hanya menjadi salah satu unsur terpenting, tetapi guru seharusnya
memiliki peran yang dominan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Para guru
dalam dunia pendidikan. Hal ini menjadi pertimbangan karena mereka belum
5.3 Saran
sebagai berikut.
subjek dalam penelitian ini agar lebih memperhatikan dan menguasai berbagai
materi yang ingin diajarkan kepada anak didiknya seperti unsur-unsur paragraf
93
2. Bagi guru Bahasa Indonesia, guru harus mampu menjadi teladan dalam
94
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mulyasa, H.E. 2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nasucha, Yakub. Dkk. 2009. Bahasa Indonesia: untuk Penulisan Karya Tulis
Ilmiah. Yogyakarta: Media Perkasa.
95
Suyitno, Imam. 2012. Menulis Makalah dan Artikel. Bandung: Refika Aditama.
Tarigan, Djago. 2008. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya. Bandung: Angkasa.
Tribun Kaltim. 2015. Disdik dan LMPM Latih Guru Mahulu Profesional.
http://bppd.kaltimprov.go.id/berita-629-disdik-dan-lmpm-latih-guru-
mahulu-profesional-html
96
97
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Jumlah karangan sebanyak 20 karangan. Berikut ini adalah daftar nama guru.
No Nama Judul
1 Antonius Anyeq Lingkungan
12 Monika H. Lingkungan
99
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KALIMANTAN TIMUR
Oleh:
DEWI WULANSARI
121224037
YOGYAKARTA
2016
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
K.N a (1) Dalam bermasyarakat kita sering Tidak ada transisi. Umum-Khusus.
7 dihadapkan pada suatu permasalahan Kalimat (1) =
alam yang terjadi dilingkungan kalimat utama.
sekitar kita. (2) Permasalahan - Kalimat (2) dan
permasalahan tersebut timbul karena (3) = kalimat
ulah manusia yang tidak mampu penjelas.
berterima kasih atas nikmat yang
telah alam ini berikan. (3) Manusia
pada dasarnya tidak pernah puas
dengan apa yang sudah ada, setelah
dinikmati/menggunakan maka pada
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terdekat.
K.N a (1) Di Indonesia sering kita Tidak ada transisi. Khusus-Umum.
13 mendengar dari televisi, koran dan Kalimat (2) =
radio. (2) Tentang bencana banjir kalimat utama.
yang melanda di perkampungan
bahkan di perkotaan yang struktur
daratan lendah.
b (1) Banjir terjadi diakibatkan oleh Tidak ada transisi. Sebab-Akibat
sampah-sampah warga yang Kalimat (1) = dan Contoh.
tertampung di sungai atau pun di kalimat utama.
kali-kali perkotaan. (2) Banyaknya Kalimat (2) =
sampah yang tertampung hingga kalimat penjelas.
musim hujan air sulit mengalir
dengan sempurna, hingga air dalam
pahit pun meluas/meluap hingga
terjadi bencana banjir yang banyak
membuat warga harus menanggung
resiko yait rumah tergenang,
penyakit diare pun bermunculan.
c (1) Jadi pemerintahan kota memberi Tidak ada transisi. Contoh.
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c (1) ada pun dampak yang sering Tidak ada transisi. Khusus-Umum.
terjadi, setelah kurang perhatian kita Kalimat (2) =
tentang kebersihan lingkungan kalimat utama.
adalah timbulnya berbagai macam
jenis penyakit seperti diare, gatal-
gatal, demam, dan berbagai macam
penyakit lainnya. (2) Maka
hendaklah kita bersama-sama
menjaga kebersihan lingkungan
dengan membuang sampah pada
tempatnya serta sampah yang dapat
di daur ulang dapat kita gunakan
untuk keperluan dan penghasilan
hidup.
K.N a (1) Suatu sore Anto disuruh ibu nya Tidak ada transisi. Pertentangan.
17 membuang sampah ditempat Kalimat (1) =
pembuangan sampah, tapi Anto kalimat utama.
ternyata membuang sampah itu di Kalimat (2) =
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i (1) Sebaiknya masalah sampah atau Tidak ada transisi. Tidak berpola.
kebersihan lingkungan itu menjadi Kalimat (1) dan
tanggung jawab pribadi untuk mau (2) = kalimat
bersahabat dengan lingkungan, penjelas.
dengan bersahabat maka kita kitapun
saling menghargai maka antara
manusia dengan lingkungannya juga
saling berkontribusi positif. (2)
Masing-masing pribadi memiliki
kesadaran untuk bersikap bijak
dengan kebersihan lingkungan.
K.N a (1) Hari Jumat yang lalu, ketika saya Tidak ada transisi. Kronologi.
20 pulang dari sekolah dan melewati Kalimat (1) =
jembatan keci yang membatasi kalimat utama.
desaku dengan desa tetangga, tiba- Kalimat (2), (3),
tiba langkah kakiku terhenti karena dan (4) = kalimat
melihat Deni, teman sekelasku penjelas.
membuang sampah di sungai
Belawan yang merupakan sumber air
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
BIODATA PENULIS
melanjutkan pendidikan di SMA Santa Maria Yogyakarta pada tahun 2009 dan
dinyatakan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 ia tercatat menjadi mahasiswa
Bahasa dan Seni (JPBS), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Masa
sebagai tugas akhir dengan judul Unsur-unsur Paragraf dan Pola Pengembangan
Timur.