Disusun oleh:
Nama: Nufaizah Rahmah NIS: 192010106
Nama: Hafidz Abiyu Setianaqa NIS: 192010063
Karya tulis ilmiah ini diajukan untuk memenuhi tugas akhir semester ganjil
Judul Karya Tulis : Analisis Latar Penokohan Dalam Novel Mozachiko Karya
Poppi Pertiwi Kelas di SMA Citra Nusa
Angggota Kelompok :
1. Nama Lengkap : Nufaizah Rahmah NIS: 192010106
2. Nama Lengkap : Hafidz Abiyu Setianaga NIS: 192010063
Kelas : XI-IPS 1
Guru Pembimbing :
1. Nama Lengkap : Indryanita Ramadhani, S.Pd
2. Guru Mapel : Sejarah Peminatan
SMA Citra Nusa
Cibinong, April 2021
Menyetujui,
Wakabid Akademik Guru Pembimbing
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan karya ilmiah
yang berjudul “Analisis Latar dan Penokohan dalam Novel Mozachiko karya
Poppi Pertiwi” ini dengan baik tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada guru pembimbing
yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam
proses penyusunan karya ilmiah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan
kepada rekan-rekan siswa-siswi yang telah memberikan kontribusinya baik secara
langsung maupun tidak langsung sehingga karya ilmiah ini bisa selesai pada
waktu yang telah ditentukan.
Didalam suatu novel selalu terdapat latar dan penokohan. Kedua unsur
tersebut juga sangat berpengaruh bagi penjiwaan novel itu sendiri, sehingga
para pembaca pun dapat hanyut dalan jalan atau alur yang terdapat pada Novel
tersebut. Seperti bagaimana penulis menyampaikkan karakteristik sang tokoh,
atau bagaimana latar yang ada pada novel tersebut. Pada Novel Moozachiko
karya Poppi Pertiwi, sebuah Novel yang pertama kali ditulis pada sebuah
aplikasi yaitu wattpad lalu dibukukkan. Di dalam novel Mozachiko ini
terdapat latar dan penokohan yang menarik untuk diteliti karena dalam novel
tersebut terdapat latar serta penokohan yang bermacam-macam. Latar yang
digunakkan pada novel Mozachiko ini tidak hanya satu tempat melainkkan
berpindah-pindah. Penokohan dalam novel ini ada berbagai macam karakter
yang mengisi novel. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan
meneliti “Analisis Latar dan Penokohan dalam novel Mozachiko karya Poppi
Pertiwi”
1.2 Rumusan Masalah
Beradasarkan permasalah diatas rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana latar dalam novel Mozachiko karya Poppi Pertiwi?
2. Bagaimana penokohan dalam novel Mozachiko karya Poppi Pertiwi?
2.2.1 Tema
Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu cerita
menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan,
kasih saying, kecemburuaan, dan sebagainnya. Untuk mengetahui tema suatu
cerita, diperlukkan apresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu.
Tema juga dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Untuk dapat
merumuskan tema, kita harus terlebih dahulu mengenali rangkaian peristiwa yang
membentuk alur cerita dalam novel itu. Singkatnya tema adalah persoalan yang
diangkat dalam novel. Tema mewakili isi novel secara umum. Biasanya tema
dinyatakan dalam bentuk frasa. Misalnya, novel Dilan karya Pidi Baiq
mempunyai tema kehidupan remaja tahun 1990-an. Oleh sebab itu, secara
keseluruhan, isi novel itu berisi tentang pengalaman hidup anak sekolah.
2.2.2 Alur
Alur merupakan sebuah struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam
sebuah cerita yang disusun dengan secara kronologis. Atau definisi lain alur yakni
suatu rangkaian cerita sejak awal hingga akhir. Alur mengatur bagaimana suatu
tindakan-tindakan yang terdapat dalam cerita harus berkaitan dengan satu sama
lain, misalnya seperti bagaimana suatu peristiwa berkaitan dengan peristiwa
lainnya, lalu bagaimana tokoh yang digambarkan dan berperan di dalam cerita
yang semuanya terkait dengan suatu kesatuan waktu. Jenis-jenis alur antara lain
yaitu:
1. Alur maju
Alur maju, yakni suatu alur yang peristiwa ditampilkannya secara
kronologis, maju, secara berurutan dari tahap awal, tahap tengah, sampai
dengan tahap akhir cerita. Biasanya alur ini sering digunakan oleh sih
penulis pemula, dengan membuat cerita menggunakan alur ini maka bisa
terbangun kebiasaan menulis bagi mereka sebab jika menggunakan alur ini
tidak terlalu sulit dalam mengarang atau membuat sebuah cerita.
2. Alur mundur
Alur mundur, adalah suatu alur yang ceritanya dimulai dengan
penyelesaian. Alur ini sering ditemui pada sebuah cerita yang memakai
setting waktunya pada masa lampau. Sih penulis yang memakai alur ini
haruslah pintar-pintar dalam menyusun ceritanya agar tidak membuat
pembacanya menjadi kebingungan.
3. Alur campuran
Alur campuran merupakan gabungan antara alur cerita maju dan mundur.
Alur campuran akan menyuguhkan peristiwa yang dimulai dari tengah
cerita seperti The Bourne Identity. Dalam film tersebut, cerita di awali di
tengah-tengah, saat Jason Bourne tidak ingat siapa dirinya.
2.2.3 Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi
sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita (Aminuddin dalam
Nurgiyantoro, 1995:79). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa
tokoh adalah individu rekaan pada sebuah cerita sebagai pelaku yang mengalami
peristiwa dalam cerita. Sedangkan Penokohan adalah cara pengarang
menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau
sifat para tokoh itu. Lewat penokohan ini, pengarang dapat mengungkapkan
alasan logis terhadap tingkah laku tokoh. Perwatakan atau penokohan dalam suatu
cerita adalah pemberian sifat baik lahir maupun batin pada seorang pelaku atau
tokoh yang terdapat pada cerita (Hayati, 1990:119).
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut.
Dalam sebuah cerita haruslah ada tokoh yang berperan, karena tokoh merupakan
unsur utama berjalannya sebuah cerita. Adapun fungsi dari adanya tokoh dalam
cerita, yaitu:
1. Cerita akan terlihat lebih asik.
2. Cerita akan lebih menarik.
3. Cerita akan terasa memuaskan.
4. Cerita akan lebih jelas sudut pandangnya.
5. Cerita akan lebih terasa menyatu dalam kehidupan.
Sedangkan cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku itu disebut dengan
penokohan. Penokohan ada dua, yaitu:
Penokohan Berdasarkan Pentingnya Keterlibatan dalam Cerita
a) Tokoh utama (Main Character)
Tokoh yang membawa pesan dari cerita yang dimainkan dan tokoh
yang diutamakan penceritaannya atau tokoh yang berperan penting
dalam cerita.
b) Tokoh tambahan (Peripheral Character)
Yaitu tokoh yang tidak memiliki peranan penting dalam cerita yang
fungsinya melayani, melengkapi, mendukung tokoh utama dalam
menjalankan tugasnya. Penceritaan mengenai dirinya relatif pendek
dan tidak mendominasi. Tokoh tambahan dibagi menjadi dua :
Tokoh tambahan sekunder : Tokoh tambahan yang dekat dengan
utama.
Tokoh tambahan komplemen : Tokoh tambahan yang tidak dekat
dengantokoh utama.
Penokohan Berdasarkan Keterlibatan dalam Cerita
a) Tokoh nyata (Real Character) : Tokoh yang benar-benar muncul dalam
cerita dan ikut berperan dalam cerita.
b) Tokoh Maya (Appereance Character) : Tokoh yang keberadaannya
hanya disebut-sebut saja.
Disamping fungsi sebuah tokoh, adapun fungsi penokohan adalah penentuan
watak atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita. Watak yang diberikan dapat
digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan dalam melihat
suatu masalah.
Tokoh juga terbagi menjadi 4 jenis yang digambarkan dalam cerpen, antara lain:
1. Protagonis: Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki karakter positif,
seperti baik, ramah, pemberani, jujur, dan penuh kasih sayang. Biasanya
tokoh protagonis ini merupakan tokoh utama dalam novel.
2. Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan
daripada tokoh protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang
negative, seperti: jahat, licik, penuh tipu daya, pemarah, senang melihat
orang lain kesusahan, penuh iri, dengki, sombong, angkuh, congkak dan
lain-lain.
3. Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis antara
antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.
4. Figuran: Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang memberikan
tambahan warna dalam cerita.
Kesimpulannya adalah tokoh atau penokohan salah satu komponen penting dalam
sebuah novel. Ia memposisikan sebagai alat atau objek yang dapat diperankan dan
menjadi jalan cerpen dapat mengalir. Maka dari itu, tokoh atau penokohan di sini
sebagai alat bantu untuk memerankan adegan setiap cerita.
2.2.4 Latar
Latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya
peristiwa-peristiwa didalam suatu karya sastra. Latar dalam suatu cerita bisa
bersifat factual atau bisa pula yang Imajinatif. Latar berfungsi utuk memperkuat
atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita. Dengan
demikianlah, apabila pembaca sudah menerima latar itu sebagai sesuatu yang
benar adannya, maka cenderung dia pun akan lebih siap dalam menerima pelaku
ataupun kejadian-kejadian yang berada dalam latar itu.
Latar atau setting terdiri dari beberapa macam, di antaranya:
1. Waktu, yaitu masa di mana jalannya cerita sedang berlangsung. Latar atau
setting waktu ini bisa digambarkan secara garis besar ataupun secara
terperinci. Secara garis besar misalnya saja, pada musim kemarau, musim
hujan, siang hari, malam hari, hari minggu, dan lain sebagainya.
2. Tempat, yaitu lokasi di mana jalannya cerita tersebut berlangsung. Latar
atau setting tempat ini digambarkan secara umum dan khusus, misalnya
saja secara umum seperti di terminal Bekasi, di Stadion, dan lain
sebagainya. Sedangkan secara khusus seperti di ujung jalan mawar, di
rumah Anton dan lain sebagainya.
3. Suasana, yaitu kondisi latar secara menyeluruh dan emosi yang kuat.
Sosial budaya, yaitu pergaulan yang secara status sosial. Ini berhubungan
dengan latar tempat, sebab status sosial sangat erat hubungannya dengan
tempat bergaul. Keadaan lingkungan, lingkungan dari tokoh-tokoh dalam
cerita akan memunculkan konflik batin dalan jalannya cerita.
2.2.7 Amanat
Amanat merupakan ajaran atau kesan yang hendak disampaikan
pengarang. Di dalam cerita, amanat berarti nasihat yang disampaikan penulis
melalui karyanya. Amanat ini positif ketika semua isinya berkaitan dengan pesan
moral dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, amanat dibedakan dalam dua
bentuk yaitu amanat tersurat dan amanat tersirat. Sedangkan jika amanat dalam
cerita bisa juga disampaikan melalui percakapan, ajakan atau himbauan secara
langsung:
1. Amanat Tersurat, yaitu pesan moral yang disampaikan secara langsungdan
jelas dalam karyanya sehingga audiens dapat dengan mudah
memahaminya melalui frasa deskriptif ketika ditulis.
2. Amanat Tersirat, yaitu pesan moral yang disampaikan secara tersembunyi
(implisit) ditransmisikan oleh penulis dan hanya dapat dipahami oleh
publik jika mengikuti alurnya. Ini adalah bentuk tersirat dari pesan yang
dapat dimasukkan seluruhnya atau sebagian dalam cerita.
2.3 Penokohan
Penokohan sering juga disebut sebagai karakterisasi. Penokohan
merupakan gambaran watak atau karakter yang diberikan oleh pengarang terhadap
tokoh-tokoh dalam cerita. Penokohan ini berkaitan dengan sikap, keinginan,
ketertarikan, emosi, dan prinsip moral yang dimiliki tokoh-tokoh dalam cerita.
Penokohan ini juga menyaran pada perwujudan dan pengembangan karakter
tokoh dalam cerita.
Penokohan biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu analitik dan
dramatik. Penokohan analitik adalah cara penggambaran keadaan dan fisik tokoh
secara langsung. Dengan cara analitik ini, kita bisa dapat langsung mengetahui
watak tokoh yang diceritakan dalam novel. Sementara pada cara dramatik,
pengarang menggambarkan watak tokoh secara tidak langsung, melalui sikap,
cara bicara, tingkah laku, dan pandangan hidupnya. Dalam cara dramatik ini juga
kita bisa mendapatkan gambaran tokoh melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh
yang berkaitan.
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAAN
3.8 Triangulasi
Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang
dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya
adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga
diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang.
Memotret fenomena tunggal dari sudut pandang yang berbeda-beda akan
memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran yang handal. Karena itu, triangulasi
ialah usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari
berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak
mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data.
Dalam penelitian kualitatif instrumen pokok adalah peneliti itu sendiri dan
karena hal tersebut maka kualitas penelitian kualitatif sangat tergantung pada
kualitas diri penelitinya, termasuk pengalamannya melakukan penelitian
merupakan sesuatu yang sangat berharga. Semakin banyak pengalaman seseorang
dalam melakukan penelitian, semakin peka memahami gejala atau fenomena yang
diteliti. Namun demikian, sebagai manusia, seorang peneliti sulit terhindar dari
subjektivitas peneliti sendiri. Karena itu, setiap peneliti haruslah berusaha untuk
semaksimal mungkin bersikap netral dalam penelitiannya sehingga kebenaran
yang diperoleh menjadi sebuah kebenaran yang valid atau ilmiah.
Sejarahnya, triangulasi merupakan teknik yang dipakai untuk melakukan
survei dari tanah daratan dan laut untuk menentukan satu titik tertentu dengan
menggunakan beberapa cara yang berbeda. Ternyata teknik semacam ini terbukti
mampu mengurangi bias dan kekurangan yang diakibatkan oleh pengukuran
dengan satu metode atau cara saja. Pada masa 1950’an hingga 1960’an, metode
tringulasi tersebut mulai dipakai dalam penelitian kualitatif sebagai cara untuk
meningkatkan pengukuran validitas dan memperkuat kredibilitas temuan
penelitian dengan cara membandingkannya dengan berbagai pendekatan yang
berbeda.
Triangulasi menjadi sangat penting dalam penelitian kualitatif, kendati
pasti menambah waktu dan biaya serta tenaga. Tetapi harus diakui bahwa
triangulasi dapat meningkatkan kedalaman pemahaman peneliti baik mengenai
fenomena yang diteliti maupun konteks di mana fenomena itu muncul. Bagaimana
pun, pemahaman yang mendalam atas masalah yang diteliti merupakan hal yang
sangatlah urgen untuk diperhatikan atau dijunjung tinggi oleh setiap peneliti
kualitatif. Sebab penelitian kualitatif lahir untuk menangkap arti yang sebenarnya
atau memahami gejala, peristiwa, fakta, kejadian, realitas atau masalah tertentu
mengenai peristiwa sosial dan kemanusiaan dengan kompleksitasnya secara
mendalam, dan bukan untuk menjelaskan hubungan antar-variabel atau
membuktikan hubungan sebab akibat atau korelasi dari suatu masalah tertentu.
Kedalaman pemahaman akan diperoleh hanya jika data cukup kaya, dan berbagai
perspektif digunakan untuk memotret sesuatu fokus masalah secara komprehensif.
Karena itulah memahami dan menjelaskan jelas merupakan dua wilayah yang
tidaklah sama.
Jadi Tringulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-
perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu
mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai
pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan tringulasi, peneliti dapat mengecek
kembali temuan dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber,
metode, atau teori.
Triangulasi yang dilakukan pada novel Mozachiko karya Poppi Pertiwi ini
melalui Bu Murni dan Bu Afrinda selaku guru Bahasa Indonesia di SMA Citra
Nusa.
BAB VII
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini mengenai analisis novel unsur latar dan penokohan dalam
novel Mozachiko karya Ni Wayan Poppi Pertiwi. Berikut hasil penelitian dalam
novel Mozachiko karya Ni Wayan Poppi Pertiwi:
No. Data Latar Penokohan Ket.
1. Suasana di depan Ruang — Ruang UKS
ruang UKS sangat UKS menunjukkan
sepi, hanya ada suara tempat kejadian
murid-murid yang
terdengar dilorong,
samping ruang UKS
(hal. 25)
2. Siswa paling keras — Keras kepala Keras kepala
kepala (ada pada menunjukkan
bagian sinopsis novel) sifat atau karakter
dari tokoh
tersebut
3. Sebuah pot bunga Lantai dua — Lantai dua
baru saja jatuh dari menunjukkan
lantai dua, tepat di tempat kejadian
mana Moza berdiri
tadi (hal. 59)
4. Taman baca ini sepi, Taman — Taman baca
hanya diisi oleh baca menunjukkan
penjaga yang sedang tempat kejadian
menata buku-buku
dirak (hal. 32)
5. Seharusnya sekarang Lorong — Lorong sekolah
cowok itu berada di sekolah menunjukkan
tempat tidurnya atau tempat kejadian
bermain PS
kesayangan, tapi dia
malah terjebak
bersama Moza.
Keduanya sedang
berjalan di lorong
sekolah dengan Moza
yang tengah memeluk
tasnya (hal. 31)
6. Chiko yang bersandar Jembatan — Jembatan
di pundak jembatan menunjukkan
sedang menatap Moza tempat kejadian
(hal. 93)
7. Cewek berkulit sawo SMA — SMA Rajawali
matang dengan Rajawali menunjukkan
rambut diikat dua tempat kejadian
ditambah sentuhan
pita biru sebagai
aksesoris tambahan
baru saja sampai
gerbang sekolah. Hari
ini Moza dan murid-
murid lainnya masuk
SMA Rajawali,
setelah berakhirnya
masa orientasi siswa
(hal. 5)
8. “Apa?" balas Chiko — Jutek Jutek
jutek hingga membuat menunjukkan
Moza cengengesan sifat atau karakter
disebelahnya (hal. 7) dari tokoh
9. Moza menatap tak — Menyebalkan Menyebalkan
percaya cowok yang menunjukkan
ada di sampingnya. sifat atau karakter
Mengenal Chiko dari tokoh
seminggu ini
membuatnya
mengerti, bahwa ia
adalah cowok dengan
watak menyebalkan,
sayangnya ganteng
(hal. 8)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel adalah karangan prosa
yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di
sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku. Dilansir Encyclopaedia
Britannica (2015), novel merupakan sebuah narasi prosa yang diciptakan dengan
panjang yang cukup dan kompleksitas tertentu. Di mana berhubungan dengan
pengalaman manusia secara imajinatif. Biasanya melalui serangkaian peristiwa
yang berhubungan dan melibatkan sekelompok orang dalam latar tertentu. Dalam
kerangka luasnya genre novel telah mencakup beragam jenis gaya, seperti
romantis, atau sejarah. Adapun triangulasi yang dilakukan pada novel Mozachiko
karya Poppi Pertiwi ini melalui Bu Murni dan Bu Afrinda selalu guru Bahasa
Indonesia di SMA Citra Nusa.
1. Latar/Setting pada novel Mozachiko karya Poppi Pertiwi yaitu latar tempat,
latar waktu, dan suasana. Latar waktu pada novel ini tidak dijelaskan secara
mendetail oleh penulis.
2. Penokohan pada novel Mozachiko karya Poppi Pertiwi terdapat dua tokoh
utama yaitu Chiko dan Moza dan beberapa tokoh tambahan seperti Nency,
Jaka serta Draco.
4.2 Saran