Anda di halaman 1dari 35

SEMINAR PKPI

Trisakti Eli Gulo


181021057
Kegiatan PKPI

Penelitian &
Tugas Khusus

PT Selo Adikarto
logo & informasi

sejarah perusahaan

PROFIL
visi & misi

PERUSAHAAN
struktur organisasi

fasilitas

tenaga kerja

waktu kerja
PT SELO ADIKARTO
General Contractor & Asphalt Mixing Plant

Dukuh Donomulyo, Nanggulan, info@seloadikarto.com http://seloadikarto.com


Kulonprogo DIY
Sejarah
Perusahaan
Didirikan berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 24 Tahun
2003 antara Pemerintah Kab. Kulon Progo dengan PT. Cipta
Karya Sejahtera yang dituangkan dalam Anggaran Dasar
Perusahaan dengan Akta Notaris Tri Heriyanto, SH Nomor 01
tanggla 01 Juli 2003 tentang pendirian Perseroan PT. Selo
Adikarto
Visi
Menjadi Perusahaan yang profesional, tangguh, terpercaya, unggul di bidang
konsultan, jasa konstruksi serta penyedia, Asphalt Hot Mix, Precast, Split, Ready
Mix & Property yang berkualitas dan berperan sebagai agen pembangunan
ekonomi daerah.
Misi
Memperkuat posisi perusahaan di bidang jasa
konsultan, konstruksi jalan, jembatan, gedung dan
bangunan air serta penyedia asphalt hot mix
berkualitas

Memenuhi kebutuhan pelanggan dengan produk dan


pelayanan yang unggul

Memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan


Asli Daerah (PAD) dan pembangunan daerah
Kabupaten Kulon Progo, serta kemajuan Negara dan
Bangsa Indonesia
Sarana & Fasilitas
Tenaga kerja
Karyawan Tetap Karyawan Harian

24%

76%

Laki - laki Perempuan

7%

93%
WAKTU ISTRAHAT WAKTU ISTRAHAT
HARI JAM KERJA
senin s/d jumat 12.00 s/d 13.00 WIB
senin s/d jumat 08.00 s/d 16.00 WIB

jumat 11.30 s/d 13.00 WIB


sabtu 08.00 s/d 14.00 WIB

sabtu 12.00 s/d 13.00 WIB


WAKTU KERJA WAKTU KERJA
WAKTU KERJA WAKTU KERJA
Kegiatan PKPI

Penelitian &
Tugas Khusus

PT Selo Adikarto
Mesin pembuat aspal
Bahan baku proses pembuatan Aspal
Mesin penghancur
Bahan baku proses pembuatan Aspal

AC – Wearing Course AC – Base AC – Binder Course


Hot Bin Berat Berat Berat
Material B. K. M. Material B. K. M. Material B. K. M.
Materal Materal Materal

Hot Bin 6 42 42 22 156 156 10 71 71

Hot Bin II 15 106 148 18 128 284 21 149 220

Hot Bin III 30 212 360 21 149 434 24 170 389

Hot Bin IV 47 331 691 37 263 697 43 304 694

Filler 2 14 705 2 14 711 2 14 708

Berat Total Material 5,6 42 750

Aspal 6 45 705 5,2 39 750 750

Total BED
PROSES 3 PROSES 2 PROSES 1 PROSES 5 PROSES 4

proses dari bin ke conveyer


PROSES 4 PROSES 3 PROSES 2 PROSES 1 PROSES 5

proses pemanasan di hot elevator


PROSES 5 PROSES 4 PROSES 3 PROSES 2 PROSES 1

mesin bagian penakaran dan filler


PROSES 1 PROSES 5 PROSES 4 PROSES 3 PROSES 2

proses pemanasan asphalt dalam tangki


PROSES 2 PROSES 1 PROSES 5 PROSES 4 PROSES 3

proses penampungan di atas truk


Produk PT SAK

Proses Hasil
pengaspalan jalan pengaspalan
oleh PT Selo
Adikarto
Kegiatan PKPI
Kegiatan PKPI

Penelitian &
Tugas Khusus

PT Selo Adikarto
Peran dan pentingnya suatu produk

PT Selo Adikarto merupakan


perusahaan yang memproduksi
asphalt hot mix dan batu split

Peran Mesin Asphalt Mixing Plant

Analisis FMEA

Latar Belakang
Rumusan Masalah

Bagaiamana menganalisis kerusakan pada mesin AMP


menggunakan metode FMEA?
Tujuan Penelitian

o Mengidentifikasi tingkat keperahan setiap jenis


kerusakan komponen mesin APM pada PT Selo
Adikarto menggunakan meteode FMEA
o Menentukan komponen mesin yang memerlukan
perawatan lebih
o Memberikan masukan dan saran kepada PT Selo
Adikarto terhadap perawatan mesin APM
o Dapat menentukan komponen mesin APM yang akan
diganti atau diperbaki
Manfaat Penelitian
o Dapat memberikan solusi dan masukan perawatan
terhadap komponen mesin APM yang memiliki resiko
kerusakan tinggi
o Dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan
produktivitas
o Melakukan penelitian hanya pada mesin AMP
o Mengetahui jenis komponen dan kerusakan pada
mesin AMP

Batasan Masalah
Landasan Teori

Failure Mode and Effect Analysis

meningkatkan keandalan dan keamanan suatu proses


dengan cara mengidentifikasi potensi kegagalan – atau
disebut modus kegagalan pada proses tersebut

S–O-D

RPN = S x O x D

RPN menentukan prioritas dari kegagalan.


Data Kerusakan
Mesin AMP

Qty (Jumlah
Nama Komponen
Kerusakan)
Seal DNC 80 Festo 8 Pcs
Seal DNC 100 Festo 4 Pcs
Auto Volt Regulator 1 Unit
Smart Cont DEEP SEA 1 Unit
Selenoid Valve 6 Pcs
Kopel Pompa Heater 1 Set
Kopel Pompa Aspal Sprayer 1 Set
Scren AMP 1 Set
Roll Drayer + Bearing 8 Set
Kuku Macan Conveyor 2 Pcs
Gear RS 80 gigi 17 2 Pcs
Gear Sproket RS 140 Drayer 2 Set
Kompor Burner Oil Heater 1 Pcs
Pematik Kompor Burner 1 Pcs
Sirip Drayer L Panjang 130 cm 8 Pcs
Sirip Drayer I (Lurus) Panjang 130 cm 8 Pcs
Sirip Drayer L Panjang 145 cm 24 Pcs
Power Regulator Heater Aspal 1 Pcs
Temperatur Control Heater Aspalt 1 Pcs
Pompa Aspal Ketel 1 Pcs
Pompa Oil Heater 1 Pcs
Nilai S O D &
RPN

Komponen (S) (O) (D) RPN RPN = S x O D


Seal DNC 80 Festo 4 1 3 12
Seal DNC 100 Festo 3 1 2 6
Auto Volt Regulator 6 3 6 108
Smart Cont DEEP SEA 6 3 5 90
Selenoid Valve 4 4 5 80
Kopel Pompa Heater 3 3 3 27
Kopel Pompa Aspal Sprayer 2 3 3 18

Screen AMP 2 2 3 12
Roll Drayer + Bearing 6 5 7 210
Kuku Macan Conveyor 2 2 3 12
Gear RS 80 gigi 17 2 2 4 16
Gear Sproket RS 140 Drayer 3 2 4 24
Kompor Burner Oil Heater 6 4 6 144
Pematik Kompor Burner 5 1 6 30
Sirip Drayer L Panjang 130 cm 2 2 2 8
Sirip Drayer I (Lurus) Panjang 130 cm 2 2 2 8
Sirip Drayer L Panjang 145 cm 2 4 4 32
Power Regulator Heater Aspal 5 2 4 40
Temperatur Control Heater Aspalt 2 2 5 20
Pompa Aspal Ketel 6 4 5 120
Pompa Oil Heater 6 4 5 120
0
50
100
150
250

200

Seal DNC 80 Festo


Seal DNC 100 Festo
Auto Volt Regulator
Smart Cont DEEP SEA
Selenoid Valve
Kopel Pompa Heater
Kopel Pompa Aspal Sprayer
Screen AMP

RPN
Roll Drayer + Bearing
Kuku Macan Conveyor
Gear RS 80 gigi 17
Diagram RPN

Gear Sproket RS 140 Drayer


Kompor Burner Oil Heater
Jumlah Kerusakan

Pematik Kompor Burner


Sirip Drayer L Panjang 130 cm
Sirip Drayer I (Lurus) Panjang 130 cm
Sirip Drayer L Panjang 145 cm
Power Regulator Heater Aspal
Temperatur Control Heater Aspalt
Pompa Aspal Ketel
Pompa Oil Heater
Cause effect
diagram

Metode
Manusia Mesin
Tidak menguasai Cara pengoperasian
pengoperasian mesin yang kurang tepat
Kurang dibersihkan
Tergesa – gesa saat bekerja
Tidak panaskan
sebelum beroperasi Tidak dirawat secara ruti
Tidak mengikuti SOP
Teknisi mesin tidak Overtime saat beroperasi
Tidak ada pelatihan
tepat
Kurang pengecekan
Pengerjaan perawatan Perawatan/maintenance
buruk kurang Kualitas komponen baru
kurang baik Roll drayer
+ bearing
sering rusak

Bahan baku komponen


Udara yang kotor yang dibeli tidak sesuai
standar

Kurang inspeksi Suhu di dalam dan di


luar mesin panas Penggunaan yang
terlalu lama

Tempat yang terbuka


Penggunaan yang
terlalu lama
Sering terkena air
(hujan, suhu lembab)
Pengukuran Material

Lingkungan
Kesimpulan & Saran

• Tingkat keparahan (FMEA) dimana komponen roll drayer +


bearing memiliki tingkat keparahan tertinggi dengan nilai
RPN 210.

• Prioritas perbaikan dapat dilihat dari nilai RPN pada diagram


berdasarkan hasil perhitungan FMEA. Pada penelitian ini yang
menjadi prioritas adalah roll drayer + bearing. Berdasarkan
analisis cause effect diagram atau diagram tulang ikan, untuk
komponenn roll drayer + bearing terdapat penyebab yaitu
mesin, metode, lingkungan, manusia, pengukuran dan
material.

• Beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu membuat dan


menentukan jadwal perawatan yang rutin, pengecekan
bagian/komponen sebelum maupun setelah mesin
beroperasi, membuat Standar Operasional Prosedur
pengoperasian sebagai acuan kepada seluruh operator mesin
AMP saat bekerja
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai