LEGENDA SANGKURIANG
Diajukan untuk Memenuhi salah satu Syarat Tugas
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Disusun oleh:
Nama : Reni Nuraeni
Kelas : VIII. H
KEMENTERIAN AGAMA RI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PANDEGLANG II PANDEGLAN
PANDEGLANG
G
2012
Kata Pengantar
Puji sukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan taufik dan hidayahnya dan
memberi kenikmatan yang tiada henti, baik nikmat jasmani dan nikmat rohani, sehingga penulis
dapat menyusun makalah ini yang insyaalah sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam penuliasan makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, guru-guru dan teman-teman yang sudah memberi dukungan dan
motivasi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusunan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam
pemahaman atau penulisan, sangat besar harapan penulis ada saran atau kritik dari guru-guru di
sekolah Mts. Negeri Pandeglang II, teman-teman dan pembaca yang bersifat membangun demi
perbaikan penulisan makalah yang selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfa’at bagi pembaca,
terutama bagi penulis, Amin.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar i
…………………………………………………………..…... ii
Daftar
Isi…………………………………………………………………….... 1
BAB I PENDAHULUAN 2
. Latar Belakang Masalah ………………………………………...... 2
Rumusan Masalah…………………………………………………. 2
. Tujuan Penulisan Makalah ………………………………………..
. Manfaat Penulisan Makalah………………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN 3
. Latar Belakang Tentang Materi……………………………............ 3
Isi Materi…………………………………………………………... 4
1. Pengertian Hermeneutik………………………………………...
2. Asal Usul Cerita Legenda Sangkuriang………………………… 8
. Makna Legenda Gunung Tangkuban Parahu Dengan Segala Aspek Yang 13
Dikandungnya……………………………………... 14
. Manfaat Materi…………………………………………………….
. Makna Bagi Siswa Tentang Materi……………………………….. 15
BAB III PENUTUP 15
. Kesimpulan………………………………………………………... 16
Saran……………………………………………………………….
Daftar
Pustaka………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mitos sebagai acuan pandangan hidup. Berbincang tentang mitos akan berkaitan erat
dengan legenda, cerita, dongeng semuanya termasuk kelompok folklore. Mengenai mitosC.A.van
Peursen mengatakan sebagai sebuah cerita (lisan) yang memberikan pedoman dan arah tertentu
kepada sekelompok orang. Inti dari mitos adalah lambang-lambang yang menginformasikan
pengalaman manusia purba tentang kebaikan-kejahatan, perkawinan dan kesuburan, dosa dan
proses katarsisnya. Sedangkan Rene Wellek & Austin Warren menyebutnya sebagai cerita
anonim mengenai penjelasan tentang asal mula sesuatu, nasib manusia, tingkah laku dan tujuan
hidup manusia serta menjadi alat pendidikan moral bagi masyarakat pendukung kebudayaan
tersebut.
Mengacu kepada pendapat di atas, ternyata mitos yang dikandung dalam legenda adalah
sumber pengetahuan mengenai kehidupan manusia pada masa lampau dalam segala aspeknya.
Disusun dalam bentuk cerita sastra (sastra lisan) sebagai alat transformasinya; sebab bentuk
cerita lisan mempunyai pola struktur dan alur yang cukup ajeg. dalam menuntun ingatan orang
sehingga mudah untuk seseorang menuturkannya kembali.
Kegiatan manusia tidak terlepas dari kemampuan untuk menafsirkan terhadap apa pun
yang dialaminya. Hasilnya adalah didapatkannya arti dan makna dari yang ditafsirkannya. Arti
adalah hubungan antara sesuatu dengan yang melingkunginya, hubungan teks dengan konteks).
Adapun makna adalah hubungan arti dengan nilai esensial yang dikandungnya.
1
Kemampuan mengartikan dan memaknai sesuatu, dalam budaya Sunda disebut dengan
kemampuan memanfaatkan Panca Curiga (lima senjata/ilmu), yaitu kemampuan untuk
menafsirkan secara: silib, yaitu memaknai sesuatu yang dikatakan tidak langsung tetapi
dikiaskan pada hal lain (allude); sindir yaitu penggunaan susunan kalimat yang berbeda
(allusion); simbul yaitu penggunaan dalam bentuk lambang ( symbol, icon,
heraldica); siloka adalah penyampaian
2
BAB II
PEMBAHASAN