Anda di halaman 1dari 23

LEMBAR PENGESAHAN

PORTOFOLIO MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 2021-
2022

Telah disetujui dan disahkan

Untuk digunakan dalam kegiatan penilaian mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas
XII IPS 3

Mengesahkan,

Guru Mata Pelajaran

H. CASTONO, M. Pd.

NIP. 19691109 199512 1 002


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas akhir portofolio Bahasa dan Sastra Indonesia yang berjudul "Analisis
Artikel" dengan tepat waktu.

Saya sangat berharap semoga portofolio ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca khususnya dan bagi semua siswa-siswi SMA Negeri 1 Haurgeulis
pada umumnya.

Bagi saya sebagai penyusun bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
Analisis Artikel ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
Analisis Artikel dikemudian hari.

Haurgeulis, 18 Februari 2022

Penulis,
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................I

KATA PENGANTAR .............................................................................II

DAFTAR ISI ..........................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ANALISIS ARTIKEL

A. Sejarah................................................................................................5
B. Kebersihan..........................................................................................10
C. Lingkungan hidup...............................................................................13
D. Perekonomian....................................................................................15
E. Budaya.................................................................................................20

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................23
B. Saran..................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan signifikan. Media cetak
maupun elektronik pun saling bersainh kecepatan sehingga tidak mungkin bila pemburu
beritadi tuntut kreativitas nya dalam menyampaikan berita atau informasi. Penguasaan dasar
dasar pengentahuan jurnalistik merupakan modal yang sangat penting manakala kita harus
terjun didunia luar. Keberadaan media juga mempunyai tanggung jawab yang berat dalam
menyampaikan fakta-fakta untuk selalu bertindak objektif dalam setiap pemberitaanya.

Salah satu media informasi yang masih digunakan adalah surat kabar. Didalam surat kabar
memuat halaman halaman yang berisi tentang artikel, opini, tajuk rencana, berita, kolom dan
masih banyak lainya.

Namun, portofolio ini hanya akan menganalisis isi artikel, kalimat fakta dan opini pada isi
artikel secara terperinci.

BAB II

PEMBAHASAN ANALISIS ARTIKEL


A.Prasasti kuno yang ada di Mojokerto (sejarah)

Terbayangkah Anda bila ada orang dibelah kepalanya, dirobek perutnya, dimakan dagingnya,
dan diminum darahnya. Bahkan dimakan macan, dipatuk ular, disambar petir, dan dicaplok
buaya? Ih ngeri yah mendengarnya.

Namun ini bukanlah sungguhan. Ini hanya sumpah atau kutukan yang terdapat dalam prasasti
kuno. Salah satunya prasasti yang baru beberapa hari ditemukan di Situs Gemekan, Mojokerto,
Jawa Timur. Silakan lihat tulisannya [di sini].

Prasasti batu tersebut ditemukan di dalam tanah ketika tim arkeolog melakukan ekskavasi.
Kondisi prasasti sudah tidak utuh. Bagian terbesar berbentuk segienam. Diketahui bagian yang
ditemukan itu merupakan bagian atas. Bagian bawah masih dicari. Beberapa bagian yang
terpotong-potong sudah berhasil ditemukan. Entah apakah bentuk prasasti bisa lengkap atau
tidak.

Tulisan pada prasasti dalam kondisi bagus, meskipun ada beberapa aksara yang harus atau
meragukan sehingga menyulitkan pembacaan. Menurut pembacaan sementara, bagian
pertanggalan tertulis angka 8 dan 5 dengan jelas. Namun satu angka lagi agak samar-samar,
apakah 2, 3, atau 9. Seandainya 2, maka prasasti tersebut bertarikh 852 Saka atau 930 Masehi.
Perbedaan Tahun Saka dengan Tahun Masehi umumnya 78 tahun. Seandainya kemudian
disepakati 3 atau 9, yah tinggal ditambah saja. Nama Mpu Sindok berikut gelarnya dan nama-
nama pejabat disebutkan  dalam prasasti itu.  
potong muncungnya, belah ke[palanya], robek perutnya sisakan jeroannya....makan dagingnya
minum (darahnya), lalu lengkapi dengan sisakan..... jika menuju hutan dimakan macan dipatuk
ular pla..... oleh dewamanyuh jika pergi ke tegal (lapangan terbuka) disambar petir dirobk-robk
olh raksasa dimakan olh wuil si pramunguan.

indahkan wahai kalian hyang kuika garga metr kuruya ptjala pelindung arah utara, pelindung
selatan, barat, timur buang ke angkasa dirobk olh hyang semuanya jatuhkan ke mahsamudra
(lautan luas) tenggelamkan di awu[han]/bendungan bawalah sang hyang dalam air tarik
(dibawa ikut) olh tuwiran, dicaplok olh buaya.....matilah orang tersebut [dengan cara]
dianiaya....

mbur tersebut di tanah sawa....

Semoga bagian prasasti yang hilang bisa segera ditemukan lalu disambung sehingga menjadi
bagian yang utuh. Dengan demikian pembacaan menjadi lebih lengkap.

Membaca prasasti sungguh tidak mudah. Ada beberapa aksara dan bahasa kuno yang terdapat
pada prasasti. Prasasti di atas diketahui beraksara dan berbahasa Jawa Kuno. Banyak pakar
pasti bisa membaca prasasti tersebut, terlebih yang tergabung dalam Perkumpulan Ahli Epigrafi
Indonesia. Bukan cuma arkeolog, mereka yang berpendidikan non-arkeologi juga mahir dengan
aksara Jawa Kuno.

Kata-kata kasar sebagaimana di atas, hanyalah sebagian dari isi prasasti. Dalam dunia epigrafi
disebut kutukan/sumpah serapah (sapatha). Biasanya sapatha diucapkan oleh sang makudur
atau pemimpin upacara dalam peresmian penetapan prasasti sima.  Sapatha ditujukan kepada
siapa saja agar tidak melanggar ketentuan di dalam prasasti raja (sabdanata) tersebut.  Prasasti
tersebut kemudian diletakkan di tempat strategis agar mudah dilihat masyarakat.

Sapatha diucapkan dengan lantang supaya didengar oleh seluruh hadirin pada peresmian
prasasti sima. Bersamaan dengan itu abu ditaburkan. Kalimat ancaman yang mengerikan itu
biasa disebut panca mahapataka (lima jenis petaka atau kesengsaraan), yakni :

*dibelah kepalanya,

*disobek perut dan ususnya,


*dikeluarkan isi perutnya,

*dimakan hati maupun dagingnya, dan

*diminum darahnya oleh para mahluk halus.

Belum lagi tambahan dimasukkan ke dalam neraka jahanam dan direbus di dalam kawah Sang
Yama. Selain itu disampaikan harapan negatif yang semoga bakal menimpanya, yakni disambar
petir, dipatuk ular, dimakan macan, dicaplok buaya, dsb.

Sapatha yang cukup dikenal terdapat pada beberapa prasasti masa Kerajaan Sriwijaya,
terutama Telaga Batu. Prasasti-prasasti Sriwijaya dikeluarkan pada abad ke-7, jadi lebih tua dari
prasasti di atas.

Menurut penelitian Nainunis Aulia Izza, pencantuman sapatha pada prasasti-prasasti tertua
Sriwijaya bertujuan sebagai upaya melakukan kontrol terhadap wilayah dan penduduk yang
berada di wilayah Sriwijaya. "Sapatha pada prasasti-prasasti tertua Sriwijaya dapat dikaitkan
dengan upaya mempertahankan wilayah-wilayah strategis dengan menempatkan pihak-pihak
yang dikuasai sebagai subyek yang selalu diintai

sapatha jika melakukan kejahatan dan pengkhianatan," kata Nainunis.Kembali ke soal prasasti
di Situs Gemekan, tentu timbul pertanyaan, "Mengapa prasasti bisa ada di dalam tanah dan
terpotong-potong. Bukankah prasasti harus diletakkan di lokasi strategis?" Kemungkinan
prasasti itu dirusak oleh pemburu harta karun yang pernah marak pada masa 1960-an hingga
1980-an di kawasan Trowulan. Setelah diambil dari daerah lain, dibuang ke lokasi candi.

Adanya perusakan tampak dari lapisan tanah. Banyak plastik terdapat di dalam tanah,
menandakan tanah pernah teraduk. Bagian candi juga tidak lengkap, pasti bata-batanya
diambili maling harta karun.

1.Analisis Artikel

Judul Artikel Prasasti kuno yang ada di Mojokerto

Sumber Artikel Kompasiana.com

Penulis Djulianto Susantio

Topik Artikel Sejarah

Jenis Artikel Deskripsi

Permasalahan Bagian bawah masih dicari. Beberapa bagian yang terpotong-potong


sudah berhasil ditemukan. Entah apakah bentuk prasasti bisa
lengkap atau tidak.

Gagasan penulis Semoga bagian prasasti yang hilang bisa segera ditemukan lalu
disambung sehingga menjadi bagian yang utuh. Dengan demikian
pembacaan menjadi lebih lengkap.

2. Informasi Artikel

No. Informasi Fakta Opini

1. Prasasti batu tersebut ditemukan di dalam tanah ketika √


tim arkeolog melakukan ekskavasi

2. Menurut penelitian Nainunis Aulia Izza, pencantuman √


sapatha pada prasasti-prasasti tertua Sriwijaya bertujuan
sebagai upaya melakukan kontrol terhadap wilayah dan
penduduk yang berada di wilayah Sriwijaya.

3. Prasasti-prasasti Sriwijaya dikeluarkan pada abad ke-7, √


jadi lebih tua dari prasasti di atas.

4. Dalam dunia epigrafi disebut kutukan/sumpah serapah √


(sapatha).

5. Salah satunya prasasti yang baru beberapa hari ditemukan √


di Situs Gemekan, Mojokerto, Jawa Timur.

6. Menurut pembacaan sementara, bagian pertanggalan √


tertulis angka 8 dan 5 dengan jelas.

7. Entah apakah bentuk prasasti bisa lengkap atau tidak. √

8. Ada beberapa aksara dan bahasa kuno yang terdapat √


pada prasasti.
B.Kujadikan sampah sebagai teman, demi menggapai sebuah harapan (Kebersihan)

Menjaga kebersihan lingkungan, utamanya mengelola sampah yang hingga kini masih menjadi
bagian pekerjaan berat dalam kehidupan sehari-hari. Tidak mudah untuk menumbuhkan
kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, apalagi memilah jenis sampah sesuai
manfaatnya.

Lalu apa yang dapat saya lakukan untuk sedikit berkontribusi tentang memulai pola hidup
menjaga kebersihan lingkungan , disekitar tempat tinggal saja dulu, agar setidaknya dapat
mengantisipasi dampak yang dapat ditimbulkan oleh sampah itu sendiri.

Ada 4 Usaha yang  saya lakukan, untuk itu diantaranya :

1.Menegur diri, dalam mengendalikan sebuah kebiasaan kecil. Seperti membuang sampah
bekas bungkus  jajanan kedalam tempat sampah atau kalau tidak menemukan tempat sampah,
saya akan menyimpan bungkus jajanan itu kedalam saku, dan itu saya lakukan secara terpaksa
pada awalnya. Saya fikir tanpa adanya sedikit paksaan, saya akan terbiasa lalai dengan tindakan
itu.

2.Menumbuhkan sikap empati , terhadap dampak-dampak yang dapat ditimbulkan jika sampah
tidak dikelola dengan baik, lalu bagaimana saya menumbuhkan rasa kepedulian itu, kembali
pada hal yang pertama diatas.
3.Menjadikan sampah seperti halnya sebagai teman, dalam hal ini tentang sampah yang sering
menyumbat selokan, apalagi rumah saya berdekatan dengan sungai, kalau bukan saya yang
memulai untuk peduli, kerugiannya juga akan saya tanggung sendiri, untuk itu saya berusaha
untuk menjaga kebersihan daerah aliran sungai agar tidak sampai tersumbat, dengan cara
memungut sampah plastik untuk saya kumpulkan dan itu bisa menhasilkan uang, sementara
sampah yang berupa daun akan saya pindahkan ke kebun sebagai pupuk tanaman.

4.Merangkul mereka yang masih belum memiliki kesadaran akan pentingnya membuang
sampah dengan baik, dengan cara apa saya melakukan itu,

Bagaimana jika timbul ketersinggungan  dengan hal itu, misalkan ditegur untuk tidak
membuang sampah sembarangan ? saya kira, ini adalah proses yang harus dilakukan secara
berkesinambungan.

Melalui tahapan paling awal yaitu diri sendiri, kemudian lingkungan keluarga,  rasanya untuk
mewujudkan harapan tentang peduli terhadap lingkungan akan tidak sejalan dengan harapan
atau program yang telah ditentukan.

Ini bukan soal untuk seolah menjadi pahlawan lingkungan, tidak. Tapi bagaimana membiasakan
diri menjadi pribadi yang peduli terhadap hal kecil, akan dapat memberikan manfaat bagi
orang-orang disekeliling kita, bukankah sampah dapat berdampak pada munculnya wabah
penyakit seperti demam berdarah, masihkan kita harus menunggu mereka untuk turut
memulai, kalau bukan dari diri sendiri yang memulai.

Tidakkah kita rindu dengan suasana sungai yang bersih, lingkungan yang asri, yang dapat
memberikan kesejukan, berupa udara yang bersih untuk dihirup, ketenangan jiwa dalam
menikmati waktu yang tersisa dibumi.

1. Analisi Artikel

Judul artikel Kujadikan sampah sebagai teman, demi menggapai sebuah harapan

Sumber artikel Kompasiana.com

Penulis Tu yuda

Topik Artikel Menjaga kebersihan lingkungan, utamanya mengelola sampah yang


hingga kini masih menjadi bagian pekerjaan berat dalam kehidupan
sehari-hari.

Jenis artikel Deskripsi

Permasalahan Membuang sampah sembarangan

Gagasan penulis Tidakkah kita rindu dengan suasana sungai yang bersih, lingkungan
yang asri, yang dapat memberikan kesejukan, berupa udara yang
bersih untuk dihirup, ketenangan jiwa dalam menikmati waktu yang
tersisa dibumi.

2.Informasi Artikel

No. Informasi Fakta Opini

1. Lalu apa yang dapat saya lakukan untuk sedikit √


berkontribusi tentang memulai pola hidup menjaga
kebersihan lingkungan , disekitar tempat tinggal saja dulu,
agar setidaknya dapat mengantisipasi dampak yang dapat
ditimbulkan oleh sampah itu sendiri.

2. saya kira, ini adalah proses yang harus dilakukan secara √


berkesinambungan.

3. bukankah sampah dapat berdampak pada munculnya √


wabah penyakit seperti demam berdarah, masihkan kita
harus menunggu mereka untuk turut memulai, kalau
bukan dari diri sendiri yang memulai.

4. Menjaga kebersihan lingkungan, utamanya mengelola √


sampah yang hingga kini masih menjadi bagian pekerjaan
berat dalam kehidupan sehari-hari.

5. namun saya memberikan sedikit pemahaman bahwa √


sampah dapat berdampak buruk jika tidak kita yang
memulai untuk peduli dengan hal itu.
C. Alam Soko Guru Kehidupan (Lingkungan hidup)

Bicara soal alam, yang belakangan ini menarik perhatian publik. Tentu mengingatkan kita
terhadap berbagai persoalan lingkungan yang tengah marak di Indonesia. Tidak dapat
dipungkiri, bahwa ketergantungan manusia terhadap alam sudah menjadi bagian dari
kehidupan yang tidak bisa dilepaskan. Artinya, alam adalah soko guru bagi kehidupan manusia.

Problematika kerusakan lingkungan kini, dianggap memiliki keterkaitan dengan adanya upaya-
upaya perusakan lingkungan demi kepentingan manusia. Semisal, orientasi pembangunan, yang
telah banyak menimbulkan persoalan lingkungan. Dampak yang kemudian terjadi tentu saja
adalah konflik-konflik agraria. Realitas yang kini banyak menimbulkan konflik sosial pada
masyarakat.

Sebutlah Wadas, keberpihakan manusia terhadap kepentingan lingkungan terbagi dalam dua
kelompok yang saling berbeda pendapat. Kebutuhan terhadap pembangunan sejatinya juga
harus melihat realitas lingkungan. Bagaimana lingkungan tersebut memberikan berbagai
dampak terhadap masyarakat sekitar. Baik dampak positif atau negatif kegiatan eksplorasi yang
berkaitan dengan alam.

Apabila bicara soal problematika eksplorasi alam dengan orientasi pertambangan, sudah
banyak konflik-konflik yang menyertainya. Seperti persoalan Pegunungan Kendeng di Pati,
Tumpang Pitu di Banyuwangi, hingga perjuangan alm. Salim Kancil yang menentang
pertambangan pasir di Lumajang, atau diberbagai lokasi lainnya. Ragam penolakan ini tentu
saja memiliki dasar argumentasinya masing-masing.
Dalam pandangan positif tentu saja, kerusakan alam akan memberikan dampak yang merugikan
bagi manusia. Begitupula dengan kebutuhan manusia terhadap orientasi ekonomi
dibelakangnya. Semua memiliki probabilitasnya masing-masing bagi kelangsungan hidup
manusia. Soko guru kehidupan, sudah sepatutnya menjadi landasan bagi seluruh pihak yang
hendak bersentuhan dengan alam.

Baik dalam kebijakan-kebijakan yang ditetapkan, juga melihat potensi kebutuhan masyarakat
yang kelak terdampak. Pendekatan humanis tentu menjadi langkah utama. Karena pada
prinsipnya budaya masyarakat Indonesia lebih mengedepankan pendekatan musyawarah dan
mufakat. Tidak ada ragam unsur pemaksaan ataupun keterpaksaan. Semua tentu dapat
dikomunikasikan dengan baik.

Kini, sudah sepatutnya, orientasi pembangunan harus memiliki rasa keberpihakan terhadap
alam. Begitu pula terhadap masyarakat sekitarnya. Sesuai data yang dihimpun melalui
organisasi-organisasi yang konsen dalam lingkungan, realitas kerusakan alam di Indonesia
sebaiknya menjadi referensi yang utama bagi tujuan pembangunan.

Tentu saja, agar semua pihak tidak ada yang merasa dirugikan. Kepentingan sosial berbasis
lingkungan sekali lagi harus diutamakan, dengan pendekatan-pendekatan yang humanis antar
sesama manusia. Meminimalisir lagi kerusakan alam, sudah sebaiknya menjadi kebijakan-
kebijakan publik yang harus diutamakan kini.

Semoga anak cucu kita kelak masih dapat menikmati dan merasakan betapa indahnya
Indonesia. Kekayaan alam serta sumber daya alamnya yang melimpah, dan dapat dinikmati
oleh generasi-generasi pada masa yang akan datang. Karena alam adalah soko guru kehidupan
bangsa Indonesia.

1.Analisi Artikel

Judul Artikel Alam Soko guru kehidupan

Sumber Artiel Kompasiana.com

Penulis Hendra Fokker

Topik artikel Problematika kerusakan lingkungan kini, dianggap memiliki


keterkaitan dengan adanya upaya-upaya perusakan lingkungan demi
kepentingan manusia.

Jenis artikel Deskripsi

Permasalahan Kerusakan Lingkungan

Gagasan penulis Semoga anak cucu kita kelak masih dapat menikmati dan
merasakan betapa indahnya Indonesia. Kekayaan alam serta sumber
daya alamnya yang melimpah, dan dapat dinikmati oleh generasi-
generasi pada masa yang akan datang. Karena alam adalah soko
guru kehidupan bangsa Indonesia.

2. Informasi Artikel

No. Informasi Fakta Opini

1. Problematika kerusakan lingkungan kini, dianggap memiliki √


keterkaitan dengan adanya upaya-upaya perusakan
lingkungan demi kepentingan manusia.

2. Kini, sudah sepatutnya, orientasi pembangunan harus √


memiliki rasa keberpihakan terhadap alam.

3. Semisal, orientasi pembangunan, yang telah banyak √


menimbulkan persoalan lingkungan.

D.Menanti Keseriusan Pemerintah Merespon Kelangkaan Minyak Goreng (Perekonomian)

Hingga kini, minyak goreng masih menjadi perhatian masyarakat. Setelah pemerintah
mengeluarkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng menurut kualitasnya,
nyatanya harga minyak goreng belum seragam di sejumlah wilayah. Ini merupakan masalah
serius dan kalau dibiarkan, panic buying akan terulang kembali.

Kita ketahui, sejak 1 Februari lalu Kementerian Perdagangan telah memberlakukan HET
tersebut. Harga seliter minyak goreng curah diatur dengan HET sebesar Rp. 11.500,-; minyak
goreng kemasan sederhana sebesar Rp. 13.500,-; dan minyak goreng kemasan premium
sebesar Rp. 14.000,-. Pengendalian harga dengan memberlakukan HET ini tentu disambut
meriah oleh masyarakat, meski pemerintah agaknya tak mampu menjamin ketersediaan
minyak goreng di pasar.Di samping itu, penerapan HET minyak goreng diketahui hanya berlaku
pada toko-toko moderen. Pemberlakuan HET yang tidak adil ini menyebabkan ketimpangan
harga di berbagai wilayah.

Tadi pagi, saya sempat bercengkramah dengan adik saya mengenai kondisi penyebaran
Omicron dan berujung bicara minyak goreng. Tidak hanya di daerah perkotaan, dampak
kelangkaan minyak goreng sebagai akibat dinamisnya harga minyak goreng juga dirasakan oleh
masyarakat pedesaan, yang notabene akses terhadap pasar relatif lebih sulit daripada wilayah
perkotaan. Hingga kemarin (11/2/2022), di DKI Jakarta saja, ketimpangan harga minyak goreng
masih terjadi. Kondisi serupa juga terjadi sampai pasar tradisional wilayah Nongkojajar, Jawa
Timur.Menurut penelusuran adik saya yang kemarin, mencari minyak goreng di sejumlah toko
moderen seolah sedang bermain petak umpet. Harga minyak goreng memang telah sesuai
dengan kebijakan pemerintah. Terpampang jelas di bandrol-bandrol harga toko moderen, tapi
sayangnya stoknya ludes entah terjual, atau entah kemana. Harga minyak goreng (kualitas
curah) yang bervariasi malah ditemukan adik saya di sejumlah toko pasar tradisional
Nongkojajar.

Dari penelusuran itu, saya menyimpulkan ketimpangan harga minyak goreng masih terjadi.
Harga minyak goreng di pasar tradisional juga belum tersentuh kebijakan pemerintah saat ini.

Untuk menambah kontribusi tulisan ini, analisis terhadap situasi perminyakgorengan saya
lanjutkan dengan memanfaatkan big data. Dengan big data, kita bisa melihat sekilas tingkat
permintaan masyarakat terhadap komoditas tertentu, khususnya minyak goreng ini. Tak sulit-
sulit, saya memanfaatkan google trend index (indeks pencarian google) dengan menggunakan
kata kunci yang bisa dijadikan pendekatan ukuran yang saya duga erat kaitannya dengan
permintaan minyak goreng.

Dari gambar (1) ini terlihat bahwa permintaan minyak goreng di jagad maya terlihat meningkat
tajam di tanggal 19 hingga 21 Januari 2022. Peningkatan tajam ini dugaan kuat saya diakibatkan
tingginya intensitas masyarakat dalam memantau harga dan komoditas minyak goreng melalui
mesin pencari google. Tidak hanya itu, tingginya intensitas pencarian masyarakat dalam interval
waktu tersebut juga menunjukkan shock respon masyarakat terhadap pemberlakuan HET
minyak goreng.

Sebagai dampak kebijakan HET, indeks pencarian google terhadap komoditas minyak goreng
dan harganya cenderung naik bila dibandingkan sebelum tanggal 19 Januari 2022. Naiknya
indeks ini bisa terjemahkan bahwa masyarakat mulai aktif mengamati harga dan stok minyak
goreng di pasaran melalui google.

Kalau kita amati secara spasial (gambar 2), indeks pencarian google dengan kata kunci "harga
minyak goreng" tertinggi berada di Jawa Timur (100), DI Yogyakarta (94), Aceh (91), Jawa
Tengah (88), dan Sulawesi Selatan (84). Hal ini sekaligus mengkonfirmasi diskusi saya dan adik
saya tentang situasi terkini komoditas minyak goreng di daerah Nongkojajar, Jawa Timur tadi.
Ini juga berarti bahwa respon atas kebijakan pemberlakuan HET minyak goreng paling intens
terjadi di wilayah Jawa Timur.

Hal itu ternyata konsisten dengan intensitas pencarian kata kunci "minyak goreng". Masyarakat
Jawa Timur tercatat memberikan respon dengan intensitas tertinggi (100) diikuti Banten (91),
Jawa Tengah (83), dan Kalimantan Selatan (81).

Terkait dengan harga minyak goreng sendiri, masyarakat paling banyak melakukan aktivitas
pencarian terintens tentang informasi harga minyak goreng hari ini, kapan harga minyak goreng
turun, dan harga minyak goreng hari ini di alfamart. Sedangkan pencarian masyarakat yang
berkaitan dengan komoditas minyak goreng itu sendiri paling intens adalah kata kunci subsidi
minyak goreng, minyak goreng 14 ribu, minyak goreng turun harga, dan berita minyak goreng.

Semestinya hal ini tidak terjadi di negara yang kaya sawit. Pakar ekonom seperti Faisal Basri
juga angkat bicara mengenai situasi ini. Ia mengungkap bahwa pemerintah saat ini tidak bisa
mencari akar masalah naiknya harga minyak goreng. Pada posisi permintaan yang tidak begitu
melonjak, harga minyak goreng malah naik, padahal produksinya naik tipis di tengah
melonjaknya harga minyak sawit dunia.

Beberapa alternatif solusi

Panic buying yang acapkali terjadi di negeri ini sebetulnya mengindikasikan kebijakan
pemerintah yang kurang efektif. Kekurangefektifan ini muncul akibat kebijakan yang tidak
seragam sehingga menimbulkan kebingungan di masyarakat. Maka sudah saatnya pemerintah
dapat mengakhirinya dengan melakukan beberapa hal.

Pertama dengan melakukan operasi pasar. Ini perlu dilakukan mengingat stok minyak goreng di
pasaran itu: tidak ada. Sedangkan permintaan terhadap komoditas tersebut terus berlanjut.
Dengan melakukan operasi pasar, saya yakin pemerintah dapat menyuntik stok minyak goreng
di wilayah-wilayah minim stok, namun permintaannya tinggi. Soalnya percuma jika harga
minyak goreng turun, namun kalau stoknya kosong, harga minyak goreng yang diterima oleh
konsumen pasti lebih mahal.Kedua, saya yakin saat ini banyak pihak yang memburu rente.
Perbedaan harga minyak goreng di toko-toko moderen dan pasa tradisional pasti memicu
timbulnya spekulan-spekulan untuk ikut dalam "permainan" harga yang menguntungkan ini.
Oleh karena itu, saya menyarankan agar pemerintah memaksimalkan Satgas pangan dan
menemukan kantung-kantung minyak goreng ilegal dan yang masih bersembunyi di tengah
kebingungan masyarakat.

Ketiga, kalau posisi stok minyak goreng bermerek saat ini kosong, seyogyanya pemerintah
mengeluarkan kebijakan subsidi harga minyak goreng untuk semua merek dahulu sambil
menemukan pangkal masalah kelangkaan minyak goreng. Sebab, kebutuhan terhadap minyak
goreng itu, kalau bagi petani bagaikan pupuk, ia harus tersedia selama dibutuhkan, karena
melekat pada kebutuhan primer masyarakat.

Keempat, mengurangi atau bahkan menghentikan ekspor CPO sejenak. Di tengah naiknya harga
CPO dunia, mengekspor merupakan jalan cepat mendapatkan cuan. Tetapi, jikalau pemerintah
masih pro rakyat, dengan kenaikan produksi minyak goreng yang tipis sebagaimana dikatakan
ekonom Faisal Basri, saya rasa secara nilai masih lebih mulia mengalokasikan sepenuhnya untuk
produksi minyak goreng dalam negeri.

Kalau dikatakan "ngibulin", ya bisa jadi banyak pihak menilai kebijakan terkait harga minyak
goreng ini "ngibulin". Kebijakan yang serampangan, dicetak secara mendadak, pasti hasilnya
tidak optimal. Harga disubsidi, kebijakan satu harga diterapkan, tapi hanya pada tataran toko-
toko moderen, sedangkan di level konsumen sendiri bingung menentukan, wong stok
barangnya kosong. Sejauh mata memandang, stok gula juga ikut-ikutan kosong di sejumlah
pertokoan moderen, semacam ada beberapa komoditas primer yang sengaja disembunyikan
dalam jangkauan masyarakat. Apakah bagi pemerintah ini bukan persoalan serius?

Lantas apa gunanya menggulirkan kebijakan kalau ternyata malah membikin masalah di
masyarakat makin runyam begini? Ayolah pemerintah, sudahilah kebingungan masyarakat.
Saatnya negara ini dikelola dengan sistem kebijakan yang lebih waras, lebih sehat, dan lebih
akuntabel. Bagaimana mungkin sebuah kebijakan diterapkan sedangkan esensinya cuma isapan
jempol belaka. Apakah negara ini tidak bosan terus berseteru dengan rakyatnya karena
ketidakadilan dan ketidaksejahteraan? Kapan rakyat bisa menikmati kebijakan dengan versi
yang lebih serius?.

1. Analisi Artikel

Judul Artikel Menanti Keseriusan Pemerintah Merespon Kelangkaan Minyak


Goreng

Sumber Artikel Dari Internet

Penulis Joko Ade Nursiyono

Topik Artikel Harga minyak melambung tinggi dibeberapa wilayah

Jenis Artikel Eksposisi

Permasalahan Kelangkahan minyak goreng

Gagasan penulis Lantas apa gunanya menggulirkan kebijakan kalau ternyata malah
membikin masalah di masyarakat makin runyam begini?Ayolah
pemerintah, sudahilah kebingungan masyarakat. Saatnya negara
ini dikelola dengan sistem kebijakan yang lebih waras, lebih sehat,
dan lebih akuntabel. Bagaimana mungkin sebuah kebijakan
diterapkan sedangkan esensinya cuma isapan jempol belaka.
Apakah negara ini tidak bosan terus berseteru dengan rakyatnya
karena ketidakadilan dan ketidaksejahteraan? Kapan rakyat bisa
menikmati kebijakan dengan versi yang lebih serius?.

2. Informasi Artikel

No. Informasi Fakta Opini

1. Terkait dengan harga minyak goreng sendiri, masyarakat √


paling banyak melakukan aktivitas pencarian terintens
tentang informasi harga minyak goreng hari ini, kapan
harga minyak goreng turun, dan harga minyak goreng hari
ini di alfamart. Sedangkan pencarian masyarakat yang
berkaitan dengan komoditas minyak goreng itu sendiri
paling intens adalah kata kunci subsidi minyak goreng,
minyak goreng 14 ribu, minyak goreng turun harga, dan
berita minyak goreng.

2. Semestinya hal ini tidak terjadi di negara yang kaya sawit √


3. Tidak hanya di daerah perkotaan, dampak kelangkaan √
minyak goreng sebagai akibat dinamisnya harga minyak
goreng juga dirasakan oleh masyarakat pedesaan, yang
notabene akses terhadap pasar relatif lebih sulit daripada
wilayah perkotaan.

4. Menurut penelusuran adik saya yang kemarin, mencari √


minyak goreng di sejumlah toko moderen seolah sedang
bermain petak umpet.

5. Dengan big data, kita bisa melihat sekilas tingkat √


permintaan masyarakat terhadap komoditas tertentu,
khususnya minyak goreng ini.Harga minyak goreng di
pasar tradisional juga belum tersentuh kebijakan
pemerintah saat ini.

7. Hal itu ternyata konsisten dengan intensitas pencarian √


kata kunci "minyak goreng". Masyarakat Jawa Timur
tercatat memberikan respon dengan intensitas tertinggi
(100) diikuti Banten (91), Jawa Tengah (83), dan
Kalimantan Selatan (81).

8. Dengan melakukan operasi pasar, saya yakin pemerintah √


dapat menyuntik stok minyak goreng di wilayah-wilayah
minim stok, namun permintaannya tinggi.

9. Oleh karena itu, saya menyarankan agar pemerintah √


memaksimalkan Satgas pangan dan menemukan
kantung-kantung minyak goreng ilegal dan yang masih
bersembunyi di tengah kebingungan masyarakat.

10. Harga disubsidi, kebijakan satu harga diterapkan, tapi √


hanya pada tataran toko-toko moderen, sedangkan di
level konsumen sendiri bingung menentukan, wong stok
barangnya kosong.
E. .Budaya Indonesia yang Terancam Punah ( Budaya)

Mungkin sebagian orang akan merasa berlebihan ketika membaca kalimat atau judul awal
artikel ini, mereka menganggap kalimat tersebut terkesan dilebih-lebihkan dengan
menyampaikan “Budaya Indonesia terancam punah.” Namun sebenarnya tidak, saya
beranggapan bahwa kalimat saya tidak berlebihan dalam memberi judul. Karena sesuai dengan
lingkungan saya yang ternilai acuh mengenali budaya Indonesia yang seharusnya dilestarikan.
Masih tidak percaya? Baik akan saya buktikan. 

Beberapa bulan lalu desa saya mengadakan pagelaran wayang kulit yang didalangi oleh suatu
dalang terkenal dari Blitar. Beliau ialah dalang berwatak lucu nan kocak sehingga banyak orang
menyukainya, akan tetapi bukan itu yang menjadi titik fokus saya melainkan setelah hampir
beberapa menit saya amati, atensi saya jatuh kepada pengunjung dan penonton kesenian
wayang yang rata-rata ialah para lansia dan sepasang pasutri yang berusia lanjut. Sangat minim
bahkan hampir tidak ada remaja yang turut menyaksikan kesenian wayang. Tidak hanya itu,
saya pernah melihat salah satu akun YouTubers tengah melakukan wawancara kepada
beberapa remaja Indonesia tentang kebudayaan Indonesia. 

Awalnya saya bersemangat menyaksikan video tersebut, namun sayangnya hampir sepanjang
video saya tidak menjumpai remaja yang secara terang-terangan memilih kebudayaan
Indonesia, mereka lebih memilih kebudayaan luar negeri yang mereka anggap dan yakini lebih
menarik daripada kebudayaan tanah air. Mereka bangga menaruh minat terhadap kebudayaan
luar yang terlihat sangat keren. Dimulai dari gaya bahasa, cara berpakaian, kesenian, dan lain
sebagainya. 

Mereka juga berasumsi bahwasanya mencintai budaya luar menandakan bahwa mereka tidak
kuno atau pun ketinggalan jaman. Lantas benarkah budaya Indonesia sedang baik-baik saja?
Saya menulis ini bukan semata karena tugas, melainkan sebagai sebuah tulisan yang
mewakilkan unek-unek saya mengenai budaya tercinta yang sekian lama semakin hilang ditelan
masa. Lantas apa yang seharusnya dilakukan sebagai bentuk melestarikan budaya?
Sebenaranya cara melestarikan budaya terbilang susah-susah gampang, karena  melestarikan
budaya tidak hanya menggunakan cara melainkan juga butuh kesadaran. 

Dimulai dari mempelajari kebudayaan, menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan, hingga
mengenalkan kebudayaan terhadap orang awam. Berbelit? Benar, saya juga berasumsi
demikian. Oh ya, saya juga menulis ini bukan saya tujukan kepada satu golongan melainkan
semua golongan terlebih anak muda (remaja), saya banyak berharap dengan artikel abal-abal
ini banyak remaja yang mulai memiliki kesadaran mengenai pentingnya rasa kepedulian remaja
terhadap kebudayaan. 

Remaja adalah harapan bangsa, jika anak muda (remaja) saja sekarang acuh dan lebih
mementingkan ego untuk membanggakan budaya luar, di tahun 2030 kelak saya tidak yakin
anak cucu kita mengerti apa itu wayang, ludruk, reog ponorogo, dan sejenisnya. Mungkin
mereka akan mengerti budaya tersebut telah beralih tangan menjadi kepemilikan negara lain.

“Duhh.. Jangan sampe deh, amit-amit.” Nah, maka dari itu sebelum semuanya semakin parah
dan entah bagaimana jadinya kedepan, mulai dari sekarang sikap kepedulian terhadap budaya
Indonesia harus dan perlu ditingkatkan. Untuk sekedar informasi tambahan, melalui beberapa
sumber yang telah saya baca, sudah banyak kebudayaan Indonesia yang pernah diakui oleh
negara lain. Dari informasi tersebut mungkin teman-teman sekalian sudah memiliki gambaran
tersendiri tentang 2030 nanti? Entah itu lebih baik ataupun sebaliknya. Keputusan ada di
tangan masing-masing dan masa depan Indonesia ada di genggaman tersebut. Jadi, jangan
salah dalam memilih keputusan!

1.Analisi Artikel

Judul Artikel Budaya Indonesia yang Terancam Punah

Sumber Artikel Dari Internet

Penulis Diva Fania Salsabilla

Topik Artikel Kebudayaan di Indonesia yang hapir punah dikalangan remaja.

Jenis Artikel Persuasi

Permasalahan Karena sesuai dengan lingkungan saya yang ternilai acuh


mengenali budaya Indonesia yang seharusnya dilestarikan.
Masih tidak percaya? Baik akan saya buktikan.

Gagasan penulis Untuk sekedar informasi tambahan, melalui beberapa sumber


yang telah saya baca, sudah banyak kebudayaan Indonesia
yang pernah diakui oleh negara lain. Dari informasi tersebut
mungkin teman-teman sekalian sudah memiliki gambaran
tersendiri tentang 2030 nanti? Entah itu lebih baik ataupun
sebaliknya. Keputusan ada di tangan masing-masing dan masa
depan Indonesia ada di genggaman tersebut. Jadi, jangan salah
dalam memilih keputusan!

2. Informasi Artikel
No. Informasi Fakta Opini

1. Namun sebenarnya tidak, saya beranggapan bahwa √


kalimat saya tidak berlebihan dalam memberi judul.

2. Saya menulis ini bukan semata karena tugas, √


melainkan sebagai sebuah tulisan yang mewakilkan
unek-unek saya mengenai budaya tercinta yang sekian
lama semakin hilang ditelan masa.

3. Mereka bangga menaruh minat terhadap kebudayaan √


luar yang terlihat sangat keren. Dimulai dari gaya
bahasa, cara berpakaian, kesenian, dan lain
sebagainya.

4. Beberapa bulan lalu desa saya mengadakan pagelaran √


wayang kulit yang didalangi oleh suatu dalang terkenal
dari Blitar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Artikel merupakan tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah
tertentu yang sifatnya aktual atau kontroversial dengan tujuan untuk memberi tahu dan
menyakinkan atau menghibur pembaca. Dalam penugasan kali ini, kita dituntut untuk
menganalisis suatu artikel yang berasal dari berbagai sumber informasi (melalui internet, media
cetak dan lain sebagainya) yang bertujuan untuk menambah wawasan. Dengan aahya tugas ini,
kita mengetahui sejauh mana kita memahami dalam membedakan fakta atau opini pada suatu
artikel.

B. Saran

Pesan untuk generasi saat ini adalah perbanyak lah literasi dan jangan menjadi generasi yang
malas. Dengan banyaknya literasi kita bisa memahami suatu ilmu. Saya menyarankan kepada
pembaca untuk membaca dengan seksama apabila kita mendapatkan informasi sebelum
disebar luaskan. Oleh karena itu, saring sebelum sharing. Jadilah orang yang bijak sebelum kita
terjebak.
DAFTAR PUSTAKA

Susantio, Djulianto. 2022 Prasasti Kuno yang Ditemukan di Mojokerto Berisi Ancaman
yang Mengerikan. Jakarta : Kompasiana.com

Yuda, tu.2022 Kujadikan sampah sebagai teman, demi menggapai sebuah harapan. Jakarta :
Kompasiana.com

Fokker, Hendra.2022 Alam Soko Guru Kehidupan. Jakarta: Kompasina.com

Nursiono,Joko Ade. 2022 Menanti keseriusan pemerintah merespon kelangkaan minyak goreng.
Jakarta :Kompasiana.com

Salsabilla, Diva fania. 2022 Budaya Indonesia yang terancam punah. Jakarta : Kompasiana

Anda mungkin juga menyukai